Momok Kapal Selam Nuklir

Jokowi Khawatir dengan Kapal Selam Nuklir Australia

Liputan6.com 2021-10-27 18:55:45
Presiden Jokowi di KTT ASEAN 2021. Dok: Sekretariat Presiden

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak agar adanya kolaborasi lebih erat antara negara-negara ASEAN dan Australia dalam menjaga perdamaian kawasan. Ia menyebut stabilitas hanya akan terjadi jika kedua pihak bisa kompak.

"Dengan kekuatan ini, saya yakin tidak akan ada perdamaian dan stabilitas kawasan tanpa ASEAN," ujar Presiden Jokowi saat berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-1 ASEAN-Australia secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (27/10/2021).

Namun, Jokowi mengaku resah dengan kapal selam bertenaga nuklir Australia. Kapal itu adalah hasil kerja sama antara Amerika Serikat, Inggris, dan Australia (AUKUS).

Presiden Jokowi menilai AUKUS dan pengembangan kapal selam nuklir Australia yang dinilai dapat memantik makin tingginya rivalitas di kawasan. Padahal, Jokowi lebih memilih budaya perdamaian ketimbang lomba persenjataan.

"Kita harus mampu membangun culture of conflict menjadi culture of peace, trust deficit menjadi strategic trust," ungkap Presiden Jokowi.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Rivalitas Kekuatan Besar Makin Mengemuka

Jokowi ingin ASEAN benar-benar dapat menjadi lokomotif stabilitas dan kesejahteraan kawasan. Jokowi melihat 2021 bukan tahun yang mudah bagi ASEAN.

"Kita hidup dalam situasi yang sangat dinamis, dimana rivalitas antara kekuatan besar menjadi makin mengemuka," ujar Jokowi.

Dia meminta agar ASEAN tidak hanyut dengan jargon-jargon yang membuat terlena. Jokowi mendorong negara-negara di Asia Tenggara bekerja keras untuk memperkuat kesatuan dan sentralitas ASEAN.

"Kita harus segera memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN," ucapnya.

Oleh karena itu, Gugus Tugas Tingkat Tinggi yang akan mulai bekerja tahun depan dalam mengembangkan Visi ASEAN pasca 2025 juga perlu membahas rekomendasi penguatan ASEAN. Indonesia, kata Jokowi, berharap dapat menerima rekomendasi tersebut pada akhir 2021 serta mengambil keputusan untuk penerapannya di 2023.

"Dengan demikian, ASEAN akan siap dan segera lepas landas untuk mewujudnyatakan Visi Baru pasca-2025," kata dia.

"Indonesia telah menyampaikan _concept paper_ bagi pembahasan mengenai penguatan ASEAN. Saya sangat menghargai dukungan para pemimpian ASEAN terhadap inisiatif Indonesia ini," sambung Jokowi.


Infografis Sorotan 2 Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin

 

Taoge Goreng Langganan Presiden

Lokasi Warung Taoge Goreng Legendaris di Bogor Langganan Para Presiden RI

Liputan6.com 2021-10-27 11:02:39
Warung Taoge Goreng Legendaris di Bogor Jadi Langganan Para Presiden. foto: Youtube 'EnjoyAja'

Taoge tentu sudah tak asing lagi bagi kita. Ada berbagai macam olahan yang memanfaatkan kecambah itu, baik sebagai hidangan utama maupun jajanan. Bahkan, tempat makan yang satu ini menyandang status legendaris berkat olahan taoge gorengnya.

Berlokasi di Bogor, tempat makan itu dikenal dengan nama Toge Goreng Ibu Hj. Omah. Dikutip dari akun Youtube 'EnjoyAja', Selasa, 26 Oktober 2021, warung tersebut sudah berdiri sejak 1970. Dalam video tersebut, pemilik akun mengaku mendapat rekomendasi dari akun Ngoprek Kuliner.

Ia menyambangi warung yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman No.23 A, Pabatom, Bogor Tengah, Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. Di warung itu, ia bertemu dengan Acep, anggota keluarga yang kini mengurus warung makan tersebut.

Menurut Acep, warung taoge goreng tersebut adalah langganan para presiden Republik Indonesia (RI), termasuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Mereka kerap kali diundang ke Istana Bogor guna menyajikan jajanan taoge goreng.

"Paling sering, sih, dulu ibu Mega (Megawati Soekarnoputri). Sering, kalau ada acara keluarga juga manggil," ujar Acep yang merupakan cucu dari pendiri warung taoge goreng tersebut.

Salah satu yang menjadi ciri khas warung Hj. Omah adalah bungkusannya. Mereka tidak menggunakan daun pisang, melainkan daun patat.

Daun yang mempunyai nama latin Phrynium capitatum ini sejak lama digunakan masyarakat Bogor sebagai bahan pembungkus makanan. Daun patat banyak dijumpai di Bogor dan biasa digunakan sebagai bahan pembungkus karena diyakini banyak mengandung serat dan protein. Selain itu, tekstur daunnya halus dan elastis.

"Ini nggak gampang sobek kalau ditekan, kalau buat bungkus makanan panas juga awet. Wanginya sama rasanya masih tetap enak walaupun dibungkus seharian," ungkap Acep.


Pakai Kayu Bakar

Proses memasak taoge goreng itu juga masih menggunakan kayu bakar. "Namanya memang taoge goreng, padahal taogenya direbus. Bahan makanan lainnya juga hampir semua direbus. Tapi karena udah dikenal luas dengan nama taoge goreng, ya sampai sekarang namanya nggak berubah jadi taoge rebus misalnya," terang pemilik akun.

Makanan tersebut terdiri dari taoge, ketupat dan mi kuning yang direbus, lalu dimasukkan ke daun patat, dan barulah ditambahkan tahu. Bumbu tauco yang khas juga menambah cita rasa taoge agar semakin nikmat. Masih ada tambahan guyuran kecap manis untuk melengkapi cita rasa pedas manis taoge gorengnya. Anda juga bisa memesan dengan ketupat atau tanpa ketupat.

Menurut Acep, warung makannya bisa menjual dalam sehari kurang lebih 25 kg taoge di hari biasa dan 30 kg saat liburan. Pelanggan cukup membayar Rp18 ribu per porsi untuk mendapat taoge goreng lengkap. Ada juga menu kerupuk khas Hj Omah yang bisa dibeli dengan harga Rp8.000. Kerupuk berukuran besar itu cocok disantap bersama siraman bumbu tauco yang disediakan.

Warung taoge goreng ini buka setiap hari. Jam bukanya di masa pandemi hampir sama dengan sebelum pandemi, yaitu dari pukul 8.30 sampai 17.00 WIB.


Sudah Dikenal Luas

"Toge goreng yang sering diundang ke Istana Bogor. Duh, Ciamik!" tulis pengunggah dalam keterangan videonya. Ia pun memesan satu porsi taoge goreng dan langsung menyantapnya.

"Ini enak banget bumbunya pas nggak terlalu pedas dan menyatu banget sama ketupat, tahu dan mi nya juga. Buat yang suka pedas, ada sambalnya yang juga mereka buat sendiri, lumayan nampol pedasnya," lanjutnya.

Selain banyak yang makan di tempat, banyak juga yang membeli untuk dibawa pulang. Unggahan tersebut mendapat banyak tanggapan dari warganet. Sebagian besar menyebut taoge di warung tersebut memang enak dan legendaris karena sudah dikenal sejak puluhan tahun lalu sampai sekarang.

"Aslinya dulu GECO ( TAOGE TAUCO), zaman abah saya yang supply taogenya dan sekarang saya generasi ke-3 yang supply taogenya hahaha," komentar seorang warganet. "Emang mantap. Aku pernah ke situ dua kali. Moga laris manis, sukses selalu!" komentar warganet lainnya.

Kalau enggak sempet masak sendiri, yuk PO saja di ManisdanSedap, banyak masakan rasa rumahan yang pas buat lauk makan siangmu. Berasa dimasakin ibu.

Yuk PO Sekarang di ManisdanSedap!


Aturan di Tempat Makan, dari PSBB, sampai PPKM Level 3 - 4

 

Kim Jong-un Dikudeta?

Kim Jong-un Dikudeta Adiknya Kim Yo-jong? Ini Kata Intel Korea Selatan

Liputan6.com 2021-10-27 16:00:37
Foto pada 2015 memperlihatkan Kim Yo-jong bersama sang kakak menginspeksi perusahaan pertahanan Sin Islet ( AFP PHOTO / KCNA)

Rumor beredar santer bahwa Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara dikabarkan melakukan kudeta. Bahkan, sosok Kim Jong-un yang terlihat belakangan ini disebutkan palsu alias orang suruhan.

Apa yang terjadi sesungguhnya?

Laman Yonhap News Agencyyang dikutip Rabu (27/10/2021) menyebut informasi itu bohong belaka. Menurut agen mata-mata Korea Selatan pada Minggu 24 Oktober 2021, laporan media tentang saudara perempuan pemimpin Korea Utara yang berhasil melakukan kudeta terhadap saudara laki-lakinya tidak benar sama sekali.

National Intelligence Service atau Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan menepis laporan yang mengklaim Kim Yo-jong menggulingkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dengan kudeta. Seorang pejabat pemerintah dalam pernyataan terpisah juga mengatakan laporan seperti itu tidak benar.

Mengutip laporan dari tabloid Globe yang berbasis di AS, beberapa outlet berita di Korea Selatan mengatakan Kim Yo-jong melakukan kudeta antara 6 Mei dan 5 Juni, dan mencopot Kim Jong-un dari jabatannya.

Laporan tersebut mengklaim Kim Jong-un di acara-acara baru-baru ini sebenarnya adalah seorang penipu, menunjukkan bahwa penampilannya berbeda dari masa lalu, dengan penurunan berat badan yang substansial.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Rumor Kesehatan Kim Jong-un Memburuk Sejak 2020

Spekulasi tentang kesehatan Kim Jong-un telah diangkat oleh media secara teratur sejak 2020.

Pada bulan Juli, National Intelligence Service atau Badan Intelijen Nasional (NIS) menepis rumor tentang masalah kesehatan Kim Jong-un sebagai "tidak berdasar."

Pemimpin Korea Utara awal bulan ini menghadiri pameran pengembangan pertahanan di Pyongyang dan menyerukan peningkatan kemampuan militer. Dia juga terlihat merokok dengan pejabat di acara tersebut, menurut foto yang dirilis oleh Korea Utara.


Infografis Pesona K-Pop Mendamaikan Korea

 

Terkaya Sejagad

Kekayaan Tambah Rp 510 Triliun Sehari, Miliarder Elon Musk Cetak Sejarah

Liputan6.com 2021-10-27 12:06:16
Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). Pemegang saham menuduh Elon Musk memperkaya dirinya serta keluarganya dengan kesepakatan y

Miliarder Elon Musk mungkin akan segera menjadi orang pertama dengan kekayaan bersih sebesar USD 300 miliar (Rp 4,2 kuadriliun dengan kurs Rp 14.000).

CEO Tesla, sekaligus orang terkaya di dunia itu menambahkan kekayaannya lebih dari USD 36,2 miliar setara Rp 510 triliun sehari, pada Senin, 25 Oktober 2021.

Ini setelah saham Tesla melonjak 12,7 persen menyusul pengumuman bahwa Hertz memesan 100.000 unit mobilnya untuk membangun armada sewa kendaraan listrik pada akhir tahun 2022.

Dikutip dari CNBC, Rabu (27/10/2021) pertumbuhan kekayaan Elon Musk dalam sehari itu adalah yang terbesar dalam sejarah Bloomberg Billionaires Index, dan sama dengan kekayaan bersih orang terkaya ke-34 di dunia.

Kekayaan Musk, yang sekarang sebesar USD 289 miliar berada di posisi pertama - diikuti oleh Jeff Bezos, dengan kekayaan sebesar USD 193 miliar, menurut Bloomberg.

Kekayaan bersih Musk sekarang sangat besar sehingga telah melampaui kapitalisasi pasar pembuat mobil terbesar kedua di dunia, Toyota, yang bernilai sekitar USD 283 miliar.

Tesla pertama kali melewati Toyota dalam nilai kekayaan pada Juli 2020, mengambil posisi teratas.


Kemajuan Tesla

Tahun ini, berkat kinerja yang kuat dari saham Tesla serta penjualan saham baru-baru ini di SpaceX, Musk menambahkan kekayaannya hingga USD 119 miliar.

Kesepakatan SpaceX menambahkan USD 11 miliar ke kekayaan bersih Musk, menurut Bloomberg.

Tesla saat ini berada pada rentetan profitabilitas terpanjang dalam 18 tahun sejarahnya, dengan sembilan laba kuartalan berturut-turut setelah laporan pendapatan pekan lalu.

Perusahaan pembuat mobil listrik itu mengirimkan hingga 241.300 unit pada periode yang berakhir pada 30 September 2021.

Pada Senin (25/10), Tesla melampaui kapitalisasi pasar hingga USD 1 triliun, bergabung dengan jajaran perusahaan teknologi besar termasuk Apple, Microsoft dan Amazon.

Dalam lelang Sotheby 2013, Musk membayar hampir USD 1 juta untuk mobil sport Lotus Esprit 1976 yang langka yang digunakan dalam pembuatan film James Bond 1977 "The Spy Who Loved Me."

Isi garasi Musk juga dilaporkan termasuk mobil Ford Model T 1920 dan Jaguar Series 1 1967 E-type Roadster.

Bos Idaman

Bos Pakaian Dalam Bagi-Bagi Rp140 Juta dan Tiket Pesawat Kelas 1 untuk Karyawannya

Liputan6.com 2021-10-27 16:03:00
Ilustrasi pesawat terbang. (dok. Unsplash.com/@trinitymmoss)

CEO Spanx Sara Blakely berhasil mencetak sejarah ketika perusahaan manajemen aset Blackstone membeli saham mayoritas Spanx yang bernilai 1,2 miliar dolar AS atau setara Rp17 triliun. Bos brand pakaian dalam dan shapewear ini mengungkapkan rasa terima kasih kepada pihak yang membantu mewujudkan pencapaian tersebut.

Dilansir dari People, Rabu (27/10/2021), bos pakaian dalam ini membagikan kabar spesial melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadi. Ia mengumumkan seluruh karyawan akan menerima 10 ribu dolar AS (Rp141 juta) dan dua tiket pesawat kelas satu untuk bepergian ke mana saja di dunia.

"Saya benar-benar ingin setiap karyawan merayakan momen ini dengan cara mereka sendiri dan menciptakan kenangan yang akan bertahan seumur hidup mereka! Bersulang untuk 21 tahun keajaiban dan banyak lagi yang akan datang," tulisnya dalam kolom keterangan video.

Cuplikan di belakang layar penampilan Sara Blakely berpidato yang memberdayakan dan emosional kepada karyawannya. Ia mengenang kembali ketika membangun perusahaan dan mengingat tujuan ambisius yang ditetapkan.

"Di papan tulis di kamar saya, saya menuliskan tujuan. Saya berkata, 'Suatu hari perusahaan ini akan bernilai 20 juta dolar AS.' Semua orang menertawakan saya. Jadi, untuk berdiri di sini hari ini dan berpikir tentang apa yang telah kami ciptakan dan apa yang dapat kami lakukan dengan menjadi otentik dan baik dan (menghadirkan) produk luar biasa kepada perempuan," kata Blakely.

"Untuk menggunakan prinsip-prinsip yang sangat feminin di ruang yang sangat maskulin, yaitu bisnis, memimpin dengan intuisi dan kerentanan. Saya pikir ini adalah momen yang sangat besar bagi perempuan," tambah bos pakaian dalam ini.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bonus

Sebelum mengumumkan bonus, Blakely merayakan ini dengan mengapresiasi para perempuan yang membuka jalan baginya, termasuk ibu dan neneknya. "Motto hidup saya adalah semakin banyak yang Anda alami dalam hidup, semakin banyak yang harus Anda tawarkan kepada orang lain," jelasnya.

Saat bonus diumumkan, beberapa karyawan menangis sedangkan yanglain membagikan rencana perjalanan mereka. "Saya akan pergi berbulan madu dengan tunangan saya, dan kita akan pergi ke Bora Bora!" kata seorang karyawan. "Saya akan pergi ke Afrika Selatan," kata seorang karyawan lainnya sambil melompat-lompat kegirangan.

Pekan lalu, Blakely mengunggah potret dirinya menandatangani dokumen. Kala itu, ia tengah menyelesaikan kesepakatan Blackstone dengan keterangan panjang tentang sejarah Spanx dan alasannya menjual sebagian besar perusahaan.


Rasa Syukur

"Dengan sepenuh hati saya mencintai merek ini. Dengan sepenuh hati saya akan terus mencintai merek ini. Saya akan tetap menjadi pemegang saham yang signifikan dan terus membantu bisnis memenuhi potensi terbesarnya, serta terus memenuhi hasrat terbesar saya, mengangkat perempuan. Saya sangat bersemangat hari ini untuk masa depan Spanx seperti saat saya memulainya 21 tahun yang lalu," jelas Blakely.

Ia menyebut menerima tanda 21 tahun lalu untuk membangun perusahaan dan menerima tanda lain, yakni waktu yang tepat untuk menerima mitra dan khususnya Blackstone. "Setelah bertemu dengan tim yang semuanya perempuan, saya tahu mereka adalah mitra yang tepat untuk mengembangkan misi kami dan meningkatkan tujuan kami," lanjutnya.

"Sekarang bersama dengan Blackstone, kami akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk memajukan misi kami membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, satu demi satu! Pantau terus," jelas Blakely.


Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion

 

Tes PCR Turun Harga

Kemenkes Resmi Turunkan Harga PCR, Kualitas Alat dan Pemeriksaan Terjamin?

Liputan6.com 2021-10-27 17:52:53
Warga menjalani "swab test" di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta, Rabu (7/10/2020). Pemerintah menetapkan harga batas tes usap alias tes swab melalui PCR

Kementerian Kesehatan resmi menurunkan harga PCR, dengan menetapkan tarif tertinggi pemeriksaan Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) Rp275.000 untuk Pulau Jawa dan Bali serta Rp300.000 untuk luar Pulau Jawa dan Bali.

Lantas dengan penurunan tersebut, apakah Kemenkes menjamin kualitas alat dan pemeriksaan berjalan baik? Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Abdul Kadir menyampaikan, alat-alat dan barang habis pakai tersedia.

"Teman-teman dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) juga sudah melakukan suatu investigasi di lapangan tentang ketersediaan alat, ketersediaan barang habis pakai yang sekarang ini ada di pasar kita, di Indonesia," ujar Kadir menjawab pertanyaan Health Liputan6.com saat konferensi pers Konferensi Pers Penetapan Harga Terbaru Swab RT- PCR pada Rabu, 27 Oktober 2021.

"Kita bisa menjamin bahwa alat-alat dan juga barang habis pakai itu tersedia."

Adanya ketersediaan alat-alat di pasaran, Kadir menekankan, pihak rumah sakit hingga laboratorium tetap dapat melakukan pemeriksaan PCR.

"Dengan demikian, tidak ada alasan buat rumah sakit dan laboratorium kesehatan untuk tidak melakukan pemeriksaan PCR," tegasnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Hasil Audit Komponen Terkait Harga PCR di Lapangan

Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Polhukam, Iwan Taufiq mengatakan, pihaknya ikut menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penurunan harga PCR dan juga surat edaran dari Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Nomor 04.03/3/III/3820/2021 tanggal 25 Oktober 2021.

Surat tersebut perihal peninjauan kembali tarif pemeriksaan laboratorium COVID-19.

"Kami melakukan evaluasi kembali harga acuan RT-PCR yang berlaku saat ini. Hasil pengujian RT-PCR yang wajar dengan memerhatikan kondisi saat ini, antara lain hasil audit yang kami lakukan," beber Iwan.

"Kemudian juga e-catalogue dan juga harga pasar yang terjadi. Bahwa terdapat potensi harga yang lebih rendah. Jika dibandingkan masukkan kami dalam perhitungan sebelumnya, maka ada penurunan pada biaya overhead, bahan baku habis pakai, coverall--alat pelindung diri (APD) dan penurunan harga reagen PCR."

Seluruh hasil audit dari tim BPKP pun disampaikan kepada Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan untuk menjadi pertimbangan dalam menetapkan kebijakan lebih lanjut. Dalam hal ini, penetapan tarif batas tertinggi harga PCR.


Infografis Terdeteksi! Mobilitas Tinggi di 4 Provinsi

 

Nikah Sekaligus Wisuda

Viral Wanita Menikah Sambil Wisuda Online di Hari yang Sama

Liputan6.com 2021-10-27 07:30:50
Viral Wanita Menikah Sambil Wisuda Online di Hari yang Sama. foto: TikTok @virstasafira

Ada beberapa momen atau hari bersejarah bagi seseorang. Selain ulang tahun, ada momen yang sering dianggap spesial seperti hari kelulusan sekolah, kuliah, atau pernikahan.

Hari pernikahan merupakan momen bahagia yang tentu sudah ditunggu oleh pengantin. Bukan menikah saja, wanita ini juga menjalani momen lulus kuliah di hari yang sama.

Meski wisuda diadakan secara virtual, tetap saja ini merupakan momen yang langka. Lewat dua unggahan video di TikTok, seorang wanita dengan akun @virstasafira menjadi viral setelah membagikan momen pernikahan dan wisuda yang jatuh di tanggal bersamaan.

"Wisuda di kampus (x) Wisuda sambil nikah (v)," tulisnya pada keterangan unggahan videonya. "The best momen ever! Wisuda + dihalali," tambahnya pada unggahan tersebut.

Dalam video, terlihat jika pemilik nama Virsta ini berada di lokasi pernikahan saat wisuda online digelar. Selain tampil rapi dengan kebaya dan riasan pengantin, wanita ini juga memakai selempang yang menandakan dirinya berhasil lulus cumlaude.

Virsta kemudian terlihat melempar topi toga untuk merayakan hari kelulusannya. Sementara di acara wisuda online, wanita ini tampil berbeda dari mahasiswa lainnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Ingin Ikut Merasakan

Ia muncul di layar menggunakan baju dan riasan pengantin alih-alih toga. Tidak hanya kagum, warganet pun merasa iri sekaligus ingin merasakan wisuda dan menikah di hari bersamaan.

"Wisuda + nikah + ultah seru kayaknya," komentar seorang warganet. "Ijazah dapet, cumlaude dapet, suami dapet," komentar warganet lainnya.

Salah satu video wanita yang wisuda online sekaligus menikah itu sudah dilihat lebih dari 1,8 juta kali dan disukai lebih dari 178 ribu kali. Situasi pandemi sepertinya membuat momen seperti itu bisa terjadi. Apa yang dialami Virsta ternyata bukan yang pertama.


Didatangi Dosen dan Teman Kuliah

Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @ayurrahayu_, pada 29 Desember 2020, seorang wanita menggelar resepsi pernikahan bertepatan pada hari kelulusannya. Wanita bernama Laras ini tidak dapat mengikuti wisuda bersama teman-temannya karena memilih untuk berada di pelaminan.

Namun sebuah kejutan pun datang saat seorang dosen datang membawakan toga dan memakaikannya di pelaminan. Tak sendirian,sang dosen ternyata juga datang bersama beberapa teman kuliah Laras.

Rupanya, dosen dan teman-teman sengaja memberi kejutan kepada Laras tanpa memberi tahunya untuk merayakan hari kelulusannya mendapat gelar vokasi. Mereka berbondong-bondong menuju pelaminan pengantin baru itu dan mengenakan seragam toga wisuda kepada Laras.

Kehebohan itu pun diabadikan oleh teman-temannya yang turut berbahagia atas pencapaian Laras. Unggahan tersebut sontak menarik perhatian warganet. Banyak dari mereka merasa iri melihat pengantin wanita itu dipertemukan jodohnya di waktu yang tepat.


Bedanya Kartu Nikah dengan Buku Nikah

 

Perginya Sang Legenda

Oddie Agam Meninggal Dunia, Banjir Doa dari Warganet: Selamat Jalan Legenda

Liputan6.com 2021-10-27 12:03:16
Oddie Agam sendiri tidak menyangka ketika album yang digarapnya bersama James dan musisi-musisi muda akan dapat mencapai triple platinum dalam tempo yang sangat cepat. (Andy Masela/Bintang..

Kabar duka kembali menghampiri dunia hiburan Tanah Air. Industri musik Indonesia kehilangan seorang legenda di bidang musik, Oddie Agam.

Oddie Agam meninggal dunia pada Rabu (27/11/2021). Kabar duka tersebut diketahui melalui unggahan di Instagram seorang pengamat musik, Stanley Tulung, di Instagram.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun. Selamat jalan Bang Oddie Agam yg berpulang 27 Oktober 2021 jam 11.00.Semoga tenang disana," tulis Stanley Tulung.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Selamat Jalan, Legenda

Unggahan tersebut langsung dibanjiri oleh ucapan duka dan doa dari warganet. Mereka begitu kehilangan seorang legenda musik Indonesia.

"innalillahi wainnailaihi rojiun, Allahummaghfirlahu warhamhu wa 'afihi wa'fuanhu ," tulis @ncekgaul.

"Selamat jalan pulang ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa Legenda musik Indonesia," timpal @rizal2772.

"Innalilahi wa innailaihi selamat jalan bang Oddie agam semoga Allah mengampuni dosa dosa nya dan ditempatkan disisi yg mulia Aamiin Yaa Rabbalamin ," tambah @ilyasmuhadji.


Sempat Kritis

Sebelumnya, diketahui bahwa pada awal bulan Oktober, Oddie Agam sempat dirawat di ICU dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Kala itu, diketahui kondisi ginjal Oddie Agam memburuk.

Pelat Nomor Rp 340 Miliar

Pelat Nomor Ini Dijual Rp 340 Miliar, Apa yang Bikin Istimewa?

Liputan6.com 2021-10-27 13:08:11
Sepintas, Pelat Nomor Ini Seperti Yang Pelat Biasa. (foto: Carscoops)

Pelat nomor kendaraan itu bukan nomor atau angka sembarangan. Biasanya harga sebuah penanda mobil ini ditentukan dari keunikannya.

Dikutip dari Carscoops, Rabu 27 Oktober 2021, sebuah pelat nomor kendaraan ini dijual di OpenSea, marketplace NFT.

Seseorang berusaha menjual pelat kendaraan "MM" dengan 5.888 ethereum, setara US$24,06 juta (Rp340,76 miliar). Kalau terjual, pelat nomor mobil ini bisa menjadi yang termahal di dunia.

Sang penjual memesan nomor pelat kendaraan khusus ini dan mengklaim tak ada yang sama di California, Amerika Serikat.

"MM" ini juga menunjukkan inisial sang penjual, Michael Modecki.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pelat Kendaraan Termahal

Sekadar informasi, salah satu pelat kendaraan yang pernah dijual mahal di Amerika Serikat adalah "6".

Pelat ini laku senilai US$675 ribu (Rp9,56 miliar) pada 2008. Ada juga yang termahal di dunia yang laku US$14,8 juta (Rp209,61 miliar). Pelat "1" ini laku di pelelangan di Abu Dhani.

Kepada DuPont Registry, sang penjual mengaku ingin membuka kesempatan untuk menjadi kaya bagi pemilik kendaraan. Dia optimistis pelat kendaraan bisa menjadi barang yang bisa menjadi non fungible token.

"Saya ingin penjualannya bisa mendemonstrasikan kegunaan baru NFT di ruang fisik," kata dia.

Sumber: Dream.co.id


Infografis Jangan Jenuh 6M Meski Sudah Vaksinasi

 

Mau Pergi, Tes PCR Dulu

HEADLINE: Rencana Tes PCR Wajib di Seluruh Moda Transportasi, Plus Minusnya?

Liputan6.com 2021-10-28 00:00:23
Tes PCR di Airport Health Center Bandara Soekarno-Hatta. Dok AP 2

Pemerintah tidak mau kecolongan lagi. Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM bukan berarti masyarakat bisa beraktivitas dengan sangat bebas, di tengah keberadaan pandemi Covid-19 yang masih menghantui.

Barigade penahan tetap dipasang pemerintah demi membatasi pergerakan masyarakat. Salah satunya mewajibkan tes PCR bagi yang ingin bepergian dengan pesawat terbang. Tes polymerase chain reaction ini jadi pemantau jika virus Covid-19 kembali merebak di Indonesia.

Kewajiban PCR naik pesawat diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2 dan Level 1 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali.

Kesiagaan pemerintah belum berhenti hanya pada transportasi udara, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberi sinyal jika kewajiban tes PCR secara bertahap akan diterapkan pada transportasi lainnya. Langkah ini dalam mengantisipasi periode Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021.

Sebab prediksinya, akan ada kenaikan mobilitas pada masa Libur Nataru. Survey Balitbang Kemenhub menemukan, sekitar 19,9 juta masyarakat di sekitar Jawa Bali akan bepergian, sedangkan Jabodetabek 4,45 Juta jiwa saat momen Nataru.

Peningkatan pergerakan penduduk ini, jika tanpa pengaturan protokol kesehatan yang ketat akan meningkatkan resiko penyebaran kasus.

"Presiden juga memberikan arahan tegas kepada kami semua untuk segera mengambil langkah terkait keputusan dan kebijakan mengenai hal ini dan merancang agar tidak ada peningkatan kasus akibat liburan Nataru," jelas Luhut, Senin 25 Oktober 2021.

Dia mengingatkan meskipun kasus Covid-19 di Indonesia saat ini sudah rendah, tetapi belajar dari pengalaman negara lain tetap harus memperkuat 3T dan 3M. Ini supaya kasus tidak kembali meningkat, terutama menghadapi periode libur Nataru.

Kewajiban menyertakan hasil PCR ini sebagai upaya menyeimbangkan relaksasi yang dilakukan pada aktivitas masyarakat, terutama di sektor pariwisata.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berpandangan, kewajiban PCR tes ini diharuskan mengingat tingkat keterisian pesawat tidak lagi 70 persen tetapi sudah 100 persen. Dengan demikian PCR menjadi bagian dari protokol kesehatan.

"Terkait PCR test, kebijakan yang berdampak banyak pada masyarakat. Karena syarat penerbangan sudah tidak lagi 70 persen, sudah 100 persen agar terjadi suatu keyakinan bahwa yang bepergian tidak mengidap corona maka PCR harus dilakukan. Kebijakan PCR jadi bagian dari penerapan prokes," tandasnya.

Selain itu, kewajiban PCR juga menjadi upaya pemerintah menekan penyebaran virus jelang pelaksanaan KTT G20 di Bali. Pemerintah tak ingin mengambil resiko.

Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati mengatakan, pihaknya belum membuat aturan rinci soal penerapan wajib PCR tersebut. "Hal ini masih dikoordinasikan lintas kementerian dan lembaga," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (27/10/2021).

Seperti pengalaman sebelumnya, penerbitan surat edaran berisi kewajiban tes PCR moda tranportasi oleh Kemenhub harus terlebih dulu menunggu umpan dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Langkah itu juga termasuk dengan sinkronisasi aturan dari berbagai pihak yang terkait.

Adita menyebut dalam koordinasi yang dilakukannya bersama kementerian dan lembaga tersebut, mencakup cara pengawasan.

Dia juga belum bisa memastikan berapa lama proses ini berjalan. "Ya, masih dibahas semuanya," kata Adita.

Reaksi Masyarakat

Meski baru diutarakan pemerintah, rencana kewajiban PCR di semua moda transportasi menuai penolakan. Ndaru (42 Tahun) salah satunya. Sebagai warga yang sering melakukan perjalanan menggunakan pesawat, dia merasa aturan tersebut membebani karena tarif PCR yang begitu mahal.

"Padahal saya sudah vaksin dua kali. Seharusnya itu sudah cukup ditambah dengan syarat protokol kesehatan yang ketat seperti pakai masker dan tak boleh makan dan minum di pesawat," jelas dia.

Seorang jurnalis surat kabar online di Jakarta, yakni Tommy, menyarankan pemerintah cukup menjadikan vaksinasi sebagai salah satu protokol kesehatan COVID-19 ketika melakukan perjalanan jarak jauh.

"Lebih baik kejar vaksinasi saja biar seperti Korea Selatan. Percuma kalau ada program vaksin, tapi naik kendaraan umum harus tes PCR. Naik KRL ongkosnya cuman Rp 3.000, masa harus PCR?," ujar Tommy kepada Liputan6.com.

"Lebih baik PCR jangan untuk naik kendaraan umum. Untuk pesawat saja. Harga sekarang sudah cukup realistis," ungkap Tommy, ketika ditanya apakah dengan adanya aturan wajib tes, akan lebih baik untuk menurunkan harga tes PCR.

Tommy juga menyampaikan concern-nya kepada masyarakat kelas bawah bila aturan wajib tes PCR pada transportasi berlaku, karena harga tes yang masih banyak kurang terjangkau.

"Justru kasihan masyarakat kelas bawah, karena harga tes PCR lebih tinggi dari harga makan seminggu," pungkasnya.


Harga Tes PCR Turun

Bicara soal tarif PCR, pemerintah akhirnya mengambil keputusan. Tarif Batas Atas PCR resmi diturunkan jadi Rp 275 ribu di Jawa Bali dan Rp 300 ribu di luar wilayah tersebut. Hasil pemeriksaan PCR juga sudah harus keluar dalam waktu durasi 1X24 jam dari waktu pengambilan.

Ini diumumkan Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir saat konferensi pers, Rabu (27/10/2021).

"Kami sepakati bahwa batas tarif tertinggi pemeriksaan real time PCR diturunkan jadi Rp 275 ribu untuk daerah Pulau Jawa Bali dan Rp 300 ribu luar Jawa dan Bali," kata dia.

Penurunan tarif memang sudah diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memerintahkan tarif tes PCR paling mahal Rp 300 ribu. Selain itu, masa berlakunya juga diperpanjang menjadi 3x24 jam untuk perjalanan dengan pesawat.

"Mengenai hal ini arahan Presiden agar harga PCR dapat diturunkan menjadi Rp 300 ribu dan berlaku selama 3x24 jam untuk perjalanan pesawat," kata Menko Luhut.

Mengenai tarif PCR, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan tarif tersebut paling murah jika dibandingkan dengan harga tes PCR di dunia.

"Harga PCR yang ditentukan Presiden kemarin itu sudah 10 persen paling bawah, paling murah dibandingkan tes PCR di seluruh dunia, di airport-airport," katanya.

Mayoritas tarif tes PCR di dunia di atas Rp 300.000. Namun, India mencatat tarif tes PCR terendah di dunia yakni hanya Rp160.000.

Rendahnya tarif tes PCR di India karena negara tersebut bisa memproduksi alat kesehatan sendiri. Berbeda dengan Indonesia yang masih bergantung pada alat kesehatan impor.

"Memang India negara yang paling murah untuk semua selain China karena memang mereka punya produksi dalam negeri," jelasnya.

Warga Tagih Tarif PCR Murah

Memang ketika aturan PCR naik pesawat dirilis, beberapa golongan masyarakat menggaungkan penolakannya. Seperti petisi dari warga bernama Dewangga Pradityo Putra.

Dia menilai tes PCR Covid-19 penerbangan sebagai keputusan yang keliru sebab walaupun calon penumpang pesawat sudah divaksin dua kali, tetap harus menjalani tes PCR.

Kebijakan itu berpotensi menyebabkan penerbangan berkurang sehingga industri penunjang pun akan semakin kesulitan.

Puluhan ribu orang setuju dengan Dewangga dan bersedia menandatangani petisi penolakan kewajiban tes PCR (polymerase chain reaction) sebagai syarat untuk perjalanan udara.

"Yang penting jangan tebang pilih. Kita di penerbangan tidak hanya masyarakat kelas atas, tapi banyak juga masyarakat menengah dan menengah ke bawah yang menggantungkan hidupnya di sektor penerbangan ini," kata Dewangga Pradityo Putra di kolom komentar petisi yang dilansir dari Antara.

Dinilai jika memang PCR ini terbaik, setidaknya pemerintah memberikan kebijakan dengan cara menurunkan tarif PCR, baik dengan subsidi atau dengan cara lain sehingga harganya bisa lebih terjangkau masyarakat.

Keberatan turut digaungkan Asosiasi Pilot Garuda (APG). Para pilot khawatir, syarat PCR berdampak langsung kepada berkurangnya tingkat keterisian pesawat.

"Penerapan aturan wajib PCR sangat kami sayangkan mengingat pemulihan ekonomi dari sektor transportasi udara dan pariwisata dalam dua bulan terakhir sudah menunjukkan proses membaik yang cukup signifikan," tutur Donny.


Tepat atau Tidak

Syarat tes PCR untuk naik pesawat, yang kemudian direspon dengan penurunan tarifnya oleh pemerintah mendapat sorotan dari DPR.

Ketua DPR Puan Maharani memuji niatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pengendalian Covid-19. Seperti mewajibkan PCR di semua moda transportasi.

Namun dia mengingatkan jika hal tersebut masih membenani masyarakat. Selama ini, harga tiket transportasi massal banyak yang lebih murah dari harga tes PCR.

"Contohnya masih ada tiket kereta api yang harganya di kisaran Rp 75 ribu untuk satu kali perjalanan. Begitu pula dengan tiket bus AKAP dan kapal laut. Saya kira kurang tepat bila kemudian warga masyarakat pengguna transportasi publik harus membayar lebih dari 3 kali lipat harga tiket untuk tes PCR," kata Puan dalam keterangannya.

Politikus PDIP ini menyadari niatan pemerintah memberlakukan PCR untuk mengantisipasi gelombang baru Covid-19, terutama jelang libur Natal dan Tahun Baru.

"Namun hendaknya harga PCR jangan lebih mahal dari tiket transportasi publik yang mayoritas digunakan masyarakat," kata Puan.

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay Saleh menegaskan, menurunkan harga PCR tidak lantas menyelesaikan masalah. Sebab, biaya tes PCR tetap membebani rakyat. Khususnya yang menggunakan pesawat.

"Tidak semua orang yang naik pesawat memiliki dana yang berlebih. Masih banyak orang yang merasa berat dengan beban membayar tes PCR," kiritik Saleh.

Saleh pun meminta, evaluasi kebijakan wajib PCR bagi penumpang pesawat segera dilakukan. Sebab, test PCR tidak menjamin sepenuhnya bahwa semua penumpang aman Covid.

"Orang yang dites itu aman pada saat dites dan keluar hasilnya. Setelah itu, belum ada jaminan. Bisa saja ada penularan pada masa 3 x 24 jam," tegas dia.

Dia juga mengusulkan kebijakan tes PCR diganti dengan tes antigen. Meski tingkat akurasinya lebih rendah dari PCR, namun biaya testingnya jauh lebih rendah.

"Tujuan testing kan untuk memastikan bahwa semua calon penumpang tidak terpapar. Nah, antigen ini juga bisa digunakan," Saleh menandasi.

Pandangan Pakar

Dari sekian catatan DPR dan penolakan oleh masyarakat, menurut Epidemiolog, kebijakan wajib PCR di sektor transportasi justru sangat tepat.

Ini diungkapkan Epidemiolog dan Peneliti Senior Kamaluddin Latief. "Ini sebagai bagian dari proses skrining dalam upaya pengendalian pandemi COVID-19. Kebijakan wajib tes PCR untuk penerbangan domestik di wilayah Jawa-Bali (PPKM Level 4-1) dan luar Jawa-Bali (PPKM Level 4-3) adalah keharusan dan dibutuhkan," jelas Kamal melalui pernyataan.

"Jika mengacu kepada tes COVID-19, maka gold standard-nya (standar emas) adalah PCR. Hal ini yang harus dipahami oleh semua pihak."

Bahkan dia justru sangat menyarankan skrining tes PCR harus berlaku pada semua jenis moda transportasi, baik udara, laut dan darat.

Penguatan skrining pun penting dilakukan seiring dengan pelonggaran mobilitas dan ancaman lonjakan kasus COVID-19 gelombang ketiga.

"Kita juga melihat munculnya beberapa varian baru (Virus Corona) di luar negeri. Jadi, pelonggaran mobilitas, harus diiringi dengan penguatan upaya skrining," lanjutnya.

"Kebutuhan peningkatan skrining ini juga semakin penting karena Indonesia adalah negara kepulauan," pungkasnya.

Adanya skrining tes PCR juga harus didukung dengan peningkatan kualitas pelacakan (tracing) dan sistem kekarantinaan. Karantina dan protokol kesehatan harus tetap dilakukan dengan ketat dan konsisten.

"Sanksi terhadap pelanggar juga harus dijalankan. Intinya, kita berupaya agar bisa membuat sistem yang mendekati ideal, sesuai kapasitas optimal yang bisa kita lakukan," tegasnya.

Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof. Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan bahwa meskipun tes PCR diberlakukan, potensi penularan virus Corona akan tetap ada.

Meskipun potensinya mungkin tidak besar, tetapi ketika ada antrean dan kerumunan, potensi penularan akan tetap ada.

"Di bandara berangkat itu ada antrian, tidak ada jaga jarak. Baik depan belakang, maupun kiri kanan. Sampai di pesawat, orang di kanan kiri saya makan buka masker. Bahkan waktu balik ke Jakarta, ada antrian lagi dan disuruh buka masker karena dicek foto KTP sama atau tidak," katanya.

Tjandra pun menjelaskan bahwa sebagai orang yang bepergian, dia pun berharap perjalanannya seaman mungkin. Salah satu caranya bisa dilakukan dengan keharusan melakukan PCR tersebut.


Pengusaha Khawatir

Kekhawatiran datang dari pengusaha. Mereka kompak menilai kewajiban PCR di semua moda transportasi akan lebih berdampak pada sektor pariwisata dan transportasi yang saat ini masih sulit untuk pulih akibat pandemi Covid-19.

Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta, Sutrisno Iwantono mengatakan syarat tes PCR yang saat ini masih cukup mahal akan membuat mobilitas masyarakat menjadi berkurang.

"Kalau dampaknya pasti mobilitas penduduk akan terhambat, karena biasa PCR kan mahal yaaa," katanya kepada Liputan6.com, Rabu (27/10/2021).

Apalagi, saat ini industri sektor pariwisata termasuk hotel masih merangkak untuk bisa bangkit akibat dari pandemi Covid-19.

Sekjen DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Haryono mengapresiasi rencana kewajiban tes PCR bagi para pengguna transportasi darat semisal bus antar kota antar provinsi (AKAP).

Menurutnya, regulasi itu bakal efektif untuk memitigasi angka penyebaran Covid-19 di sektor transportasi publik.

"Kalau PCR-nya dilakukan tegak lurus untuk orang yang bergerak di bukan dalam kota ya, terutama pergerakan luar kota, saya yakin akan efektif. Karena orang yang bergerak itu adalah orang yang didakwa benar-benar sehat. Itu pasti bagus," ujar dia kepada Liputan6.com.

Dengan catatan, Ateng meminta penegakan aturan itu harus diberlakukan sebagaimana mustinya, sehingga mencegah terjadinya kasus penularan baru dari para penumpang bus AKAP.

Namun, menurut dia usulan kebijakan wajib tes PCR itu masih meninggalkan pertanyaan. Sebab aturan itu masih belum menjangkau non-public transport, atau para pengguna kendaraan pribadi jarak jauh.

Padahal, Ateng menilai, potensi pemaparan Covid-19 di daerah-daerah rentan terjadi karena para pemilik kendaraan pribadi bisa berpergian jarak jauh tanpa harus tes PCR.

"Non-public transport itu jelas, mustinya mendapatkan perlakuan yang setara. Karena kalau kita bicara angkutan jalan, itu ditopang angkutan umum dan angkutan pribadi. Lalu angkutan pribadinya dilakukan enggak? Siapa yang bisa menjamin kalau angkutan pribadi pasti tidak terpapar? Dia terjamin kalau dia juga dites," serunya.

Berkaca pada pengalaman, Ateng bahkan mewaspadai munculnya angkutan umum ilegal atau travel gelap bebas berkeliaran. Dia buka kemungkinan jika nantinya banyak pemilik kendaraan pribadi yang turut menawarkan jasa travel untuk berpergian jarak jauh.

"Kenapa kok saya teriak angkutan pribadi juga perlu dilihat, karena pada praktiknya dari yang lalu-lalu selama pandemi, itu angkutan pribadi yang menyaru sebagai angkutan umum ramai pergerakan," ungkap dia.

"Artinya angkutan ilegal, mereka enggak pakai protokol. Mereka ngangkut penumpang seenak perut, dan itu terjadi," tegas Ateng.

Wajib PCR Harus dengan Tarif Murah

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyoroti ketidaktransparanan pemerintah selama ini mengenai tarif PCR. Dengan demikian, tidak adil jika kemudian syarat PCR diwajibkan untuk seluruh moda transportasi.

"Berapa sesungguhnya struktur biaya PCR, dan berapa persen margin profit yang diperoleh oleh pihak provider? Ini masih tanda tanya besar," ujar Ketua YLKI Tulus Abadi.

Setelah Presiden memerintahkan untuk diturunkan harganya, Tulus menyarankan, maka pemerintah harus melakukan pengawasan terhadap kepatuhan atas perintah tersebut.

"Sebab saat ini banyak sekali provider yang menetapkan harga PCR di atas harga yang ditetapkan pemerintah, dengan alasan PCR Ekspress, dengan tarif bervariasi, mulai dari Rp 650.000, Rp 750.000, Rp 900.000, hingga Rp 1,5 juta," ungkap Tulus.

Kemudian, terkait wacana bahwa semua moda transportasi yang akan dikenakan wajib PCR, hal tersebut dilakukan jika harga PCR bisa diturunkan lagi secara lebih signifikan, misalnya menjadi Rp 100.000.

"Sebab jika tarifnya masih Rp 300.000, mana mungkin penumpang bus diminta membayar PCR yang tarifnya lebih tinggi daripada tarif busnya itu sendiri?," tutup Tulus.