Jari jemari nan lentik dan kuku berkutek biru Sapir Berman menarik perhatian kapten dan gelandang Beitar Jerusalem, Idan Vered. Berman mencetak sejarah sebagai wasit sepak bola transgender pertama Israel.
Dikutip dari CNN, Berman pada usia 26 tahun sudah menjadi wasit teratas di liga sepak bola terkemuka Israel. Dia selalu melihat dirinya sebagai seorang wanita sejak usia muda.
Penampilan Berman di Liga Premier Israel untuk pertama kalinya usai mengumumkan diri sebagai transgender tentu saja mencuri perhatian publik. Terlebih lagi ketika memamerkan kuku panjangnya yang dilengkapi dengan cat kuku biru muda saat memimpin pertandingan sepak bola Beitar Jerusalem vs Hapoel Haifa di Stadion Samy Ofer, Kota Haifa, Israel, 3 Mei 2021. "Saya pria yang sukses. Entah di persatuan wasit, di sekolah atau dengan anak perempuan. Tapi ketika saya sendirian, saya adalah seorang wanita. Dan saya memisahkan antara dunia ini karena saya mengerti bahwa masyarakat tidak akan menerima saya," curhat Berman. Berman memang bukan wasit transgender pertama dalam dunia sepak bola. Wasit Inggris, Lucy Clark, juga menyatakan diri sebagai transgender pada 2018. Tapi Berman adalah wasit olahraga profesional pertama yang menyatakan diri sebagai transgender. Ini momen saat Berman secara terbuka mengumumkan dirinya sebagai transgender pada 27 April 2021. Beralih dari seorang pria menjadi wanita. Dia menyatakan dirinya telah menerima dukungan dari keluarganya, serikat wasit setempat, serta para pejabat sepak bola Israel dan internasional. Kutek berwarna biru sudah menghiasi jari jemarinya yang lentik. Tak ketinggalan aksesori emas lengkap berupa cincin, gelang, jam tangan, kalung, dan anting menghiasi penampilannya. Asosiasi Sepak Bola Israel memuji penampilan perdana Berman di lapangan hijau sebagai transgender. Melalui akun Twitter resmi mencuit, "Ini adalah langkah pertama dalam perjalanan yang panjang dan indah. Sapir, kami bangga melakukannya bersama Anda." Seorang penggemar di luar stadion juga memuji Berman dengan membawa spanduk bertuliskan, "Wanita super, luar biasa, berani". Berman pun mengaku mendapat dukungan dan telah "dipeluk" oleh para pemain sepak bola yang memanggilnya dengan bentuk kata feminim dalam bahasa Ibrani. "Para pemain berbicara kepada saya sebagai seorang perempuan. Mereka benar-benar merasa ingin mengambil bagian dalam proses ini. Jadi terima kasih," ucap Berman.