Tukul Sakit Bukan karena Vaksin

Perdarahan Otak Tukul Arwana Tak Berkorelasi dengan Efek Vaksin COVID-19

Liputan6.com 2021-09-24 10:27:07
Tukul Arwana berusaha tetap tegar saat sang istri sudah meninggal pada Selasa (23/8/2016). (Andy Masela/Bintang.com)

Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Prof Dr dr Mahar Mardjono, Jakarta, Dr Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC mengatakan bahwa tidak ada kaitan antara vaksin COVID-19 dengan perdarahan otak yang dialami Tukul Arwana.

Penjelasan ini menjawab kericuhan di media sosial pada Kamis, 23 September 2021, yang menyebut Tukul Arwana mengalami perdarahan otak atau stroke perdarahan gara-gara vaksin COVID-19.

"Tidak ada hubungan antara stroke perdarahan dengan vaksin COVID-19 apapun merek vaksinnya," kata Mursyid dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 24 September 2021.

Mursyid, menambahkan, bahkan secara ilmiah tidak ada kaitan antara efek vaksin COVID-19 dengan stroke perdarahan, penyakit yang membuat Tukul Arwana harus dilarikan ke rumah sakit.

"Secara ilmiah tidak ada hubungan antara stroke perdarahan dengan vaksin COVID-19," katanya.


Tentang Perdarahan Otak seperti Tukul Arwana

Perdarahan otak sendiri kebanyakan terjadi pada orang dengan hipertensi. Kondisi ini terjadi akibat pembuluh darah tidak kuat menahan tekanan darah yang tinggi sehingga pecah dan mengganggu bagian otak.

Sebagian kasus membutuhkan tindakan operasi untuk mengambil bekuan darah dan mengurangi tekanan otak di sekitar perdarahan.

Dia juga menyarankan untuk mencegah perdarahan otak maka perlu kontrol kondisi hipertensi, diabetes, dan faktor risiko lain secara rutin. Gaya hidup sehat juga berpengaruh, seperti istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan olahraga rutin.


Infografis Vaksin Merah Putih Karya Anak Bangsa Covid-19

 

Syarat Bocah Masuk Mal

Anak di Bawah 12 Tahun Bisa Masuk Mal, Begini Syarat Protokol Kesehatan di Pusat Perbelanjaan

Liputan6.com 2021-09-24 16:30:31
Pengunjung turun menggunakan eskalator di Lippo Mall Kemang, Jakarta, Jumat (2/7/2021). Penutupan operasional gedung pusat perbelanjaan sebagai langkah pembatasan kegiatan masyarakat dalam up

Pemerintah telah mengizinkan anak-anak di bawah usia 12 tahun memasuki Pusat Perbelanjaan atau mal di wilayah Jakarta, Bandung, Semarang, DIY dan Surabaya. Hal ini seiring dengan penurunan level PPKM di wilayah-wilayah tersebut.

Namun pelonggaran yang diberikan terhadap anak-anak untuk masuk mal diberikan tetap dengan pengawasan dan pendampingan orangtua.

Meski adanya pelonggaran itu, Ketua Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus mengatakan bahwa Pusat Perbelanjaan memiliki sistem untuk menghitung jumlah pengunjung dan memiliki SOP yang dapat diterapkan sewaktu-waktu jika ada indikasi atau terdeteksi jumlah pengunjung melebihi kapasitas maksimal yang diperbolehkan.

"Akses masuk menuju Pusat Perbelanjaan akan ditutup sementara waktu sampai dengan jumlah pengunjung di dalam Pusat Perbelanjaan berkurang," kata Alphonzus kepada Liputan6.com, pada Jumat (24/9/2021).

Selain itu, Alphonzus menerangkan bahwa saat ini Pusat Perbelanjaan memberlakukan protokol tambahan, yaitu Protokol Wajib Vaksinasi yang penerapan pemeriksaannya dilakukan melalui aplikasi PeduliLindungi.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Berlakukan 2 Prokes Covid-19

Alphonzus melanjutkan, protokol wajib vaksinasi yang manjadi syarat masuk mal tidak meniadakan atau mengurangi serta tidak menggantikan protokol kesehatan yang sudah diberlakukan sejak awal terjadinya pandemi yaitu seperti keharusan menggunakan masker, jaga jarak, mencuci tangan dan lain sebagainya

"Jadi sekarang ini di Pusat Perbelanjaan diberlakukan dua protokol COVID-19 yaitu Protokol Kesehatan dan Protokol Wajib Vaksinasi," bebernya.

Dijelaskannya, bahwa pemberlakuan kedua protokol itu bertujuan untuk memastikan bahwa semua orang yang berada di Pusat Perbelanjaan dalam keadaan sehat.

Euforia Level PPKM Turun

HEADLINE: WHO Soroti Mobilitas Tinggi di 4 Provinsi Pulau Jawa, Euforia Level PPKM Turun?

Liputan6.com 2021-09-25 00:01:08
Pengunjung saat scan barcode untuk memasuki mal kuningan city, Jakarta, Selasa (10/8/2021). Perpanjangan PPKM Level 4 di mal pengunjung diwajibkan mematuhi protokol kesehatan, melakukan scan

Sejak ganjil genap diberlakukan pada 17 September lalu, pengunjung tempat wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, perlahan menyusut. Jumlah itu kian mengecil setelah wisatawan yang hendak bertamasya diharuskan mengunduh aplikasi PeduliLindungi.

Menurut Kepala Humas Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Adi Widodo, kondisi ini berbeda saat pertama kali TMII dibuka pada 20 Agustus 2021, usai ditutup sejak penerapan PPKM Mikro, Juni lalu. Pengunjung tempat wisata favorit di Jakarta saat itu perlahan merangkak naik. Bahkan sempat mencapai angka 7.000 orang pada libur akhir pekan.

"Itu dari hari ke hari ada peningkatan, walaupun tidak banyak. Sampai di hari Sabtu 4.000 orang, dan Minggu 7.000," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (24/9/2021).

Peningkatan mobilitas masyarakat di tempat rekreasi di Pulau Jawa mendapat sorotan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Tak hanya lokasi piknik, pusat perbelanjaan juga disebut sudah ramai pengunjung seperti sebelum pandemi menyerang Bumi Pertiwi.

Menurut Sosiolog dari Universitas Indonesia, Daisy Indira Yasmine, peningkatan mobilitas masyarakat tak hanya dipicu oleh menurunnya level PPKM pada suatu daerah. Namun juga capaian vaksinasi covid-19 yang sudah tersebar merata di Pulau Jawa.

"Karena bisa dikatakan, pertama vaksin sudah tersebar lebih merata. Hampir sebagian besar, khususnya warga di Pulau Jawa atau yang tinggal di kota-kota sudah divaksin. Jadi agak mulai tenang," ujar Daisy kepada Liputan6.com, Jakarta, Jumat (24/9/2021).

Kemudian selain itu, dia melanjutkan, juga dilihat dari data yang memang tren kasusnya sudah turun. Merujuk data Satgas per Jumat 24 September 2021, kasus yang terkonfirmasi positif berjumlah 2.557 orang, sembuh bertambah 4.607, dan meninggal 144 kasus.

"Terjadi penurunan (jumlah kasus). Dan ketiga, memang ada euforia juga ya, karena sudah terbiasa kemarin kita level 4 kemudian melakukan pembatasan yang cukup ketat. Ketika levelnya turun, dimanfaatkan oleh warga untuk menikmati lebih banyak mobilitas akhirnya rekreasi dan lain sebagainya," jelas dia.

"Dan juga ada kebosanan. Mungkin selama pengetatan social distancing, pengetatan aktivitas gitu ada kebosanan juga kejenuhan. Jadi mengambil beberapa langkah tersebut," imbuh dia.

Kendati demikian, Daisy meminta semua pihak untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Kendati sudah mendapatkan vaksinasi covid-19, itu bukan berarti akan terbebas dari serangan covid-19 beserta variannya.

"Yang perlu diperhatikan prokesnya. Jadi tetap walaupun sudah divaksin itu juga bukan jaminan tidak akan terinfeksi. Bagaimana kita berperilaku di tempat-tempat umum tetap harus menerapkan prokes," ujar dia.

Kendati begitu, Ia meminta sosialisasi tentang masih adanya pandemi tidak boleh mandek. Masyarakat harus terus diingatkan agar tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.

"Sosialisasi tidak boleh berhenti. Pemberitahuan-pemberitahuan tentang bagaimana menjalankan protokol kesehatan itu tetap harus didengungkan," kata dia.

Yang tak kalah penting, lanjut dia, para pengelola tempat rekreasi juga harus mulai mempersiapkan diri untuk melakukan perubahan-perubahan dalam sistem pelayanannya. Mulai dari pemenuhan infrastruktur hingga fasilitas-fasilitas penunjang penerapan protokol kesehatan.

"Harus memulai menerapkan satu bentuk yang disebut new normal. Itu harus dijalankan misalnya kebersihan kemudian sanitasi ruangan dan alat-alat makan terus tempat duduk, jaga jarak harus diatur secara strukturnya gimana gitu," jelas dia.

Kemudian juga ada pengetatan vaksinasi untuk seluruh pelayanan pegawai yang berhubungan dengan konsumen. Menurutnya, sehubungan dengan masyarakat itu tetap harus dijalankan.

"Dan masyarakat juga harus sadar, yang penting harus sadar bahwa sudah divaksin itu belum tentu bahwa kita terhindar 100%, itu bukan begitu ya. Jadi justru itu supaya memperkuat diri kita, tapi kita juga harus menjaga perilaku kita termasuk makanan bergizi, meningkatkan gizi dalam asupan, itu juga penting, harus dijaga," jelas Daisy.

Sementara itu, Co-Founder Kawal Covid-19 Elina Ciptadi menilai saat ini memang angka kasus covid-19 sudah turun dan kembali ke titik sebelum lonjakan terjadi. Sehingga peningkatan mobilitas masyarakat menjadi sesuatu yang bisa saja terjadi.

"Soal euforia mungkin bisa dipahami. Saat ini bisa dikatakan lebih banyak mobilitas. Kita jadi haus berwisata, ketemu keluarga, datang ke pernikahan kerabat," kata dia kepada Liputan6.com, Jumat (24/9/2021).

Kendati demikian, Ia mengingatkan adanya information gap antara masyarakat perkotaan dengan pedesaan. Sebab tidak tertutup kemungkinan kabar yang beredar tidak menyentuh pada semua level masyarakat.

"Bisa jadi buat mereka yang tinggal di urban dapat menyerap info dengan baik, boleh mobile tapi tetap prokes. Namun bagaimana jika di wilayah yang kurang akses terhadap hal tersebut? Covid kan eggak mengenal wilayah baik yang tinggal di urban atau pedesaan," ujar dia.

"Jadi ini tugasnya kita untuk menjangkau mereka agar tidak melonggarkan prokes," imbuh Elina.

Ia mengungkapkan, pada momen kasus covid-19 yang menurun ini, pemerintah hendaknya dapat memanfaatkan untuk menggeber target vaksinasi covid-19. Dalam menggenjot vaksinasi covid-19 ini, yang utama disasar adalah kelompok rentan. Karena menurutnya, ketika tren kasus meningkat, mereka sulit mendapatkan vaksinasi akibat kebijakan PPKM yang ketat serta khawatir akan kerumunan.

"Sekarang sudah diperlonggar maka bisa hal itu dipercepat," ujar Elina.

Selanjutnya masyarakat juga terus diberikan edukasi untuk tidak melonggarkan prokes. Terlebih saat ini, aktivitas di tempat umum sudah diperbolehkan.

"Sekolah udah bisa PTM terbatas, kemudian mereka yang sudah divaksin juga sudah boleh ke tempat-tempat umum, tapi ini jangan sampai persepsi beredar udah divaksin lalu bisa kuat tak tertular," ujar dia.

"Kita banyak edukasi ke sekolah-sekolah untuk prokes apa saja yang harus dilakukan saat PTM terbatas. Dan masih ditemukan kalau vaksinasi masih bisa ketularan ngapain divaksin? Nah ini perlu diedukasi di saat-saat seperti ini. Memang masih bisa tertular tapi dengan vaksinasi bisa menurunkan resiko gejala berat saat terpapar," terang Elina.

Jadi menurutnya, aturan di Indoensia terkait penanganan pandemi Covid-19 sudah dibuat dengan cukup baik. "Tinggal pelaksanaan dan penegakannya yang masih perlu ditingkatkan," ujar dia.

Mobilitas tinggi masyaraat juga dinilai dapat menimbulkan ancaman ledakan kasus covid-19. Menurut Peneliti dari Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, hal itu lantaran saat ini jumlah orang yang divaksin COVID-19 di Indonesia dosis lengkap belum banyak.

"Sangat bisa (terjadi ledakan kasus COVID-19). Yang divaksin lengkap baru 20-an persen (dari target). Menurut saya akhir tahun baru 40 persen yang sudah divaksin dosis lengkap," kata dia kepada Health-Liputan6.com, Jumat (24/9/2021).

"Jadi, mayoritas ini masih rawan ditambah juga dengan Delta variant. Varian ini sangat serius," dia menambahkan.

Ledakan kasus COVID-19 terjadi bukan karena kenaikan mobilitas semata tapi juga didukung beberapa faktor lain. Pertama, pemahaman masyarakat atas peta situasi yang belum memadai. Hal ini terutama terjadi di luar Pulau Jawa.

"Yang kemudian ini memicu respons yang tidak benar ya karena datanya tidak benar. Itu karena tracing dan testing yang tidak kuat," terang dia.

Faktor selanjutnya adalah fenomena balas dendam kebebasan mobilitas. Jadi, selama ini masyarakat harus menahan diri tidak bepergian lalu ketika ada pelonggaran aktivitas sosial digunakan secara maksimal.

"Cenderung ini akan meningkat di Desember ya, memang di Desember kan banyak hari libur bersama," kata Dicky.

Saat ini varian Delta masih paling banyak menjadi penyebab masyarakat terinfeksi COVID-19. Varian ini dikenal bisa menular virus Corona lebih cepat. Di luar Pulau Jawa tampak mulai terjadi kenaikan kasus karena varian ini.

"Ini semua jadi kombinasi ideal (terjadi ledakan kasus) kalau tidak diperbaiki," tandasnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua


Sudah Sebulan Mobilitas Meningkat

Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) memantau pergerakan mobilitas masyarakat di Jawa dan Bali. Pada pekan ini, WHO menyorot bahwa terjadi peningkatan mobilitas masyarakat ke tempat perbelanjaan dan rekreasi yang sudah sama seperti sebelum pandemi pada tanggal 3-6 Januari 2020.

Hal ini WHO ungkapkan dalam laporan COVID-19 Situation Report 73 per 22 September 2021.

Peningkatan mobilitas yang paling terlihat di sektor perbelanjaan dan rekreasi di empat provinsi di Pulau Jawa.

"Peningkatan mobilitas paling mencolok terlihat tempat perbelanjaan (retail) dan rekreasi, terutama di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Banten, di mana tingkat mobilitas prapandemi mencapai puncaknya pada 27 Agustus 2021," tulis WHO.

Bila menilik pada data Google Mobility Reports per 18 September 2021 terjadi kenaikan mobilitas masyarakat Jawa Barat dari rumah ke toko perlengkapan sehari-hari, pasar, dan farmasi sebesar 26 persen. Hal yang sama juga terjadi di Jawa Tengah sebesar 24 persen, Jawa Timur 24 persen dan Banten 17 persen.

WHO mengingatkan agar pemerintah membuat rumusan rencana konkret dalam mengantisipasi dan mengurangi kemungkinan penularan infeksi COVID-19.

"Serta menyiapkan mitigasi kesehatan bila ada peningkatkan kapasitas pasien di tingkat nasional dan daerah," kata WHO.

Epidemiolog Masdalina Pane mengungkapkan, peningkatan mobilitas bukan terjadi dalam beberapa hari belakangan ini. Melainkan sudah berlansung sekitar sebulan terakhir.

"Sebenarnya pergerakan masyarakat itu bukan satu dua hari ini saja. Jadi, kalau kita lihat mobilisasi masyarakat itu sudah berjalan satu bulan. Sudah berjalan biasa seperti tidak ada pandemi," kata wanita yang juga Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon.

Masdalina, menambahkan, pengendalian pandemi COVID-19 sebetulnya tidak akan mengganggu kegiatan pendidikan, perekonomian, dan kehidupan sosial jika dilakukan secara terukur dan sistematis.

"Sebenarnya pengendalian wabah itu kalau dia targeteddan sistematis, sebenarnya dia tidak akan mempengaruhi perekonomian, pendidikan, dan kehidupan sosial kita," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa targeteddan sistematis artinya intervensi yang dilakukan hanya pada kasus yang tepat, bukan semua orang diintervensi.

"Misalnya ada kasus konfirmasi, satu ketemu dicari kontak eratnya kemudian yang positif diisolasi yang kontak erat dikarantina lalu dimonitor selama 14 hari," katanya.

Jika sudah 14 hari, orang tersebut dapat kembali ke populasi normal. Sedang, orang lain yang bukan kasus kontak erat, bukan konfirmasi maka tetap dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan melaksanakan protokol kesehatan.

Sementara itu Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat tetap hati-hati dan menghindari kerumunan. Hal ini juga seiring pelonggaran aktivitas, yang didukung kasus COVID-19 melandai.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 22 September 2021, terpantau mobilitas di 4 provinsi naik seperti sebelum pandemi COVID-19. Provinsi yang dimaksud, yakni Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Pantauan tersebut membandingkan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada Juli 2021 atau masa PPKM Level 4 pada awal Agustus dengan kondisi saat ini.

"Pelonggaran aktivitas yang memicu mobilitas naik, mungkin saja akan terus terjadi. Namun, di saat penurunan kasus ini, kuncinya adalah kesadaran masyarakat untuk mandiri melihat situasi dan bijak menjalankan aktivitas sosial ekonomi," ujar Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Kamis, 23 September 2021.

"Meskipun saat ini pelonggaran mobilitas mulai diterapkan, dimohon kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam kegiatan sehari-hari dan menghindari kerumunan semaksimal mungkin."

Dari data Satgas Penanganan COVID-19, peningkatan mobilitas terjadi selepas gelombang kedua COVID-19 di Indonesia. Pola tersebut berkaitan dengan upaya Pemerintah melakukan pengetatan pembatasan sehingga kasus COVID-19 turun.

Di tengah kasus COVID-19 turun, Pemerintah mulai membuka aktivitas secara bertahap dengan tetap memantau mobilitas dan protokol kesehatan. Termasuk pemanfaatan aplikasi PeduliLindungi dalam kegiatan sehari-hari.

Wiku Adisasmito kembali menekankan, kepatuhan protokol kesehatan harus dipatuhi. Kewaspadaan terhadap kasus COVID-19 bisa kembali meningkat bila abai protokol kesehatan.

"Hal yang perlu diwaspadai dengan melandainya kasus COVID-19 saat ini pasca second wave (gelombang kedua), mobilitas penduduk cenderung mengalami peningkatan," tegasnya.

"Bukan tidak mungkin, kasus COVID-19 dapat kembali meningkat di kemudian hari sebagai dampak dari mobilitas yang meningkat saat ini. Terlebih saat ini, kita juga mulai melakukan pembukaan aktivitas ekonomi secara bertahap."


Jangan Euforia Berlebihan

Presiden Jokowi meminta masyarakat tidak terlalu euforia seiring tren kasus covid-19 menurun. Ia menegaskan bahwa Covid-19 tidak mungkin hilang secara total. Menurutnya, yang bisa dilakukan adalah mengendalikan penyebaran virus corona.

"Pandemi Covid-19 belum bisa diprediksi secara pasti kapan akan betul-betul berakhir, Covid tidak mungkin hilang secara total yang bisa kita lakukan adalah mengendalikan penyebaran Covid-19," katanya saat pembukaan gerakan vaksinasi 7 juta warga perkebunan dan desa desa produktif secara virtual di kanal youtube Projo, Jumat (24/9/2021).

Kepala Negara mengingatkan masyarakat agar tidak euforia berlebihan meski sudah divaksinasi. Protokol kesehatan harus tetap dilakukan dan dipatuhi.

"Meskipun sudah divaksin kita tidak boleh senang-senang berlebihan, kita harus mematuhi protokol kesehatan dengan ketat, memakai masker, menjaga jarak selalu mencuci tangan dengan bersih," ujarnya.

Dia menambahkan, protokol kesehatan harus menjadi kebiasaan baru dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Adaptasi kebiasaan baru tersebut harus dijalankan oleh seluruh segmen masyarakat.

"Mulai dari pelaku usaha, petani, pekebun, sampai dengan siswa-siswa di sekolah adalah kunci penting agar kita bisa melakukan transisi dari pandemi ke endemi sehingga kita bisa menjalankan kegiatan produktif tapi aman dari Covid-19," katanya.

Seruan agar tidak bersikap euforia juga diutarakan Menteri Koordinator Bidang Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat menyampaikan perbaikan indikator penanganan Covid-19 di Indonesia. Menurutnya, sikap euforia merupakan tindakan tidak tepat.

"Apa yang dicapai kita bersama hari ini bukan bentuk euforia yang harus kita rayakan. kelengahan sekecil apa pun yang kita lakukan ujungnya akan terjadi peningkatan kasus dalam beberapa minggu ke depan," kata Luhut dalam konpers daring, Senin 6 September 2021 lalu.

Dia menyinggung kafe di Kemang, Jakarta yang abai protokol kesehatan sehingga mendapatkan sanksi penutupan sementara.

"Ini adalah sesuatu yang harus kita hindari. Seperti yang terjadi beberapa hari yang lalu di sebuah restoran, kafe di wilayah Jakarta yang tidak patuh terhadap Protokol Kesehatan hingga pada akhirnya harus dilakukan tindakan penutupan selama tiga hari kedepan. Kami juga masih melihat banyaknya restoran, kafe yang masih belum menerapkan dan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi," ungkap Luhut.

Luhut mengingatkan bahwa masyarakat harus bersiap hidup bersama corona, sebab pandemi akan berubah menjadi endemi.

"Presiden menekankan Covid tidak akan hilang dalam waktu singkat dan kita perlu menyiapkan hidup bersama Covid-19," kata Luhut.

Sedangkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan tingkat penularan Covid-19 di Indonesia saat ini masuk kategori sangat rendah. Ini ditandai dengan positivity rate pada Senin, 13 September 2021 yang berada di angka 2,13 persen.

Positivity rate Covid-19 di Indonesia telah berada di bawah batas aman Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni 5 persen. Meski penularan Covid-19 di Indonesia sangat rendah, Nadia meminta masyarakat tidak euforia.

"Saat ini, kita sudah pada level penularan yang sangat rendah. Tapi, jangan kemudian kita menjadi euforia dengan kondisi ini," katanya dalam diskusi virtual, Selasa (14/9).

Nadia mengingatkan, Indonesia belum bebas dari Covid-19. Risiko kembali melonjaknya kasus Covid-19 masih bisa terjadi.

Dia mengambil contoh sejumlah negara di dunia yang kembali menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Padahal, tingkat vaksinasi Covid-19 negara tersebut terbilang cukup tinggi.

"Kita harus tetap waspada. Cakupan vaksinasi yang belum mencukupi, artinya kita harus selalu disiplin protokol kesehatan," pesannya.

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Alexander K Ginting mengatakan Indonesia masih berisiko mengalami lonjakan kasus Covid-19 meskipun cakupan vaksinasi sudah tinggi. Salah satu pemicu lonjakan kasus Covid-19 adalah masuknya varian baru.

Menurut Alex, ada dua hal yang bisa dilakukan untuk mencegah lonjakan kasus dampak varian baru Covid-19. Pertama, masyarakat mematuhi protokol kesehatan menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

Kedua, pemerintah memperketat pengawasan pintu masuk ke Indonesia, seperti bandara dan pelabuhan.

"Ini harus menjadi pintu di mana kita bisa mencegahnya. Sehingga whole genome sequencing ini memang harus ada di berbagai provinsi paling tidak. Mungkin ini tidak bisa dikerjakan di setiap kota/kab, tapi paling tidak bisa dilakukan sampling secara acak," ujarnya.


Infografis Tekan Mobilitas Warga Demi Cegah Lonjakan Kasus Covid-19

 

Dulu Situ, Kini Perumahan

Pemkot Depok Sebut 3 Situ yang Hilang Telah Berubah Jadi Perumahan Sejak 1990

Liputan6.com 2021-09-24 11:09:04
Situ Tujuh Muara yang berada di wilayah Kecamatan Bojongsari dan Sawangan, Kota Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Banyaknya situ di Kota Depok yang hilang menjadi perhatian publik. Dilaporkan dari 26 Situ hanya tersisa 23 situ yang saat ini masih aktif sebagai resapan air di Kota Depok. Pemerintah Kota Depok bahkan menegaskan situ yang hilang sudah terjadi sejak Pemerintahan Kabupaten Bogor.

Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, Kota Depok merupakan pemekaran pemerintahan dari Pemerintahan Kabupaten Bogor pada 1999.

Seluruh potensi alam yang ada di Depok pada saat Pemerintahan Kabupaten Bogor, kini menjadi bagian Pemerintah Kota Depok, begitupun dengan keberadaan situ.

"Sejak Pemerintahan Depok berdiri sudah diwariskan oleh Kabupaten Bogor hanya 26 situ dan sekarang tinggal 23 situ," ujar Imam, Jumat (24/9/2021).

Imam menjelaskan, dari 26 situ berkurang kembali menjadi 23 situ, terdapat tiga situ yang hilang disebabkan oknum tidak bertanggung jawab. Kini tiga situ yang hilang telah berubah fungsi menjadi kawasan perumahan sejak 1990-an.

"Sejak tahun 90-an sudah menjadi perumahan, ya diambil oleh pengembang tapi bukan di bawah Pemerintahan Kota Depok, tapi di bawah Pemerintahan Kabupaten Bogor," ungkap Imam.

Situ yang telah menjadi perumahan telah memiliki izin resmi atau Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Akan hal tersebut, Pemkot Depok tidak dapat melakukan tindakan tegas karena perumahan tersebut sudah memiliki izin resmi sejak Pemerintahan Kabupaten Bogor.

"Tapi kalau terjadi banjir jangan salahkan kami, memang dulunya situ yang diuruk, bukan kesalahan dari kami kalau ternyata air cari rumahnya lagi," ucap Imam.


Cara Amankan Aset Situ di Depok

Imam menegaskan, bahwa pihaknya akan berusaha mengamankan aset situ di Kota Depok. Pengamanan aset situ dilakukan dengan cara sertifikasi, melalui pembangunan turap untuk menghindari penyerobotan lahan situ.

"Termasuk di dalamnya kita akan menjadikan situ sebagai tempat destinasi terutama bagi warga yang ingin datang, seperti Situ Tujuh Muara, itu udah keren banget," tutur Imam.

Imam menambahkan, pengembangan situ dengan dijadikan destinasi wisata dapat memberikan wawasan kepada anak. Dia mencontohkan, banyak anak saat ini yang tidak mengetahui getek atau perahu yang terbuat dari batang bambu. Selain menjadi destinasi wisata air, Situ dapat dijadikan wisata kuliner maupun budaya.

"Kami ingin mengumpulkan menjadi satu pusat wisata atau destinasi yang menarik bagi seluruh warga yang ada di Indonesia," pungkas Imam.

13 Kura-Kura Pulang ke Indonesia

Hore, 13 Kura-Kura Leher Ular Rote Pulang ke Indonesia dari Singapura

Liputan6.com 2021-09-24 14:30:00
Kura-kura leher ular, satwa endemik Pulau Rote. (dok. Instagram @kornelis_erick/https://www.instagram.com/p/CUKpk9VlHtZ/Dinny Mutiah)

Sebanyak 13 ekor kura-kura jenis leher ular Rote (Chelodina mccordi) akhirnya kembali ke Indonesia dari Singapura. Satwa ikonik-endemik dari Pulau Rote, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu diangkut dengan penerbangan ekstra kargo dari Singapura menuju Jakarta pada Rabu, 22 September 2021.

Proses dilanjutkan dengan penerbangan reguler Garuda Indonesia ke Kupang pada Kamis, 23 September 2021. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku dukungan itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi maskapai nasional tersebut untuk mendukung komitmen berkelanjutan pemerintah terkait upaya pelestarian satwa yang dilindungi di Indonesia.

"Proses repatriasi ini memiliki arti penting tidak hanya dalam kaitan upaya konservasi Kura-Kura Leher Ular yang merupakan spesies satwa dilindungi dan terancam punah, namun menjadi representasi dari kolaborasi berkelanjutan ekosistem konservasi lingkungan hidup di mana aksesibilitas transportasi udara memegang peranan krusial dalam proses implementasinya," kata Irfan dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Jumat (24/9/2021).

Kura-kura leher ular itu terdiri dari enam kura-kura jantan dan tujuh kura-kura betina. Belasan satwa itu diberangkatkan dari Singapura pada Rabu, 22 September 2021, pukul 22.45, waktu setempat, menggunakan armada Airbus A330-300 (GA 8374).

Pesawat mendarat di Jakarta pukul 23.40 WIB, dan selanjutnya diberangkatkan menuju Kupang pada Kamis pagi, 23 September 2021. Ke-13 kura-kura menumpang Boeing 737-800NG (GA 448) pada pukul 07.30 WIB dan tiba pada pukul 13.05 WITA.

Irfan menyatakan baik dokumen persyaratan maupun prosedur pengangkutan, mengacu kepada regulasi International Air Transport Association (IATA) beserta peraturan karantina dan kepabeanan di Indonesia. Garuda Indonesia juga menyiapkan live animal room untuk satwa tersebut selama transit di Jakarta.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Asal-usul Kura-Kura

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) KLHK, Wiratno menyatakan proses repatriasi menjadi langkah awal pemulihan populasi kura-kura rote di habitat alam. Selanjutnya, kura-kura yang baru pulang akan menjalani proses adaptasi selama beberapa waktu sebelum dilepasliarkan di habitat aslinya.

"(Ini) sekaligus menunjukkan bahwa konservasi jenis menjadi perhatian masyarakat internasional," sambung Wiratno.

Kura-kura rote ini merupakan hasil pembesaran di Lembaga Konservasi Singapura Wildlife Reserves Singapore/Mandai Nature. Satwa itu sebelumnya dikembangbiakkan dari kebun binatang Amerika dan Eropa yang merupakan bagian dari European Association of Zoo and Aquaria (EAZA) dan Association of Zoos and Aquariums (AZA).


Paling Terancam Punah

Kura-kura ini merupakan salah satu dari 25 jenis kura-kura di Indonesia. Status keterancamannya menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) termasuk Kritis (CR--Critically endangered). Bahkan, organisasi ini memperkirakan ada kemungkinan kura-kura rote sudah punah di alam.

Karena itu, kata Wiratno, pemerintah memasukkan spesies ini masuk dalam daftar Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008--2018 dan ditetapkan sebagai jenis dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 tahun 2018.

Irfan menambahkan, "Melalui penerbangan repatriasi kali ini, kami tentunya berharap bahwa usaha bersama yang dilakukan ini dapat mendorong tercapainya tujuan fundamental dari langkah penting membawa kembali satwa endemik ke habitatnya, yakni meningkatkan populasi Kura Kura Rote Leher Ular di Indonesia sebagai bentuk warisan kekayaaan ragam alam bumi Nusantara."


4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan

 

Jual Harta demi Koloni di Mars

Mimpi Bikin Koloni di Mars, Miliarder Elon Musk Jual Hartanya

Liputan6.com 2021-09-23 21:00:40
Elon Musk. (Britta Pedersen / POOL / AFP)

Bos SpaceX, Elon Musk hampir menjual semua real estate miliknya dalam upaya mewujudkan mimpinya membangun koloni di Mars.

Dikutip dari New York Post, Kamis (23/9/2021) Musk hanya mempertahankan satu rumahnya yang saat ini di Hillsborough, California - di daerah Teluk San Francisco, Amerika Serikat.

Rumah mewah sempat dia iklankan seharga USD 37,5 juta (sekitar Rp535 miliar), menurut The Post.

Langkah itu dilakukan kurang dari sepekan sebelum Musk (50) berhasil meluncurkan Inspiration4 --- misi penerbangan luar angkasa sipil pertama oleh SpaceX --- yang saat ini berada di orbit.

Rumah tersebut dibeli oleh Musk pada 2017 dengan harga USD 23,4 juta (sekitar Rp334 miliar), yang awalnya dimiliki oleh seorang pengusaha dan tokoh bisnis ternama.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pada Juni 2021, Musk Hebohkan Twitter Soal Penjualan Rumahnya di California

Terletak di lahan seluas 47 hektar, Musk menyebut rumah mewahnya sebagai "tempat khusus," dan meminta siapa pun yang ingin memilikinya harus memiliki keluarga besar.

Saat sebelumnya memasarkan rumah di Hillsborough, Musk memposting di Twitter pada 14 Juni 2021: "Memutuskan untuk menjual rumah terakhir saya yang tersisa. Hanya perlu keluarga besar yang akan tinggal di sana. Ini adalah tempat yang spesial".

Lima hari sebelumnya, dia mengaku menahan rumah tersebut untuk digunakan sebagai tempat acara.

"Ya, rumah saya dijual, kecuali 1 di Bay Area yang disewakan untuk acara," katanya.

Ketika rumah itu awalnya terdaftar di pasaran pada bulan Juni, Musk mengungkapkan bahwa dia tidak akan menjualnya melalui broker mana pun, dan sebagai gantinya, pembeli potensial harus menghubunginya secara langsung.

Kolaborasi Coldplay - BTS

Rilis My Universe Bareng Coldplay, BTS: Menyenangkan Banget

Liputan6.com 2021-09-24 17:30:00
BTS dan Coldplay. (Twitter/ coldplay)

Akhirnya kolaborasi BTS - Coldplay yang ditunggu-tunggu rilis juga. Video lirik lagu "My Universe", dirilis secara resmi di kanal YouTube resmi band asal Inggris ini, Jumat (24/9/2021).

Dalam waktu tiga jam setelah diluncurkan, video ini sudah ditonton lebih dari 5 juta kali.

Diwartakan Soompi, lagu kolaborasi ini digarap oleh produser Max Martin. Baik Chris Martin dkk dan BTS ikut berpartisipasi dalam penulisan liriknya, yang menggunakan bahasa Inggris maupun Korea.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


You Are My Universe

Lirik lagunya sendiri menceritakan tentang kekaguman atas satu sosok, yang begitu berharga bagi sang penyanyi.

"You, you are my universe. And I just want to put you first. And you, you are my Universe. And you make my heart light up inside," begitu petikan lirik lagunya.


Video di Balik Layar

BTS maupun Coldplay masing-masing telah membagikan video di balik layar kolaborasi ini. Pada 21 September lalu, akun Twitter Coldplay membagikan video singkat saat Chris Martin dan para personel BTS menyanyikan lagu ini bersama di studio.

Kini, pada tanggal perilisan "My Universe", giliran BTS yang membagikan video mereka.


Menyenangkan

Dalam video ini tampak salah seorang personel BTS berada di ruang rekaman bersama Chris Martin. "Menyenangkan banget," begitu cuitan yang dilekatkan dengan video ini.

Hanya saja, karena wajah sang anggota BTS tertutup topi, sejumlah ARMY menerka-nerka jati diri sosok ini. Namun sebagian besar sepakat bahwa yang ada dalam video tersebut adalah RM.


Dapat Hanbok

BTS sendiri baru-baru ini kembali bertemu langsng dengan Chris Martin dkk saat mengunjungi New York sebagai utusan khusus Presiden Korea Selatan Moon Jae In.

Personel Coldplay terlihat mengenakan hanbok modern yang dihadiahi BTS. Hanbok itu diketahui keluaran label Zijangsa. Busananya jadi best seller dan sering cepat terjual setelah dipakai Jungkook BTS.

Ini Lamaran Atau Presentasi?

Pria Ini Lamar Kekasih Pakai Presentasi PowerPoint, Jelaskan Cara Menafkahi Istri

Liputan6.com 2021-09-24 14:00:07
Lamar kekasih dengan presentasi di depan calon mertua (Sumber: Twitter/ezash)

Perjalanan menuju bahtera rumah tangga memang tidak mudah. Terkadang ada saja hambatan yang harus dilalui. Baik itu karena faktor ekonomi, keluarga hingga masalah sepele yang terkadang bisa jadi batu sandungan.

Namun dengan perjuangan bersama, banyak orang sanggup melaluinya dan bisa jadi pasangan suami istri. Seperti halnya perjuangan pria yang belakangan ini viral di media sosial.

Ia mengunggah video saat melamar kekasih di depan calon mertuanya. Dalam lamarannya tersebut, aksinya ini cukup beda dari pria lainnya. Pasalnya ia melakukan presentasi layaknya anak kuliahan di kampus dan menjelaskan cara menafkasi istri.

Berikut kisah pria melamar kekasih dengan presentasi yang Liputan6.com kutip dari Twitter @ezash, Jumat (24/9/2021)


Interview dengan calon mertua, nyatanya lebih deg-degan

Dalam sebuah unggahan video di Twitter milik akun @ezash, baru-baru ini curi perhatian dan viral. Video tersebut viral pasalnya memperlihatkan cara seorang pria yang lamar kekasihnya dengan presentasi di depan calon mertua.

Diketahui pria tersebut adalah Yasher Fadhli dengan akun Instagram @yasherfadhli. Biasanya melamar kekasih dengan ajak orang tua dan beri cincin, namun pria ini berikan penjelasan bagaimana nantinya kehidupan yang akan dijalani usai menikah.

Aksinya ini bikin takjub para netizen, dan beri pujian atas aksinya tersebut.

Deg2an diinterview HR
Deg2an diinterview calon mertua pic.twitter.com/UR3igU2NLm


Komentar netizen

Dalam unggahan Instagram milik @yasherfadhli, ia pun menuliskan keterangan untuk menyertai video presentasi saat lamaran.

"Momen disaat gw melamar Anez di depan keluarganya pakai presentasi power point." tulis Yasher dalam unggahan Instagramnya.

Dari unggahan tersebut, ia pun tuai banyak pujian netizen.

"Mantab jiwa boss qu..", tulis akun @abdoelmuhni

"SUMPAAAAHHHH!!! Ini adalah salah satu cara yang aku pikirkan selama ini. Ngelamar pake power point, kalo udah acc oke lanjut presentasi RAB acara nikahan dan financial planning yang udah dilakukan." tulis akun @mayangkarlia

Tidak sedikit yang menuliskan candaan atas video tersebut.

"Camer : "jadi anda siap bekerja dibawah tekanan?"Adult : "Saya bersedia ditekan kapanpun. As long as your daughter be my baby"" tulis akun @psyycamore

Potong Rambut Digugat Miliaran

Ayah Tuntut Sekolah Rp14,2 Miliar karena Guru Potong Rambut Anak Tanpa Izin Orangtua

Liputan6.com 2021-09-24 05:03:49
ilustrasi rambut keriting/unsplash

Seorang ayah di Michigan, Amerika Serikat, menggugat sekolah sebesar satu juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 14,2 miliar karena memotong rambut putrinya tanpa izin. Gugatan tersebut diajukan pada 14 September 2021 di Pengadilan Federal Michigan oleh Jimmy Hoffmeyer atas nama putrinya, Jurnee Hoffmeyer.

Melansir The Guardian, Rabu, 22 September 2021, gugatan tersebut ditujukan kepada seorang pustakawan dan asisten guru dari sekolah negeri Mount Pleasant. Di antara delapan dakwaan, gugatan tersebut menuduh sekolah bahwa mereka telah melanggar hak sipil serta melakukan diskriminasi ras dan etnis dari gadis tersebut.

Gadis berusia 7 tahun itu tergolong biracial, seseorang yang berasal dari dua ras yang berbeda. Hoffmeyer yang merupakan warga kulit hitam, mengatakan bahwa rambut putrinya dipotong oleh seorang siswa di bus sekolah pada Maret 2021.

Beberapa hari kemudian, hampir semua rambut putrinya dipotong oleh staf sekolah yang berkulit putih. "Saya bertanya apa yang terjadi dan berkata, 'Saya pikir saya sudah mengatakan kepada kamu bahwa tidak ada anak yang boleh memotong rambutmu'," ujar Hoffmeyer.

"Dia (anaknya) berkata. 'Tapi ayah, itu (yang memotong rambut) adalah guruku'. Gurunya memotong rambut untuk meratakannya," tambahnya. Pustakawan yang mungkin mendapat bantuan dari asisten pengajar, memotong rambut Jurnee, dan hanya menyisakan beberapa inci.

Dalam gugatannya, Hoffmeyer menuduh bahwa sekolah gagal melatih, memantau, mengarahkan, mendisiplinkan, dan mengawasi karyawan mereka dengan benar. Pada Juli 2021, dewan pendidikan di Sekolah Negeri Mount Pleasant mengatakan bahwa guru yang memotong rambut anaknya masih menjadi karyawan, tetapi sudah ditegur.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Hasil Investigasi Internal

Menurut hasil investigasi, tidak ditemukan bukti bahwa kejadian ini dipicu isu bias rasial. Dewan pendidikan sekolah mengatakan bahwa sang guru berniat baik. Tetapi, mereka mengakui memotong rambut siswa tanpa seizin orangtua mereka atau diketahui pihak sekolah termasuk pelanggaran peraturan.

"Sang guru diberikan sebuah perjanjian dan akan diberhentikan jika mengulangi pelanggaran kebijakan sekolah," ujar pejabat sekolah.

Dua karyawan lainnya yang mengetahui kejadian ini dan tidak melaporkan kepada sekolah, telah meminta maaf. Namun, pengacara Hoffmeyer menyebutkan bahwa insiden tersebut serta tanggapan dari sekolah tidak dapat diterima.

"Masalah ini merupakan masalah yang serius dan seharusnya ditanggapi dengan serius oleh pihak sekolah," ujar Shawndrica N Simmons.


Pindah Sekolah

"Mereka dibayar untuk mengajar, bukan menjadi tukang cukur yang pada hari itu membentuk rambut anak dengan cara yang menurut mereka dapat diterima," tambah Simmons.

Hoffmeyer memutuskan untuk memindahkan anaknya, Jurnee ke sekolah lamanya di Sekolah Dasar Vowles. Saat ini, Hoffmeyer mengatakan bahwa kondisi Jurnee baik-baik saja, tetapi si anak masih tidak mau pergi ke sekolah dan sedang diatur jadwal untuk konseling.

"Saya masih ingin tahu apa yang membenarkan tindakan seorang guru untuk memotong rambut seorang murid tanpa izin ke orangtua mereka? Semua ini bisa diselesaikan hanya dengan panggilan telepon," ujar Hoffmeyer, dilansir dari USA Today. (Gabriella Ajeng Larasati)


Tips Perawatan Rambut di Masa Pandemi

 

Benang Merah Pembawa Jodoh

Arti Filosofi Legenda Jepang Soal Benang Merah Pembawa Jodoh

Liputan6.com 2021-09-23 21:00:50
(Newslinq.com/Redstringoffate)

Sejak dahulu kala, manusia telah bertanya-tanya tentang arti kehidupan. Di seluruh pelosok dunia, pencarian jawaban pamungkas telah melahirkan berbagai ajaran filosofis dan legenda yang memesona.

Dilansir dari Bright Side (23/09/2021), legenda benang merah yang berasal dari Jepang ini selalu dikaitkan dengan arti misteri kehidupan dengan cara yang dapat dipecaya dan sangat romantis. Jika takdir itu nyata adanya, mari berharap itu berjalan persis seperti apa yang akan dijelaskan berikut ini.

Tutup matamu. Bayangkan tubuh Anda tumbuh secara transparan. Dapatkah Anda membayangkan jaringan pembuluh darah kompleks tanpa akhir yang menghubungkan semua bagian tubuh Anda?

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Si Benang yang Terus Terjalin

Sekarang, perhatikan satu saluran sambungan yang menghubungkan antara hati dengan jari kelingking Anda!

Dibentuk oleh arteri ulnaris, saluran ini membuat jari Anda menjadi simbol arti "perwakilan" sejati dari hati Anda. Di banyak negara dan budaya, ketika dua orang membuat gencatan senjata, atau bersumpah, mereka melakukannya dengan menyilangkan jari kelingking mereka.

Menurut legenda Jepang, simbol arti benang yang berasal dari hati ini tidak berakhir di ujung jari. Melainkan berlanjut dalam bentuk benang merah yang tak terlihat.

"Mengalir" dari jari kelingking Anda dan terus terjalin dengan kelingking orang lain sehingga menghubungkan hati Anda dengan hati mereka.

Dua orang yang terhubung dengan cara ini, terikat bersama oleh takdir itu sendiri. Cepat atau lambat, mereka ditakdirkan untuk bertemu, tidak peduli seberapa jauh mereka hidup atau seberapa jauh keadaan hidup mereka berbeda.

Dan, ketika telah terjadi pertemuan itu pasti akan sangat mempengaruhi kehidupan mereka berdua.

Tali terkadang bisa meregang dan menjadi kusut, yang bisa menunda penentuan pertemuan mereka. Namun satu hal yang harus diingat, bahwa ikatan benang tidak akan pernah terputus.


Arti Kesatuan Benang Merah

Sudut pandang tentang kehidupan dan hubungan seperti itu telah melahirkan filosofi holistik, yang menyatakan bahwa esensi vital kita tidak terbatas pada batas-batas tubuh fisik kita.

Ahli holistik menyatakan bahwa kita adalah satu dengan semesta dan melihat gagasan tentang Benang Merah sebagai salah satu cara untuk memahami arti kesatuan ini.

Pernahkah Anda berpikir, ''Orang ini bisa memasuki hidup saya karena suatu alasan".

Sangat mungkin, dan mungkin saja takdir telah membimbing Anda ke titik di mana Anda dapat membawa perubahan ke dalam kehidupan orang lain.

Filosofi ini berpendapat bahwa meskipun mungkin kita tidak menyadarinya, hidup kita bergerak ke arah yang telah ditentukan sebelumnya, dipandu oleh benang tak kasat mata yang dijalin ke dalam jalinan alam semesta itu sendiri.

Dan sementara itu, benang merah yang menghubungkan kita dengan belahan jiwa kita yang jauh semakin pendek. Seperti yang orang Jepang katakan, "dunia kita memiliki banyak rintangan, tetapi tidak ada yang terjadi secara kebetulan"

Penulis : Azarine Natazia