Orang Surabaya, Mengabdi Jadi Tentara AS

Pria Asal Surabaya Berhasil Jadi Tentara AS, Begini Ceritanya

Liputan6.com 2021-08-06 10:40:10
Jovan Zachary Winarno, Pemuda Surabaya yang Berhasil Jadi Tentara AS. Dok. Jovan

Seorang pemuda asal Surabaya bernama Jovan Zachary Winarno sukses menjadi tentara angkatan laut di Amerika Serikat. Padahal sebelumnya ia hanya ingin melanjutkan kuliah di negeri Paman Sam tersebut.

Jovan tampak gagah mengenakan seragam tentara komplet beserta atributnya. Seperti di unggahan video-video YouTube, ia menceritakan aktivitasnya selama menjadi tentara di Amerika Serikat. Ternyata aksinya tersebut berhasil mencuri perhatian para netizen dan teman-temannya di Indonesia yang sudah dilanda kerinduan.

"Jarene kabeh kuliah, malah dadi tentara, yo opo sih kon iku?" (red: "Katanya semua kuliah, kok malah jadi tentara? Gimana sih kamu itu?") jelas Jovan lewat wawancara Skype dengan VOA beberapa waktu lalu.

Jadi begini ceritanya, kala itu Jovan mengaku dirinya tidak pandai berbahasa Inggris. Namun, karena tekadnya yang kuat, ia optimistis untuk melanjutkan pendidikan di Los Angeles, California, pada tahun 2018 silam. Dikutip dari VOA Indonesia pada Rabu, 06 Agustus 2021, Jovan mengatakan bahwa ia juga ingin sekali merasakan bekerja di AS terlebih dahulu. Jovan yang dibantu oleh teman ayahnya pun pindah ke Texas, untuk bekerja sebagai pramusaji restoran sekitar enam bulan lamanya.

Dari sinilah, jejak permulaan Jovan menjadi seorang tentara AS. Ia memperoleh kabar seputar informasi tentara AS. Berhasil, Jovan sukses mengubah kehidupannya. "Awalnya enggak ada niatan sama sekali. Setelah itu ada anaknya temen papa saya, dia tawarin saya kalau mau masuk tentara. Akhirnya saya masuk, setelah tahu ada banyak benefit-nya," terang pria penggemar video game tersebut.

Sebenarnya, Jovan adalah keturunan Indonesia yang lahir di AS sekaligus berkewarganegaraan AS. Saat ditawarkan menjadi tentara, ia merasa tertarik dari berbagai benefit yang diberikan. Misalnya, tunjangan sekolah, asuransi kesehatan, tempat tinggal, makan sehari-hari dan biaya untuk ke tempat kebugaran. Ayahnya, Susanto Budi Winarno, sempat merasa berat sekali atas keputusannya. Bahkan, Jovan mengejutkan keluarganya yang di Surabaya saat meminta izin menjadi tentara.

Beruntung, Jovan pun mendapat restu dari sang ayah karena Beliau ingin mendukung harapan dan cita-cita Jovan. "Menurut saya itu sih terlalu berisiko. Tapi saya juga ndak bisa membatasi ya antara ruang gerak saya dan dia," beber Susanto Budi Winarno dalam wawancara virtual Skype dengan VOA.

Jovan menjadi tentara laut AS karena penawaran yang diberikan berada di posisi tersebut. Dengan keputusan yang matang, Jovan mengikuti pelatihan tentara angkatan laut. Tidak mudah, Jovan harus kuat menerima perlakuan yang keras dari pelatihan ketat selama dua bulan. Jovan bersama 20 orang lainnya biasa naik bus ke tempat pelatihan.

"Awalnya kaya santai gitu pas di bus, terus pas turun, ada satu (orang) pangkatnya Chief kalau enggak salah. (Dia) langsung teriak-teriak, 'Ayo turun! Ayo turun!' Langsung kayak ngomong kotor gitu," ungkap tentara kelahiran tahun 2000 ini.

"Kayak dimarah-marahi," imbuhnya yang berstatus tentara angkatan laut di Amerika Serikat.


Keluarga Terkejut

Sebelum berangkat ke pelatihan, Jovan pamit kepada orangtuanya dan meninggalkan pesan terakhir selama dua bulan ke depan untuk menjalani pelatihan. Di mana, dirinya mau tidak mau harus terbangun sekitar jam 4 pagi dan tidur pukul 10 malam waktu setempat. Sesekali Jovan juga mendapatkan tugas untuk berjaga malam sekitar 2-4 jam.

Wajar saja kalau Jovan sebelumnya kerap takut dan memilih menjadi teknis kapal. Ia mengaku bahwa tak pernah di benaknya menjadi tentara. Pastinya ia sangat awam dan tentara di sana cukup ketat.

"Kalau udah ke tentara, kan pasti, 'oh perang ini.' Cuman kalau udah ke sini, kalo udah masuk ke tentara, udah biasa gitu," cerita Jovan.

Jovan pada akhirnya mengikuti rangkaian seleksi untuk penentuan posisinya. Merasa yakin, dipilihlah jabatan sebagai teknisi kapal bagian pemeriksaan mesin kapal laut yang sedang berlabuh.

Jovan mengatakan sebanyak tiga kali seminggu mulai jam 7 pagi hingga 4 sore dirinya bertugas. Baginya, teknisi kapal tidaklah terlalu sulit. Jovan cukup mengikuti pedoman yang sudah ada saja.

"Kerjanya gampang aja. Terus Sabtu, Minggu juga libur," tuturnya.

Meski begitu, ia memiliki keterbatasan bahasa sebagai kendala. Jovan juga pernah malu ketika ingin berbicara.

"Saya biasanya (menerjemahkan) dulu kalau misalnya enggak tahu apa yang saya mau omongin. Habis itu saya baru ngomong," beber Jovan.

Jovan berpendapat mengenai penghasilan seorang tentara setingkat dirinya bisa mencapai sekitar Rp 575-718 juta per tahun.

Menjadi tentara tidaklah mudah, seperti Jovan yang sempat hilang kontak akibat harus menetap di San Diego, California. Jovan harus patuh ketika mendapat tugas berlayar hingga berbulan-bulan.

Alasannya dirinya tidak bisa menghubungi keluarganya. Lantaran tidak ada sinyal di tengah laut.

"Ya, sangat khawatir sekali. Galau ya, toh? Apalagi ini memakan waktu yang cukup lama. Biasanya dia intens bel saya atau saya bel dia," cerita Susanto.

"Saya tunggu sampai berhari-hari, waktu demi waktu. Ya, pikiran ini macam-macam dan arahnya lain-lain juga. Tapi syukurlah pada saat yang tepat dia juga hubungi saya, bahwa dia baik-baik saja ndak kurang suatu apa pun," tambahnya.

Setelah menuju hilir pelabuhan, Jovan baru bisa menelepon kedua orang tuanya.

"Mereka kayak panik gitu. Ini orang ke mana? Kok enggak hubungi?" ungkap Jovan.


Ingin Menjadi Insinyur

Jovan berpangkat E4 (Tamtama) setelah dua tahun resmi menjadi tentara angkatan laut AS. Ia menceritakan sudah pernah berlayar hingga ke Panama, Ekuador, El Salvador, dan Kolombia. Terkadang ia juga harus berlayar hingga berbulan-bulan. Tak heran jika Jovan diterpa rasa kangen dari keluarganya yang jauh dan kesulitan dalam berkomunikasi.

"Pas lagi berlayar tahun lalu. Empat bulan kalo enggak salah. Jadi kita bisa kontak keluarga itu paling sehari sekali, sejam doang. Itu aja sih," jawabnya.

Dalam menjalani tugas selain memelihara dan merawat mesin kapal. Jovan juga tetap mengikuti pelatihan saat berlayar.

"Jadi kita bangun itu kalau enggak salah jam 6. Terus kita siap-siap buat (sarapan) pagi. Setelah itu bersih-bersih dulu semua, terus training," ujar Jovan.

Saat kapal menepi, Jovan dan tentara diberi kesempatan untuk jalan-jalan di negara tujuan. Sayangnya, selama pandemi COVID-19 ini, mereka dilarang.

"Jadi kita pas bersandar cuman di pinggirannya doang. Enggak bisa ngapa-ngapain juga. Jadi kayak, boring gitu. Bosan," risau Jovan.

Demi membayar hutang janji kepada orang tuanya. Jovan tetap ingin menggapai cita-citanya berkuliah di AS. Sutanto mengungkapkan bahwa Jovan harus lulus S1. Ayahnya ini berdoa agar anaknya bisa meraih cita-citanya sebagai insiyur di Amerika. Sutanto selalu mengingatkan untuk menjadi orang yang tidak sombong.

"Jangan sombong, tetap membantu orang yang memerlukan bantuan," nasehatnya.

Jovan berpesan bagi para rekannya yang ingin mengikuti jejak karirnya sebagai tentara, haruslah bermental baja alias kuat mental.

"Kalau tentara kan kita harus jauh dari keluarga, dari teman. Kayak kehidupan sudah berbeda 100 persen," pungkasnya.

Ia sejujurnya masih ragu, apakah ia akan berkarir lama sebagai tentara angkatan laut. Terlepas dari itu, ia terus melanjutkan kontrak kerjanya hingga tahun 2024 mendatang.

Reporter: Bunga Ruth

Pro Kontra Boikot Ayu Ting Ting

Kata Nikita Mirzani soal Petisi Boikot Ayu Ting Ting di Televisi

Liputan6.com 2021-08-06 15:20:00
Nikita Mirzani. (Foto: Instagram @nikitamirzanimawardi_172)

Saat ini tengah beredar sebuah petisi yang berisi ajakan untuk memboikot Ayu Ting Ting dari televisi. Petisi tersebut dibuat oleh seseorang bernama Putri Maharani atas sikap Ayu Ting Ting yang dinilai kurang baik saat tampil di televisi.

Terkait petisi tersebut, Nikita Mirzani turut menyampaikan pandangannya. Nikita Mirzani menilai petisi itu terlalu berlebihan jika harus membuat Ayu Ting Ting berhenti dari televisi.

Nikita Mirzani mengatakan bahwa setiap manusia tentunya tidak pernah luput dari kesalahan, termasuk juga Ayu Ting Ting.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Karena Hater

"Jangan dong, nggak boleh begitu, biar bagaimanapun semua manusia punya kesalahan, begitupun gue, orang lain, orang yang mengerti agama aja punya kesalahan, apalagi kita manusia biasa," kata Nikita Mirzani dilansir dari tayangan video di kanal YouTube Star Story pada Kamis (5/8/2021).

"Petisi-petisi itu hadir kan karena ada haters yang mengompori akhirnya jadi kena semuanya imbasnya, nggak usah terlalu begitu," sambung Nikita Mirzani.


Tak ada Masalah

Apalagi, selama ini Nikita Mirzani menilai Ayu Ting Ting tidak pernah punya masalah yang begitu berarti.

"Kesalahannya Ayu Ting Ting kan gak berat, kenapa dia harus diboikot? Ada petisi boikot Ayu Ting Ting, kesalahannya dia apa? Dia punya video bo**p, enggak. Kalian enggak pernah bisa lihat isi tubuhnya, apa kesalahannya?" tanya Nikita Mirzani.


Mengimbau

Soal sikap Ayu Ting Ting yang dipermasalahkan oleh pembuat petisi, Nikita Mirzani punya pandangan lain. Ia meyakini bahwa Ayu Ting Ting punya alasan tersendiri di balik itu semua.

"Sebagai penikmat TV penikmat acara kalian tidak pernah tahu sebelum kita on air, kita di-briefing kita harus apa, mau bagaimana, nanti begini nanti seperti ini gitu kan, kalian cuma tahunya ketika sudah ada di TV ditonton," kata Nikita Mirzani.

"Jadi penikmat televisi yang baik-baik aja, kalau memang ada yang tidak disukai ya ada namanya direct message, walaupun tidak dibaca ya yang penting kita sudah meluapkan isi hati kita dari pada ditaruh di komen atau apa gitu kan," tutup Nikita Mirzani.

Pemusnah Manusia Bernama Bom Nuklir

Peringati 76 Tahun Bom Hiroshima, Jepang Minta Dunia Hentikan Gunakan Senjata Nuklir

Liputan6.com 2021-08-06 12:33:38
Asap mengepul 20 ribu kaki di atas Kota Hiroshima setelah bom atom pertama dijatuhkan oleh Angkatan Udara AS B-29 pada 06 Agustus 1945. Serangan bom atom AS menewaskan 140.000 orang di Hirosh

Jepang memperingati 76 tahun insiden serangan bom atom di Hiroshima. Dalam peringatan pada Jumat (6/8/2021), Wali Kota Hiroshima, Kazumi Matsui mendesak para pemimpin dunia untuk bersatu menghilangkan penggunaan senjata nuklir, sama seperti melawan COVID-19.

Dikutip dari lama AP News, Kazumi Matsui mendesak para pemimpin dunia untuk berkomitmen pada perlucutan senjata nuklir seserius mereka mengatasi pandemi yang diakui masyarakat internasional sebagai "ancaman bagi kemanusiaan."

"Senjata nuklir, yang dikembangkan untuk memenangkan perang, merupakan ancaman pemusnahan total yang pasti bisa kita akhiri, jika semua negara bekerja sama," kata dia.

"Tidak ada masyarakat yang berkelanjutan jika senjata-senjata ini yang terus-menerus siap untuk digunakan sebagai alat pembantaian tanpa pandang bulu."

Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pertama di Hiroshima pada 6 Agustus 1945, menghancurkan kota dan membunuh 140.000 orang.

AS menjatuhkan bom kedua tiga hari kemudian di Nagasaki, menewaskan 70.000 lainnya. Jepang menyerah pada 15 Agustus, mengakhiri Perang Dunia II dan hampir setengah abad agresinya di Asia.

Tetapi banyak negara menimbun senjata nuklir dalam Perang Dingin dan kebuntuan berlanjut hingga hari ini.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Upaya PM Jepang Yoshihide Suga

Perdana Menteri Yoshihide Suga, yang menghadiri upacara di Hiroshima menekankan perlunya pendekatan yang lebih "realistis" untuk menjembatani negara-negara yang memiliki senjata nuklir dan non-nuklir.

"Ada perbedaan posisi masing-masing negara tentang bagaimana melanjutkan perlucutan senjata nuklir," katanya.

"Penting untuk terus melanjutkan upaya realistis sambil menjembatani antara negara-negara dari berbagai posisi."

Banyak orang yang selamat dari insiden bom atom memiliki luka dan trauma berkepanjangan. Belum lagi paparan radiasi dan menghadapi diskriminasi dalam masyarakat Jepang.


Infografis Naruhito Kaisar Baru Jepang

 

Rayuan Pulau Kelapa Dubes Rusia

Aksi Dubes Rusia untuk Indonesia Menyanyi Lagu Rayuan Pulau Kelapa Tuai Pujian

Liputan6.com 2021-08-06 12:01:00
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Georgievna Vorobieva ketika ditemui awak media di kediamannya pada Rabu (12/2). (Liputan6.com/Benedikta Miranti T.V)

Duta Besar (dubes) Rusia, Lyudmila Vorobieva, beserta para diplomat menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa untuk Indonesia.

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Dino Patti Djalal mengunggah video nyanyian tersebut dalam akun Twitter-nya (@dinopattidjalal), Jumat (6/8/2021).

Dalam unggahan tersebut terdapat tujuh orang, termasuk Lyudmila. Mereka tampak mengenakan batik, yang merupakan ciri khas dari Indonesia.

Video yang berdurasi 1 menit 56 detik itu telah ditonton oleh 1.000 penonton. Aksi Dubes Rusia dan para diplomat ini mendapat respons positif dari netizen.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pendapat Netizen

Love this! Russian ambassador Lyudmila dan para diplomat Rusia menyanyikan Rayuan Pulau Kelapa. Bahasa Indonesianya dapat nilai...... (berapa?)... pic.twitter.com/9X9h213LUd

Dalam video tersebut mereka terlihat menyanyikan lagu "Rayuan Pulau Kelapa" dengan sangat baik. Dengan penuh penghayatan, mereka juga sangat menikmati lagu tersebut.

Sehingga, lagu Rayuan Pulau Kelapa dapat dinikmati dan diterima baik oleh pendengarnya.

"Untuk ukuran orang asing, nilai Bahasa Indonesia mereka sudah 99,99, Pak," kata salah satu netizen yang berkomentar di akun milik Dino.

Usaha mereka patut diacungi jempol, karena tentunya membutuhkan waktu dan niat untuk mereka dapat menyanyikan lagu tersebut dengan sempurna.

Reporter: Cindy Damara

Hewan Menjijikkan Penghancur Sampah

Potensi Larva Lalat Prajurit Hitam Bantu Uraikan Masalah Sampah Popok Sekali Pakai

Liputan6.com 2021-08-05 08:03:40
Ilustrasi sampah popok. (dok. Possessed Photography/Unsplash)

Dari beragam jenis sampah, popok sekali pakai terbilang salah satu yang sulit diurai. Hal ini lantaran komponennya beragam, yakni pulp, plastik, dan polimer. Belum lagi ada unsur organik dari kotoran manusia.

Sebagai salah satu produsen popok sekali pakai terbesar, Unicharm merasa bertanggung jawab untuk mengurai masalah tersebut. Salah satu yang terbaru adalah mensponsori riset yang dilakukan Profesor Ishibashi dari Universitas Prefektur Kumamoto. Riset itu meneliti potensi larva Black Soldier Fly (BSF) alias lalat prajurit hitam untuk mengurai sampah popok.

"Saat ini, pembakaran dan penimbunan jadi cara utama untuk membuang popok sekali pakai di Indonesia. Kami menjalankan kegiatan penelitian untuk menambah opsi pemecahan masalah. Ini salah satu opsi pemecahan masalah sampah yang meluas di Indonesia," kata General Manager PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Yashushi Yoshioka, dalam Virtual Conference Ethical Living for SDGs PT. Uni-Charm Indonesia Tbk, Kamis, 28 Juli 2021.

Larva lalat atau juga disebut magot yang digunakan spesiesnya seperti lebah. Menurut Yoshioka, siklus hidup lalat ini hanya 45 hari. Saat masih menjadi larva, panjang tubuhnya hanya 15--25 mm. Dalam 18 hari, larva tersebut berubah menjadi larva dewasa dengan panjang tubuh 20--28 mm.

Ia menerangkan, maggot tersebut memiliki dua keunggulan, yang pertama adalah kemampuan mengurai sampah organik sangat tinggi. Berikutnya, larva lalat yang tumbuh bisa dimanfaatkan sebagai pakan yang baik karena mengandung protein tinggi. Maka, ia beranggapan cara itu dapat menjadi solusi yang efisien, murah, dan ramah lingkungan.

"Ini eksperimen pertama dilakukan perusahaan FMCG. Ini cara mengurai popok sekali pakai tanpa membuangnya untuk mewujudkan daur ulang," klaim Yoshioka.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


3 Juta Sampah Popok

Magot yang digunakan spesifik bertugas mengurai komponen pulp di sampah popok sekali pakai. Itu pun dibantu dulu dengan proses sakarifikasi menggunakan enzim selulase.

Setelah pulp melewati proses itu, larva lalat baru dimasukkan. Menurut Yoshioka, hasilnya maggot yang dimasukkan ke dalamnya bisa bertumbuh lebih baik.

"Pertumbuhannya tersebut dipercepat dengan mencampurkan sampah organik," kata dia.

Hasil riset Ishibashi juga menyatakan maggot bisa memilah bagian plastik, seperti non-woven, polimer, dan lain-lain. Kotoran maggot pun dapat didaur ulang.

Masalah sampah popok di Indonesia terbilang serius. Denti Nila Purwanti, Corporate Plan Representative PT UniCharm Indonesia, Tbk, menyebut sekitar tiga juta popok bekas dibuang setiap harinya di Indonesia.

Kebanyakan sampah popok tidak dipilah dan menyulitkan proses daur ulang. Selain itu mencemari lingkungan. "Di Jatim, selain sampah plastik, ada juga popok bekas yang ditemukan di sungai," kata dia.


Butuh Bantuan

Solusi yang disiapkan dengan maggot bukan tanpa kelemahan. Merujuk temuan riset, Yoshioka menyatakan bahwa proses daur ulang sampah popok tidak bisa dilakukan tanpa pemilahan di rumah. Untuk itu, pihaknya akan lebih intens mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah.

"Kami akan beri pendidikan di sekolah, bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mempenetrasi kebiasaan ini. Dengan memulai ini, kami mencoba menyelesaikan masalah sampah," ujarnya.

Yoshioka menerangkan usulan penuntasan masalah sampah popok sekali pakai merupakan upaya fase kedua dalam Ethical Living for SDGs yang digagas UniCharm Group. Pada fase pertama, Charm meluncurkan masker edisi terbatas yang menggunakan kemasan dari kertas daur ulang.

"Semoga semakin banyak yang sadar tentang lingkungan. Yang paling penting bagaimana ambil langkah konkrit tersebut," imbuh Denti.


Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi

 


Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Mitos Setan Budeg Penunggu Rel

Kisah Perlintasan Kereta Api Maut di Yogyakarta yang Dihuni Setan Budeg

Liputan6.com 2021-08-06 03:00:00
Ilustrasi perlintasan kereta api.

Kisah misteri di Yogyakarta seperti tidak ada habisnya. Kali ini cerita misteri terjadi di sebuah perlintasan kereta api di Yogyakarta.

Perlintasan kereta api yang berada di tepi Yogyakarta ini memang sudah tidak dipakai lagi alias ditutup. Namun, cerita seram masih mewarnai perlintasan kereta api yang dikenal sebagai lintasan maut ini.

Dikutip dari berbagai sumber, rel kereta api ini memiliki sejarah panjang dengan proses pembangunan yang banyak memakan korban jiwa. Oleh karena itu, tak mengherankan rel kereta api ini dipercaya dihuni berbagai macam makhluk yang tidak tampak.

Jalur kereta api ini dibangun 149 tahun silam yakni pada tahun 1872, tepat di atas tanah makam dan pohon beringin besar. Konon pemotongan pohon beringin tersebut yang menjadi penyebab lintasan kereta api ini sering memakan korban jiwa.

Setan budeg disebut sebagai salah satu sosok yang sering mengganggu pengguna jalan yang melintas sehingga para pengendara celaka bahkan hingga meninggal dunia. Selain itu, banyak juga makhluk yang sering menampakan diri menggunakan pakaian warna-warni di tepi jembatan di atas lintasan kereta ini. Berwujud layaknya perempuan menggunakan gaun berwarna yang melambaikan tangan meminta tumpangan para pengendara yang melintas pada malam hari.

Rupanya teror lintasan maut ini tak berhenti sampai di sini. Tak jauh dari lintasan terdapat patung gajah. Di sana menjadi tempat orang-orang melakukan pesugihan dan meminta tumbal. Hal ini dipercaya sebagai penyebab banyak kecelakaan yang terjadi di lintasan kereta dan jembatan di atasnya.

Lalu arwah-arwah tumbal tersebut sering muncul dengan wujud bagian tubuh manusia yang tidak utuh di sekitar lintasan kereta sembari mengeluarkan suara meminta tolong. Cerita misteri di Yogyakarta ini diperkuat oleh masyarakat sekitar yang bersaksi banyaknya kejadian kecelakaan yang tak normal terjadi dan kasus bunuh diri dengan menabrakkan diri ke kereta yang sedang melintas.

Penulis: Tifani

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Saksikan video pilihan berikut ini:

Bencana di Perairan Berhala

KM United Terbakar di Perairan Berhala Sumut, 2 ABK Meninggal Dunia

Liputan6.com 2021-08-06 09:17:32
Foto: TNI AL Lakukan Proses Evakuasi Korban KM United Yang Terbakar dan Tenggelam di Perairan Berhala

Kapal Motor (KM) United terbakar dan karam di perairan Pulau Berhala, Serdang Bedagai, Sumatera Utara pada Kamis, 5 Agustus 2021. Akibat peristiwa itu dua ABK meninggal dunia.

Komandan Pangkalan Utama TNI AL I (Lantamal I) Laksamana TNI Achmad Wibisono mengatakan, kejadian bermula saat KM United yang berkapasitas 60 gross tonnage menuju spot penangkapan ikan di perairan Pulau Berhala pada Selasa, 3 Agustus 2021, pukul 10.00 WIB.

"Kapal itu turut membawa 10 orang ABK. Tujuh orang lainnya selamat dan sudah berada di Belawan," kata Achmad dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/8/2021).

Saat kebakaran terjadi melintas sebuah kapal kargo KM Tanto dari perairan Pulau Berhala menuju Belawan dan melihat KM United terbakar dan coba memadamkan.

"Lalu, kapal itu mencoba memadamkan api namun kapal tidak bisa diselamatkan dan karam," jelasnya.

TNI AL kemudian mengerahkan KRI Bubara-868 dan KAL Tarihu untuk membantu pencarian dan pertolongan terhadap ABK Kapal yang masih dinyatakan hilang.

"Dalam Operasi SAR Gabungan yang digelar TNI AL bersama potensi SAR lainnya, pada Kamis (5/8/2021), kami berhasil menemukan korban namun dalam keadaan meninggal dunia," terangnya.

Kemudian pada pukul 10.00 WIB, Kamis 5 Agustus 2021, KAL Tarihu menemukan dua korban meninggal dan saat ini kedua jenazah diserahkan ke Polairud yang kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan otopsi sebelum diserahkan ke keluarga korban.

Kedua korban meninggal dunia tersebut adalah Wak Jon (Nakhoda) dan Simatupang (ABK).


Masih Terus Mencari Korban

Sementara itu, Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K menyampaikan bahwa TNI AL senantiasa akan selalu mendukung kegiatan operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) seperti yang dilakukan di Belawan.

"Tentunya kita turut prihatin atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita para nelayan, dalam dua hari pencarian yang dilaksanakan oleh KAL Tarihu yang merupakan unsur Kapal Patroli Lantamal I di perairan Pulau Berhala dapat membuahkan hasil dengan menemukan dua korban yang dinyatakan hilang pada saat kejadian namun dalam kondisi meninggal dunia," kata Pangkoarmada I.

"Upaya pertolongan dan pencarian ini merupakan implementasi pelaksanaan perintah pimpinan TNI AL, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono yang selalu menekankan kepada jajaran TNI AL agar memanfaatkan segala potensi yang dimiliki baik personel maupun Alutsista untuk kegiatan kemanusiaan seperti penanggulangan bencana dan SAR," tambahnya.

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka


Saksikan video pilihan di bawah ini:

Harapan Baru Buat Penderita COVID-19

Diresmikan Jokowi, Ini Sederet Fasilitas RS Modular Pertamina Khusus Pasien Covid-19

Liputan6.com 2021-08-06 13:15:57
Presiden Joko Widodo melihat sejumlah fasilitas Rumah Sakit (RS) Modular Pertamina di Tanjung Duren, Jakarta, pada Jumat (6/8/2021). Presiden mengapresiasi pihak-pihak yang telah menyiapkan

Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati telah meresmikan RS Modular COVID-19 Pertamina di Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Di kesempatan itu, Direktur Utama PT Pertamina Bina Media IHC dr Fathema Rachmat juga mengatakan bahwa rumah sakit sudah diresmikan dan akan mulai menerima pasien mulai Jumat (6/08/2021) sore.

"Rumah sakit akan menerima pasien secara bertahap dengan jumlah perawat dan dokter yang terlibat sekitar 800 orang," jelas Fathema, Jumat (6/8/2021).

Rumah sakit khusus penanganan pasien COVID-19 menerima pasien yang memiliki gejala ringan hingga berat.

Seperti yang disampaikan Jokowi, rumah sakit memiliki kapasitas 305 bed dengan seluruh fasilitas yang sesuai kebutuhan. Adapun ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit), ICU (Intensive Care Unit), dan laboratorium untuk tes PCR (Polymerase Chain Reaction).

Kesadaran akan penanganan pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung kurang lebih selama setahun belakangan ini, beberapa perbaikan dan penambahan juga dilakukan khususnya fasilitas untuk tenaga medis. "Oleh karena itu, lewat kapasitas 305 bed, satu per tiga nya adalah ICU," tambah Nicke.

Selain berfokus pada pemberian fasilitas untuk ruangan ICU, peningkatan dan pembaruan lain yang dilakukan adalah penanganan ibu hamil, anak anak/bayi, ruang bersalin ibu hamil, dan ruang ICU untuk anak-anak.

Melalui penambahan fasilitas tersebut, Jokowi mengapresiasi kerja keras tim yang sudah memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak, seperti penyediaan ruang ICU.

"Bagus lagi ada juga ICU untuk anak-anak dan bayi, dan ibu-ibu sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Saya sangat mengapresiasi sekali lagi. Semoga ini bisa bermanfaat," tutup Jokowi.


Fasilitas Baru yang Ditambahkan Rumah Sakit

Tentunya, tujuan dari pembangunan rumah sakit ini adalah ingin meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya pandemi COVID-19. Menjadi wajar apabila harus melakukan isolasi di rumah sakit membuat pasien khawatir atau takut akan kesehatannya.

Menanggapi hal tersebut, ternyata Nicke menambahkan bahwa rumah sakit membangun tempat rekreasi di rumah sakit agar penyembuhan pasien COVID-19 sangat dipengaruhi oleh psikologisnya.

"Pasien-pasien COVID-19 yang sedang tahap penyembuhan, dapat melakukan kegiatan seperti olahraga ringan, entertainment, atau hanya sekedar berjemur," jawab Nicke.

Beberapa kualitas pelayanan yang ditambah melalui peresmian rumah sakit modular ini, diharapkan pandemi ini segera teratasi dengan baik. Kemudian mengingat, adanya lonjakan kasus COVID-19 di Sumatera, rumah sakit akan memberikan bantuan dua mobil keliling untuk melakukan vaksinasi dan PCR.

"Kunci utama adalah testing dan mobil akan kami berangkatkan untuk membantu penanganan COVID-19 di Sumatera," tutup Nicke.

Reporter: Caroline Saskia Tanoto

Bye Bye Lionel Messi!

Lionel Messi Tinggalkan Barcelona, Darius Sinathrya Pamer Foto Bareng Sampaikan Salam Perpisahan

Liputan6.com 2021-08-06 12:00:27
Lionel Messi. (Foto: Instagram terverifikasi @leomessi)

Kabar menghebohkan datang dari arena sepakbola. Lionel Messi pamit dari klub sepakbola Barcelona setelah bertahun-tahun. Warganet membahas perpisahan Messi dan Barcelona.

Walhasil, nama Messi memuncaki trending topic di Twitter. Hingga artikel ini disusun, kata Messi dicuit lebih dari tiga juta kali. Sejumlah artis merespons termasuk Darius Sinathrya.

Lewat akun Instagram terverifikasinya, suami Donna Agnesia mengunggah foto bareng Lionel Messi di lapangan hijau. Menyertai foto itu, sang aktor menulis salam perpisahan.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Setelah 21 Tahun...

"Setelah 21 tahun perjalanan luar biasa bersama@fcbarcelonasebenernya sayang banget harus end up karena problem "struktur finansial" liga, bukan akhir yang diperkirakan sebelumnya," cuit Darius Sinathrya.

"Pergi karena kontrak habis dan tidak bisa diperpanjang bukan karena keinginan salah satu pihak (pemain / klub) tapi karena regulasi," sambungnya menyertakan emotikon orang tepuk jidat.


Barca Tetap Barca

Setelahnya, Darius Sinathrya mempertanyakan nasib Barca tanpa Lionel Messi. Pertanyaan lain yang mengambang di benak ayah tiga anak ini, ke mana Messi akan berlabuh?

Darius Sinathrya percaya, Bara akan tetap jadi FC Barcelona yang serupa tapi tak sama tanpa sang talenta terbaik. Messi akan tetap jadi Messi yang mungkin akan kehilangan separuh jiwanya.


Rumah Baru Buat Messi

"Sampai ia menemukan 'rumah' baru yang bisa membuatnya hidup lagi. Tinggal takdir yang akan menentukan di mana persimpangan berikutnya akan sekali lagi mempertemukan mereka," ia menyambung.

Di balik foto bareng Lionel Messi, rupanya ada satu keinginan Darius Sinathrya yang hingga kini belum kesampaikan. Sedih, namun aktor kelahirran Swiss, 21 Mei 1985, itu legawa.


It's About Time

"Yang pasti keinginan gw &@dagnesiabuat nonton Messi di Camp Nou sebelum pensiun di Bara gak akan kesampaian. It's about time. Muchas gracias @leomessi," pungkasnya.

Hingga artikel ini disusun, lebih dari 20 ribu orang mengirim tanda hati dan ratusan orang berkomentar. "Otw Juve, dulu juga CR ma uke Juve dibilang halu kok," ujar penulis JS. Khairen.

Modal Make Up jadi Selebritas KW

Jago Makeup, Viral Pengguna TikTok yang Bisa Berubah Jadi Selebritas Dunia

Liputan6.com 2021-08-04 12:04:30
Sumber: TikTok/gillianisme.

Make up menjadi salah satu alat untuk menghias diri agar lebih menarik dan membuat percaya diri. Lebih dari itu, make up juga banyak dimanfaatkan sebagai karya seni yang mengagumkan.

Kini, tak sedikit beauty enthusiast yang menggunakan make up untuk membuat berbagai karakter unik. Salah satunya adalah wanita bernama @gillianisme.

Melalui akun TikToknya, Gillian menjadikan wajahnya bagai sebuah kanvas yang siap dilukis. Ia berhasil mengubah wajahnya menjadi selebriti dunia, seperti Scarlett Johansson, Scarlet Witch, Kate Blanchett, Anne Hathaway, Audrey Hepburn, dan masih banyak lagi.

Berikut Liputan6.com rangkum dari akun TikTok @gillianisme, Senin (2/8/2021).

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Scarlett Johansson

 


Taylor Swift

 


Stephen Chow

 


Billie Eilish

 


Wanda Maximoff

 


Edward Scissorhands

 


Kate Blanchett

 


Michael Jackson

 

Bus Tua Disulap Jadi Surga Para Bocah

Guru Kreatif, Sulap Bus Bergaya Vintage Jadi Kelas TK Berjalan

Liputan6.com 2021-08-06 15:02:54
Guru di Amerika Serikat Mengajar di Bus yang Dibuat Desain Vintage. (dok.Instagram @theclassroomtogo/https://www.instagram.com/p/CLGCNnkgnZn/Henry)

Pandemi Covid-19 berdampak pada beragam bidang kehidupan, termasuk kegiatan pendidikan. Seorang guru preschool atau prasekolah di California, Amerika Serikat (AS) bernama Jerilee Melo juga terkena dampak pandemi. Biasa mengajar di dalam kelas, Melo terpaksa harus berhenti mengajar di awal masa pandemi.

Siapa sangka, mengajar di dalam bus menjadi pilihannya sampai saat ini. Saat pandemi mulai melanda dan semua kegiatan pendidikan digelar secara online, Melo tidak mau mengambil pilihan tersebut.

Dilansir dari ABC News, Kamis, 5 Agustus 2021, wanita berusia 36 tahun ini lebih memilih mengajar langsung di dalam kelas. Wanita yang sudah menjadi guru preschool selama empat tahun ini sempat bimbang dengan pilihan kariernya.

Setelah beberapa bulan, Melo akhirnya memutuskan untuk mengambil risiko. Ia tak mau terlalu lama menunggu terjadinya perubahan sehingga terkesan hanya jalan di tempat.

Melo melakukan hal tak terduga, yakni membeli sebuah bus di Facebook Marketplace yang akan digunakannya sebagai tempat untuk mengajar murid-muridnya. "Saya waktu itu terbawa emosi, banyak yang terbawa emosi saat belanja. Saya sampai tidak sadar sudah membeli sebuah bus," canda Melo.

Ia kemudian merenovasi bus itu dan pada Agustus 2020 mulai mengajar kembali. Sebagian besar dari mereka adalah muridnya sebelum pandemi. Selama mengajar, ia tidak menjalankan busnya tapi memarkirkannya di beberapa tempat secara bergantian. Dengan begitu, mereka bisa melihat beragam pemandangan dan suasana di tiap sesi belajar.

Meski suka berpindah tempat, Melo tetap menerapkan protokol kesehatan atau prokes dengan baik di bus sekolahnya. Ia membagi muridnya dalam beberapa kelas dan tiap kelas maksimal terdiri dari lima orang saja. Ia dan para siswa selalu memakai masker di dalam kelas.

"Aku baru merasakan sekarang bisa menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah dengan bus ini. Selama ini aku lebih banyak berada di dalam rumah karena merasa lebih aman dan menerapkan jarak sosial," ujarnya.

"Aku seperti mendapat pencerahan karena menjalani sesuatu yang baru, yang sebelumnya tak pernah terbayangkan di masa pandemi. Ini jadi cara baru untuk mengajar yang menarik bagiku," sambungnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Menang Kontes

Satu hal lagi yang tak kalah menarik bagi Melo. Ia merenovasi busnya dengan konsep desain vintage ala 70an. Bus tersebut masih didominasi warna kuning, tapi dibuatt desain beragam bunga berukuran besar yang didominasi warna cokelat dan merah muda.

Bagian dalamnya juga direnovasi menjadi lebih cantik dan menarik. Bagian dalam bus diubah menjadi tempat belajar dengan menepatkan beberapa buah meja dan kursi. Desain menarik itu bisa terwujud berkat bantuan seorang selebgram yang juga pernah menjadi guru, yaitu Brittany Jelena.

Pada November 2020, Melo memutuskan untuk mengikuti sebuah kontes yang diadakan Jelena. Lewat akun Instagramnya, Jeltema membuat kontes untuk merenovasi tempat belajar atau kelas pengajaran yang dianggap unik dan menarik. Tanpa disangka, Melo ternyata memenangkan kontes tersebut.

Jeltema memgaku sangat tertarik melihat foto-foto bus milik Melo yang saat itu sedang direncanakan menjadi kelas untuk anak-anak prasekolah. "Ini cara yang inovatif dalam mengajar. Aku terkesan dan ingin membantunya mewujudkan impiannya punya kelas berjalan," ucap Jeltema.

"Saat Jeri mengirimkan foto-foto busnya, saya sangat terkesan dan ada beragam ide muncul dalam pikiran saya. Aku tahu aku bisa memmbantunya membuat suasana belajar yang lebih menarik lagi," sambungnya.


Jadi Inspirasi

Jeltema dan timnya kemudian menyambangi Melo di Valencia, California untuk mengubah kelasnya menjadi bernuansa vintage tapi dengan sentuhan kekinian. Melo sangat puas dan senang melihat hasilnya.

Ia berharap inovasinya dalam mengajar bisa jadi inspirasi bagi guru-guru lainnya di masa pandemi yang sulit diprediksi. Menrut Melo, banyak guru yang jenuh dan bahkan ketakutan karena mereka merasa harus berada di dalam kelas, padahal itu masih sulit dilakukan saat ini.

"Sebagai guru atau pengajar, kita tidak selalu harus di dalam kelas. Aku pikir para guru bisa mengajar di mana saja. Mereka perlu memperluas pandangan dan wawasan. Jadi mengajar tak harus di dalam kelas karena kemampuan guru sanbgat berharga," pungkas Melo.


Subsidi Kuota Internet Untuk Peserta Didik

 


Saksikan Video Pilihan Berikut:

Kematian Covid-19 Lampaui 100 Ribu

HEADLINE: Kematian Akibat COVID-19 Lampaui 100 Ribu Jiwa dan BOR ICU Masih Tinggi, Badai Belum Berlalu Kawan

Liputan6.com 2021-08-07 00:00:36
Suasana proses pemakaman jenazah pasien Covid-19 di TPU Rorotan, Jakarta, Kamis (17/6/2021). Pemakaman jenazah Covid-19 di TPU Rorotan mengalami lonjakan dalam beberapa hari terakhir seiring

Belum ada tanda-tanda pagebluk COVID-19 terkendali di Indonesia. Meski sudah terjadi penurunan kasus harian yang terkonfirmasi positif, angka kematian akibat COVID-19 masih tinggi.

Dalam sehari, ada seribuan, bahkan pernah dua ribu orang yang meninggal karena terinfeksi virus SARS-CoV-2 di satu bulan terakhir. Jika diakumulasikan dari awal pandemi hingga 6 Agustus 2021, tercatat 104.101 orang meninggal karena COVID-19.

Kekhawatiran jumlah orang yang meninggal karena COVID-19 masih ada melihat munculnya tren kenaikan kasus di luar Jawa dan Bali. Beberapa provinsi memperlihatkan kenaikan jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit.

"Kasus harian di Pulau Jawa juga semakin menurun. Tetapi kita sekarang ini sedang siaga, waspada penuh bahwa terjadi peningkatan (kasus) di Bali dan luar Jawa," kata Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, usai meninjau RS Darurat Wisma Atlet Jakarta, Jumat (6/8/2021).

Moeldoko menyampaikan bahwa kasus COVID-19 di Bali dan luar Pulau Jawa pada dua minggu lalu berada di angka 13.000 per hari. Namun, pemerintah mencatat kasus COVID-19 di Bali dan luar Pulau Jawa mencapai 16.000 per hari pada Jumat kemarin.

"Dan ini sudah diwanti-wanti oleh bapak Presiden untuk semuanya mewaspadai situasi ini," katanya.


Kasus Kematian COVID-19 Juli pada Usia Produktif

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan COVID-19, angka kematian COVID-19 justru naik lima kali lipat pada usia produktif. Angka ini membandingkan antara data kematian Juni dengan Juli 2021.

Kenaikan kematian COVID-19 tersebut disumbang dua kelompok usia produktif, yakni umur 31-45 tahun dan 46-59 tahun.

"Kita lihat data kenaikan kematian COVID-19 tertinggi bulan Juni versus Juli 2021 ya. Yang terjadi adalah kematian bukan lagi usia di atas 60 tahun, tapi terjadi pada kelompok usia 46-59, yang awalnya 2.500 naik jadi 13.000 kasus," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19 Dewi Nur Aisyah saat dialog Evaluasi Angka Kepatuhan dan Kematian COVID-19 di Indonesia, Rabu (4/8/2021).

"Sekitar 5 kali lipat kenaikannya. Kemudian distribusi kematian usia 31-45 tahun, yang awalnya hanya 964 jadi 5.159 kematian. Ini kenaikannya lebih dari 5 kali lipat tingginya dibanding bulan Juni," Dewi melanjutkan.

Untuk kematian di atas usia 60 tahun, menurut Dewi memang ada peningkatan. Namun, kenaikannya masih di bawah kelompok usia 31-45 tahun dan 46-59 tahun (total akumulatif kedua kelompok produktif).

Pada Juni 2021, kematian COVID-19 pada kelompok lansia (di atas 60 tahun) berada di angka 4.046, lalu meningkat 14.889 kasus.

Tidak Dapat Penanganan Segera

Varian Delta disebut-sebut memengaruhi angka kematian. Namun, Juru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan kematian pasien COVID-19 (karena varian virus Corona), termasuk usia produktif dapat terjadi bila tidak segera ditangani.

"Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian Delta yang sudah ditemukan di hampir 132 negara di dunia telah menyebabkan kenaikan kasus COVID-19 sebesar 80 persen selama 4 minggu terakhir," kata Wiku.

"Secara fakta, kematian pada pasien COVID-19 dapat meningkat peluangnya jika terlambat ditangani atau dirujuk maupun kepemilikan (punya) riwayat komorbid."


Penyakit Komorbid Terbanyak pada Kasus Kematian COVID-19

Angka kematian COVID-19 pada usia produktif naik drastis periode Juli 2021. Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, kematian COVID-19 pada umumnya dengan penyakit komorbid hipertensi dan diabetes.

"Umumnya hipertensi dan diabetes ya," ujar Nadia saat dikonfirmasi Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Jumat, 6 Agustus 2021.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia secara keseluruhan (tidak merinci rentang kelompok usia) hingga 27 Juli 2021 pukul 16.00 WIB, daftar penyakit komorbid pada pasien COVID-19 kasus meninggal adalah:


Kasus Kematian Didominasi yang Belum Divaksin COVID-19

Berdasarkan data Kemenkes tercatat sebagian besar pasien meninggal akibat COVID-19 merupakan mereka yang belum divaksin.

"Laporan terakhir angka kematian akibat infeksi COVID pada beberapa saat ini, 90 persen sampai 94 persen adalah mereka yang belum divaksinasi," ungkap Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), dr Dante Saksono Harbuwono di Jakarta, Minggu (25/7/21).

Dengan melakukan vaksinasi, maka imunitas tubuh akan kuat. Sehingga, bila nanti terpapar akan mengurangi keparahan dan risiko meninggal.

"Dengan adanya vaksinasi akan memberikan respon imun tubuh yang lebih baik. Baik itu apabila belum terinfeksi maupun setelah terinfeksi," pungkasnya.


Kenaikan Jumlah Pasien COVID-19 di Provinsi Luar Jawa

Bila menilik data per 3 Agustus 2021, bed occupancy rate (BOR) atau keterisian ranjang rumah sakit secara nasional adalah 56,81 persen. Namun, bila dilihat secara provinsi ada beberapa yang memperlihatkan rumah sakit mulai penuh dengan pasien COVID-19.

Sebut saja Kalimantan Timur dengan BOR 78 persen lalu Kalimatan Selatan (75 persen). Kemudian Sumatera Barat, Riau, Sulawesi Tengah juga sama-sama memiliki tingkat keterisian ranjang untuk pasien COVID-19 sebesar 74 persen.

"Untuk daerah luar Pulau Jawa harus berhati-hati karena memang BOR naik. Karena kenaikan kasus sedikit saja bisa menimbulkan kerusuhan karena tidak memiliki tempat tidur pasien COVID-19 yang cukup" kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dr Lia Gardenia Partakusuma.

PERSI juga mendapat laporan bahwa ada beberapa provinsi yang alami lonjakan mulai wanti-wanti agar tidak terjadi krisis logistik. Mereka tidak ingin alami kesulitan mencari alat pelindung diri, obat-obatan, oksigen medis seperti yang terjadi di Pulau Jawa.

"NTT bilang (RS) mereka sudah mulai penuh, Sumatera Utara juga sudah siap-siap logistik. Lalu, Sumatera Barat dan Kalimantan Timur sempat menyampaikan sedang menyiapkan ancang-ancang agar didukung bila nanti kewalahan dalam hal logistik," kata Lia kepada Health-Liputan6.com via telepon.


BOR ICU Masih Tinggi

Berbicara BOR itu ada dua jenis. Pertama untuk rawat inap pasien COVID-19, lalu kedua ICU untuk pasien COVID-19 dengan gejala berat atau kritis.

Memang, BOR rawat inap pasien COVID-19 saat ini sudah sedikit berkurang tapi BOR ICU masih tinggi termasuk di Pulau Jawa.

"Di Jakarta dan Jatim BOR ICU masih 70-an persen. Jakarta Pusat malah 80 persen. Ada juga yang 87 persen BOR ICU di Kalimantan Timur dan 84 persen di Bangka Belitung," kata Lia.

Hal ini menunjukkan bahwa belum ada penurunan BOR di ICU COVID-19 yang bermakna. Meski ruang rawat inap biasa COVID-19 mulai lega, IGD rumah sakit masih diisi tumpukan pasien yang antre untuk mendapatkan perawatan di ICU COVID-19. Itu artinya, mereka dengan kondisi gejala COVID-19 yang berat.

"Jadi, banyak yang bertanya kan, ini kasus turun tapi angka kematiannya kok masih tinggi? Ya karena BOR ICU belum turun."

Contoh seperti di Riau dengan tingkat keterisian ruangan ICU COVID-19 di atas 90 persen. "Belum turun sampai sekarang, 90 persen lebih itu sama saja artinya tidak ada lagi ruang ICU," kata juru bicara Satgas COVID-19 di Riau, dr Indra Yovi, Kamis siang.

Penambahan ICU COVID-19 menurut Lia juga tidak mudah dilakukan. Hal ini mengingat ICU ini merupakan ruangan khusus dengan alat khusus termasuk ventilator yang sulit didapat. Belum lagi, tenaga kesehatan yang bekerja di ICU harus terlatih sehingga tidak semua dokter bisa ditempatkan di sini. Mereka yang ada di ICU terlatih untuk memantau cairan, peralatan, dan hal-hal lain yang kompleks.

"Kemampuan bukan cuma soal ruangan, tapi juga alat dan sumber daya manusia, apalagi kini sekitar 10 persen tenaga kesehatan sakit," kata Lia.


Kunci Tekan Kematian COVID-19

Guna menekan kasus kematian akibat COVID-19, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengingatkan kembali soal protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

"Kuncinya, prokes ketat dan deteksi dini. Segera testing, kalau (hasilnya) positif (COVID-19), segera isolasi sembari menunggu jadwalnya vaksinasi (bila belum divaksin)," ujar Nadia kepadaHealth Liputan6.commelalui pesan singkat, Jumat (6/8/2021).

Strategi testingbertujuan menemukan kasus COVID-19 sedini mungkin. Peningkatan penemuan kasus berarti dapat memetakan lokasi-lokasi yang memiliki transmisi aktif dan klaster yang ada di masyarakat.

"Hal ini juga penting untuk dapat menyelamatkan kelompok-kelompok rentan agar tidak terjadi keparahan, bahkan kematian," terang Nadia

Dalam penanganan pandemi demi mencegah keparahan dan kematian, pemantauan pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman) menjadi salah satu upaya. Pasien juga harus selalu memantau kesehatan.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ganip Warsito mengatakan, peruntukan isolasi mandiri ditujukan bagi para pasien yang termasuk dalam golongan tanpa gejala dan bergejala ringan. Untuk usia di atas 45 tahun dan kondisi rumah dan lingkungan mendukung untuk isolasi mandiri di rumah mendapat pengawasan dari puskesmas.

"Bagi pasien dengan gelaja ringan, usia di atas 45 dan memiliki komorbid dapat melakukan isolasi secara terpusat dengan mendapatkan monitoring dari para tenaga kesehatan," kata Ganip saat Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur beserta jajaran unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Aula Kantor Walikota Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (4/8/2021).

"Terakhir, bagi pasien dengan gejala menengah dan berat dapat dirujuk ke rumah sakit untuk menunjang penanganan lebih lanjut."

Upaya penanganan pasien COVID-19 di atas harus dibenahi dan disepakati oleh semua pihak.

"Karena dari pengalaman penanganan di Jawa dan Bali, fatalitykerap terjadi karena pemburukan. Pasien dibawa ke rumah sakit ketika sudah kritis. Kenapa? Mungkin saat isoman tidak ada monitoring," sambung Ganip melalui keterangan resmi yang diterimaHealth Liputan6.com.

"Ini yang harus kita sepakati, mana yang boleh isoman, mana yang boleh isolasi terpusat, dan mana yang dirujuk ke rumah sakit."


Kontrol Penyakit Komorbid dan Cegah Jatuh Sakit COVID-19 yang Berat

Mengingat jumlah ICU COVID-19 yang terbatas jumlahnya, PERSI sudah mengingaktan kepada rumah sakit agar mengontrol pasien COVID-19 yang datang dengan gejala ringan.

"Jadi kalau datang awalnya gejala ringan lalu diminta pulang oleh rumah sakit, jangan sampai sesampainya di rumah berubah jadi sedang atau berat. Perlu menjaga kesehatan tubuh seperti menjaga asupan makanan, istirahat cukup, dan gaya hidup dijaga," kata Lia.

Lalu, ia juga berpesan kepada orang dengan penyakit komorbid seperti tekanan darah tinggi atau diabetes untuk rutin memeriksakan kesehatanya.

"Terserah bisa dengan datang langsung ke dokter untuk kontrol atau telemedicine," kata Lia.

Pastikan penyakit komorbid terkontrol. Sehingga bilapun suatu saat kena COVID-19 tidak akan berubah menjadi berat.

"Kalau tidak terkontrol, begitu kena COVID-19 susah sembuhnya," kata Lia.


Simak Video Pilihan Berikut Ini: