Sah! Tes Keperawanan Dihapus

TNI AD Pastikan Tak Ada Tes Keperawanan Kowad dan Hapus Kata Hymen

Liputan6.com 2021-09-01 13:07:00
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa memberi keterangan pers terkait taruna Akademi Militer (Akmil) Enzo Zenz Allie di Mabes AD, Jakarta, Selasa (13/8/2019). Menurut Andika, Enzo berpegang teguh

Kepala Pusat Kesehatan Angkatan Darat Mayjen TNI Budiman memastikan pihaknya serius dalam menghapuskan aturan tes keperawanan dalam ujian calon Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Bahkan, kata selaput dara atau hymen pun ditiadakan dalam berkas formulir dan administrasi apapun.

"Di TNI AD bahkan kata-kata hymen pun dihilangkan dalam formulir tersebut, karena kita tidak memperdulikan hymen tersebut kecuali ada hymen inverporata,"kata Budiman dalam diskusi virtual, Rabu (1/9/2021).

Dia menjelaskan, hymen inverporata merupakan kasus langka yakni selaput dara yang tidak berlubang sehingga menyebabkan darah mensturasi dapat bertumpuk dan membahayakan si penderita.

"Jarang terjadi, namun jika terjadi harus ditolong karena darah menstruasi akan menumpuk," kata Budiman.


Bentuk Aturan Teknis

Budiman menegaskan, penghapusan tes keperawanan di TNI AD dituangkan dalam Juknis Nomor B/1372/VI/2021 tertanggal 14 Juni 2021 Tentang Penyempurnaan Juknis Pemeriksaan Uji Badan TNI AD.

Dokumen tersebut ditandatangani langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa.

"Jadi seluruhnya sudah mengikuti aturan itu," kata dia.

Wakil Rakyat Butuh Multivitamin Rp2 M

DPR Anggarkan Pengadaan Multivitamin Senilai Rp2 Miliar

Liputan6.com 2021-09-01 15:23:25
Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan cairan disinfektan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (9/8/2020). Penyemprotan cairan disinfektan tersebut dilakukan dalam rangka pencegaha

Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengajukan pengadaan multivitamin senilai Rp2 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.

Hal tersebut diketahui dari laman Layanan Pengadaan Secara elektronik (LPSE) DPR RI atau lpse.dpr.go.id, dikutip dari laman tersebut besaran nilai pagu paket pengadaan multivitamin itu nilainya Rp2.096.080.000.

Sementara nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) paket senilai Rp2.074.950.955.

Adapun tender pengadaan multivitamin bernomor 685087 dan bertanggal pada 16 Juli 2021, saat ini status tender pengadaan telah selesai.

Tercatat ada 18 peserta tender, sedangkan pemenang tender adalah PT CHEMIPHARMA JULIEN DJONELIDA dengan harga penawaran Rp1.733.655.000 dan harga terkoreksi Rp1.733.655.000.


Sistem Tender

Dari laman tersbeut diketahui sistem tender pengadaan multivitamin menggunakan sistem tender cepat, pascakualifikasi satu file, harga terendah sistem gugur.

Sementara itu saat dimintai konfirmasi, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar selaku pihak yang mengajukan pengadaan belum merespons.

Bocah di China Tak Bebas Main Game

Alasan China Batasi Anak di Bawah 18 Tahun Main Game Hanya 3 Jam dalam Sepekan

Liputan6.com 2021-08-31 19:10:00
Ilustrasi anak sedang bermain video game (pixabay)

China telah melarang anak di bawah 18 tahun bermain video game lebih dari 3 jam dalam 1 pekan. Intervensi sosial yang ketat ini dikatakan perlu dijalankan untuk menghambat hal yang mereka sebut "spiritual opium".

Peraturan baru yang diterbitkan pada Senin 31 Agustus ini adalah perubahan utama Beijing untuk perkuat kontrol atas masyarakat dan sektor utama seperti ekonomi, termasuk teknologi, pendidikan, dan properti yang telah mengalami pertumbuhan tak terkendali selama bertahun-tahun.

Melansir dari laman NBC News, Selasa (31/8/2021), pembatasan baru ini berlaku bagi perangkat apa pun, termasuk telepon genggam. Oleh sebab itu, industri game global yang melayani puluhan juta pemain muda di pasar paling menguntungkan di dunia akan terpukul telak.

Menurut kantor berita negara Xinhua, China membatasi anak di bawah 18 tahun untuk bermain selama 1 jam sehari, yakni pukul 8-9 malam pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Mereka juga dapat bermain selama 1 jam, pada saat yang sama di hari libur.

Aturan dari National Press and Publication Administration (NPPA) atau Administrasi Pers dan Publikasi Nasional ini bertepatan dengan tindakan keras Beijing terhadap raksasa teknologi China, seperti Alibaba Group dan Tencent Holdings. Kampanye untuk mencegah apa yang digambarkan media pemerintah sebagai "savage growth" untuk beberapa perusahaan telah menghapus puluhan miliar dolar dari saham yang diperdagangkan di dalam dan luar negeri.

"Remaja adalah masa depan tanah air kita," kutip Xinhua dari juru bicara anonim NPPA. "Melindungi kesehatan fisik dan mental anak di bawah umur berkaitan dengan kepentingan vital rakyat dan berkaitan dengan pembinaan generasi muda dalam peremajaan bangsa."

Perusahaan game akan dilarang memberikan layanan kepada anak di bawah umur dalam bentuk apa pun di luar jam yang ditentukan dan harus memastikan mereka menggunakan nama asli untuk sistem verifikasi, kata regulator yang mengawasi pasar video game China.

Sebelumnya, berdasarkan aturan 2019, China telah membatasi waktu bermain anak dibawah 18 tahun, yakni 1,5 jam pada hari apa pun dan 3 jam pada hari libur.

Aturan baru dengan cepat menjadi topik hangat di Weibo, jawaban Chian di Twitter. Beberapa pengguna memberi dukungan pada peraturan baru, sementara yang lainnya mengatakan mereka terkejut akan betapa drastisnya aturan tersebut.

"Ini sangat sengit sehingga saya benar-benar tidak dapat berkata-kata," kata satu komentar dengan lebih dari 700 penyuka.

Yang lain menyatakan keraguan pembatasan tersebut dapat ditegakkan. "Mereka hanya akan menggunakan login (akun) orangtua mereka, bagaimana mereka (pemerintah) bisa mengendalikannya?" tanya satu netizen.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Saham Gaming Terpukul Keras

Menurut perusahaan analitik Newzoo, pasar game China akan menghasilkan sekitar $ 45,6 miliar (652,4 triliun rupiah) pendapatan pada tahun 2021, melebihi Amerika Serikat.

Hal tersebut menggema ke seluruh dunia.

Saham di perusahaan investasi teknologi yang terdaftar di Amsterdam Prosus (PRX.AS), yang memegang 29% saham di media sosial dan grup video game China Tencent, turun 1,45%, sementara saham video game online Eropa Ubisoft (UBIP.PA) dan Embracer Grup (EMBRACb.ST) masing-masing turun lebih dari 2%.

Saham game China turun dalam perdagangan pra-pasar di Amerika Serikat dengan NetEase jatuh lebih dari 6% dan penerbit game seluler Bilibili turun 3%.

Menurut media pemerintah, ada sekitar 62.5% anak di bawah umur di China sering bermain game online, dan 13,2% pengguna game seluler di bawah umur bermain game seluler selama lebih dari 2 jam sehari pada hari kerja.

Perusahaan game telah gelisah dalam beberapa pekan terakhir karena media pemerintah mengkritik kecanduan bermain game di kalangan anak muda, menandakan tindakan keras peraturan.

Sebuah media pemerintah menggambarkan game online sebagai "candu spiritual" bulan ini dan mengutip "Honor of Kings" Tencent dalam sebuah artikel yang menyerukan lebih banyak pembatasan pada industri, memukul saham di perusahaan game terbesar di dunia berdasarkan pendapatan.

Tencent lalu mengumumkan langkah-langkah baru untuk mengurangi waktu dan uang yang dihabiskan anak-anak untuk game, dimulai dengan Honor of Kings.

Regulator NPPA mengatakan kepada Xinhua bahwa mereka akan meningkatkan frekuensi dan intensitas inspeksi untuk perusahaan game online untuk memastikan mereka menerapkan batas waktu dan sistem anti-kecanduan.

Dikatakan juga bahwa orang tua dan guru mengambil peran penting dalam mengendalikan kecanduan game dikalangan anak muda.

Reporter: Ielyfia Prasetio


Infografis dampak bermain video game berlebihan

 

Divaksin Covid-19 Malah Diancam Cerai

Istri di Malaysia Terancam Diceraikan Suami setelah Divaksin Covid-19

Liputan6.com 2021-09-01 07:02:00
Ilustrasi seorang istri di Malaysia terancam diceraikan suaminya karena mendapatkan vaksinasi Covid-19 (dok.pexels)

Seorang istri di Malaysia terancam diceraikan oleh sang suami lantaran divaksinasi. Hal itu terungkap dari beredarnya tangkapan layar perempuan tersebut dan pengacaranya beredar di media sosial.

Tangkapan layar tersebut kemudian dibagikan melalui Twitter oleh pengacara perempuan itu. Ia menunjukkan bahwa perempuan itu telah menghubunginya setelah suaminya mengatakan dia akan menceraikannya bila mendapatkan vaksin Covid-19, seperti dilansir dari laman World of Buzz, Selasa, 31 Agustus 2021.

Menurut Harian Metro, ibu rumah tangga tersebut menghubungi pengacarasyariah untuk memastikan apakah perceraian bisa terjadi atau dianggap sah karena alasan tersebut. Pengacara, Maryam Wafda Kamilen dari Messrs, Wafda, & Associates mengonfirmasi dengan Harian Metro bahwa kejadian seperti itu memang terjadi dan memberi lebih banyak wawasan tentang kisah perempuan tersebut.

Maryam mengatakan ibu rumah tangga itu mengambil vaksin dosis pertama tanpa sepengetahuan suaminya. Itu karena pasangan itu menjalani hubungan jarak jauh.

Mereka kemudian berbicara melalui telepon tentang vaksin dan pria itu melarang istrinya untuk menerima vaksin Covid-19. Dia kemudian mengatakan kepadanya bahwa jika dia tidak menaatinya, mereka akan bercerai.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Banyak Kasus Serupa

Menurut Harian Metro, kasus tersebut tidak diterima oleh firma hukumnya. Sebaliknya, dia menyarankan ibu rumah tangga untuk merujuk kasus ini ke Pengadilan Syariah untuk konfirmasi.

Maryam juga mengatakan bahwa dia telah menemukan empat kasus lain dengan masalah yang sama. Hal tersebut terjadi sejak merebaknya Covid-19 dan kebutuhan orang untuk divaksinasi.

Dia juga mengatakan bahwa dia dan timnya siap menawarkan layanan mereka kepada semua ibu rumah tangga yang menghadapi situasi yang sama. Ia menambahkan, ibu-ibu rumah tangga yang berada dalam situasi seperti itu harus segera mengajukan kasusnya ke Pengadilan Syariah.


Gencarkan Vaksinasi

Malaysia memang kian menggencarkan vaksinasi kepada warga negaranya. Terlebih, jumlah kasus baru harian di negeri jiran itu meningkat pesat. Pada 30 Agustus 2021 tercatat ada 19.268 kasus baru dengan rata-rata per minggu mencapai 21.799 kasus.

Demi pencegahan penyebaran Covid-19 itu, wisatawan yang memasuki Malaysia melalui gerbang internasional Johor harus mengajukan permohonan untuk menjalani karantina wajib di rumah atau tempat tinggal lain setidaknya tujuh hari sebelum kedatangan mereka, dilansir dari Straits Times. Direktur Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan para pelancong juga perlu menjalani tes skrining menggunakan tes reaksi rantai polimerase transkripsi-kuantitatif (RT-PCR) Covid-19 selambat-lambatnya tiga hari sebelum keberangkatan.

Penilaian risiko bagi pelancong dilakukan berdasarkan permohonan karantina wajib di rumah. Syaratnya, warga negara atau wisatawan asing itu harus memiliki rumah atau tempat tinggal di Malaysia, hasil tes RT-PCR negatif, divaksinasi lengkap, dan rumah atau tempat tinggal yang layak.


Infografis RI Malaysia Cinta dan Benci

 

Skandal Kebocoran Data eHAC

HEADLINE: Dugaan Kebocoran Data 1,3 Juta Pengguna Aplikasi eHAC, Apa Dampaknya?

Liputan6.com 2021-09-02 00:09:13
Ilustrasi: Aplikasi eHAC (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Indonesia kembali dibayang-bayangi kasus pelanggaran data yang 'menelanjangi' informasi sensitif milik masyarakat, pejabat, dan bahkan negara.

Belum tuntas kasus kebocoran data pribadi penduduk Indonesia yang melibatkan BPJS Kesehatan dan dijual di forum online, kini muncul kasus dugaan kebocoran 1,3 juta data pengguna eHAC atau Electronic Health Alert Card yang dikelola Kementerian Kesehatan (Kemenkes)--baru-baru ini diungkap oleh peneliti vpnMentor.

eHAC merupakan aplikasi yang berfungsi untuk melakukan verifikasi (test and trace) penumpang selama berpergian. Aplikasi ini wajib untuk setiap wisatawan dari negara atau wilayah tertentu untuk memastikan mereka tidak membawa virus corona ke Indonesia.

Karena tak hanya melibatkan pengguna lokal, tetapi juga warga negara asing (WNA) yang masuk ke Tanah Air, kasus ini dinilai mencoreng nama Indonesia di mata dunia dan memberikan rapor merah kepada tim IT Kemenkes.

"Kebocoran data eHAC mencoreng nama Indonesia di mata dunia, karena eHAC diwajibkan untuk di-install bagi orang asing yang masuk ke Indonesia," kata Pengamat Keamanan Siber, Alfons Tanujaya, kepada Liputan6.com, Rabu (1/9/2021).

Ia menilai kasus ini mencoreng nama Indonesia karena pemerintah ingin minta data orang (WNA), tetapi tidak mampu mengamankan dan mengelolanya dengan baik. Pendiri Vaksincom tersebut bahkan tak ragu memberikan rapor merah kepada tim IT Kemenkes yang mendapat informasi tentang dugaan akses pihak ketiga, tetapi tidak memberikan respons selama berminggu-minggu.

"Catatan merah perlu diberikan kepada tim IT Kemenkes yang dikontak, tetapi tidak ada tanggapan hingga berminggu-minggu," tutur Alfons.

Sebagai informasi, peneliti vpnMentor mengaku telah menghubungi Kemenkes untuk memberitahu temuan pelanggaran data ini pada 22 dan 27 Juli 2021 waktu Indonesia. Namun mereka mengklaim tidak mendapatkan tanggapan dari Kemenkes mengenai temuan tersebut.

"Tim kami membobol data eHAC tanpa rintangan sama sekali karena tidak adanya protokol yang digunakan oleh pengembang aplikasi. Ketika database diteliti dan dipastikan keasliannya, kami langsung menghubungi Kementerian Kesehatan Indonesia dan menyerahkan hasil temuan kami," kata tim peneliti vpnMentor.

Karena tak mendapat respons dari Kemenkes, VpnMentor lantas menghubungi pihak lain, yaitu Indonesia's Computer Emergency Response Team (CERT) 23 Juli 2021 dan Google sebagai penyedia hosting eHAC pada 26 Juli 2021 waktu Indonesia. Namun, temuan vpnMentor tersebut juga tidak mendapat tanggapan.

Hingga awal Agustus, tidak ada respons dari pihak-pihak tersebut. Lalu vpnMentor kembali mencoba mengontak institusi lain, termasuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pada 23 Agustus 2021 waktu Indonesia.

Menurut vpnMentor, BSSN langsung merespons laporan mereka di hari yang sama. Dua hari kemudian, pada 25 Agustus 2021 waktu Indonesia, server eHAC sudah di-take down. vpnMentor memperkirakan ada lebih dari 1,3 juta pengguna yang bisa menjadi korban kebocoran data ini.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Anas Maruf mengakui pihaknya baru merespons temuan vpnMentor pada 23 Agustus 2021, setelah laporan kerentanan kebocoran data eHAC itu diverifikasi BSSN. Meski begitu, Anas tidak menjelaskan kenapa saat vpnMentor memberitahu temuannya pihak Kemenkes tidak langsung menanggapi.

Setelah mendapat pemberitahuan dari BSSN, Kemenkes baru kemudian melakukan penelusuran dan menemukan kerentanan tersebut pada platform mitra eHAC. "Kementerian Kesehatan langsung melakukan tindakan dan kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan pada sistem tersebut," ungkap Anas.

eHAC di PeduliLidungi Diklaim Aman

Anas menjelaskan, sebetulnya data pengguna yang bocor terjadi pada aplikasi e-HAC Kemenkes, bukan PeduliLindungi. eHAC Kemenkes tidak lagi digunakan sejak 2 Juli 2021.

"Kebocoran data terjadi di aplikasi eHAC yang lama, yang sudah tidak digunakan lagi sejak Juli 2021, tepatnya 2 Juli 2021," jelasnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Kemenkes RI, Selasa (31/8/2021).

Setelah eHAC Kemenkes tak digunakan, pemerintah beralih pada eHAC yang tergabung dalam PeduliLindungi. Penggunaan PeduliLindungi dimulai sejak 2 Juli 2021 berdasarkan surat edaran dari Kementerian Kesehatan Nomor: HK.02.01/MENKES/847/2021 Tentang Digitalisasi Dokumen Kesehatan Bagi Pengguna Transportasi Udara.

"Sekali lagi saya tegaskan, sistem yang ada di eHAC yang lama itu berbeda dengan sistem e-HAC yang tergabung di dalam PeduliLindungi. Infrastrukturnya berbeda juga berada di tempat lain (tersimpan aman di govt cloud Kominfo)," tegasnya.

Sebagai langkah mitigasi, ia menambahkan, maka e-HAC yang lama sudah dinonaktifkan. Dan saat ini, e-HAC tetap dilakukan, tetapi berada dalam PeduliLindungi.

"Sekali lagi e-HAC yang digunakan adalah e-HAC yang berada dalam aplikasi PeduliLindungi," ucapnya memungkaskan.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dampak Buruk ke Pengguna

Tak hanya mencoreng nama negara, kasus ini tentunya bisa berdampak buruk bagi pengguna eHAC. Pakar Keamanan Siber, Pratama Persadha, mengatakan kelengahan ini bisa mengakibatkan pemilik akun (pengguna) eHAC bisa menjadi target penipuan, terutama modus Covid-19.

"Kasus ini bisa mengakibatkan pengguna eHAC bisa menjadi target profiling dan penipuan dengan modus Covid-19, seperti telemedicine palsu maupun semacamnya," ujar Pratama

Bagi pemerintah, kata Pratama, jelas bisa meningkatkan ketidakpercayaan terhadap proses penanggulangan Covid-19 dan usaha vaksinasi, apalagi saat ini vaksinasi menjadikan aplikasi PeduliLindungi sebagai ujung tombak.

"Jadi pasti ada kekhwatiran masyarakat yang takut datanya bocor, meski memakai eHAC yang berbeda sesuai klaim Kemenkes," ucapnya menambahkan.

Ia mengimbau Kemenkes untuk mengamankan server yang dipakai dan membuat protokol akses ke sistem yang aman, sehingga tidak sembarang orang bisa masuk.

"Jangan biarkan sistem yang tidak ada authentication bebas diakses di internet. Lakukan pengecekan secara berkala, untuk semua sistem yang dimiliki dan deteksi kerawanan," Pratama menegaskan.

Salah satu yang juga harus diimplementasikan, ungkapnya, adalah enkripsi. Dalam kasus ini seperti sistem e-HAC bisa bebas dimasuki dan diambil datanya karena benar-benar tidak aman dan tidak ada implementasi enkripsi, sehingga data yang diambil sangat plain (tidak diacak sama sekali).

Senada dengan Pratama, Alfons menyebut pengguna eHAC yang datanya bocor akan rentan dieksploitasi atau jadi korban kejahatan siber. "Pemilik data yang bocor akan rentan dieksploitasi, misalnya (jadi korban) scam atau penipuan, peretasan, hingga pemalsuan identitas," paparnya.

Bukan hanya itu, menurutnya, jika data diretas secara live bisa berakibat pada kekacauan besar, apalagi mengingat Indonesia kini masih berjuang melawan pandemi Covid-19.

"Misalnya jika orang positif Covid-19 lalu diganti (oleh hacker) jadi negatif, mereka bisa bebas berkeliaran, maka jelas akan menimbulkan bahaya besar di Indonesia," kata Alfons, menjelaskan mengenai kekacauan besar yang bisa terjadi.

Begitu pula sebaliknya, jika ada orang yang negatif Covid-19 tetapi diedit jadi positif, orang tersebut bisa menjadi korban dan justru diperlakukan seperti pasien Covid-19, padahal kenyataannya tak memiliki riwayat Covid-19.

Menurut Alfons, jika seseorang sudah menjadi korban dari dugaan kebocoran data eHAC, tidak ada yang bisa dilakukan karena data sudah berada di tangan peretas.

Untuk mencegah kebocoran data lebih meluas, Alfons mengingatkan agar para pemilik data sekaligus pengguna aplikasi eHAC berhati-hati dengan kemungkinan phishing atau penipuan yang memanfaatkan kebocoran informasi.


Apa Saja Data Sensitif yang Bocor?

Sementara untuk data pribadi yang bocor adalah identitas pengguna, seperti nomor paspor atau NIK. Lalu ada data dan hasil tes Covid-19, ID rumah sakit, alamat, termasuk nomor telepon. Bahkan untuk pengguna Indonesia, ada nama lengkap, tanggal lahir, kewarganegaraan, hingga foto.

Para peneliti vpnMentor juga menemukan ada data dari 226 rumah sakit dan klinik di seluruh Indonesia, berikut nama orang yang bertanggung jawab melakukan tes pada pengguna, doktor yang melakukan tes, informasi mengenai tes yang dilakukan setiap hari, serta data mengenai tipe pelancong yang diizinkan di rumah sakit.

Tidak hanya itu, basis data yang bocor ini termasuk informasi pribadi orangtua atau kerabat, juga detail hotel tujuan mereka dan informasi mengenai kapan akun pengguna eHAC dibuat.

Sejumlah informasi mengenai staf eHAC, seperti nama, nomor ID, nama akun, alamat email, hingga password juga termasuk dalam data yang bocor.

"Seandainya data ditemukan oleh hacker jahat atau kriminal, lalu mengumpulkan data lebih banyak orang, efeknya bisa sangat merusak di tingkat individu dan masyarakat," tulis para peneliti vpnMentor dalam laporannya.

Lebih lanjut para peneliti vpnMentor menuliskan, data pengguna eHAC yang bocor membuat mereka sangat rentan terhadap serangan dan penipuan. Mengingat ada akses ke informasi pribadi, peretas dapat menargetkan korbannya dalam skema yang lebih sederhana maupun kompleks.

Beberapa hal yang mungkin dilakukan adalah mencuri identitas mereka, melacak mereka, termasuk melakukan penipuan secara langsung. Sementara jika datanya tidak cukup, peretas dapat melancarkan aksi phishing lewat email, SMS, atau panggilan telepon.

"Tim kami dapat mengakses database ini karena benar-benar tidak aman dan tak terenkripsi. eHAC menggunakan database Elasticsearch yang biasanya tidak dirancang untuk penggunaan URL," tulis para peneliti.


Hasil Investigasi BSSN Bersama Kemkominfo dan Kemenkes

BSSN dan Kemenkes membantah adanya kebocoran data. Menurut hasil investigasi yang BSSN lakukan bersama Kemkominfo dan Kemenkes, mereka menegaskan tidak terjadi kebocoran data dalam sistem aplikasi eHAC.

Menurut Juru Bicara BSSN, Anton Setiawan, tindakan yang dilakukan vpnMentor merupakan proses berbagi informasi di bidang keamanan siber.

"Apa yang terjadi saat ini bukan terkait kebocoran data. Ini adalah bagian dari proses, kalau dari keamanan siber, kita mengenalnya sebagai threat information sharing di mana pihak yang mempunyai concern soal keamanan siber saling bertukar informasi," tuturnya dalam konferensi pers bersama Kemenkes, Rabu (1/9/2021).

Setelah mendapatkan informasi dari vpnMentor, BSSN mengaku segera melakukan verifikasi dan berkoordinasi dengan Kemenkes untuk melakukan tindakan terhadap kerentanan tersebut.

"Teman-teman dari Kemenkes bisa melakukan tindak lanjut terhadap informasi kerentanan itu. Jadi, data-data yang ada masih tersimpan baik. Informasi ini juga merupakan bagian dari mitigasi risiko untuk melakukan langkah pencegahan," tutur Anton menjelaskan.

Tak hanya itu, Anton menuturkan, BSSN juga melakukan IT Security Assestment dan memberikan masukan terkait keamaan dalam sistem transaksi elektronik.

Untuk diketahui, IT Security Assestment adalah proses penilaian keamanan pada sistem elektronik platform atau aplikasi untuk mencari celah keamanan yang mungkin timbul dan dapat digunakan pihak lain untuk mengeksploitasi ssitem tersebut.

"Dalam hal ini, insight-nya kami berikan rekomendasi pada aplikasi PeduliLindungi yang sekarang kita gunakan bersama-sama dan termasuk fitur eHAC di dalam situ. Jadi, mari sama-sama kita gunakan itu dengan baik dan menjaga supaya tidak ada pihak yang menyalahgunakannya," ujar Anton.

SistemeHAC Akan Dimusnahkan

Anton menambahkan bahwa sistem eHAC akan dimusnahkan ketika tidak digunakan kembali.

"Terkait sistem eHAC-nya kalau memang sudah tidak digunakan ya tentu sistem ini akan dimusnahkan. Namun, data dari pengendalian dan pengawasan tentu masih digunakan dan data itu ada di Kemenkes," katanya.

"Menjadi kewenangan bagi Kemenkes untuk menggunakan dan melindunginya karena itu data masyarakat," Anton memungkaskan.

Sementara, Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes, Anas Ma'ruf menekankan bahwa data masyarakat yang ada di dalam sistem eHAC tidak bocor, termasuk yang mengalir ke pihak mitra.

"Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memastikan bahwa data masyarakat yang ada di dalam sistem eHAC tidak bocor dan dalam perlindungan," katanya.

"Data masyarakat yang ada di dalam eHAC tidak mengalir ke platform mitra," Anas menambahkan.

Lebih lanjut, Anas mengatakan bahwa data masyarakat yang ada di platform mitra menjadi tanggung jawab penyelenggara sistem elektronik sesuai dengan amanah UU Nomor 19 tahun 2016 tentang informasi elektronik atau UU ITE.

"Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengimbau kepada masyarakat untuk memakai PeduliLindungi, di mana fitur eHAC yang terbaru sudah terintegrasi di dalamnya. Platform PeduliLindungi tersimpan di pusat data nasional," tuturnya.

Anas melanjutkan, Kemenkes juga berterima kasih kepada pihak terkait yang telah memberikan informasi adanya kerentanan tersebut sehingga dapat ditindaklanjuti untuk menghindari risiko keamanan siber yang lebih besar lagi.

"Kemenkes RI mengajak kepada seluruh masyarakat untuk memanfaatkan dan menjaga terhadap penggunaan sistem informasi yang terkait dengan pengendalian COVID-19," ucapnya memungkaskan.


Pihak yang Bertanggung Jawab

Juru Bicara BSSN, Anton Setiawan menyatakan, tanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem elektronik ada di dalam penyelenggaranya. Dalam kasus ini, penyelenggara aplikasi eHAC adalah pemerintah.

"Mengacu pada Undang-Undang ITE dan PPPSTE maka tanggung jawab terhadap penyelenggaraan sebuah sistem elektronik untuk menyelenggarakan sistem yang aman dan handal itu ada di dalam penyelenggaranya," kata Anton.

Ia menambahkan, PeduliLindungi dan eHAC merupakan platform yang penyelenggaranya adalah pemerintah, sehingga dalam hal ini Kemenkes dan Kominfo yang perlu bertanggung jawab penuh.

Meski begitu, sambung Anton, ada pembagian peran tanggung jawab juga antara penyelenggara dan pengguna terkait dengan penyalahgunaan data.

"Adapun yang disebutkan dalam syarat Terms and Conditions adalah menjelaskan bahwa kita tidak bertanggung jawab bila penyalahgunaan ini dilakukan oleh si pengguna. Jadi ada pembagian peran tanggung jawab."

"Pemerintah pasti bertanggung jawab terhadap sistem tersebut, tapi sebagaimana diamanatkan di undang-undang, tanggung jawab dilakukan pemerintah hanya jika penyalahgunaan dilakukan oleh pihak pemerintah itu sendiri," Anton memungkasi.

Wajah Polos Calon Ratu Kecantikan

Peserta Kontes Kecantikan di Inggris Pilih Tampil Tanpa Makeup

Liputan6.com 2021-08-31 19:03:31
Peserta Kontes Kecantikan di Inggris Pilih Tampil Tanpa Makeup/ (dok.Instagram @elle_seline-official/https://www.instagram.com/p/CTMJBuwDtX4/Henry)

Penampilan fisik, termasuk mengenakan makeup biasanya menjadi salah satu bagian penting dari ajang kontes kecantikan. Meski begitu, ada finalis kontes kecantikan yang menolak memakai makeup selama acara berlangsung.

Hal yang tak biasa itu dilakukan salah satu finalis Miss Great Britain, Ella Seline. Melansir Daily Mail, 25 Agustus 2021, kontes kecantikan di Inggris tersebut akan digelar pada 16--17 September 2021. Saat acara final di Leicester, para finalis akan diminta untuk berjalan di panggung menggunakan pakaian renang, gaun malam serta menunjukkan bakat mereka.

Meski begitu, Elle menolak untuk memakai riasan saat kompetisi berlangsung nanti. Perempuan berusia 31 tahun ini punya alasan tersendiri. "Aku memilih untuk tidak memakai makeup untuk beberapa alasan," ungkap perempuan yang bekerja di sebuah lembaga amal untuk kesehatan mental ini.

"Sebelum lockdown, makeup adalah pelindungku, pembatas antara diriku dan orang lain," lanjutnya. Menurut Elle, ia dulu memakai makeup karena tekanan orang-orang di sekitarnya.

Namun, Elle tak lagi memakai makeup selama lockdown di rumah dan belajar banyak hal dari pengalamannya. "Begitu aku memasuki Miss Great Britain, aku sadar ada banyak perempuan lain yang merasa seperti itu dan memutuskan untuk mendukung mereka," ujarnya.

Menurut Elle, kalau mereka memakai makeup, itu harus karena mereka menginginkannya, bukan karena merasa harus memakainya Ia menjelaskan bahwa ada tekanan di masyarakat agar perempuan mengikuti standar penampilan tertentu.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tetap Percaya Diri

Untuk itu, ia ingin menunjukkan bahwa dirinya bisa tetap percaya diri mengikuti kontes kecantikan meski tidak memakai makeup. "Aku percaya semakin banyak kita berusaha membuat hal semacam ini jadi normal, masa depan yang kita tinggalkan untuk perempuan dan anak-anak perempuan akan lebih baik," sambungnya.

Elle sendiri mendaftar Miss Great Britain karena ingin bisa menolong orang lain. Saat masih SMA, ia kerap diejek karena penampilannya yang terlihat beda dari teman sebayanya. Hal tersebut sempat membuatnya tidak percaya diri.

Pada 2019, Elle juga pernah mendaftar Miss Great Britain sebagai usahanya untuk keluar dari zona nyaman. "Saat memasuki kontes kecantikan, jangan bandingkan dirimu dengan orang lain. Ingat siapa dirimu dan apa tujuanmu," katanya.

"Kontes kecantikan sangat berbeda dengan yang dulu, sekarang kontes kecantikan lebih inklusif dan bebas, kamu pasti bisa tumbuh sebagai manusia," pungkasnya.


Tak Hanya Soal Cantik

Saat ini memang ada beragam kontes kecantikan dengan sejumlah pelonggaran persyaratan. Di Afrika misalnya, seorang perempuan yang didiagnosis dengan Multiple Sclerosis (MS) saat remaja, menggapai keinginan untuk jadi model hingga berlaga di kontes kecantikan.

Dilansir dari laman Metro, 11 Februari 2021, model bernama Zara-Lucy Whitehead tersebut sempat berkompetisi di kontes kecantikan nasional. Ia berhasil masuk babak final untuk Miss All African Colours.

Perempuan asal Nigeria itu didiagnosis menderita Multiple Sclerosis, kondisi seumur hidup yang memengaruhi otak dan saraf, pada usia 14 tahun saat tubuhnya mati rasa saat duduk di General Certificate of Secondary Education (GCSE). Ia ikut kontes untuk membuktikan segala sesuatu mungkin terjadi jika orang-orang memikirkannya.

Zara-Lucy melanjutkan, kontes tak hanya soal cantik dan ia menyadari ada lebih banyak hal dari itu. Ibundanya melihat hal tersebut dan membuatnya menjadi perempuan yang lebih baik.


Khasiat Madu untuk Perawatan Kecantikan

 

Vespa Ini Laku Rp108.888.888

Vespa Listrik Ini Terjual dengan Penawaran Harga yang Unik

Liputan6.com 2021-09-01 15:04:21
Vespa Ini Laku Rp108 Juta. (foto: Billionaire's Project)

Vespa listrik berjuluk "Berkendara Ria" laku dalam pelelangan yang digelar Billionaire's Project melalui platform Instagram. Menariknya, motor hasil kolaborasi dengan Elders Company ini dipinang dengan penawaran harga yang unik.

Ya, Vespa kelir merah itu terjual dengan harga Rp108.888.888. Dan disebutkan, hasil lelang tersebut akan digunakan untuk membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Dikutip dari keterangan tertulis Selasa, 31 Agustus 2021, sang pemilik baru Vesola berwarna orange itu ternyata Tom Liwafa. Pengusaha ini menjadi penawar tertingi dan otomatis terpilih menjadi pemenang lelang.

Tom mengharapkan lelang ini bisa meringankan sebagian beban orang yang terdampak pandemi Covid-19.

"Semoga makin banyak orang yang ingin meringankan bantuan dengan cara kreatif seperti ini," kata pemilik brand fesyen dan kosmetik Deliwafa.

Seluruh hasil lelang rencananya akan diserahkan Billionaire's Project untuk membantu UMKM yang terdampak Covid-19 melalui kitabisa.com. Bantuan juga diharapkan diberikan kepada mereka yang bersentuhan dengan dunia sepeda motor.

Bantuan tersebut akan disalurkan ke berbagai daerah seperti Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Bogor, Depok dan Jakarta. Public Relations Kitabisa, Fara Devana, memastikan donasi ini diterima oleh orang-orang yang membutuhkan.

"Kami yakin semakin banyak orang baik berkolaborasi seperti ini maka akan semakin banyak saudara-saudara kita pegiat UMKM dapat terbantu," kata Fara.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Konversi ke Listrik

Billionaire's Project dan Elders Company berkolaborasi merilis koleksi apparel dengan mengusung tema " Berkendara Ria" tepat di HUT Kemerdekaan ke-76 Indonesia. Koleksi tersebut terdiri dari T-Shirt, Hoodie, Coach Jacket dan Juga Helm.

"Sejak awal, selain membuat produk apparel, Kami dan Elders Company sepakat untuk membuat Vespa yang sudah dikonversi ke listrik untuk dilelang dan seluruh hasilnya digunakan untuk membantu para pelaku UMKM yang terkena dampak pandemi," kata Faisal dari Billionaire's Project.

Hasil lelang untuk berbagi yang diadakan selama 12 jam ini disambut baik oleh pengikut Billionaire's Project dan Elders Company di Instagram. Terbukti dengan angka lelang lebih dari 100 juta.

"Kita merasa bersyukur, sukses nya lelang ini menandakan bahwa masyarakat kita memiliki empati dan kebersamaan yang tinggi dalam menghadapi pandemi ini, dan di sisi lain menunjukan bahwa apresiasi generasi muda Indonesia terhadap karya anak bangsa sangat lah tinggi," kata Arya Hidayat, dari Elders Company.


Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19

 

Perhiasan dari Keringat Manusia

Desainer Ini Pakai Keringat Manusia untuk Buat Perhiasan, 7 Karyanya Mengagumkan

Liputan6.com 2021-09-01 15:35:05
Perhiasan dari keringat manusia (Sumber: Brainberries)

Pernahkah berpikir untuk menciptakan sesuatu yang tak pernah ada sebelumnya dan memiliki nilai jual tinggi? Mungkin pemikiran seperti itu sudah sering terlintas dalam benak. Namun, masih sulit untuk merealisasikannya.

Tentu saja berbagai hal dapat dimanfaat untuk membuat sebuah karya baru asalkan pandai untuk melakukannya. Berbagai percobaan juga dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah karya yang menarik dan memiliki nilai tinggi.

Namun, pernahkah kamu mendengar mengenai perhiasan dan aksesoris yang dibuat dari keringat manusia? Ya, keringat manusia ini dimanfaatkan oleh seorang desainer bernama Alice Potts untuk dibikin perhiasan serta aksesoris bernilai tinggi.

Dilansir Liputan6.com dari Brainberries.com, Rabu (1/9/2021) Alice Potts merealisasikan sesuatu yang fiksi menjadi aksesoris serta perhiasan kristal keringat serta plastik biobased. Melalui akun Instagram, ia pun kerap membagikan berbagai produk yang dibuat dengan menambahkan item kristal keringat.

Berbagai koleksi fasion yang dibuat oleh Alice dengan menambahkan kristal keringa pun menarik perhatian masyarakat. Ia pun menganggap jika menemuan tersebut sebagai salah satu bentuk keseimbangan sempurna antara tubuh, mode dan sains.

Penasaran dengan karya Alice? Dilansir Liputan6.com dari Brainberries, berikut ini beberapa hasil karyanya yang membuat perhiasan dari keringat manusia dan jadi sorotan, Rabu (1/9/2021).


1. Lihat kristal-kristal ini? Siapa yang menyangka jika terbuat dari keringat manusia?

 


2. Perpaduan kristal keringat pada jaket bulu ini juga dianggap sebagai suatu keselarasan alam oleh Alice.

 


3. Karya-karya Alice dalam membuat kristal keringat ini pun berhasil curi perhatian netizen.

 


4. Bahkan, hiasan bunga plastik biobased ini juga tuai pujian karena tak menyangka dibuat dengan keringat.

 


5. Beberapa aksesoris karya Alice juga dinilai sebagai aksesoris masa depan.

 


6. Alive Potts sendiri kerap mengunggah hasil karyanya melalui media sosial.

 


7. Meski banyak disebut aneh, tak sedikit netizen yang justru tertarik dengan hasil karya Alice.

 

Pewaris Nomor Punggung Messi

Pewaris Nomor Punggung 10 Barcelona Milik Lionel Messi Terungkap

Liputan6.com 2021-09-01 18:25:34
5. Ansu Fati (Barcelona) - Pemain muda ini sempat membuat heboh jagat sepak bola saat berhasil debut berseragam Barcelona pada usia 16 tahun. Wonderkid ini memiliki harga mencapai 80 juta eur

Identitas pewaris seragam nomor punggung 10 Barcelona yang sebelumnya dikenakan Lionel Messi terungkap. El Azulgrana mempercayakan seragam keramat itu kepada produk akademi Ansu Fati.

Barcelona sebelumnya berniat melowongkan jersey tersebut untuk musim 2021/2022 sebagai penghormatan bagi Messi.

Namun, mereka terbentur peraturan La Liga yang menetapkan pemain tim utama harus memakai nomor 1-25.

Sempat dikabarkan bakal menyerahkannya kepada rekrutan anyar Sergio Aguero, klub akhirnya memilih Fati sebagai sosok ideal.

Fati, yang baru kembali berlatih usai sembilan bulan absen akibat cedera lutut, semula memakai nomor 17 untuk musim ini. Sebelumnya dia memakai seragam 22 dan 22 sejak melakoni debut pada 2019.


Kepergian sang Legenda

Messi, yang bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) dengan status bebas transfer karena kontraknya di Camp Nou habis musim panas ini, mengenakan seragam 10 Barcelona sejak 2008.

Sebelumnya dia memakai jersey 30, angka yang kini dikenakannya di PSG, dan 19. Dia mendapat seragam 10 menyusul kepergian Ronaldinho.


Sepak Terjang Fati

Fati mencuat perhatian ketika menjadi debutan termuda dalam 78 tahun ketika tampil melawan Real Betis di usia 16 tahun 298 hari pada 2019.

Sepekan kemudian, Fati menorehkan sejarah sebagai pencetak gol termuda Barcelona di La Liga usai merobek gawang Osasuna. Pada Desember tahun yang sama, gol ke gawang Inter Milan membuatnya menjadi pencetak gol termuda sepanjang sejarah Liga Champions.

Total Fati sudah membela Barcelona di 41 laga dan menyumbang 13 gol.


Lini Depan Baru

Kini fit, Fati bakal membentuk lini depan wajah baru Barcelona bersama Aguero dan Memphis Depay. Barcelona melepas Antoine Griezmann ke Atletico Madrid di hari terakhir bursa transfer musim panas dan meminjam Luuk de Jong dari Sevilla.

Opsi lain di lini depan Barcelona adalah Martin Braithwaite, Ousmane Dembele, dan Yusuf Demir.

Banting Harga Rapid Test Kini Cuma Rp99 Ribu

Pewaris Nomor Punggung 10 Barcelona Milik Lionel Messi Terungkap

Liputan6.com 2021-09-01 18:25:34
5. Ansu Fati (Barcelona) - Pemain muda ini sempat membuat heboh jagat sepak bola saat berhasil debut berseragam Barcelona pada usia 16 tahun. Wonderkid ini memiliki harga mencapai 80 juta eur

Identitas pewaris seragam nomor punggung 10 Barcelona yang sebelumnya dikenakan Lionel Messi terungkap. El Azulgrana mempercayakan seragam keramat itu kepada produk akademi Ansu Fati.

Barcelona sebelumnya berniat melowongkan jersey tersebut untuk musim 2021/2022 sebagai penghormatan bagi Messi.

Namun, mereka terbentur peraturan La Liga yang menetapkan pemain tim utama harus memakai nomor 1-25.

Sempat dikabarkan bakal menyerahkannya kepada rekrutan anyar Sergio Aguero, klub akhirnya memilih Fati sebagai sosok ideal.

Fati, yang baru kembali berlatih usai sembilan bulan absen akibat cedera lutut, semula memakai nomor 17 untuk musim ini. Sebelumnya dia memakai seragam 22 dan 22 sejak melakoni debut pada 2019.


Kepergian sang Legenda

Messi, yang bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) dengan status bebas transfer karena kontraknya di Camp Nou habis musim panas ini, mengenakan seragam 10 Barcelona sejak 2008.

Sebelumnya dia memakai jersey 30, angka yang kini dikenakannya di PSG, dan 19. Dia mendapat seragam 10 menyusul kepergian Ronaldinho.


Sepak Terjang Fati

Fati mencuat perhatian ketika menjadi debutan termuda dalam 78 tahun ketika tampil melawan Real Betis di usia 16 tahun 298 hari pada 2019.

Sepekan kemudian, Fati menorehkan sejarah sebagai pencetak gol termuda Barcelona di La Liga usai merobek gawang Osasuna. Pada Desember tahun yang sama, gol ke gawang Inter Milan membuatnya menjadi pencetak gol termuda sepanjang sejarah Liga Champions.

Total Fati sudah membela Barcelona di 41 laga dan menyumbang 13 gol.


Lini Depan Baru

Kini fit, Fati bakal membentuk lini depan wajah baru Barcelona bersama Aguero dan Memphis Depay. Barcelona melepas Antoine Griezmann ke Atletico Madrid di hari terakhir bursa transfer musim panas dan meminjam Luuk de Jong dari Sevilla.

Opsi lain di lini depan Barcelona adalah Martin Braithwaite, Ousmane Dembele, dan Yusuf Demir.