Jasad yang Hilang di Bawah Abu Semeru

Terus Bertambah, Korban Meninggal Semeru Erupsi Jadi 34 Orang

Liputan6.com 2021-12-07 13:49:47
Warga melihat jembatan yang rusak akibat abu vulkanik pascaerupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, 5 Desember 2021. Sebanyak 14 orang meninggal dunia dan 69 mengalami luka-luka akibat e

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya I Wayan Suyatna menyatakan, jumlah korban meninggal terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru di Lumajang, bertambah menjadi 34 orang, Selasa siang ini (7/12/2021).

"Korban meninggal sebanyak 34 orang dan 16 orang masih dalam pencarian," katanya, di Posko Lapangan Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, dilansir Antara.

Menurutnya ada empat tim evakuasi yang operasi pencarian terhadap korban terdampak awan panas guguran di beberapa titik yakni di Curah Kobokan, Kampung Renteng, dan lokasi penambangan pasir.

"Tim evakuasi paling banyak menemukan jenazah korban di dua lokasi yakni Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, dan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh," tuturnya.

Ia menjelaskan jenazah korban lebih banyak ditemukan tertimbun material abu vulkanik dan awan panas guguran, namun ada juga yang ditemukan di dalam reruntuhan rumah.

"Sejauh ini cuaca cukup cerah dalam melakukan evakuasi korban awan panas guguran Semeru karena kendala tim operasi selama ini yakni faktor cuaca seperti angin kencang dan hujan deras, serta aktivitas Semeru seperti awan panas guguran dan abu vulkanik," tuturnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Masih Berpotensi Luncurkan Awan Panas

Ia mengatakan aktivitas Gunung Semeru yang masih berpotensi meluncurkan awan panas guguran juga menjadi pertimbangan tim operasi dalam melakukan evakuasi korban.

"Kami mengutamakan keselamatan tim evakuasi dalam melakukan pencarian korban. Apabila cuaca buruk maka tim akan mencari tempat yang aman lebih dulu sebelum melanjutkan evakuasi korban," katanya.

Jenazah korban yang ditemukan tim evakuasi kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haryoto dan RSUD Bhayangkara Lumajang untuk penanganan selanjutnya.

Sementara itu berdasarkan data Basarnas Surabaya, jumlah korban yang mengalami luka berat 26 orang dan luka ringan 82 orang yang sudah menjalani perawatan di Puskesmas dan rumah sakit.

PPKM Level 3 Batal, Yakin Kita Aman?

HEADLINE: PPKM Level 3 Nataru Batal, Bagaimana Pengendalian COVID-19 di Akhir Tahun?

Liputan6.com 2021-12-08 00:01:08
Penumpang tengah berjalan di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Selasa (23/11/2021). Sosialisi bertujuan agar masyarakat dapat mulai mempersiapkan diri mengisi perayaan Nataru sec

Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 Nataru urung dijalankan. Tinggal hitungan pekan jelang libur akhir tahun, Pemerintah memutuskan membuat kebijakan yang lebih seimbang, tidak menyamaratakan perlakuan di semua wilayah ketika momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Seperti disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat saat Nataru disesuaikan dengan situasi pandemi COVID-19.

"Penerapan level PPKM selama Nataru akan tetap mengikuti asesmen situasi pandemi sesuai yang berlaku saat ini, tetapi dengan beberapa pengetatan," kata Luhut dalam siaran persnya, Selasa (7/12/2021).

Sebelumnya, PPKM Level 3 Nataru direncanakan berlaku sepekan, mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Namun, kebijakan itu batal diterapkan karena penanganan Pandemi COVID-19 menunjukkan perbaikan signifikan dan terkendali.

Situasi pandemi di Tanah Air terkendali tampak dari kasus konfirmasi COVID-19 harian yang stabil di bawah angka 400 kasus. Selain itu, Luhut mengatakan, kasus aktif dan jumlah pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit pun menunjukkan penurunan dalam beberapa hari terakhir.

Capaian vaksinasi dosis pertama di Jawa-Bali yang menyentuh 76 persen serta dosis kedua mendekati 56 persen turut menjadi pertimbangan batalnya rencana PPKM Level 3 Nataru. Demikian pula dengan vaksinasi lansia yang mencapai 64 dan 42 persen dosis pertama dan kedua di Jawa-Bali.

Luhut mengatakan, hasil sero-survei menunjukkan, masyarakat Indonesia telah memiliki antibodi COVID-19 yang tinggi.

Sementara, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, batalnya rencana PPKM Level 3 Nataru merupakan bentuk kebijakan gas dan rem Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menangani pandemi.

"Kebijakan menginjak gas dan menarik rem idealnya disesuaikan dengan perkembangan data terkini COVID-19. Untuk itu gas dan rem harus dilakukan secara dinamis sesuai dengan perkembangan Covid-19 di hari-hari terakhir," tegas Moeldoko, Selasa (7/12/2021).


Epidemiolog: Kebijakan PPKM Level 3 Nataru Tidak Bisa Tanpa Dasar

Keputusan Pemerintah membatalkan rencana PPKM Level 3 Nataru disambut positif oleh Epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono. Ia mengaku keputusan tersebut berdasarkan masukan dari dirinya.

"Ya itu kan usul saya, iyalah (menyambut positif), ngapain pakai PPKM," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (7/12/2021).

Pandu menegaskan, bahwa PPKM Level 3 ke semua wilayah Indonesia tidak bisa ditegakkan tanpa ada dasar. Pijakan yang diambil dalam penerapan level tersebut dinilainya hanya berlandaskan pada asumsi semata.

"Dasarnya enggak bisa karena kekhawatiran, ketakutan, mau mencegah gelombang ke-3. Enggak bisa, kan ada ketentuannya mau menaikkan-menurunkan level itu ada ketentuannya," tegas dia.

Sementara Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman sejak awal memang tak setuju jika PPKM level 3 diterapkan serentak di seluruh wilayah saat Nataru. Dicky mengatakan bahwa PPKM secara umum adalah strategi baik yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). PPKM terbukti berhasil meredam kasus COVID-19 di berbagai negara termasuk Indonesia, namun, menurutnya, penerapan tingkatannya perlu disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah.

"Saya tidak setuju diterapkan PPKM level 3 di seluruh wilayah tuhbukan berarti tak boleh ada pembatasan, tapi leveling-nya sesuai saja dengan indikator pandemi di wilayahnya, supaya konsisten dengan indikator itu," kata Dicky kepada Health Liputan6.commelalui pesan suara, Selasa (7/12/2021).

Dicky menambahkan, dengan menerapkan PPKM sesuai keadaan di setiap wilayah, maka pemerintah telah memberikan insentif kepada masing-masing wilayah terkait keberhasilan menangani pandemi.

"Leveling PPKM sesuai wilayah juga menjadi insentif bagi setiap wilayah itu, wilayah yang levelnya rendah boleh menikmati sekian persen kebebasan dengan kontrol ketat."

Dicky pun setuju dengan pengetatan aturan saat Nataru, bukan dengan peningkatan level PPKM.

"Bukan berarti meningkatkan level PPKM, tapi pengetatan yang ditambah, misalnya enggak boleh berkerumun apapun levelnya, nah seperti itu."

Sedangkan terkait kemunculan Omicron, Pandu meyakini varian tersebut tidak berpotensi menimbulkan gelombang ketiga di Tanah Air. Ini lantaran hingga saat ini, varian COVID-19 tersebut belum terdeteksi di Indonesia.

"Enggak (berpotensi), masuk aja belum. Paniknya karena semua mass media memberitakan hal-hal yang panik. Semuanya bilang mau gini dua kali lipat, orang semuanya masih belum pasti. Para ahli sudah bilang, kita belum tahu tentang Omicron. Kemungkinan ini itu, tapi enggak ada bukti. Selama enggak ada bukti ya enggak bisa dipercaya, itukan teori berdasarkan perubahan virus. Emangnya virus berubah, ganti baju terus bisa cepat menularkan, ya enggak bisa lah tanpa dasar, enggak mungkin gitu loh," terang dia.

Jadi semua itu, Pandu melanjutkan, tidak bisa hanya berdasarkan laboratorium. Harus berdasarkan fakta di lapangan.

"Selama ini dari data-data di Afsel di banyak negara enggak ada kenaikan kasus yang luar biasa, enggak ada kematian karena Omicron," ungkap dia.


Level PPKM Disesuaikan dengan Masing-Masing Daerah

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan, perubahan kebijakan bukanlah suatu hal yang aneh. Menurutnya, Pemerintah pun kerap memperbaharui aturan PPKM dengan mengikuti kondisi yang dinamis.

"Ini bukan sesuatu yang aneh pendapat saya karena selama ini juga tiap minggu kita buat perubahan-perubahan kok, level saja berubah, jadi sangat dinamis," katanya di kompleks parlemen DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (7/12/2021).

Tito mengungkap, hasil terakhir pada rapat di Istana Negara pada Selasa (6/12), istilah PPKM Level 3 pada masa Nataru tidak lagi digunakan, melainkan pembatasan khusus Nataru yang diatur secara spesifik.

"Kalau level 3 kan masuk mal 50 persen, kalau pembatasan khusus hasil rapat kemarin 75 persen tapi penerapan (aplikasi) Peduli Lindungi, Presiden menyampaikan tidak perlu ada penyekatan-penyekatan, tapi diperkuat di tempat ruang-ruang publik itu menggunakan Peduli Lindungi. Yang vaksin dua kali boleh jalan," tuturnya.

Lebih lanjut Tito menjelaskan, hasil survei serologi menunjukkan bahwa antibodi masyarakat relatif cukup tinggi dari berbagai indikator. Maka penerapan level 3 tidak dilakukan di semua wilayah.

"Sehingga judulnya diganti dengan pembatasan kegiatan masyarakat di masa Nataru, 24 Desember sampai dengan 2 Januari. Nah itu spesifik," kata mantan Kapolri ini.

Sementara, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 masa Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) akan disesuaikan dengan level masing-masing daerah.

"Pemerintah Indonesia baru-baru ini telah membahas tentang kebijakan Level 3 (PPKM) yang akan diterapkan selama Natal dan Tahun Baru, tetapi setelah beberapa pertimbangan, kebijakan tersebut akan disesuaikan," terang Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Selasa, 7 Desember 2021.

"PPKM (masa Nataru) akan sesuai dengan level masing-masing daerah sebagaimana ditetapkan sebelumnya, yaitu Level 1, 2, 3, dan 4 pada tingkat masing-masing kabupaten dan kota."

Kementerian Kesehatan Ri melalui Siti Nadia Tarmizi pun menyatakan bahwa penerapan protokol kesehatan dan program vaksinasi COVID-19 tetap harus digencarkan meski PPKM Level 3 saat Nataru tidak jadi diterapkan di seluruh wilayah di Tanah Air.

"Kalau kita lihat situasi pandemi yang terus membaik, bahkan hampir semua drop (turun) pada Level 2 (PPKM). Walau demikian, prokes yang ketat dan percepatan vaksinasi harus tetap kita lakukan," ujar Nadia saat dikonfirmasi Health Liputan6.com melalui pesan singkat pada Selasa, 7 Desember 2021.

Kemenkes mencatat, kasus konfirmasi positif sekarang di kisaran hanya 130 kasus.

"Kemarin sempat juga banyak informasi-informasi yang mengatakan kasus COVID-19 kita sampai 400-an. Padahal, kasus yang kita laporkan itu sekitar 130 dan cenderung minggu ini kita melihat penurunannya, antara 200-300 kasus yang dilaporkan per hari," beber Nadia.

Data Kemenkes terkait kematian COVID-19 yang dilaporkan, Nadia melanjutkan, selama satu minggu rata-rata 8 sampai 10 kasus. Angka positivity rate terus menurun walaupun 0,02 digit, yakni dari 0,19 persen ke 0,17 persen. Kemudian saat ini 0,13 persen.

Data yang dikumpulkan oleh Satgas Penanganan COVID-19 pun menunjukkan tingkat positivity rate Indonesia tetap terkendali. Satgas mencatat, dalam seminggu terakhir sudah lebih dari 1,3 juta orang yang diperiksa. Angka ini meningkat dari minggu-minggu sebelumnya yang berkisar di angka 900 ribu - 1,2 juta orang, seperti dikutip dari laman covid19.go.id. Dengan jumlah tes yang besar tersebut, tingkat positif rate di Indonesia berada di 0,12 persen.

Meski positivity rate COVID-19 di Indonesia saat ini rendah, Nadya berpesan, masyarakat harus tetap waspada. Ini terkait Varian Delta termasuk yang paling banyak beredar dan mendominasi jenis virus SARS-CoV-2 di Tanah Air.

"Ini yang perlu diwaspadai. Varian Delta telah bermutasi memiliki turunan sampai setidak-tidaknya saat ini kita sudah mengidentifikasi ada 23 turunan dari varian tersebut."

Melihat masih ada ancaman varian COVID-19, termasuk varian Delta, masyarakat tidak boleh lengah.

"Penting bahwa kita tidak boleh lengah untuk protokol kesehatan, tetap batasi mobilitas," pungkas Nadia.


Pengetatan Kegiatan Masyarakat Saat Nataru

Kendati PPKM Level 3 Nataru yang semula akan dilakukan serentak di semua wilayah kini dibatalkan, Pemerintah tetap akan menerapkan sejumlah pembatasan guna mencegah lonjakan kasus COVID-19. Pembatasan tersebut seperti aturan mengenai jumlah orang pada acara kerumuman masyarakat, penonton pertandingan olahraga, operasional pusat perbelanjaan hingga perjalanan jarak jauh.

Moeldoko mengatakan, Jokowi ingin protokol kesehatan tetap diberlakukan secara ketat meski ada pelonggaran.

"Jadi Presiden satu sisi memberikan kelonggaran, tapi pada sisi yang lain memberikan penekanan atas protokol kesehatan," tutur Moeldoko.

Sejumlah aturan pengetatan kegiatan masyarakat mulai disosialisasikan seperti syarat perjalanan jarak jauh dalam negeri adalah wajib vaksinasi lengkap dan hasil antigen negatif maksimal 124 jam sebelum keberangkatan. Untuk orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap ataupun tidak bisa divaksin karena alasan medis, tidak diizinkan untuk bepergian jarak jauh.

"Anak-anak dapat melakukan perjalanan, tetapi dengan syarat PCR yang berlaku 324 jam untuk perjalanan udara atau antigen 124 jam untuk perjalanan darat atau laut," ujar Luhut Pandjaitan yang dikutip dari situs kemenkomarves, Selasa (7/12/2021).

Luhut juga memastikan perbatasan Indonesia akan tetap diperketat, menerapkan kewajiban melampirkan hasil tes PCR negatif maksimal 2x24 jam sebelum keberangkatan untuk penumpang penerbangan internasional.

Juga, melakukan karantina selama 10 hari di Indonesia, baik WNI maupun WNA, untuk kedatangan dari selain 11 negara yang ditetapkan. Kesebelas negara yang dimaksud adalah Afrika Selatan, Botswana, Lesotho, Eswatini, Mozambique, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Angola, Namibia, dan Hong Kong.

Sementara bagi WNI dari 11 negara yang disebutkan akan diminta menjalani karantina selama 14 hari dan melakukan tes PCR di hari ke-13 karantina.

"Syarat perjalanan akan tetap diperketat, terutama di perbatasan untuk penumpang dari luar negeri. Namun, kebijakan PPKM di masa Nataru akan dibuat lebih seimbang dengan disertai aktivitas testing dan tracing yang tetap digencarkan," kata Luhut.

Pemerintah juga menerapkan pelarangan seluruh jenis perayaan Tahun Baru di hotel, pusat perbelanjaan, mall, tempat wisata dan tempat keramaian umum lainnya. Sementara untuk operasional pusat perbelanjaan, restoran, bioskop dan tempat wisata hanya diizinkan dengan kapasitas maksimal 75 persen dan hanya untuk orang dengan kategori hijau di aplikasi Peduli Lindungi.

Sedangkan untuk acara sosial budaya, kerumunan masyarakat yang diizinkan berjumlah maksimal 50 orang. Disiplin penggunaan Peduli Lindungi harus ditegakkan," pungkas Menko Luhut.

"Perubahan secara detail akan dituangkan dalam revisi inmendagri dan surat edaran terkait Nataru lainnya," kata dia.

Isu Uighur, AS Boikot Olimpiade China

Diplomat AS Boikot Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing

Liputan6.com 2021-12-07 06:30:00
Jubir Gedung Putih, Jen Psaki, bahas posisi pemerintahan Joe Biden terkait krisis Israel-Palestina. Dok: White House

Gedung Putih mengumumkan bahwa diplomat AS akan memboikot Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing. Tak ada delegasi resmi yang akan dikirim ke Olimpiade Beijing 2022.

Atlet AS masih dapat bertanding, meski delegasi diplomatik tidak hadir.

Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki, menyorot masalah pelanggaran HAM yang dilakukan China, termasuk yang terjadi di Xinjiang, dan AS tidak akan mengabaikan apa yang terjadi.

"Kami tidak bisa melakukan hal tersebut," ujar Psaki seperti dikutip BBC, Selasa (7/12/2021).

Keputusan boikot diplomatik ini mendapatkan dukungan dari Partai Republik dan Demokrat.

"Walau kita harus mendukung dan merayakan atlet-atlet kita, Amerika dan dunia tidak bisa memberikan imprimatur ke pertandingan-pertandingan ini atau melanjutkan seakan-akan tidak ada yang salah mengadakan Olimpiade di sebuah negara yang melakukan genosida dan pelanggaran HAM massal," ujar Ketua DPR AS Nancy Pelosi.

Sementara, Senator Tom Cotton dari Partai Republik justru meminta boikot yang lebih besar. Senator Cotton menyorot "penghilangan" atlet di China.

"Kita tidak boleh mengekspos Tim AS kepada bahaya-bahaya dari rezim busuk yang menghilangkan atlet-atletnya sendiri," ujarnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


China Siap Balas

Sebelumnya, pemerintah China berkata siap mengambil langkah melawan aksi-aksi boikot. Mereka pun menegaskan bahwa Olimpiade bukanlah ajang untuk postur politik.

"Saya ingin menekankan bahwa Pertandingan Olimpiade Musim Dingin bukanlah panggung untuk postur dan manipulasi politik," ujar jubir Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian.

"Jika AS ingin semaunya sendiri, China akan mengambil tindakan balasan yang tegas," kata Zhao.

Sebelumnya, AS juga pernah memboikot Olimpiade Moskow 1980 karena protes invasi Soviet ke Afghanistan pada 1979.

Uni Soviet dan sekutunya kemudian memboikot Olimpiade Los Angeles di 1984.

Kebetulan, AS juga nantinya akan menggelar Olimpiade Musim Panas di Los Angeles pada 2028.

Paus: Batasi Penggunaan Sosmed

Kunjungan ke Yunani, Paus Fransiskus Desak Batasi Penggunaan Sosial Media

Liputan6.com 2021-12-07 11:56:02
Paus Fransiskus menyampaikan pesan saat memimpin Misa Malam Paskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (11/4/2020). Paus mengatakan bahwa ketakutan orang-orang saat ini sama seperti keta

Senin 6 Desember 2021 Paus Fransiskus mengakhiri kunjungannya ke Yunani. Ia menutup perjalanannya ke tempat tersebut dengan menemui kaum muda Katolik di Sekolah Katolik Saint Dionysius di ibu kota Athena.

Paus pun mendesak kaum muda agar mengejar impian mereka dan tidak tergoda oleh konsumerisme atau "menjadi terobsesi dengan penampilan." Demikian pidatonya di depan anak-anak sekolah yang dikunjunginya di Athena, seperti dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (7/12/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Paus Fransiskus mengatakan kepada anak muda yang menghadiri acara itu "Ingat kata-kata terkenal yang terukir di Kuil Delphi? 'Kenali dirimu sendiri',".

"Saat ini, kita berisiko melupakan siapa diri kita, menjadi terobsesi dengan penampilan, dibombardir dengan pesan yang membuat hidup bergantung pada apa yang kita kenakan, mobil yang kita kendarai, bagaimana orang lain melihat kita. Namun kata-kata kuno itu -- 'kenalilah dirimu sendiri' -- tetap relevan hingga hari ini."

Paus Fransiskus menambahkan, "Sadarilah bahwa nilaimu terletak pada siapa dirimu dan bukan pada apa yang kau miliki. Nilaimu bukanlah pada merek pakaian atau sepatu yang kamu kenakan, tetapi pada keunikanmu."

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dorongan untuk Kaum Muda

Paus Fransiskus menggemakan tema umum yang diangkatnya bagi kaum muda, mendorong mereka untuk tetap teguh dalam iman mereka, bahkan di tengah keraguan, dan menahan godaan untuk mengejar tujuan materialis.

Dia mengutip Odyssey karya Homer dan godaan oleh sirene (makhluk bersayap dalam mitologi Yunani yang nyanyiannya memikat pelaut yang tidak waspada menuju pantai berkarang yang menyebabkan perahu karam).

Dia mendesak audiensnya untuk menghabiskan lebih sedikit waktu di media sosial atau menonton televisi, dan keluar dari zona nyaman mereka.

"Lebih mudah duduk di sofa di depan TV, tapi itu untuk orangtua, bukan untuk orang muda," tambahnya.


Infografis Varian Baru Omicron Hantui Dunia:

 

Berpisah 24 Jam karena Semeru

Pasutri Ini Terpisah 24 Jam saat Gunung Semeru Meletus, Pertemuannya Haru

Liputan6.com 2021-12-07 15:35:31
Pasangan Suami Istri Ini Terpisah 24 Jam saat Erupsi Semeru, Pertemuannya Haru. (Sumber: TikTok/signs009)

Bencana Gunung Semeru meletus menyisakan kesedihan bagi para korban yang terdampak. Kondisi gelap pada saat kejadian membuat warga sekitar panik dan berhamburan menyelamatkan diri. Di antara mereka bahkan ada yang sampai terpisah dari anggota keluarga yang lain.

Musibah yang menyita perhatian masyarakat itu pun terekam di berbagai media, termasuk di media sosial. Banyak warga yang berjuang menyelamatkan anggota keluarga mereka. Namun, ada juga anggota keluarga yang tidak sengaja terpisah karena panik dan langsung berlari pada saat erupsi Semeru berlangsung.

Seperti yang dialami oleh pasangan suami istri dalam video yang viral di media sosial berikut. Video viral tersebut diunggah oleh akun TikTok @signs009. Dalam video tersebut, tampak sepasang suami istri yang menangis haru saat pertemuan mereka setelah terpisah selama 24 jam karena erupsi Semeru yang berada di Lumajang, Jawa Timur.

"Maka nikmat Tuhan mana yang kau dustakan?" tulis akun TikTok @signs009 dalam keterangan video, seperti dikutip Liputan6.com pada Selasa (7/12/2021).


Pertemuan setelah 24 jam terpisah

Cerita haru dan menyedihkan silih berganti datang dampak dari erupsi Gunung Semeru. Salah satunya terjadi pada pasangan suami istri yang tidak sengaja terpisah pada saat gunung di Jawa Timur itu mengalami erupsi. Pasutri itu terpisah saat melarikan diri dari rumah yang terdampak abu vulkanik suhu panas.

Dijelaskan dalam video, pasangan tersebut sudah 24 jam terpisah tanpa komunikasi apapun setelah kejadian. Satu sama lain sempat mengira tidak selamat dari bencana, namun takdir akhirnya menyatukan mereka kembali dalam sebuah pertemuan yang mengharukan.

"Terpisah 24 jam tanpa komunikasi. Mengira satu sama lain tidak selamat dari bencana, tapi takdir akhirnya berhasil pertemukan kembali dipengungsian," tulis pemilik akun dalam video.

Pada video tersebut terlihat pasangan suami istri yang menangis haru dan berpelukan satu sama lain setelah terpisah saat bencana. Dalam video tersebut dijelaskan bahwa kondisi saat kejadian adalah jam 4 sore. Di mana dalam tragedi itu, ada yang kehilangan anak, suami, bahkan istri. Mereka semua panik berhamburan menyelamatkan diri.


Komentar warganet

Video sepenggal kisah haru ini direkam oleh si pengunggah secara tidak sengaja ketika ia membantu evakuasi warga. Video viral yang telah ditonton oleh 819 ribu pengguna TikTok itu pun menuai berbagai komentar dari warganet. Banyak yang ikut merasa sedih sekaligus terharu melihat pertemuan tersebut.

"Serasa dikasih kesempatan kedua untuk saling mengabdi dan memperbaiki diri," tulis akun @fit***55.

"Please please, nggak bisa nahan air mata netes," ungkap akun @rey***ia.

"Ya Tuhan nangis aku, semoga semua saudara di sana cepat ketemu sama keluarga ya," tulis akun @ser***32.

"Cinta sejati hanya maut yang mampu memisahkan," tulis akun @bun***05.

"Aku ngga bisa bayangin kalau aku di sana paniknya kayak apa," ungkap akun @ima***83.


Saksikan videonya berikut:

Nonton Film 5 Menit, Dihukum 14 Tahun

Remaja Korea Utara Dihukum 14 Tahun Kerja Paksa karena Tonton Film Won Bin Selama 5 Menit

Liputan6.com 2021-12-07 07:30:36
Ilustrasi Korea Utara (AFP)

Seorang remaja Korea Utara dilaporkan dihukum 14 tahun kerja paksa usai menonton film buatan Korea Selatan. Padahal, ia hanya menonton selama lima menit.

Daily NK, sebuah media yang khusus memberitakan tentang Korea Utara, melaporkan remaja itu berstatus pelajar sekolah menengah di Hyesan, sebuah kota di Korut yang berada dekat perbatasan China. Ia dihukum 14 tahun bekerja di kamp pekerja setelah menonton film The Man from Nowhere.

Mengutip sumber di Provinsi Yanggang, Korut, bocah berusia 14 tahun itu kedapatan menonton film yang dibintangi oleh Won Bin pada 2010 itu selama lima menit. Pemerintah setempat sebelumnya telah mengetatkan ancaman hukuman bagi mereka yang kedapatan menikmati konten populer dari Korsel.

Hukum baru di Korea Utara yang dikeluarkan tahun lalu melarang warganya untuk menonton, mendengarkan atau menyimpan film, rekaman, material yang disunting, buku, lagu, lukisan ataupun foto terbitan Korea Selatan. Mereka yang melanggar terancam hukuman maksimal 15 tahun kerja paksa.

Media itu juga menyatakan hukum tersebut tak secara spesifik menyebut batasan umur warga yang terancam sanksi. Faktanya, remaja diperlakukan sama seperti orang dewasa di bawah hukum baru itu. Dengan kata lain, rezim pemerintah Korea Utara ingin mengingatkan semua warganya bahwa siapapun akan dikenai hukuman berat bila melanggar.

Mengutip The Korea Times, Selasa (7/12/2021), orangtua remaja itu juga terancam dijerat sanksi karena dianggap tak bertanggung jawab dalam mendidik anaknya sehingga anak mereka bertindak krimimal. Hal itu merujuk kasus yang terjadi di Sinuiju pada Februari 2021. Saat itu, seorang remaja dan orangtuanya dikirim ke pedesaan setelah ia tertangkap basah menonton film porno di rumah.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Squid Game

Radio Free Asia juga melaporkan pada bulan lalu, seorang pria dihukum mati karena menyelundupkan dan menjual salinan serial Squid Game kepada para pelajar. Kasus terbongkar setelah tujuh pelajar ketahuan menonton serial terpopuler di Netflix itu.

Dalam Buku Putih Hak Asasi Manusia di Korea Utara 2021 yang dipublikasikan oleh Korean Institute for National Unification, sejumlah pembelot Korea Utara bersaksi bahwa mereka yang kedapatan menyalurkan drama Korsel dieksekusi oleh regu tembak. Laporan itu didasarkan pada wawancara mendalam dengan 50 pembelot.

"Banyak pembelot secara konsisten bersaksi bahwa aksitivitas menonton drama, film dan rekaman lain dari Korsel telah menyebar. Mereka membeli perekam murah dari China dan secara sembunyi-sembunyi menjual atau menyebarkan rekaman itu."

"Banyak warga Korut yang pernah menonton konten Korsel meresponsnya dengan kekaguman pada Korsel dan persepsi negatif terjadap Korut. Dalam beberapa kasus, mereka iri dengan kemakmuran ekonomi Korsel dan kebebasan hidup sehari-hari yang berujung pada pembelotan," tambah laporan itu.


Jaket Kulit

Dalam kasus berbeda, pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Un, mengeluarkan aturan nyeleneh. Ia disebut melarang warganya untuk menggunakan jaket kulit.

Konon, keputusan ini dibuat lantaran ia kesal gaya berpakaiannya ditiru oleh sejumlah orang di Korea Utara dan diperjualbelikan secara bebas di pasar.

Ini menjadi aturan nyeleneh kesekian yang dibuat oleh Kim Jong-Un. Sebelumnya, ia melarang masyarakat di Korea Utara untuk menggunakan jeans.


Nuklir Korea Utara

 

Kalender Seharga Rp 11 Juta

Chanel Tuai Kritik karena Jual Kalender Seharga Rp11Juta

Liputan6.com 2021-12-07 07:02:02
Chanel ditertawakan menjual kalender advent karena isinya tak sebanding dengan harganya (dok.Instagram/@elise_harmon/https://www.instagram.com/p/CXEmuzJOvpI/Komarudin)

Rumah mode Chanel dibuat panas oleh pengguna media sosial setelah satu pelanggannya membuka kalender Advent mewah seharga 610 pound sterling atau Rp11,6 juta. Hal itu karena tidak serasi dengan isinya.

Dalam serangkaian video di TikTok, seorang wanita bernama Elise Harmon berbagi bagaimana kalender advent itu tak sesuai dengan harapan dan impian. Kalender harga mahal itu ternyata berisi beberapa set stiker, magnet, stempel lilin, dan set perhiasan plastik, seperti dilansir dari laman Daily Record, Senin, 6 Desember 2021.

Merek fesyen tersebut mendapat kritik luas secara online. Salah satu komentator malah membandingkan kalender itu dengan McDonald's Happy Meal.

Diklaim setelah video itu viral, Chanel menghapus akun TikToknya. Video tersebut telah dilihat lebih dari 50 juta kali dalam tiga hari terakhir.

Chanel menggambarkan produk di situs webnya sebagai "kalender tidak seperti yang lain" dan "sesuatu yang berharga untuk tahun-tahun mendatang". Kalender tersebut tersedia dalam "jumlah yang sangat terbatas".

Elise memulai video pertama, yang telah dilihat 13,4 juta kali, dengan mengatakan, "Oke, apakah saya gila? Ya. Tapi saya belum pernah melihat kalender advent Chanel, jadi mari kita lihat apakah itu sepadan dengan promosi sensasionalnya."

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Isi Dalam Kotak

Dia mulai membuka barang-barang yang ada di dalam kotak besar yang menyerupai botol parfum Chanel No 5. Elise membuka kotak pertama dalam kalender advent itu , mengungkapkan satu set stiker dan tertawa: "Ini pasti lelucon."

Ada suguhan yang lebih mewah, seperti lipstik, krim tangan, dan produk kecantikan ukuran sampel lainnya. Namun, di dalam kotak tidak ada ukuran lengkap.

Kemudian dia menemukan lebih banyak stiker, sebuah buku penuh gambar, dan magnet. Pengguna dengan cepat mempertanyakan bagaimana isi kalender bisa disamakan dengan harga 610 pound sterling atau Rp11,6 juta.


Komentar Pengguna

Video Elise itu mendapatkan banyak komentar dari pengguna TikTok. Seorang komentator menebak, "Mereka langsung mencampur sampel dengan perlengkapan kantor ya?"

Satu orang menyebutnya "norak" sementara komentar teratas mengatakan: "Nona, saya menangis [karena] seluruh kotak adalah sampel dan stiker gratis."

Yang lain berkata, "Mereka benar-benar merampokmu." Orang lain menyebutnya "Fyre fest of advent calendars", merujuk pada kegagalan festival musik yang terkenal pada 2017 di mana harga tiketnya mencapai 100.000 dolar AS atau Rp1,4 miliar.


Infografis Kalender Lomba Lari Indonesia November 2019

 

Herd Immunity Sudah Tercapai?

Vaksinasi Meningkat, Mendagri Klaim Herd Immunity di Masyarakat Sudah Tercapai

Liputan6.com 2021-12-07 16:31:00
Mendagri Tito Karnavian menyampaikan penjelasan saat rapat kerja dengan Komisi II DPR di Gedung Nusantara, Jakarta, (13/7/2020). Tito meminta kepala daerah yang kembali maju pada Pilkada 2020

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengklaim tingkat antibodi masyarakat Indonesia sudah cukup tinggi. Dengan begitu, Tito mengklaim, herd immunity atau kekebalan komunal masyarakat sudah tercapai.

"Tingkat antibodi kita cukup tinggi juga sehingga kita kemungkinan sudah mencapai herd immunity dari 9 daerah aglomerasi," kata Tito di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/12).

Tito melanjutkan, dariberbagai masukan menunjukkan bahwa situasi kasus Covid relatif landai. Dia berkata, angka status konfirmasi positif corona sudah rendah.

"Kita kan lihat angka-angka status konfirmasi kan relatif rendah dibanding dulu yang puluhan ribu," kata mantan Kapolri ini.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua


Target 70 Persen Vaksinasi hingga Akhir Tahun

Tito menambahkan, tingkat vaksinasi masyarakat Indonesia sudah membaik.Pemerintah sendiri terus menggencarkan target vaksinasi masyarakat Indonesia sebanyak 208.265.720.

"Tingkat vaksinasi yang meningkat, yang baik, meskipun perintah Presiden untuk digenjot terus sampai 70 persen target akhir Desember," pungkasnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Prilly Latuconsina Lulusan Terbaik

Perjuangan Prilly Latuconsina Jadi Lulusan Terbaik, Korbankan Pekerjaan hingga Tak Sempat Tidur

Liputan6.com 2021-12-07 16:30:00
Prilly Latuconsina (Instagram/prillylatuconsina96)

Prilly Latuconsina lulus S1 dengan prestasi yang membanggakan. Artis berusia 25 tahun ini meraih predikat Cumlaude hingga Lulusan Terbaik.

Semua prestasi itu didapat dengan cara yang tidak mudah. Kata bintang serial My Lecturer My Husband ini, banyak sekali perjuangannya penuh dengan air mata.

"Karena kalau kuliah saja sudah berat, apalagi kuliah sambil kerja. Terus harus mempertahankan IPK supaya bisa mendapat penghargaan ini," kata Prilly Latuconsina dikutip dari YouTube Star Story, Selasa (7/12/2021).

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tugas

Prilly Latuconsina mengenang kembali beratnya masa kuliah. Salah satunya, tugas yang menumpuk.

"Banyak juga pelajaran yang waktunya panjang, kita harus praktik, harus mewawancarai orang. Terus ngerjain proyek yang harus ke sana ke mari, presentasi," beber bintang film Danur itu.


Tak Sempat Tidur

Ada masa di mana dia tak sempat tidur karena harus membagi waktu antara pekerjaan dengan kuliah. Seperti diketahui, kegiatan syuting sering kali memakan waktu lama.

"Pulang syuting jam 3 pagi, kelas jam 8, rumah di Tangerang. Jadi jam 6 pagi sudah berangkat, jadi di rumah cuma mandi doang habis itu kelas lagi," Prilly mengurai kegiatannya.

"Terus nahan ngantuk, nahan laper. Terus harus mengerjakan beberapa proyek harus mengorbankan beberapa pekerjaan," sambung sulung dari dua bersaudara itu.


Korbankan Pekerjaan

Prilly Latuconsina juga sempat tak mengambil beberapa pekerjaan di semester awal kuliah agar bisa fokus pada tugas-tugasnya.

"Di semester 1 dan 2 aku sempat menolak beberapa film, beberapa series karena komitmen aku di pendidikan. Saat itu aku sedang mengepalai empat atau tiga proyek di semester yang sama," tutupnya.

Jenderal Andika, Idola Ibu-Ibu Papua

Datang ke Papua, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Langsung Dikerubungi Ibu-ibu

Liputan6.com 2021-12-07 13:56:02
Calon Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menyampaikan keterangan saat mengikuti Sidang Paripurna di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (8/11/2021). DPR menyepakati penetapan Jenderal TNI

Ada momen menarik saat Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa datang ke Papua beberapa hari yang lalu. Dalam video yang tersebar di media sosial, terlihat Andika Perkasa dikerubungi ibu-ibu bak seorang artis.

Ibu-ibu ini menghampiri Andika untuk meminta foto bareng. Sang Panglima TNI dengan ramahnya menyambut ajakan para ibu-ibu tersebut.

Lucunya, para pengawal Andika Perkasa sempat kewalahan menghadapi ibu-ibu ini.

Tonton video Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat dikerubungi ibu-ibu dalam video berikut ini.