42 Tahun Listrik Tak Diperbaiki

42 Tahun Lapas Kelas I Tangerang Belum Perbaiki Instalasi Listrik

Liputan6.com 2021-09-08 12:47:24
Menkumham Yasonna Laoly saat melihat penampakan Lapas Kelas I Tangerang usai kebakaran, Rabu (8/9/2021). (dok Kemenkumham)

Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Hamonangan Laoly, menduga kebakaran Lapas Kelas I Tangerang disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik.

Dia mengungkapkan, dugaan tersebut muncul lantaran sudah puluhan tahun Lapas Kelas I Tangerang tidak pernah melakukan perbaikan instalasi listrik sejak dibangun pada akhir 1970-an.

"42 tahun sejak itu (dibangun) kita tidak memperbaiki instalasi listrik. Ada penambahan daya, tapi instalansi tidak," ujar Yasonna saat mengunjungi Lapas Kelas I Tangerang, Rabu (8/9/2021).

Menurut dia, untuk penyebab pastinya, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian.

"Sekarang Puslabfor Polda Metro Jaya sedang meneliti sebab musabab dari kebakaran tersebut, karena kita enggak mau spekulasi. Kasat mata dugaannya arus pendek," ujar Yasonna soal kebakaran lapas itu.


Blok Tahanan Narkotika

Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di Lapas Kelas I Tangerang. Kebakaran tersebut melahap 1 dari 7 blok yang ada di area lembaga pemasyarakatan itu.

Dirjen PAS Kemenkumham Reinhard Silitonga mengatakan, blok yang terbakar adalah blok C2 Lapas Kelas I Tangerang.

"Lapas ini ada 7 blok, di mana per blok itu ada 9 kamar. Nah, yang terbakar ini adalah blok C2, di mana di situ ada aula dan 9 kamar," ujar dia saat meninjau lokasi kebakaran, Rabu (8/9/2021).

Beruntung, kata dia, lokasi masing-masing blok di Lapas Kelas I Tangerang berjauhan. Oleh karena itu, api tak merambat ke blok lain.

Provinsi Terkorup di NKRI

Ketua KPK: Jawa Barat Peringkat 1 Kasus Korupsi Terbanyak di Indonesia

Liputan6.com 2021-09-08 15:40:11
Ketua KPK, Firli Bahuri saat rilis penetapan tersangka dan penahanan Bupati Kabupaten Banjarnegara 2017-2022 Budhi Sarwono, Gedung KPK Jakarta, Jumat (3/9/2021). Budhi Sarwono diduga meminta

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengungkapkan Jawa Barat menjadi provinsi peringkat pertama dengan kasus tindak pidana korupsi terbanyak di Indonesia.

Hal tersebut sesuai dengan data korupsi yang ditangani KPK sejak tahun 2004 hingga 2020.

Firli menyampaikan hal tersebut di hadapan 120 legislator Jawa Barat. Firli menghadiri rapat koordinasi program pemberantasan korupsi terintegrasi di Gedung DPRD Jawa Barat

"Dari sepuluh besar kasus korupsi di daerah yang ditangani KPK, Jawa Barat di peringkat satu dengan jumlah 101 kasus," ujar Firli dalam siaran pers, Rabu (8/9/2021).

Firli mengingatkan kepada seluruh jajaran legislator Jawa Barat agar tidak mendekati tindak pidana korupsi. Firli juga meminta kepada para anggota dewan yang hadir mewaspadai titik rawan korupsi khususnya dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD terkait penganggaran.

"Ada empat tahapan dalam tugas dewan terkait penganggaran. Dari empat tahapan tersebut, semua rawan korupsi. Mulai dari penyusunan, persetujuan, dan pengesahan ada kerawanan. Pelaksanaannya juga ada, terakhir pengawasannya ada kerawanan juga," kata Firli.


Modus Korupsi di Daerah

Firli menyampaikan modus yang paling banyak dilakukan adalah pemerasan, gratifikasi, dan penyuapan.

Firli mengingatkan peran dan tanggung jawab DPRD dalam mewujudkan tujuan nasional pada konteks pemberantasan korupsi. Dia mengajak untuk berkontribusi dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih dari korupsi.

"Perlu diingat, dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi APBD, eksekutif dan legislatif merupakan mitra. Bukan saling berkompetisi," kata dia.

Zodiak Paling Seru Diajak Kencan

4 Zodiak yang Menyenangkan untuk Diajak Kencan

Liputan6.com 2021-09-08 12:03:55
ilustrasi pasangan bahagia/Image by N-Y-C from Pixabay

Setiap orang memiliki karakter masing-masing. Ada beberapa orang yang sedikit kaku. Mereka tidak pernah mau berkompromi dan ingin semuanya dilakukan sesuai dengan keinginan mereka.

Bergaul dengan orang-orang seperti itu atau memiliki hubungan apa pun dengan orang-orang seperti itu bisa semakin sulit karena mereka tidak pernah mau menyesuaikan diri.

Di sisi lain, ada beberapa orang yang santai dan cukup membumi. Tentu jika diberi pilihan, mereka ingin sesuatu dilakukan dengan cara tertentu, tetapi mereka juga tahu bahwa minat dan pilihan orang lain sama pentingnya dan bersedia menyesuaikan diri dan berkompromi.

Nah, orang seperti ini tentunya akan sangat menyenangkan untuk diajak berteman bahkan berkencan. Menurut astrologi, ada 4 tanda zodiak yang dikatakan menyenangkan untuk berkencan. Dikutip dari Pinkvilla, berikut ulasannya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor0811 9787 670hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gemini

Gemini adalah salah satu zodiak yang paling sosial dari semua zodiak. Ini karena mereka memiliki kepribadian yang santai dan ramah. Orang-orang menyukai mereka karena Gemini tidak percaya pada permainan pikiran apa pun dan sederhana, lugas, dan jujur.


Cancer

Orang-orang yang termasuk dalam tanda zodiak ini dikatakan berempati, baik hati, penyayang, dan perhatian. Mereka suka menempatkan kebutuhan orang lain di atas diri mereka sendiri dan dengan demikian, Cancer jadi salah satu tanda zodiak paling ideal hingga saat ini.


Libra

Mereka dapat dengan mudah bergaul dengan orang-orang dan menawan serta tidak rumit. Mereka memiliki kepribadian yang menarik dan memiliki sikap yang ramah dan santai.


Sagitarius

Sagitarius dikenal penyayang, hangat, dan baik hati. Mereka tidak percaya pada masalah yang terlalu rumit dan santai dan santai. Yang mereka ingin lakukan hanyalah bersenang-senang dan membuat kenangan indah.

Sel Maut di Lapas Tangerang

HEADLINE: Tragedi Kebakaran Lapas Tangerang Renggut Nyawa 41 Narapidana, Perlukah Negara Minta Maaf?

Liputan6.com 2021-09-09 00:01:30
Penampakan Lapas Kelas I Tangerang usai kebakaran, Rabu (8/9/2021). (dok Kemenkumham)

"Pasrah saja, memang takdir mau diapakan," ujar Nursin di Lapas Kelas 1 Tangerang, Rabu 8 September 2021.

Nursin adalah orangtua dari Rezkil Khairi (22), narapidana Lapas yang luluh lantak dilahap si jago merah, Rabu dini hari. Berpeci hitam dia berupaya tegar menunggu kabar sang anak sulung yang saat ini belum jelas keadaannya itu, meski sesekali matanya tampak berkaca-kaca ketika perkataannya itu menyinggung sang anak.

Dia tidak menyangka bahwa malam sebelum kejadian, percakapan melalui video call adalah percakapan terakhirnya. Tidak hanya Nursin, Rezkil yang terjerat kasus narkotika itu juga sempat berbincang dengan empat orang adiknya.

"Dia kangen sama adik-adiknya," kata Nursin dikutip dari Merdeka.com.

8 September 2021 sekitar pukul 01.50 WIB mendadak mencekam. Kobaran api muncul dari Blok C Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten. Ratusan narapidana yang ada di dalam jeruji besi terjebak dan terkunci. Api seketika mengepung para narapidana di dalam bui. Sebagian selamat dan mengalami luka rigan hingga berat. Namun 41 orang narapidana tewas mengenaskan akibat tragedi tersebut.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly menegaskan, api dengan cepat membesar disaat para napi masih terkunci dalam sel. Penguncian sel merupakan prosedur tetap.

"Mengapa dikunci? Memang protapnya lapas harus dikunci. Kalau engga dikunci melanggar protap. Maka disitu korban ditemukan," kata Yasonna.

"Api yang cepat membesar, beberapa kamar tidak smpat dibuka. Karena api yang sudah cepat," dia melanjutkan.

Tidak hanya warga negara Indonesia, dua napi warga negara asing, Portugal dan Afrika Selatan. Sementara korban meninggal lainnya adalah warga binaan kasus terorisme, pembunuhan dan sisanya narapidana penyalahgunaan narkoba.

Yasonna menduga kebakaran LapasKelas I Tangerang disebabkan hubungan arus pendek listrik. Dugaan tersebut muncul lantaran sudah puluhan tahun Lapas Kelas I Tangerang tidak pernah melakukan perbaikan instalasi listrik sejak dibangun pada akhir 1970-an.

"42 tahun sejak itu (dibangun) kita tidak memperbaiki instalasi listrik. Ada penambahan daya, tapi instalansi tidak," ujar Yasonna saat mengunjungi Lapas Kelas I Tangerang, Rabu (8/9/2021).

Namun untuk penyebab pastinya, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian.

"Sekarang Puslabfor Polda Metro Jaya sedang meneliti sebab musabab dari kebakaran tersebut, karena kita enggak mau spekulasi. Kasat mata dugaannya arus pendek," ujar Yasonna.


Negara Harus Minta Maaf

Hilangnya nyawa 41 narapidana ini lantaran petugas kesulitan menyelamatkan korban karena lapas yang kelebihan kapasitas.

Kepala Bagian Humas dan protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Rika Aprianti mengatakan, dalam Blok C2 yang terbakar terdapat 19 sel tahanan. Sel tersebut seharusnya diisi 40 tahanan saja, namun nyatanya diisi oleh 120an tahanan.

Sementara secara keseluruhan Lapas Kelas I Tangerang seharusnya hanya diisi oleh 900 tahanan, namun saat ini diisi oleh 2.072 orang. Bisa dikatakan, kelebihan kapasitas di Lapas Tangerang mencapai 400 persen.

Pengamat Pemasyarakatan dan Kriminolog, Leopold Sudaryono mengatakan, selain kelebihan kapasitas, tragedi meninggalnya 41 narapidana saat insiden kebakaran adalah karena faktor keamanan fasilitas dan bangunan yang kurang memadai.

Leopold yakin lembaga pemasyarakatan tidak memiliki anggaran untuk melakukan perawatan rutin terhadap fasilitas dan bangunan lapas.

"Ini (listrik) seharusnya diperiksa oleh pihak yang punya keahlian untuk itu. Jadi jangan petugas sendiri. Tapi dari kanwil, misalnya ada kontraktor yang mengecek keamanan di setiap lapas, saya menduga ini nggak ada," ujar Leopold kepada Liputan6.com.

Kemudian, seharusnya di setiap lapas sudah ada prosedur keamanan dalam kondisi bencana. Di mana para tahanan bisa meninggalkan area bahaya.

"Apakah prosedur ini bisa dijalani di lapangan? Bayangkan di lapas ada puluhan ribu, petugasnya belasan itu fire drill-nya bagaimana?," kata dia.

Sulitnya menjalani prosedur keamanan ini, karena jumlah petugas lapas yang tak sebanding dengan jumlah narapidana. Jika dilihat dari data, kata Leopold, dalam satu sif hanya ada 5 sampai 7 petugas yang harus menjaga 2079 narapidana di Lapas Tangerang.

"Petugas rasionya jangan terlalu jauh, sekarang secara nasional kan 1:45, sementara di banyak lapas itu 1:500. Ini menyulikan untuk memastikan pengamanan dan penjagaan," kata dia.

Leopold mengatakan, atas insiden kebakaran ini, negara memiliki tanggungjawab yang sangat berat. Sebanyak 41 nyawa hilang lantaran tragedi ini. Untuk itu dia berharap negara meminta maaf kepada keluarga narapidana.

"Ini berat sekali, pada saat mereka dipidana negara hanya merampas kemerdekaan, bukan merampas nyawa mereka. Jadi ini tragedi dan pukulan berat bagi kemenkumham dan negara. Apapun yang dilakukan pemerintah tidak bisa mengembalikan jiwa yang sudah hilang," kata Leopold.

Namun, Kemenkumham dapat mencegah agar peristiwa ini tidak terulang kembali. Dia berharap Kemenkumham memiliki anggaran untuk pemeliharaan bangunan, memastikan petugas mengetahui prosedur jika bencana terjadi dan menambah jumlah petugas jaga.

"Tentu juga harus berusaha mengurangi over kapasitas," tandas Leopold.

Sementara Kriminolog dari Universitas Indonesia, Iqrak Sulhin mempertanyakan SOP yang dijalankan petugas lapas saat terjadi kebakaran. Apalagi, sampai merenggut nyawa 41 narapidana.

"Lapas dan rutan itu setiap saat akan terkunci. Ada banyak manusia yang ada di dalamnya sudah pasti akan ada SOP mitigasi, bagaimana menghandel kebakaran, gempa bumi, banjir. Kalau sampai misalnya 41 napi yang meninggal, itu suatu yang patut ditelusuri, apakah SOP-nya jalan, apakah petugas melakukan prosedur yang benar pada saat peristiwa itu terjadi," kata Iqrak.

Jika ada kelalaian dari petugas lapas, kata Iqrak, maka harus ada penindakan dan perbaikan total oleh Kemenkumham.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mengatakan bahwa tragedi kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang bukan kebakran biasa.

"Tapi juga masalah hak asasi manusia. Kejadian ini semakin menunjukkan urgensi untuk mengatasi masalah penjara di Indonesia yang sarat pelanggaran hak-hak asasi manusia," kata Usman.

Usman mengatakan, para tahanan kerap ditempatkan dalam penjara yang sesak dan mengancam hidup dan kesehatan mereka.

"Semua tahanan berhak diperlakukan secara manusiawi dan bermartabat. Tempat penahanan harus menyediakan ruang, penerangan, udara, dan ventilasi yang memadai," beber Usman.

Kapasitas penjara yang terbatas dengan jumlah penghuni yang berlebihan adalah akar masalah serius dalam sistem peradilan pidana di Indonesia. Salah satunya adalah dengan mengubah orientasi politik kebijakan dalam menangani kejahatan ringan, termasuk yang terkait penggunaan narkotika.

"Pemerintah dapat membebaskan mereka yang seharusnya tidak pernah ditahan, termasuk tahanan hati nurani dan orang-orang yang ditahan atas dasar pasal-pasal karet dalam UU ITE," tegas Usman.

Solusi Kemenkumham

Kelebihan kapasitas adalah salah satu penyebab sulitnya menyelamatkan korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan, kelebihan kapasitas adalah masalah klasik yang tak kunjung usai untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam lapas.

Dia mengungkap 50 persen penghuni lapas adalah narapidana kasus narkoba. Sehingga, Yasonna mengusulkan untuk segera merevisi Undang-Undang Narkotika. Dengan begitu, dia berharap pengguna narkoba tidak dijebloskan kedalam lapas, tetapi menjalani rehabilitasi.

"Kalau kita masukin semua ke lapas, nggak akan muat. Diperkirakan lebih dari 4 juta orang pemakai narkoba, sekarang saja 270 ribu (kasus narkoba) isi lapas sudah mabuk kepayang, nggak mampu," kata Yasonna.

Sementara, tidak memungkinkan membangun lapas dengan percepatan pertumbuhan kejahatan narkotika.

"Membangun lapas bukan harga murah, tidak sama dengan bangun rumah. Satu sel lapas bisa Rp 100 juta lebih," kata Yasonna.

Selain mengajukan revisi UU Narkotika, Yasonna mengaku sudah berusaha mengurangi kapasitas lapas dengan melakukan redistribusi. Yaitu memindahkan narapidana dari lapas yang padat ke lapas yang kurang padat.

"Itupun sudah dilakukan redistribusi ke beberapa tempat, akhirnya padat juga," kata dia.

Kemudian, Yasonna juga mengaku sudah mengeluarkan kebijakan dengan memberi asimilasi kepada puluhan ribu narapidana saat pandemi Covid-19.

"Saya mengeluarkan kebijakan asimilasi dan integrasi di rumah yang mengurangi jumlah tahanan di lapas tapi belum cukup mengurangi kapasitas," ujar dia.

Untuk saat ini, Yasonna meminta agar tahanan yang proses hukumnya belum inkrah untuk tidak ditempatkan di Lapas.

Yasonna berharap dengan usulan revisi UU Narkotika ini dapat mengurangi kelebihan kapasitas di lapas.

"Hulunya dulu diatasi, yaitu kebijakan dan jangan pakai narkoba," tandas Yasonna.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md menyebut rencana pembangunan lapas karena masalah overcapacity sebenarnya sudah sejak 2004. Hanya saja, rencana tersebut tak terealisasi karena masalah anggaran.

"Kami berencana segera membangun lapas-lapas karena sudah overkapasitas, ini sejak tahun 2004 itu dibiarakan terus antara pemerintah dengan DPR. Tetapi selalu tidak jadi karena pertimbangan anggaran, pertimbanagn ini itu," jelas Mahfud dalam konferensi pers, Rabu (8/9/2021).

Dia mengaku telah membahas soal kondisi lapas yang overcapacitydengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Bahkan, Mahfud telah beberapa kali mengunjungi lapas-lapas di daerah dan memang kondisinya tak lagi kondusif.

"Saya sudah berkeliling sejak tahun 2004 saya menjadi anggota DPR, berkeliling ke seluruh Indonesia melihat lapas-lapas kita, itu penuh," katanya.

Menurut dia, dalam satu kamar yang tak terlalu luas biasanya diisi oleh 30 sampai 40 narapidana. Untuk itu, Mahfud menuturkan pemerintah akan fokus mengatasi masalah overcapacity di dalam lapas.

"Saya katakan kalau orang membangun itu kan perlu uang dan perlu tanah, saya katakan sudah saya yang cari tanahnya anda perlu berapa ribu hektare nanti kita cari biayanya," tutur Mahfud.

Pemerintah, kata dia, berencana untuk membangun lapas di tanah milik obligor dan debitur Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Saat ini, pemerintah telah menguasai 49 bidang tanah dengan total luas 5,2 juta meter persegi terkait BLBI yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Darimana ribuan hektare ini, saya sudah bicara dengan kementerian keuangan tadi, tanah tanah dari BLBI yang sekarang kami kuasai itu, oke nanti lembaga pemasyarakatan perlu berapa, di seluruh Indonesia," ujar Mahfud.

Kepala Bagian Humas dan protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Rika Aprianti mengatakan, meskipun lapas kelebihan kapasitas, namun dia menjamin hak-hak narapidana terpenuhi.

"Hak-hak dasar tetep terpenuhi, makan, kesehatan, dan terpenuhinya rasa aman kami penuhi, mengenai kelebihan itu memang masalah klasik dan menjadi permasalahan kita bersama yang harus kita pecahkan bersama-sama," kata Rika kepada Liputan6.com.

Sementara untuk keluarga korban, Rika menjamin akan memberikan fasilitas yang terbaik. Namun, sampai saat ini, kata Rika korban kebakaran masih diidentifikasi.

"Untuk pemakaman kami akan fasilitasi semua," kata Rika.


Kelebihan Kapasitas Jadi Akar Masalah

Pengamat Pemasyarakatan dan Kriminolog, Leopold Sudaryono mengungkap kelebihan kapasitas ini akibat arus masuk para tahanan lebih banyak ketimbang arus keluar. Hal ini sangat terlihat ketika saat pandemi Covid-19 Kemenkumham mengeluarkan kebijakan asimilasi bagi para narapidana. Namun ternyata arus masuk narapidana ke lapas lebih besar.

"Saat pandemi ada 90 ribu napi dikeluarkan melalui program asimilasi. Tapi ternyata yang masuk lebih banyak lagi, yaitu 92 ribu orang," kata Leopold kepada Liputan6.com.

Dalam 5 tahun ini saja, kata dia, penambahannya mencapai 120 ribu narapidana sejak tahun 2014 yang jumlahnya 150 ribu orang.

Untuk mengurangi beban kapasitas ini, Leopold berharap narapidana kasus narkoba tidak dimasukkan ke dalam lapas, tetapi menjalani hukuman di lapas terbuka, di mana mereka dapat pembinaan dan rehabilitasi.

"Di lapas terbuka akan ada program mengurangi ketergantungan, aspek rehabilitasi medis, atau bapas, jadi mereka wajib lapor, mereka dikembalikan ke orang tua tapi wajib lapor, itu menjalankan pidana juga. Ini bisa dilakukan kemenkumham untuk mempercepat pengeluaran," kata dia.

Kemudian, yang paling penting, kata dia, adalah penegak hukum saling bekerjasama untuk memastikan bahwa yang ditangkap adalah pengedar dan bandar, karena selama ini angka pengguna yang ditangkap juga tinggi. Padahal mereka sebenarnya pelaku tetapi juga korban.

"Daripada negara keluar anggaran begitu besar bagi puluhan ribu orang ini lebih baik mereka menjalani rehabilitasi dan diperbaiki ketergantungan. Kalau di penjara malah menciptakan pasar, di mana pengguna ketemu pengedar, terjadilan peredaran narkoba dalam lapas," ujar dia.

Sementara Kriminolog dari Universitas Indonesia, Iqrak Sulhin mengatakan kelebihan kapasitas lapas dapat diatasi dengan mengevaluasi cara kerja penegak hukum.

"Problem utamanya terletak dari cara kerja kepolisian, kejaksaan, pengadilan, kalau mereka doyan menghukum orang tentu banyak orang di lapas. Karena lapas itu tidak berada dalam posisi boleh menolak adanya napi baru," kata Iqrak kepada Liputan6.com.

Iqrak mengatakan, sebanyak 50 persen penghuni lapas adalah pelaku pelanggaran narkotika. Dari angka tersebut, 20 persennya adalah pengguna. Sehingga dia mendorong agar pengguna narkoba tidak dimasukkan dalam lapas tetapi direhabilitasi.

"Penjara bukan tempat yang tepat untuk pengguna. Lapas tidak dirancang untuk rehabilitasi. Kalau pengguna narkoba diberiputusan menjalani rehabilitasi, maka akan mengurangi 20 persen kapasitas lapas," tandas Iqrak.

Peneliti ICJR Maidina Rahmawati mengatakan, ada solusi untuk mengurangi warga binaan agar lapas tidak over capasity. Salah satunya dengan pembaruan sistem peradilan pidana untuk tidak lagi bergantung pada pidana penjara, perubahan paradigma harus disegerakan.

"Polisi, Jaksa, dan Hakim harus didorong untuk memiliki perhatian pada kondisi Lapas, bisa dimulai dengan mendorong penggunaan alternatif pemidanaan non-pemenjaraan, termasuk untuk kasus pengguna narkotika yang angkanya begitu banyak," jelas dia.

Selain itu, Maidina juga mendorong adanya formasi KUHP untuk memperkuat alternatif pemidanaan non pemenjaraan dan juga menghindarkan penggunaan hukum pidana berlebih dalam RKUHP.

"RKUHP tidak boleh memuat penggunaan pidana penjara yang lebih besar dari KUHP sekarang, tingginya angka pemenjaraan dan jumlah perbuatan pidana yang semakin besar, akan berdampak buruk pada Lapas, misalnya pidana yang berhubungan dengan privasi warga negara atau pidana tanpa korban," kata dia.

Maidina menambahkan, reformasi kebijakan narkotika dengan menjamin dekriminalisasi penggunaan narkotika lewat adanya diversi dengan pendekatan kesehatan bagi pengguna narkotika juga menjadi cara mengurangi overcrowd di Lapas.

Dirinya meyakini, kebijakan narkotika jelas merupakan masalah utama dari problem Lapas.

"Sehingga perlu trobosan perubahan kebijakan, dekriminalisasi penggunaan narkotika untuk kepentingan pribadi, dan memperketat rumusan pidana agar tidak lagi secara eksesif mengincar pengguna narkotika harus disegerakan," jelas dia.

Maidina menilai, keadilan bersifat restoratif yang berbasis kesukarelaan tanpa paksaan yang memberdayakan korban untuk kasus-kasus dengan kerugian terukur atau tanpa korban juga dapat menjadi solusi.

"Terakhir, kami menyerukan adanya perhatian khusus dari pemerintah terhadap korban dan keluarga korban musibah kebakaran Lapas ini," kata dia.


Evaluasi Seluruh Lapas

DPR RI meminta Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kemenkumham, mengevaluasi sistem menyeluruh pemadam kebakaran di seluruh lapas Indonesia. Hal itu terkait tragedi kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang.

"Ke depan kita minta kepada Dirjen Lembaga Permasyarakatan untuk kemudian mengevaluasi tidak hanya di Tangerang, tapi di semua lapas, untuk penanganan sistem kebakaran supaya tidak terjadi lagi hal-hal seperti ini," kata Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad pada wartawan, Rabu (8/9/2021).

Dia meminta perhatian dan perawatan total harus diberikan pada para korban kebakaran Lapas Tangerang.

"Kami minta kepada aparat penegak hukum untuk supaya bergerak cepat memulihkan keadaan, kemudian merawat korban yang luka-luka, dan juga mendampingi secara psikologis bagi para tahanan yang dalam keadaan selamat tapi masih dalam keadaan traumatik," kata Dasco.

Ketua DPP Gerindra ini juga menyoroti masalah kelebihan kapasitas lapas. Ia berharap ada terobosan dan perbaikan kapasitas sesegera mungkin.

"Fenomena over capacity itu saya pikir memang tidak bisa dihindari, karena memang sudah lama ini antara kapasitas dan penghuni memang tidak sebanding, sehingga perlu memang nanti terobosan-terobosan," kata Dasco.

Senada, Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, Aboebakar Al-Habsy meminta Dirjen PAS segera mengevaluasi SOP evakuasi lapas jika terjadi kebakaran.

"Seharusnya ada pola mitigasi yang bisa dilakukan, sehingga jika terjadi kebakaran di lapas tidak akan memakan korban sebanyak ini. Apalagi banyak lapas di Indonesia yang mengalami over kapasitas," katanya.

Aboe mengaku prihatin dan sangat menyayangkan terjadinya kebakaran tersebut dan meminta aparat keamanan untuk melakukan penyelidikan yang mendalam terhadap penyebab kebakaran lapas tersebut.

"Sebagai anggota Komisi III saya minta Dirjend PAS segera membuat Langkah tanggap darurat untuk memberikan pertolongan terharap 73 warga binaan yang terluka. Harus diberikan perawatan terbaik untuk mereka semua, baik yang dirawat di rumah sakit, di rawat di klinik, maupun yang masih berada di lapas," ungkap dia.

Aboe menambahkan, perlu pengaturan secara khusus untuk prosedur indentifikasi dan pengembalian jenazah yang meninggal agar protokol Kesehatan tetap terjaga dengan baik. Selain itu ia mendesak adanya audit.

"Dirjen PAS perlu melakukan penyelidikan mengenai penerapan SOP penanganan kebakaran di lapas. Harus dilakukan audit, bagaimana sebenarnya kejadian kebakaran ini, dan kenapa sangat banyak korban yang meninggal dunia, apakah memang ada SOP yang tidak dilakukan, ataukah ada kelalaian dari petugas yang menyebabkan warga binaan tak tertolong," kata Politikus PKS ini.

Sementara, Anggota Komisi III Arsul Sani mendesak Menkumham tidak menutupi penyebab kebakaran apakah ada unsur kelalaian atau tidak.

"Pertama, atas peristiwa tersebut maka harus diselidiki secara tuntas apakah ada unsur kesengajaan ataupun kelalaian. Jadi dalam hal ini biarkan Bareskrim Polri melakukan penyelidikan untuk menuntaskannya, tidak boleh ada yang ditutup-tutupi," ujarnya.

Selain itu, ia meminta Menkumham segera melakukan audit keamanan Lapas. "Kedua, Menkumham perlu melakukan audit keamanan secara menyeluruh terhadap kondisi lapas-lapas kita di seluruh Indonesia agar peristiwa seperti di Lapas Tangerang itu tidak terulang," kata Arsul.

Tak ingin tragedi serupa berulang, Arsul memunta kebakaran Lapas Kelas I Tangerang ini menjadi landasan untuk melakukan renovasi sistem lapas secara menyeluruh.

"PPP meminta agar peristiwa kebakaran yang membawa korban begitu banyak ini menjadi stepping stone untuk merenovasi lapas secara sistemik, yakni baik UU-nya, politik hukum pemidanaan kita, kelembagaan pemasyarakatan serta budaya kerja, maupun sosial yang ada di lembaga pemasyarakatan," kata dia.


Saksikan video pilihan di bawah ini:

Isu Reshuffle Bangkit Lagi

Jubir Presiden Jokowi Angkat Bicara soal Isu Reshuffle Kabinet

Liputan6.com 2021-09-08 15:10:57
Di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (6/4/2021), Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan terkait penanganan bencana Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) akibat Siklon

Juru Bicara (Jubir) Presiden, Fadjroel Rachman membantah kabar yang menyebut bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan melalukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat.

Menurut dia, baik Jokowi maupun para menteri saat ini fokus menangani pandemi Covid-19.

"Reshuffle hak prerogatif presiden. Presiden dan menteri-menteri fokus menangani Covid-19," kata Fadjroel saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (8/9/2021).

Hal yang sama juga disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Faldo Maldini yang menyampaikan bahwa pemerintah tengah bekerja maksimal menangani persoalan kesehatan dan ekonomi akibat Covid-19.

Dia menyebut saat ini kabinet Indonesia Maju bentukan Jokowi solid mengatasi pandemi virus corona.

"Yang jelas, kita semua sekarang bisa lihat tim hari ini bekerja dengan optimal. Soliditas ini akan menjadi modal berharga untuk lewati dan bangkit dari situasi pandemi," ujar Faldo kepada Liputan6.com.


Awal Bulan Oktober

Ketua Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer melempar wacana akan terjadinya reshuffle kabinet. Dia mengungkapkan hal itu terjadi di bulan Oktober 2021.

"Selambat-lambatnya awal Oktober," kata pria yang akrab disapa Noel, Rabu (8/9/2021).

Sejumlah nama diklaimnya akan dicopot. Seperti Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

"Sofyan Djalil (Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia), M Luthfi (Menteri Perdagangan), dan Menkes (Budi Gunadi) akan terlempar. Mereka dinilai gagal menjalankan amanah pekerjaannya," klaim Noel.

Dia menegaskan, pihaknya mendukung penuh keputusan Presiden Jokowi soal reshuffle kabinet jika itu memang patut dilakukan.

"Kita minta menteri yang dicopot Legawa dan ikhlas. Jangan berbuat gaduh apalagi sampai bermanuver," kata Noel.

Cinta atau Sakit Jiwa?

Kisah Pria Jatuh Cinta dengan Asbak Ini Bikin Enggak Habis Pikir

Liputan6.com 2021-09-08 08:50:52
Yuri Tolochko (sumber: Instagram/yurii_tolochko)

Pria asal Kazakhtan bernama Yuri Tolochko kembali menjadi sorotan publik. Pasalnya, melalui akun media sosial pribadinya, ia mengku telah jatuh cinta dengan sebuah asbak.

Sebelumnya, Yuri Tolochko sempat menarik perhatian publik karena menikah dengan sebuah boneka seks. Bahkan, potret pernikahan yang digelar pada November 2020 tersebut dihadiri oleh puluhan tamu undangan.

Namun, dilansir Liputan6.com dari Mirror, Rabu (8/9/2021) pernikahan Yuri dengan boneka yang diberi nama Margo tersebut telah usai. Kini, dirinya tengah terpikat dan kasmaran dengan sebuah asbak.

Tak hanya itu saja, pria 36 tahun ini juga menyebut jika pertemuannya dengan asbak menjadi sebuah cinta yang baru dari perpisahan yang menhancurkannya. Tentu saja hal ini kembali menjadi pemberitaan berbagai media karena keputusan Yuri yang jatuh cinta dengan asbak dianggap tidak wajar.


Bertemu di kelab malam

Yuri Tolochko bahkan mengungkapkan mengenai alasan dirinya jatuh cinta serta pertemuannya dengan asbak di akun Instagram. Ia menyebut jika pertemuannya saat Yuri tengah melakukan pemotretan di sebuah kelab malam. Bahkan, saat pemotretan tersebut ia menyebut memiliki ketertarikan dengan asbak logam berwarna hitam karena aromanya.

"Awalnya saya hanya mengatur pemotretan dengan itu. Tapi kemudian itu mulai menarik saya." tulis Yuri seperti yang dilansir Liputan6.com dari Mirror, Rabu (8/9/2021).

Tak sampai disitu saja, Yuri juga menyebut jika ia tertarik dengan asbak tersebut karena memiliki banyak cerita selama berada di kelab malam. Yuri juga menganggap jika asbak tersebut telah membantu banyak orang selama di kelab.


Klaim dirinya sebagai panseksual

Yuri juga mengidentifikasikan dirinya sebagai seorang panseksual. Dimana ia dapat jatuh cinta hanya dengan karakter, citra, jiwa serta objek. Ia juga mengungkapkan bahkan sebuah objek selalu terasa hidup saat berada di dekatnya.

"Saya memiliki hasrat khusus untuk objek - mereka selalu hidup bagi saya. Ini tentu tidak sama dengan seseorang, ini adalah perasaan yang sama sekali berbeda. Ini mirip dengan bagaimana seorang pemain biola bisa mencintai biolanya yang berusia 300 tahun" lanjutnya.

Pengakuan Yuri Tolochko ini pun langsung menjadi sorotan banyak netizen. Bahkan, tak sedikit pula yang menyarankan jika binaragawan Kazaktan tersebut perlu mendapat nasihat hukum.

Tara Sowan Ibu Mertua di Praha

7 Potret Keseruan Tara Basro Pulang Kampung ke Praha, Kunjungi Ibu Mertua

Liputan6.com 2021-09-07 20:10:41
Tara Basro dan Daniel Adnan. (Instagram/tarabasro)

Pasangan selebriti Tara Basro dan Daniel Adnan tengah menikmati liburan di luar negeri. Bukan sembarang liburan, pasangan yang menikah pada 17 Juni 2020 lalu itu tengah pulang kampung ke Praha, Ceko sejak bulan Agustus 2021.

Keduanya memutuskan untuk mengunjungi ibunda Daniel di Praha yang merupakan ibu kota Republik Ceko. Aktris pemeran film Gundala itu menikmati momen romantis di Eropa Timur bersama sang suami. Tak mudah bagi mereka untuk bertolak dari Indonesia ke Praha.

Dalam unggahan Instagram, Tara Basro menceritakan hingga akhirnya bisa menginjakkan kaki di kota kelahiran Daniel Adnan. Menyadari betapa pentingnya waktu bersama orang yang disayang, aktris berusia 30 tahun itu dan suami kemudian memutuskan untuk pulang kampung ke Praha.

Usai 3 tahun tidak bertemu ibu mertua dan keluarga di Praha karena pandemi, berikut potret keseruan Tara Basro pulang kampung ke Praha bersama sang suami Daniel Adnan, dirangkum dari Instagram keduanya oleh Liputan6.com, Selasa (7/9/2021).


1. Tara Basro dan Daniel Adnan bertolak ke Praha pada bulan Agustus 2021.

 


2. Tiga tahun sudah, Daniel Adnan tidak bertemu ibunda dan keluarga di Praha karena pandemi.

 


3. Usai melalui proses panjang, Tara Basro bisa menemani suaminya untuk mengunjungi sang ibunda dan keluarga di Praha.

 


4. Tara Basro sempat berkunjung ke Film Festival Karlovy Vary, kebetulan film yang ia perankan yakni Perempuan Tanah Jahanam sedang diputar di sana.

 


5. Selagi pulang kampung, Tara bersama suami menikmati suasana kota yang telah lama dirindukan.

 


6. Berada di Eropa Timur, tentu banyak momen romantis yang dilewati oleh pasangan artis ini.

 


7. Ini merupakan kunjungan pertama Tara Basro ke Praha usai menikah dengan Daniel Adnan tahun 2020 lalu.

 

Ada Ponsel di Dalam Perut

Mengeluh Sakit Perut, Dokter Temukan Ponsel Nokia 3310 dalam Perut Pria Ini

Liputan6.com 2021-09-08 13:05:32
Nokia 3310. (Foto: Istimewa)

Seorang pria berusia 33 tahun di Pristina, Kosovo, dibawa ke rumah sakit akibat setelah menelan sebuah ponsel. Pria itu tak menjelaskan alasan di balik aksinya itu, namun yang pasti ia merasakan sakit perut tak tertahankan.

Menurut laporan Times Now News, di rumah sakit pria itu menjalani pemindaian dan tes. Dokter kemudian mengungkapkan bahwa ponsel itu terlalu besar untuk dicerna yang membuat pria merasakan sakit di bagian perut.

Dari pindaian, diketahui bahwa ponsel yang ditelan oleh pria itu adalah salah satu ponsel Nokia yang memiliki bentuk mini.

Ponsel yang dimaksud adalah ponsel Nokia 3310 yang dikenal tahan banting.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dapat meledak di dalam perut

Salah satu kekhawatiran tentang ponsel berada di perut pria itu adalah fakta bahwa baterai yang mengandung bahan kimia berbahaya, dapat meledak.

"Saya mendapat telepon tentang pasien yang menelan suatu benda, dan setelah melakukan pemindaian, kami melihat bahwa ponselnya terbelah menjadi tiga bagian," kata Dr Skender Telaku.

"Dari semua bagian, baterailah yang paling mengkhawatirkan kami karena berpotensi meledak di perut pria itu."


Operasi selama dua jam

Dr Skender Telaku mengungkapkan pemindaian X-ray dan endoskopi ponsel itu di perut. Kemudian, ia dan timnya menghabiskan waktu dua jam operasi untuk mengeluarkan ponsel itu.

Dengan endoskopi, ponsel yang telah terpisah menjadi tiga bagian itu dikeluarkan dengan hati-hati. Telaku mengatakan dia senang karena operasi tersebut berjalan lancar dan tidak ditemukan adanya komplikasi.


Bukan Nokia 3310?

Meski laporan awal mengatakan bahwa ponsel yang ditelan adalah Nokia 3310, namun netizen meragukan hal tersebut. Netizen justru mengklaim bahwa benda yang ditelan pria itu adalah tiruan mini Nokia 3310 yakni L8star BM90.

Tidak seperti Nokia 3310, yang besar dan berat, dan dikenal dengan ketangguhannya yang ultra, L8star BM90 sering digunakan sebagai headset nirkabel untuk panggilan telepon.


Nokia 3310, ponsel legendaris

Nokia 3310 adalah salah satu ponsel legendaris yang begitu dikenal dengan ketangguhannya hingga saat ini. Bahkan, beberapa orang pernah memvideokan aksi mereka melempar, menghimpit, bahkan menjatuhkan ponsel tersebut dari ketinggian untuk membuktikan ketangguhannya.

Tak hanya itu, sebelum era gim mobile marak, Snake yang merupakan gim bawaan Nokia 3310 menjadi salah satu penawar rasa bosan bagi pengguna ponsel.

Yang lebih mengagumkan, ponsel Nokia 3310 versi lawas dikenal dengan baterainya yang tahan lama. Baterai Nokia 3310 mampu bertahan selama 55 jam saat digunakan, dan 245 jam dalam kondisi stand by.

Peternakan Sapi di Tengah Laut

Unik, Pelabuhan Rotterdam Punya Peternakan Terapung Pertama di Dunia

Liputan6.com 2021-09-08 09:03:03
Peternakan Terapung Pertama di Dunia Ada di Rotterdam, Belanda Selatan (AFP via Euro News)

Melihat situasi bumi yang semakin mengkhawatirkan dan faktor kekurangan lahan membuat pemilik peternakan menyulap peternakan terapung di Pelabuhan Rotterdam, Belanda, pelabuhan terbesar di Eropa.

Peternakan terapung ini menjadi pertama di dunia, yang sejak 2019 sapi perah atau sapi penghasil susu ini telah dipelihara di salah satu gudang yang mengapung di cekungan Pelabuhan Rotterdam.

Dikutip dari Euro News pada Selasa (7/9/2021), Minke van Wingerden mengungkapkan situasi dunia berada di bawah tekanan dan lahan peternakan semakin tergerus.

"Ide kami adalah kami dapat membuat lahan peternakan di dekat kota yang dapat beradaptasi dengan iklim. Kami pun bertanya kepada manajemen pelabuhan apakah kami bisa mendirikan peternakan sapi perah di pelabuhan. Namun, mereka menanggapinya apakah kami benar-benar gila?" imbuh Minke, salah satu pemilik peternakan.

Dengan itu, para pemilik menjelaskan peternakan terapung dapat membantu mencegah kehilangan makanan, mengurangi transportasi makanan dan meningkatkan kualitas makanan.

Namun tanggapan proyek tersebut justru menuai kritik dari Partai Dutch Animal Welfare, terutama setelah dua ekor sapi jatuh ke lembah pelabuhan dan harus diselamatkan.

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pakai Robot

Peternakan terapung ini berteknologi tinggi. Untuk sebagian besar operasi peternakan, tidak perlu personel di kandang sapi terapung. Lantaran terdapat robot yang bertanggung jawab untuk memerah susu.

Kemudian, susu langsung diproses di lokasi.

Para hewan ternak di pelabuhan diberi pakan seperti biji-bijian dari tempat pembuatan bir lokal dan potongan rumput yang dihasilkan dengan memotong lapangan sepak bola dan lapangan golf Rotterdam.

Kotoran sapi yang dihasilkan diolah menjadi pelet untuk kebun.

Reporter: Bunga Ruth

Daleman Bekas Michael Jordan Laku Rp 7,1 Juta

Pakaian Dalam Bekas Michael Jordan Dilelang Mulai dari Rp 7,1 Juta, Tertarik?

Liputan6.com 2021-09-07 18:35:13
Pemilik Charlotte Hornets, Michael Jordan, mendonasikan uang senilai 94 miliar rupiah untuk membangun dua klinik kesehatan di Charlotte. (Bola.com/Twitter/Blavity)

Sebuah situs web memorabilia olahraga mengumumkan lelang pakaian dalam Michael Jordan yang bertuliskan "definite use".Dengan tawaran awal US$ 500 atau setara dengan Rp 7,1 Juta.

Lelang barang bekas pakai Michael Jordan ini rencananya akan ditutup pada 25 september 2021.

Dilansir dari UPI, Selasa (7/9/2021), situs web rumah lelang bernama Lelands mengatakan pakaian dalam itu sebelumnya milik Michael Wozniak, seorang mantan penjaga keamanan pemain legendaris Chicago Bull tersebut. Ia seringkali mendapat berbagai macam pakaian dari Jordan.

Wozniak lalu membawa koleksi barang-barang Michael Jordan tersebut ke Lelands.

Dalam situs web tersebut mengatakan "barang yang tidak biasa" itu menunjukkan tanda-tanda "penggunaan yang pasti", yang berarti barang tersebut benar-benar telah digunakan oleh Jordan dan memiliki "beberapa benang longgar yang terlihat jelas di jahitannya."

Lelands juga mengatakan pakaian dalam itu adalah salah satu dari beberapa barang yang diberikan kepada Wozniak dari Michael Jordan. Dia juga menerima jas, dasi, ikat pinggang, dan jaket yang dulu dipakai oleh pemain legendaris NBA hebat itu.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penulis : Vania Dinda Marella


Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19