Darurat, Limbah Medis

Menko Luhut: Limbah Medis Covid-19 Ini Urusan Darurat

Liputan6.com 2021-08-04 15:00:29
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan Program Digitalisasi Pariwisata Berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). (Dok Kemenko Marves)

Pandemi Covid-19 kini memunculkan masalah baru, yaitu limbah medis. Untuk itu, pemerintah mendorong berbagai pihak untuk segera menyelesaikan hal ini.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan atau Menko Luhut menilai pengelolaan limbah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) medis selama masa pandemi COVID-19 jadi persoalan darurat yang harus segera dilakukan.

Hal itu juga sesuai arahan Presiden Jokowi agar penanganan limbah medis selama masa pandemi dilakukan secara serius, sistematis dan cepat.

"Pemerintah memandang persoalan darurat yang harus segera ditangani yaitu timbulan limbah medis yang dihasilkan selama masa pandemi COVID-19 ini," katanya seperti dikutip dai Antara, Rabu (4/8/2021).

Luhut mengatakan pemerintah akan bekerja sama dengan pabrik semen yang tersebar di berbagai wilayah untuk dapat membantu pemusnahan limbah B3 medis mengingat tungku pembakaran/kiln semen bisa mencapai suhu di atas 1.200 derajat Celcius.

"Paralel dengan itu, kita akan siapkan insinerator pengolah limbah B3 yang akan ditempatkan di lokasi prioritas, serta mempersiapkan anggaran untuk penanganan limbah B3 medis darurat," imbuhnya.

Beberapa lokasi prioritas untuk penanganan timbulan limbah B3 medis COVID-19 ini adalah di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan, pusat-pusat isolasi terpusat dan tempat-tempat isolasi mandiri.

Terdapat 15 provinsi yang sampai saat ini belum memiliki jasa pengolah limbah B3 sehingga limbah harus diangkut ke provinsi terdekat yang telah memiliki fasilitas pengolahan.

Untuk menjamin kelancaran inisiatif ini, akan diadakan sinkronisasi dan pendetailan data timbulan limbah B3 medis COVID-19 serta jumlah limbah yang belum mampu diolah.


Kata Menteri Lingkungan Hidup

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menjelaskan pengelolaan limbah B3 medis COVID-19 menjadi sangat urgent (darurat) ditangani.

"Terutama semenjak meluasnya sumber-sumber limbah B3 dari penanganan COVID-19 seperti hotel, wisma, maupun tempat isolasi dan karantina mandiri masyarakat," kata Menteri Siti Nurbaya Bakar.

Pengelolaan limbah B3 sendiri terdiri dari beberapa tahap, yakni pengumpulan, pemilahan, pengemasan, pelabelan, penyimpanan, pengangkutan, dan pemusnahan. Semua tahapan itu harus dilakukan agar limbah B3 tersebut tidak menjadi sumber penyakit maupun kerusakan lingkungan yang lebih besar.

Sementara itu, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh memastikan pihaknya akan turut mengawal proses pengelolaan limbah B3 medis tersebut.

"BPKP akan mengawal proses perencanaan dan pengadaan alat pengolah limbah B3 medis, dari mulai tahap penentuan kebutuhan riil sarana hingga proses penyerahan aset alat dari K/L kepada pemerintah daerah," kata Yusuf Ateh.

Cucu Bung Karno di Atas Becak

Cucu Sukarno Menarik Becak di Depan Restoran Indonesia di Paris

Liputan6.com 2021-08-04 14:03:25
Cucu Sukarno Menarik Becak di Depan Restoran di Paris. (dok.Instagram @kartikasoekarnofoundation/https://www.instagram.com/p/CSEBmcog_P2/Henry)

Sebagai mantan presiden Indonesia, sosok keluarga Sukarno atau Bung Karno selalu menarik perhatian. Salah satunya adalah cucu Sukano, Frederik. Pemilik nama lengkap Frederik Kiran Soekarno ini merupakan putra dari Karina Kartika Sari Dewi Sukarno, putri semata wayang Naoko Nemoto alias Ratna Sari Dewi Sukarno dan Bung Karno.

Kartika sendiri menikah dengan Frits Frederik Seegers, seorang Presiden Citibank Eropa yang berasal dari Belanda. Frits meninggal dunia di awal tahun ini, tepatnya pada 3 Februari 2021 di Bali.

Lahir dengan darah campuran Indonesia, Jepang dan Belanda, Frederik Kiran kerap mencuri perhatian publik lewat paras blasteran. Frederik kini sudah beranjak remaja, usianya 14 tahun.

Baru-baru ini sosok Frederik kembali jadi sorotan. Ia tampak sedang menarik becak di luar negeri. Tidak sendiri, ada seorang penumpang yang duduk di atas becaknya.

Ia hanya berpose sedang menarik becak. Sedangkan yang jadi penumpang adalah ibunya sendiri. Hal itu diketahui dari unggahan akun @kartikasoekarnofoundation di Instagram pada 2 Agustus 2021.

Keduanya tampak begitu menikmati momen kebersamaan mereka di Paris. Sedangkan ibunya, Kartika, masih terlihat menawan di usia 54 tahun dengan senyum hangatnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Restoran Indonesia

"Indonesia akan tetap di hati kami walau kami ada di Paris. Pertemuan yang indah dengan Nina Hanafi, putri dari Dubes di Kuba selama tahun 1960-an," tulis Kartika dalam keterangan foto. Cucu dan putri Sukarno itu ternyata sedang berada di Paris untuk mengunjungi sahabat lama keluarga mereka, Nina Hanafi.

Nina adalah pemilik restoran Djakarta Bali di Paris yang menyajikan makanan khas Indonesia. Becak yang dinaiki Frederik dan Kartika adalah salah satu properti yang dipajang di depan restoran.

Unggahan tersebut mendapat banyak komentar positif dari warganet. "Hahaha, anak yang baik bantu bekerja untuk ibunya," komentar seorang warganet. "Wow ini hebat banget! Kami akan pasti kerestoran ini kalau ke Paris!!!" timpal warganet lainnya.

Restoran Djakarta Bali tersebut pertama kali dibuka almarhum A.M. Hanafi, mantan Duta Besar Indonesia untuk Kuba, pada 1983. Saat ini, restoran tersebut dikelola sang putri, Nina Hanafi.


Nasi Goreng dan Rendang

Dikutip dari laman Bola.com, berbagai ornamen khas Bali terlihat di beberapa sisi pintu atau jendela-jendela restoran. Bahkan, hiasan kotak pos di bagian samping pintu kayu cokelat tua bertuliskan "kotak surat".

Di beberapa sudut ruangan, terdapat foto-foto juga bernuansa kebudayaan Indonesia. Selain itu, ada juga foto bersejarah ketika A.M. Hanafi sedang bertemu dengan beberapa tokoh besar Indonesia, seperti Sukarno, Gus Dur, dan Fidel Castro.

"Ayah saya pertama kali mendirikan restoran ini ketika tinggal di Paris. Beliau memang mengenal Sukarno dan pernah bertemu dengan Fidel Castro di Kuba," terang Nina Hanafi.

Selain keindahan tata ruang, menu makanan restoran Djakarta Bali pun sebagian besar diisi makanan khas Indonesia. Ada soto ayam, nasi goreng, mi goreng, satai, ketoprak, gado-gado, asinan, pepes, rendang, opor ayam hingga kolak pisang pun tersedia.

Kartika sendiri menuliskan di Instagramnya kalau ia sangat menyukai nasi goreng dan rendang sapi. Putri Sukarno ini juga membagikan beberapa foto suasana dan makanan di restoran Djakarta Bali.


Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M!

 


Saksikan Video Pilihan Berikut:

Polemik Data Ganda Anies Vs Risma

Polemik Anies Baswedan dan Risma soal Data Ganda Bansos di Jakarta

Liputan6.com 2021-08-04 13:55:05
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat berada di lokasi bencana gempa Sulawesi Barat. (Ist)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma berpolemik soal data ganda keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos) Covid-19.

Awal ini bermula pihak Dinsos DKI Jakarta mengatakan bahwa Anies sudah mengirim surat untuk Risma untuk menanyakan hal tersebut. Meski tak disebutkan kapan mengirimkannya.

Risma mengaku tidak mengetahui detail surat yang telah dikirimkan oleh Pemprov DKI Jakarta, terlebih terkait data bansos.

"Saya tidak tahu persis soal surat dari Jakarta, kemarin memang dari Jakarta ada usulan penyaluran lewat bank. Setelah dirapatkan, kemudian dua minggu lalu bank DKI nyatakan enggak bisa karena harus buat rekening baru," kata Risma dalam YouTube Kemensos RI yang dikutip hari ini, Rabu (4/8/2021).

Menurut dia, saat ini pihaknya tidak bisa menunggu lama untuk penyaluran data bansos dalam penanganan Covid-19. Karena hal itu pihaknya berkoordinasi dengan PT Pos Indonesia untuk penyaluran bansos tersebut.

Selain itu, mantan Wali Kota Surabaya tersebut menyatakan pihaknya membuka lebar untuk forum diskusi dengan DKI mengenai data ganda.

"Saya tidak tahu persis pada samanya gimana. Silakan komunikasi dengan kami. Insya Allah kami akan buka semuanya. Tidak ada yang kami tutupi," ucap Risma.

Dia menyatakan pihaknya memang meminta para kepala daerah untuk memperbaiki data ganda penerima bansos sejak Januari 2021. Sebab terdapat 14 juta data dikembalikan ke sejumlah daerah. Menurutnya, tidak semua daerah langsung melakukan perbaikan cepat terkait hal tersebut. Misalnya yakni salah satu kabupaten di Papua yang cepat dan aktif melakukan perbaikan data 100 persen.

"Kenapa Papua sebelumnya tahun 2020 hanya menerima sekitar 15.000 orang tapi di 2021 menerima 28.000 orang, jadi artinya naik 100 persen. Karena bisa naik karena kami betulkan," kata Risma.


Awal Mula Permintaan DKI Jakarta

Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta, Premi Lasari menyatakan Bantuan Sosial Non Tunai (BSNT) dalam bentuk beras akan dilakukan pada 29 Juli - 17 Agustus 2021.

Dia menyatakan BSNT disalurkan kepada masyarakat yang berada di lima kota administrasi dan satu kabupaten sebanyak 907.616 KK dari 1.007.379 KK.

"Namun dari jumlah tersebut, sebanyak 99.743 KK belum dapat diberikan bantuannya karena diketahui adanya potensi duplikasi dengan penerima bansos non tunai berupa beras dari Kementerian Sosial," kata Premi dalam keterangan tertulis, Rabu (28/7/2021).

Dalam kesempatan lain, Premi menyatakan 90an ribu KK tersebut belum mendapatkan bansos sebelum adanya validasi data bersama Kemensos. Terkait hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengirimkan surat kepada Kemensos.

"Pak Gubernur sudah bersurat kepada Ibu Mensos untuk meminta kepastian data by name, address siapa saja yang menerima. Sehingga nanti kami lakukan pemadanan data dan uang yang memang masih kami tunda untuk di top up kepada para pemilik rekening itu bisa segera dicairkan," jelas dia.


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dahlan Iskan Berburu Uang Rp 2 Triliun

Penasaran, Dahlan Iskan Ingin Lacak Uang Rp 2 Triliun Akidi Tio ke Singapura

Liputan6.com 2021-08-04 12:30:54
Dahlan Iskan saat menghadiri penghargaan Marketeer of The Year 2014 yang digelar oleh Markplus Inc, Jakarta, Kamis (11/12/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku masih penasaran dengan janji sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga pengusaha Akidi Tio. Terlebih, setelah muncul banyak temuan dari polisi bahwa uang yang dijanjikan tersebut tidak ditemukan.

Saking penasarannya, Dahlan berkeinginan untuk melacak sendiri sumber dana Rp 2 triliun milik Akidi Tio yang kabarnya tersimpan di Singapura.

"Coba tidak pandemi, saya ingin ke Singapura. Ingin menelusuri sendiri dana itu. Saya punya network di sana," tulis Dahlan Iskan dalam blog disway.id, Rabu (4/8/2021).

Dahlan mengaku sudah tahu ke bank mana uang Rp 2 triliun Akidi Tio diurus oleh anak bungsunya, Heryanti. "Saya juga tahu bank tersebut sekarang menjadi anak perusahaan yang sangat besar di Singapura," ungkapnya.

Menurut perkiraannya, Akidi Tio punya bisnis di Singapura selain di Hong Kong. Sebab, memiliki bisnis di Negeri Singa bukan barang baru bagi pengusaha kaya keturunan Tionghoa di Palembang.

"Ada orang Palembang yang sangat terkenal di Palembang dan di Singapura. Juga di Jakarta. Namanya Tong Djou. Saya juga kenal baik dengan Tong Djou, sebelum meninggal Februari lalu," terangnya.

"Aki adalah pengusaha angkatan Tong Djou. Generasi sekarang tidak kenal nama itu. Tapi di generasi saya, siapa yang tidak tahu Tong Djou. Ia pengusaha minyak yang dibesarkan Dirut Pertamina Ibnu Sutowo," papar Dahlan Iskan.

Oleh karena itu, Dahlan menduga Akidi Tio punya beberapa partner di bisnis itu. Masalahnya, Aki sudah meninggal sekitar 12 tahun lalu, yang berarti perusahaan tersebut selama kurun waktu itu berjalan tanpa dirinya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dugaan Dahlan

Dahlan lantas menduga Akidi Tio bukan pemegang saham mayoritas di perusahaan itu. Atau bahkan bisa saja kepemilikan sahamnya kini sudah hilang.

"Dua belas tahun itu lama sekali. Saya bisa membayangkan apa saja yang terjadi di perusahaan itu selama 12 tahun. Bisa saja saham Aki sudah hilang atau dihilangkan. Itu mudah. Apalagi kalau lewat hostile," tuturnya.

"Perkiraan saya: salah satu pemegang saham di perusahaan itu juga kecewa. Yang kecewa itulah yang memberi tahu anak-anak Aki: papamu punya harta di Singapura," ujar Dahlan Iskan.

3 Kg Emas untuk Sang Juara

Peraih Medali Olimpiade Tokyo 2020 Dapat Hadiah Emas 3 Kg dari Pegadaian

Liputan6.com 2021-08-03 19:38:14
Greysia Polii/Apriyani Rahayu - Ganda putri Merah Putih ini mampu memperpanjang tradisi emas bulu tangkis Indonesia di olimpiade. Dia berhasil mengalahkan unggulan ke-2 dari China, Chen Qing-

PT Pegadaian (Persero) memberikan apresiasi kepada para atlet yang berprestasi dengan guyuran tabungan emas di ajang Olimpiade Tokyo 2020. Pegadaian akan memberikan hadiah emas 3 kg atau senilai Rp 2,7 miliar dalam bentuk tabungan emas.

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto menyampaikan bahwa seluruh Insan Pegadaian ikut bersyukur dan berbangga atas prestasi para atlet yang mengharumkan nama bangsa di ajang olah raga internasional tersebut.

"Manajemen dan seluruh Insan Pegadaian ikut bersyukur dan berbangga. Prestasi para atlet olimpiade menjadi berita gembira bagi kita semua di tengah pandemi yang belum usia. Hal tersebut tentu menghibur kita dan diharapkan menjadi motivasi kepada kita untuk memberikan prestasi terbaik di tengah kesulitan," katanya, Selasa (3/8/2021).

Lebih lanjut Kuswiyoto mengatakan bahwa Pegadaian sangat peduli dengan perkembangan olah raga. Selain pemberian hadiah kepada atlet berprestasi, Pegadaian juga bekerja sama dengan beberapa klub olah raga dalam rangka pembinaan untuk mempertahankan tradisi juara.

"Sebagai BUMN, Pegadaian tidak hanya fokus dalam pengembangan ekonomi melalui produk dan layanan yang diberikan. Perusahaan juga aktif dalam kegiatan sosial, keagamaan, kesehatan, pendidikan, lingkungan maupun olah raga melalui program CSR sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan," kata Kuswiyoto.

Kuswiyoto menegaskan, hadiah untuk para peraih medai di Olimpiade Tokyo 2020 akan diberikan setelah mereka kembali ke tanah air.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tabungan Emas Pegadaian

Sebagai informasi, Pegadaian saat ini mempunyai tabungan emas sebagai salah satu produk andalan. Produk ini dapat diakses oleh seluruh masyarakat dari berbagai kalangan. Nominal setoran dapat dilakukan mulai Rp.10 ribu rupiah atau senilai 0,01 gram dengan asumsi harga emas 24 karat Rp.1 juta rupiah pergram.

Transaksi tabungan emas dapat diakses di lebih 4.000 outlet, 17.000 agen Pegadaian, ATM atau melalui aplikasi Pegadaian Digital. Berapapun jumlah uang yang disetor langsung dikonversikan dalam berat emas berdasarkan harga pada saat transaksi. Dari saldo yang dimiliki nasabah, mereka dapat mencetak dalam bentuk emas batangan, bahkan menjual atau menggadaikan saat membutuhkan uang tunai.

Saat ini Tabungan Emas Pegadaian telah diakses lebih dari 8 juta nasabah dan menjadi salah satu produk yang diminati masyarakat sebagai salah satu investasi yang aman dan menguntungkan. Hal ini tak lepas dari keyakinan masyarakat bahwa nilai emas relatif stabil dan bebas dari inflasi sehingga menjadi pilihan tepat sebagai sarana lindung nilai asset masyarakat.

"Melalui apresiasi ini, kami berharap dapat memotivasi seluruh anak bangsa untuk berprestasi semaksimal mungkin khususnya di bidang olah raga. Di sisi lain kami juga berharap agar para atlet dan generasi muda pada umumnya mempersiapkan masa depan dengan melakukan investasi yang tepat," pungkas Kuswiyoto.

Tips Makan di Warteg Ala El Rumi

El Rumi dkk Makan di Warteg, Pasang Timer 20 Menit

Liputan6.com 2021-08-04 11:40:00
"Jadi mau enggak mau harus tes ulang dan ikut penerbangan berikutnya, keesokan harinya," jelas El. (Instagram/elelrumi)

El Rumi sempat dilarikan ke UGD karena sakit lambung. Setelah menjalani pengobatan, keadaannya membaik bahkan putra kedua Ahmad Dhani ini sudah kembali beraktivitas seperti biasa.

Melihat akun Instagram terverifikasinya, pemilik nama lengkap El Jallaludin Rumi ini terlihat lari pagi bersama teman-temannya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (4/7/2021).

Setelah olahraga, dia dan teman-temannya mampir ke warteg untuk sarapan. Sesuai peraturan pemerintah, mereka harus menghabiskan makanan di tempat dalam waktu 20 menit.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Mengingatkan

"Mas, Mas tolong diingat ya, cuma 20 menit ya maksimal. Nanti dimarahin loh kalau lebih dari 20 menit. Nanti kalau sudah 20 menit pesen yang baru lagi ya biar nambah 20 menit top up," kata dia.

Dalam videonya, terlihat kawan-kawan El Rumi sedang memilih menu makanan yang terpajang di etalase.


Pasang Timer

Dalam video selanjutnya, El Rumi memasang timer dengan waktu 20 menit. Dia lalu merekam aktivitas temannya yang makan terburu-buru agar tak kehabisan waktu.

"Ayo buruan makan, buruan, buruan, buruan telan," kata El Rumi pada temannya.


TujuanDibuat Kebiijakan

Sebelumnya Tompi membahas kebijakan pemerintah soal makan di warteg dengan waktu 20 menit. Itu merupakan salah satu upaya mengurangi risiko penularan virus.

"Penekanan 'JANGAN BERLAMA2, mengurangi resiko tertular, BIAR IDUP LEBIH LAMA' ," tulisnya di Twitter baru-baru ini.

12 Kali Sidang demi Status Janda

Keluh Kesah Thalita Latief, 12 Kali Sidang Baru Bisa Cerai dari Dennis Rizky

Liputan6.com 2021-08-04 12:00:00
Thalita Latief. (Foto: Instagram @thalitalatief)

Rumah tangga Thalita Latief dan Dennis Rizky personel band Lyla resmi bubar pada Juli 2021. Sang aktris menarik napas lega seraya menyebut perceraiannya melewat proses berliku.

Diberitakan sebelumnya, bintang sinetron Suci dan Putri menggugat Dennis Rizky di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, 22 Maret 2021. Gugat cerai ini diwarnai sejumlah drama.

Thalita Latief menuding Dennis Rizky melakukan KDRT bahkan dugaan perselingkuhan muncul serta menjadi konsumsi publik. Kini ibunda Rafello Dimitri Rizky resmi menjanda.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Panjang Banget

"Tanggal 29 Juli kemarin (resmi cerai). Panjang banget (prosesnya), lama banget. Aku 12 kali sidangnya, gila. Lega banget sih," ujar aktris kelahiran Jakarta, 6 Desember 1988.

Ini disampaikannya sata menjadi bintang tamu program Pagi-Pagi Ambyar. Rekaman pengakuan Thalita Latief kemudian diunggah di kanal YouTube Trans TV Official, 3 Agustus 2021.


Lega Banget

"Lega banget, sih aku kemarin langsung conference abang aku, Maruli, kan mereka lawyer aku juga. Jadi kayak gila akhirnya, aku lompat di kamar gitu. Senang banget sih, karena aku menantikan ini sudah cukup lama," kata Thalita Latief.

Ia makin lega karena hakim mengabulkan permohonan hak asuh anak. Usai memenangkan hak asuh anak, Thalita Latief berjanji tak akan mempersulit mantan suami bertemu buah hati.


Akses Bertemu Anak

Thalita Latief percaya, tak ada yang namanya mantan ayah dan bekas anak. Sampai kapan pun, Dennis tetap ayah Rafello Dimitri Rizky. Jadwal pertemuan dibuat sefleksibel mungkin.

"Hak asuh akhirnya ke aku tapi bukan berarti ayahnya enggak bisa ketemu, aku juga fleksibel saja sih. Bisa dong, kalau untuk akses (bertemu anak) aku fleksibel saja," ia menyambung.


Tiga Tahun yang Lalu

Dalam catatan Showbiz Liputan6.com, Thalita Latief mengaku gugat cerai yang dilayangkannya melewati pertimbangan matang. Ia menyebut Dennis Rizky meninggalkannya sejak 2018.

"Padahal aku sudah ditinggalin dari tiga tahun yang lalu. Dari 2018 tapi bukan enggak ketemu sama sekali. Aku masih berupaya, bahwa ketemu-ketemu di luar rumah, mungkin kita pergi makan," ia membeberkan.

Pesta Terlarang di Tengah Pandemi Covid-19

Polisi Korea Selatan Bongkar Pesta Rahasia Selama Pandemi COVID-19

Liputan6.com 2021-08-04 08:00:00
Pengunjung yang mengenakan masker wajah sebagai tindakan pencegahan penyebaran virus corona COVID-19 berjalan dekat lentera yang dipajang untuk perayaan ulang tahun Buddha pada 19 Mei mendata

Polisi Korea Selatan (Korsel) membongkar pesta rahasia yang digelar selama pandemi COVID-19. Acara seperti itu sedang dilarang akibat ada aturan social distancing.

Akan tetapi, pemilik bisnis ada yang lebih memilih kena denda ketimbang tutup sama sekali.

Menurut laporan Yonhap, Selasa (3/8/2021), polisi membubarkan pool party di sebuah hotel di kota Gangneung pada Sabtu lalu. Pihak pemerintah menyebut pesta itu melanggar beberapa aturan pembatasan, seperti wajib pakai masker dan menjaga jarak.

Pihak hotel diperintahkan untuk menutup oeprasional selama 10 hari karena melanggaran UU Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular.

Hal serupa terjadi di Busan. Polisi menemukan bar karaoke yang menghibur 15 tamu, padahal lima hari sebelumnya sudah pernah ketahuan polisi.

Saat ketahuan pertama kali, polisi menyadari AC menyala. Pada saat kedua, ada yang memberikan laporan. Pemilih bisnis lantas dikenakan hukuman, salah satunya tak mendapat bantuan pemerintah akibat penutupan bisnis terkait COVID-19.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tak Takut Denda

Otoritas kesehatan berkata turut meminta uang denda kepada tempat usaha itu apabila ada tamunya yang positif COVID-19.

Akan tetapi, ada permintaan supaya hukuman lebih berat karena pemilik bisnis akan terus menerima pelanggan sebab keuntungannya lebih tinggi ketimbang denda.

Saat ini, Korea Selatan sedang menerapkan level social distancing Level 3 dan Level 4. Yang tertinggi adalah Level 4 di Seoul dan sekitarnya.

Wilayah Korsel lainnya berada di Level 3. Pada level ini, tempat hiburan malam dan karaoke harus tutup am 10 malam. Kumpul-kumpul lebih dari empat orang juga dilarang.


Infografis COVID-19:

 

Guru SMP Gunungkidul Jadi Wasit Olimpiade

6 Fakta Wahyana, Guru SMP di Gunungkidul Jogja Jadi Wasit Badminton Olimpiade Tokyo

Liputan6.com 2021-08-04 14:00:11
Wahyana, wasit dari Indonesia yang pimpin final tunggal putri Olimpiade Tokyo. (Instagram/@kabarjogja)

Cabang olahraga bulu tangkis tengah menjadi perhatian masyarakat Indonesia. Pasalnya, tim ganda putri, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil memperoleh medali emas, serta Anthony Sinisuka Ginting dari tunggal putra menyabet medali perunggu di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Tak hanya sampai di situ, masyarakat Indonesia kembali dibuat bangga dengan kontribusi seorang WNI di laga bergengsi tersebut. Pada pertandingan tunggal putri, antara Chen Yu Fei dari China dengan Tai Tzu Ying dari Taiwan ini dipimpin oleh seorang warga Indonesia.

Ia adalah Wahyana. Sosoknya sebagai wasit yang memimpin pertandingan final badminton tunggal putri itu mencui perhatian publik. Pria kelahiran 10 September 1967 itu merupakan seorang guru olahraga di SMP 4 Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Penasaran dengan fakta lain dari Wahyana? Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, 6 fakta Wahyana, guru SMP dari Gunungkidul yang jadi wasit badminton di Olimpiade Tokyo 2020, Rabu (4/8/2021).


1. Merupakan Warga Godean, Kabupaten Sleman.

Sosok Wahyana sang wasit yang memimpin pertandingan di Musashino Forest Sports Plaza itu mencuri perhatian publik. Pria berusia 54 tahun itu merupakan warga Godean, Kabupaten Sleman. Ia bertempat tinggal di Gancahan VII, Sidomulyo, Godean, Sleman, DIY.


2. Berprofesi sebagai Guru di Gunungkidul.

Warga asli DIY itu sehari-hari berprofesi sebagai seorang guru. Namun bukan di Sleman, Wahyana merupakan guru olahraga di SMP N 4 Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Lulusan Fakultas Olahraga IKIP (sekarang UNY) itu juga menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum di sekolah yang sama.


3. Karier di Dunia Olahraga

Wahyana pernah berkarier sebagai pemain bola voli, dia bahkan menjadi anggota tim voli DIY. Namun, cedera engkel parah menimpanya pada tahun 90-an. Demi menjaga kebugaran, ia mulai bermain bulu tangkis.

Profesi wasit mulai ia geluti sejak 1998. Berawal menjadi hakim garis di level lokal, Wahyana merasa menikmati dan terpacu. Sehingga, ia mengikuti ujian kompetensi di tingkat DIY, hingga tingkat internasional.


4. Menjadi Wasit Internasional Senior di Indonesia

Wahyana lulus ujian akreditasi wasit tingkat Asia pada 2006 di Kuala Lumpur. Sedangkan BWF Accreditation atau lisensi tertinggi untuk wasit diraihnya pada 2012. Dalam daftar wasit dunia (BWF) ada empat nama asal Indonesia. Wahyana merupakan wasit internasional senior di Indonesia.

Ia memegang kualifikasi tertinggi (wasit tersertifikasi) dengan lisensi yang berlaku hingga 2022. Di kategori sama ada nama Qomarul Lailiah (hingga 2032). Selain itu ada Robbertus Tommy Oscariano dan Abdul Latif Jaohari dalam kategori wasit terakreditasi.


5. 77 Kali Memimpin Pertandingan Tingkat Internasional.

Diketahui, Wahyana sudah banyak memimpin pertandingan level internasional, mulai SEA Games, Asian Games, Kejuaraan Dunia, Paralimpic, Piala Sudirman, Piala Thomas, World Tour Finals, dan kini merasakan pula jadi wasit Olimpiade.

Secara total, ia sudah 77 kali memimpin pertandingan tingkat internasional. Tak hanya itu, Wahyana juga masuk dalam jajaran pengurus pusat PBSI di Sub Bidang Perwasitan untuk periode 2020-2024. Ia menjadi Subid perwasitan, berada di bawah Bidang Turnamen Nasional dan Perwasitan yang dipimpin oleh Mimi Irawan.


6. Kiprah di Olimpiade Tokyo 2020

Di Olimpiade Tokyo, ia menjadi bagian dari wasit bulu tangkis yang berjumlah 36 orang. Di dalamnya ada 11 orang dari Asia dan Wahyana satu-satunya dari Indonesia.

Ia memimpin partai tunggal putri antara Chen Yu Fei dari Cina dengan Tai Tzu Ting dari Taiwan pada Minggu (1/8/2021) lalu. Wahyana berperan besar mengarahkan puncak Olimpiade Tokyo itu, yang dimenangi Chen Yufei dengan skor 21-18, 19-21, 21-18 itu.

Polemik Cat Pesawat Rp 2M

HEADLINE: Cat Baru Pesawat Kepresidenan Rp 2 Miliar Tuai Polemik, Hilangnya Kepekaan di Tengah Krisis?

Liputan6.com 2021-08-05 00:02:32
Pesawat Kepresidenan Dicat Ulang Jadi Warna Merah/dok. Wikipedia

Pengecatan ulang pesawat kepresidenan Indonesia-1 menyedot perhatian publik. Armada Boeing Business Jet (BBJ) 2 yang menjadi tumpangan khusus Presiden saat berdinas itu kini berganti warna menjadi merah putih, yang sebelumnya berkelir biru putih.

Polemik muncul lantaran pengecatan bodi pesawat dilakukan saat keuangan negara tengah pontang panting akibat diterjang badai covid-19. Tak hanya itu, masyarakat Indonesia yang terdampak pandemi juga dalam kondisi tidak baik-baik saja.

"Momentumnya kurang pas," tegas Pengamat Penerbangan Alvin Lie saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (4/8/2021).

Pengecatan ulang bodi Pesawat Kepresidenan itu, dinilai Alvin sebagai tindakan pemborosan. Pemerintah dianggap tidak memiliki sense of crisis terhadap kondisi masyarakat saat ini.

"(Pengecatan itu) disayangkan, kenapa dilakukan saat kondisi rakyat kita kehilangan pekerjaan, pandemi juga belum teratasi, dan yang saya sayangkan, itu kurang peka. Itu saja," terang Alvin.

Dia menjelaskan, penggantian warna bodi pesawat kepresidenan sebenarnya tidak masalah dilakukan. Dicat saban tahun atau menunggu sepuluh tahun juga tidak jadi soal lantaran tidak ada ketentuan mengikat terkait waktu penggantian warna.

"Cat itu subjektif. Tidak ada kaitannya dengan keselataman penerbangan. Itu soal pilihan waktu saja. Kalau sekarang tidak pandemi, tidak krisis ekonomi juga, saya juga diam aja kok," ucap Alvin.

Pemilihan warna merah yang sebelumnya biru menjadi sorotan tersendiri di dunia maya. Netizen riuh dan menyebut perubahan warna itu sebagai langkah pemerintah untuk 'menghapus jejak' dari sebelumnya.

Bagi Alvin, apapun warna yang dipilih tidak jadi masalah. Asalkan proyek itu dilakukan ketika ekonomi Indonesia dalam kondisi yang baik.

"Bahkan kalau pun dicat biru lagi, saya menyayangkan. Itu belum perlu dibutuhkan. Jadi bukan warnanya, waktunya aja kurang pas," tegas dia.

Pandangan berbeda disampaikan pengamat penerbangan Chappy Hakim. Dia menilai pengecatan bodi pesawat tidak perlu dipermasalahkan lantaran sudah ada anggarannya.

"Pemborosan dari mana, uangnya sudah disiapin," kata dia kepada Liputan6.com, Rabu (4/8/2021).

Chappy menilai, selama anggaran tersebut ada dan digunakan sesuai fungsinya, kebijakan itu boleh saja dilakukan. Asalkan dalam penerapannya tidak ada penyimpangan.

"Misal buat beli beras tapi buat cat, itu bisa kita komplain. Kalau memang sudah dialokasikan dan disetujui, enggak apa-apa kan. Mengapa mesti dipermasalahkan? Kita sering ribut sama hal begini-begini. Jadi enggak pernah maju," terang dia.

Terkait dengan warna biru yang dinilai sebagai kamuflase saat penerbangan, kata dia, itu hanya berlaku pada pesawat tempur. Untuk pesawat sipil, warna tidak memiliki pengaruhnya sama sekali.

"Sekarang teknologi sudah tinggi, pesawat di Hawai blang blentong enggak karuan tidak apa-apa. Tidak ada pengaruhnya kalau soal warna. Suka-suka aja mau warna apa," ucap dia.

Chappy yakin, pemerintah memiliki alasan tersendiri terkait kebijakannya mengecat ulang pesawat Kepresidenan menjadi merah putih. Dia pun mengapresiasi jika itu sebagai bentuk kebanggaan bagi Indonesia.

"Alasan kebanggaan 17 Agustus ya boleh-boleh saja. Dan orang mengerjakan sesuatu itu pasti ada alasannya, pasti ada perencanaannya. Enggak mungkin orang ngecat begitu aja. Dan ngapain lagi dipersoalkan juga untuk apa dipersoalkan?" ucap dia.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

Sementara itu Stafsus Menseseng, Faldo Maldini mengungkapkan, pengecatan pesawat ini sudah direncanakan sejak 2019 untuk menyambut hari kemerdekaan ke-75 pada 2020 lalu. Namun, Pesawat BJJ 2 itu baru dilakukan perawatan rutin sesuai rekomendasi pabrik pada 2021.

"Tadinya, itu satu paket sama beberapa armada lain yang sudah datang waktunya. Sekalian dicat, justru biar lebih efisien," kata dia kepada Liputan6.com, Rabu (4/8/2021).

Dia menampik negara menghambur-hamburkan uang. Anggaran saat ini, kata Faldo, sudah fokus pada pandemi, sesuai dengan aturan dan ketentuan Kementerian Keuangan. "Rencana ini tentunya sudah ada juga di dalam APBN, jadi ya harus dilaksanakan," ucapnya.

Faldo mengungkapkan, tak ada niat politis dalam penggantian warna pesawat. Pemilihan kelir merah putih murni murni sebagai lambang pemersatu dan penyemangat bangsa.

"Kami harap soal warna ini jangan bawa-bawa politik. Kita ingin melihat warna kebanggaan itu di atas langit dunia. Yang lama memang sudah waktunya untuk diganti. Kami berharap tidak dipolitisir," ujar dia.

Istilah biru kamuflase, lanjut Faldo, sudah ada sejak Abad ke-4 dalam catatan perperangan untuk melakukan pengintaian. Dan itu terbukti berhasil.

"Kalau pesawat tempur, biasanya kebanyakan warna bawahnya terang, biar sama kayak langit, warna atasnya gelap, tergantung medannya seperti apa, biar sama kayak warna daratan. Itu buat pesawat perang," terang dia.

Tapi yang perlu diingat, pesawat kepresidenan bukan pesawat tempur atau pengintai. Yang terpenting ialah pesawat tersebut dipastikan memiliki standar keamanan tinggi dan tetap terjaga.

"Keamanan penumpang menjadi prioritas dengan perangkat teknologi yang terus di-upgrade dan di-service. Jangan sampai telat ganti oli lah. Makanya, pesawatnya masuk bengkel buat memastikan keamanannya itu," ucap Faldo.

Sementara itu, Pengamat Politik Ubedillah Badrun menilai, pengecatan pesawat kepresidenan boleh saja dilakukan. Namun begitu, pemerintah juga harus memperhatikan kondisi negara saat ini.

"Tapi memang momentumnya tidak tepat, karena ngecat pesawat di saat krisis itu tidak penting. Jadi rupanya presiden ini saya nggak ngerti ya cara berpikirnya menurut saya perlu dikoreksi lah," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (4/8/2021).

Ubedillah mejelaskan, dalam situasi musibah pandemi saat ini, pemerintah seharusnya mengambil langkah-langkah kebijakan secara skala prioritas. Logika ini menjadi sangat penting karena menyangkut tentang prioritas anggaran

"Karena kalau kemudian tidak menggunakan logika kebijakan skala prioritas, akibatnya menghasilkan hal yang sebetulnya tidak penting. Jika tidak gunakan logika itu, terlihat presiden tidak memiliki sense of crisis," jelas dia.

Ubedilah menilai anggaran pengecatan pesawat sebesar Rp 2 miliar itu baiknya digunakan untuk kebutuhan rakyat. Mereka banyak yang terpuruk akibat dihantam gelombang pandemi covid-19.

"Mengapa itu sampai memaksakan mengecat pesawat di tengah rakyat yang menderita dan menghabiskan uang Rp 2 miliar. Mendingan dipakai untuk bantu UMKM. Sekarang UMKM itu dianaktirikan," ujar dia.

"Sampai kini, anggaran buat UMKM dari tahun lalu yang Rp 171 triliun menjadi Rp 161 triliun atau turun Rp 10 triliun. Dan itu menunjukkan bahwa perhatian pemerintah di saat orang lagi banyak susah cari uang, justru malah menghambur-hamburkan uang," kata Ubedilah.


Fokus Penanganan Pandemi

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menilai, pengecatan pesawat bukan hal yang penting. Dia lebih melihat bagaimana pemerintah melaksanakan tugasnya dalam penanganan pandemi covid-19.

"Pengecatan pesawat bukan hal yang penting, membahasnya juga tidak penting. Saya Lebih memilih melihat bagaimana pemerintah melaksanakan tugas pokoknya, bagaimana penanggulangan pandemi dan bagaimana penyaluran bantuan kepada masyarakat," kata Piter kepada Liputan6.com, Rabu (4/8/2021).

Lebih lanjut, jika ditanya etis tidaknya pengecatan pesawat kepresidenan tersebut, maka akan banyak sekali permasalahan yang muncul. Namun yang penting semua berjalan sesuai tugas dan arahan Presiden.

"Kalau kita bahas etis tidak etis, nanti akan banyak sekali (yang dipermasalahkan). Misalnya Pak Menteri Masih dapat tunjangan, etis tidak etis? Kenapa tidak semuanya disumbangkan untuk bantu masyarakat miskin. Masing-masing ada yang bertanggung jawab, apakah para pejabat tersebut melaksanakan arahan presiden secara optimal," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono membenarkan biaya pengecatan pesawat Kepresidenan-1 atau BBJ 2 mencapai Rp 2 miliar. Namun ia tak menyebut pasti berapa nominal uang yang telah dikeluarkan.

"Iya, plus minus (kurang lebih) segitu (Rp 2 Miliar). Untuk pesawat BBJ saja" kata Heru saat dikonfirmasi Liputan6.com, Selasa 3 Agustus 2021.

Adapun pesawat Kepresidenan-1 dicat ulang dari warna biru putih menjadi merah putih. Heru menyampaikan pemilihan warna pesawat ini disesuaikan dengan bendera Indonesia dan untuk menyambut HUT ke-76 Kemerdekaan RI.

"Mengenai cat, memang sekalian diperbarui karena sudah waktunya untuk diperbarui, Ada beberapa bagian yang sudah terkelupas. Pilihan warnanya adalah warna kebangsaan: merah putih, warna bendera nasional" kata Heru.

Ia menjelaskan bahwa biaya perawatan dan pengecatan pesawat Kepresidenan-1 telah dianggarkan di APBN. Kementerian Sekretariat Negara telah melakukan refocusing anggaran pada APBN 2020 dan APBN 2021 untuk pendanaan penanganan Covid-19.

Dia juga menyampaikan pengecatan pesawat Kepresidenan-1 sudah direncanakan sejak 2019 untuk perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan RI 2020. Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ.

Namun, kata Heru, pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin pada 2019 lalu. Sehingga, yang dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu adalah Heli Super Puma dan pesawat RJ.

"Perawatan rutin memiliki interval waktu yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi, sehingga jadwal perawatan pesawat ini harus dilaksanakan dengan tepat waktu," ujar Heru.

Adapun perawatan rutin pesawat BBJ 2 yang kerap dipakai Presiden Jokowi untuk melakukan kunjungan kerja jatuh pada 2021. Oleh sebab itu, perawatan pesawat BBJ 2 dilakukan bersamaan dengan pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya.

Kritikan tak hanya muncul saat ini saja. Sebelumnya, Presiden ke-6 SBY juga dihujani protes saat mencanangkan pembelian pesawat Kepresidenan pada 2011. Publik menilai SBY tidak memiliki sense of crisis dan sense of urgency saat membeli pesawat jenis Boeing Business Jet 2 Green seharga USD 91,2 juta, dengan kurs saat itu senilai Rp 820 miliar.

Pesawat dibuat oleh pabrikan Boeing di Seattle, Amerika Serikat pada 2012 lalu. Tiba di bandara Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma pada 10 April 2014, pesawat dengan tanda panggil Indonesia One baru dilakukan penerbangan perdana pada 5 Mei 2014.

Kala itu Presiden SBY bertolak ke Denpasar, Bali, untuk menghadiri konferensi regional Open Government Partnership (OGP) Asia-Pasifik.

Pesawat Kepresidenan ini didesain dengan spesifikasi yang nyaman dan wah. Dalam pesawat, tersedia ruang istirahat berupa kamar tidur yang digunakan presiden saat melakukan perjalanan jauh.

Untuk menunjang kegiatan presiden saat berdinas, pesawat dilengkapi 4 VVIP class meeting room, 2 VVIP class state room, 12 executive area, dan 44 staff area. Harga interior pesawat ini ditaksir senilai USD 17 juta atau sekitar Rp 193 miliar.


Tuai Polemik di Tengah Pandemi

Langkah pemerintah yang mengecat ulang pesawat kepresidenan pada Mei 2021 lalu itu menuai polemik di Gedung Parlemen. Tindakan ini dianggap bukan program prioritas di tengah masa sulit saat ini.

"Keuangan negara saat ini tengah terpuruk karena pandemi. Semua anggaran fokus untuk penanganan Covid-19. Mengecat pesawat tidak prioritas saat ini," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera saat dikonfirmasi, Selasa (3/8/2021).

Mardani menyebut Komisi II sebagai mitra kerja Setneg, akan segera meminta penjelasan Setneg Soal urgensi pengecatan ulang pesawat kepresidenan yang disebut menghabiskam miliaran rupiah itu.

"Kami di Komisi II akan mendalami fakta ini dalam RDP yang akan datang. Sudah jadi isu publik jadi wajib dijelaskan," tegasnya.

Pengecatan ulang pesawat ini dinilai Partai Demokrat sebagai bentuk ketidakseriusan pemerintah dalam menangani pandemi covid-19. Sebab pemerintah dianggap tak tahu prioritas.

"Apakah penting dan prioritas mengecat pesawat kepresidenan saat ini? Apakah kalau tidak dicat saat ini, membahayakan nyawa presiden saat memakai? Anggaran terbatas, banyak utang, tapi malah memilih mengecat pesawat presiden daripada menambah stok oksigen atau stok vaksin gratis yang sangat bermanfaat untuk menyelamatkan sebanyak mungkin rakyat Indonesia," kata Juru Bicara DPP PD Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, Selasa 3 Agustus 2021.

Demokrat menilai, selama tidak urgen dan membahayakan presiden, maka pengecatan bisa ditunda dan anggaran digunakan untuk penanganan Covid-19.

"Jadi, masukan kader kami terkait warna itu masukan halus saja. Esensi sebenarnya adalah kalau tidak membahayakan nyawa presiden saat memakai, mengapa perlu mengecat pesawat sekarang? Kan jauh lebih baik fokuskan semua anggaran yang tidak penting, untuk penyelamatan nyawa rakyat Indonesia dulu di tengah kepungan pandemi Covid-19," katanya.

Anggaran untuk pengecatan menurut Demokrat jauh lebih baik digunakan untuk nakes atau stok vaksin.

"Pemerintah kan anggarannya terbatas. Utangnya juga luar biasa. Daripada buat cat pesawat, lebih baik uang miliaran itu dipakai buat nambah stok oksigen, stok vaksin gratis, bahkan insentif untuk nakes yang tertunda terus pembayarannya. Jangan sibuk buat proyek-proyek yang tidak ada kaitan dengan penanganan pandemi saat ini," terangnya.

"Kalau alasannya semua sudah dianggarkan sejak 2019, semakin menunjukkan pemerintahan saat ini tidak punya prioritas dan punya road map jelas dalam menangani pandemi Covid-19," tambahnya.

Herzaky meminta pemerintah lebih menunjukkan simpati dan empati di saat rakyat tengah terpuruk akibat lonjakan kasus corona.

"Pemerintah tunjukkan punya sensitivitas dan empati terhadap rakyat Indonesia yang kehilangan nyawa keluarganya karena Covid-19. Stop buat program yang tidak ada relevansinya dengan penanganan Covid-19, apalagi sampai terkesan ada yang mencari untung di tengah pandemi. Mari fokus selamatkan nyawa rakyat dari bahaya pandemi," pungkasnya.

Sementara itu Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan meminta publik melihat sisi lain dari polemik pengecatan pesawat Kepresidenan Republik Indonesia (RI) dari warna biru menjadi warna merah putih yang merupakan warna bendera nasional Indonesia.

"Jangan sampai publik terbawa permainan politik pihak-pihak yang merasakan post colour syndrome, yang merupakan pelesetan dari postpower syndrome atau sindrom pascakekuasan yang terjadi karena tak bisa melepaskan diri dari kekuasaan yang sudah hilang," kata Arteria dalam keterangannya, Rabu (4/8/2021).

Menurut Arteria, tak ada yang salah dengan pengecatan pesawat Kepresidenan menjadi warna merah putih. Ia justru mempertanyakan alasan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengecat menjadi biru.

"Warna bendera negara kita kan merah putih, bukan warna biru. Justru kita bertanya, kok dulu tak sejak awal pesawat itu diwarnai merah putih? Lalu apa yang salah dengan warna pesawat Kepresidenan jika diubah menjadi merah putih sesuai warna bendera negara kita?" tutur Arteria.

Arteria mempertanyakan pengetahuan seseorang jika ada pihak yang mengkritik bahkan memprovokasi bahwa seharusnya anggaran pengecatan ini untuk membeli beras untuk rakyat.

"Jadi dana Covid sudah disiapkan oleh Pemerintah dan tak diganggu. Terkecuali dana Covid tak disiapkan, bolehlah ada yang marah-marah," kata Arteria.

"Mari berhati-hati dengan yang post power syndrome. Mungkin saja ini nanti jadinya post colour syndrome hanya karena tak bisa menerima bahwa warna pesawat Kepresidenan tak lagi sama dengan warna bendera partainya," tandasnya.


Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: