Monas Dijual!

Monas Dijual di Marketplace Next Earth, Harganya Rp 1.383 per Petak

Liputan6.com 2022-01-06 17:31:14
Monumen Nasional (MONAS) dijual di situs Next Earth

Monumen Nasional atau yang sering dikenal dengan Monas tentunya menjadi bukti sejarah bagi Indonesia, khususnya DKI Jakarta. Bahkan, ini menjadi simbol dari Kota Betawi.

Namun siapa sangka, Monas ternyata juga ditawarkan di marketplace Next Earth. Next Earth menjual NFT bangunan Monas.

Berdasarkan data dari situs Next Earth, Metaverse Monas dibeli seharga 3 USDT atau sekitar Rp 41.499, yang kemudian jual seharga 0.1 USDT per petaknya atau sekitar Rp 1.383.

Bukan cuman monumen simbol DKI Jakarta tersebut, beberapa tempat lain dari berbagai negara juga dijual di marketplace Next Earth. Sebenarnya apa itu Next Earth dan mengapa menjual NFT suatu tempat dari berbagai negara?

Dilansir dari Bitcoinist, Kamis (6/1/2022), Next Earth adalah proyek startup yang terdesentralisasi dengan teknologi blockchain yang memiliki tujuan untuk menciptakan bumi virtual. Ini adalah replika Bumi berbasis NFT baru yang sampai saat ini telah lebih dari 25 juta "petak" di Bumi virtual terjual.

Next Earth Terintegrasi dengan DeFi dan DAO. Dengan ini membuat Next Earth menjadi replika virtual Bumi yang memungkinkan penggunanya memiliki aset berupa lahan di berbagai wilayah sesuai keinginan, baik itu rumah maupun bangunan bersejarah.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bisa Diperjualbelikan Sesama Pengguna

Semua aset yang berada di marketplace Next Earth termasuk dalam NFT dan bisa diperjual belikan dengan sesama pengguna. Next Earth beroperasi pada blockchain Ethereum dengan jaringan Polygon. Dengan proyek ini, memungkinkan pengguna untuk bisa memiliki aset real estate virtual berdasarkan lahan yang terdapat di Bumi.

Salah satu aspek yang paling menarik dari proyek ini adalah bahwa ini adalah komunitas global. Tim Next Earth sangat aktif dalam menciptakan komunitas internasional, dengan ribuan anggota di platform Discord, yang memiliki ruang kumpul internasional dalam bahasa Jerman, Hongaria, Prancis, Korea, Serbia, dan yang lainnya. Mereka telah menciptakan komunitas di mana orang dapat berkumpul dan mendiskusikan ide dan strategi untuk membangun metaverse.

Hal tersebut menjadi penting karena menunjukkan bahwa ada keinginan nyata untuk sesuatu yang baru di ruang metaverse. Orang ingin dapat berinteraksi satu sama lain dengan cara mereka sendiri, tidak hanya melalui layanan terpusat seperti Facebook atau Twitter.

Giliran Ayah Bibi Menangis

H. Faisal Ungkap Alasannya Menangis saat Memangku Gala Sky Andriansyah Hingga Video Viral

Liputan6.com 2022-01-06 12:00:19
Kedua keluarga mendiang sempat sama-sama ajukan hak asuh Gala. (Sumber: Instagram/vanessaangelofficial)

Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang menunjukkan H. Faisal menangis saat memangku cucunya, Gala Sky Andriansyah. Video yang beredar itu sukses membuat siapapun yang melihatnya ikut merasakan pilu.

Terkait video yang viral itu, ayah mendiang Bibi Andriansyah angkat bicara. Ia menjelaskan apa yang membuatnya menangis saat memangku Gala Sky.

Rupanya, hal yang membuat H. Faisal tak kuasa membendung air matanya itu adalah karena ia teringat sosok Bibi Andriansyah. Dulu, H. Faisal sering memangku suami Vanessa Angel dengan posisi yang sama persis dengan Gala Sky.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Teringat Bibi Andriansyah

"Sebenarnya situasi seperti itu sering, itu salah satunya. Apabila cucu saya ini sudah saatnya untuk tidur siang, kadang-kadang dia kan rewel sedikit, itu saya gendong. Digendong saya itu dia selalu ngantuk," kata H. Faisal dilansir dari tayangan YouTube Sambel Lalap baru-baru ini.

"Itu membuat perasaan saya, (ingat) papanya dulu seperti itu sama saya. Papanya dulu ke mana saja saya pergi, itu selalu saya gendong dulu. Dia selalu tidur seperti itu, saya selalu nyanyikan lagu," sambungnya lagi.


Menangis

Memori-memori itu seketika muncul dan menyebabkan H. Faisal menangis.

"Jadi cucu saya kemarin spontan (saya nangis) mungkin karena terbawa arus juga ya, dia tertidur. Pas seperti itu saya menggendong papanya dulu," bebernya.


Nyanyikan Lagu yang Sama

H. Faisal suka mendendangkan lagu untuk mengiringi Bibi Andriansyah tidur di pangkuannya. Kini, lagu yang sama juga ia lantunkan untuk cucunya yang sudah kehilangan sang ayah.

"Saya lama dulu selama perjalanan hidup, almarhum Febri itu memang ke mana-mana dulu saya bawa. Antara dia dan adiknya itu tujuh tahun beda umurnya. Jadi selama tujuh tahun itu ke mana saya pergi selalu saya bawa," jelas H. Faisal.

"Jadi kebayang bagi saya sendiri, belum lama ini papanya saya gendong, sekarang anaknya saya gendong. Nyanyian saya itu nyanyian itu juga untuk papanya," tutupnya.

"Aku Mengalahkan Covid-19"

Unggahan Pertama Agnez Mo Tahun 2022: Aku Baru Mengalahkan Covid-19

Liputan6.com 2022-01-06 14:30:00
Agnez Mo (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Memasuki hari keenam 2022, Agnez Mo akhirnya memberikan kabar terbaru di feed akun Instagram pribadinya. Ternyata unggahan perdana tahun ini bukan satu hal yang mudah baginya.

"Januari 2022. Percaya atau tidak, aku sudah sejak lama enggak pernah merasa setertekan ini soal sebuah postingan," tulis Agnez Mo dalam bahasa Inggris, Kamis (6/1/2022).

Selanjutnya, pelantun "Tanpa Kekasihku" dan "Cinta Di Ujung Jalan" memberikan kabar terbarunya, terkait Covid-19.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Mengalahkan Covid-19

"Apa seharusnya unggahan pertamaku pada 2022? Apakah bahwa aku baru mengalahkan Covid yang membuatku berdiam di rumah sepanjang musim liburan?" kata dia, dalam unggahan yang dibubuhi keterangan lokasi di Los Angeles, California, AS.

Sejumlah warganet meyakini bahwa Agnez secara tersirat menyatakan bahwa ia sempat terpapar Covid-19, tapi kini sudah sembuh seperti sediakala.

Ia meneruskan, "Apakah tentang sushi dan dumpling yang kumakan saat malam tahun baru #OrangAsiaBanget? Atau apakah tentang rahasia-tapi-enggak-juga, yang kusembunyikan dari kalian semua?"


Covid Baru di 2022

Pemilik album And The Story Goes To kemudian berkesimpulan bahwa ia sebenarnya tak perlu berpikir keras soal unggahan media sosial.

"Bagaimanapun juga kita mesti berhadapan dengan varian lain dari Covid di 2022, dan 2022 sebaiknya dibatalkan saja (Tuhan, kumohon sih enggak)," tulisnya.


Tak Sungkan Jadi Diri Sendiri

Selanjutnya, ia mengungkap bahwa satu-satunya hal yang mesti ia lakukan adalah tetap menjadi diri sendiri.

"Resolusi tahun baru: lebih menjadi diriku, tanpa merasa sungkan-sungkan. Jadi inilah. Unggahan pertamaku," tulisnya.

Ia juga membagikan sejumlah foto sepanjang tahun 2021, mulai dari pengumuman nominasi iHeart Radio hingga momen saat pembuatan video klip.


Harapan Baik Warganet

Unggahan Agnez Mo ini berbalas doa dari warganet dan rekan seleb.

"Kita tidak kenal satu sama lain, tapi setiap melihatmu aku berharap kamu memenangkan semuanya!" kata aktris dan penyanyi Amerika Serikat Jude Demorest.

"Semoga 2022 lebih bersinar," tambah @enji7755.

Takut Dilabrak Penonton Layangan Putus

Anya Geraldine Ubah Penampilan di Luar Rumah, Khawatir Dilabrak Penonton Layangan Putus

Liputan6.com 2022-01-06 15:40:00
Anya Geraldine. (Foto: Instagram @anyageraldine)

Kesuksesan web series Layangan Putus rupanya menimbulkan kekhawatiran salah satu aktrisnya, Anya Geraldine. Berperan sebagai karakter yang cenderung antagonis, Anya mulai berhati-hati saat ke luar rumah.

Pasalnya, karakter Lydia Danira yang diperankan Anya bertindak sebagai seorang wanita yang menjadi selingkuhan Aris, karakter utama pria yang diperankan oleh Reza Rahadian dan digambarkan sudah memiliki istri bernama Kinan (Putri Marino).

Bahkan saking waspadanya terhadap penonton Layangan Putus, Anya sampai rela harus mengubah penampilannya agar tak dikenali oleh publik. Hal itu diungkapkannya dalam sebuah unggahan di media sosial.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Ubah Gaya

Dalam sebuah kicauan di Twitter-nya, @anyaselalubenar, Anya Geraldine terlihat memamerkan dua buah potret dirinya sedang menutupi kepalanya dengan tudung dari sweater hoodie yang dikenakannya sambil memakai masker.


Menyamarkan Rambut

Gaya busananya itu juga dibuat untuk menutupi rambutnya. Sehingga, hanya terlihat sebagian rambut depannya yang telah disibakkan ke belakag. Bila diperhatikan, memang akan sedikit orang yang menduga ia adalah Anya Geraldine.


Takut Dicubit Haters

Bersama potret yang berlokasi di salah satu restoran itu, Anya menyampaikan bahwa ia sengaja berpenampilan seperti itu agar tak dilabrak oleh haters Lydia yang dimainkannya.

"Kalo jalan2 gini terus aja kali ya biar ga dicubit haternya lydia danira," tulis Anya mengungkapkan.


Tanggapan Kocak Warganet

Unggahan ini membuat sejumlah warganet ikut menanggapi unggahan Anya. Beberapa dari mereka terlihat menyampaikannya secara kocak.

"Kenapa harus nama Lidya yang jadi pelakor, gara2 nama gue sama gue di sindirin teman awas hati'sama Lidya dia kan pelakor Wajah dengan air mata bahagiaWajah dengan air mata bahagia," tulis pemilik akun @lidyaanggraeany.

"Pakenya masker scuba kak biar kek idol koreya," tulis pengguna akun @haejanie.

"Aduh maap ya mbak anya, tapi aktingnya kamu beneran bagus kok, tapi ya gitu bawaanya ikut emosi Wajah menangis kencangTertawa berguling di lantai," kata pemilik akun @lilbubae.

Ditampar karena Ketahuan Selingkuh

Raffi Ahmad Pernah Ditampar karena Ketahuan Selingkuh

Liputan6.com 2022-01-06 16:30:14
Raffi Ahmad. (Foto: Instagram @raffinagita1717)

Raffi Ahmad mengaku pernah ditampar oleh seorang wanita yang juga mantan kekasihnya. Hal itu terjadi saat dirinnya belum menikah dengan Nagita Slavina.

Ayah Rafathar Malik Ahmad itu menceritakan pengalamannya itu kepada sang asisten Merry. Saat itu, Raffi mengaku ketahuan selingkuh sehingga ditampar oleh mantan kekasihnya.

"Pengalama gue dengan inisial B, gue tuh pernah berdosa, ini jujur aja, tapi gak sengaja. Jadi gue pertama kali mungkin, namanya masih kecil, pertama kali gue ditampar cewek sama itu (wanita inisial B)," kata Raffi Ahmad di kanal Youtube Rans Entertaiment seperti dilihat, Kamis (6/1/2022).


Selingkuh

Menurut Raffi pengalaman berselingkuh untuk pertama kalinya tersebut terjadi ketika dia belum genap berusia 17 tahun.

"Udah ketahuan, namanya laki-laki, enggak ngaku," imbuh dia.


Menangkis

Kaget karena ditampar, Raffi mengaku sempat menangkis bahkan membalas tamparan dari mantan kekasihnya tersebut.

"Karena gue kaget gue nangkis nampar juga, gue enggak enak hati banget," ucap dia.


Pengalaman Lain

Bukan dengan wanita itu saja, Raffi juga pernah mendapat pengalaman serupa dengan wanita lain berinisal B juga. Dia ketahuan selingkuh dan ribut besar.

"Sama B yang lain berantem di mobil, gue ketahuan juga tapi itu dulu. Sekarang enggak ketahuan karena jago sudah ada pengalamannya," ungkap Raffi sambil tertawa.

Eks TKW Jadi YouTuber Sukses

Mengenal Farida Nurhan, Eks TKW Hong Kong yang Kini Sukses Jadi YouTuber

Liputan6.com 2022-01-06 14:50:02
Maia Estianty (Youtube/ Farida Nurhan)

Nama Farida Nurhan mungkin tak asing bagi kamu para pecinta kuliner, karena perempuan yang akrab disapa Rida ini aktif membagikan konten review makanan via YouTube maupun Instagram.

Meski dikenal luas sebagai salah satu YouTuber kenamaan, tapi tak banyak yang mengetahui perjalanan kariernya yang ia jalankan dari nol.

Farida Nurhan baru-baru ini mengungkapkan kisah pilunya di masa lalu saat masih tinggal di kampung halamannya, Lumajang, Jawa Timur.

Ia bercerita sempat hamil di luar nikah pada usia 17 tahun dan tak tamat sekolah. Farida Nurhan kemudian memutuskan untuk jadi tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri, Singapura dan Hong Kong.

Melalui akun Instagram pribadinya, Farida Nurhan beberapa kali mengunggah potret kenangan saat masih bekerja sebagai TKW.

Farida Nurhan diketahui harus bekerja di luar negeri sebagai TKW saat usia yang masih sangat muda untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Bisnis Properti

Setelah menjadi TKW Singapura selama sekitar 1 tahun dan di Hong Kong 6 tahun, Farida Nurhan kembali ke Indonesia memilih terjun ke bisnis properti.

Ia bahkan serius menjalani karier sebagai seorang broker properti untuk memenuhi kebutuhan keluarga.


Banting Setir Jadi YouTuber

Pada 2016, Farida Nurhan secara resmi memulai karier sebagai seorang YouTuber.

Di channel YouTube resminya, ia membagikan video kuliner nusantara dan juga kehidupan sehari-hari bersama keluarga.

Kini channel YouTube Farida Nurhan mengantongi lebih dari 4,2 juta subscribers dan telah membagikan 804 video. Karyanya telah ditonton lebih dari 850 juta views.


Kantongi 1,4 Juta Followers di TikTok

Ia juga memiliki akun TikTok dengan 1,4 juta followers dan telah membagikan 376 video pendek.


Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial

 

Ramalan Baba Vanga 2022

Bikin Ketar-Ketir, Ramalan Baba Vanga untuk Tahun 2022

Liputan6.com 2022-01-06 13:04:45
Selain Nostradamus, peramal terkenal Baba Vanga juga meramalkan Obama akan menjadi presiden AS terakhir

Seorang peramal buta yang diduga meramalkan 9/11 dan Brexit telah membuat enam ramalan mengerikan untuk tahun 2022. Baba Vanga, yang kehilangan penglihatannya pada usia 12 tahun, membayangkan bencana alam, krisis air, dan invasi alien pada akhir tahun ini.

Setelah menjadi buta, peramal dari Bulgaria itu mengklaim bahwa dia memiliki hadiah langka dari Tuhan yang memungkinkan dia untuk melihat ke masa depan. Dijuluki Nostradamus dari Balkan, penglihatannya dikatakan 85% benar dan termasuk tragedi Chernobyl, kematian Putri Diana, dan pembubaran Uni Soviet.

Meskipun 2021 menantang bagi seluruh dunia, ramalan Baba Vanga untuk tahun 2022 nyatanya penuh dengan malapetaka dan kesuraman yang berlanjut.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Ramalan untuk tahun 2022

Mungkin prediksinya yang paling mudah dipercaya untuk tahun 2022 adalah pengambilalihan realitas virtual dengan orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu daripada sebelumnya di depan layar. Ini semua semakin nyata dengan digaungkannya konsep Metaverse.

Dia juga membayangkan pandemi lain yang mungkin terjadi. Kali ini ditemukan di Siberia, yang disebabkan oleh virus dalam es yang membeku yang akan lepas akibat perubahan iklim.

Sementara itu, ramalan berlanjut dengan banyak kota akan dilanda kekurangan air dengan konsekuensi politik karena negara-negara terpaksa mencari alternatif.


Alien akan menginvasi Bumi

Tak hanya itu, ia juga meramal bahwa alien akan menginvasi Bumi dengan mengirimkan asteroid untuk mencari kehidupan di Bumi dengan hasil yang tidak bersahabat.

Baba Vanga, yang bernama asli Vangelia Gushterova, juga meramalkan kelaparan di India di mana suhu diperkirakan akan mencapai 50 derajat yang menyebabkan belalang menyerang tanaman.


Makin banyak gempa bumi, banjir, dan tsunami

Peramal yang identik dengan penutup kepalanya itu juga meramal akan ada lebih banyak gempa bumi dan tsunami yang akan terjadi. Selain itu, juga akan terjadi 'serangan banjir yang hebat' di Australia dan sebagian Asia. Banyak orang percaya ramalan Baba Vanga terus menjadi kenyataan setelah kematiannya pada tahun 1996.

Ramalannya selanjutnya termasuk orbit bumi yang berubah pada 2023, astronot bepergian ke Venus pada 2028, dan Muslim memerintah Eropa pada 2043.


Ramalan akhir semesta

Dia juga meramalkan bahwa pada tahun 2046, orang akan hidup lebih dari 100 tahun karena teknologi transplantasi organ.

Pada tahun 2100, dia percaya bahwa malam akan menghilang dan sinar matahari buatan akan menerangi bagian lain dari Bumi. Terakhir, ia meramalkan akhir alam semesta akan terjadi pada 5079.

Matahari Buatan China

China Uji Coba Nyalakan Matahari Buatan, Panasnya 5 Kali Matahari Asli

Liputan6.com 2022-01-06 13:55:22
China Uji Coba Nyalakan Matahari Buatan, Panasnya 5 Kali Matahari Asli. (Sumber: Xinhua Net and European Space Agency (ESA))

Usaha China untuk menjadi pemimpin dalam memanfaatkan energi mengambil lompatan besar ke depan setelah reaktor fusi nuklirnya yang dijuluki "matahari buatan" itu diuji coba untuk dinyalakan lagi. Dan hasilnya, matahari buatan tersebut kembali memecahkan rekor.

Dilansir Liputan6.com dari SEA Mashable, Kamis (6/1/2022), matahari buatan yang diberi nama Eksperimental Superkonduktor Tokamak (EAST) itu berhasil beroperasi pada suhu 70 juta derajat Celcius selama lebih dari 17 menit menurut media pemerintah.

Pada suhu itu, EAST mencatat suhu sekitar lima kali lebih tinggi dari inti matahari kita sendiri (15 juta derajat Celcius di pusat).

Perkembangan itu memberi China kepercayaan baru dalam upaya mereka untuk menjadi salah satu pemimpin dalam fusi nuklir, sebuah proses yang secara alami terjadi di dalam bintang-bintang, dan proses yang secara teoritis dapat memberikan energi bersih tanpa batas jika dimanfaatkan dengan benar.


Konsep 'Matahari Buatan' China

EAST, yang terletak di Institut Ilmu Fisika Hefei di Anhui, telah berjalan sejak 2006, dengan para ilmuwan di seluruh dunia menggunakan reaktor untuk menguji eksperimen fusi. Konsep menggunakan fusi nuklir untuk menghasilkan energi telah lama menjadi tujuan akhir para ilmuwan yang meneliti produksi energi bersih.

Secara sederhana, prosesnya melibatkan penggabungan (atau peleburan) inti atom bersama, yang pada akhirnya menghasilkan energi dalam jumlah luar biasa yang kemudian dapat digunakan untuk memberi daya pada gadget, bangunan, dan kendaraan misalnya.

Lebih penting lagi, metode ini tidak memerlukan bahan bakar fosil untuk dijalankan, dan tidak meninggalkan bahan limbah berbahaya seperti proses fisi nuklir di pembangkit listrik tenaga nuklir komersial lainnya. Sebagai perbandingan, para ahli mengklaim bahwa risiko bencana lingkungan dengan fusi nuklir juga jauh lebih kecil.


Tantangan utama 'Matahari Buatan'

Namun terlepas dari sejumlah besar pekerjaan yang dimasukkan ke dalam subjek selama beberapa dekade terakhir, sebenarnya mencapai titik di mana mempertahankan dan menahan fusi nuklir untuk waktu yang cukup lama untuk menghasilkan energi yang dapat digunakan tetap sulit dipahami.

Menurut laporan, tantangan utama yang terlibat dalam fusi nuklir yang sukses adalah mempertahankan suhu lebih dari 100 juta derajat pada tingkat yang stabil cukup lama untuk menyediakan energi sesuai permintaan.

Pada Mei 2021, tokamak mencapai tonggak sejarah berjalan pada suhu plasma (gas panas) 120 juta derajat, tetapi hanya 101 detik.


Harapan di tahun 2040

Tonggak baru itu bagaimanapun menggerakkan jarum satu langkah lebih dekat ke reaktor yang mampu menghasilkan tenaga yang stabil, tujuan yang diharapkan dapat dicapai oleh tim di belakangnya pada tahun 2040.

"Operasi baru-baru ini meletakkan dasar ilmiah dan eksperimental yang kuat untuk menjalankan reaktor fusi," kata Gong Xianzu, seorang peneliti di Institut Fisika Plasma dari Akademi Ilmu Pengetahuan China, yang memimpin putaran pengujian terbaru, dilansir Liputan6.com dari SEA Mashable.

Song Yuntao, wakil direktur institut tempat EAST bermarkas mengatakan bahwa pembangunan reaktor fusi penuh harus dimulai lima tahun dari sekarang, dan akan memakan waktu sekitar 10 tahun untuk dibangun.

"Setelah itu dibangun, kami akan membangun pembangkit listrik dan mulai menghasilkan listrik sekitar tahun 2040," katanya.

Bukti OTT Tak Bikin Kapok

HEADLINE: Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Ditangkap, OTT KPK Tak Bikin Koruptor Kapok?

Liputan6.com 2022-01-07 00:03:33
Tersangka Wali Kota Bekasi Effendi usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (6/1/2022). Sebanyak 9 tersangka dihadirkan termasuk Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi usai Operasi

Bekasi kembali lagi didatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kali ini lembaga anti rasuah menangkap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi pada Rabu 5 Januari 2021. Sebelumya, pada 2018 KPK menangkap Bupati Bekasi Nenang Hasanah terkait pengurusan perizinan proyek pembangunan Central Business District (CBD) Meikarta, di Cikarang. Jauh sebelumnya, Wali Kota Mochtar Mohammad juga tersandung korupsi pada 2012.

Selang satu hari dari penangkapan, Rehmat Effendi yang merupakan politikus Golkar itu ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa serta jual beli jabatan di Pemerintahan Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat.

"KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan dengan menetapkan RE, Wali Kota Bekasi sebagai tersangka," ujar Ketua KPK Firli Bahuri dalam jumpa pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (6/1/2022).

Selain Rahmat Effendi, KPK juga menjerat tersangka lainnya dalam OTT kali ini. Mereka adalah Camat Rawa Lumbu Makhfud Saifudin (MA), Direktur PT MAM Energindo Ali Amril (AA), Lai Bui Min alias Anen (LBM), Direktur PT Kota Bintang Rayatri (KBR) Suryadi (SY). Mereka dijerat sebagai pihak pemberi.

Kemudian Sekretaris Dinas Penanaman Modal dan PTSP M. Bunyamin (MB), Lurah Kati Sari Mulyadi (MY), Camat Jatisampurna Wahyudin (WY), dan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertahanan Kota Bekasi Jumhana Lutfi (JL). Mereka dijerat sebagai pihak penerima bersama Rahmat Effendi.

Tersangka pemberi dijerat dengan Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b atau Pasal 13 UU Tipikor Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.

Tersangka penerima disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 dan pasal 12 huruf f serta Pasal 12B UU Tipikor Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Tim penindakan KPK pun menyita uang sekitar Rp 5 miliar. "Seluruh bukti uang yang diamankan dalam kegiatan tangkap ini sekitar Rp 3 miliar (tunai) dan buku rekening bank dengan jumlah uang sekitar Rp 2 miliar," ujar Firli.

Rahmat Effendi ditahan usai ditetapkan sebagai tersangka. KPK juga menahan delapan tersangka lainnya dalam kasus ini.

Firli menyayangkan pejabat Kota Bekasi terlibat kasus korupsi lagi. Menurut dia, gejala seperti ini maka pemberantasan korupsi tak cukup hanya dengan tiga cara yang selama ini digalakkan.

"Tak cukup dengan penindakan, tak cukup pencegahan, tak cukup pendidikan. Tapi tiga strategi itu harus kita terapkan. Karenanya, pada hari anti korupsi sedunia kami sampaikan dengan membawa formula baru yaitu orkestrasi pemberantasan korupsi. Kita akan kolaborasikan tiga hal tadi," jelas Firli.

"Boleh saja kita hari ini melakukan penangkapan, tapi esok kita turunkan deputi pencegehan untuk perbaikan sistem agar tak terjadi lagi kasus korupsi," sambungnya.

Dia menyebut, korupsi pada pengadaan barang dan jasa menjadi modus klasik yang melibatkan banyak pihak, dari rangkaian perencanaan-pelaksanaan-hingga pengawasannya. Di mana dampakakhirnya adalah penurunan kualitas barang dan jasa yang dihasilkan sebagai produk pembangunan yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

"KPK mengingatkan, tanggung jawab seorang kepala daerah atas amanah rakyat adalah untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan yang mensejahterakan masyarakatnya. Bukan justru mengambil keuntungan pribadi dengan menyalahgunakan kewenanganannya," kata Firli.

"Demikian halnya, pelaku usaha juga harus punya komitmen yang sama dalam upaya membangun budaya antikorupsi, melalui praktik bisnis jujur, berintegritas, dan menghindari praktip suap," sambungnya.

Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas, Feri Amsari mengatakan, OTT sebenarnya efektif jika dibarengi dengan sanksi yang efektif.

"OTT itu hanya bisa maksimal jika terhadap pelaku dijatuhkan sanksi pencabutan hak politik untuk dipilih dan memilih serta pemiskinan," kata dia kepada Liputan6.com, Kamis (6/1/2022).

Menurut Feri hukuman penjara tak semata-mata membuat pelaku jera. "Jadi tidak bisa penjara semata-mata jika setelah keluar masih bisa dipilih dan tetap kaya," jelas dia.

Feri juga memandang, perlu pembenahan terhadap sistem partai politik dan kepemiluan kita yang dipandang bermasalah. Proses kandidasi yang terlebih menggunakan uang mahar harus segera disudahi.

Menurut dia, sebenarnya menggunakan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, sudah cukup sebenarnya untuk membuat efek jera bagi para kepala daerah yang mencoba membandel.

Dirinya memandang ini efektif daripada menunggu Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset untuk bisa diketok dan dijadikan hukum positif di Indonesia.

"Kalau seluruh kejahatan korupsi digunakan pasal TPPU maka upaya memiskinkan koruptor akan jadi kenyataaan dan akan memberikan penjeraan yang kuat," ungkap Feri.

Dia pun menepis bahwa menerapkan hukuman mati bagi pelaku koruptor bukan langkah solutif. Karena berpotensi untuk pencitraan penguasa atau kepentingan politik.

"Ketimbang hukuman mati yang berpotensi menyingkirkan lawan politik atau hanya sekedar basa-basi, yang hanya diperuntukan bagi koruptor yang bukan orang partai tertentu," jelas Feri.

Biaya Politik Tinggi

Pakar psikologi politik Hamdi Muluk menduga, masih banyaknya kepala daerah yang tak kapok melakukan korupsi lantaran harus mengembalikan ongkos politik yang besar saat maju.

"Saya kira kita harus memikir ulang sistem pilkada langsung yang high cost, cenderung tidak masuk akal. Dulu kalau enggak salah ada kajian berapa orang keluar keluar duit waktu maju jadi kepala daerah. Mahal sekali. Jadi itu imbasnya, setelah terpilih harus balas budi atau ya kayak jual beli jabatan gitu," kata dia kepada Liputan6.com, Kamis (6/1/2021).

"Atau terima uang dari para penyogok, kebanyakan penguasa hitam yang sebelumnya ikut biayaain selama kampanye," sambungnya.

Mungkin, sambung Hamdi, memikirkan pikir ulang sistem pilkada langsung apakah masih layak dipakai atau tidak.

Dia juga memandang, bukan hanya itu masalahnya. Konsekuensi dari terlalu banyak partai, kemudian tak mengakar di masyarakat membuat kader partai sulit diterima publik.

"Kalau kurang dikenal, tidak punya jejak konstituensi yang mapan, sehingga kalau maju ke kontestasi politik perlu banyak biaya memperkenalkannya," kata Hamdi.

Dia pun mendorong agar perlu penyederhanaan partai, jadi hanya tinggal empat atau lima. Kemudian pembiayaan kampanye bisa lewat APBN tak dibebankan ke kandidat.

"Kalau partai sudah sedikit dan punya akar kuat di masyarakat dan kader berakar, dia enggak butuh biaya banyak memperkenalkan diri selama proses pemilu. Kalau udah sampai ke tahap itu, baru akar korupsi hilang. Selagi itu belum jalan, korupsi sulit diberantas," jelas Hamdi.


Masalah yang Sudah Mengakar

Pengamat politik Aisah Putri Budiarti mengatakan, kondisi sekarang sebenarnya menunjukkan ada masalah yang mengakar terkait perilaku korupsi para pejabat.

Menurut dia, salah satu faktor utama adalah biaya politik tinggi. Dirinya menjelaskan, skema pemilihan langsung yg seharusnya menjadikan masyarakat sebagai pemilih rasional, di mana mereka memilih berdasarkan track record dan kinerja, termasuk bersih dari korupsi, nampaknya belum mengakar dalam pikiran pemilih saat ini, meski tentu tetap ada pemilih rasional ini, utamanya di wilayah urban.

"Dampaknya, politik uang masih menghantui praktik pemilu dan keterpilihan kandidat dalam pemilu. Diluar itu, sistem pemilu secara umum, untuk pemilihan eksekutif atau pileg berdampak pada biaya politik yang tinggi, misalnya dapil yang luas dalam pileg atau pilkada berbasis pada partai sebagai kendaraan politik utama," kata Putri kepada Liputan6.com, Kamis (6/1/2022).

Diluar itu, ada problem tentang etika politik yang tidak secara kuat tertanam dan dibangun oleh partai politik.

"Sepatutnya, partai politik memiliki sebuah kode etik yg menjadi pegangan kuat dan jelas bagi seluruh kadernya. Kode etik menjadi hal utama yang selalu ada dalam langkah kaderisasi partai, dan ada pengawasan yang ketat oleh partai terkaut etik bagi semua kadernya," jelas Putri.

Selain itu, partai sudah sepatutnya menjalankan rekrutmen dan kaderisasi secara optimal berbasis track record dan kinerja kader dan anggotanya.

"Pemilihan calon dalam pemilu didasari proses rekrutmen dan kaderisasi berjenjang, di mana salah satu dasar utama pemilihan adalah bersih dari tindak korupsi," kata Putri.

Selain itu, lanjut dia, langkah pemerintah untuk penegakan anti korupsi pun semakin dipertanyakan oleh publik, terutama setelah adanya revisi pada UU KPK.

"Hal-hal itu masih problematis saat ini dan semuanya berkelindan memicu persoalan korupsi menjadi tak berkesudahan," kata Putri.


OTT Bukan Satu-satunya Cara

Anggota Komisi III DPR RI Sarifuddin Sudding menilai banyaknya pejabat yang terciduk OTT bukan berarti teknik operasi tersebut gagal membuat pejabat kapok korupsi.

"Bukan persoalan kapok tidak kapok, tapi penegakan hukum. Bahwa KPK melakukan penindakan OTT saya kira itu salah satu upaya KPK menindak koruptor, hanya salah satu cara," kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (6/1/2022).

Sudding mengingatkan KPK menjaring koruptor dengan berbagai cara, OTT hanya salah satunya. "Tidak hanya sebatas OTT, ada juga pengumpulan barang bukti dan lewat lidik dan sidik. Jadi sama saja, adanya banyak cara yang KPK lakukan OTT salah satunya," kata dia.

Politikus PAN itu menyebut adanya anggapan KPK hanya melakukan OTT saja disebabkan publikasi media.

"Kemudian yang muncul memang banyak OTT ya karena yang dipublikasikan memang OTT. Tapi yang dilaporkan KPK banyak kok penanganan lewat lidik dan sidik dan lewat laporan masyarakat," kata Sudding.

Bahkan dia menilai tak ada hal urgen yang perlu dibenahi dalam OTT KPK. Menurutnya tak perlu menghapus OTT.

"Sepanjang tidak menyalahi SOP, didukung bukti permulaan yang cukup. Kalau kemudian ada wacana menghilangkan OTT ya ubah dulu UU-nya. Karena KPK memang diberi kewenangan untuk OTT," kata Sudding.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menuturkan, sulit membuat orang kapok akan korupsi.

"(OTT) bikin sedikit gentar, namun tidak sampai kapok," jelas dia.

Menurutnya, yang harus diperkuat adalah sistem pencegahannya. "Sebenarnya sekarang yang harus diperkuat adalah sistem pencegahan, bagaimana bikin korupsi susah dilakukan. Transparasi, pengawasan, itu yang utama," kata Sahroni.

Politikus NasDem ini pun menampik bahwa ini karena biaya politik yang tinggi. Ini semata-mata karena perilaku orangnya. "Itu manusianya saja yang berpikir pendek," kata Sahroni.