Makan di Warteg Harus Vaksin Dulu

Makan di Warteg Wajib Tunjukkan Sertifikat Vaksin Covid-19, Pedagang Meradang

Liputan6.com 2021-07-31 16:30:44
Penjual melayani pembeli di warteg kawasan Jakarta, Rabu (27/1/2021). Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menyatakan, sekitar 50 persen atau 20.000 unit warteg di Jabodetabek akan gulung t

Ketua Umum Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara), Mukroni, mengkritisi kebijakan pemerintah yang mewajibkan pengunjung salon, restoran hingga warteg menunjukkan sertifikat vaksin Covid-19 selama pelaksanaan PPKM Level 4.

Menurutnya kebijakan ini, sama seperti batasan waktu makan di tempat 20 menit, terasa dipaksakan.

"Teman-teman pedagang juga belum semua divaksin karena keterbatasan vaksin, dan kondisinya juga tidak semua orang bisa divaksin. Kita menganggap pelanggan adalah raja, jadi artinya bahwa pemerintah ini solusinya ini menggampangkan seakan-akan semua bisa disulap, artinya mau langsung," jelas Mukroni saat dihubungi Liputan6.com pada Sabtu (31/7/2021).

Kebijakan sertifikat vaksin ini, katanya, juga akan semakin membuat enggan masyarakat untuk makan di warteg.

Selama pandemi Covid-19 ini, Mukroni mengatakan bahwa pedagang warteg selalu berusaha maksimal mengikuti anjuran pemerintah. Dalam hal ini terutama soal penerapan protokol kesehatan (prokes).

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kritisi Pemerintah

Sementara itu, ia juga mengkritisi pemerintah yang terlihat seperti menyalahkan masyarakat seiring dengan kehadiran varian delta di Tanah Air.

"Sementara dari informasi, varian delta itu dari asing, bukan dari pribumi. Kenapa harus disalahkan kita, kan masalahnya di situ. Artinya pemerintah menggampangkan dan rakyat dianggap tidak tahu, tidak disiplin," tuturnya.

"Kita ini kan tergantung pimpinan. Kalau pimpinan memberikan tauladan, ya kita akan mengikuti. Kalau pemimpinnya tidak, ya susah," lanjutnya.

Joe Biden: Jakarta Terancam Tenggelam

HEADLINE:Prediksi Joe Biden Jakarta Tenggelam 10 Tahun Lagi, Antisipasinya?

Liputan6.com 2021-08-04 00:00:00
Bus TransJakarta dan kendaraan lainnya menerobos genangan air di kawasan MH Thamrin, Jakarta, Senin (11/12). Arus lalu lintas di kawasan itu menjadi tersendat, lantaran air menggenangi dengan

DKI Jakarta tengah disorot dunia. Hal itu menyusul pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyinggung potensi Jakartatenggelam dalam 10 tahun ke depan.

Prediksi itu disampaikan Joe Biden dalam pidatonya di hadapan para pemimpin badan intelijen di AS pada 27 Juli 2021 lalu. Orang nomor satu di negeri Paman Sam itu menyebut bahwa Jakarta terancam tenggelam akibat perubahan iklim yang tengah melanda dunia.

"Apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?" ujar Biden seperti dikutip dari situs resmi White House, whitehouse.gov pada Jumat (30/7/2021).

Ini bukan kali pertama Jakarta mendapat peringatan terkait potensi kehilangan daratan. Sejumlah riset yang dilakukan lembaga nasional dan internasional memperingatkan bahwa Ibu Kota Negara Indonesia terancam tenggelam akibat perubahan iklim.

Badan Penerbangan dan Antariksa AS, NASA sebelumnya telah melaporkan bahwa meningkatnya suhu global dan mencairnya lapisan es membuat sejumlah kota di pesisir pantai, seperti Jakarta terancam tenggelam akibat luapan air laut yang semakin tinggi.

Jauh sebelum NASA, lembaga nasional seperti tim peneliti geodesi dari Institut Teknik Bandung (ITB) hingga Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sudah melakukan riset tentang penurunan permukaan tanah dan meningkatnya permukaan air laut di pesisir Jakarta. Jika dibiarkan, bukan tidak mungkin 95 persen wilayah Jakarta akan tenggelam pada 2050 mendatang.

Pengamat Perkotaan, Yayat Supriatna mengibaratkan pernyataan Biden soal ancaman Jakarta tenggalam seperti cerita lama berulang kembali alias CLBK. Sebab, prediksi Jakarta akan tenggelam sejatinya sudah lama digaungkan.

"Para ahli kita itu sudah berbicara tentang ini cukup lama, dan penyebabnya pun sudah diketahui sejak tahun 1980-an 90-an bahwa Jakarta yang terus menerus dieksploitasi air tanahnya yang menyebabkan kecepatan penurunan permukaan tanah dari waktu ke waktu," kata Yayat saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (3/8/2021).

Perlu menjadi catatan kenapa Biden mengambil contoh Jakarta ketika berbicara mengenai dampak perubahan iklim global. Padahal ada banyak kota besar di dunia yang secara geografis berada di pesisir pantai.

Menurut Yayat, potensi Jakarta tenggelam tidak hanya dipicu peningkatan permukaan air laut akibat pemanasan global yang menyebabkan mencairnya es di kutub utara. Potensi itu diperparah dengan penurunan permukaan tanah akibat eksploitasi air tanah besar-besaran.

"Jakarta sebetulnya kota yang belum mampu memberikan pelayanan penyediaan air baku yang cukup buat warganya, sehingga ketika ada investasi dalam skala besar seperti industri perhotelan, perkantoran, perbelanjaan yang butuh air dalam skala besar itu tidak mampu disediakan oleh perusahaan daerah, sehingga semuanya mengambil jalan pintas," tutur dia.

Kondisi ini yang membuat permukaan tanah di Jakarta terus menurun setiap tahunnya. Dia mengingatkan bahwa penurunan permukaan tanah juga akan berdampak pada bencana banjir ketika musim hujan tiba.

"Jadi ancamannya bukan saja dari laut, tapi juga datang dari daratan."

Yayat lantas menyoroti upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengantisipasi ancaman Jakarta tenggelam. Salah satunya terkait proyek tanggul raksasa Giant Sea Wall yang masih menjadi perdebatan. Hingga kini proyek tersebut masih jalan di tempat.

Lebih lanjut, Yayat menegaskan, bahwa pembangunan tanggul raksasa di pesisir pantai itu tidak akan mampu mencegah tenggelamnya Jakarta jika eksploitasi air tanah tidak bisa dihentikan. Jakarta tetap akan mengalami penurunan permukaan tanah, bahkan mengalami intrusi air laut.

"Intrusi air laut itu udah masuk di Jakarta yang melalui pori-pori air tanah permukaan yang sudah habis disedot. Intrusi air laut itu sudah sampai ke Monas. Jadi yang menjadi persoalan bagi kita adalah jika Joe Biden ngomong ini, apa yang kita lakukan?"

Dia juga meragukan program pipanisasi bisa tercapai dalam waktu cepat mengakomodasi seluruh kebutuhan di Jakarta. Padahal, menurut dia, eksploitasi air tanah di Jakarta harus segera dihentikan.

"Kalau tidak mampu dihentikan ya susah. Maka ada jalan tengah Jakarta melakukan redistribusi fungsi, dipindahkan misalnya fungsi-fungsi digeser ke kota sekitarnya, seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel atau apapun. Sekala industri besar, perkantoran jasa besar itu butuh air lebih banyak. Pertanyaannya apakah kita akan terus menerus membiarkan pengambilan air tanah berlangsung. Nah itu PR terbesar untuk menyelamatkan Jakarta," kata Yayat.

Selain itu, Yayat menegaskan bahwa pemindahan Ibu Kota Negara bukan solusi menyelamatkan Jakarta dari potensi tenggelam. Kata dia, saat ini yang menjadi fokus adalah menyelamatkan Jakarta, terlepas berstatus sebagai Ibu Kota atau bukan.

"Yang kita selamatkan itu masa depan kota dan masyarakat yang tinggal di Jakarta, dan untuk menyelamatkan investasi. Kita udah bangun jalan, bangun hotel, LRT, MRT, eh tiba-tiba kota tengelam, ini kan jadi sia-sia. Nanti orang bilang jangan investasi di Jakarta, kotanya bakal tenggelam. Citra ini lah yang kita harus jawab," ujar Yayat menandaskan.


Jakarta Tidak Akan Tenggelam

Sementara itu, Pakar Hidrogeologi, Prof Robert M Delinom menyatakan Jakarta tidak akan tenggelam. Sebab, bebatuan yang ada di daratan Jakarta bersifat heterogen.

"Saya tidak akan mengatakan Jakarta akan tenggelam, sampai kapan pun enggak akan tenggelam, karena batuan Jakarta itu tidak homogen. Jadi ada beberapa tempat yang dia memang dibangun oleh lempung yang dia memang turun secara alami," kata Robert saat dihubungi Liputan6.com, Selasa.

Hanya wilayah tersebut yang berpotensi tenggelam karena batuannya lunak. Potensi itu terjadi lebih karena dipicu menurunnya permukaan tanah akibat pembangunan yang masif, bukan kenaikan muka air laut.

Sementara yang disinggung Biden adalah Jakarta tenggelam akibat perubahan iklim yang berdampak pada peningkatan permukaan air laut. "Yang membuat beberapa daerah di Jakarta terendam air itu memang karena penurunan tanah, bukan karena kenaikan muka air laut."

Robert mengungkapkan, wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat memiliki bebatuan halus sehingga lebih mudah mengalami penurunan permukaan tanah. Kondisi itu juga dipercepat dengan pembangunan yang masif.

"Makanya turunnya cepat, tadinya hanya 2,5 cm per tahun, tiba-tiba jadi ada yang 10 cm, ada yang 17 cm. Jadi tempat-tempat itu yang akan tenggelam. Kalau Jakarta Selatan, Jakarta Timur itu kan dibangun oleh batuan-batuan vulkanik, jadi batuannya juga besar-besar," ujarnya.

Untuk mencegah wilayah di DKI Jakarta tenggelam, Robert meminta pemerintah membuat zonasi pembangunan. Wilayah yang memiliki batuan halus dan lempung seperti di Jakarta Utara dan Jakarta Barat sebaiknya tidak dilakukan pembangunan yang masif.

"Nah di bagian tengah itu boleh lah kita bikin bangunan-bangunan masif karena dia agak kuat batuannya," katanya.

Peneliti Paleoklimatologi dari LIPI, Yudha S Djamil menjelaskan bahwa perubahan iklim global yang disampaikan Joe Biden adalah soal kenaikan muka air laut akibat pemanasan global. Yudha mengakui bahwa setiap tahun tinggi muka air laut memang mengalami kenaikan.

"Permasalahan selanjutnya, kenaikannya berapa? Apakah dalam 10 tahun bisa sampai Jakarta tenggelam? Apakah bisa menenggelamkan Jakarta? detilnya saya kira dari pernyataan itu enggak jelas," katanya saat dihubungi Liputan6.com, Selasa.

Kendati, ada dua perspektif pernyataan Biden yang dilihat dari kaca mata peneliti. Pertama, yakni meningkatnya kesadaran terhadap dampak perubahan iklim global yang bisa membuat daerah-daerah di pesisir berada di bawah air. Kondisi itu tentu berbahaya bagi masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut.

"Isu sea level rise (kenaikan permukaan laut) ini sudah lama, bahwa sea level rise bisa menenggelamkan pulau-pulau yang landai seperti di Maladewa, kan isu itu sudah lama. Menurut saya Biden ngomongnya ke arah sana," tutur Yudha.

Dia kembali menegaskan bahwa isu Jakarta akan tenggelam sudah lama. Dia juga menyebut bahwa Jakarta bukan satu-satunya sinking city atau kota tenggelam. "Sinking city ini banyak, enggak cuma Jakarta, ada juga Bangkok, Amerika juga ada Houston, di Afrika juga ada Lagos, itu banyak dan penyebabnya beragam."

Menurutnya, penelitian tentang potensi Jakarta tenggelam tidak 100 persen akurat. Dalam kasus ini, ada dua kondisi yang dapat membuat Jakarta tenggelam, yakni kenaikan muka air laut dan penurunan muka tanah.

"Saya yakin pernah dengar tentang muka tanah yang menurun, yang angka penurunannya bergantung pada risetnya siapa, ada yang bilang 25 cm, 15 cm, 20 cm. Itu sebenarnya laju penurunan tanah di Jakarta lebih cepat daripada muka laut yang naik," kata Yudha.

Sementara peningkatan muka air laut setiap tahunnya hanya berkisar antara 10-15 mm. "Jadi laju penurunan muka tanah lebih cepat dan itu yang berpotensi membuat Jakarta berada di bawah muka laut."

"Jadi ada dua perbedaan, air muka laut yang naik dan tanah yang turun, tapi hasil akhirnya sama, ada wilayah yang berada di bawah laut pada kurun waktu tertentu," sambungnya.

Berdasarkan riset, kata dia, ada sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan muka tanah di Jakarta. Kontribusi yang paling signifikan berasal dari penggunaan air tanah.

"Tapi juga ada hal lain yang belum jelas kenapa. Ada beberapa titik tertentu di Jakarta bisa disimpulkan pasti itu gara-gara-gara penggunaan air tanah. Tapi secara keseluruhan tidak semua bisa dikaitkan penggunaan air tanah, walau ada kontribusi. Artinya tidak 100 persen. Ada hal-hal lain memang untuk penyebabnya demi mengetahui lebih lanjut," ucap Yudha.


Sinyal AS Bantu Pemindahan Ibu Kota Indonesia?

Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran (Unpad) Teuku Rezasyah menilai bahwa pernyataan Presiden AS Joe Biden patut diperhitungkan oleh Indonesia. Dia tak menampik ada sinyal AS ingin membantu proyek pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia dalam pernyataan Biden.

Memang, Biden dikenal cukup concernterkait isu lingkungan hidup. Namun di forum apa orang nomor satu di negara adidaya itu bicara, perlu menjadi penilaian tersendiri. Menurut dia, Biden tidak semata-mata bicara dampak perubahan iklim yang dapat menenggelamkan Jakarta.

"Tampaknya begitu, ada sinyal proyek. Karena dia tahu persis bahwa kita ini belum solid untuk membahas kepindahan ibu kota. Apalagi keuangan kita hancur-hancuran akibat Covid," ujar Teuku saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa.

Di mata Biden, kata Teuku, Indonesia belum memiliki studi kelayakan yang mendalam terkait rencana pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur. Di sini, Biden diduga ingin menawarkan bantuan pemindahan Ibu Kota berbasis scientific modern.

"Karena kita tidak punya ini misalnya status lingkungan hidupnya masih dipertanyakan, kemudian bagaimana tanggapan masyarakat asli belum seragam, kemudian kepindahan itu perlu perencanaan mendalam siapa dulu yang pindah apakah instalasi kepolisian kemudian instalasi kementerian, kemudian tentara juga harus mengiringi semua," katanya.

Menurut Teuku, jika pemindahan Ibu Kota tidak didasarkan pada kajian yang matang, maka akan menimbulkan kerawanan baru baik di dalam dan luar negeri. Sebab, lokasi Ibu Kota baru nantinya akan berbatasan langsung dengan Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam, dan laut China.

"Ujungnya nanti untuk itu, Joe Biden melihat potensi ya krisis di masa depan di mana Indonesia punya potensi konflik perbatasan laut dengan China," tuturnya.

Karena itu, dia meminta Indonesia menanggapi pernyataan Biden lebih luas, tidak hanya sebatas isu Jakarta tenggelam.

"Kita harus mawas diri dong kalau ada negara lain punya pemikiran kritis terhadap kita, harus dengar, apalagi ini Amerika Serikat. AS kalau berbicara itu selalu berdasarkan data. Dia enggak pernah asbun. Kemudian Amerika itu membuka dialog, dan tentunya pemerintah Indonesia harus menanggapi hal ini dengan sangat baik," ujar Teuku.

Dia berharap pemerintah menindaklanjuti pernyataan Biden dengan memanggil Dubes AS di Jakarta. Pemerintah perlu mendengar penjelasan terkait maksud Biden.

"Kita harus meminta klarifikasi, maksudnya apa, apakah hanya sekedar statement atau membuka peluang untuk kerja sama jangka panjang, apakah Anda bemaksud masuk dalam proyek untuk menandingi China dalam penyiapan Ibu Kota yang baru. Karena Amerika Serikat sudah punya banyak contoh," tuturnya.

Menurut dia, hal semacam ini perlu dikonsutasikan ke Kedubes AS dengan semangat kerja sama. Sebab, tidak diketahui persis apa maksud Biden menyinggung ancaman Jakarta tenggelam di depan para pejabat intelijen AS. Apalagi tidak ada penjelasan lanjutan setelah pernyataan tersebut.

"Saya pikir itu kita hanya bisa menerka-nerka karena naskah pidatonya kita nggak punya. Jadi kita hanya bisa melihat berdasarkan di mana dia bicara. Kalau dia berbicara tentang sesuatu di lembaga tertentu pasti ada pesan-pesan tertentu yang tersirat. Dia berbicara tentang Indonesia dari perspektif intelijen, untuk itu kita harus berpikir juga secara intelijen," kata Teuku.

"Jadi itu Joe Biden, sekali ngomong banyak kejutan yang dia buat. Pertama kejutan mengingatkan dunia bahwa ke depan itu tantangan terbesar adalah perubahan iklim. Kedua pada Indonesia bahwa kalau Anda tidak hati-hati dampaknya gede. Yang ketiga adalah punya inisiatif menawarkan proyek kepada Indonesia," katanya menandaskan.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Agustus 2019 lalu memutuskan memindah Ibu Kota Negara ke wilayah Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Panajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara. Namun megaproyek itu terkendala penanganan pandemi Covid-19.

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman menyampaikan bahwa proyek pemindahan Ibu Kota Negara terus berlanjut. Saat ini, pemerintah tengah merampungkan Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN).

"RUU IKN sedang diselesaikan di Kementerian PPN/Bappenas. Infrastruktur dasar yang sudah ada sebelum lokasi IKN ditetapkan terus berjalan, seperti Tol Balikpapan - Samarinda (100 km), Jembatan Pulau Balang Balikpapan - Penajam Paser Utara (untuk logistik), juga penetapan titik nol Ibu Kota baru sudah terlaksana," katanya saat dihubungi Liputan6.com, Selasa.

Namun Fadjroel enggan komentar saat dimintai tanggapan soal pernyataan Joe Biden yang menyinggung Jakarta terancam tenggelam sehingga harus memindahkan Ibu Kota Negaranya.

Sementara itu, Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Bidang Informasi dan Komunikasi Politik, Juri Ardiantoro menyatakan, bahwa pemerintah saat ini sedang fokus menangani pandemi Covid-19.

"Sekarang perhatian ke penanganan covid dan recovery ekonomi," ucapnya singkat.


Joe Biden Singgung Jakarta Terancam Tenggelam

Sebelumnya diberitakan, Joe Biden menyinggung soal isu perubahan iklim yang tengah melanda dunia. Hal itu disampaikan Biden di hadapan para pemimpin badan intelijen di AS pada 27 Juli 2021 lalu.

Dikutip dari situs resmi White House, whitehouse.gov pada Jumat (30/7/2021) Biden mulai membahas isu perubahan iklim dengan menyampaikan bagaimana masalah tersebut memiliki dampak berbahaya yang sama terhadap semua negara.

"Tantangan iklim telah mempercepat ketidakstabilan di negara kita sendiri dan di seluruh dunia. Peristiwa cuaca ekstrem yang lebih umum dan lebih mematikan; kerawanan pangan dan air; naiknya permukaan laut, mengakibatkan perubahan iklim dan mendorong migrasi yang lebih besar dan menimbulkan risiko mendasar bagi komunitas yang paling rentan," kata Biden.

Biden selanjutnya menyinggung proyeksi tentang DKI Jakarta, yang diperkirakan bakal tenggelam dalam 10 tahun ke depan. Kondisi itu membuka kemungkinan Indonesia harus segera memindahkan ibu kota negaranya.

"Apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa, dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?" ucap Biden.

"Itu penting. Ini adalah pertanyaan strategis sekaligus pertanyaan lingkungan," katanya menjelaskan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria tak sependapat dengan prediksi Biden. Dia mengakui bahwa permukaan tanah di Jakarta menurun setiap tahun, tapi menyangkal ancaman Ibu Kota akan tenggelam dalam 10 tahun ke depan.

"Memang di Jakarta datarannya rendah, jadi di Jakarta ada penurunan muka tanah setiap tahun. Namun, tidak berarti 10 tahun Jakarta tenggelam," kata Riza dalam diskusi virtual, Sabtu (31/7/2021).

Politikus Gerindra itu menyatakan, Pemprov DKI Jakarta tetap mengupayakan sejumlah tindakan untuk mengantisipasi prediksi tersebut. Salah satunya yakni terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Di antaranya penyedotan air tanah, pipanisasi PAM Jaya ditingkatkan agar kebutuhan air bersih semua dari PAM," ucap dia.

Selain itu, Riza juga mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya mencegah banjir rob terjadi di Jakarta Utara. "Jadi Insya Allah Jakarta tidak tenggelam 10 tahun lagi," tandas dia.

Di kesempatan lain, Riza menyatakan menghormati pernyataan Biden terkait ancaman Jakarta tenggelam dalam 10 tahun ke depan. Namun dia menegaskan, pemerintah tidak akan membiarkan ancaman itu terjadi.

"Kita menghormati pernyataan Presiden AS Joe Biden. Tapi kami Pemprov DKI akan berupaya supaya Jakarta tidak tenggelam," katanya pada wartawan, Senin (2/8/2021).

Riza menyatakan DKI telah memiliki sejumlah program untuk mengantisipasi tenggelamnya Ibu Kota. Salah satunya adalah pembangunan Giant Sea Wall di pesisir Jakarta.

"Memang Jakarta dataran rendah, dikelilingi laut, tapi kita harapkan Jakarta tidak tenggelam dengan berbagai program, air bersih, pipanisasi, program Giant Sea Wall," ucapnya.

Meski memiliki banyak program, dia tetap meminta warga turut menjaga lingkungan, salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan.

"Kita harapkan Jakarta tidak tenggelam dan tentu yang tidak kalah penting, perilaku masyarakat kita perbaiki untuk tidak membuang sampah sembarangan," ujar Riza menandaskan.

Proyeksi Jakarta tenggelam sejatinya bukan hal baru. Sudah ada sejumlah laporan yang memprediksi hal serupa akibat dampak dari krisis iklim. Peran pemerintah yang ceroboh juga menjadi sorotan.

Hasil penelitian Nature Communication yang dirilis pada 29 Oktober 2019 menyebutkan bahwa beberapa negara, salah satunya Indonesia, bakal tenggelam pada 2050.

Menurut penelitian itu, permukaan laut akan mengalami kenaikan 30 sampai 50 cm, yang tak lain merupakan dampak dari perubahan iklim.

Pada 2014, peneliti dari Belanda mengungkap risiko kota-kota di Asia Tenggara bakal tenggelam apabila tidak ada tindakan pencegahan. Dilaporkan BBC, Gilles Erkens dari Deltares Research Institute di Utrecht berkata bagian-bagian dari Jakarta, Ho Chi Minh City, Bangkok, dan kota pesisir lainnya bisa tenggelam ke bawah level laut.

Dua faktor yang ia sorot adalah penurunan muka tanah dan kenaikan level laut. Keduanya menyebabkan banjir yang lebih besar dan lama. Salah satu solusinya adalah menyetop pumping air tanah untuk minum. Gilles lantas mencontohkan bahwa Tokyo dan Venesia berhasil menanggulangi masalah ini.

Pada 2017, The New York Times merilis artikel berjudul "Jakarta Is Sinking So Fast, It Could End Up Underwater."

Pada artikel itu, kepemimpinan yang ceroboh selama puluhan tahun menjadi sorotan. Kecerobohan pemerintah menjadi efek domino yang mengancam kondisi geografis Jakarta.

Akibatnya, banyak pengembang di Jakarta yang menggali sumur-sumur ilegal sehingga hal itu berkontribusi pada tenggelamnya Jakarta. Ahli hidrologi juga mengatakan Jakarta hanya memiliki 10 tahun saja untuk mencegah penenggelaman. Bila gagal, warga pertama yang terdampak berasal dari utara Jakarta.


Infografis Antisipasi Prediksi Jakarta Tenggelam 10 Tahun Lagi

 


Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

COVID -19 Kembali ke Wuhan

Wabah Virus Corona Muncul Lagi di China, Wuhan Gelar Tes COVID-19 untuk Semua Warga

Liputan6.com 2021-08-03 15:31:00
Warga mengenakan masker berjalan di sebuah jalan di Wuhan di provinsi Hubei tengah China (3/3/2020). Sejauh ini, total 80.026 kasus virus corona terkonfirmasi di wilayah China daratan. (AFP/S

Otoritas di Kota Wuhan, China akan menggelar tes COVID-19 massal bagi seluruh populasinya. Langkah tersebut dilakukan setelah sejumlah kota di China melaporkan infeksi lokal pertamanya setelah lebih dari setahun.

Kota berpenduduk 11 juta itu "dengan cepat meluncurkan pengujian asam nukleat komprehensif untuk semua penduduk," kata pejabat senior Wuhan, Li Tao dalam konferensi pers, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (3/8/2021).

Pejabat Wuhan mengumumkan pada Senin 2 Agustus bahwa tujuh infeksi lokal ditemukan di antara pekerja migran di kota itu - memecahkan rekor selama setahun tanpa kasus domestik setelah lockdown berhasil menekan wabah awal pada 2020.

China sebelumnya telah membatasi aktivitas warga di beberapa kota, dengan imbauan tetap berada di rumah mereka.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


China Laporkan 61 Kasus COVID-19 Lokal Baru

Otoritas di China juga menghentikan operasi transportasi domestik dan meluncurkan tes COVID-19 massal dalam beberapa hari terakhir saat negara itu memerangi wabah Virus Corona terbesar dalam beberapa bulan.

Pada Selasa (3/8), China melaporkan 61 kasus baru COVID-19 yang merupakan penularan lokal - ketika wabah varian Delta yang menyebar dengan cepat mencapai puluhan kota di negara itu.

Salah satu infeksi varian Delta terjadi di antara petugas kebersihan bandara di Nanjing.

Kota-kota besar China, termasuk Beijing, kini telah menggelar tes untuk jutaan penduduk sambil menutup kompleks perumahan dan menempatkan kontak dekat pasien COVID-19 di bawah karantina.


Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19

 

Daftar Bonus Juara Olimpiade

Mengintip Bonus Para Atlet Peraih Medali di Olimpiade Tokyo 2020

Liputan6.com 2021-08-03 12:00:55
Ayo Dukung Atlet Indonesia di Ajang Olimpiade Tokyo 2020 dengan Nonton Pertandingannya di Vidio. (Sumber : dok. vidio.com)

Para atlet Tanah Air telah menorehkan sejumlah prestasi membanggakan dalam Olimpiade Tokyo 2020. Salah satunya ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang berhasil meraih medali emas bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza, pada Senin (2/8/2021).

Pemerintah pun telah menyiapkan hadiah atau bonus untuk para atlet peraih medali di Olimpiade Tokyo 2020. Jumlah bonus yang diterima beragam, tergantung medali yang didapat.

Untuk pemenang medali emas, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan memberi bonus berupa uang tunai Rp 5 miliar.

Sementara bonus atlet Olimpiade yang berhasil meraih medali perak akan diberikan uang tunai sebesar Rp 2 miliar, dan medali perunggu sebesar Rp 1 miliar.

Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Chandra Bhakti, meyakini nilai binus Rp 5 miliar kepada peraih emas tersebut tidak akan berkurang.

"Ukurannya meraih prestasi itu tak mudah. Perunggu atau perak saja sulit, apalagi emas. Jadi bonusnya tak akan lepas dari nilai Rp5 miliar itu, bahkan biasanya diberikan sebelum keringat atlet kering, tidak menunggu lama-lama," kata Chandra dikutip dari website Kemenpora.

Selain itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali juga mengungkapkan bahwa Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate akan memberikan bonus bagi para atlet peraih medali di Olimpiade Tokyo 2020. Johnny akan memberikan bonus tersebut dari dana pribadi.

"Menkominfo Johnny G Plate menyampaikan bahwa itu dari dana pribadi beliau dan akan mengajak teman-temannya juga untuk ikut memberi apresiasi kepada para pahlawan olahraga nasional yang sudah mengibarkan Merah Putih di kancah tertinggi perhelatan olahraga dunia," jelas Menpora.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bonus Greysia Polii/Apriyani Rahayu

Sementara itu, Ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu sebagai peraih emas di Olimpiade Tokyo 2021 tidak hanya sekadar mendapatkan bonus Rp 5 miliar dari pemerintah.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, juga berjanji akan memberikan hadiah jalan-jalan ke lima destinasi wisata unggulan Indonesia.

"Kami akan berikan hadiah ke Greysia dan Apriyani untuk kunjungan ke lima destinasi super prioritas. Ditambah satu ke Wakatobi karena Apriyani berasal dari Sulawesi Tenggara," kata Sandiaga, Jakarta, Senin (2/8/2021).

Dijelaskannya, walaupun anggaran kementerian saat ini terbatas, tapi persiapan destinasi super prioritas tetap dipercepat secara kualitas. Ia pun meyakini kunjungan Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan turut mempromosikan destinasi wisata tersebut.

Ribuan Anak Mendadak Yatim Piatu

5.082 Anak di Jatim Mendadak Yatim Piatu Akibat Orangtua Meninggal Covid-19

Liputan6.com 2021-08-03 17:12:16
Seorang anak mendapatkan vaksin covid-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (3/7/2021). Pemprov DKI menggelar vaksinasi massal bagi anak usia 12-17 tahun di St

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur (DP3AK Jatim) Andriyanto mengungkapkan, banyak anak di Jatim kini menjadi yatim piatu setelah orangtuanya wafat akibat Covid-19. Diperkirakan jumlahnya mencapai 5.082 anak.

"DP3AK berkolaborasi dengan lembaga masyarakat, forum anak, dan stakeholder lainnya menginisiasi upaya pemulihan psiko sosial terpadu bagi anak-anak dengan orangtua meninggal karena Covid-19," ujarnya, Selasa (3/8/2021).

Andriyanto menyatakan, pihaknya saat ini mendata detail untuk memastikan jumlah anak-anak yang menjadi yatim piatu tersebut. Pendataan ini dilakukan untuk intervensi dan pemberian bantuan.

"Anak-anak tersebut juga akan didampingi oleh pendamping psikolog untuk dilakukan assessment dan penguatan psikis selama pandemik berlangsung," ucapnya.

Andriyanto menegaskan, anak-anak tersebut juga akan mendapat peningkatan kapasitas dengan edukasi dan pelatihan kewirausahaan oleh pelatih profesional yang dibutuhkan anak-anak remaja, melalui daring atau luring di UPTD Dinas Sosial Provinsi Jatim.

"Untuk memastikan anak-anak tersebut memperoleh hak-hak sipilnya, misalnya akta kematian orangtua, akta kelahiran, KK yang ada namanya, kartu identitas anak dan perekaman KTP bagi yang mau berusia 17 tahun," ujarnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kasus Anak Anak

Selain itu, Andriyanto menjelaskan, dari total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim per 1 Agustus 2021, yang berjumlah 308.429 kasus, sebanyak 27.480 kasus di antaranya terjadi pada anak-anak. Dan sebanyak 114 orang anak-anak di wilayah setempat meninggal dunia akibat infeksi Covid-19.

"Anak-anak yang menjadi korban itu memiliki rentang usia di bawah 18 tahun. Masing-masing 50 anak usia 0 sampai lima tahun dan 64 anak usia enam hingga 18 tahun," ucapnya.


Saksikan video pilihan di bawah ini:

Heboh Cat Pesawat Rp 2 Miliar

Istana Benarkan Biaya Pengecatan Pesawat Kepresidenan Capai Rp 2 Miliar

Liputan6.com 2021-08-03 14:10:00
Pesawat terbaru kepresidenan BBJ-2 tiba di Baseops Lanud Halim, Jakarta Timur, Kamis (10/4). (Liputan6.com/Andrian Martinus Tunay)

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono membenarkan bahwa pengecatan pesawat Kepresidenan-1 atau BBJ 2 memakan biaya mencapai Rp 2 Miliar.

Hanya saja, Heru tak menyebut pasti berapa nominal uang yang telah dikeluarkan untuk mengecat pesawat Kepresidenan-1.

"Iya, plus minus (kurang lebih) segitu (Rp 2 Miliar). Untuk pesawat BBJ saja" kata Heru saat dikonfirmasi Liputan6.com, Selasa (3/8/2021).

Adapun pesawat Kepresidenan-1 dicat ulang dari warna biru putih menjadi merah putih.

Heru menyampaikan pemilihan warna pesawat ini disesuaikan dengan bendera Indonesia dan untuk menyambut HUT ke-76 Kemerdekaan RI.

"Merah putih sesuai warna bendera RI. Saat desain hanya mengarah ke nuansa bendera merah putih RI," jelas dia.


Telah Dianggarkan

Heru menjelaskan bahwa biaya perawatan dan pengecatan pesawat Kepresidenan-1 telah dianggarkan di APBN.

Menurut dia, Kementerian Sekretariat Negara telah melakukan refocusing anggaran pada APBN 2020 dan APBN 2021 untuk pendanaan penanganan Covid-19.

Dia menyampaikan pengecatan pesawat Kepresidenan-1 sudah direncanakan sejak 2019 untuk perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan RI 2020. Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ.

Namun, kata Heru, pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin pada 2019 lalu. Sehingga, yang dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu adalah Heli Super Puma dan pesawat RJ.

"Perawatan rutin memiliki interval waktu yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi, sehingga jadwal perawatan pesawat ini harus dilaksanakan dengan tepat waktu," ujar Heru.

Adapun perawatan rutin pesawat BBJ 2 yang kerap dipakai Presiden Jokowi untuk melakukan kunjungan kerja jatuh pada 2021. Oleh sebab itu, perawatan pesawat BBJ 2 dilakukan bersamaan dengan pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya.


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bocah 13 Tahun Raih Emas Olimpiade

Kenalkan Momiji Nishiya, Peraih Medali Emas Termuda di Olimpiade Tokyo

Liputan6.com 2021-08-02 18:00:59
Skater Jepang Momiji Nishiya memegang medali emas setelah memenangkan final street skateboarding putri Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, 26 Juli 2021. Saat ini, Momiji tercatat sebagai a

Pemain skateboard jalanan perempuan, Momiji Nishiya dari Osaka menjadi salah satu peraih medali emas termuda di Olimpiade Tokyo 2020. Ia diketahui baru berusia 13 tahun dan mendapatkan kemenangannya pada Senin lalu.

Selain Nishiya, Rayssa Leal (13) dari Brasil berhasil meraih medali perak. Nishiya menang atas Leal dengan skor 15,26, sedangkan Leal memiliki skor 14,64. Diketahui pendaratan Leal gagal saat menuruni perlintasan.

Peraih medali perunggu juga didapatkan oleh pemain muda, Funa Nakayama dari Jepang yang berusia 16 tahun. Ia memiliki skor 14,49.

Melansir dari Insider, Senin (2/8/2021), peraih medali emas dan perak yang berusia 13 tahun itu saling memberikan ucapan selamat melalui pelukan setelah pertandingan.


Sempat Tidak Yakin

Awalnya, Nishiya sempat merasa tidak yakin dengan apa yang dia lakukan. Akan tetapi, ia mendapatkan dorongan dari orang-orang di sekitarnya.

Mengomentari olimpiade tahun ini, Nishiya mengatakan pertandingan tidak terlalu memiliki perbedaan dari pertandingan yang pernah diikuti sebelumnya.

"Saya benar-benar ingin mencoba yang terbaik untuk melakukan skate dan tidak menyerah hingga akhir," ujarnya.

Skateboard menjadi olahraga yang baru pertama kali diikutsertakan dalam olimpiade dan rata-rata dimenangkan oleh Jepang. Dalam pertandingan skateboard jalanan laki-laki, Yuto Horigome yang berusia 22 tahun lebih unggul dari Kelvin Hoefler dari Brasil dan Jagger Eaton dari Amerika untuk memenangkan emas.

Menurut catatan Guinness World Records, rekor peraih medali emas termuda masih dipegang oleh penyelam AS, Marjorie Gestring yang berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Panas pada 1936 saat berusia 13 tahun dan 268 hari. Nishiya berusia 13 tahun 330 hari pada Senin lalu.

Reporter: Shania

Kantong Plastik Seharga Rp 110 Juta

Fantastis, Kantong Plastik Isi Udara dari Konser Kanye West Terjual Rp 110 Juta

Liputan6.com 2021-08-03 16:06:59
Kanye West siap maju sebagai calon Presiden AS (AP/Matt Styles)

Sosok Kanye West memang selalu menarik perhatian publik. Tak heran jika segala hal mengenai musisi dari Amerika Serikat itu banyak diburu.

Belakangan ini publik, khususnya para pengguna jejaring sosial diramaikan dengan unggahan di situs eBay yang menjual kantong plastik berisi udara dari acara Kanye West.

Melansir dari Oddity Central, Selasa (3/8/2021), udara tersebut diklaim berasal dari acara listening party dari album baru Kanye West, Donda, di Stadion Mercedes-Benz, Atlanta, Amerika Serikat, Kamis (22/7/2021).


Dilakukan Penggemarnya

Seorang penggemar yang hadir tampak mengambil kesempatan untuk menghasilkan uang dari konser tersebut.

Dia tampak mempersiapkan kantong plastik zip-lock, dan memberi label 'Air From Donda Drop' dan menjualnya di eBay.


Terjual Rp 110 Juta

Tak tanggung-tanggung, kantong udara tersebut dijual dengan harga fantastis yakni 3.330 dolar atau setara dengan Rp 47,8 juta.

Dia bahkan menunggu penawaran tertinggi hingga akhirnya dilepas di harga 7.600 dolar atau setara dengan Rp 110 juta.


Barang Berharga Bagi Penggemar Kanye West

Dalam foto yang dicantumkan di eBay, penggemar itu menunjukkan kantong plastik kecil yang dipegang selama acara berlangsung sebagai bukti bagi para pembeli yang tertarik.

Mungkin bagi segelintir individu, penawaran tersebut tampak aneh yang tidak menarik. Namun, tidak bagi para fans Kanye West yang menganggap barang tersebut berharga.


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Misteri Sumbangan Rp 2 T Akidi Tio

Teka-Teki Saldo Bilyet Giro Anak Akidi Tio Akhirnya Terbongkar

Liputan6.com 2021-08-03 18:21:08
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriyadi menjelaskan tentang jumlah saldo Bilyet Giro Bank Mandiri milik, Haryanty, anak mendiang Akidi Tio (Liputan6.com / Nefri Inge)

Polda Sumatera Selatan (Sumsel) masih terus melakukan penelusuran, terkait kebenaran donasi Rp 2 triliun yang akan disumbangkan oleh keluarga mendiang Akidi Tio.

Hingga akhirnya, Polda Sumsel berkoordinasi ke Bank Mandiri, untuk mengetahui saldo bilyet giro Haryanty (ditulis sebelumnya Hariyanti).

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriyadi mengatakan, mereka sudah mengantongi hasil koordinasi dan pengecekan ke Bank Mandiri di Sumsel, terkait saldo Bilyet Giro anak mendiang Akidi Tio.

"Sesuai dengan Bilyet Giro yang diberikan saudari Haryanty. Kita dapat klarifikasi dari pihak bank, saldo di rekening tersebut, saldonya tidak cukup," ucapnya, saat menggelar konferensi pers di depan gedung Direktorat Kriminal dan Umum (Dirkrimum) Polda Sumsel, Selasa (3/8/2021) sore.

Namun untuk nama pemilik rekening, jumlah saldo dan data dari nasabahnya, merupakan rahasia bank, yang tidak bisa diberikan ke kepolisian.

Saat awak media menanyakan, apakah saldo tersebut tidak cukup dengan jumlah Rp 2 triliun yang dijanjikan keluarga Akidi Tio, Supriyadi langsung menjawab dengan singkat.


Saldo Tak Cukup

"Hanya bilang saldo , kita tidak bsia memastikan (Rp 2 triliun)," ujarnya.

Ditambahkan Direktur Dirkrimum Polda Sumsel Kombes Pol Hizar Siallagam, bahwa pihak perbankan sudah menyampaikan informasi yang sesuai dengan ketentuan mereka.

"Mereka bisa menyebutkan sesuai dengan ketentuan perbankan. Bahwa saldo tidak mencukupi dari angka Bilyet Giro itu," ujarnya.


Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Meghan Markle Calon Presiden AS?

Jelang Usia 40 Tahun, Meghan Markle Disebut Berpeluang Dicalonkan Jadi Presiden Amerika Serikat

Liputan6.com 2021-08-03 08:03:18
Meghan Markle bersama Pangeran Harry. (dok.Instagram @kozaczek.poland/https://www.instagram.com/p/CSFAya3M1x7/Henry)

Meghan Markle sepertinya tak pernah sepi dari pemberitaan. Sejak tinggal di Amerika Serikat (AS), istri Pangeran Harry ini memang semakin menjadi sorotan dan popularitasnya bisa dibilang semakin meningkat.

Yang terbaru, seorang penulis bernama Tom Bower bahkan menyebut Meghan bisa menjadi Presiden AS. Tidak dalam waktu dekat, tapi setidaknya dalam 10 tahun ke depan.

Dilansir dari The Sun, 1 Agustus 2021, Tom mengatakan Meghan bisa menggunakan koneksi papan atasnya untuk mencapainya. "Dengan dukungan dari senior partai Demokrat seperti Clinton dan Obama, Meghan seharusnya bisa dinominasikan sebagai salah satu dari 40 anggota Kongres negara bagian yang dikirim ke Washington," kata Tom.

"Dia juga bisa mencalonkan diri sebagai gubernur negara bagian, salah satu kantor paling bergengsi di Amerika. Tentunya setelah menjadi gubernur, dia bisa mencalonkan diri sebagai presiden AS," lanjutnya. Tom menambahkan, alasan utama ia menyatakan kemungkinan itu karena Meghan punya nyali dan kepercayaan diri untuk bertarung.

Pertanyaannya adalah apakah dia punya stamina dan memang berniat fokus di bidang politik. Prediksi ini menjadi isu panas ketika Meghan Markle akan menginjak usia 40 tahun, di mana 10 tahun lagi akan menjadi usia puncak kehidupan seorang politisi.

"Pada akhir sepuluh tahun, puncak kehidupan seorang politisi, catatannya bisa membenarkan tawaran nominasi Demokrat untuk kursi kepresidenan," ujar Tom. Belum diketahui dengan jelas apakah Meghan memang berambisi meraih jabatan di dunia politik atau tidak.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pesta Ultah

Yang pasti, ibu dua anak ini akan merayakan ulangtahun ke-40 pada 4 Agustus besok .Ia dikabarkan sudah menggandeng perencana pesta langganan Oprah Winfrey yaitu Colin Cowie, untuk merancang pesta ulangtahunnya.

Meghan akan menggelar pesta ulangtahun di rumahnya di kawasan Santa Barbara, California dan mengeluarkan biaya sekitar 11 juta pound sterling atau setara Rp220 miliar. Cowie sebelumnya juga pernah merencanakan pesta untuk sejumlah selebritas Hollywood seperti Tom Cruise, Jennifer Aniston, Jennifer Lopez, dan Kim Kardashian.


Mengundang 65 Orang

Pangeran Harry kabarnya sudah memesan kue dari pembuat kue lokal Posies & Sugar. Para tamu juga akan disajikan makanan dan anggur produk lokal dari kebun-kebun tetangga Harry dan Meghan.

Pesta tersebut dinilai akan lebih sederhana dibandingkan acara baby shower Meghan saat hamil anak pertamanya, Archie pada 2019. Saat itu, Meghan merayakan baby shower bersama teman-temannya di hotel mewah The Mark di Manhattan, New York.

Dikutip dari Mirror, Meghan hanya akan mengundang sekitar 65 orang di acara ultahnya kali ini. Pesta tersebut diyakini tidak akan melanggar aturan Covid-19 karena pembatasan di California telah dibuka.


Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur

 


Saksikan Video Pilihan Berikut:

Aksi Bareng Militer AS-Indonesia

Militer AS-Indonesia Latihan Bersama di Program Garuda Shield 2021

Liputan6.com 2021-08-02 18:45:19
TNI Angkatan Darat dan US Army. Dok: Kedubes AS

Prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat (U.S. Army) dan TNI Angkatan Darat (TNI AD) akan menggelar latihan bersama Garuda Shield 2021 dari 4 hingga 14 Agustus 2021 di Pusat Latihan Tempur Baturaja (Sumatera Selatan), Amborawang (Kutai Katanegara), dan Makalisung (Minahasa).

Latihan yang disponsori oleh U.S. Army Pacific ini, yang melibatkan sekitar 1.000 prajurit U.S. Army dan 850 prajurit TNI AD, bertujuan meningkatkan kemampuan interoperabilitas gabungan melalui pelatihan dan pertukaran budaya.

Menurut informasi Kedutaan Besar AS, Senin (2/8/2021), latihan ini bertujuan memperkuat Kemitraan Pertahanan Utama AS-Indonesia serta mendorong kerja sama dalam mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Pihak AS juga meyakini Garuda Shield 2021 dapat memberikan peluang yang sangat baik untuk pertukaran profesional dan budaya yang memperkuat kemitraan kedua negara melalui pembelajaran dan pelatihan bersama.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Faktor Kemanusiaan

Geladi Lapangan (FTX) akan melibatkan gabungan elemen-elemen yang menjadi kekuatan masing-masing unit militer, keterampilan fundamental perang untuk meningkatkan interoperabilitas, serta kapasitas operasional gabungan. CPX dan FTX akan berjalan secara bersamaan.

Pelatihan dimulai dengan pertukaran akademik ahli dan pelatihan pengembangan profesional yang berfokus pada pelatihan pada tingkat korps dan di bawahnya; memerangi ancaman konvensional, non-konvensional dan hibrida.

Faktor kemanusiaan juga menjadi fokus dalam Garuda Shield 2021.

Akan ada topik terkait bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana. Latihan Pos Komando (CPX) akan fokus pada tugas staf operasi penjaga perdamaian PBB dalam konteks militer gabungan.


Infografis COVID-19: