Prestasi Mengagungkan Anak Tukang Parkir

Letda Always Giving Hamonangan Tiris, Anak Juru Parkir Peraih Adhi Makayasa

Liputan6.com 2021-07-13 22:49:31
Letda Laut (P) Always Giving H. Tiris, S.Tr (Han) peraih penghargaan Adhi Makayasa Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 66 tahun 2021 dilantik langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di I

Letda Laut Always Giving H. Tiris, S.Tr (Han) peraih penghargaan Adhi Makayasa Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 66 tahun 2021 dilantik langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Selasa (13/7/2021).

Usai dilantik, dia mendapat kehormatan mengunjungi Markas besar Angkatan Laut (Mabesal) Cilangkap, Jakarta Timur.

Kedatangan Letda Laut (P) Always Giving yang didampingi kedua orang tuanya diterima langsung Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono di Lobby Gedung Utama.

Letda Always Giving dilahirkan di Jayapura pada 15 Maret 1999. Dia terlahir dari pasangan keluarga yang sederhana yakni Alex Tiris yang sehari hari bekerja sebagai juru parkir dan Dermawaty Panjaitan sebagai penjual minuman. Keberhasilan Always mendapatkan gelar Adhi Makayasa merupakan prestasi yang sangat membanggakan.

Always menyadari bahwa semua kebanggaan yang didapatkannya adalah atas kerja keras dan dukungan penuh kedua orang tuanya sehingga keberhasilan yang sama juga ditunjukkan oleh kakak tertuanya Letda Marinir Aldrey Benhur Tiris yang juga merupakan lulusan AAL Angkatan 63.

Kasal berpesan kepada Always Giving agar dapat mempertahankan prestasi tersebut dengan berbuat yang terbaik. Meraih gelar Adhi Makyasa merupakan pekerjaan sulit, karena penuh dengan perjuangan. Tidak menjadikan keterbatasan sebagai alasan untuk meraih kesuksesan dan tetap bangga mempunyai orang tua yang sederhana.

"Jangan pernah malu, justru kamu harus bangga punya orang tua yang seperti itu, tetap sederhana dan tetap rendah hati," ujar Kasal.


Awal, Bukan Akhir

Ini adalah awal dari tugas untuk mengabdi pada negara dan bangsa khususnya TNI Angkatan Laut.

"Ini bukan akhir melainkan awal, persiapkan diri untuk mengisi diri dengan hal yang baik dan menjadi yang terbaik," pungkas Laksamana Yudo.

Hadir mendampingi Asisten Personel (Aspers) Kasal Laksamana Muda TNI Irwan Achmadi dan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono.


Saksikan video pilihan di bawah ini:

Mobil Mercy Disulap Jadi Ambulans

Anak-Anak Ananda Omesh Antusias Soal Mobilnya Diubah Menjadi Ambulans untuk Pasien Covid-19

Liputan6.com 2021-07-08 12:00:00
Ananda Omesh dan Dian Ayu

Angka pasien positif Covid-19 di Indonesia saat ini masih sangat tinggi, begitu pula dengan kebutuhan publik terkait fasilitas kesehatan. Bersamaan dengan itu, muncul gerakan-gerakan kemanusiaan untuk membantu pasien Covid-19 dari masyarakat dan juga public figure, salah satunya adalah Ananda Omesh.

Suami Dian Ayu itu merelakan sebuah mobil kesayangannya untuk diubah menjadi ambulans untuk mengantar para pasien Covid-19 ke rumah sakit. Niat baik Omesh ini tentunya didukung penuh oleh keluarganya, termasuk juga anak-anaknya.

Ananda Omesh menceritakan bahwa anak-anaknya ikut antusias saat mengetahui salah satu mobilnya akan diubah menjadi sebuah mobil ambulans.


Antusias

"Kalo anak saya sih senenng bangt, karena saya selalu videoin,mereka kayak, mobil abi mau jadi ambulance, gitu. Excited," kata Ananda Omesh saat ditemui di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Selasa (6/7/2021).


Cepat Terlaksana

Begitu juga dengan sang istri yang ikut mendorong agar niat baik Ananda Omesh ini bisa segera terlaksana.

"Terutama istri saya, saya cek istri saya, setuju. Dia bilang ayo cepet kerjain. Semoga cepet selesai supaya bisa kepakai mobilnya, begitu," sambungnya.


Tak Ragu

Oleh karenanya tak ada keraguan sedikitpun dari Ananda Omesh untuk menyegerakan gerakan kemanusiaan ini. Meskipun ia harus merelakan salah satu mobil kesayangannya itu.

"Yang saya tahu dari dulu kalau memberikan sesuatu berikanlah yang paling kamu sayangi. Jadi memang itu yang saya terapin aja. Jadi kebetulan ada jalannya. Kebetulan waktunya tepat walaupun kondisinya begini," ungkap Ananda Omesh.


Tahap Pengerjaan

Saat ini mobil Ananda Omesh itu masih dalam tahap pengerjaan. Omesh Berharap dalam beberapa hari ke depan mobil tersebut sudah bisa beroperasi dan membantu masyarakat.

"Karena kan itu mobil gaul ya ceritanya, mobil ceper. Sekarang ditinggiin lagi pakai ban yang nyaman, yang sesuai. Besok harusnya sudah masuk pengerjaan interior, sama penambahan lampu-lampu. Harusnya sih kalau dari teman-teman katanya at least 3 atau 4 hari lagi," tutupnya.

Kursi CPNS yang Sepi Peminat

Pelamar CPNS 2021 Tembus 2,5 Juta Orang, 2 Instansi Ini Belum Ada Peminat

Liputan6.com 2021-07-16 14:30:32
Peserta tes seleksi CPNS Kemenkumham saat pengecekan keabsahan administrasi di gedung BKN, Jakarta, Senin (11/9). Pada 2017, tercatat 1.116.138 pelamar CPNS mendaftar di lingkungan Kemenkumha

Jumlah pendaftar Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS2021 sudah mengisi formulir hingga siang ini, mencapai 2,59 juta orang.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat, dari jumlah pelamar CPNS 2021 tersebut, yang sudah melakukan submit baru 1,43 juta pelamar.

"Hai #Sobat BKN, berikut update pelamar s/d 16-07-2021 pukul 13.16 WIB mengisi formulir 2.590.597. Sudah submit 1.434.483," tulis pengumuman resmi dari Facebook BKN, Jumat (16/7).

Dari jumlah pelamar CPNS 2021 ini, Kementerian Hukum dan HAM masih menjadi instansi yang paling laris manis lantaran paling banyak pelamar.

Sementara ada dua posisi sepi peminat alias nol pelamar CPNS 2021 yakni terjadi di Pemerintahan Kabupaten Pania dan Kabupaten Penggunungan Bintang.

Instansi Paling Sepi Peminat CPNS 2021:

1. Pemerintah Kab. Lanny Jaya 12

2. Pemerintah Kab. Intan Jaya 11

3. Pemerintah Kab. Yalimo 8

4. Pemerintah Kab. Nduga 7

5. Pemerintah Kab. Yahukimo 7

6. Pemerintah Kab. Keerom 6

7. Pemerintah Kab. Mamberamo Raya 3

8. Pemerintah Kab. Dogiyai 1

9. Pemerintah Kab. Paniai 0

10. Pemerintah Kab. Pegunungan Bintang 0

"Waktunya masih lama, teliti dan hati2 dalam mengisi formulir," tulis pengumuman BKN.


Instansi Paling Laris

Berikut 10 Instansi Paling Banyak Dilamar:

1. Kementerian Hukum & HAM 371.330

2. Kementerian Perhubungan 87.030

3. Kejaksaan Agung 81.777

4. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 60.817

5. Kementerian Agama 51.214

6. Pemerintah Provinsi Jawa Timur 31.448

7. Pemerintah Provinsi Jawa Barat 27.805

8. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 26.553

9. Kementerian Kesehatan 24.464

10. Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN 21.554

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com


Infografis Syarat Pendaftaran CPNS 2021

 


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Istri Ahok Berbadan Dua

Penampilan Sederhana Istri Ahok Saat Hamil Anak Kedua

Liputan6.com 2021-07-13 22:02:00
Puput Nastiti lebih nyaman dengan mengenakan baju hamil (dok.instagram/@puputnastitidevi/https://www.instagram.com/p/CQ5EvWgMQky/Komarudin)

Rumah tangga Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Puput Nastiti Devi kembali digenapi kabar bahagia. Pasalnya, pasangan yang menikah pada 25 Januari 2019 ini sedang menanti anak kedua.

Kabar kehamilan iIstri Ahok](4304648 "") ini ramai dibicarakan saat Puput berulang tahun pada Mei 2021. Dalam unggahan itu, tampak Ahok sedang merangkul istrinya.

Kabar Puput sedang hamil makin santer terdengar saat ia mengunggah potret kebersamaan saat ulang tahun Ahok pada 30 Juni 2021. Mengenakan baju bermotif, perut Puput terlihat semakin membesar.

Meski sedang hamil, Puput tetap mendampingi suaminya dalam berbagai kegiatan.


Baju Hamil

Dalam sejumlah potret yang diunggah dalam akun @basukkibtpi, tak ada yang mencolok dari penampilan Puput. Sejak kehamilannya mulai membesar, ia memlih mengenakan baju longgar, kardigan hitam, dan sepatu tanpa hak.

"Bu Basuki hamil lagi?" tanya seorang warganet. "Ky lgi hmil, slmt ya," komentar akun yang lain.

Dalam unggahan yang lain, Puput juga tetap nyaman mengenakan baju hamil. Pada potret yang diunggah Juni 2021, Puput mengenakan busana bermotif.


Tak Menggendong Anak

Dalam beberapa unggahannya, Puput terlihat lebih banyak mengenakan baju hamil yang membuatnya cukup leluasa bergerak dan lebih nyaman.

Namun, Puput sudah tak lagi menggendong Yosafat, karena kehamilannya kian membesar. Dalam kondisi hamil itu, Ahok sering terlihat menggantikan menggendong Yosafat.

Dalam sebuah unggahan, Ahok bahkan mengajak anaknya jalan pagi. Yosafat yang sudah bisa berjalan terlihat menikmati momen tersebut.


Infografis Pro-Kontra Ahok Jadi Bos BUMN

 


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Serius Nih, Masih Nggak Percaya Covid-19?

Banyak Orang Ragukan Bahaya COVID-19, Apa Harus Kena Dulu Biar Percaya?

Liputan6.com 2021-07-19 00:26:51
Foto dari udara memperlihatkan proses pemakaman di TPU Rorotan, Jakarta, Jumat (16/7/2021). Akumulasi kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia mencapai 71.397 orang (Liputan6.com/Herman Za

Rocky mengaku tidak percaya COVID-19. Menurut pria asal Bali tersebut, penyakit yang memicu pandemi global itu adalah rekayasa belaka, demi kepentingan bisnis semata.

Ia mengaku, pernah meriang, flu dan demam, yang menurutnya mirip gejala COVID-19. Tapi hanya tiga hari. Sakitnya itu sembuh dengan sendirinya, tanpa ke dokter apalagi antre di rumah sakit. Itu kenapa Rocky menganggap, virus corona hanya flu biasa.

"Atas dasar apapun, saya enggak percaya COVID-19," kata dia, yang terang-terangan mengaku sebagai pendukung musisi Jerinx, kepada Liputan6.com. Pengemudi ojek online tersebut juga menolak dan tidak sudi divaksin. Kata dia, vaksin adalah racun yang dibuat 'dalang' COVID-19.

Lantas, mengapa rumah sakit penuh pasien COVID-19 dan jumlah korban jiwa di Indonesia sudah melewati puluhan ribu jiwa? Rocky lagi-lagi menjawab, itu sudah dirancang. Ia percaya teori chemtrails atau jejak dari bahan kimia yang disebar menggunakan pesawat. Isinya konon bisa racun atau virus. "Ntar saya kasih tahu videonya, biar mengerti."

Pandangan Artur agak mirip. Pedagang buah di Tangerang itu memang percaya COVID-19 ada. Tapi, penyakit itu menurutnya biasa saja, tidak berbahaya.

"Saudara saya sembuh enggak sampai dua minggu. Sakitnya ya meriang dan pilek saja. Habis itu, sudah seperti biasa lagi, sampai sekarang sehat. Orang-orang saja terlalu berlebihan. Media juga kan suka membesar-besarkan," kata dia.

Di tempat terpisah, Setiawan juga percaya, COVID-19 bukan penyakit ganas. Itu kenapa dia memilih kerap tidak memakai masker dan bahkan menyesal sudah disuntik vaksin, meski baru sekali. "Belum tentu yang sudah vaksin itu kebal. Ada kawan saya yang sudah tiga kali vaksin, reaktif. Agak menyesal vaksin," kata pedagang kaki lima itu.

Abdul juga tidak mau divaksin. "Karena itu bukan suatu kebutuhan untuk saya," kata penjual nasi uduk asal Lebak, Banten itu. "Kalau untuk mencegah virus saya enggak percaya, saya percaya sama Yang di Atas (Tuhan) saja."

Hingga berita ini diturunkan, Indonesia masih berada di posisi ke-15 kasus COVID-19 terbanyak di dunia, dengan korban nyawa melewati angka 72 ribu jiwa. Belum ada tanda-tanda kasus akan menurun, sejumlah negara bahkan memulangkan warganya dari Bumi Nusantara. Pada hari-hari ini, kabar duka datang lebih kerap. Berita lelayu yang dimumumkan dari pengeras suara masjid sering bikin merinding. Kematian terasa lebih dekat.

Bagi Rafli Mirza Ananto, COVID-19 bukan hal sepele. Ibu dan ayahnya meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Kepergian mereka hanya terpaut 11 hari.

Sang ibu meninggal di rumah sakit, sementara sang ayah berpulang kurang dari 24 jam setelah dipulangkan dari RS. Mirza dan sang adik kini yatim piatu.

Pemuda 20 tahun itu berharap, tidak ada orang lain yang mengalami kesedihan tak terperi yang ia rasakan. Kehilangan ayah dan ibu sekaligus. "Makanya, saya sering berpesan ke teman-teman, selama masih ada orangtua, berbuat baik lah, jangan lupa prokes dijaga kalau masih sering keluar rumah," kata dia.

Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang itu juga punya pesan khusus untuk mereka yang tidak percaya atau meragukan COVID-19. Ia ingin mengajak mereka ke makam sang ibu. "Aku ingin ajak, enggak percaya? Ini buktinya. Mau kasih surat apa? Surat diagnosa kematian? Aku kasih lihat. Kalaupun akhirnya tetap tidak percaya, bilang ini 'di-Covid-kan' segala macam, terserah. Aku sudah kasih bukti," kata dia.


Meninggal Gara-Gara Percaya Hoaks

Sebuah unggahan menyanyat hati diunggah Helmi Indra dalam akun twitternya,@HelmiIndraRP pada Jumat 15 Juli 2021. Ia mengabarkan sang ayah baru saja berpulang. Ada dua hal yang membuat almarhum 'kalah' melawan COVID-19. Pertama, komorbid diabetes. Dan yang kedua adalah kabar dusta alias hoaks.

"Lalu apa yang menyebabkan Papah kalah? Hoax berperan besar dalam hal ini diluar komorbid #lawanhoaxcovid19," tulis dia.

Dalam beberapa unggahan terpisah, Helmi mengisahkan, sang ayah menjadi korban hoaks yang beredar di grup WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter, dan sumber-sumber lainnya.

Ada banyak kabar dusta yang berseliweran, dari masuk rumah sakit akan di-Covid-kan, interaksi obat membuat meninggal, kandungan babi di vaksin produksi China, dan banyak lagi. "Papah jadi percaya hoaks-hoaks ini. Akibatnya, Papah enggak mau divaksin," tutur Helmi.

Bahkan, ketika sudah dinyatakan positif COVID-19, sang ayah tidak mau mengonsumsi obat yang dianjurkan. Ia terlanjur percaya dengan kabar yang menyebut, interaksi obat dapat membunuh. "Padahal meminum obat dengan resep yang tepat dapat mengurangi gejala dan menambah imun (dengan meminum vitamin)," tambah Helmi. "Ketika keadaan mulai memburuk pun masih takut ke RS karena takut kenapa-napa."

Helmi mengisahkan, ayahnya akhirnya dibawa RS dalam kondisi lemah. Hanya dalam hitungan hari, pasien kemudian meninggal dunia.

Ada alasan mengapa pria yang berprofesi sales marketing itu mempublikasikan kisah sedih bapaknya itu. Ia tak ingin orang lain merasakan kesedihan yang dialaminya. Helmi juga mengajak orang untuk tidak mempercayai, bahkan membagikan kabar hoaks.

Kabar dusta terkait COVID-19 sudah bermunculan sejak kasus pertama diumumkan di Wuhan, China. Jumlahnya di tahun 2021 ini meningkat.

Kementerian Komunikasi dan Informasi menemukan 1.735 hoaks seputar Covid-19 periode 23 Januari 2021 sampai 12 Juli 2021, informasi palsu tersebut beredar melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Youtube.

Isu hoaks mengenai vaksin COVID-19 semakin banyak bermunculan sejak awal 2021, dan trennya terus naik hingga pertengahan tahun.

Selain berupa narasi, hoaks terkait COVID-19 juga berupa foto dan video. Di mana jumlah hoaks berupa video lebih tinggi dibanding hoaks yang berupa foto. Perbandingannya 3:5.

Sebagai media yang juga aktif melakukan cek fakta, Liputan6.com aktif melakukan verifikasi informasi-informasi mencurigakan yang beredar di media sosial dan grup-grup WhatsApp.

Sejak awal 2020 hingga pertengahan 2021, lebih dari 50 persen isu yang diverifikasi Liputan6.com terkait dengan COVID-19.

Rata-rata kabar dusta terkait COVID-19 selama pertengahan awal 2021 dua kali lipat lebih banyak dibanding pada 2020 per harinya.

Berdasarkan temuan Tim Cek Fakta Liputan6.com, misinformasi dan disinformasi terkait COVID-19 tak melulu soal penyakit itu sendiri.

Guru Besar Hubungan Internasional Universitas Pelita Harapan (UPH), Aleksius Jemadu, menyayangkan masih ada sekelompok orang yang menyebar teori konspirasi COVID-19. Dia menilai, penyebar teori konspirasi hanya mencari keuntungan dari situasi saat ini.

"COVID ini sudah hal yang riil. Saya pikir bahwa orang (penganut teori konspirasi) ingin mengambil keuntungan dari situasi yang gawat. Ini selalu bisa terjadi. Bukan soal COVID ini saja, soal-soal lain juga banyak teori konspirasi," tutur Aleksius.

Meski demikian, Aleksius tetap mendukung masyarakat berpikir kritis di tengah pandemi COVID-19. Termasuk dalam disiplin hubungan internasional, bukan tak mungkin suatu negara tergoda untuk mencari keuntungan lewat pandemi.

Keraguan soal COVID-19 tak hanya terjadi di Indonesia. Itu fenomena biasa di banyak negara. Warga Amerika Serikat, Brian Lee Hitchens adalah salah satunya. Sopir taksi itu mengira, COVID-19 adalah rekayasa belaka, beda-beda tipis dari flu biasa.

Pengemudi taksi itu juga termakan teori konspirasi yang mengaitkan pandemi yang terjadi dengan teknologi 5G. Itu kenapa ia memilih cuek, tidak mau pakai masker, ogah jaga jarak.

Keyakinannya itu runtuh pada awal Mei 2020. Ia dan istrinya, Erin, positif COVID-19 dan harus dirawat di rumah sakit. Brian selamat setelah menjalani perawatan, namun pasangannya meninggal dunia.

Kini, Brian menggunakan akun Facebook-nya untuk menyadarkan banyak orang bahwa COVID-19 itu nyata dan berbahaya.

Pertanyaannya, haruskah orang menderita COVID-19 dulu sebelum percaya bahwa penyakit itu berbahaya?

Baca juga: Bukti Hoaks COVID-19 Bisa Membunuh


Apa Harus Kena COVID-19 Dulu Biar Percaya?

Tak sedikit orang dilaporkan meninggal gara-gara hoaks COVID-19, namun jumlah persisnya belum diketahui. Riset terakhir soal itu dimuat The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene pada Agustus 2020. Belum ada yang terbaru.

Iran menyumbang kasus kematian terbanyak kala itu. Sebanyak 728 orang meninggal dunia di negara itu akibat keracunan alkohol yang diklaim bisa mengobati COVID-19.

Namun yang jelas, kasus COVID-19 dunia sudah melewati angka 190 juta, dengan jumlah kematian lebih dari 4 juta jiwa, demikian data dari Coronavirus Resource Center John Hopkins University and Medicine pada Minggu malam, 18 Juli 2021.

Tim Special Content Liputan6.com mencoba mewawancarai sejumlah ahli untuk mencari tahu apa gerangan yang memicu orang meragukan atau menyepelekan dampak COVID-19.

Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, menjelaskan, dari sisi psikologi, ada tiga aspek yang membuat orang tak percaya COVID-19. Yang pertama adalah aspek kognitif.

"Secara kognitif, jangankan COVID-19, yang tak percaya dengan polio saja masih ada. Anak kena polio dibilangnya malah kutukan setan. Jadi, selalu ada tantangan sepanjang zaman dan tidak semua manusia percaya dengan sains," kata dia.

Yang kedua adalah aspek emosi. Aspek ini biasanya baru akan menyentuh seseorang kalau merupakan pengalaman langsung kena COVID-19, atau kalau ada orang dekatnya yang kena. Tapi sepanjang COVID-19 tak menyakiti orang tersebut, tak memukul orang tersebut, maka emosinya tidak akan kena.

Hamdi mengungkapkan, dalam psikologi juga ada istilah self-serving bias. "Jadi orang tersebut susah untuk diyakinkan soal COVID-19. Pas kena ke dirinya atau keluarganya, baru dia mau percaya."

Ada lagi aspek emosi terkait agama dan keyakinan. "Agama kalau dipakai untuk nakut-nakutin, itu secara emosi akan masuk ke dalam diri orang. Jadi bukan agamanya yang salah, tapi agama dipakai untuk menggoyang emosi orang, sehingga mereka tidak rasional soal COVID-19," kata pria kelahiran Padangpanjang, Sumatra Barat itu.

Aspek ketiga adalah motivasi politik, di mana orang tersebut memiliki motivasi politik tertentu untuk memilih yang sebaliknya dari kebijakan pemerintah.

"Pemerintah kan dalam posisi percaya COVID-19. Logika oposisi sedehana saja. Kalau pemerintah percaya, maka orang tersebut tidak percaya. Benar atau tidak, bisa dicari belakangan, yang penting beda dulu dengan pemerintah."

Hamdi juga memberikan saran bagi masyarakat untuk terus merangkul orang yang tidak mempercayai COVID-19. Hal ini bisa dilakukan dengan mengajak diskusi secara benar dan santai.

"Kalau ketemu orang tak percaya COVID-19, ya dibicarakan baik-baik. Kita kasih data dan fakta yang masuk akal sesuai ilmu pengetahuan. Tapi memang kadang-kadang ada saja yang susah, yang di grup Whatsapp misalkan, sampai berantem karena berdebat."

Pengaruh Pilpres 2019

Sementara, Sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo, berpendapat, sikap orang percaya atau tidak pada suatu fenomena, sangat tergantung pada kemampuan pemahaman orang tersebut. Apalagi COVID-19 hanya bisa dipahami secara baik, paling tidak jika orang tersebut memiliki kemampuan mengikuti kajian hal-hal yang berkaitan dengan ilmu kedokteran.

"Virus ini kan tidak terlihat secara kasatmata dan teorinya juga tidak mudah. Penjelasan kepada publik tentang virus itu memerlukan upaya komunikasi yang tidak mudah, tidak bisa begitu saja disosialisasikan, karena memang kajian tentang virologi itu sesuatu yang rumit. Tidak semua orang bisa memahaminya," kata Imam.

Dengan kesulitan memahami virus corona, maka perlu cara penyampaian yang tepat dari orang-orang yang kredibel. Tidak bisa hanya dijelaskan dengan jalur pemerintah semata.

"Jadi ada masalah komunikasi yang kita alami. Apalagi kita juga mengalami era jejaring komunikasi digital, yang semua orang bisa mengakses informasi, dan siapa pun bisa bikin berita tentang COVID-19, yang tidak semuanya benar secara ilmiah."

Oleh karena itu, masyarakat umum tersajikan banyak informasi yang punya keragaman keakuratan dari sisi ilmiah. Alhasil, kesemrawutan informasi tidak terhindarkan.

Sayangnya, tambah Imam Prasojo, banyak tokoh yang dipercaya oleh masyarakat dan punya akses memberi informasi, justru tidak memahami dan tidak mau belajar soal COVID-19 secara ilmiah atau empirik.

"Jadi pada saat mereka menafsirkan berdasarkan ilmu non empirik, apakah itu ilmu agama, atau ilmu apapun, itu jadi tidak sinkron. Jadi ada dua arus pergulatan ilmu. Yang satu ilmu berdasarkan scientific modern, dan satu lagi pengetahuan non empirik. Itu tidak selalu ketemu. Padahal, kedua ilmu ini punya pendengar sendiri-sendiri."

Integrasi keilmuan dan bahasa dalam menjelaskan fenomena COVID-19 harus diupayakan agar tidak terjadi fragmentasi. Sebab, pemerintah selama ini dinilai terlalu government oriented dalam menjelaskan COVID-19.

"Padahal, residu politik dari hasil pilpres kemaren, ada kalangan tertentu yang tidak mau mendengarkan penjelasan apapun yang dikemukakan oleh pemerintah, sehingga mereka buat narasi sendiri. Tidak semua pihak bisa menerima pemerintah secara baik, apapun penjelasannya, tapi pada saat yang sama pemerintah juga tidak menggunakan tokoh komunitas untuk dimintai bantuan dalam menjelaskan COVID-19 sesuai kajian ilmiah dengan bahasa mereka," ucap Imam.

Pola Komunikasi Pemerintah yang Ambigu

Pada awal kemunculan virus corona, banyak pernyataan pejabat yang dinilai meremehkannya. Misalnya Menteri Kesehatan sebelumnya, Terawan Agus Putranto, yang menyatakan, kematian efek flu lebih tinggi dari corona. Ia juga menantang Universitas Harvard dan minta pembuktian penelitian mereka bahwa virus corona sudah masuk Indonesia.

Lalu, ada ucapan dari Menteri Luhut Pandjaitan bahwa virus corona tidak kuat hidup di cuaca panas seperti Indonesia. Kemudian, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahkan sempat memperkenalkan "kalung anti corona", yang malah jadi bahan ledekan di media sosial.

Pakar Komunikasi Politik Indonesia, Gun Gun Heryanto menilai, pemerintah patut dikritisi soal komunikasi yang kerap ambigu dalam beberapa hal. Menurut dia, pandemi ini harus didekati bukan dengan pendekatan komunikasi yang reguler.

"Dalam konteks itulah setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, apapun, itu harus kemudian dengan mudah dipahami oleh publik. Jangan kemudian equivocal communication atau komunikasinya samar. Komunikasinya ambigu," terang Gun Gun ketika dihubungi Liputan6.com.

Selain itu, Gun Gun juga menyebut bagaimana peran informasi yang di situasi seperti pandemi. Dia menekankan pentingnya pemerintah menunjuk siapa yang mengolah informasi di belakang layar dan siapa yang menyampaikannya ke khalayak, sehingga tidak semua orang dalam organ birokrasi dapat bicara apa saja, yang malah menimbulkan chaos informasi.

Chaos informasi disebabkan pemerintah sendiri tidak punya pemahaman, persepsi, dan satu suara tentang pandemi. Akhirnya, pemerintah yang sudah direpotkan dengan hoaks juga mesti berurusan dengan chaos informasi. Oleh karena itu, Gun Gun menyarankan pemerintah memaksimalkan kontra narasi lewat influencer kepada mereka yang cenderung melihat COVID-19 dari perspektif konspiratif.

Dalam pendekatan komunikasi, dia berharap pemerintah bisa memperbesar latitude of acceptance atau zona penerimaan dari masyarakat terkait kontra narasi yang mereka bangun dalam menangkal hoaks tentang COVID-19.

"Dari pembentukan opini mayoritasnya itu, harus dimulai dari orang-orang yang masih bisa dipercayai," beber Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini.

Gun Gun mengatakan, pemerintah harus memperbesar proporsi orang-orang yang bicara adalah mereka yang bisa dipercaya publik. Hal itu, ucap dia, demi memperkuat narasi-narasi pemerintah atas nama kepentingan publik mengenai pandemi ini, yang mesti diatasi bersama-sama, bukan hanya agenda pemerintah.

"Nah, masalahnya adalah, seberapa meyakinkan pemerintah dalam merangkul kelompok-kelompok independen ini untuk turut dalam arus utama konstruksi opini yang dikehendaki dan itu berpotensi untuk bisa memperluas penerimaan khalayak atas orientasi penyelesaian penanganan COVID-19 di Indonesia," ujarnya.


Para Penyangkal COVID-19

Sejumlah tokoh menyuarakan penyangkalan terkait COVID-19. Salah satunya drummer band Superman Is Dead (SID), I Gede Ari Astina atau yang akrab disapa Jerinx.

Dia aktif di sosial media dan pernah menantang untuk bertemu dan bersalaman dengan pasien COVID-19. Jerinx sering menyebut penyakit itu merupakan konspirasi dari elite global.

Jerinx sempat mendekam di penjara selama 10 bulan karena kasus unggahannya di media sosial pada 13 Juni 2020. Dalam unggahan itu, Jerinx menyebut IDI (Ikatan Dokter Indonesia) sebagai kacung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dia dilaporkan IDI Bali atas unggahan tersebut.

Dia bebas pada 8 Juni 2021. Namun setelah bebas, sikap Jerinx tidak berubah. Suami dari influencer Nora Alexandra ini tetap tidak percaya dampak bahayanya COVID-19. Jerinx bersikukuh ada konspirasi di balik pandemi ini. Pria berusia 44 tahun ini juga tak segan menuding orang lain mendapat endorsement COVID-19.

Belakangan, muncul sosok bernama wanita bernama Lois Owien, yang mengaku sebagai dokter. Pernyataan Lois tentang COVID-19 memicu perhatian luas warganet di media sosial. Kala itu dia berbicara di kanal Youtube Miftah's TV. Lalu ada juga video wawancara dengan pengacara kondang Hotman Paris.

Dalam video itu, Hotman bertanya apakah Lois percaya dengan COVID-19. Kemudian, Lois menjawab tidak percaya. Selanjutnya, Lois juga menyebut kematian pasien bukan karena COVID-19, melainkan akibat interaksi antarobat. "Interaksi antar obat, Pak. Kalau misalnya buka data di rumah sakit, itu pemberian obatnya lebih dari enam macam," ucap Lois.

Soal banyaknya pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, Lois dengan enteng mengatakan, penyebabnya karena orang-orang itu stres, sehingga terjadi penurunan imunitas. Sederet pernyataan kontroversial itu terang saja membuat Lois banyak dikecam berbagai pihak.

Lois ditangkap polisi ditetapkan sebagai tersangka keonaran setelah membuat sejumlah pernyataan kontroversial. Tapi, setelah pemeriksaan, polisi memutuskan tidak menahan Lois, karena beberapa pertimbangan. Di salah satu media online nasional, Lois mengungkapkan permohonan maaf karena pernyataannya sudah membuat kegaduhan.

Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi, melakukan analisis mengenai peta pendukung COVID-19 deniers (penyangkal COVID-19), terutama terkait akun @LsOwien. Adapun analisis ini dilakukan berdasarkan data yang dikumpulkan pada 5 hingga 11 Juli 2021.

Dalam analisisnya, Fahmi memetakan pendukung akun tersebut dengan menggabungkan peta social network analysis (SNA) dari akun @LsOWien dengan peta SNA vaksin covid yang lebih luas. Berdasarkan analisis itu Fahmi menilai, peta pendukung seorang influencer covid deniers merupakan irisan dari sebagian kelompok pro teori konspirasi, kelompok anti-vaksin, dan pengkritik pemerintah (oposisi).

"Hal itu tidak lepas dari adanya kesamaan sebagian narasi di antara kelompok-kelompok tersebut. Sebagai contoh, pandangan akun @LsOwien kerap dipengaruhi teori konspirasi, seperti bahaya radiasi 4G hingga konspirasi global depopulasi lewat vaksin," terang Fahmi kepadaLiputan6.com.

Sementara untuk pandangan yang senada dari pihak anti vaksin, akun @LsOwien juga kerap menyinggung bahwa vaksin sebenarnya berbahaya bagi tubuh, vaksin mengandung merkuri, dan menyebut obat beracun.

Fahmi menuturkan kedua kelompok ini sebenarnya memang sudah ada sebelum pandemi. Hal itu dapat dilihat narasi yang kerap digaungkan mereka, meski tidak berhubungan secara langsung.

"Antivaksin tidak selalu percaya soal teori konspirasi, tapi mereka lebih tidak percaya vaksinnya. Lalu untuk oposisi, mereka memang pihak yang tidak suka pemerintah," ucapnya menjelaskan.

Kendati demikian, dia menegaskan tidak semua oposisi berarti setuju dengan pendapat akun @LsOwien, melainkan hanya sebagian. Sebab, banyak pula akun oposisi sependapat dengan nakes, media, termasuk aktivis politik, terutama soal vaksin Covid-19.

Lebih lanjut, Fahmi menuturkan, sebagian dari tiga kelompok tersebut yang lantas mendukung narasi @LsOwien karena dianggap memiliki satu referensi dengan mereka.

"Sosok seperti @LsOwien ini memang akan digunakan sebagian dari tiga kelompok tersebut untuk mendukung pandangan kelompoknya sendiri," tuturnya.

Fahmi mencontohkan, sebagian dari kelompok oposisi yang mendukung @LsOwien pun memanfaatkan pandangan sosok tersebut untuk menyerang pemerintah. Karenanya, sempat muncul pula tagar #PakPresidenKapanMundur, yang mana hal serupa juga dilakukan kelompok antivaksin.

Dia memaparkan kondisi ini memiliki dampak negatif, karena narasi yang dibangun masing-masing kelompok tersebut kadang tidak sesuai konteks. Mereka akhirnya membuat sebuah narasi yang memang sesuai dengan pandangannya masing-masing.

Kelompok ini pun yang akhirnya membuat dan menyebarkan konten @LsOwien dalam bentuk tulisan, foto, maupun video ke grup WhatsApp dan biasanya sudah ditambah keterangan yang disesuaikan dengan pandangan tiap kelompok.

"Kalau sudah sampai grup WhatsApp itu kan tidak jelas siapa yang awalnya membuat. Lalu sampailah ke orang-orang yang tidak paham, orangtua, orang yang takut. Apakah ini benar atau tidak? Dari sana bisa muncul yang tadinya masih ragu-ragu menjadi tidak percaya COVID-19," tukasnya.

Kondisi ini, menurut Fahmi, lantas membuat adanya laporan seperti orangtua atau mungkin anggota di dalam keluarga yang tiba-tiba mempercayai pandangan akun @LsOwien.

"Orang-orang itu kan tidak tahu, seperti orangtua kan tidak sempat melakukan verifikasi. Orang yang tidak punya budaya kritis itu akan menjadi korban," Fahmi menambahkan.

Ketidakpercayaan pada COVID-19

Menurut penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Liputan6 di Crowdtangle, selama 30 hari terakhir isu ketidakpercayaan atau keraguan terkait COVID-19 semakin menanjak.

Khusus di Indonesia ada 1.577 postingan Facebook terkait keraguan soal COVID yang tersebar melalui grup-grup terbuka. Pencarian tersebut juga mengungkapkan ada 66.865 interaksi antarpengguna.

Untuk tema terkait yang terbanyak mendapatkan komentar dari pengguna Facebook adalah postingan soal "Piala Eropa 2020 dengan penonton tanpa masker". Postingan ini diunggah oleh grup Ruang Pengetahuan pada 24 Juni 2021 dengan 722 komentar, dan mendapat reactions sebanyak 2.100 kali dan dibagikan kembali sebanyak 133 kali.

Selain itu beberapa postingan yang menarik perhatian adalah terkait kasus dokter Lois yang tidak percaya COVID-19. Beberapa grup yang mengunggah kabar terkait itu mendapat perhatian besar pengunggah lainnya.

Salah satunya yang diunggah grup bernama "Belajar Obat Tradisional" pada 11 Juli 2021. Postingan terkait dr Lois mendapat 1500 reaksi, 255 komentar, dan 122 kali dibagikan.


INFOGRAFIS

 


Saksikan video berikut ini:

Drama Parkir yang Bikin Darah Tinggi

Kumpulan Potret Parkir Mobil Sembarangan yang Penuh Drama

Liputan6.com 2021-07-15 15:00:46
6 Potret Parkir Mobil di Desa Ini Penuh Drama, Bikin Heran (sumber: 1cak)

Media sosial merupakan sumber untuk konten unik yang penuh drama. Salah satunya adalah konten tentang mobil parkir sembarangan yang bikin geleng-geleng kepala.

Mulai dari parkir mobil dengan menginjak gabah yang lagi dijemur hingga parkir mobil dengan lahan yang sangat sempit di depan rumah, menjadi bukti parkir mobil di desa ini penuh dengan drama. Drama tersebut berhasil bikin si pemilik mobil hanya bisa elus dada.

Saking bikin geregetan, parkir mobil di desa yang penuh drama ini diabadikan dan disebarluaskan ke media sosial. Siapa sangka, posisi parkir mobil ini menjadi sorotan sehingga viral. Banyak warganet hanya bisa geleng kepala melihat posisi parkir mobil tersebut.

Penasaran kan melihat potret parkir mobil di desa yang penuh drama? Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, potret parkir mobil di desa yang penuh drama.


1. Demi dapat parkir, sampai posisinya dipepetin banget sama dinding.

 


2. Auto jadi bahan omongan warga nih guys.

 


3. Bemper depan mobil aman enggak nih?

 


4. Detik-detik sebelum yang jemur gabah naik darah.

 


5. Skill parkir yang tinggi diperlukan saat mau parkir mobil dengan tempat yang sempit.

 


6. Siap-siap habis ini mobil diketok magic biar lecet-lecetnya hilang.

 


Infografis Krisis Pasokan Oksigen saat Lonjakan Kasus Covid-19

 

Kecipak-kecipuk Beruang Coklat

Beruang Cokelat Kepanasan, Lucu Kecipak-kecipuk di Kolam

Liputan6.com 2021-07-17 21:46:32
Beruang cokelat Mali mendinginkan diri di kolam air di Bear Sanctuary Pristina, dekat ibu kota Pristina, Kosovo, Kamis (8/7/2021). Warga di Eropa timur yang tidak terbiasa dengan suhu tinggi

Mali kepanasan. Tubuhnya besar. Berbulu lebat. Saat gelombang panas menerpa, Mali tak tahan lagi. Beruang cokelat ini langsung nyemplung ke kolam. Kecipak-kecipuk.

Beruang Mali mendinginkan diri di kolam air di Bear Sanctuary Pristina, dekat ibu kota Pristina, Kosovo, pada 8 Juli 2021. Eropa timur memang sedang diterpa gelombang panas yang melanda seluruh wilayah.

Mali tidak sendirian. Ada Hana yang bahkan sampai membenamkan seluruh tubuhnya di air. Menyisakan setengah muka di permukaan. Mata dan telinganya terlihat. Bulu di bagian wajah sudah basah kuyup.

Tempat perlindungan beruang cokelat ini didirikan oleh Four Paws, Kementerian Lingkungan Hidup Kosovo. Cagar alam seluas 16 hektar ini terletak di lembah hijau dekat Danau Badovc.

Mira tak mau kalah. Dia ikut berendam di kolam. Pemandangan di Cagar Alam Beruang Pristina terlihat menakjubkan. Bukit-bukit dan pepohonan hijau luas terhampar.

Sebelumnya mereka terkurung dalam kandang sempit di restoran di Desa Mramor dan dipertontonkan ke pengunjung. 5 beruang berada di ruangan yang bahkan tidak cukup untuk 1 beruang. Mereka adalah Mali, Hana, Mira, Anik, dan Ero.

Byuurrr! Andri menceburkan diri ke kolam. Membiarkan sekujur tubuhnya diselimuti air demi mendinginkan diri.

Para beruang cokelat dapat hidup bebas di tempat ini. Mereka mempelajari perilaku satwa liar alami. Sebab sebagian besar beruang ditangkap selagi masih kecil dan dibesarkan di antara manusia.

Hana masih asyik berendam di kolam. Beruang cokelat mempunyai berat sekitar 130-600 kg.

Beruang hingga kini masih populer dipakai untuk pertunjukan sirkus dan atraksi pasar malam di Eropa Timur, Rusia, dan Asia.

Mali di pinggiran kolam menyaksikan Hana yang masih mendinginkan diri di air. Bear Sanctuary Pristina merupakan rumah bagi 20 beruang yang diselamatkan dari Kosovo dan Albania.

Kini, tidak ada lagi beruang yang dipelihara secara pribadi di Kosovo. Four Paws terus menjalankan petisi memperkuat hak-hak hewan agar tidak dieksploitasi untuk hiburan dan hidup dalam kondisi buruk.

Penampakan Tak Biasa Polwan Arab Saudi

Perempuan Arab Saudi Dikerahkan dalam Pengamanan Haji 2021

Liputan6.com 2021-07-16 10:57:28
Perempuan Saudi tiba untuk menonton film di sebuah bioskop di ibu kota Riyadh (22/6/2020). Pemerintah Arab Saudi membuka kembali bioskop setelah melonggarkan lockdown Covid-19. (AFP Photo/Fay

Peraturan haji 2021 sedikit berbeda tahun ini. Dalam penyelenggaran kegiatan ibadah itu tahun ini, perempuan-perempuan Arab Saudi bakal dilibatkan dalam proses pengamanan.

Salah satu yang bangga akan keteribatan itu adalah Nuha al-Ghamidi. Ia sulit menyembunyikan senyum kebanggaannya saat ditanya kantor berita Associated Press mengenai posisi barunya di Pusat Operasi Keamanan Nasional.

Sebagai personel keamanan, ia bertugas duduk di balik meja sambil menerima panggilan telepon dan memastikan keamanan para pelaku ibadah haji 2021.

"Saya dan keluarga bangga dengan pekerjaan saya di departemen keamanan. Ini juga tercermin dalam panggilan telepon. Banyak warga yang mengucapkan terima kasih dan penghargaan. Mereka juga menyambut kehadiran saya," jelasnya seperti juga dikutip dari VOA Indonesia,Jumat (16/7/2021).

Melibatkan perempuan dalam menjaga keamanan merupakan salah satu reformasi yang dilakukan oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.

Pangeran muda yang ambisius itu berusaha menggambarkan dirinya sebagai seorang reformis yang liberal, meskipun juga dikenal sebagai tokoh yang suka membungkam dan menahan para aktivis yang telah lama mendorong perubahan-perubahan di negara kerajaan itu.


Tuai Pro Kontra

Keterlibatan perempuan dalam proses pengamanan sebetulnya mengundang reaksi pro dan kontra. Namun rekan kerja al-Ghamidi, yang hanya ingin disebut bernama Riham, mengaku, ia tidak menghadapi masalah di tempat kerjanya, termasuk dari rekan kerja pria.

"Mengenai penerimaan perempuan dalam pekerjaan keamanan, saya tidak melihat ada masalah. Kami bekerja berdampingan dan mereka menyambut, mendukung, dan kooperatif."

Arab Saudi telah menyelesaikan persiapan untuk menerima jemaah haji tahun ini di tengah tindakan pengawasan yang ketat untuk memastikan para peserta haji aman dari virus corona.

Karena pandemi, hanya 60.000 orang yang diperkenankan menjalankan badah haji tahun ini. Mereka semua merupakan penduduk Arab Saudi, meski tidak semuanya berkewarganegaraan Arab Saudi.

Ini adalah tahun kedua pandemi membayangi pelaksanaan ibadah haji. Tahun lalu, negara itu hanya mengizinkan sejumlah kecil Muslim untuk menjalaninya.

Cara Miliader dan Artis Hollywood Habiskan Duit

Tiket Wisata Antariksa Virgin Galactic, Berapa Harga dan Siapa Saja Peminatnya?

Liputan6.com 2021-07-17 18:00:26
Foto: dok. Virgin Galactic

Richard Branson bersama dengan 5 orang lainnya sukses terbang ke antariksa ke pada 12 Juli 2021 dengan menggunakan pesawat VSS Unity 22 dari Virgin Galactic.

Walau hanya berdurasi 90 menit, mulai dari lepas landas hingga kembali mendarat, penerbangan ini menorehkan sejarah penting dalam hal perjalanan dan atraksi wisata ke luar angkasa.

Richard Branson sendiri menyebutkan, penerbangan itu sebagai uji coba wisata ke antariksa yang dia harapkan bisa ditawarkan kepada pelanggan mulai tahun depan.

Menawarkan pengalaman yang unik melihat Bumi dari luar angkasa dan merasakan bergerak tanpa bobot selama lima menit, pastinya tidak semua masyarakat umum dapat membeli tiket yang dijual Virgin Galactic.

Saat ini, sudah ada lebih dari 600 orang dari 58 negara di dunia telah memesan tiket seharga USD 250.000 atau sekitar Rp 3,6 miliar ke Virgin Galactic.

Nama-nama pebisnis, miliader, hingga publik figur kenamaan di dunia pun dikabarkan sudah memesan tiket dan ingin merasakan pengalaman berada di luar angkasa.

Adapun daftar penumpang selanjutnya yang akan menikmati bergerak tanpa bobot di antariksa, termasuk Elon Musk, Leonardo DiCaprio, Tom Hanks, Brad Pitt, Angelina Jolie, Russell Brand, Lady Gaga, Katy Perry, Justin Bieber, dan Ashton Kutcher.

Menariknya, Ashton Kutcher yang juga suami dari aktris Hollywood Mila Kunis ini ternyata mengurungkan niatnya untuk berwisata ke antariksa bersama Virgin Galactic meskipun sudah mengamankan satu tiket.

"Ketika saya menikah dan memiliki anak, istri saya mendorong bukan keputusan keluarga yang cerdas untuk pergi ke luar angkasa ketika kami memiliki anak kecil," kata Kutcher sebagaimana dilansir Cheddar, Sabtu (17/7/2021).

Diketahui, aktor yang populer lewat serial TV "That 70's Show" itu ternyata sudah membeli tiket tersebut sebelum dirinya menikah dengan Mila Kunis pada 2015.

Ashton mengatakan, dirinya membeli tiket perjalanan ke antariksa itu pada 2012 dan menjadi orang ke-500 yang mendaftar penerbangan Virgin Galactic.

Saat ditanya apa yang akan dia lakukan dengan tiket miliknya, Ashton mengatakan, tiket tersebut sudah dijual kembali ke perusahaan milik Richard Branson tersebut.

Selain terbang ke antariksa, apa saja yang didapatkan dengan memiliki tiket seharga Rp 3,6 miliar itu? Disebutkan, Spaceport menawarkan lebih dari fasilitas ruang tunggu keberangkatan di sebuah bandara biasa.

Di "Gateway to Space," yang dibuka pada 2019, para astronot masa depan ini dapat membawa keluarga mereka untuk bercengkerama dengan pilot dan insinyur roket Virgin Galactic.

Selain itu, penumpang juga akan mendapatkan pakaian terbang yang dirancang khusus oleh Under Armour, lengkap dengan lencana nama dan bendera nasional masing-masing.

Layaknya seorang astronaut, penumpang diharuskan untuk mengikuti program pelatihan penerbangan dua hari dengan instruksi kelas dan beragam simulasi. Gimana, kamu tertarik untuk terbang ke antariksa?

(Ysl/Isk)

Bukti Ibadah Haji Belum Normal

Potret Ibadah Haji 2021 di Mekkah di Tengah Pembatasan Pandemi COVID-19

Liputan6.com 2021-07-18 17:01:00
Jemaah mengelilingi Kabah pada awal musim haji di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Sabtu (17/7/2021). Jemaah haji 2021 sudah memulai rangkaian ibadah. (FAYEZ NURELDINE/AFP)

Jemaah mulai berdatangan ke Mekkah, Arab Saudi pada Sabtu 17 Juli 2021 untuk pelaksanaan ibadah haji kedua yang berlangsung sejak dimulainya pandemi virus corona COVID-19.

Peziarah yang bepergian ke situs tersuci Islam diharapkan dapat melakukan jarak sosial dan memakai masker wajah.

Jemaah tahun ini lebih banyak dari tahun 2020, tetapi masih jauh lebih kecil dari tahun-tahun sebelum pandemi.

Hanya 60.000 warga negara (citizens) dan penduduk (residents) yang sepenuhnya divaksinasi yang diizinkan untuk mengambil bagian - dengan peserta yang dipilih dari kumpulan online lebih dari 550.000 pelamar, demikian seperti dikutip dari BBC, Minggu (18/7/2021).

Peziarah harus menerima kedua dosis vaksin COVID-19 dan berusia antara 18 dan 65 tanpa penyakit kronis agar memenuhi syarat.

Beberapa dari mereka tertangkap kamera mengantre menunggu transportasi resmi untuk membawa mereka ke Masjidil Haram Mekkah pada hari Sabtu.

Peziarah melakukan perjalanan ke Masjidil Haram Mekkah untuk melakukan tawaf, sebuah ritual di mana mereka melingkari berlawanan arah jarum jam di sekitar Ka'bah sebanyak tujuh kali.

Para penyembah kemudian akan melanjutkan dengan ziarah lima hari di situs-situs suci terdekat lainnya.

Haji biasanya merupakan salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia - dengan perkiraan 2,5 juta orang ambil bagian pada tahun 2019.

Melakukan ziarah adalah salah satu dari Lima Rukun Islam - dianggap sebagai kewajiban bagi setiap Muslim untuk melakukan setidaknya sekali dalam hidup mereka, jika mereka mampu.

Kementerian haji mengatakan acara tahun ini sedang dilakukan dengan tingkat tindakan pencegahan kesehatan tertinggi karena pandemi.

"Setiap tiga jam, 6.000 orang masuk untuk melakukan tawaf kedatangan," kata juru bicara Hisham al-Saeed kepada kantor berita AFP.

"Setelah setiap kelompok pergi, proses sterilisasi dilakukan segera," lanjut al-Saeed.

Para pejabat juga mengatakan peziarah dibagi menjadi kelompok yang dikawal 20 dengan jalur yang ditetapkan untuk menjaga orang-orang jarak sosial.

Diperkirakan hanya sekitar 10.000 warga Saudi yang ambil bagian pada Juli 2020.

Arab Saudi telah mencatat lebih dari 500.000 infeksi virus corona dan 8.000 kematian selama pandemi.

Lebih dari 21,5 juta dosis vaksin telah diberikan sejauh ini, namun hanya sekitar 10% dari populasi yang sepenuhnya divaksinasi, menurut Our World in Data.

Misteri Pasien Nol di Kampung Atlet

Kasus Covid-19 Pertama di Kampung Atlet Olimpiade Tokyo 2020

Liputan6.com 2021-07-17 16:45:17
Nama tersebut mewakili harapan olimpiade kali ini yang mempromosikan masa depan yang penuh dengan harapan abadi di hati orang-orang di seluruh dunia. (Foto:AFP/Philip Fong)

Panitia Penyelenggaraan Olimpiade Tokyo (TOCOG) melaporkan temuan kasus Covid-19 pertama di Kampung Atlet, kurang dari sepekan sebelum event dimulai pada 23 Juli mendatang.

"Ada satu orang positif Covid-19 di Kampung Atlet. Ini adalah kasus pertama di sana yang dilaporkan selama tes skrining," kata juru bicara TOCOG Masa Takaya dikutip AFP, Sabtu (17/7/2021).

Kampung Atlet menjadi tempat ribuan atlet dan ofisial tinggal selama Olimpiade 2020. Orang tersebut, yang identitasnya dirahasiakan, telah dipindahkan dan menjalani karantina di hotel.

Ketua Komite TOCOG Seiko Hashimoto mengatakan pihaknya akan berupaya keras mencegah risiko penularan virus selama Olimpiade berlangsung pada 23 Juli- 8 Agustus.

"Kami melakukan segalanya demi mencegah penularan pandemi Covid-19. Jika tetap terjadi, kami sudah mempunyai rencana untuk menghadapi," katanya.


Antisipasi Panitia

Pada Olimpiade yang ditunda satu tahun karena pandemi, penyelenggara menerapkan langkah ketat untuk menghindari infeksi virus corona di Kampung Atlet.

Seperti seluruh kontingen diwajibkan melakukan tes saliva setiap hari, membatasi interaksi dengan atlet dari negara lain, serta tidak makan di tempat umum dan latihan di tempat latihan selama tiga hari pertama.


Infografis

 


Saksikan Video Berikut Ini

Huru-hara Dukung Koruptor

Cegah Penjarahan dan Kerusuhan, Polisi Afrika Selatan Kirim 25 Ribu Pasukan

Liputan6.com 2021-07-16 07:30:01
Pada Kamis (15/7) sukarelawan di Afrika Selatan turun tangan membantu bersih-bersih dampak huru-hara. Dok: AP Photo/Jerome Delay

Polisi Afrika Selatan (Afsel) mengarahkan 25 ribu pasukan setelah terjadi penjarahan dan kerusuhan yang meluas akibat gejolak politik di negara tersebut. Huru-hara dipicu usai mantan Presiden Jacob Zuma ditahan akibat kasus korupsi.

Berdasarkan laporan BBC, Jumat (16/7/2021), pendukung Zuma protes menuntut pembebasan koruptor itu. Aksi protes itu lantas menjadi aksi huru-hara besar, hingga penjarahan.

Penjarahan menyasar ratusan toko dan tempat bisnis. Dampak dari kerusuhan itu juga viral di media sosial.

Menteri Pertahanan Nosiview Mapisa-Nqakula telah meminta 25 ribu prajurit ke dua provinsi yang terdampak parah oleh kekerasan: KwaZulu-Natal dan Gauteng.

Kota metropolitan Johannesburg juga berada di Gauteng. Pasukan patroli bersenjata menjaga mall Maponya di Soweto, Johannesburg, yang merupakan salah satu pusat ritel yang ditarget penjarah.

Pusat perbelanjaan di Durban, KwaZulu-Natal, juga terutama banyak yang dijarah. Pada foto yang beredar, tampak tiga laki-laki menjarah beberapa karung beras dari pabrik di Durban.

Para warga mempersenjatai diri mereka dan membentuk regu untuk melindungi properti mereka dari kekacauan. Pemerintah berkata ada 200 insiden penjarahan dan vandalisme yang tercatat pada Rabu (14/7).

Setidaknya 117 orang tewas akibat kerusuhan ini. Lebih dari 2.000 orang juga ditahan.


Sukarelawan Turun Tangan

Pihak pemerintah berkata apa yang terjadi bukanlah demonstrasi, melainkan sabotase ekonomi.

"Ini bukanlah demonstrasi. Ini adalah sabotase ekonomi dan kami menginvestigasi dengan pandangan untuk menangkap para instigatornya," ujar (plt.) Menteri Kepresidenan Khumbudzo Ntshavheni, seperti dilansir AP News.

Ntshaveheni juga Menteri Pengembangan Bisnis Kecil.

Pada Kamis (16/7), para sukarelawan di Johannesburg turun tangan untuk bersih-bersih dampak huru-hara. Mereka membersihkan pecahan kaca dari toko-toko yang diserang. Tak sedikit perempuan yang ikut berpartisipasi.

Gerakan bersih-bersih ini adalah kerja sama warga dengan pemerintah setempat.

"Saya berbicara dengan orang-orang yang tidak punya pekerjaan di area saya untuk datang dan membantu. Wali kota membantu kami dengan transportasi untuk datang ke ini. Kami datang dengan dua bus," ujar George Moswesta, seorang warga di Vosloorus, timur Johannesburg,


Infografis COVID-19: