Lebih Mengancam dari Gunung Semeru

Gunung Merapi, Ili Lewotolok, Sinabung Berstatus Siaga, Lebih Berbahaya dari Semeru

Liputan6.com 2021-12-06 17:02:57
Seorang warga melihat Gunung Merapi dari Sleman, 2 Desember 2021. Warga diminta mewaspadai potensi dampak guguran lava dan awan panas Gunung Merapi di sektor selatan-barat daya yang meliputi

Badan Geologi Kementerian ESDM merilis laporan kebencanaan terkini, Senin (6/12/2021). Tercatat bahwa status Gunung Merapi, Ili Lewotolok, Sinabung lebih berbahaya dari Semeru.

Dalam keterangannya, status Merapi, Lewotolok, Sinabung masuk dalam katagori Level III atau Siaga. Sementara untuk Ile Werung, Sirung, Kaeangetang, Semeru, Anak Krakatau, Dukono, Ibu, Gamalama, Kerinci, Bromo, dan Soputan masuk dalam Level II atau Waspada.

Visual Gunung Merapi sendiri terpantau jelas hingga berkabut, sementara untuk asap kawah tidak teramati. Aktivitas gempa tercatat 1 kali gempa hembusan, 167 kali gempa guguran, 2 kali gempa fase banyak, dan 2 kali gempa tektonik jatuh.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun pada radius 3 km dari puncak, sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih. Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi," tulis keterangan rekomendasi untuk kondisi Gunung Merapi.

Untuk Gunung Ili Lewotolok, terpantau visual asap putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal tinggi sekitar 100-800 meter dari puncak. Terdapat letusan disertai lontaran material pijar dan suara gemuruh lemah.

"Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok. Masyarakat Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok," tulis keterangan rekomendasi untuk Gunung Ili Lewotolok.


Visual Gunung Sinabung

Adapun Gunung Sinabung terpantau visual asap putih intensitas tebal dengan tinggi sekitar 100-200 meter dari puncak. Untuk kegempaan sendiri berkaitan dengan aktivitas pertumbuhan kubah lava dan tektonik dengan 3 kali gempa hybrid/fase Banyak dan 4 kali gempa tektonik jauh.

"Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G. Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara dan barat," tulis keterangan rekomendasi untuk Gunung Sinabung.

Semeru Masih Menyimpan Bahaya

HEADLINE: Erupsi Tak Terduga Gunung Semeru, Bahaya Belum Berlalu?

Liputan6.com 2021-12-07 00:00:00
Warga melihat jembatan yang rusak akibat abu vulkanik pascaerupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, 5 Desember 2021. Sebanyak 14 orang meninggal dunia dan 69 mengalami luka-luka akibat e

Sabtu sore, 4 Desember 2021, Gunung Semeru meletus. Awan raksasa bergumpal-gumpal keluar dari kawah gunung api yang ada di wilayah Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur itu. Seketika, warga berhamburan menyelamatkan diri.

Dalam video amatir yang beredar, tampak anak-anak hingga orang dewasa berlarian menjauhi gunung. Suara takbir dan istighfar terdengar dari warga yang panik berhamburan.

Sementara di belakangnya terlihat awan raksasa berwarna kelabu menutupi seluruh Gunung Semeru. Gunung api setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu sama sekali tak terlihat.

Kebanyakan warga merasa terkejut lantaran erupsi besar tiba-tiba terjadi tanpa adanya tanda yang signifikan. Namun begitu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani memastikan bahwa early warning system atau sistem peringatan dini di kawasan Gunung Semeru sudah berjalan.

Berdasarkan pengamatan PVMBG, telah terjadi peningkatan aktivitas Semeru sejak 1 Desember 2021, berupa guguran atau pun awan panas. Data aktivitas vulkanik itu juga sudah dilaporkan ke Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

"Kemudian pertanyaannya kenapa masih ada korban? Nah ini juga yang menjadi PR (pekerjaan rumah) dari teman-teman Pemda. Karena sebetulnya sudah ada komunikasi antara kami dengan teman-teman di daerah terkait dengan aktivitas Semeru ini," ujar Andiani saat konferensi pers, Senin (6/12/2021).

Selain melaporkan secara terus menerus aktivitas Gunung Semeru, PVMBG juga telah menerbitkan peta kawasan rawan bencana (KRB). Seluruh laporan aktivitas gunung api dan peta KRB bisa diperoleh masyarakat di aplikasi dan situs resmi PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Namun begitu, Andiani mengakui pihaknya kesulitan memprediksi kemunculan awan panas guguran Gunung Semeru seperti yang terjadi pada Sabtu kemarin. Dia juga tak menampik bahwa potensi muntahan awan panas masih ada.

"Potensi masih ada, tapi kalau ditanya kapan itu terjadi? Bagi kami sulit menjawab itu. Karena kesulitan kami, maka itulah kami perlu melakukan monitoring," ujar dia.

Monitoring dibutuhkan demi mendeteksi getaran gempa sesaat sebelum erupsi terjadi. Maka jika Semeru akan kembali memuntahkan gugurannya, PVMBG sudah bisa mengetahui lewat tanda-tanda getaran yang ditimbulkan.

"Dan setelah getaran-getaran itu tercatat ke atas, maka segera kami sampaikan ke WA grup untuk disampaikan ke masyarakat," ujar dia.

Andiani memastikan, bahwa PVMBG akan terus memonitor aktivitas seluruh gunung api di Indonesia, termasuk Gunung Semeru. Tercatat pada Senin pagi, 6 Desember 2021, Gunung Semeru kembali memuntahkan awan panas guguran sebanyak dua kali, yakni pada sekitar pukul 3.30 WIB dan antara pukul 8.00-9.00 WIB.

"Dengan jarak luncur antara 2,5 hingga 4 kilometer. Sehingga kami menyarankan warga agar menghindari daerah-daerah ancaman guguran awan panas," katanya.

Sementara itu, berdasarkan pengamatan visual PVMBG, aktivitas Gunung Semeru sebelum erupsi pada 4 Desember 2021 kemarin didominasi oleh gempa permukaan. Aktivitas itu tidak menunjukkan adanya kenaikan jumlah dan jenis gempa yang berasosiasi pada suplai magma atau batuan segar ke permukaan.

Selama periode 1-30 November 2021, Gunung Semeru masih terlihat jelas hingga tertutup kabut. Erupsi terjadi tapi tidak terus menerus. Embusan gas dari kawah utama teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-600 meter dari puncak.

Sedangkan pada 1 Desember 2021 terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 1.700 meter dari puncak, atau 700 meter dari ujung aliran lava mengarah ke tenggara. Selanjutnya terjadi guguran lava dengan jarak dan arah luncur tidak teramati.

Kemudian pada 4 Desember 2021 mulai pukul 13.30 WIB, terekam getaran banjir. Selanjutnya pukul 14.50 WIB teramati awan panas guguran dengan jarak luncur 4 kilometer dari puncak atau 2 kilometer dari ujung aliran lava ke arah tenggara atau ke Besuk Kobokan. Inilah awan panas guguran yang paling besar terjadi.

Hingga Senin siang, 6 Desember 2021, tercatat jumlah warga terdampak bencana letusan Gunung Semeru ini mencapai 5.205 jiwa, 27 orang dilaporkan masih hilang, dan 15 orang meninggal dunia. Sementara korban luka per Minggu sore, tercatat berjumlah 56 orang.

Selain berdampak pada korban jiwa, awan panas guguran Gunung Semeru juga merusak sektor pemukiman dan infrastrukur di Kabupaten Lumajang. Data sementara menyebutkan, rumah terdampak berjumlah 2.970 unit, fasilitas pendidikan 38 unit, dan jembatan putus 1 unit (Gladak Perak yang berada di Desa Curah Kobokan, penghubung antara Lumajang dan Malang).

Ahli Vulkanologi, Surono mengatakan bahwa bencana alam Gunung Semeru pada Sabtu lalu bukan erupsi. Menurut dia, yang terjadi kemarin adalah awan panas guguran (APG) akibat longsoran kubah lava.

"Itu saya katakan bukan erupsi. Erupsi Semeru itu baik-baik aja itu Semerunya. Erupsi Semeru itu hanya berupa abu, berupa uap air, berupa material kerikil yang jatuh di sekitar puncak, tapi dia membentuk kubah," ujarnya saat dihubungi Liputan6.com, Senin.

Pria yang akrab disapa Mbah Rono ini menjelaskan, bahwa Semeru merupakan salah satu gunung yang sangat aktif membentuk kubah lava. Apabila kubah lava ini longsor dalam jumlah besar, maka akan diikuti oleh awan panas guguran seperti yang terjadi kemarin.

"Karena lavanya meleleh terus kan, nah kubahnya itu lama-lama longsor dan longsor itu yang menghasilkan awan panas kemarin. Jadi tidak ada kaitannya dengan letusan," katanya menjelaskan.

Itu sebabnya, luncuran awan panas atau wedhus gembel Gunung Semeru yang terjadi Sabtu kemarin begitu dahsyat dan seperti tidak terduga hingga menimbulkan jatuhnya korban jiwa dan luka-luka. Apalagi peristiwa terjadi saat hujan, sehingga berpotensi lebih besar membawa material awan panas ke sungai yang berhulu di Gunung Semeru.

"Biasanya mereka (warga atau penambang pasir) punya warning kalau ada lahar datang, lahar kan jalannya pelan dan mereka bisa menghindar. Nah kemarin pas ada warning yang datang awan panas kecepatannya tinggi, ya enggak bisa mereka menghindar. Biasanya lahar keluar belasan kilometer per jam, ini kan awan panas ratusan kilometer per jam," ucap Mbah Rono.

Ahli Vulkanologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Mirzam Abdurrachman mengatakan, ada tiga hal yang menyebabkan sebuah gunung api bisa meletus. Pertama karena volume di dapur magmanya sudah penuh, kedua karena ada longsoran di dapur magma yang disebabkan terjadinya pengkristalan magma, dan yang ketiga longsor di atas dapur magma.

"Faktor yang ketiga ini sepertinya yang terjadi di Semeru. Jadi, ketika curah hujannya cukup tinggi, abu vulkanik yang menahan di puncaknya baik dari akumulasi letusan sebelumnya terkikis oleh air, sehingga gunung api kehilangan beban," kata Mirzam melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (5/12/2021).

Menurut Mirzam, saat terjadi erupsi warga cenderung tidak merasakan adanya gempa, akan tetapi tetap terekam oleh seismograf. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya material yang berada di dalam dapur magma.

Lebih jauh, ia mengatakan, material aliran lahar yang terjadi di Gunung Semeru merupakan akumulasi dari letusan sebelumnya yang menutupi kawah gunung tersebut.

"Terkikisnya material abu vulkanik yang berada di tudung gunung tersebut membuat beban yang menutup Semeru hilang sehingga membuat gunung mengalami erupsi," ujarnya.

Meskipun isi dapur magmanya sedikit yang bisa dilihat dari aktivitas kegempaan, Gunung Semeru tetap bisa erupsi. Dosen pada Kelompok Keahlian Petrologi, Vulkanologi, dan Geokimia, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) ini menjelaskan, Gunung Semeru merupakan salah satu gunung api aktif tipe A.

Berdasarkan data dan pengamatan yang dilakukan, Mirzam berkesimpulan bahwa Gunung Semeru memiliki interval letusan jangka pendeknya 1-2 tahun. Terakhir tercatat pernah juga mengalami letusan pada 2020 juga di Desember.

"Letusan kali ini, volume magmanya sebetulnya tidak banyak, tetapi abu vulkaniknya banyak, sebab akumulasi dari letusan sebelumnya," ucapnya.

Menurut Mirzam, arah letusan gunung Semeru bisa diprediksi yaitu mengarah ke tenggara. Hal ini karena mengacu pada peta Geologi Semeru, bidang tempat lahirnya gunung ini tidak horizontal tetapi miring ke arah selatan.

"Kalau kita mengacu pada letusan 2020, arah abu vulkaniknya itu cenderung ke arah tenggara dan selatan karena anginnya berhembus ke arah tersebut begitu juga dengan aliran laharnya karena semua suangai yang berhulu ke puncak Semeru semua mengalir ke arah selatan dan tenggara," katanya.

Mirzam mengindikasikan abu vulkanik Gunung Semeru cenderung berat yang ditandai dengan warnanya yang abu-abu pekat. Hal tersebut terlihat dari visual di puncak Gunung Semeru.

Sehingga ketika letusan-letusan sebelumnya terjadi, abu vulkaniknya jatuh menumpuk di hanya di sekitar area puncak gunung semeru, ini yang menjadi cikal bakal melimpahnya material lahar letusan 2021.


Potensi Bahaya Saat Erupsi dan Setelahnya

Mirzam menjelaskan, bahaya dari gunung api secara umum ada dua, yaitu primer dan sekunder. Bahaya primer berkaitan dengan saat gunung meletus dan bahaya sekunder setelah gunung api tersebut meletus.

Sedangkan, bahaya primer dari letusan ialah aliran lava, wedus gembel, dan abu vulkanik. Sementara bahaya sekunder salah satunya adalah banjir bandang atau pun lahar.

"Dua-duanya sama-sama berbahaya," katanya.

Andiani juga mengamini adanya potensi bencana banjir lahar pasca-erupsi yang terjadi pada Sabtu kemarin. Sebab, masih banyak material erupsi yang dimuntahkan dari gunung berapi ini.

"Dan ini volumenya sangat banyak. Sehingga apabila dengan curah hujan yang sekarang ini masih cukup tinggi hingga satu, dua bulan ke depan. Maka tentunya potensi lahar dingin juga masih tinggi untuk mengancam di sekitar Semeru, utamanya adalah bukaan kawah yang mengarah ke bagian selatan dan barat, di antaranya adalah Besuki," kata Kepala PVMBG ini.

Berdasarkan rilis resmi yang disampaikan PVMBG melalui laman resminya, Minggu (5/12/2021), setidaknya ada tiga potensi bahaya yang masih menghantui pascaletusan Gunung Semeru, Sabtu kemarin.

Potensi ancaman bahaya erupsi Gunung Semeru yang pertama berupa lontaran batuan pijar di sekitar puncak. Sedangkan material lontaran berukuran abu dapat tersebar lebih jauh tergantung arah dan kecepatan angin.

"Potensi ancaman bahaya lainnya berupa awan panas guguran, dan guguran batuan dari kubah atau ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. Jika terjadi hujan dapat terjadi lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di daerah puncak," bunyi keterangan resmi tersebut.

Saat ini, status Gunung Semeru masih berada di Level II Waspada. Dalam kondisi ini, warga dan wisatawan dilarang beraktivitas dalam radius satu kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru. Juga pada jarak lima kilometer dari arah bukaan kawah di sektor selatan tenggara.

"Status ini kami rasa belum perlu untuk ditingkatkan, namun demikian kami rasa juga belum waktunya untuk diturunkan. Karena kejadian guguran awan panas juga sebelum-sebelumnya sudah terjadi, namun mungkin (dahulu) luncurannya tak sejauh seperti pada tanggal 4 Desember," kata Andiani.

PVMBG juga meminta warga mewaspadai kemungkinan munculnya awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Terutama di sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sarat.

Sementara itu, Ahli Geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Amien Widodo menyatakan, bahwa letusan Gunung Semeru pada Sabtu kemarin tidak ada kaitannya dengan gempa yang terjadi di Surabaya beberapa jam sebelumnya.

"Jauh, enggak ada kaitannya. Gempa Surabaya kejadiannya subuh dan Gunung Semeru sore," ujarnya kepada Liputan6.com, Senin (6/12/2021).

Terkait potensi selanjutnya, kata Amien, Semeru dari dulu sering meletus dengan skala kecil. "Letusan kecil-kecil itu ngumpul di atas. Dan kalau ada pemicu seperti hujan maka bisa turun menjadi wedus gembel. Tidak sampai berpotensi gempa setelah kejadian ini di Gunung Semeru," ujarnya.

Dia menuturkan, bahwa status Gunung Semeru pascaerupsi Sabtu kemarin hanya Waspada, dan tidak ada aktivitas vulkanik yang berarti.

"Tidak ada pengaruh yang lainnya kecuali debu Gunung Semeru saja yang terbawa angin ke mana-mana. Karena kemarin ada hujan maka awan panasnya atau debunya tidak ke mana-mana," sambungnya.

Secara terpisah, Guru Besar Geologi dan Kebencanaan Universitas Brawijaya Malang, Adi Susilo menuturkan bahwa musim hujan menjadi salah satu pemicu terbesar terjadinya bencana alam di Gunung Semeru.

Tumpukan material atau kubah lava tergerus hujan lalu turun menjadi lahar material panas. Berdasarkan data, setiap hari Gunung Semeru erupsi dalam skala kecil sebanyak 50 kali. Letupan kecil itu mengeluarkan material yang tertumpuk di atas.

"Hujan jadi pemicu besar membuat tumpukan material tidak padat dan renggang di atas ambrol turun ke bawah menjadi lahar panas," kata Adi Susilo di Malang, Senin, 6 Desember 2021.

Material vulkanik itu tidak mampu bertahan, ditambah kondisi curam sehingga jebol karena getaran dampak hujan. Meski dalam situasi hujan, guguran material pasir dan kerikil itu tetap menjadi lahar panas dan turun melalui sungai ke arah Lumajang.

"Jadi itu bukan hanya dari peningatan aktivitas vulkanik kemarin saja. Tapi tumpukan hasil erupsi atau letupan kecil sebelum-sebelumnya," ujar Adi yang juga Kepala Pusat Studi Kebumian dan Mitigasi Bencana.

Meski begitu, peristiwa Gunung Semeru erupsi pada akhir pekan kemarin setidaknya jauh lebih baik. Sebab tumpukan material vulkanik sudah hampir terbawa turun semua. Bila tidak, justru berpotensi menimbulkan dampak lebih besar lagi.

"Kalau sekarang bisa jadi terjadi penumpukan baru karena setiap hari kan selalu ada letupan," ucap Adi.

Adi Susilo menyebut jenis erupsi berupa lahar besar pernah terjadi sekitar 1970-an silam. Saat itu lahar menyapu banyak bangunan dan kebun warga termasuk di wilayah selatan Malang. Seharusnya bencana ini bisa diminimalisasi.

Peristiwa erupsi pada kali ini seharusnya membuat semua pihak bisa berjaga-jaga. Menyusun langkah mitigasi agar kelak bila terjadi peristiwa serupa maka bisa diminimalisasi dan tak menimbulkan korban jiwa.

"Mestinya volume material di atas Semeru itu bisa diprediksi. Entah dengan radar atau dengan teknologi lainnya," kata Adi.

Hasil pemantauan kondisi di kubah lava Semeru tentang kemiringan curam dan tumpukan material pasir dan kerikil, dapat jadi langkah mitigasi. Bisa dilakuan tembakan dengan telemetri atau teknologi lainnya guna mencegah terjadinya bencana besar.

Aktivitas vulkanik melahirkan dua sisi yang berbeda yakni menjadi pendapatan bagi penambang pasir. Tapi di sisi kebencanaan seharusnya dapat diantisipasi oleh warga dan pemerintah daerah. Penambangan pasir harus tetap mematuhi aturan dan kewaspadaan bencana.

"Jangan sampai membangun rumah mendekati atau sungai-sungai karena ada potensi longsoran maupun banjir lahar," ucap Adi.


Sejarah Panjang Letusan Gunung Semeru

Pada Sabtu sore (4/12/2021), Gunung Semeru yang berada di Lumajang Jawa Timur mengalami guguran awan panas. Material vulkanik yang terpantau pada pukul 15.20 WIB ini mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang. Semeru memiliki catatan panjang sejarah erupsi yang terekam pada 1818.

Catatan letusan yang terekam pada 1818 hingga 1913 tidak banyak informasi yang terdokumentasikan. Kemudian pada 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan leleran lava terjadi pada periode 21 September 1941 hingga Februari 1942. Saat itu letusan sampai di lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter. Material vulkanik hingga menimbun pos pengairan Bantengan.

Selanjutnya beberapa aktivitas vulkanik tercatat beruntun pada 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 -- 1957, 1958, 1959, 1960. Tak berhenti sampai di sini, Gunung Semeru termasuk salah satu gunung api aktif yang melanjutkan aktivitas vulkaniknya. Seperti pada 1 Desember 1977, guguran lava menghasilkan awan panas guguran dengan jarak hingga 10 km di Besuk Kembar. Volume endapan material vulkanik yang teramati mencapai 6,4 juta m3. Awan panas juga mengarah ke wilayah Besuk Kobokan. Saat itu sawah, jembatan dan rumah warga rusak. Aktivitas vulkanik berlanjut dan tercatat pada 1978 -- 1989.

PVMBG juga mencatat aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008. Pada tahun 2008, tercatat beberapa kali erupsi, yaitu pada rentang 15 Mei hingga 22 Mei 2008. Teramati pada 22 Mei 2008, empat kali guguran awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan dengan jarak luncur 2.500 meter.

Menurut data PVMBG, aktivitas Gunung Semeru berada di kawah Jonggring Seloko. Kawah ini berada di sisi tenggara puncak Mahameru. Sedangkan karakter letusannya, Gunung Semeru ini bertipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3 -- 4 kali setiap jam. Karakter letusan vulcanian berupa letusan eksplosif yang dapat menghancurkan kubah dan lidah lava yang telah terbentuk sebelumnya. Sementara, karakter letusan strombolian biasanya terjadi pembentukan kawan dan lidah lava baru.

Saat ini Gunung Semeru berada pada status level II atau 'waspada' dengan rekomendasi sebagai berikut.

Pertama, masyarakat, pengunjung atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

Kedua, masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.

Ketiga, perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

Keempat, mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.

Terkait dengan perkembangan erupsi Gunung Semeru, BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga dengan memperhatikan rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh PVMBG. BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat dalam penanganan darurat erupsi.


Infografis Bahaya Tetap Mengintai di Kaki Semeru

 

Novel Baswedan Jadi ASN Polri

Terima Jadi ASN Polri, Novel Baswedan: Bukan Berarti Masalah Penyingkiran Pegawai KPK Selesai

Liputan6.com 2021-12-06 14:53:40
Sebanyak 44 mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menandatangani kesediaan menjadi ASN Polri.

Sebanyak 44 mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menandatangani kesediaan menjadi ASN Polri. Meski begitu, eks penyidik senior KPK Novel Baswedan menegaskan bahwa bukan berarti hal tersebut membuat masalah penyingkiran pegawai oleh Pimpinan KPK selesai.

"Saya katakan upaya menghambat memberantas korupsi dengan menyingkirkan orang-orang yang bekerja memberantas korupsi dengan baik itu hal yang serius dan kami tetap melihat itu sebagai suatu permasalahan," tutur Novel Baswedan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/12/2021).

Novel menyatakan, beralihnya eks pegawai KPK ke ASN Polri tidak menghapus sikap pimpinan KPK yang dinilai sewenang-wenang mengeluarkan sebagian jajaran yang terbukti bekerja keras memberantas korupsi.

"Bukan berarti orang yang telah berbuat masalah dengan berbuat melanggar hukum, berbuat sewenang-wenang dengan kemudian menyingkirkan orang-orang yang bekerja baik dalam pemberantasan korupsi dianggap sebagai masalah yang sudah selesai, saya kira tidak demikian," jelas NovelBaswedan.


Akan Berkontribusi Maksimal

Namun demikian, Novel memastikan seluruh mantan pegawai KPK yang menandatangani kesediaan menjadi ASN Polri akan bekerja dengan kontribusi maksimal. Meskipun posisinya tidak lagi sebagai penyidik.

"Ketika Kapolri menunjukan kesungguhannya dalam rangka memberantas korupsi dengan lebih optimal dan ingin menggunakan kami, menggunakan kemampuan kami, dan memberikan kesempatan pada kami untuk ikut berkontribusi dalam pemberantasan korupsi fokusnya adalah masalah pencegahan, tentu itu suatu hal yang luar biasa dan kami mengapreaiasi untuk ikut terlibat di dalamnya," Novel menandaskan.

BTS Cuti Akhir Tahun

BTS Ambil Cuti, Pertama Kali Sejak Debut Bisa Libur Akhir Tahun Bareng Keluarga

Liputan6.com 2021-12-06 14:20:00
BTS. (Twitter/ bts_bighit)

Big Hit Music membagikan sebuah pengumuman penting tentang BTS di akun Twitter resminya, Senin (6/12/2021). Dalam pengumuman yang dimuat dalam bahasa Inggris dan Korea ini, Suga dkk disebutkan bakal mengambil cuti.

"Kami ingin menginformasikan kepada Anda bahwa BTS berencana mengambil periode istirahat resmi kedua, sejak yang pertama mereka lakukan pada 2019, setelah menyelesaikan jadwal 'BTS Permission to dance On Stage - LA' dan '2021 Jingle Ball Tour'," begitu isi pengumuman agensi BTS.

Langkah ini diambil setelah superstar ini sibuk dengan aktivitas sepanjang 2020 hingga 2021. Seperti diketahui, saat pandemi mereka tetap produkstif, mulai dari merilis album baru, kolaborasi, hingga menggelar konser.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Isi Ulang Energi

"Periode istirahat ini akan memberikan anggota BTS yang tak kenal lelah berkomitmen kepada aktivitas mereka, kesempatan untuk kembali mendapat inspirasi dan mengisi ulang diri mereka dengan energi kreativitas," kata agensi.


Pertama Kali Sejak Debut

Menikmati momen liburan akhir tahun ternyata adalah sebuah kemewahan bagi Jungkook dkk.

Big Hit menyebut bahwa ini adalah pertama kalinya bagi anggota BTS sejak debut untuk menghabiskan liburan akhir tahun bersama keluarga.


Permohonan Agensi

"Kami sekali lagi memohon agar Anda berbaik hati agar mereka bisa menikmati kehidupan sehari-hari yang biasa dan bebas, dengan hanya berkonsentrasi kepada diri mereka sendiri, meski sejenak, dalam periode istirahat ini," lanjut pihak agensi.


Babak Bru

Sekembalinya dari liburan, BTS dijanjikan akan kembali menggebrak panggung hiburan.

"BTS akan memfokuskan diri untuk persiapan konser dan perilisan album baru yang akan menandai permulaan 'babak baru.' Mereka menyiapkan konser pada Maret mendatang untuk berkomunikasi dengan penggemar secara langsung di Seoul," kata agensi, dan ditutup dengan pernyataan terima kasih kepada penggemar.

Selamat liburan, BTS!

Aung San Suu Kyi Dibui

Aung San Suu Kyi Divonis 4 Tahun Penjara, Kasus Penghasutan dan Langgar Protokol COVID-19

Liputan6.com 2021-12-06 14:23:32
Aung San Suu Kyi dan Min Aung Hlaing. (Abdillah/Liputan6.com)

Sebuah pengadilan di Myanmar telah menjatuhkan hukuman empat tahun penjara kepada pemimpin terguling Aung San Suu Kyi atas dua dakwaan: penghasutan dan melanggar aturan COVID-19. Ini adalah putusan pertama sidang hukuman terhadap pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu sejak militer merebut kekuasaan pada Februari.

Pengadilan Zabuthiri di ibu kota Naypyidaw pada hari Senin memvonis Suu Kyi dua tahun penjara setelah dinyatakan bersalah atas penghasutan dan dua tahun setelah dinyatakan bersalah melanggar pasal 25 Undang-Undang Penanggulangan Bencana, sumber yang dekat dengan persidangan mengatakan kepada CNN, dikutip Senin (6/12/2021).

Suu Kyi, 76, adalah penasihat negara Myanmar dan pemimpin de facto negara itu sebelum dia digulingkan dan ditahan oleh militer 10 bulan lalu. Sejak itu ia dikenai hampir selusin dakwaan ditambah dengan hukuman maksimum gabungan lebih dari 100 tahun.

Dakwaan tersebut termasuk beberapa tuduhan korupsi - yang masing-masing membawa hukuman penjara maksimum 15 tahun - melanggar pembatasan pandemi COVID-19 selama kampanye pemilu 2020, hasutan, mengimpor dan memiliki walkie talkie secara ilegal, dan melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi era kolonial -- yang diancam hukuman maksimal 14 tahun penjara.

Suu Kyi telah menolak semua tuduhan dan para pendukungnya mengatakan tuduhan terhadapnya bersifat politis.

Presiden Myanmar yang digulingkan Win Myint juga dijatuhi hukuman empat tahun penjara.

Sejauh ini tak diketahui pasti di mana Aung San Suu Kyi dan Win Myint akan melaksanakan hukuman.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pembatasan Hasil Informasi Sidang Aung San Suu Kyi oleh Junta Militer

Junta militer Myanmar telah berusaha untuk membatasi informasi tentang persidangan. Pada bulan Oktober, sebuah perintah pembungkaman diberlakukan pada tim hukumnya yang mencegah mereka berbicara dengan media.

Putusan itu dikeluarkan sehari setelah pasukan keamanan menindak protes di kota terbesar di negara itu Yangon pada Minggu, yang memicu kecaman dari PBB dan Amerika Serikat.

Sementara itu, sedikitnya lima orang tewas ketika sebuah kendaraan menabrak pengunjuk rasa anti-junta, outlet berita Myanmar Now melaporkan Minggu 5 Desember, mengutip pengunjuk rasa dan saksi mata.

Seorang reporter yang menyaksikan kejadian itu mengatakan kepada CNN bahwa itu adalah kendaraan militer yang menabrak demonstran.

11 pengunjuk rasa juga ditangkap di tempat kejadian, termasuk dua pria dan satu wanita yang terluka, menurut sebuah pernyataan oleh militer Myanmar. Namun, pernyataan itu tidak mengakui kematian yang dilaporkan atau dugaan serangan kendaraan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa di Myanmar mengutuk insiden "serangan yang dilaporkan terhadap sejumlah warga sipil tak bersenjata di Kyimyindaing Township, Yangon, di mana kendaraan milik pasukan keamanan menabrak pengunjuk rasa yang kemudian ditembaki dengan peluru tajam yang menyebabkan kematian dan banyak orang luka-luka.

Kedutaan Besar AS di Myanmar mengatakan takut dengan laporan bahwa pasukan keamanan melepaskan tembakan ke arah, berlari, dan membunuh beberapa pengunjuk rasa damai.

27 Orang Hilang di Semeru

27 Orang Hilang Akibat Erupsi Gunung Semeru

Liputan6.com 2021-12-06 13:50:13
Penduduk desa menyelamatkan apa yang mereka dapat dari rumah mereka yang rusak akibat erupsi Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Desa Sumber Wuluh lul

Sebanyak 27 orang hilang akibat meletusnya Gunung Semeru. Jumlahnya bertambah 18 dari data Minggu (5/12/2021) yang tercatat 9 orang hilang.

"Posko Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru melaporkan jumlah warga yang masih dinyatakan hilang sebanyak 27 orang," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari melalui keterangan tertulis, Senin (6/12/2021).

Hingga saat ini, total 15 orang meninggal dunia dalam peristiwa tersebut. Rinciannya, 8 korban meninggal teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro.

Abdul menjelaskan, total korban terdampak awan panas guguran Gunung Semeru sebanyak 5.205 jiwa. Tercatat 1.707 jiwa mengungsi di 19 titik.

19 Titik tersebut yakni Sekolah Dasar Negeri (SDN) Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid Dusun Supiturang, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun, Kampung Renteng (Desa Oro Ombo), dan Balai Desa Oro Oro Ombo. Kemudian Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip 2 serta beberapa rumah kerabat di sekitar Dusun Kampung Renteng, dan Dusun Sumberbulus di Desa Oro Oro Ombo.


Merusak Pemukiman dan Infrastruktur

Selanjutnya di Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng (Desa Sumberwuluh), Dusun Kajarkuning (Desa Sumberwuluh), dan Kantor Camat Candipuro. Kemudian Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman Pasirian, dan Masjid Nurul Huda Alon Pasirian.

Selain berdampak pada korban jiwa, awan panas guguran juga merusak sektor pemukiman dan infrastrukur di beberapa kecamatan di Kabupaten Lumajang. Seperti rumah terdampak berjumlah 2.970 unit, fasilitas pendidikan terdampak langsung 38 unit, jembatan putus 1 unit (Gladak Perak yang berada di Desa Curah Kobokan, penghubung antara Lumajang dan Malang).

Reporter: Supriatin

Sumber: Merdeka

Taeyang Jadi Bapak

Dikaruniai Anak Pertama, Taeyang Langsung Jadi Trending Topic Indonesia

Liputan6.com 2021-12-06 09:55:53
Cincin pertunangan Taeyang dan Min Hyorin dibuat oleh Chanel. Mereka menggunakan Chanel Coco Crush Ring Quilted Motif dengan emas putih 18 karat. (Foto: instagram.com/bigbangteamturkey)

Taeyang jadi anggota Big Bang pertama yang menjadi seorang ayah. Seperti diberitakan sebelumnya, sang istri, Min Hyo Rin telah melahirkan anak pertama.

Taeyang dan Min Hyo Rin dikaruniai anak laki-laki yang sehat setelah tiga tahun menikah. Hal ini telah dikonfirmasi oleh YG Entertainment.

"Memang benar bahwa Taeyang dan Min Hyo Rin menyambut kelahiran bayi laki-laki mereka," kata perwakilan agensi Taeyang, Senin (6/12/2021).

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Trending Topic

Tak lama setelah kabar bahagia ini tersiar, nama asli Taeyang yaitu Youngbae langsung menduduki trending topic Twitter Indonesia. Para penggemar mengucapkan selamat.

"Selamat untuk Dong Youngbae dan Min Hyorin. Bayinya laki-laki," kata pengguna akun BIGBANGDOMINATE.

"Selamat, Youngbae dan Hyorin! Selalu berdoa untuk kebahagiaan, rezeki, dan kesehatan keluarga kalian," tambah sleeplessaqua.


Kencan

Taeyang dan Min Hyo Rin pertama kali mulai berkencan pada 2014 setelah bertemu di lokasi syuting video klip single solo Taeyang, "1AM." Keduanya go public dengan hubungan mereka pada tahun 2015.


Pernikahan

Setelah bertahun-tahun pacaran, mereka akhirnya menikah pada Februari 2018 atau sebulan sebelum Taeyang menjalani tugas wajib militer.

Petisi Boikot Ayah Vanessa

Beredar Petisi Boikot Doddy Sudrajat dari TV, Tembus 9 Ribu Pendukung

Liputan6.com 2021-12-06 12:30:13
Ayah artis VA, Doddy Sudrajat menggelar jumpa pers terkait konflik dengan putrinya di kawasan Buncit, Jakarta, Jumat (25/1). Dalam kesempatan itu, Doddy Sudrajat mengaku sudah pisah dengan an

Nama Doddy Sudrajat masih saja menjadi pembicaraan warganet. Banyak yang kecewa sekaligus geram dengan sikap ayah Vanessa Angel itu selama ini sejak meninggalnya Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah.

Terlebih lagi, yang terbaru Doddy Sudrajat menyatakan akan memindahkan makam Vanessa Angel. Menyusul hal tersebut, warganet bereaksi dengan membuat sebuah petisi.

Petisi yang dibuat warganet itu berisikan ajakan kepada masyarakat untuk memboikot Doddy Sudrajat untuk tampil di televisi.


Alasan

Petisi itu dibuat oleh Jessica D pada pekan lalu. Di kolom deskripsi, ia menejelaskan alasan mengapa petisi ini perlu dibuat.

"Ayah dari almarhum Vanessa Angel sudah sangat meresahkan karena masuk di dunia tv dengan kontroversi yang betul-betul membuat netizen geram, belum ada 40 hari meninggal anaknya serta menantunya beliau sudah menanyakan harta warisan memfitnah serta mencari simpati orang lain dengan cara yang salah," tulisnya dalam kolom deskprisi.


Harapan

Pembuat petisi berharap Doddy Sudrajat tidak lagi tampil di stasiun-stasiun televisi dan lebih mengutamakan kondisi Gala Sky Andriansyah, putra semata wayang pasangan mediang Vanessa Angel dan Bibi Andriansyah.

"Maka itu saya harap dengan ada petisinya ini ayah dari almarhumah Vanessa Angel atau Doddy Sudrajat bisa di boikot dari TV atau channel manapun karena ini sudah sangat meresahkan apalagi beliau sudah mempunyai cucu yang bernama gala yang harus lebih diutamakan dibandingkan adiknya almarhumah (MAYANG)," sambungnya.


Tembus 9 Ribu Lebih

Mengakhiri deskripsinya itu, pembuat petisi mengkhawatirkan kondisi Gala Sky di masa depan jikalau masalah antara Doddy Sudrajat dan keluarga mendiang Bibi Andriansyah terus menerus diberitakan. Terhitung sejak Senin (6/12/2021), petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 9 ribu pendukung.

"Ditambah banyak pihak yang ikut campur dalam urusan harta warisan serta kehidupan mereka sangat berpengaruh nanti di kehidupan masa depan anak dari almarhumah Vanessa Angel dan almarhum Bibi sekali lagi semoga dengan petisi ini keluarga dari pihak almarhumah Vanessa Angel stop untuk berkoar-koar tentang harta warisan atau apapun itu terima kasih," tutupnya.

Touring Motor Bawa Jenazah

Viral Jasad Pria Dibawa Touring dengan Motor oleh Teman, Jadi Sorotan

Liputan6.com 2021-12-06 14:30:55
Viral Jasad Pria Dibawa Touring dengan Motor oleh Teman, Jadi Sorotan (sumber: dailymail)

Tindakan yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan membawa jasad seorang pria untuk ikut dalam touring motor ini jadi perbincangan.

Dilansir Liputan6.com dari Daily Mail, Senin (6/12/2021) kejadian tersebut terjadi di Ekuador. Peti mati yang berisi jasad seorang pria berusia 21 tahun tersebut dibawa oleh teman-temannya. Namun, bukannya untuk dilakukan pemakaman, akan tetapi teman-temannya justru membawa jasadnya untuk touring.

Sekelompok orang yang diketahui sebagai teman dari pria ang terbunuh tersebut memberikan tumpangan terakhir. Jenazah dari pria yang bernama Erick Cedeno tersebut diketahui dikeluarkan dari peti mati oleh teman-temannya.

Diketahui peristiwa tersebut terjadi di Portoviejo, Provinsi Manabi, Ekuador. Sekelumpok teman dari Cedeno mengeluarkan jenazahnya dari peti mati. Mereka pun melakukan ritual terakhir sebagai seorang teman.


Diarak berkeliling kota

Cedeno sendiri diketahui meninggal dunia usai diserang oleh dua orang bersenjata yang tak diketahui identitasnya. Penyerangan tersebut pun terjadi pada akhir pekan lalu saat Cedeno berada dalam perjalanan untuk menghadiri sebuah pemakaman.

Dalam sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan adanya sekelompok orang yang mengeluarkan jasad Cedeno dari peti kayunya. Mereka pun membawa tubuh Cedeno dengan sepeda motor.

Jasadnya pun diposisikan berad di belakang pengendara dan diapit oleh seorang teman lainnya yang duduk di belakang. Hal ini dilakukan untuk memastikan jika jasadnya tidak terjatuh selama perjalanan. Dalam sebuah arak-araka berjumlah cukup banyak, teman-teman mendian Cedeno ini pun berkeliling kota. Mereka menyebut jika hal tersebut menjadi sebuah penghormatan bagi Cedeno untuk melakukan touring terakhir.


Peti mati disiram minuman beralkohol

Bukan hanya berkeliling kota dengan memboncengi jasad Cedeno saja, akan tetapi teman-temannya juga disebut telah menuangkan minuman beralkohol pada peti mati. Meski begitu, mereka mengklaim jika telah mendapatkan izin dari orang tua Cedeno.

Meski begitu, tak sedikit pula masyarakat yang mengecam kejadian tersebut. Hal ini dikarenakan ritual yang dilakukan dianggap cukup menyimpang dan tak menghormati jasad yang akan dikebumikan. Namun, karena pemakaman dilakukan secara pribadi dan tak ada laporan khusus, penyelidikan terhadap peristiwa tersebut pun belum dibuka.

Penyerbuan Salah Sasaran

Dikira Pemberontak, 14 Warga Sipil Ditembak Mati Tentara India

Liputan6.com 2021-12-06 12:54:54
Seorang polisi paramiliter India berjaga setelah tersangka militan menembak mati lima tentara di Srinagar (12/10/2021). Setidaknya lima tentara India dan dua kelompok militan tewas dalam bent

Setidaknya 14 warga sipil dan satu anggota pasukan keamanan tewas, setelah tentara India mengira sekelompok penduduk desa sebagai pemberontak dan melepaskan tembakan.

Seorang tokoh masyarakat setempat, Nyamtow Konyak, mengatakan warga sipil yang tewas adalah penambang batu bara, seperti dilansir dari Sky News, Senin (6/12/2021).

Pada Sabtu 4 Desember 2021, penyelidikan atas pembunuhan itu diluncurkan oleh pejabat tinggi negara bagian Nagaland, Neiphiu Rio.

Dalam sebuah tweet, dia mengutuk tindakan tentara dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.

Seorang perwira tentara India mengatakan secara anonim bahwa penyergapan telah direncanakan selama seminggu karena intelijen mengindikasikan pemberontak berencana untuk menyerang tentara di daerah itu, 50 mil (80 km) sebelah timur Gauhati, ibu kota negara bagian Assam.

Serangan itu terjadi di daerah terpencil di timur laut negara tersebut, di sepanjang perbatasan dengan Myanmar. Enam orang tewas ketika tentara mengira mereka sebagai militan, melepaskan tembakan ke sebuah truk.

Penduduk desa yang marah menanggapi dan membakar dua kendaraan tentara. Pasukan kemudian menembaki mereka, menewaskan delapan orang lagi. Seorang tentara juga tewas dalam bentrokan tersebut.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Serangan Balik Oleh Penduduk Desa

Kekerasan pecah lagi pada Minggu 5 Desember 2021, ketika hampir 200 penduduk desa menyerang kamp tentara di distrik Mon. Penduduk membakar markas tentara dan mengamuk di kamp.

Polisi dan pemimpin mahasiswa setempat, Yuwong Konyaki, mengatakan tentara membalas dengan menembakkan peluru tajam ke kerumunan, menewaskan dua orang lagi.

Bala bantuan polisi bergegas ke daerah itu untuk meredam kekerasan.

Amrit Shah, Mendagri India, mengatakan pemerintah akan menyelidiki pembunuhan tersebut dan menyampaikan penyesalannya atas insiden yang tidak menguntungkan.

Dalam sebuah pernyataan, tentara India mengatakan sangat menyesali insiden itu dan akibatnya.

"Pasukan keamanan menderita luka parah dalam insiden itu, termasuk satu tentara yang meninggal karena luka-luka itu," katanya.

"Penyebab hilangnya nyawa yang tidak menguntungkan sedang diselidiki di tingkat tertinggi dan tindakan yang tepat akan diambil sesuai hukum."

Tentara mengatakan telah menerima intelijen yang kredibel bahwa operasi khusus direncanakan oleh pemberontak di distrik Mon.

Pemerintah terus memerangi puluhan kelompok pemberontak di wilayah timur laut India. Tuntutan mereka berkisar dari tanah air merdeka hingga otonomi maksimum di India.

Reporter: Cindy Damara


Infografis COVID-19 Varian Delta India Hantui Indonesia