Deddy Corbuzier Nyaris Meninggal

Deddy Corbuzier Beberkan Kronologi Terkena Covid-19 Hingga Kritis dan Hampir Meninggal Dunia

Liputan6.com 2021-08-22 11:00:59
Deddy Corbuzier sebelum dikenal sebagai presenter, lebih dulu menjadi seorang mentalist. Bahkan dikenal sangat handal dalam memprediksi, bahkan koran nasional sekaligus. (Nurwahyunan/Bintang.

Deddy Corbuzier mengumumkan dirinya terpapar Covid-19. Serangan virus corona membuat tubuh atletis dan berotot pria bernama lengkap Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo ini terkulai lemah. Selama dua pekan, Deddy Corbuzier berjuang memulihkan diri dari virus corona.

Fakta ini menjadi penyebab Deddy Corbuzier menon-aktifkan semua akun media sosialnya. Masyarakat sempat dibuat bertanya-tanya mengenai alasan Deddy Corbuzier pamit sejenak dari platform yang beberapa tahun terakhir aktif menyajikan aktifitasnya di dunia showbiz.

Deddy Corbuzier mengaku sempat percaya diri jika dirinya tak akan tertular Covid-19. Hingga akhirnya ia berhadapan langsung dengan virus yang sudah membuat banyak orang kehilangan anggota keluarganya. Deddy Corbuzier juga bercerita soal kronologi bagaimana virus tersebut sampai ke tubuhnya.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Keluarga Lebih Dulu Terpapar

Sebelum terkena Covid-19, Deddy Corbuzier disibukkan dengan aktifitas mengurus keluarganya yang lebih dulu terkena virus corona. Kala itu, cerita Deddy Corbuzier, ia membantu banyak hal untuk mengurus keluarga yang sedang terkena Covid-19.


Mencari Rumah Sakit dan Obat

"Saya ngurusin keluarga yang pada saat itu hampir semua terkena covid. Jadi saya ngurusin mereka semua, saya cari rumah sakit, cari obat dan sebagainya. Kontak saya dengan mereka terus-terusan," Deddy Corbuzier memaparkan.


Positif Covid-19

Ini dituturkan Deddy Corbuzier melalui unggahan video di saluran YouTube-nya yang bertajuk Saya Sakit, Kritis, dan Hampir Meninggal. Why I Stop - Deddy Corbuzier yang tayang pada tanggal 22 Agustus 2021. Dalam video ini, ia juga bercerita tentang rasa percaya diri tak bakal tertular Covid-19

"Saya pada saat itu sangat pede (tidak terpapar virus Covid-19) bahwa pola hidup saya sehat. Saya juga prokes, tapi ternyata sepertinya beban dirinya terlalu tinggi, saya cek antigen tiap hari ternyata covid," Deddy Corbuzier mengungkapkan.


Tak Khawatir

"Saya tidak khawatir ya udah. Paling juga demam dua hari, itu yang ada dipikiran saya. Ternyata benar, di hari setelah saya itu, saya PCR saya positif. Di hari ketiga atau keempat dengan tiga macam antigen berbeda (sudah negatif Covid-19), tanpa ada gejala," kata Deddy Corbuzier.

"Saya mulai podcast lagi saat itu karena pikiran saya sudah sembuh. Tidak ada apa-apa, tiba-tiba di minggu kedua setelah saya kena dan sudah negatif saat itu, demam saya naik saat itu sampai 40, paginya naik lagi. Sampai 40an lebih, saya vertigo. Saya diminta stay di rumah sakit. Tapi saat itu masih boleh pulang, saya pulang. Tiba-tiba dua hari kemudian panas saya naik lagi," Deddy Corbuzier membeberkan.

Tak Ada Bom di Insiden Margo City

Polisi: Hasil Penelusuran Gegana, Tidak Ada Bom di Margo City Depok

Liputan6.com 2021-08-21 20:26:58
Penampakan gedung Margo City Depok usai ledakan. (Istimewa)

Sebuah ledakan terdengar dari pusat perbelanjaan Margo City, Depok, Jawa Barat, Sabtu (20/8/2021) sore. Empat orang dilaporkan terluka dan dilarikan ke rumah sakit akibat insiden yang membuat sebagian gedung mal hancur.

Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar mengaskan bahwa suara ledakan tersebut bukan suara bom.

"Jadi saya nyatakan tidak ada ledakan bom. Hasil dari pemeriksaan tim Gegana Jibom dan kabar tidak ada ledakan bom untuk meluruskan simpang siur berita bahwa ada ledakan bom," kata Imran di Depok, Sabtu (21/8/2021).

Imran menegaskan suara ledakan tersebut akibat lift barang yang jatuh dari lantai tiga ke lantai satu. Lift tersebut jatuh karena beban yang berat dan struktur bangunan tidak kuat.

"Itu yang mengakibatkan suara ledakan sehingga beberapa plafon dan tembok roboh," kata Imran.


Tak Ada Korban Jiwa

Kapolsek Beji, Kompol Agus Khoeron menepis kabar adanya ledakan di Margo City. Menurut dia, bunyi nyaring itu berasal dari plafon yang jatuh.

"Itu plafon jatuh, tidak ada ledakan," katanya saat dihubungi, Sabtu.

Agus menyebut, empat orang terluka dalam inisiden itu. Ia mengatakan, sebagian di antaranya akibat tertimpa reruntuhan material.

"Korban jiwa enggak ada, tapi luka-luka ada, ini lagi dicek luka ringan atau sedang," ucap dia.

Agus mengatakan, seluruh korban luka sedang mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. "Kita cek semuanya di rumah sakit. Data di kami empat orang," ujar dia.

Jejak Kemerdekaan Indonesia di Pakistan

Jejak Kemerdekaan Indonesia di Pakistan, Saksi Sejarah hingga Sukarno Tower

Liputan6.com 2021-08-22 10:03:00
(Kiri ke Kanan) Mak Ros-Rusminah, Konjen RI Dr.June Kuncoro Hadiningrat, Angku Muhammad Said (KJRI Karachi)

Meskipun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia telah dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945, namun saat itu Indonesia masih belum sepenuhnya merdeka.

Para pahlawan dan pejuang kemerdekaan masih menghadapi tekanan dari Pihak Kolonial Belanda yang ingin kembali merebut Indonesia ketika Jepang menyerah dan angkat kaki dari Indonesia di akhir Perang Dunia II pada 15 Agustus 1945.

Peperangan masih berlanjut hingga tahun 1949. Belanda meminta bantuan Inggris sebagai sekutu untuk kembali menjadikan Indonesia bagian dari koloninya. Mendukung hal tersebut, Inggris mengirimkan 600 tentara dari British Indian Army (BIA) untuk melawan laskar Indonesia.

Sementara itu di British India atau Hindustan (sebelum menjadi Pakistan, India, dan Bangladesh), pada Deklarasi Lahore tanggal 23 Maret 1940, Muhammed Ali Jinnah yang pada saat itu menjadi pemimpin All India Muslim League mengajukan protes kepada pemerintah Inggris terhadap kekejaman kolonial dan meminta jaminan bahwa tentara Hindustan tidak akan memerangi seluruh Negara muslim di dunia.

Pada tahun 1947, Sebelum Pakistan merdeka, Ali Jinnah mengirimkan surat kepada Presiden Sukarno yang menyatakan dukungan dan simpati dari Indian Muslims untuk kemerdekaan Indonesia sepenuhnya, setelah Kolonial Belanda melanggar janji yang telah tertuang pada Perjanjian Linggarjati pada November 1946.

Alhasil, ajakan Muhammad Ali Jinnah tersebut membuat 600 tentara Muslim dari British Indian Army (BIA) yang dikirim oleh Belanda & Inggris tersebut untuk memutuskan meninggalkan pasukan mereka, dan bergabung dengan Indonesia.

Terlebih ketika mereka mendarat di pulau Jawa dan mendengar seruan takbir ketika akan berperang melawan pejuang Indonesia, membuat mereka (BIA) kemudian justru malah berbalik dan mendukung Indonesia.

Dari 600 prajurit tersebut, 500 di antaranya meninggal dalam perang selama tahun 1947-1949; sedangkan sisanya ada yang kembali ke Pakistan, atau menetap di Indonesia (di Bandung dan Jakarta). Para prajurit ini kemudian menerima penghargaan dari Pemerintah Indonesia di tahun 1958.


Kunjungan Presiden Sukarno ke Pakistan

Diketahui, Presiden Sukarno melakukan kunjungan ke Pakistan sebanyak 4 kali yakni pertama pada tahun 1950 sebagai bentuk dukungan dan pengakuan Indonesia atas kemerdekaan Pakistan, kemudian ditahun 1958, 1963, dan tahun 1964.

Di tahun 2021, Konjen RI Karachi, Dr. June Kuncoro Hadiningrat berkesempatan bertemu dengan beberapa keluarga dari tentara muslim BIA yang berasal dari Indonesia dan ikut pulang ke Pakistan dan menetap di Karachi sampai saat ini.

Di antaranya Bapak Muhammad Yunus, anak dari Almarhum Mr. Mohamad Sadik, mantan tentara muslim BIA, ibunya bernama Aisyah Bibi, merupakan WNI yang berasal dari Sukabumi, Jawa Barat. Menariknya, beliau beserta saudaranya memiliki nama panggilan khas sunda seperti Ujang, Dadang, Euis dan masih bisa berbicara Bahasa Indonesia.

Selain itu, Konjen RI Karachi juga bertemu dengan ''Mak Ros'' panggilan khas untuk Ibu Rusminah, yang merupakan istri dari Almarhum Mr. Kalam Ilahi mantan tentara muslim BIA serta ''Angku'' Panggilan khas untuk Bapak Muhammad Sahid yang merupakan anak dari Almarhum Mr. Shardar Khan.

Keduanya datang ke Pakistan pada tahun 1953, bersamaan dengan program bantuan pemulangan ex-tentara BIA oleh Pemerintah Indonesia untuk kembali berkumpul dengan keluarganya di Pakistan. Keduanya saat ini telah berstatus warga Negara Pakistan.

Menurut Bapak Angku, ada banyak WNI yang merupakan keluarga dari ex-tentara BIA yang kemudian menetap di Karachi, namun ketika tiba langsung berpencar dan saat ini sudah banyak yang meninggal.

Pada tahun 1964, Presiden Sukarno juga sempat mengumpulkan seluruh mantan pejuang ex-BIA beserta keluarga di Wisma Indonesia. Setiap tahunnya sebelum pandemi COVID-19, semua ex tentara BIA dan keluarga yang masih hidup di undang mengikuti upacara HUT RI dan menerima penghargaan dari KJRI Karachi.

Tahun ini, KJRI Karachi berencana akan menerbitkan sebuah buku tentang Sejarah Indonesia di Karachi, termasuk sejarah dan cerita tentang tentara Muslim British Indian Army dan Keluarganya di Karachi.

Diharapkan dengan terbitnya Buku ini nanti akan menjadi bagian dari pembelajaran sejarah bagi para generasi muda, baik Indonesia maupun Pakistan tentang kedekatan hubungan kedua Negara.


Sukarno Tower

Selain itu, dalam kunjungannya ke kota Larkana pada tanggal 12 Juli 2021, Konsul Jenderal RI Dr. June Kuncoro Hadiningrat mendapati ada sebuah bangunan menarik di tengah kota, dengan nama Sukarno Tower.

Monumen dengan tinggi sekitar delapan meter tersebut ternyata merupakan bentuk apresiasi Pakistan dan simbol persahabatan kedua pemimpin bangsa, yaitu Perdana Menteri Zulfikar Ali Bhutto dan Presiden Sukarno, yang dibangun di jantung Kota Larkana, sebagai kampung halaman PM Zulfikar Ali Bhutto.

Kini, bangunan tersebut berada dibawah kepengurusan Komisioner kota Larkana, Mr. Shafiq Ahmed Mahesar.

Dalam pertemuannya dengan Konjen RI Karachi, Mr. Shafiq menyampaikan bahwa Sukarno Tower dibangun dan diresmikan oleh Perdana Menteri Mr. Zulfikar Ali Bhutto di Tahun 1972 sebagai simbol kekaguman Pakistan terhadap Presiden Sukarno kala itu yang memimpin bangsa Asia-Afrika dalam Konferensi Asia -- Afrika tahun 1955 untuk melawan segala jenis bentuk penjajahan dan kolonialisme di dunia.

Mr. Zulfikar Ali Bhutto yang pada saat itu masih menjabat sebagai Menteri Luar Negeri hadir dalam konferensi tersebut. Terdapat 4 (empat) pesan Bung Karno yang terpatri di monumen tersebut, yakni:

1. Fenomena Eksistensi Kehidupan Modern adalah Peningkatan dari peran massa2. Lima Mutiara Berhargaku : Demokrasi, Percaya Kepada Satu Tuhan, Keadilan Sosial, Nasionalisme, dan Internationalisme3. Tujuanku bukanlah Negara untuk satu individu atau satu kelompok, tapi semua untuk semua, satu untuk semua, semua untuk satu.4. Jangan biarkan dunia berkata bahwa kemerdekaan kita merupakan sekedar hadiah dari diplomasi saja, tapi mereka harus tahu kita membelinya dengan darah, keringat dan kesungguhan kita.

Lebih lanjut, pertemuan Konjen RI dengan Komisioner Kota Larkana menyepakati rencana kerja sama untuk melakukan pemugaran dan revitalisasi, serta mempromosikan Sukarno Tower sebagai ikon landmark kota Larkana, dalam rangka memperingati 50 tahun dibangunnya monumen tersebut di tahun 2022.

Di samping itu, Mr. Shafiq menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada Pemerintah Indonesia, serta mendukung dengan penuh upaya-upaya peningkatan kerja sama dibidang perdagangan, investasi, dan Pariwisata serta people-to-people contact khususnya melalui kerjasama pendidikan.

Pertanda Bahaya di Greenland

Pertama Kalinya Hujan Air Turun di Puncak Es Greenland, Dampak Pemanasan Global

Liputan6.com 2021-08-22 19:19:52
Danau Purba di Greenland (Michael Studinger/NASA).

Hujan air, bukan salju, telah turun di puncak es besar Greenland untuk pertama kalinya dalam catatan sejarah.

Suhu di sana biasanya jauh di bawah titik beku pada puncak 3.216 meter (10.551 kaki) dengan es atau salju --dan bukan hujan air-- adalah fenomena rutin langganan.

Namun, dengan munculnya hujan air kali ini justru disebut sebagai tanda nyata dari pemanasan global yang disebabkan oleh krisis iklim, demikian seperti diwartakan the Guardian, Minggu (22/8/2021).

"Turunnya hujan air di negara tropis seperti Indonesia adalah hal yang biasa, namun turunnya hujan air di lapisan es Greenland yang biasanya turun salju adalah sesuatu yang mengkhawatirkan," Greenpeace Indonesia mengomentari fenomena itu dalam unggahan di Instagram, Minggu 22 Agustus.

Para ilmuwan di stasiun puncak National Science Foundation AS melihat hujan air turun sepanjang 14 Agustus tetapi tidak memiliki alat pengukur untuk mengukur jatuhnya karena curah hujan sangat tak terduga. Di seluruh Greenland, diperkirakan 7 miliar ton air dilepaskan dari awan.

Hujan air turun selama tiga hari yang sangat panas di Greenland ketika suhu 18C lebih tinggi dari rata-rata di beberapa tempat. Akibatnya, pencairan terlihat di sebagian besar Greenland, di daerah sekitar empat kali ukuran Inggris.

Laporan baru-baru ini dari Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) menyimpulkan "tegas" bahwa emisi karbon dari aktivitas manusia telah memanaskan planet Bumi dan menyebabkan dampak seperti mencairnya es dan naiknya permukaan laut.

Pada Mei 2021, para peneliti melaporkan bahwa sebagian besar lapisan es Greenland mendekati titik kritis, setelah itu pencairan yang dipercepat akan menjadi tak terelakkan bahkan jika pemanasan global dihentikan.

Kata Ilmuwan

Ted Scambos, seorang ilmuwan di National Snow and Ice Data Center di University of Colorado, yang melaporkan hujan puncak, mengatakan kepada CNN: "Apa yang terjadi bukan hanya satu atau dua dekade yang hangat dalam pola iklim yang mengembara. Ini belum pernah terjadi sebelumnya.

"Kami melintasi ambang batas yang tidak terlihat dalam ribuan tahun, dan terus terang ini tidak akan berubah sampai kami menyesuaikan apa yang kami lakukan ke udara."

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pencairan yang Mulai Semakin Episodik

Greenland juga memiliki episode pencairan skala besar pada bulan Juli, menjadikan 2021 salah satu dari hanya empat tahun dalam abad terakhir untuk melihat pencairan yang meluas seperti itu.

Tahun-tahun lainnya adalah 2019, 2012 dan 1995. Hujan dan mencair pada 14-16 Agustus datang pada titik terakhir di tahun peristiwa besar telah dicatat.

Penyebab pencairan Juli dan Agustus adalah sama - udara hangat didorong ke atas Greenland dan ditahan di sana. Peristiwa "pemblokiran" ini tidak jarang terjadi tetapi tampaknya menjadi lebih parah, menurut para ilmuwan.

Permukaan laut global akan naik sekitar 6 meter jika semua es Greenland mencair, meskipun ini akan memakan waktu berabad-abad atau ribuan tahun untuk terjadi. Tetapi, triliunan ton yang hilang dari Greenland sejak 1994 mendorong permukaan laut dan membahayakan kota-kota pesisir dunia.

Permukaan laut telah meningkat sebesar 20cm, dan IPCC mengatakan kisaran yang mungkin pada akhir abad ini adalah peningkatan 28-100 cm, meskipun itu bisa mencapai 200 cm.

Es Greenland mencair lebih cepat daripada kapan pun dalam 12.000 tahun terakhir, para ilmuwan memperkirakan,dengan hilangnya es berjalan pada tingkat sekitar 1 juta ton per menit pada 2019.

Cucu Sukarno Calon Raja Mangkunegaran

Teka-Teki Sosok Pengganti Mangkunegara IX, Wasiat atau Mufakat Keluarga?

Liputan6.com 2021-08-22 09:00:24
KGPAA Mangkunegara IX. (Foto: Instagram @puromangkunegaran)

Setelah penguasa Mangkunegaran Solo, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (K.G.P.A.A.) Mangkunagoro IX wafat, Jumat (13/8/2021) lalu, publik pun bertanya-tanya siapakah yang akan menggantikan posisinya.

Penerus Mangkunagoro IX akan ditentukan melalui musyawarah keluarga Pura Mangkunegaran.

Saat ini ada dua nama besar yang diperkirakan menjadi calon penguasa tersebut, yakni G.P.H. Paundrakarna Jiwo Suryonegara atau Paundra dan G.P.H. Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo.

Paundra merupakan putra pertama dari pernikahan Mangkunagoro IX dengan Sukmawati Soekarnoputri. Dalam perjalanan berikutnya pasangan ini bercerai. Paundra juga lahir saat Mangkunagoro IX belum jumeneng alias masih menjadi pangeran.

Sedangkan Bhre terlahir dari pernikahan Mangkunagoro IX dengan Prisca Marina Yogi Supardi yang dinobatkan sebagai permaisuri. Budayawan sekaligus pengamat budaya Soloraya, Surojo, mengatakan musyawarah keluarga Mangkunegaran menjadi penentunya.

"Adatnya memang anak laki-laki dari permaisuri [Bhre]. Musyawarah keluarga ini yang akan menentukan," ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (21/8/2021).

Namun Surojo mengatakan pembicaraan tentang suksesi ini kemungkinan baru dilakukan setidaknya setelah 40 hari wafatnya Mangkunagoro IX. "Kalau Jawa kan tidak etis membicarakan ini kalau belum 40 hari. Apalagi sekarang masih dalam masa berkabung," imbuhnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Wasiat

Di sisi lain, Surojo mengatakan ada kondisi lain yang dapat menentukan penguasa Mangkunegaran, yakni wasiat Mangkunagoro IX. Menurutnya, jika ternyata Mangkunagoro IX meninggalkan wasiat tentang penggantinya, maka wasiat inilah yang akan dijalankan.

"Kalau ada wasiat kan itu yang dijalankan. Sedangkan kalau tidak ada wasiat, kembali kepada musyawarah keluarga," ulangnya.

Surojo juga menyoroti keberadaan punggawa baku dalam komposisi keluarga Mangkunegaran yang akan memusyawarahkan pergantian kekuasaan ini.

Menurutnya, punggawa baku juga dianggap sebagai keluarga oleh Mangkunagoro I, sehingga saat itu mereka juga dilibatkan di dalam pengambilan keputusan-keputusan.

"40 orang tim sukses Mangkunegara I, yaitu punggawa baku dulu dianggap keluarga karena mereka berjasa sekali terhadap Mangkunagoro I. Tapi memang ketika Mangkunegaran terbentuk, mereka [para punggawa baku] menarik diri pulang ke daerah masing-masing ada yang ke Kendal, Semarang, Klaten, Boyolali dan sebagainya. Artinya mereka tidak menjadi pejabat di kadipaten [Mangkunegaran]," ujarnya.

Meski demikian, Surojo menilai para keturunan punggawa baku ini dilibatkan dalam komposisi keluarga untuk menentukan penerus Mangkunagoro IX, musyawarah akan menjadi ribet. Mereka sudah tersebar di berbagai tempat dan sulit memastikan garis keturunannya.

"Kalau keturunan kerajaan kan ada kekancingan atau pikukuh, kalau punggawa baku ini tidak ada. Jadi sulit melacak legalitas mereka. Belum lagi nanti ada yang mengaku-ngaku keturunan punggawa baku," ujarnya.

Dapatkan berita Solopos.com lainnya, di sini:


Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Heboh Angelina Jolie Punya Akun Instagram

Postingan Perdana Angelina Jolie di Instagram Bela Hak Perempuan Afghanistan

Liputan6.com 2021-08-21 12:00:00
Aktris Angelina Jolie, utusan khusus PBB untuk UNHCR, memberikan pernyataan di kamp Goudebou, utara Burkina Faso, 20 Juni 2021. Jolie mengunjungi kamp pengungsi yang menampung ribuan warga Ma

Angelina Jolie, mengejutkan warganet dengan mulai membuat akun Instagram - menggunakan platform tersebut untuk menarik perhatian publik terhadap situasi di Afghanistan.

Jolie bergabung di Instagram pada Jumat (20/8/2021), di mana ia memposting sebuah surat tertulis yang ia ceritakan didapatkan dari seorang perempuan remaja Afghanistan.

Dalam surat tersebut, gadis Afghanistan tersebut tampak mengungkapkan kekhawatiran dan ketakutannya atas kehidupan di bawah pengaruh Taliban. Ia pun meceritakan bagaimana ia sulit keluar rumah, sulitnya akses belajar ke sekolah, hingga bekerja.

"Sebelum Taliban datang, kami pergi bekerja, belajar di sekolah dengan baik, kami semua memiliki hak, kami awalnya juga bisa membela hak kami dengan bebas, tetapi ketika mereka datang kami jadi takut dan kami berpikir sudah kehilangan mimpi kami," kata gadis itu.

"kita dipenjara lagi," ungkapnya, dalam akhir pernyataannya di surat tersebut.

"Saat ini, masyarakat Afghanistan kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi di media sosial dan mengekspresikan diri secara bebas. Jadi saya muncul di Instragram untuk berbagi cerita dan suara mereka di seluruh dunia yang berjuang untuk hak mereka," tutur Jolie dalam postingan pertamanya di Instagram.

"Saya berada di perbatasan Afghanistan dua pekan sebelum peristiwa 9/11, di mana saya bertemu dengan para pengungsi Afghanistan yang melarikan diri dari Taliban. (Surat) ini dua puluh tahun yang lalu," ungkapnya.

"Sungguh mengesalkan melihat warga Afghanistan yang terlantar lagi karena ketakutan dan ketidakpastian yang telah mencengkeram negara mereka," pungkas Jolie.

Diketahui bahwa Afghanistan tengah berada dalam situasi genting dan ketidakpastian, ketika kelompok militan Taliban menguasai seluruh wilayah, termasuk Ibu Kota Kabul dan istana kepresidenan negara itu.

Akibat pengambilalihan Taliban, ribuan warga Afghanistan berjuang untuk bertahan - memenuhi bandara di Kabul dengan harapan bisa keluar dari negara itu, untuk melanjutkan hidup mereka.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Angelina Jolie Ajak Dunia Bantu Perjuangkan Hak Perempuan Afghanistan

"Menyaksikan selama bertahun-tahun bagaimana pengungsi Afghanistan - beberapa orang yang paling mampu di dunia - diperlakukan seperti beban juga memuakkan. Mengetahui apakah mereka memiliki bekal dan rasa hormat, dan seberapa banyak yang akan mereka lakukan untuk diri mereka sendiri. Dan bertemu dengan begitu banyak perempuan dan gadis yang tidak hanya menginginkan pendidikan, tetapi juga berjuang untuk itu," lanjut Jolie.

"Menghabiskan begitu banyak waktu dan uang, mengalami pertumpahan darah dan kehilangan nyawa hanya untuk sampai pada hal ini, adalah kegagalan yang hampir mustahil untuk dipahami," imbuh Jolie.

Jolie pun mengajak masyarakat untuk ikut mengeluarkan suara dalam membantu memperjuangkan hak warga Afghanistan.

"Seperti orang lain yang berkomitmen, saya tidak akan berpaling. Saya akan terus mencari cara untuk membantu. Dan saya harap kalian akan bergabung dengan saya," kata Jolie.


Infografis Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan

 

23 Paskibra Gunungkidul Kena Covid-19

Kronologi 23 Anggota Paskibra Gunungkidul Positif Covid-19

Liputan6.com 2021-08-22 00:00:05
Usai dites swab ada 23 orang yang positif Covid-19. Karena sudah dijemput keluarga maka kami sarankan untuk isolasi mandari. Namun 4 orang harus mendapat perawatan di Rumah Sakit

Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang bertugas pada 17 Agustus 2021 lalu di Alun-alun Wonosari positif Covid-19. Data yang beredar, sedikitnya ada 23 anggota yang dinyatakan positif Covid-19.

Hal ini merupakan hasil screening pascatemuan adanya beberapa anggota Paskibraka yang mengeluhkan sakit. Dari jumlah ini, 4 orang di antaranya mendapatkan perawatan di RSUD Wonosari.

PLT Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Gunungkidul, Ali Ridho mengatakan, peristiwa tersebut diketahui usai upacara penurunan bendera pada Selasa sore. Saat itu, setelah penurunan bendera, tradisi upacara penutupan Paskibraka dilakukan di ruang karantina, namun ada beberapa anggota yang mengeluhkan sakit.

"Ada beberapa yang sakit, seperti panas dan sakit tenggorokan. Kami kira karena kecapean," kata Ali.

Ali menuturkan bahwa 6 anggota yang merasakan sakit tersebut kemudian diperiksakan ke rumah sakit dan dilakukan test Swab. Usai dilakukan tes, diketahui bahwa satu di antaranya dinyatakan positif Covid-19. Tak lama kemudian, seluruh anggota Paskibraka juga dilakukan test swab.

"Usai dites swab ada 23 orang yang positif Covid-19. Karena sudah dijemput keluarga maka kami sarankan untuk isolasi mandari. Namun 4 orang harus mendapat perawatan di rumah sakit," tuturnya.

Kini, 23 orang tersebut sudah mnlakukan isolasi mandiri dan didampingi oleh pihak puskesmas di daerah masing-masing. Pihaknya juga akan memberikan vitamin dan pemantauan Kesehatan secara rutin terhadap anggota yang isolasi mandiri.

"Tetap kami pantau untuk perkembangan lebih lanjut," jelasnya.

Selain itu, para peserta sudah dilakukan tes swab sebelum masa karantina sejak 2 bulan lalu dan hasilnya dinyatakan negatif. Pemantauan Kesehatan juga dilakukan secara rutin oleh pembina yang bertugas. Protokol Kesehatanpun sudah dilakukan secara ketat dari keluar masuk tempat karantina dan dalam ruang karantina paskibraka.

"Sesuai prokes, tetap menggunakan masker, cuci tangan, dan tidak berkerumun," kata Ali.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penanganan

Meski demikian, pihaknya tak mengetahui secara pasti penularan Covid-19 masuk keruang karantina. Namun, proses karantina para anggota paskibraka tersebut awal tidak ada masalah, hanya saja usai upacara penurunan bendera dan tradisi upacara penutup baru diketahui ada yang positif Covid-19.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan terkait penyebab tertularnya para anggota paskibra tersebut, meski para anggota dan pembina yang berada di ruang karantina telah menaati protocol Kesehatan. Namun, diduga tim supporting lainnya dapat keluar masuk ruang karantina.

"Bisa penularan melalui tim suport, seperti tukang bersih bersih, catering makan, maupun pas dijenguk keluarga," ungkap Dewi.

Meski demikian, pihak hanya menjalankan fungsi Kesehatan untuk para anggota paskibraka yang terpapar Covid-19 dengan memerintahkan puskesmas di wilayah anggota masing masing untuk selalu mengontrol dan pemantuan. Terlebih, jika ada gejala-gejala yang lebih dapat segera dirujuk ke Rumah Sakit.

"Anggota ini dapat dibilang mempunyai peran penting dalam peringatan Hut ke-76 RI sebagai pengibar bendera. Dan perlu mendapatkan perhatian khusus juga," jelasnya.

Pihaknya berharap agar seluruh anggota Paskibraka Gunungkidul agar segera sembuh dan pulih untuk melanjutkan sekolah. Karena, seluruh anggota paskibraka di Gunungkidul ini adalah berasal dari sekolah menengah atas baik SMA dan SMK.

"Semoga cepet sembuh, dan beraktivitas Kembali," katanya.


Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Asal-usul Pulau Bulan Sabit di Jepang

Letusan Gunung Berapi Jepang Lahirkan Pulau Baru Berbentuk Bulan Sabit

Liputan6.com 2021-08-20 20:10:42
Ilustrasi pulau. (dok. Ivan Sanford/Unsplash/Adhita Diansyavira)

Para ilmuwan mengungkap bahwa akibat letusan gunung berapi yang terjadi di bawah laut pada 1.200 kilometer (745 mil) selatan Tokyo telah menciptakan daratan baru, alias membentuk pulau baru di Jepang.

Menyadur dari The Guardian pada Jumat (20/8/2021), lebih dari 6.000 pulau yang membentuk kepulauan Jepang kini memiliki tambahan pulau setelah temuan para ilmuwan tersebut.

Pulau itu terbentuk di Samudera Pasifik sekitar 50 kilometer selatan Minami Ioto, pulau paling selatan dari kelompok Ogasawara. Penjaga pantai Jepang mengatakan pulau baru itu berbentuk bulan sabit dengan diameter sekitar 1 kilometer.

Akan tetapi, pulau ini masih dalam penelitian lebih lanjut apakah hanya pulau sesaat saja atau akan membentuk daratan pulau yang kokoh. Hal itu tergantung pada apa yang membentuknya: abu dan fragmen lainnya tidak mungkin menahan pukulan konstan dari gelombang, tetapi aktivitas vulkanik yang berkelanjutan dapat menghasilkan aliran lava yang pada akhirnya membentuk cangkang keras yang lebih tahan lama.

New Japanese island created from undersea volcanic eruption https://t.co/1NRxyFZFuh

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sebelumnya Juga Sempat Muncul Pulau Baru

Sebelumnya juga kerap hadir pulau-pulau yang terbentuk dengan cara yang sama di daerah itu pada tahun 1904, 1914 dan 1986. Namun, beberapa pulau itu lenyap akibat adanya erosi.

Sementara pada tahun 2013 silam, aktivitas vulkanik selama berminggu-minggu memunculkan sebuah pulau yang bergabung dengan pulau Nishinoshima. Dari situ terciptalah sebuah daratan baru yang bertahan sementara waktu. Diketahui pulau tersebut memiliki kemiripan dengan anjing kartun Snoopy.

Laporan dari surat kabar Mainichi Shimbun mengungkapkan bahwa Badan Meteorologi Jepang percaya letusan terbaru yang terjadi dari akhir pekan lalu kemungkinan bisa berlanjut. Mereka juga telah mengeluarkan peringatan tentang asap dan endapan abu besar di perairan terdekat.

Penjaga pantai menemukan pulau itu pada hari Minggu, 15 Agustus 2021, setelah mengamati letusan dari udara. Mereka juga menemukan endapan batu apung (batu vulkanik) yang mengambang di laut.

Munculnya pulau-pulau baru di bagian paling selatan Jepang dapat memiliki keuntungan geopolitik bagi Jepang. Pemerintah kemungkinan bisa memperluas wilayah negaranya. Walau hanya beberapa ratus meter saja.

Jika ternyata daratan terbaru memang bertahan. Maka pulau akan ditambahkan ke wilayah Jepang. Tetapi jika dipantau kembali, lokasi pulau ini dekat dengan Minami Ioto berarti mungkin tidak perlu adanya perubahan pada perairan teritorial negara atau zona ekonomi eksklusif.

Reporter: Bunga Ruth

Pilot Wanita Diancam Mati Taliban

Kisah Pilot Wanita Pertama Afghanistan Niloofar Rahmani Pernah Diancam Mati Taliban

Liputan6.com 2021-08-21 05:01:22
Niloofar Rahmani berpose di pangkalan Angkatan Udara Afghanistan di Kabul. Juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan, Mohammad Radmanish mengatakan, pemerintah berharap permintaan suaka

Sosok Niloofar Rahmani sempat menjadi perhatian dunia karena berhasil mencetak sejarah. Ia menjadi pilot wanita Angkatan Udara Afghanistan pertama. Namanya langsung menjadi ikon feminisme dan simbol harapan bagi jutaan wanita di Afghanistan.

Wanita berusia 28 tahun itu awalnya mendaftarkan diri pada program pelatihan Angkatan Udara Afghanistan pada 2010. Namun, perjalanannya menjadi pilot tidaklah mulus.

Dilansir dari CNN, 19 Agustus 2021, kabarnya ia sering diremehkan dan beberapa kali dianggap bahwa fisiknya tidak layak untuk terbang. "Para pria memperlakukan saya seperti saya akan gagal. Saat itu saya baru berusia 18 tahun. Namun, saya mencoba mengabaikannya," ucap Rahmani saat diwawancarai BuzzFeed News.

"Para pria selalu mengatakan kalau saya akan gagal karena saya seorang wanita. (Fisik) saya juga dianggap lemah dan tidak bisa menerbangkan pesawat," kenangnya. Rahmani tak patah arang, ia justru makin bersemangat untuk mematahkan anggapan negatif terhadap dirinya.

Pada 2013, kerja keras Rahmani akhirnya terbayarkan dengan berhasil menjadi pilot wanita pertama yang menerbangkan fixed-wing jet di Angkatan Udara Afghanistan. Ia juga menjadi pilot wanita Angkatan Udara Afghanistan pertama sejak kejatuhan Taliban pada 2001. Foto-fotonya saat mengenakan seragam Angkatan Udara Afghanistan, dengan kerudung, dan kacamata hitam sempat viral saat itu.

Pencapaian Niloofar yang semula tidak terbayangkan ini membuatnya mendapat International Women of Courage Award atau Penghargaan Keberanian Perempuan Internasional dari Kementerian Luar Negeri AS, pada 2015. Penghargaan itu langsung diberikan oleh Ibu Negara Amerika Serikat (AS) kala itu, Michelle Obama.

Sayangnya, ketenaran Niloofar itu malah membuatnya menerima banyak ancaman pembunuhan. Ancaman itu bahkan membuat dirinya dan keluarganya harus berpindah rumah. Taliban ternyata mulai mengincar dan mengancam diri serta keluarganya.

"Mereka mengatakan kalau saya bukanlah wanita muslim yang baik. Saya sudah melupakan budaya muslim dan pantas dibunuh demi kehormatan," tutur Rahmanu ketika diwawancarai Fox 13.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Mendapat Suaka

Situasi itu membuatnya sering berpindah rumah, terkadang tiga kali dalam satu bulan. "Pemerintah Afghanistan tidak pernah mendukung saya dalam hal ini. Pihak Angkatan Udara juga mengatakan bahwa mereka tidak pernah memaksa saya untuk berada di sana," lanjutnya.

Setelah hidup bertahun-tahun hidup dalam ancaman, Rahmani akhirnya melarikan diri dari Afghanistan. Ia pergi ke AS sementara orangtua dan saudaranya tetap tinggal di Kabul, Afghanistan.

Setelah meninggalkan negaranya, Rahmani mengajukan hak asylum ke pemerintah AS. Pada 2018, Niloofar mendapatkan asylum atau suaka perlindungan dari pemerintah AS dan saat ini tinggal di Tampa, Florida.

Kini setelah Taliban kembali menguasai Afghanistan, Rahmani merasa sedih dan kecewa. Ia juga mengkhawatirkan keluarganya yang berada di Afghanistan. "Para setan ini mendadak muncul kembali ke kota. Mereka (Taliban) tahu bahwa Afghanistan sepenuhnya berada di bawah kekuasaan mereka dan mereka akan mulai melakukan kekerasan dan hukuman. Mereka sudah melakukan itu sejak 20 tahun yang lalu, atau mungkin lebih kejam," ucap Rahmani.

"Kami tidak pernah berpikir situasi dan cerita di Afghanistan akan terulang lagi, seperti sekarang ini," pungkasnya. Taliban kembali menguat setelah AS menarik pasukannya yang telah beroperasi di sana selama 20 tahun.


Pemakaian Burqa

Pihak Taliban berindikasi untuk kali pertama sejak berkuasa bahwa mereka tidak akan mewajibkan pemakaian burqa pada wanita Afghanistan. Melansir AFP, 18 Agustus 2021, ini tidak seperti yang mereka lakukan ketika terakhir memerintah Afghanistan lebih dari dua dekade lalu.

Di bawah aturan garis keras militan 1996--2001, sekolah-sekolah wanita ditutup, wanita dilarang bepergian dan bekerja, serta dipaksa mengenakan burqa. Sejak Taliban menduduki Kabul pada 15 Agustus 2021, kekhawatiran akan hak dan kehidupan perempuan jadi satu yang terus disoroti.

"Burqa bukan satu-satunya hijab. Ada berbagai jenis hijab yang tidak terbatas pada burqa," kata Suhail Shaheen, juru bicara kelompok tersebut di Doha pada Sky News. Namun, Shaheen tidak merinci jenis hijab lain yang diterima Taliban.

Burqa merupakan busana satu potong yang menutupi seluruh kepala dan tubuh perempuan. Pemakaiannya hanya menyisakan panel jala untuk melihat di bagian mata.


Kejatuhan dan Kebangkitan Taliban di Afghanistan

 

Agar UNESCO Akui Rendang Padang

Merendang Sedunia, Upaya agar Rendang Diakui sebagai Warisan Budaya Dunia Nonbenda UNESCO

Liputan6.com 2021-08-22 05:02:00
Acara merendang sedunia sebagai upaya untuk menjadikan rendang sebagai warisan budaya nonbenda UNESCO (dok.instagram/@kominfosumbar/https://www.instagram.com/p/CS1X6MMJcg3/Komarudin)

Rendang merupakan makanan terlezat di dunia mungkin sudah tak asing lagi di telinga. Upaya agar makanan tersebut diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Nonbenda pun mulai digaungkan yang diinisiasi oleh Lantamal II (Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut ) Padang.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyambut baik dan mengapresiasi atas inisiasi Lantamal II Padang untuk menyelenggarakan kegiatan memasak rendang serentak di seluruh dunia. "Ini merupakan momentum penting yang perlu kita catat, karena pertama kali dilaksanakan yang mengangkat warisan budaya dari Sumatera Barat dengan melibatkan masyarakat dunia," tulis akun @kominfosumbar, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Randang atau rendang merupakan salah satu makanan tradisional khas Minangkabau (Sumatera Batat) yang sangat terkenal ke seantero penjuru nusantara bahkan telah dikenal di seluruh belahan dunia. Berdasarkan polling CNN pada 2011, rendang menjadi makanan terlezat di dunia.

"Pada tahun 2013, Randang (Karya budaya dari Provinsi Sumatera Barat) telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (Domain Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional), oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia," lanjut akun tersebut.

Selain itu, pada 2019, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah mengusulkan Randang (Warisan Budaya Takbenda Indonesia) ke dalam Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO untuk pengusulan tahun 2021 melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

"Kita berharap sebagai Warisan Budaya "Randang" dapat ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia (Intangible Cultural Heritage UNESCO). Randang sebagai Warisan Budaya, selain dikenal secara nasional maupun internasional, juga memberikan dampak positif terhadap ekonomi rumah tangga masyarakat," tulis akun tersebut.

Oleh karena itu, diperlukan dukungan semua pihak, dengan berbagai aktivitas yang mendorong penetapan Randang sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia (ICH UNESCO) dari Indonesia. "Sikap toleransi dan kerjasama. Senang di hati sejuk dalam jiwa Mari kita wujudkan bersama Randang menjadi warisan dunia," imbuhnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Merendang Sedunia

Acara Merendang Sedunia dibuka oleh Ibu Negara Iriana Jokowi secara daring, Sabtu, 21 Agustus 2021. Acara itu diikuti lebih dari 2.450 peserta. Acara tersebut merupakan bagian dari pencatatan rekor Museum Rekor Indonesia atau MURI sebagai masak rendang terbanyak pesertanya.

"Sertifikat Muri secara Nasional diterimakan kepada ibu Nanny Hadi Tjahjanto di Jakarta selaku ketua umum Darma Pertiwi," tulis akun @lantamal02padang.

Kegiatan tersebut juga merupakan salah satu langkah untuk menggiatkan UMKM dalam masa pandemi ini agar lebih bergairah dalam melakukan bentuk kreativitas dan inovasi lain. Sehingga kita tidak harus terpaku dan terbelenggu dengan kondisi pandemi ini.

"Ini juga merupakan salah bentuk tugas dari TNI yaitu ikut membantu Pemerintah Daerah membangkitkan perekonomian masyarakat atau tugas Operasi Militer Selain Perang atau OMSP," kata Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) II Padang, Laksamana Pertama (Laksma) TNI Hargianto.


Dukungan

Acara tersebut mendapat dukungan dari dari berbagai pihak, termasuk mantan artis senior Bella Saphira. Lewat akun Instagram pribadinya, Bella ikut mendukung acara merendang sedunia tersebut. Ia bahkan mengunggah potret sedang memasak rendang bersama beberapa perempuan.

"Yaa saya pernah mempelajari sebentar mengamati dan mencoba di dapur original tidak pakai alat masak listrik sama sekali, bagaimana mengolah/memasak Rendang yg Authentic langsung dari #bukittinggiAlamaak... butuh ketabahan, kesabaran tiada akhir..." tulis Bella.

Karena, lanjut Bella, memasak rendang yang asli Bukittinggi benar-benar menggunakan kayu bakar. Api kecil dijaga dan harus diaduk terus selama empat jam nonsetop.

"Total masak Rendang bisa 6-8 jam! Namun Kenikmatan Rendang sudahlaah... ratusan juta org juga tau, wuiih melejiiittt Lamak banaa!! Uda! Tambuaah Cieeekk Ayo dukung Rendang Masuk daftar Warisan Budaya Indonesia di #unesco ," imbuh Bella.


Diplomasi Lewat Jalur Kuliner

 

Bumi Makin Panas

Journal: Es di Puncak Jayawijaya Diprediksi Punah 2026, Bahaya Perubahan Iklim Nyata

Liputan6.com 2021-09-11 00:00:05
Ilustrasi Bumi Makin Panas (Liputan6.com/Abdillah)

Tangan perempuan itu sigap mengambil sebuah buku. Tapi bukan dibaca, buku itu ia gunakan untuk berkipas. Siang itu, di Bandung, Jawa Barat, panas demikian menyengat.

Entah sejak kapan panas menyengat seperti ini di Kota Kembang. Putri Rodyatul, mencoba mengingat-ingat. Perempuan yang bekerja sebagai staf lembaga pemerhati lingkungan ini merasa kini cuaca Bandung saat siang sangat panas dan berangin, membuat badannya tidak enak.

Putri sendiri sudah 20 tahun tinggal di Kota Bandung. Sejak dulu, kantor dan tempat tinggalnya tidak pernah menggunakan kipas maupun pendingin udara atau AC (Air Conditioner), karena udara di sana sudah sejuk. Tapi, wanita berusia 37 tahun itu merasakan perbedaannya sekarang.

"Ya, kalau malam terasa panasnya. Tapi menjelang subuh terasa lebih dingin," ucap Putri kepada Liputan6.com.

Belakangan, muncul kabar adanya fenomena warga Kota Bandung yang mulai banyak membeli kipas angin, sebuah barang yang sejak dulu hampir tidak pernah dipakai di sana. Lalu, benarkah cuaca Bandung kini menjadi lebih panas dari sebelumnya? Seberapa besar pengaruh perubahan iklim?

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2014 rata-rata temperatur di Kota Bandung menunjukkan suhu 23,9 derajat Celcius. Namun, belakangan suhu rata-rata di Kota Bandung mengalami tren kenaikan. Pada 2020, suhu rata-rata tahunan mencapai 25,69 Celcius.

Peneliti cuaca dan iklim BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Bandung, Muhammad Iid Mujtahiddin, mengakui selama kurun waktu tahun 1975 sampai 2018 terjadi kenaikan suhu sekitar 1 derajat Celcius. Menurut Iid, pertumbuhan kota seperti di Bandung turut menjadi salah satu faktor penyumbang kenaikan suhu.

Hal senada diungkap Dosen Prodi Meteorologi ITB (Institut Teknologi Bandung), Joko Wiratmo, yang menyatakan dari tahun ke tahun memang terjadi peningkatan suhu di Kota Bandung. Kondisi Bandung yang berbeda dengan kota lainnya, karena bentuknya seperti cekungan menyebabkan peningkatan temperatur lebih cepat.

Menurut Joko, Bandung adalah kota yang aktif industrinya dan aktivitas manusia serta kendaraan bermotornya, seiring dengan peningkatan temperatur udara. Kata dia, polusi juga turut berdampak pada kenaikan tren temperatur.

"Bandung sebagai bagian dari bumi, tentu ikut berkontribusi terhadap aktivitas penyebab pemanasan global melalui pencemaran yang terjadi di dalamnya," ujar Joko kepada Liputan6.com.

BMKG sendiri mengakui tentang adanya kenaikan suhu udara di berbagai wilayah di Indonesia, terutama kota-kota besar. Misalnya, di Jakarta dalam periode 100 tahun, kenaikan suhunya sudah 1,4 derajat Celcius. Di beberapa wilayah industri di Indonesia, ada yang kenaikannya mencapai 0,7 sampai 0,9 derajat Celcius hanya dalam periode 30 tahun.

"Artinya apa yang dikatakan bahwa di Puncak, Bogor, yang biasanya dingin, lalu sudah pakai kipas angin, itu ya memang karena sudah terjadi pemanasan. Itu dirasakan, termasuk juga tidak hanya di Puncak, di wilayah lainnya," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati kepada Liputan6.com.


Bukti Perubahan Iklim

Bukti lain bahwa dampak memanasnya suhu bumi juga menimpa Indonesia adalah lebih seringnya kita mengalami badai tropis. Menurut Dwikorita, seharusnya wilayah Indonesia yang berada dalam ekuator bumi, tidak bisa ditembus badai tropis. Tapi, badai siklon tropis seroja pada April 2021 berhasil menembus zona ekuator, bahkan kepala badainya sampai masuk ke wilayah Nusa Tenggara Timur.

"Padahal seharusnya paling dalam itu ekornya (badai) saja. Seperti badai cempaka, badai yang lain seperti dahlia. Kenapa itu bisa terjadi? Karena suhu muka air laut perairan Indonesia semakin panas," Dwikorita menjelaskan.

Perempuan berusia 57 tahun ini menerangkan, seharusnya suhu muka air laut di perairan Indonesia rata-rata mencapai 26 derajat celcius. Tapi, kata dia, sekarang telah menyentuh lebih dari 29 derajat Celcius. Pemanasan suhu air laut berisiko tinggi terhadap habitat flora dan fauna laut.

Dia juga menyebut bagaimana musim kemarau sekarang yang kerap dibarengi hujan. Terdapat sebagian daerah yang mengalami kekeringan saat musim kemarau, tapi ada sebagian daerah yang malah mengalami banjir.

Pada zona yang suhu muka air lautnya tinggi, penguapannya meningkat sehingga yang harusnya musim kemarau tidak banyak terbentuk awan, tapi justru terbentuk awan. Dampak seperti itu, menurut Dwikorita, sudah terasa di beberapa wilayah di Indonesia. Selain itu, BMKG memprediksi es di puncak Gunung Jayawijaya, Papua, akan punah tidak lebih dari tahun 2026.

Hujan ekstrem di DKI Jakarta pada 1 Januari 2020 juga antara lain sebagai pengaruh dampak perubahan iklim. Kala itu, kata Dwikorita, udara dingin dari dataran tinggi Tibet bisa menyeruak masuk ke wilayah Indonesia. Hal itu disebabkan suhu udara di tanah air lebih panas.

Ibu dua anak ini mengatakan, adanya perbedaan suhu dari daerah dingin, menimbulkan perbedaan tekanan yang signifikan hingga akhirnya membentuk awan-awan hujan yang intensif. Intensitas hujan yang harusnya turun setiap seratus tahun sekali, dalam waktu kurang dari 100 tahun sudah turun.

"Dengan curah hujan 377 milimeter per hari, harusnya belum terjadi saat itu," katanya.

Pada bulan Januari 2021, Indonesia juga mengalami sekitar 180 kali banjir. Angka itu tertinggi dalam lima tahun terakhir. Ketika banjir di Jakarta awal Januari 2020, kerugian mencapai Rp 1 triliun. Kemudian, banjir di Kalimantan Selatan kerugiannya mencapai Rp 1,3 triliun.

Terjadi di Seluruh Dunia

Bukan hanya Indonesia, pemanasan global juga berdampak pada banyak cuaca dan peristiwa ekstrem di nyaris seluruh wilayah di dunia. Gelombang panas seperti yang belum lama ini menimpa Yunani, bagian barat Amerika Utara, Turki, dan Maroko.

Gelombang panas di Yunani pada awal Juli lalu begitu menyengat dengan suhu meningkat sampai 43 derajat Celcius. Lokasi wisata seperti di Acropolis terpaksa ditutup pada siang hari, sedangkan panas ekstrem juga memicu kebakaran hutan di luar kota Thessaloniki.

Sementara bencana banjir bandang terjadi di Jerman dan China. Banjir bandang juga menerjang Kota London, Inggris, hingga menyebabkan stasiun kereta bawah tanah terendam air karena hujan lebat dalam satu hari.

Wali Kota London, Sadiq Khan, mengatakan banjir bandang menunjukkan bahwa bahaya perubahan iklim kini bergerak lebih dekat ke rumah.


Mengapa Bumi Makin Panas?

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serika, NASA, melansir, secara sederhana dapat dijelaskan bahwa pemanasan global akan meningkatkan suhu di permukaan bumi. Suhu bumi yang memanas dapat menyebabkan berbagai dampak buruk bagi peradaban, lingkungan dan ekosistem lainnya, karena adanya perubahan iklim yang ekstrim di dunia.

Apa yang menyebabkan suhu bumi memanas? Yang paling dominan adalah gas rumah kaca. Gas rumah kaca yakni gas-gas di atmosfer yang dapat menangkap panas matahari. Hal itu membuat panas matahari terjebak di atmosfer bumi dan menyebabkan suhu bumi memanas. Gas-gas rumah kaca antara lain, karbon dioksida (CO2), nitrogen dioksida (N2O), metana (CH4), dan freon (SF6, HFC dan PFC).

Berdasarkan hasil studi Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim atau Intergovernmentan Panel on Climate Change (IPCC), dua di antara gas rumah kaca yang paling bertanggung jawab dan punya kontribusi terbesar dalam perubahan iklim adalah karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4).

Lalu, bagaimana sesungguhnya karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4) bisa muncul begitu banyak? Jawabannya adalah aktivitas manusia sehari-hari seperti pemakaian sumber energi untuk mesin dan pembangkit listrik, penggunaan kendaraan bermotor dan membakar sampah. Emisi gas karbon dioksida terus melonjak karena polusi bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam yang dilepas ke atmosfer. Semakin berkurangnya hutan dan lahan hijau turut membuat kadar CO2 di atmosfer tidak terkendali.

Sementara gas metana (CH4) sendiri datang dari sampah plastik, kotoran hewan, serta limbah makanan yang membusuk. Pada 2019, konsentrasi CO2 di atmosfer diketahui lebih tinggi dari yang pernah ada, setidaknya dalam kurun waktu 2 juta tahun, sedangkan konsentrasi metana lebih tinggi dari yang pernah ada, setidaknya kurun waktu 800.000 tahun.

"Setelah masa revolusi industri, kita banyak membakar bahan bakar fosil. Akibatnya gas rumah kaca makin tebal. Jadinya panas terperangkap di bumi dan makin susah lepas ke angkasa," kata Peneliti Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Adila Isfandiari kepada Liputan6.com.

"Karena gas rumah kaca sudah ketebalan, ya sama seperti orang pakai selimut ketebalan, panas dari badan enggak bisa keluar. Sama seperti bumi, karena gas rumah kacanya sudah ketebalan, maka panasnya tidak bisa ke angkasa," tambahnya.

Paris Agreement Jaga Kenaikan Suhu Bumi

Kenaikan suhu bumi sebenarnya disadari negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Hal itu terlihat dari keterlibatan hampir seluruh negara di dunia untuk menyepakati Paris Agreement dalam United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) pada 2015. Paris Agreement bertujuan untuk menjaga kenaikan suhu bumi di bawah 2 derajat Celcius pada abad ini.

Selain itu, negara-negara di dunia juga berkomitmen melanjutkan upaya menekan kenaikan suhu di bawah 1,5 derajat Celcius. Jadi, kenaikan 1,5 derajat Celcius merupakan ambang batas kritis iklim yang disepakati negara-negara di dunia dihitung mulai masa praindustri atau tahun 1850 sampai 2030.

Selama kurun waktu itu, kenaikan suhu global tidak lebih dari 2 derajat celcius dan ditetapkan 1,5 derajat celcius maksimum. Sayangnya, laporan United Nations Intergovernmental Panel on Climate Change menyebut bahwa Bumi telah dengan cepat memanas 1,1 derajat Celcius lebih tinggi dari era pra industri, dan kini bergerak menuju 1,5 derajat Celcius. Padahal, 2030 masih sembilan tahun lagi.

"IPCC sudah merekam naiknya temperatur dari tahun 1850 sampai sekarang, suhu bumi itu sudah naik ke 1,09 derajat celcius. Kita punya target di tahun 2100 berdasarkan Paris Agreement, kita tidak boleh melebihi kenaikan temperatur 1,5 derajat celcius, karena kalau lebih, katakanlah naik 2 derajat celcius, maka dampaknya akan sangat buruk," ucap Adila.

"Tapi, kalau kita meneruskan business as usual seperti sekarang, maka kenaikan menjadi 1,5 derajat celcius akan terjadi lebih cepat yakni pada 20 tahun mendatang, tidak perlu menunggu sampai tahun 2100."

Di Indonesia, BMKG melakukan pemantauan kenaikan suhu dan gas-gas rumah kaca sejak 2004. Pada 2020 diketahui, kenaikan gas rumah kaca sudah mencapai sekitar 408 ppm, dengan batas maksimum 450 ppm, supaya tidak melampaui kenaikan suhu 1,5 derajat Celcius.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengungkapkan, pihaknya tengah menyiapkan monitoring konsentrasi gas rumah kaca, yang terintegrasi dengan global greenhouse gas information system mulai tahun depan untuk menghitung emisi gas rumah kaca secara lebih akurat.

Pemantauan itu akan mengetahui daerah mana yang merupakan sumber penghasil gas rumah kaca dengan sumber polutannya, dan daerah mana yang merupakan penyerap gas rumah kaca.


Alarm Krisis Iklim

Peneliti Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Adila Isfandiari, menilai kondisi bumi saat ini sangat mengkhawatirkan. Ia mengacu pada laporan terbaru IPCC yang dirilis pekan lalu.

Laporan tersebut membunyikan alarm dengan pesan yang kuat bahwa krisis iklim sudah terjadi. Upaya manusia dalam jangka pendek hingga panjang akan menentukan seberapa buruk dampaknya bagi kehidupan bumi.

"Semakin panas bumi, maka semakin mudah juga memicu kebakaran hutan dan kita semakin sulit untuk memadamkan apinya. Kebakaran hutan tahun 2016 yang hebat itu di Indonesia kerugiannya mencapai Rp 221 triliun. Itu dua kali biaya rekonstruksi tsunami Aceh. Lalu kebakaran hutan 2019 juga besar dan kerugiannya mencapai Rp 80 triliun," papar Adila.

"Ketika bicara krisis iklim, kita bukan cuma bicara lingkungan saja. tapi juga mulai dari krisis kemanusiaan, ekonomi dan lain-lain. Dampaknya itu banyak sekali," dia melanjutkan.

SaatnyaBeralih ke Energi Terbarukan

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyebut, langkah apa pun mesti diupayakan meski kenaikan suhu bumi tidak terhindarkan. Setidaknya, kenaikan suhu itu tidak lebih dari yang disetujui dalam Paris Agreement pada 2015. Karena, Dwikorita menyatakan, masyarakat bakal mengalami kesusahan apabila harus hidup berdampingan dengan dampak dari perubahan iklim yang diakibatkan suhu bumi memanas.

Dia mengambil contoh bagaimana Indonesia sangat kewalahan saat badai tropis menerjang seperti yang terjadi di NTT dan Papua, di mana peristiwa itu terjadi bergantian. Padahal, kata Dwikorita, kenaikan suhu di Indonesia rata-rata masih 1 derajat Celcius. Jika suhu semakin meningkat, dia ragu dengan kemampuan Indonesia dalam menghadapi serangan badai tropis yang berpotensi kian sering terjadi.

"Jadi, kita harus berdampingan setiap hari hidup dengan badai tropis. Ya kalau kita mampu, kita siap, teknologi kita siap, peradaban kita siap menghadapi badai tropis setiap minggu atau bahkan hampir setiap hari, ya sudah mari dihadapi. Tapi, kalau tidak siap? Orang kemarin kena badai tropis di NTT, yang terjadinya tidak setiap tahun, korbannya sudah begitu banyak," dia menegaskan.

"Kalau seperti di Haiti, sudah terkena guncangan gempa dahsyat lalu diserang badai tropis bersamaan, bagaimana? Dan kalau itu menjadi kenormalan baru, apakah kita sanggup hidup berdampingan seperti itu? Jadi, ya kita yang bisa menjawab. Kalau tidak sanggup ya harus melakukan upaya," tambah Dwikorita.

Dia menekankan agar masyarakat bumi melakukan pengereman drastis dan masif terhadap penggunaan bahan bakar fosil dan mulai beralih secara signifikan ke energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin, dan arus air.

Pentingnya Penghijauan

Penghijauan juga mesti dilakukan besar-besaran disertai pencegahan terjadinya kerusakan lahan. Kerusakan lahan yang tidak terkendali, misalnya adanya kegiatan penambangan yang tidak terkendali atau tidak tertata di mana-mana, yang membuat manusia sengsara di masa depan.

Menurut Dwikorita, perlu kesadaran bersama dari penduduk bumi dalam mengurangi dampak gas rumah kaca. Dia juga berharap ada upaya mitigasi sebelum bencana-bencana akibat perubahan iklim menimpa wilayah Indonesia dengan lebih sering.

BMKG memprediksi, pada tahun 2030, musim kemarau akan semakin kering sampai 20 persen, sedangkan musim hujan akan semakin basah disertai hujan yang lebih lebat. Tapi, fenomena banjir bandang di sejumlah wilayah utara dan barat khatulistiwa diprediksi justru terjadi ketika musim kemarau. Krisis iklim akibat suhu bumi memanas membuat daerah yang seharusnya dingin, malah terkena gelombang panas.

"Jadi kacau, porak-poranda, kalau kita tidak mau berubah. Karena ini slow onset, jadi orang tidak merasakan. Tapi, kalau tiba-tiba seketika terjadi, itu baru kita syok," ujarnya.


INFOGRAFIS