Taliban Tebar Janji-Janji Surga

Berbagai Janji Taliban yang Bakal Memerintah di Afghanistan

Liputan6.com 2021-08-18 13:03:57
Zabihullah Mujahid, juru bicara lama Taliban pada konferensi pers, Selasa (17/8/2021) (AP Photo/Rahmat Gul)

Taliban berjanji menghormati hak-hak perempuan, memaafkan mereka yang berselisih dengan Taliban, dan memastikan Afganistan tidak menjadi surga bagi para teroris. Janji-janji itu merupakan upaya Taliban yang segera memerintah di Afghanistan untuk dapat berhubungan dengan negara lain di dunia.

Menyusul serangan kilat di Afganistan yang membuat banyak kota jatuh tanpa perlawanan, Taliban berusaha menggambarkan diri mereka lebih lunak daripada saat mereka memaksakan bentuk pemerintahan Islam yang ketat pada akhir 1990-an.

Namun, banyak orang Afganistan yang tetap skeptis, dan ribuan orang berlomba mencapai bandara dengan putus asa untuk melarikan diri dari negara tersebut, seperti dilansir AP News, Rabu (18/8/2021).

Generasi yang lebih tua mengingat aturan Taliban sebelumnya, ketika sebagian besar dari mereka memenjarakan perempuan di rumah mereka, melarang televisi dan musik, dan mengadakan eksekusi di depan umum. Invasi pasukan Amerika Serikat mengusir Taliban dari kekuasaan beberapa bulan setelah serangan 9/11 pada 2001, karena dianggap telah meindungi al-Qaida.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Konferensi Pers Perdana di Kabul

Zabihullah Mujahid, juru bicara lama Taliban muncul dari bayang-bayang pada hari Selasa yang merupakan penampilan pertamanya untuk mengatasi masalah-masalah lewat konferensi pers.

Ia berjanji, Taliban akan menghormati hak-hak perempuan dalam norma-norma hukum Islam, tanpa penjelasan lebih lanjut. Taliban telah mendorong perempuan untuk kembali bekerja dan mengizinkan anak perempuan untuk kembali bersekolah, sambil membagikan jilbab di depan pintu. Seorang pembawa berita perempuan mewawancarai pejabat Taliban pada Senin 16 Agustus di sebuah studio TV.

Perlakuan terhadap perempuan sangat bervariasi di seluruh dunia Muslim. Bahkan, dalam satu negara yang sama perlakuannya dapat berbeda, dengan daerah pedesaan yang cenderung lebih konservatif. Beberapa negara Muslim termasuk Pakistan memiliki perdana menteri perempuan. Sementara Arab Saudi yang ultrakonservatif tak lama ini baru mengizinkan perempuan untuk mengemudi.

Mujahid juga mengatakan, Taliban tidak akan membiarkan Afganistan digunakan sebagai pangkalan untuk menyerang negara lain, seperti tahun sebelum 9/11 2001. Jaminan tersebut adalah bagian dari kesepakatan damai 2020 yang dicapai antara Taliban dan pemerintah Trump yang membuka jalan bagi penarikan Amerika.

Pentagon mengatakan, para komandan AS sedang berkomunikasi dengan Taliban saat mereka mengevakuasi ribuan orang melalui bandara internasional Kabul. Dikatakan bahwa Taliban tidak melakukan tindakan berseteru di sana.

Mujahid mengulangi bahwa Taliban telah menawarkan amnesti penuh kepada warga Afganistan yang bekerja untuk AS dan pemerintah Barat, dengan mengatakan, "Tidak ada yang pergi ke pintu mereka untuk bertanya mengapa mereka membantu." Ia menambahkan bahwa media harus tetap independen, tetapi jurnalis tidak boleh bekerja melawan nilai-nilai nasional.

Kabul, ibu kota, tetap tenang saat Taliban berpatroli di jalan-jalannya. Namun banyak yang tetap ketakutan setelah dipenjara dan gudang senjata dikosongkan selama serangan pemberontok di seluruh negeri.

Penduduk Kabul mengatakan sekelompok pria bersenjata telah mengetuk dari pintu ke pintu, mencari orang yang bekerja dengan pemerintah dan pasukan keamanan yang telah digulingkan. Namun tidak jelas apakah orang-orang bersenjata itu adalah Taliban atau para kriminal yang menyamar.

Mujahid menyalahkan kerusakan aparat keamanan dari mantan pemerintah, menambahkan bahwa Taliban hanya memasuki Kabul untuk memulihkan hukum dan ketertiban setelah polisi dibubarkan.

Seorang penyiar perempuan di Afganistan mengatakan ia bersembunyi di rumah kerabat karena terlalu takut untuk pulang. Apalagi bekerja. Ia dan perempuan lainnya mengatakan bahwa mereka tidak percaya Taliban telah mengubah cara mereka. Ia berbicara dengan syarat anonim karena takut akan mengancam nyawanya.

Sekelompok perempuan mengenakan jilbab untuk berdemonstrasi sebentar di Kabul. Mereka memegang papan tanda menuntut Taliban untuk tidak menghilangkan perempuan dari kehidupan publik.


Bantuan dari Uni Eropa dan Inggris

Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan AS dan pemerintah lainnya tidak akan percaya begitu saja tentang kata-kata Taliban terkait hak-hak perempuan.

"Seperti yang saya katakan selama ini, hal ini bukan tentang kepercayaan. Ini tentang verifikasi," kata Sullivan pada briefing Gedung Putih. "Dan kami akan melihat apa yang akhirnya dilakukan Taliban dalam beberapa hari dan minggu ke depan, dan ketika saya mengatakan kami, maksud saya adalah seluruh komunitas internasional."

Apa pun niat Taliban, mereka memiliki kepentingan dalam memroyeksikan sikap lunak untuk mencegah masyarakat internasional mengisolasi pemerintah mereka, seperti yang terjadi pada 1990-an.

Uni Eropa mengatakan pihaknya menangguhkan bantuan pembangunan ke Afganistan sampai situasi politik lebih jelas, tetapi akan mempertimbangkan untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan Taliban harus menghormati resolusi Dewan Keamanan PBB dan hak manusia untuk mendapatkan akses ke sekitar 1,2 miliar euro (20,2 triliun rupiah) dana pembangunan yang dialokasikan hinggan 2024.

Menteri Luar Negeri, Dominic Raab mengatakan Inggris mungkin memberikan bantuan kemanusiaan hingga 10% lebih banyak, tetapi Taliban tidak akan mendapatkan uang yang sebelumnya dialokasikan untuk keamanan.


Aksi Nekat Merengut Nyawa Demi Meninggalkan Afganistan

Penerbangan evakuasi dilanjutkan setelah ditangguhkan pada hari Senin, ketika ribuan orang berebutan ke bandara. Dalam adegan mengejutkan yang terekam dalam video, beberapa orang nekat berpengangan pada sebuah pesawat saat lepas landas dan kemudian jatuh hingha tewas. Setidaknya 7 orang tewas dalam kekacauan di bandara, ujar pejabat AS.

Pada hari Selasa, Taliban memasuki bagian sipil bandara, menembak ke udara untuk mengusir sekitar 500 orang di sana, kata seorang pejabat Afganistan dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang untuk memberi tahu wartawan.

Taliban tampaknya berusaha mengendalikan kerumunan daripada mencegah orang pergi. Sebuah video beredar di media daring menunjukkan Taliban mengawasi keberangkatan puluhan orang asing secara tertib.

Kedutaan Besar AS di Kabul yang saat ini beroperasi dari sisi militer bandara mendesak warga Amerika untuk mendaftrar secara daring untuk evakuasi. Namun, jangan datang ke bandara sebelum dihubungi.

Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan pesawat angkut militer Jerman yang pertama mendarat di Kabul lepas landas dengan 7 penumpang karena kekacauan tersebut. Yang lainnya me,mbawa 125 orang.

Presiden AS, Joe Biden mempertahankan keputusannya untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika, menyalahkan cepatnya pengambilalihan Taliban terhadap pemerintah Afganistan dan pasukan keamanan yang didukung Barat.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, juga ikut menggemakan pernyataan tersebut. Sambil mengatakan aliansi harus menyelidiki kekurangan dalam upaya untuk melatih militer Afganistan.


Rencana Pembentukan Pemerintah Islam Inklusif

Pembicaraan antara Taliban dan beberapa politisi Afganistan, termasuk mantan presiden, Hamid Karzai dan Abdullah Abdullah, yang pernah mengepalai dewan perunding negara itu berlanjut pada hari Selasa. Taliban mengatakan mereka ingin membentuk pemerintah Islam yang inklusif.

Pembicaraan difokuskan tentang bagaimana pemerintah yang didominasi Talliban akan beroperasi mengingat perubahan di Afganistan 20 tahun terakhir, daripada hanya membagi-bagi kementerian, tutur seorang pejabat yang mengetahui negosiasi mengatakan dengan syarat anonim untuk membahas pembicaraan tertutup.

Seorang pimpinan tinggi Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar tiba di Kandahar pada Selasa malam dari Qatar, yang mungkin menandakan kesepakatan sudah didepan mata.

Sementara itu, wakil presiden pemerintah yang diggulingkan mengunggah Tweet bahwa ia adalah presiden sementara yang sah di negara itu. Amrullah Saleh mengatakan bahwa di bawah konstitusi ia harus bertanggung jawab karena presiden Ashraf Ghani telah meninggalkan Afganistan.

Reporter: Ielyfia Prasetio

Pemilu 2024 Tidak Diundur

KPU RI Bantah Pemilu Diundur: Tetap Diselenggarakan 2024

Liputan6.com 2021-08-17 09:44:00
Ketua KPU Bali, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi menghadiri rapat paripurna ke-11 masa persidangan 2 tahun 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (27/2/2020). DPR mengesahkan Raka

Komisioner KPU RI I Dewa Raka Sandi angkat bicara soal kabar Pemilu 2024 akan diundur menjadi 2027.

Adapun itu diambil dari kutipan sebuah berita pada Juni 2020 saat ada wacana revisi UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan.

"Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Ilham Saputra selaku narasumber yang diambil kutipan untuk berita telah menyampaikan klarifikasi kepada media massa bahwa Pemilu sesuai UU Nomor 7 Tahun 2017 diselenggarakan pada tahun 2024," kata Raka Sandi dalam keterangannya, Selasa (17/8/2021).

KPU menyatakan, penyelengarakan Pemilu dan Pemilihan taat dan patuh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam hal ini Pasal 167 ayat (1) UU Nomor 7 Tahun 2017 dan Pasal 201 ayat (8) UU Nomor 10 Tahun 2016.

"Yang pada prinsipnya mengatur bahwa Pemilu dan Pemilihan serentak nasional akan diselenggarakan pada tahun 2024," ungkap Raka Sandi.

Adapun kewenangan dalam hal pembentukan dan perubahan UU, lanjutnya, ada pada pembentuk UU, dalam hal ini adalah DPR bersama Pemerintah.

"KPU selaku penyelenggara Pemilu fokus pada tugas, wewenang dan kewajibannya sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Atau sebatas memberikan masukan dan pengalaman menjalankan Pemilu dan Pemilihan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) selaku perwakilan Pemerintah dan DPR selaku perwakilan legislatif," jelas Raka Sandi.


Sesuai Kesepakatan

KPU menyebut kesepakatan Tim Kerja Bersama bahwa Pemilu dan Pemilihan tetap diselenggarakan pada tahun 2024.

"Tetap diselenggarakan tahun 2024, sebagaimana UU Nomor 7 Tahun 2017 dan UU 10 Tahun 2016. Pemilu direncanakan pada tanggal 21 Februari 2024 dan Pemilihan Kepala Daerah pada tanggal 27 November 2024," kata Raka Sandi.

Tangisan Mega untuk Jokowi

Megawati: Saya Suka Nangis, Jokowi Sampai Kurus Mikir Rakyat

Liputan6.com 2021-08-18 15:17:15
Presiden Jokowi bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan sejumlah kader berpose bersama saat Rakernas PDIP III Tahun 2018 di Badung, Bali, Jumat (23/2). PDIP resmi mengusung Jokowi

Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri menyesalkan sejumlah kritik yang diarahkan ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang dilakukan secara tidak santun. Padahal selama ini, kata dia, mantan Wali Kota Solo itu telah berupaya keras untuk bekerja demi rakyat.

Ketua Umum PDIP itu juga menyebutkan, Jokowi sampai kurus gegara memikirkan rakyat.

"Coba lihat Pak Jokowi. Saya suka nangis lo. Beliau itu sampai kurus. Kurus kenapa. Mikir kita. Mikir rakyat. Masak masih ada yang mengatakan Jokowi kodok lah. Orang itu benar-benar tidak punya moral. Pengecut, saya bilang. Saya di-bully juga enggak takut kok. Coba datang berhadapan. Jantan kamu. Kita mesti berkelakuan sebagai warga negara yang punya etika moral. Jangan sembarangan," kata Megawati dalam keterangan tulis, Rabu (17/8/2021).

Megawati meminta supaya siapa pun orang di negeri ini agar melontarkan kritik secara santun kepada Jokowi. Ia mengimbau agar mereka datang secara baik-baik ke presiden dan menerangkan di bagian mana kebijakannya yang keliru.

"Saya hanya ingin orang itu datang baik-baik bertemu Pak Jokowi. Kegagalannya di mana dan konsep dari orang itu supaya tidak gagal seperti apa," kata Megawati.


Bersatu

Megawati pun meminta semua pihak bersatu padu dalam menghadapi pandemi Covid-19. Dibutuhkan semangat gotong royong di masa sulit ini.

"Saya katakan ke Pak jokowi. Bapak yang tegar saja. Kami di belakang Bapak karena ini adalah cobaan bukan hanya di Indonesia tapi seluruh dunia. Coba dilihat di televisi negara super power Amerika pun mengalami. Saya sangat sedih kalau banyak orang yang sepertinya menjelekkan Pak Jokowi. Pak Jokowi gagal. Pemerintah kita gagal," ucap Megawati.

16 Brand Indonesia Mejeng di New York

HUT ke-76 RI, 16 Brand Indonesia Mejeng di Times Square New York

Liputan6.com 2021-08-18 13:01:00
16 brand Indonesia muncul di videotron Times Square New York di momen HUT ke-76 RI. (dok. Hypefast)

Sebanyak 16 brand Indonesia mejeng di videotron Times Square New York. Momen ini bertepatan dengan perayaan HUT ke-76 RI yang jatuh pada Selasa, 17 Agustus 2021.

Berdasarkan siaran pers yang diterima Liputan6.com, kemunculan 16 brand Indonesia di salah satu destinasi populer di New York tersebut turut difasilitasi oleh perusahaan yang berfokus memberi investasi dan mendorong pertumbuhan brand Indonesia, Hypefast. Founder dan CEO Hypefast Achmad Alkatiri menyebut suguhan ini semacam teaser.

Pihaknya menargetkan untuk memboyong label-label lokal ke ranah global dengan cara lebih efektif dan terukur pada akhir 2022 mendatang. "Saat ini fokus kami mempersiapkan infrastruktur dan akses, sehingga bisa jadi solusi jangka panjang," lanjutnya.

Aksi ke-16 brand Indonesia di videotron Times Square New York turut mendapat atensi dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Ia mendukung penuh berbagai inisiatif guna memajukan label lokal untuk memperluas pasar dan bisa bersaing di pasar global.

"Dengan terus mengedepankan strategi inovasi dan kolaborasi seperti ini, saya yakin Wonderful Indonesia bersama Hypefast, dapat membawa sektor ekonomi kreatif Indonesia semakin berkibar dan akhirnya akan menarik minat wisata tidak hanya masyarakat Amerika namun juga negara lainnya mengingat New York merupakan trend setter dunia," kata Sandiaga.

Ia menambahkan, ini adalah langkah nyata dari penandatanganan MOU antara Kemenparekraf dan Hypefast pada 21 Juli 2021. Sandiaga berharap kerja sama ini akan mampu meningkatkan percaya diri label lokal.

"Sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dan membantu pemulihan ekonomi nasional," ungkap Sandi.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Brand Lokal Indonesia

Nona, menjadi salah satu brand yang mejeng di Times Square New York. Pendiri Nona, Andani Agni Putri mengaku bangga dapat meraih pencapaian tersebut.

"Kesempatan ini tentunya tidak lepas dari peran Hypefast, yang selama ini telah menjadi mitra yang membantu Nona, sebuah brand lokal, untuk tumbuh dan membesarkan skala bisnis yang lebih luas," jelas Andani.

Videotron tersebut pertama menampilkan keterangan "Happy Independence Day Indonesia!". Kemudian dilanjutkan menampilkan ke-16 brand Indonesia, yang termasuk Soleram, BohoPanna, Sabine and Heem, Letter In Pine, Wearstatuquo, Sideline, Nona, Nona Rara, Koze, Bonnels, Owners Worldwide, Reclays, Noore, T.V.F, dan Nyonya Nursing Wear.


Unggahan Sandiaga Uno

Sandiaga Uno juga sempat membagikan cuplikan video yang menampilkan videotron dengan ke-16 brand Indonesia mejeng di Times Square New York. "Hari ini, Indonesia menerima hadiah yang luar biasa untuk hari kemerdekaannya yang ke-76!" tulis Sandi dalam unggahan pada Selasa, 17 Agustus 2021.

"16 brand Indonesia tampil di videotron Times Square, sebuah spot wisata dan sentra ekonomi kreatif bergengsi di kota New York, AS. Berkat kerjasama antara @kemenparekraf.ri dan @hypefast," lanjutnya.

Sandi menjelaskan, ini jadi momentum kebangkitan ekonomi kreatif. Ia berharap sektor ini dapat menyelamatkan lapangan kerja anak bangsa.

"Yuk, tunjukkan dukunganmu untuk brand lokal. Kita siap untuk berjaya di panggung dunia!" tutupnya.


Infografis Eksistensi Sepatu Lokal di Tanah Air

 

Gaun Tembus Pandang Bella Hadid

Gaun Tembus Pandang Bella Hadid yang Terinspirasi dari Cairan Tubuh

Liputan6.com 2021-08-17 22:03:29
Bella Hadid. (dok. Instagram @bellahadid/https://www.instagram.com/p/CSkoqkBtzGT/)

Bella Hadid berpose untuk serangkaian jepretan yang diunggah di akun Instagram-nya, Minggu, 15 Agustus 2021. Ia mengenakan mini dress tembus pandang seharga 2.840 dolar Amerika Serikat (AS) (Rp40,8 juta) dari Di Petsa.

Visual gaun yang tampak basah kuyup, melansir Page Six Style, Selasa (17/8/2021), sebenarnya dibuat menggunakan teknik menutupi, dilengkapi jahitan khas desainer Dimitra Petsa. Metode ini membuat busana Bella Hadid yang kering terlihat basah.

Petsa mengatakan bahwa tampilan gaun Hadid terinspirasi "cara kita memperlakukan cairan tubuh." "Jika kita menangis di depan umum, kita harus menyembunyikannya," katanya.

"Jika kita menyusui di depan umum, kita harus menyembunyikannya. Penyensoran dan rasa malu inilah yang kami tuju untuk menghilangkan stigma melalui desain kami," tutur Petsa. "Saya ingin menciptakan visi seorang wanita yang diberdayakan cairan tubuhnya."

Hadid, yang memadukan desain khas Petsa dengan Yeezy Foam Runners dan perhiasan emas, nyatanya bukan penggemar tunggal desainer terkenal itu. Saudara perempuannya, Gigi Hadid, kedapatan mengenakan gaun rancangan Petsa untuk pemotretan kehamilannya, September lalu.

Selebriti lain yang telah memakai "tampilan basah" mereka sendiri termasuk Megan Fox, FKA Twigs, dan Kylie Jenner. Satu gaun ini disebut membutuhkan waktu antara tiga hingga delapan minggu untuk dikerjakan di studio Petsa.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Desain Intim dan Pribadi

Petsa mengatakan, "Setiap gaun dibuat secara individual untuk setiap klien dan disesuaikan dengan bentuk tubuh mereka." Artinya, tidak ada tampilan atau "rasa" yang sama ketika memakai gaun tembus pandang tesebut.

"Proses untuk mendesain gaun ini sangat intim dan pribadi. Kami menanamkan banyak emosi dan dedikasi ke dalam setiap bagian dan proses kreatif pembuatannya," Pesta bercerita.

Gaya ini lahir dari penelitian eko-feminis Petsa di sekolah mode elit London Central Saint Martins. Di sana, ia mengeksplorasi hubungan antara polusi laut dan tekanan masyarakat "untuk mencemari dan membersihkan tubuh kita."

"Dengan mengenakan pakaian 'tampilan basah' di depan umum, Anda melepaskan rasa malu dan merangkul diri dan emosi kita, menganggap alam sebagai milik kita sendiri," katanya.


Penerimaan Diri Bella Hadid

Berbicara penerimaan diri, belum lama ini topik tersebut dibahas Bella Hadid dalam wawancara dengan Vogue. Ia mengungkap tekanan mental yang dihadapi selama puncak karier sebagai salah satu supermodel paling terkenal di dunia. Itu dilakukan sambil melihat kembali foto-foto dirinya dalam berbagai busana yang berkesan selama bertahun-tahun.

Perempuan yang tercatat sebagai salah satu model terkaya di dunia oleh Forbespada 2018 ini mulai membuka cerita masa lalunya dengan mengingat momen "gaun merah ikonis," lima tahun lalu. Kala itu, Hadid jadi berita utama saat mengenakan gaun Alexandre Vauthier yang terbuka di Festival Film Cannes 2016.

Meski tampilan ini dipuji sebagai "ikon" selama bertahun-tahun, gadis 24 tahun ini menggambarkan tampilan itu sebagai versi dirinya yang "sangat seksual." "Saya pikir itu adalah awal kepribadian Bella yang dilihat semua orang dari saya," jelasnya. "Itu alter ego saya, itu Belinda. Saya sangat bertolak belakang dengannya."

Namun seiring waktu, dengan kebahagiaan dan pemberdayaan yang ditemukannya, komentar Bella semakin mengharukan saat melihat kembali foto dirinya awal tahun ini di Cannes.

"Itu membuat saya emosional, karena saya seperti sangat bahagia di foto ini," katanya. "Untuk pertama kalinya, saya pikir, selama kehidupan dewasa saya, di sini saya merasa nyaman, bahagia, dan mampu bekerja."


Infografis Cara Kelola Masker COVID-19 Bekas Pakai

 

Taliban: Perempuan Tak Wajib Pakai Burqa

Taliban Kini Tak Wajibkan Perempuan Afghanistan Pakai Burqa

Liputan6.com 2021-08-18 15:01:05
Ilustrasi burqa. (AP)

Taliban memberikan indikasi pertama sejak kembali berkuasa bahwa mereka tidak akan mewajibkan burqa bagi wanita seperti yang mereka lakukan ketika mereka terakhir memerintah Afghanistan.

Kala itu, di bawah aturan garis keras militan 1996-2001, sekolah-sekolah perempuan ditutup, perempuan dilarang bepergian dan bekerja, dan perempuan dipaksa mengenakan burqa yang menutupi semua di depan umum, seperti mengutip laman Channel News Asia, Rabu (18/8/2021).

"Burqa bukan satu-satunya jilbab (jilbab) yang (dapat) diamati, ada berbagai jenis jilbab tidak terbatas pada burqa," Suhail Shaheen, juru bicara kantor politik kelompok itu di Doha, mengatakan kepada Sky News Inggris.

Burqa adalah pakaian yang menutupi seluruh kepala dan tubuh, dan hanya memiliki celah untuk bagian mata. Namun, Shaheen tidak merinci jenis jilbab lain yang dianggap dapat diterima oleh Taliban.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Nasib Hak Perempuan

Di samping keprihatinan yang berpusat pada pakaian, banyak negara dan kelompok hak asasi telah meningkatkan peringatan terkait nasib pendidikan perempuan di Afghanistan sekarang berada di tangan militan garis keras yang memasuki ibukota Kabul pada hari Minggu.

Tetapi Shaheen juga berusaha memberikan kepastian tentang topik ini.

Perempuan "bisa mendapatkan pendidikan dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi - itu berarti universitas. Kami telah mengumumkan kebijakan ini di konferensi internasional, konferensi Moskow dan di sini di konferensi Doha (tentang Afghanistan)," kata Shaheen.

Ribuan sekolah di daerah yang direbut oleh Taliban masih beroperasi, tambahnya.

Pemerintah Taliban sebelumnya memberlakukan interpretasi syariah yang paling ketat, membentuk polisi agama untuk menekan "kejahatan".

Pengadilan Taliban memberikan hukuman ekstrem termasuk memenggal tangan pencuri dan rajam sampai mati wanita yang dituduh berzina.


Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan:

 

Nagita Slavina Ngidam Vespa Rp 1 M

Nagita Slavina Ngidam Vespa Dior yang Ditaksir Rp 1 Miliar, Ini 5 Potretnya

Liputan6.com 2021-08-18 15:45:12
Hamil 7 bulan, Nagita Slavina ngidam vespa dari Dior yang harganya dibanderol fantastis. (Sumber: Instagram/raffinagita1717)

Nagita Slavina kini tengah hamil anak keduanya. Usia kehamilan istri Raffi Ahmad ini kini sudah menginjak 7 bulan. Kian mendekati waktu melahirkan, wanita yang akrab disapa Gigi ini masih merasakan ngidam.

Beda dari sebelumnya, Nagita Slavina belum lama ini membuat heboh publik. Bagaimana tidak, wanita kelahiran 1988 tersebut ngidam ingin punya Vespa 946 Christian Dior. Diketahui jika skuter putih yang merupakan kerjasama Vespa dan Dior ini memiliki harga fantastis.

Lewat unggahan Instagramnya, rupanya sang suami menruuti keinginan Nagita Slavina. Dalam postingan yang dibagikan Selasa (17/8/2021) terlihat pasangan ini berfoto dengan Vespa Christian Dior. Kabarnya vespa itu dibanderol dengan harga nyaris mencapai Rp 1 miliar, yakni Rp 950 juta.

"Kece gak??? Ada yang ngidam," kata Raffi Ahmad dikutip dari keterangan foto Instagramnya.

Sontak, postingan tersebut banjir komentar warganet. Bahkan, para rekan selebriti dibuat takjub dengan ngidam ala Nagita Slavina ini. Berikut 5 potretnya yang curi perhatian, dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Rabu (18/8/2021).


1. Inilah penampakan Vespa 946 Christian Dior yang diidamkan oleh Nagita Slavina.

 


2. Skuter mewah dengan motif Dior Oblique rancangan Marc Bohan ini sempat dibuat beli siomay oleh Ferdy Babel Rizki, sebelum dibawa ke rumah Raffi Ahmad.

 


3. Skuter mewah itu diketahui ditaksir senilai hampir Rp 1 mililar, lengkap dengan aksesoris, motif serta helmnya.

 


4. Melihat tampilan mewah Vespa Christian Dior ini, banyak rekan artis yang dibuat takjub.

 


5. Vespa 946 Dior ini memang menjadi incaran para pecinta fashion. Tak heran jika ngidam Nagita ini disebut ngidam ala sultan.

 

Nyaris 2.000 Orang Tewas di Haiti

Korban Gempa Haiti Naik hingga Nyaris 2.000 Orang

Liputan6.com 2021-08-18 09:00:00
Petit Pas Hotel rusak setelah gempa bumi di Les Cayes, Haiti, Sabtu (14/8/2021). Wilayah Negara Haiti diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,1 pada Sabtu, 14 Agustus 2021 pukul 08.29.10 wakt

Korban jiwa dari gempa di Haiti terus bertambah menjadi 1.941 orang. Angka itu naik sekitar 500 orang dari yang dilaporkan sebelumnya.

Berdasarkan laporan AP News, Rabu (18/8/2021), pencarian korban jiwa sempat terhapan karena ada Badai Tropis Grace. Hal itu memicu rasa frustasi di kalangan korban.

Badan Perlindungan Sipil di Haiti berkata ada 9.900 orang yang terluka akibat gempa di Haiti. Banyak dari mereka yang masih menanti bantuan medis.

Tubuh-tubuh korban masih terus dicari di gedung-gedung yang runtuh. Salah satu korban adalah anak perempuan berusia 3 tahun.

"Ibu dan ayahnya berada di rumah sakit, tetapi semua tiga anaknya meninggal," ujar seorang tetangga bernama Joseph Boyer (53).


Masyarakat Kelaparan

Daerah yang terdampak paling parah adalah area barat daya Haiti. Sistem kesehatan di sana telah penuh dan banyak orang kehilangan orang-orang tersayang dan tempat tinggal.

Gempa di Haiti ini terjadi ketika negara itu sedang mengalami masalah politik dan ekonomi. Pada 7 Juli 2021, Presiden Jovenel Mose juga tewas karena dibunuh.

Bantuan pemerintah juga masih belum bisa diakses masyarakat secara luas.

Salah seorang masyarakat pun frustasi karena peristiwa gempa sudah diliput media dan fotografer, tetapi bantuan dari pemerintah belum kunjung tiba, bahkan mereka sulit mendapat tempat bernaung.

Carl-Henry Petit-Frre dari organisasi Save the Children mengingatkan dampak kepada anak-anak , serta masyarakat kelaparan. Organisasinya berkata butuh suplai secepatnya.

"Saya melihat anak-anak menangis di jalan, orang-orang meminta makanan kepada kami, tetapi kami juga kekurangan persediaan makanan," ujarnya. "Organisasi-organisasi melakukan yang terbaik dan melakukan apa yang mereka bisa, tapi kita butuh lebih banyak suplai. Makanan, air bersih, dan shelter adalah yang paling diperlukan."

Dul-Tissa Biani dalam Balutan Kain Nusantara

7 Gaya Pemotretan Tissa Biani dan Dul Jaelani dengan Kain Nusantara, Tampil Serasi

Liputan6.com 2021-08-18 12:15:44
Pemotretan Tissa Biani dan Dul Jaelani (Sumber: Instagram/winstongomez)

Memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia, banyak selebriti mengunggah berbagai foto dengan memakai busana khas Indonesia, seperti kebaya dan batik. Selain itu banyak pula yang menuliskan ungkapan mengenai kemerdekaan Republik Indonesia.

Dalam memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-76, Tissa Biani dan Dul Jaelani tampil beda dari biasanya. Meski kerap tampil dalam pemotretan, namun kali ini keduanya terlihat serasi dalam balutan kain Nusantara.

"Kelebihanmu untuk kekuranganku. Kelebihanku untuk kekuranganmu. Kita ada untuk saling melengkapi. Bukan untuk saling menandingi." tulis Tissa Biani dalam keterangan Instagramnya.

Pasangan kekasih yang selalu kompak bersama dalam musik dan akting di layar kaca ini pun tuai banyak pujian atas penampilannya. Berikut 7 pemotretan Tissa Biani dan Dul Jaelani dengan kain Nusantara yang Liputan6.com kutip dari Instagram @winstongomez, Rabu (18/8/2021).


1. Begini hasil pemotretan Tissa Biani dan Dul Jaelani tampil dalam busana Nusantara

 


2. Keduanya pun nampak serasi dan tuai pujian dari para netizen

 


3. Kerap disebut pasangan serasi, pasangan kekasih ini sudah sering jalani pemotretan bareng

 


4. Pemotretan kali ini pun untuk memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76

 


5. Begini detail makeup Tissa Biani yang banyak tuai pujian dari para penggemarnya

 


6. Biasa tampil nyentrik dengan Dul, Tissa pun nampak beda dari biasanya

 


7. Pasangan kekasih yang hubungannya sudah direstui orang tuanya ini pun didoakan berjodoh hingga pelaminan

 

Misteri Rusa-Rusa yang Hilang di Jepang

Rusa-Rusa di Taman Nara Jepang Menghilang Misterius

Liputan6.com 2021-08-18 09:03:00
Ilustrasi rusa di Taman Nara di Jepang (dok.unsplash)

Selama dua tahun terakhir, reporter bahasa Jepang SoraNews24 K. Masami memantau rusa-rusa yang berkeliaran bebas di Taman Nara Jepang di musim panas. Ia menyaksikan fenomena menghilangnya rusa secara misterius musim panas yang dikenal sebagai "shikadamari".

Diterjemahkan menjadi "tempat berkumpulnya rusa", shikadamari telah membingungkan para ahli di Yayasan Pelestarian Rusa Nara. Mereka tidak dapat menjelaskan mengapa rusa berkumpul di sepetak rumput tertentu pada jam yang sama, dan untuk jumlah waktu yang sama setiap hari, dikutip dari SoraNews24, Selasa, 17 Agustus 2021.

Hewan-hewan berkumpul di taman berumput di seberang Museum Nasional Nara di dalam taman sekitar pukul 18.30 waktu setempat dan pergi tidak lama setelah pukul 19.00 setiap hari selama bulan-bulan musim panas. Shikadamari terjadi pada Juli dan Agustus setiap tahun, dengan musim sebelumnya berakhir pada 12 Agustus di 2019 dan 17 Agustus di 2020.

Jadi apa yang dilakukan rusa di Taman Nara tahun ini? Masami memutuskan untuk mengunjungi taman pada 12 Agustus 2021, menuju ke gundukan berumput di dekat museum sekitar pukul 06.00 sore untuk melihat apakah musim shikadamari tahun ini masih berlangsung.

Dia sudah mengunjungi taman pada Juli 2021, dan dapat melihat rusa berkumpul di tempat berkumpul seperti yang mereka lakukan setiap tahun. Jadi, dia pikir tahun ini akan memiliki waktu yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

Di sana ternyata benar-benar tidak ada rusa. Tempat itu biasanya penuh dengan rusa pada saat ini, dan meskipun dia bisa melihat beberapa hewan di kejauhan, tidak ada yang terlihat di rerumputan ini.

Pada 2019, Masami menghitung 623 rusa di tempat ini, sedangkan tahun lalu, ia menghitung 216. Tahun ini, jumlah itu turun lebih jauh, menjadi nol, dan meskipun mengamati tempat itu sampai matahari terbenam, tidak ada satu pun rusa yang berani masuk ke daerah ini.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Perilaku Hewan

Tentu saja, hari itu hujan turun pada hari kunjungan Masami, dan hujan juga turun beberapa hari sebelumnya. Dia pikir hujan mungkin alasan ketidakhadiran rusa. Namun, dia melihat beberapa hewan dengan gembira mengunyah rumput di dalam taman. Ia memutuskan untuk menelepon Yayasan Pelestarian Rusa Nara, yang merawat rusa di taman, untuk mengetahui penjelasan tentang kondisi itu.

Menanggapi pertanyaannya tentang mengapa rusa tidak berkumpul dan apakah itu ada hubungannya dengan kondisi cuaca basah, mereka berkata: "Pertama, alasan mengapa rusa berkumpul di tempat itu tidak diketahui. Sementara beberapa rusa tidak keberatan dengan hujan, kami tidak dapat mengatakan bahwa mereka tidak menghindari hujan langsung. Seperti manusia, ketika rusa basah, tubuh mereka secara alami menjadi dingin. Jadi mereka mungkin ke tempat-tempat tanpa pohon atau atap untuk berteduh, tetapi kami tidak dapat mengatakan dengan pasti."

Jadi, menurut yayasan tersebut, hujan mungkin tidak sepenuhnya menjadi penyebab kurangnya shikadamari tahun ini, tapi mungkin itu salah satu alasannya. Dan saat dia berjalan di sekitar taman, Masami memang melihat sejumlah rusa berlindung dari hujan di bawah atap bangunan.

Sementara Masami tidak bisa mendapatkan jawaban pasti untuk perilaku hewan. Dia merasa bahwa rusa sensitif terhadap perubahan suhu dan iklim, dan dia yakin kemungkinan ini memainkan peran besar dalam mempengaruhi waktu pertemuan tahunan mereka.


Perubahan Suhu

Setelah meneliti detail di balik shikadamari tahun ini, Masami terkejut saat mengetahui bahwa musim tampaknya dimulai pada Mei 2021, yang jauh lebih awal dari biasanya. Memeriksa suhu tahunan untuk bulan itu, dia menemukan bahwa suhu tertinggi di Prefektur Nara selama Mei tahun lalu adalah 21,8 derajat, pada tanggal 31.

Sebagai perbandingan, suhu tertinggi Mei adalah 28,9 derajat Celcius - 7,1 derajat lebih tinggi dari tahun lalu - pada hari yang sama pada 2021. Suhu pada Juni 2021 juga tampak lebih tinggi dari tahun lalu, dan yang mengejutkan, suhu bulan ini turun drastis, dengan titik terendah 22-24 derajat Celcius minggu ini, yang jauh lebih dingin dari tahun lalu.

Pola ini menunjukkan bahwa suhu mungkin lebih menjadi faktor daripada tanggal di kalender dalam menentukan kapan shikadamari terjadi setiap tahun. Dan dengan banyak yang percaya bahwa rusa menggunakan tempat berkumpul khusus mereka untuk mendinginkan diri ketika suhu naik, kita mungkin segera dapat memprediksi apakah itu akan menjadi musim panas yang panjang dengan mengamati perilaku hewan di masa depan. Sementara Yayasan belum melakukan penelitian nyata tentang fenomena shikadamari.


Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi

 

Tips Anti-Rugi Makan Nasi Padang

Tips Anti-Rugi Makan Nasi Padang dari Video Viral

Liputan6.com 2021-08-18 05:01:36
Nasi padang, kuliner Indonesia asal Sumatera Barat. (Sumber Foto: godzillatummy/Instagram)

Warung nasi padang bisa Anda jumpai di banyak kota di Indonesia, tidak hanya di wilayah asalnya di Sumatra Barat. Dengan begitu, bisa dikatakan bahwa tidak sedikit orang yang memang menggemari sajian berisi ragam lauk bercita rasa khas tersebut.

Jadi, tidak heran bila konten tentang nasi padang acap kali berseliweran di media sosial. Salah satunya yang belum lama viral adalah klip akun TikTok @edgargouw yang membagikan "tips anti-rugi makan nasi padang."

Tampak di sana seorang wanita punya cara tersendiri saat makan di rumah makan padang. Mengetahui beda porsi nasi saat makan di tempat dan dibungkus, wanita ini meminta agar pesanannya dibungkus.

Namun, nasi padang yang dibungkus itu segara ia bawa ke meja rumah makan tersebut dan disantap di sana. Wanita ini memesan nasi padang lengkap dengan lauk ayam, disiram kuah gulai.

Sampai artikel ini ditulis, video tersebut telah ditonton 2,2 juta kali dan mendapat lebih dar 1,9 ribu komentar. Salah satunya menyebut itu merupakan ide bagus asal "kuat menahan malu."

Berbicara tentang beda porsi nasi padang saat dibungkus dan makan di tempat memang sudah jadi pertanyaan sejak lama. Melansir Fimela, ada beberapa pendapat terkait beda porsi tersebut.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Alasan Beda Porsi Nasi Padang

Pendapat pertama, perbedaan porsi nasi padang ini berhubungan dengan era kolonial. Dulu, rumah makan padang dianggap sebagai restoran elite. Banyak saudagar kaya Indonesia dan Belanda yang makan di warung nasi padang.

Meski terbilang berharga murah, masyarakat biasa enggan makan di tempat, mengingat biasanya dipenuhi kalangan orang berada. Alih-alih, mereka lebih suka membeli nasi padang dengan cara dibungkus dan dibawa pulang.

Mengetahui bahwa masyarakat biasa lebih suka membungkus nasi padangnya karena alasan itu, pemilik warung nasi padang memberi porsi lebih dengan harapan masakan tersebut bisa rata dinikmati satu keluarga atau setidaknya dua orang.

Tapi, ada juga yang mengatakan bahwa beda porsi nasi padang ini disebabkan pemilik warung memperhitungkan biaya cuci piring. Konon, pemilik warung masakan padang zaman dulu memperhitungkan biaya operasional sajian nasi padang secara detail.


Supaya Menggugah Selera?

Jika pembeli makan di tempat, pemilik warung otomatis harus mencuci piring, dan biaya layanan itu dipotong dari porsi nasi. Untuk nasi padang yang dibawa pulang, pemilik warung tak harus mencuci piring sehingga ia akan memberi porsi lebih banyak.

Alasan ketiga adalah nasi padang yang dibungkus harus diisi dengan porsi banyak agar terlihat lebih tegak dan menggugah selera. Jika bungkusan terlihat lebih tegak, diharapkan makin banyak pembeli tertarik membeli nasi padang.

Sementara pendapat-pendapat itu sudah terlanjur populer, sejauh ini sebenarnya belum ada penelitian yang menemukan alasan pasti alasan porsi nasi padang selalu lebih banyak saat dibungkus.


Infografis Diplomasi Lewat Jalur Kuliner

 

Pandemi Covid-19 Jadi Endemi?

HEADLINE: Prediksi Pandemi COVID-19 Jadi Endemi, Bagaimana Strategi ke Depan?

Liputan6.com 2021-08-19 00:01:26
Ilustrasi tulisan pandemi Covid-19 (pexels)

Delapan belas bulan telah berlalu sejak COVID-19 yang disebabkan oleh virus Corona SARS-CoV-2 dinyatakan sebagai pandemi. Hingga kini, virus tersebut masih betah bercokol tak hanya di Bumi Pertiwi, melainkan juga nyaris di seluruh belahan dunia. Mungkinkah jadi endemi?

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pandemi COVID-19 tak akan hilang dalam waktu singkat. Budi mengatakan, masyarakat mungkin akan tetap hidup bersama virus Corona SARS-CoV-2 dalam 5 hingga 10 tahun lagi.

"Pandemi ini tidak akan hilang dengan cepat. Mungkin akan menjadi epidemi. Dan, kita harus hidup dengan mereka 5 tahun atau 10 tahun lagi," kata Budi dalam konferensi pers Nota Keuangan yang disiarkan langsung di YouTube Kemenkeu pada 16 Agustus 2021.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga menyampaikan hal senada.

"Kita mungkin melihat di 2022 akan mengalami suatu masa di mana pandemi menjadi endemi," ucap Sri Mulyani, merujuk pada masukan berbagai ilmuwan.

Menurut Sri Mulyani, proyeksi tersebut sesuai dengan perkiraan dari berbagai ilmuwan dunia terkait situasi pandemi di masa depan. WHO pada 15 Juli 2021 juga telah mengungkapkan, terlepas dari berbagai upaya nasional dan global, pandemi COVID-19 belum usai.

"Ini yang harus kita siapkan, karena Bapak Presiden (Jokowi) bilang kita harus melakukan respons kebijakan berdasarkan data, fakta, dan tentu dari pandangan ilmuwan," tuturnya.

Pemerintah disebutnya juga tengah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi endemi pada tahun depan. Salah satunya dalam penguatan program vaksinasi dan sistem kesehatan.

"Jadi menuju kebiasaan baru atau living with endemi, berarti vaksin tetap harus dan diakses seluas-luasnya, harus tetap disiplin kesehatan, implementasi tracing, tracing dan treatment, serta sistem kesehatan yang andal," imbuhnya.

Informasi serupa juga kembali disampaikan oleh Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Nasional Covid-19, Wiku Adisasmito.

"Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 100 ahli imunologi, virologi dan peneliti penyakit menular, 89 persen di antaranya sepakat bahwa virus COVID-19 akan tetap hidup bersamaan dengan kita sebagai sebuah endemi, atau artinya virus ini tidak akan berakhir menghilang sepenuhnya," kata Wiku seperti dikutip dalam keterangannya, Rabu (18/8/2021).

Perubahan status COVID-19 tentunya sangat berpengaruh pada banyak hal. Pemerintah sepakat perlu dilakukan sejumlah persiapan guna menghadapi perubahan tersebut.


Kapan Pandemi COVID-19 Jadi Endemi?

Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman membenarkan bahwa COVID-19 jelas akan menjadi penyakit endemik. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

"Jelas, COVID-19 ini arahnya akan menjadi penyakit endemik. Artinya, penyakit ini akan selalu ada di sekitar manusia dan ini menjadi penting karena kita harus siap sistem kesehatannya," kata Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan suara, Rabu, 18 Agustus 2021.

Dicky berpendapat, COVID-19 di Indonesia belum akan masuk pada status endemi pada 2022. "Jadi endeminya di 2022? Menurut saya belum. Status pandemi ini bahkan mungkin bisa berakhir paling cepat pertengahan tahun depan atau akhir tahun depan," ujarnya.

Mengutip situs Universitas Airlangga, Endemi adalah penyakit yang muncul dan menjadi karakteristik di wilayah tertentu, misalnya penyakit malaria di Papua. Contoh penyakit lainnya di Indonesia yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD). Penyakit ini akan selalu ada di daerah tersebut, namun dengan frekuensi atau jumlah kasus yang rendah.

Sementara itu, menurut situs yang sama, pengertian epidemi yakni ketika suatu penyakit telah menyebar dengan cepat ke wilayah atau negara tertentu dan mulai memengaruhi populasi penduduk di wilayah atau negara tersebut. Contoh penyakitnya ada Virus Ebola di Republik Demokratik Kongo (DRC) pada 2019, flu burung (H5N1) di Indonesia pada 2012, SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) pada tahun 2003, penyakit Ebola di Negara Afrika.

Lantas apakah pandemi COVID-19 di Indonesia diperkirakan menjadi endemi pada tahun depan? Menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi, soal kapan menjadi endemi belum bisa dipastikan.

"Belum ada yang bisa memastikan, apakah COVID-19 ini akan dapat terkendali dan turun tingkat epidemiologinya ya," kata Nadia kepada Health Liputan6.commelalui pesan singkat, Rabu (18/8/2021).


Perjalanan dari Pandemi Menjadi Endemi

Dicky Budiman menjelaskan tentang perjalanan pandemi menjadi endemi. Menurutnya, tahapan penyakit yang kini sedang terjadi adalah pandemi. Artinya, penyakit tersebut menyebar di berbagai benua dan di banyak negara (trans nasional atau trans geografi).

"Yang biasanya bisa menyebabkan pandemi adalah penyakit baru karena manusia belum punya kekebalan dan imunitas untuk virus baru tersebut sehingga gampang sekali terinfeksi," ujar Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan suara belum lama ini.

Selain baru, virus yang dapat menyebabkan pandemi juga biasanya memiliki angka reproduksi setidaknya 1,4 atau di atas 1.

"Ini (COVID-19) untuk pertama kalinya menurut saya satu pandemi yang ada varian dengan angka reproduksinya sampai 8, tinggi sekali. 100 tahun lalu pun tidak setinggi ini, berbahaya banget," katanya.

Dicky, menambahkan, status pandemi pada COVID-19 yang disebabkan virus Corona dapat dicabut jika sebagian negara atau benua sudah bisa mengendalikannya pada level yang disebut terkendali.

"Misalnya tes positivity rate-nya rata-rata sudah di bawah satu persen, angka kasus infeksinya satu per 10 juta atau satu per 1 juta, nah itu bisa dicabut," katanya.

Namun, pencabutan status pandemi tidak akan langsung pada endemi melainkan epidemi terlebih dahulu.

"Karena akan ada sebagian negara atau sebagian kawasan di dunia, kemungkinan Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang akan mengalami epidemi dari COVID-19," ujarnya.

Jika seiring waktu negara-negara tersebut juga sudah bisa mengendalikan COVID-19, statusnya bisa menjadi endemi. Hal ini dapat ditandai dengan angka kasus di bawah lima persen, angka kematian satu persen, dan angka reproduksinya di bawah 1.

"Kapan? Ya sulit karena butuh kolaborasi regional, nasional, dan global. Jadi, kalau endemi itu penyakitnya ada terus di suatu wilayah dan menurut saya COVID-19 ini bisa ada di beberapa negara yang sanitasi lingkungannya kurang bagus," Dicky menjelaskan.


Kemungkinan COVID-19 Jadi Endemi

Pada Maret 2021, Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr.rer.nad Wien Kusharyoto mengatakan bahwa hal tersebut bisa saja terjadi tapi belum bisa dipastikan.

Hal serupa juga disampaikan Direktur Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Prof. dr., Amin Soebandrio. Ph.D, Sp.MK, "Mungkin terjadi."

Wien menjelaskan bahwa virus dapat tetap berada di masyarakat sepanjang waktu tapi cara mengontrolnya lebih mudah.

Menurut peneliti LIPI, tingkat penularan virus akan semakin rendah dan jumlah kasus infeksi virus semakin berkurang ketika terdapat cukup banyak orang yang menjadi kebal terhadap COVID-19.

Misalnya, ketika herd immunitysudah tercapai, baik melalui vaksinasi maupun karena infeksi virusnya secara alami.

Namun, tidak berarti virusnya akan segera lenyap atau hilang sepenuhnya. Di luar suatu daerah, di mana herd immunity sudah tercapai, 'mungkin' masih akan terdapat orang-orang yang tetap rentan terhadap infeksi virus.

Sehingga, penularan virus tetap terjadi di antara mereka yang bahkan dapat pula ditularkan ke orang-orang yang rentan di daerah lainnya karena mobilitas manusia.

"Terdapat kemungkinan pula, bahwa penyebaran virus akan stabil sampai tingkat tertentu yang relatif rendah, sehingga virus tersebut akan tetap berada di dalam masyarakat sepanjang waktu, tapi kita dengan lebih mudah mengontrolnya," kata Wien saat dihubungi Health Liputan6.com melalui pesan teks pada Senin, 1 Maret 2021.

"Pada saat itulah kita dapat mengatakan bahwa penyakit tersebut menjadi endemi," Wien menekankan.


Strategi Pemerintah Hadapi COVID-19 Jadi Endemi

Mencermati bahwa kita akan hidup berdampingan dengan COVID-19 setidaknya dalam 5 hingga 10 tahun ke depan, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi yang bisa dilakukan adalah mengurangi laju penularan virus Corona. Musuh pandemi ini, kata Budi, adalah penularannya yang begitu cepat.

Jangan sampai jumlah orang yang tertular melebihi kapasitas tempat tidur di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Kapasitas rumah sakit untuk COVID-19 saat ini adalah 120 ribu tempat tidur.

"Jadi, fokus kita tidak menghapus pandemi tapi bagaimana bisa mengendalikan penularan selalu di bawah kapasitas dari layanan kesehatan kita," kata Budi.

Dalam menekan laju penularan, ada tiga cara yang dilakukan pemerintah. Yakni perubahan perilaku atau dikenal dengan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak). Kedua, melakukan testing, lacak dan isolasi dengan baik. Ketiga yakni lewat imunisasi.

"Kita harus mengurangi laju penularan. Memakai masker misalnya bisa menurunkan risiko penularan 95 persen,"katanya.

Lalu, di poin ketiga yang dilakukan adalah vaksinasi. Hingga saat ini sudah ada 83 juta dosis vaksin COVID-18 yang sudah disuntikkan. Presiden Joko Widodo menargetkan agar 50 juta orang bisa divaksin dalam waktu 7 minggu.

Budi mengatakan bahwa vaksinasi akan diprioritaskan pada daerah dengan kasus kematian tinggi dan kasus konfirmasi tinggi. Dari sekian banyak wilayah, DKI Jakarta dan Bali sudah mencapai penetrasi vaksinasi COVID-19 yang tinggi.

"Tiga strategi kesehatan ini yakni perubahan perilaku, deteksi dan vaksinasi ini akan terus berjalan selama pandemi berubah menjadi epidemi. Jadi, jangan kendorkan, ini menjadi bagian dari new normalnya kita," tutup Budi.

5 Strategi Pemerintah

Selain itu, Pemerintah pun telah menyiapkan lima strategi pengendalian COVID-19 di Indonesia saat berubah menjadi endemi.

Wiku merinci, ada lima strategi yang telah disiapkan pemerintah untuk menghadapi hal tersebut. Pertama, pengendalian kegiatan masyarakat dan modifikasi perilaku menjalankan protokol kesehatan.

Upaya ini dilakukan dengan monitoring dan evaluasi berkala demi penanganan yang antisipatif. "Selama virus ini masih ada, maka proses mengetatlonggarkan kegiatan akan terus dilakukan demi mencapai masyarakat yang sehat dan produktif serta aman," kata Wiku.

Strategi kedua yakni mempercepat pembentukan kekebalan komunal atau herd imunity secara bertahap. Mulai dari pembentukan kekebalan secara regional, termasuk dengan daerah aglomerasi sampai perlahan terbentuk menyeluruh secara nasional.

"Hal ini dilakukan dengan prioritas populasi dan daerah yang berisiko. Jika kita telah mencapai kekebalan komunitas secara nasional, maka kita telah memberikan dan dapat cukup besar dalam upaya intensifikasi vaksinasi secara global demi eliminasi COVID-19," jelas Wiku.

Strategi ketiga, pemerintah akan terus meningkatkan kapasitas dan infrastruktur kesehatan secara merata di seluruh pelosok daerah. Begitu juga peningkatan upaya testing, tracing, dan treatment.

"Modal alat dan material kesehatan yang terus dikuatkan ini juga dapat menjadi modal kuat ketahanan sistem kesehatan nasional secara berkelanjutan," sambung Wiku.

Keempat, mengawasi distribusi varian virus yang muncul dan terus berkembang dengan memperbaharui teknologi, baik terhadap upaya pengobatan diagnostik maupun upaya pelayanan kesehatan lainnya.

Kelima, menyusun rencana ketahanan kesehatan masyarakat jangka panjang dengan melibatkan pertimbangan multidisiplin seperti interaksi antarmanusia, hewan, dan tumbuhan sebagai investasi kesehatan jangka panjang.


Anggaran Penanganan COVID-19

"Hal ini akan sangat bermanfaat tidak hanya untuk menangani COVID-19, namun juga mempersiapkan diri terhadap ancaman kedaruratan kesehatan masyarakat di masa yang akan datang," kata Wiku menandasi.

Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka peluang anggaran penanganan pandemi Virus Corona masih terus naik di 2022. Apalagi jika nantinya kasus positif COVID-19 meningkat.

"APBN 2022 sesuai yang sampaikan Presiden Jokowi, temanya sangat jelas pemulihan ekonomi dan reform struktural," ujar Sri Mulyani, Jakarta, Senin (16/8).

"Tentu kita semua tahu bahwa COVID akan menjadi faktor dan sangat mempengaruhi APBN 2022. Jadi di 2022 masih ada anggaran yang cukup signifikan untuk pengendalian kasus COVID dan vaksinasi yang dilanjutkan," sambungnya.

Sri Mulyani melanjutkan, pemerintah akan membuat skema refokusing dan realokasi anggaran secara otomatis. Sehingga diharapkan tidak menimbulkan distrubsi.

"Kita membuat skema 2022 refokusing dan realokasi akan dilakukan secara otomatis sehingga diharapkan tidak menimbulkan distrupsi kalau COVID nya lagi melonjak seperti Varian Delta," Jelasnya.

Meskipun demikian, Sri Mulyani berharap kejadian Varian Delta yang menjatuhkan banyak korban tak terjadi lagi. "Kita berharap itu tak terjadi tapi APBN menyiapkan kalau sampai sesuatu hal yang tidak dikendaki terjadi di 2022," tandasnya.