Di mana Brigadir Yoshua Tewas?

HEADLINE: Babak Baru Kasus Adu Tembak di Rumah Ferdy Sambo, Jalan Terang Ungkap Pembunuhan Berencana Brigadir J?

Liputan6.com 2022-07-20 00:01:11
Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri RT 5/RW 1, Duren Tiga Jakarta Selatan, yang menjadi lokasi adu tembak polisi. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat tak hanya membuat pilu keluarga, namun juga menyisakan tanda tanya. Keluarga yang penasaran dengan kondisi jenazah, dengan alasan ingin menambah formalin, membuka baju Brigadir J atau Yoshua dan lalu mendokumentasikannya saat para polisi lengah. Hasilnya pun mengejutkan.

Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J atau Yoshua, Kamarudin Simanjuntak mengungkapkan, ada dua jahitan di bagian hidung, sayatan di bagian jari manis dan kaki, di bibir, kemudian di leher. Kemudian juga ada memar di perut kanan kiri.

Atas dasar itu, pihaknya melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri tentang pembunuhan berencana. Adapun barang bukti yang dibawa adalah sejumlah foto dokumentasi keluarga yang menunjukan sejumlah kejanggalan kematian pada jenazah Brigadir J.

"Laporan kita telah diterima yaitu laporan tentang dugaan tindak pidana pembunuhan berencana sebagaimana dimaksud pasal 340 KUHP, kemudian jo pembunuhan sebagaimana dimaksud pasal 338 KUHP jo, penganiayaan yang menyebabkan matinya orang lain sebagaimana pasal 351 ayat 3 yaitu tentang penganiayaan berat, itu 3 pasal yang diterima," jelasnya di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin 18 Juli 2022.

Brigadir J dinyatakan tewas setelah adu tembak dengan anggota polisi di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Jumat 8 Juli 2022 lalu. Dia disebutkan meninggal setelah terkena timah panas yang ditembakkan oleh Bharada E.

Langkah pengacara keluarga Brigadir Yoshua melaporkan ke Bareskrim tentang dugaan pembunuhan berencana dinilai sebagai hal yang tepat. Karena menurut Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hajar, ada bukti yang bisa mengarah pada perkara tersebut.

"Kenapa pengacara keluarga melaporkan itu, karena faktanya menggambarkan itu. Kalau ditembak itu hanya luka di bagian yang kena tembak kan, ini ada sayatan di mana mana. Karena itu menurut saya, (wajar kalau) akan diminta diperiksa kembali, bahkan diperiksa lagi, kan mencari kebenaran," kata dia kepada Liputan6.com, Selasa (19/7/2022).

Fickar mengungkapkan, ada sejumlah alasan yang membuat kasus tersebut mengandung kejanggalan. Di antaranya posisi seorang ajudan yang seharusnya tidak diperkenankan untuk masuk rumah petinggi Polri.

"Saya juga sepakat kejadiannya itu memang janggal. Yang namanya ajudan di banyak tempat, dia enggak bisa masuk ke dalam rumah, hanya di pos jaga atau ke dapur untuk minum. Kenapa orang ini dianggap bisa masuk," ujar dia.

Kemudian kendati tidak menuding oknum kepolisian di balik kasus tersebut, namun menurutnya, hal ini pasti ada kaitannya dengan kejadian. Karena itu, penyidikan kasus ini harus lebih ditingkatkan.

"Bahkan kalau perlu ada penyidikan baru atau tambahan. Saya setuju itu Komnas HAM berdiri sendiri mengadakan penyelidikan. Karena kalau campur, dia enggak independen," ujar dia.

Fickar beranggapan, kasus yang terjadi di rumah Ferdy Sambo merupakan perkara yang mudah diselesaikan. Tinggal tergantung ada tidaknya kemauan dari pihak yang terlibat dalam masalah tersebut.

"Gampang atau susahnya sebuah kasus tergantung para pihak yang terlibat dalam perkara itu. Dia menjadi kelihatan sulit karena ini menyangkut orang-orangnya kepolisian juga. Padahal (kasus ini) sebenarnya enggak sulit. Kan sudah jelas ada orang mati, ada yang nembak, tinggal dicari motifnya," demikian Fickar menandaskan.

Sementara itu menurut Krimonolog dari Universitas Indonesia, Arthur Josias Simon Runturambi, kasus tewasnya Brigadir Yoshua menjadi ujian bagi Polri. Tagline yang terkandung dalam Presisi (Prediktif, responsibilitas, dan transparansi) harus benar-benar dijalankan dalam mengungkap kasus ini di internal mereka.

"Slogan yang sudah disampaikan ke publik itu kita lihat pengujiannya. Polisi sedang diuji, tidak hanya pengujian eksternal juga yang paling penting internal. Yang penting tadi, program polri yang presisi, betul-betul memang menjadi landasan pembuktian dari kasus-kasus di internal mereka sendiri," ujar dia.

Josias menilai langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo sebuah keputusan yang cermat. Dengan demikian, ini menjadi langkah awal dalam mengungkapkan kasus ini lebih transparan.

"Mudah-mudahan itu langkah awal. Karena sebaiknya yang diduga terkait kasus itu jangan punya jabatan tertentu. Nah kemudian selanjutnya ya artinya kan kita bisa kembalikan kepada penyelidik penyidiknya, katakan jikalau ada hambatan segala macam, sudah lebih mudah, karena levelnya sudah ke bawah," jelas dia.

Namun demikian, Josias berharap pemeriksaan kasus ini tak hanya menyasar para petinggi Polri. Tetapi juga anggota kepolisian yang terkait.

"Pak Kapolres Jaksel perlu dinonaktifkan atau tidak? Tergantung, dengan dinonaktifkan apakah itu ada kaitannya ke bawah. Cuman jangan kita, kembali ke penyidik apakah dia akan menelusuri lebih lanjut atau tidak," ujar dia.

Kepolisian sebelumnya sudah menaikkan kasus ini ke tahap penyidikan. Pasal yang dikenakan terkait dengan perbuatan cabul dan pengancaman. Sementara itu, pengacara keluarga Brigadir Yoshua melaporkan tentang pembunuhan berencana.

"Lihat saja perkembangannya, kalau toh keduanya mengklaim dasar penyelidikan penyidikan, toh nanti harus ada dasar pembuktiannya, petunjuk-petunjuk yang akan disampaikan, nanti akan terlihat sesuai enggak. Kan masing-masing punya dasar atau bukti yang kemudian bisa disampikan dalam proses selanjutnya, kita lihat, siapa yang kuat, siapa yang lemah dari petunjuk yang ada," demikian Josias menjelaskan.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

Bareskrim Polri telah menerima laporan keluarga Brigadir J atau Yoshua terkait dugaan pembunuhan berencana dalam kasus adu tembak dua polisi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Aduan tersebut tertuang dengan Laporan Polisi Nomor: LP/B/0386/VII/2022/SPKT/ Bareskrim Polri tanggal 18 Juli 2022.

"Laporan kita telah diterima," tutur Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Yoshua, Jhonson Pandjaitan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (18/7/2022).

Dalam aduan tersebut tertulis bahwa laporan itu terkait dengan dugaan tindak pidana pembunuhan berencana dan atau pembunuhan dan atau penganiayaan berat, sebagaimana dimaksud Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 351 KUHP.

"Tiga pasal sudah diterima," kata Jhonson.

Sebelumnya, Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Yoshua, Kamarudin Simanjuntak mengatakan, pihak keluarga menemukan kejanggalan dari kematian putranya tersebut yang mereka terima dari Mabes Polri melalui Divisi Humas Polri.

"Yang janggal ya penjelasan Karo Penmas, dia bilang tembak-menembak, yang menembak katanya almarhum, tapi yang ditembak enggak kena. Abis 7 peluru. Kemudian yang ditembak, menembak balik 4 kali. Tapi menghasilkan 7 peluru. Kan janggal itu. Senjata apa yang dipakai kok bisa menembak 4 kali menghasilkan 7 peluru," beber Simanjuntak.

Tak hanya itu, pihaknya juga mempertanyakan adanya luka seperti terkena senjata tajam yang ada pada tubuh Brigadir Yoshua.

"Kenapa ada luka sajam di dalam tubuhnya? Di bibir, di hidung, di mata, di belakang telinga ada sayatan kurang lebih satu jengkal, kemudian di bahu, biru-biru di dada kanan kiri, ada luka tusukan atau syatan di kaki. Jarinya, rahangnya, engselnya lepas ata geser, giginya berantakan," ungkapnya.

Kamarudin menyatakan bahwa ada dua lokasi yang diduga menjadi titik keberadaan Brigadir Yoshua sebelum akhirnya tewas dalam rangkaian insiden adu tembak anak buah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. Sebab, hal itu terekam dalam jejak komunikasi keluarga dengan almarhum.

"Adapun tindak pidana ini diduga terjadi pada tanggal 8 Juli 2022 sekira pukul 10.00 WIB pagi sampai pukul 17.00 WIB sore. Locus delictinya adalah kemungkinan besar antara Magelang dan Jakarta itu alternatif pertama. Locus delectinya yang kedua di rumah Kadiv Propam Polri atau rumah dinas Duren Tiga kawasan Jakarta Selatan," tutur Kamarudin.

"Jadi alternatif pertama itu antara Magelang hingga Jakarta, alternatif kedua karena mayat ditemukan di situ berdasarkan hasil visum repertum Polres Jaksel di rumah Kadiv Propam Polri di Komplek Polri di Duren Tiga Jaksel," sambungnya.

Menurut Kamarudin, sebelum pukul 10.00 WIB atau rentang lokasi Magelang-Jakarta, Brigadir Yoshua masih aktif berkomunikasi via telepon dan pesan singkat dengan orang tuanya, maupun grup Whatsapp keluarga.

"Tetapi setelah pukul 10.00 WIB, almarhum minta izin mau mengawal atasan atau komandannya yang dikawal, dengan asumsi perjalanan tujuh jam. Jadi, artinya tujuh jam jangan ada telepon dulu karena jam 10.00 WIB pagi itu di Magelang tanggal 8 Juli 2022," jelas Kamarudin.

Kamarudin menyebut, komunikasi terakhir antara orang tua dan Brigadir Yoshua adalah sekitar pukul 10.00 WIB. Adapun posisi orang tua berada di Balige, Sumatera Utara, sementara Brigadir Yoshua di Magelang, Jawa Tengah.

"Setelah jam 10.00 WIB, dia minta izin mengawal balik ke Jakarta. Jadi tidak etis seorang ajudan mengawal pimpinan masih WA dan telepon-telepon. Tujuh jam jangan diganggu dulu. Nah, setelah lewat tujuh jam, yaitu jam 17.00 WIB, maka orang tuanya atau keluarganya yang sedang berada di sana, di Sumatera Utara, mencoba menelepon, tidak bisa, di Whatsapp ternyata sudah terblokir," ujarnya.

Kondisi tersebut pun membuat keluarga khususnya orang tua beserta kakak adik Brigadir Yoshua mulai gelisah. Terlebih, disusul terjadi pemblokiran dan diduga adanya upaya peretasan ponsel.

"Ayah ibunya handphonenya tidak bisa dipakai, kakak adiknya, semua handphone tidak bisa dipakai, kurang lebih satu minggu. Artinya ini ada dugaan pembunuhan terencana, sehingga bagaimana caranya handphone itu bisa dikuasai passwordnya, berarti sebelum dibunuh, ada dulu dugaan pemaksaan untuk membuka password handphone," kata Kamarudin.

Lebih lanjut, bukti percakapan terakhir antara keluarga dengan Brigadir Yoshua tersebut tentu ada di ponsel milik almarhum. Sementara percakapan elektronik atau surat elektronik dari pihak keluarga telah dilampirkan dalam laporan ke penyidik hari ini.

"Di Magelang itu dia bersama dalam rangka mengawal Kadiv Propam, kemudian mengawal istrinya dan mengawal anaknya yang sedang sekolah taruna negara di sana," kata Kamarudin.

"Mobilnya kami minta untuk segera pemeriksaan, atau penyitaan. Karena ini suatu perkara yang sangat ajaib, terjadi pembunuhan di suatu tempat tapi yang ditangkap atau diamankan, lokasi tidak ditemukan, olah TKP tidak dipasang police line, yang ada informasi rumah dinas tidak ada CCTV tapi informasi dari media atau dari Ketua RT setenpat bahwa recorder CCTV sudah diduga diambil oleh seseorang," tandasnya.


Pastikan Kasus Tetap Diusut

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan pihaknya telah melakukan otopsi dan hasilnya akan disampaikan bersamaan dengan hasil dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) selaku pihak pengawas eksternal.

"Sudah diotopsi nanti akan disampaikan hasilnya (bersama) sama Komnas HAM juga biar lebih obyektif," kata Dedi kepada wartawan, Selasa (19/7/2022).

Kendati terkait permintaan otopsi ulang secara mandiri oleh pihak keluarga, Dedi mengatakan, dirinya belum mengetahui lebih lanjut terkait aturan tersebut. Pasalnya, proses otopsi dilakukan untuk kebutuhan penyidikan.

Sehingga, dia menyampaikan, bila proses otopsi harus dilakukan sebagaimana yang telah diatur dalam KUHAP. Karena hasilnya tersebut nantinya akan dijadikan sebagai alat bukti untuk persidangan.

"Belum tahu kalau itu (permintaan otopsi ulang secara mandiri). Karena (otopsi) untuk kebutuhan penyidikan sebagai alat bukti yang akan disampaikan ke sidang," terangnya.

Dedi juga mengungkapkan, Polda Metro Jaya telah mengambil alih kasus adu tembak polisin dari Polres Metro Jakarta Selatan. Hal itu agar proses pengusutan lebih cepat.

"Komitmen pimpinan biar cepat terungkap secara terang benderang berdasarkan Scientific Crime Investigation (Penyidikan Berbasis Ilmiah)," kata Dedi.

Pengambilalihan kasus yang kini ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Metro Jaya, juga bakal didukung oleh Tim Labfor, Inafis, hingga Puslabfor.

Dia mengungkapkan, kasus dugaan pelecehan yang dilakukan oleh Brigadir Yoshua itu sudah naik ke tahap penyidikan. "Pasal yang kemarin disampaikan Pak Kapolri, perbuatan cabul dan pengancaman," jelas dia.

Namun Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mempertanyakan pasal perbuatan cabul dan pengancaman terhadap Brigadir Yoshua. Harusnya, kata dia, yang diprioritaskan dalam penanganan kasus ini adalah kejadian penembakan.

"Prioritas yang diungkap itu soal kejadian penembakan di rumah Pak Ferdy Sambo. Itu yang paling prioritas, karena udah jelas ada pelakunya, ada korbannya, terlepas apakah korban punya persoalan lain. Ini kan harus diungkap dulu. Baru dilakukan pengembangan," kata dia kepada Liputan6.com, Selasa (19/7/2022).

Khairul menilai kasus ini sebenarnya sederhana dan mudah untuk diungkap. Karena menurutnya sudah banyak data dan fakta yang ditemukan di lapangan.

"Kasus ini sederhana, ada pelaku, saksi, mestinya ada CCTV ada alat bantu, ada korban yang juga bisa diperiksa autopsi, forensik, kondisinya (jenazah). Apakah keterangan pelaku benar, keterangan saksi layak dipercaya, ini sederhana. Kalau ini terjadi pada masyarakat lain, mudah diungkap," ujar dia.

Karena itu, wajar publik bertanya-tanya ada apa di balik lambannya penanganan kasus ini. Khairul menegaskan, hanya butuh itikad baik dari kepolisian dalam menuntaskan persoalan tersebut.

"Kita tidak berburuk sangka, kita butuh itikad baik dari kepolisian untuk memberikan transparansi pada publik, apalagi keluarga korban menuntut keadilan," ujar dia.

Khairul mengapresiasi Polri yang menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo agar proses penanganan kasus ini dapat transparan. Namun begitu, menurutnya langkah ini diharapkan bukan akibat adanya tekanan publik atau politik.

"Harus ditunjukkan ini datang dari adanya profesionalisme, kepentingan hukum, perlu dilanjutkan langkah-langkah ini," kata dia.

Tak hanya Ferdy Sambo, ia berharap Polri juga dapat mengambil langkah serupa terhadap perwira lain yang patut diduga atau perlu didalami peran dan andilnya dalam hal dugaan adanya penundaaan pengungkapan kasus. Ada jeda dua hari antara kejadian dengan keterangan yang disampaikan kepolisian.

"Saran saya itu juga harus dibebastugaskan supaya bisa mendalami peran dalam kebijakan, atau jajaran Pak Ferdy Sambo maupun Kapolres Jaksel yang awal sekali dapat informasi itu," ujar dia.

Sementara Pengacara Keluarga Irjen Ferdy Sambo, Arman Hanis memastikan Irjen Sambo akan memenuhi panggilan Komnas HAM jika memang dibutuhkan keterangannya. Dirinya menjamin bahwa Ferdy Sambo akan siap hadir untuk memberikan keterangan.

"Mengenai pemeriksaan terhadap Pak Ferdy Sambo, apabila Komnas HAM ingin melakukan pemeriksaan pasti Pak Sambo akan hadir untuk memberikan keterangan. Jadi enggak ada masalah, pasti Pak Sambo akan hadir jika dibutuhkan keterangannya," kata Arman, Senin 18 Juli 2022.

Sambo, menurut dia, sudah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian. Bahkan pemeriksaan itu berlangsung lebih dari sekali. "Pak Sambo sudah diperiksa kok dua kali oleh tim yang dibentuk Pak Kapolri," kata Arman.

Menurut dia, keterangannya itu disampaikan Sambo kepada tim khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Kamis, 14 Juli 2022 dan Jumat, 15 Juli 2022. Namun, ia tidak ikut mendampingi Sambo saat diperiksa.

"Sudah, sudah diperiksa. Kamis malam sama Jumat malam, setahu saya seperti itu. Pak Sambo kan tidak saya dampingi. Tapi yang lain saya dampingi," ujarnya.

Selain itu, dia juga mengatakan pihak keluarga Sambo sudah menyerahkan semua barang milik Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat yang tewas dalam insiden baku tembak dengan Bharada RE (E) kepada penyidik kepolisian.

"Sudah diserahkan ke pihak penyidik semuanya (barang milik Brigadir J yang ada di rumah Pak Sambo). Yang saya ketahui seperti itu," kata Arman,

Namun, Arman tidak mengetahui apakah barang-barang milik Brigadir J sudah diserahkan kepada pihak keluarganya atau belum oleh penyidik kepolisian. Menurut dia, sebaiknya hal tersebut ditanyakan langsung kepada pihak Mabes Polri.

"Apakah diserahkan ke keluarganya, silakan tanya ke Mabes Polri," jelas dia.

Yang jelas, kata Arman, pihak keluarga Sambo sudah menyerahkan semua barang milik Brigadir J kepada pihak kepolisian. Namun, ia tidak mengetahui kapan penyerahan barang milik Brigadir J itu dilakukan keluarga Sambo kepada kepolisian.

"Ya itu saya tidak tahu kapan penyerahannya, saya juga tidak hadir. Silakan tanya ke Mabes Polri," ujarnya.


Naik Tahap Penyidikan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam Polri, Senin 18 Juli 2022. Langkah tersebut menuai apresiasi dari Senayan yang di antaranya dari Anggota Komisi III DPR RI, Habiburokhman.

"Kami menghormatii langkah Kapolri yang menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo. Ini membuktikan Pak Kapolri berupaya semaksimal mungkin agar pengusutan perkara ini bebas dari hingar bingar tekanan publik," kata Anggota Komisi III DPR RI, Habiburokhman, Selasa (19/7/2022).

Habiburokhman menilai sejauh ini Polri sudah menangani kasus itu dengan maksimal dan cukup transparan.

"Secara umun Pak Kapolri dan jajarannya sangat maksimal menangani kasus ini, sesuai dengan konsep presisi atau prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan," kata dia.

Ia meminta tim yang dibentuk Kapolri bisa bekerja profesional mengusut kasus tersebut hingga tuntas.

"Kami menyerukan kepada pejabat publik untuk tidak banyak bersepkeluasi di media yang bisa mempengaruhi jalannya pengusutan perkara," pungkas dia.

Dukungan serupa juga datang dari Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Benny K. Harman. Namun menurutnya, yang paling ditunggu publik saat ini adalah penanganan kasus yang transparan.

"Tentu bukan soal penonaktifannya (Kadiv Propam), yang ditunggu-tunggu oleh publik pada saat ini adalah pengungkapan secara objektif, secara transparan, secara terbuka juga akuntabel apa sebetulnya yang terjadi di kasus yang menyedot perhatian masyarakat seluruh Indonesia ini," kata Benny pada wartawan, Selasa (19/7/2022).

Meski demikian, Anggota Komisi III DPR ini menyampaikan apresiasi pada Kapolri yang merespons cepat dan segera mengambil tindakan konkret untuk menuntaskan kasus tersebut.

"Ketika Pak Kapolri membentuk tim khusus untuk ini, kami memberikan apresiasi tinggi, ya semata-mata untuk menunjukkan kepada publik bahwa memang institusi Polri di bawah Kapolri yang saat ini, Pak Listyo, benar-benar profesional, tanggap, responsif," kata dia.

Terkait lambannya kinerja Polri dalam penetapan tersangka kasus tersebut, Benny meminta masyarakat menunggu dan tidak menekan Polri.

"Kita tunggu sajalah, kita tunggu saja, jangan kita tekan-tekan. Tadi saya sampaikan begini lho, kita memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada Pak Kapolri untuk mengungkapkan peristiwa ini secara terbuka, transparan dan objektif," pungkas dia.

Adapun anggota Komisi III DPR RI Santoso menilai penonaktifan Ferdy Sambo diperlukan agar tidak ada konflik kepentingan dalam pengusutan kasus dugaan adu tembak dua anggota polisi di rumahnya.

"Dengan adanya kasus ini agar tidak ada konflik interest (konflik kepentingan) antara penyidik dengan pihak Propam Porli," kata Santoso kepada wartawan, Selasa (19/7/2022).

Politikus Partai Demokrat itu menyebut, keputusan Kapolri Sigit tepat dan bertujuan untuk mempercepat proses penyidikan kasus hukum yang terjadi di rumah Ferdy Sambo, agar lebih transparan. Pasalnya kasus ini menjadi perhatian masyarakat.

"Tindakan Kapolri ini, saya yakin akan mempercepat proses penyidikan kasus ini secara profesional serta transparan pada publik," ujarnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan kasus ini akan terus diusut kendati Ferdy Sambo telah dinonaktifkan. Pengumpulan barang bukti dan saksi terus dilakukan.

"Tentunya kita akan mengumpulkan selain saksi, juga bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan scientific, sebagaimana komitmen kami untuk memproses seluruh peristiwa yang ada ini dengan pertanggungjawaban scientific crime investigation," tutur Listyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 18 Juli 2022.

Listyo sendiri belum merinci lebih jauh terkait perkembangan penanganan kasus adu tembak anggota yang dilakukan oleh tim khusus bentukannya. Namun dia memastikan seluruh hasil penyidikan akan disampaikan secara objektif dan transparan ke publik sesuai komitmen Polri yang selama ini dijaga.

"Seluruh tahapan sedang berjalan, proses pemeriksaan saksi sedang berjalan, pengumpulan alat bukti sedang berjalan," kata Listyo.

Lampu Merah Maut di Cibubur

Buntut Kecelakaan Maut Cibubur, Traffic Light Simpang CBD Dinonaktifkan

Liputan6.com 2022-07-19 10:58:44
Suasana arus lalu lintas di ruas jalan alternatif Cibubur atau Transyogi, Bekasi, Jawa Barat pascainsiden kecelakaan maut truk tangki milik PT Pertamina. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyas

Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi, Teguh Indrianto mengatakan, untuk sementara waktu lampu lalu lintas atau traffic light simpang CBD, Jalan Transyogi, Cibubur dinonaktifkan. Simpang CBD juga ditutup.

Hal ini dikatakan Teguh setelah sebelumnya terjadi kecelakaan maut antara truk tangki Pertamina dengan sejumlah pengendara motor dan mobil di ruas jalan alternatif Cibubur atau Transyogi, Bekasi, Jawa Barat, Senin 18 Juli 2022. Peristiwa itu terjadi di jalan menurun menjelang lampu lalu lintas Cibubur CBD.

"Namun sementara simpang ditutup dan traffic light dinonaktifkan," ujar Teguh kepada merdeka.com, Selasa (19/7/2022).

Teguh Indrianto menambahkan, saat ini pihaknya tengah menunggu hasil investigasi untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya kecelakaan maut yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia.

Sebab, banyak pihak yang menilai kecelakaan terjadi diduga karena lampu lalu lintas di Jalan Transyogi. Kondisi jalan turunan dinilai tidak memungkinkan untuk dibuat lampu lalu lintas, sehingga kerap menyebabkan insiden kecelakaan.

"Untuk penyebab masih menunggu hasil investigasi KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi)," katanya.


3 Korban Kecelakaan di Cibubur Teridentifikasi

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri masih terus mengidentifikasi korban kecelakaan lalu lintas di Cibubur, Jawa Barat.

Informasi hingga Selasa, (19/7/2022) pukul 08.30 WIB tercatat ada tiga korban yang berhasil diidentifikasi.

"Sudah tiga (korban kecelakaan yang teridentifikasi)," kata Kasubdit DVI Polri AKBP Nugroho Lelono dalam keterangannya, Selasa (19/7/2022).

Nugroho menyampaikan, satu nama lagi yang teridentifikasi ialah atas nama Ardi Nurcahyanto (23), warga Kalibaru, Cilodong, Kota Depok, pekerjaan Ojek Online. Total korban yang berhasil diidentifikasi sebanyak tiga orang dari 10 korban meninggal dunia.

Adapun, dua korban sebelumnya atas nama Priyastini (50) warga Sukamanah, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, dan Peltu Suparno (51), Sukamanah, Kec Jonggol, Kabupaten Bogor. Keduanya adalah pasangan suami-istri yang berdinas di TNI AL.

Nugroho menyampaikan, ketiga korban teridentifikasi setelah tim DVI mencocokan data ante-mortem dan post-mortem dari para korban.

"Itu lewat kecocokan sidik jari, medis dan properti yang digunakan korban," tandas dia.


10 Orang Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Maut

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 10 orang meninggal dunia dalam kecelakaan yang melibatkan truk BBM Pertamina bernomor polisi B 9598 BEH di Jalan Alternatif Cibubur, Senin 18 Juli 2022, sekira pukul 15.30 WIB.

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman menerangkan, truk Pertamina itu melaju dari arah Cibubur menuju Cileungsi, di lokasi yang kondisi jalannya menurun.

"Kondisi jalan menurun dan di TKP ada lampu merah, ada kendaraan yang sudah berhenti," kata Kombes Latif Usman.

Sementara itu, polisi tidak temukan bekas jejak rem dari truk BBM Pertamina dalam kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur. Polisi juga masih memeriksa sopir truk tersebut.

"Kalau kami cek di lapangan ini sementara belum ada bekas rem. Tapi untuk lebih lanjut kami akan melakukan pemeriksaan kendaraan ini dengan teknisi. Kita juga akan melakukan pemeriksaan terhadap sopir," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman.

Kepolisian juga berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk melakukan evakuasi terhadap truk tersebut. Sebab, truk itu dalam keadaan terisi oleh BBM.

"Katanya isi. Akan kita cek lebih lanjut. Kita akan koordinasi dengan Pertamina untuk mengosongkan untuk melakukan evakuasi dengan alat berat. Sementara supir dan kernet sudah diamankan," katanya.

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Jabatan Irjen Ferdy Sambo Dicopot

3 Fakta Kapolri Nonaktifkan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo

Liputan6.com 2022-07-19 16:18:11
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memberikan keterangan pers di hadapan wartawan di Mabes Polri, Jakarta, (12/7/2022). Kapolri buka suara terkait insiden baku tembak sesama polisi di

Jabatan Irjen Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam Polri dinonaktifkan sementara oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Penonaktifan jabatan Irjen Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam Polri berkaitan dengan kasus adu tembak dua polisi yang berujung meninggalnya Brigadir J atau Yoshua.

Hal tersebut disampaikan Listyo dalam konferensi pers yang dilakukan di Mabes Polri, Senin 18 Juli 2022 dan penonaktifan terhitung mulai Senin malam 18 Juli 2022.

"Malam hari ini kita putuskan untuk Irjen Ferdy Sambo sementara jabatannya dinonaktifkan dan kemudian jabatan tersebut saya serahkan ke Pak Wakapalori," ujar Listyo.

Dijelaskan Listyo, penonaktifan Ferdy Sambo itu dilakukan setelah Polri melihat perkembangan terkait penanganan kasus adu tembak antarpolisi di asrama Polri Duren Tiga, Jakarta.

"Kita melihat ada spekulasi-spekulasi yang muncul tentunya ini akan berdampak terhadap proaes penyidikan yang kita lakukan," papar Listyo.

Sebelumnya memang, Keluarga Brigadir J atau Yoshua meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan DPR RI memberikan atensi ke Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, untuk menonaktifkan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Hal itu terkait kasus adu tembak anak buah Ferdy di Komplek Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan yang menewaskan Brigadir Yoshua.

"Jadi kami atas nama keluarga memohon dengan sangat kepada Bapak Presiden RI selaku kepala negara dan kepala pemerintahan, supaya memberi atensi, demikian juga Komisi III DPR RI selaku wakil rakyat, termasuk kepada Bapak Kapolri supaya menonaktifkan Kadiv Propam atas nama Ferdi Sambo ya," tutur kuasa hukum keluarga Brigadir Yoshua, Komarudin Simanjuntak, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 18 Juli 2022.

Berikut sederet fakta terkait jabatan Irjen Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam Polri dinonaktifkan sementara oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dihimpun Liputan6.com:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


1. Dinonaktifkan Sementara Mulai Senin 18 Juli 2022

Irjen Ferdy Sambo dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. Penonaktifan ini berkaitan dengan kasus adu tembak yang berujung meninggalnya Brigadir J atau Yoshua di rumah dinas Ferdy Sambo.

Listyo mengatakan, penonaktifan tersebut berlaku mulai Senin malam 18 Juli 2022. Hal tersebut disampaikannya dalam konferensi pers yang dilakukan di Mabes Polri.

"Malam hari ini kita putuskan untuk Irjen Ferdy Sambo sementara jabatannya dinonaktifkan dan kemudian jabatan tersebut saya serahkan ke Pak Wakapalori," ujar Listyo.

Menurut dia, penonaktifan Ferdy Sambo itu dilakukan setelah Polri melihat perkembangan terkait penanganan kasus adu tembak antarpolisi di asrama Polri Duren Tiga, Jakarta.

"Kita melihat ada spekulasi-spekulasi yang muncul tentunya ini akan berdampak terhadap proaes penyidikan yang kita lakukan," kata Listyo.


2. Alasan Penonaktifan Sementara

Adapun alasannya masih terkait upaya penanganan kasus adu tembak anggotanya yang terjadi di Komplek Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

"Mencermati perkembangan yang ada termasuk spekulasi-spekulasi yang berkembang, jadi saya putuskan bahwa mulai hari ini, mulai malam ini, jabatan Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam saat ini dinonaktifkan," tutur Listyo.

Menurut Listyo, penonaktifan Irjen Ferdy Sambo dari jabatannya dapat menjaga objektivitas dalam penanganan perkara adu tembak antar anggota Propam Polri yang terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022 lalu.

"Ini tentunya juga untuk menjaga apa yang telah kita lakukan selama ini terkait komitmen untuk menajga objektivitas, transparansi, dan akuntabel benar-benar bisa kita jaga, agar rangkaian proses yang saat ini dilaksanakan dapat berjalan dengan baik dan membuat terang peristiwa yang terjadi," ungkap dia.


3. Jabatan Sementara Diserahkan ke Wakapolri

Listyo mengatakan, Irjen Ferdy Sambo dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Kadiv Propam Polri dan sementara akan digantikan oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.

"Malam hari ini kita putuskan untuk Irjen Ferdy Sambo sementara jabatannya dinonaktifkan dan kemudian jabatan tersebut saya serahkan ke Pak Wakapalori," jelas Listyo.

Ditegaskan Listyo, penonaktifan Ferdy Sambo itu dilakukan setelah Polri melihat perkembangan terkait penanganan kasus adu tembak antarpolisi di asrama Polri Duren Tiga, Jakarta.

Aksi Asnawi Mangkualam Dipuji Media Korsel

Asnawi Mangkualam Dipuji Media Korea Selatan Usai Ansan Greeners Hajar Busan IPark

Liputan6.com 2022-07-19 17:15:18
Asnawi Mangkualam. Bek kanan berusia 26 tahun ini sejak Februari 2021 lalu bermain di Ansan Greeners, klub yang berlaga di kasta kedua Liga Korea. Dari 14 laga, pemain yang kontraknya akan be

Pemain Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam kembali diturunkan saat Ansan Greeners menghadapi Busan Ipark pada laga lanjutan K-League 2. Dalam pertandingan yang berlangsung di Busan Asiad Stadium, Senin (18/7/2022) sore WIB, Ansan berhasil mempecundangi tuan rumah 1-0.

Ansan mendominasi jalannya pertandingan. Gol kemenangan mereka tercipta pada menit ke-83 melalui Kwon Young-ho.

Ansan sempat bermain dengan 10 orang setelah Kim Min-ho mendapatkan kartu kuning kedua pada injury time. Beruntung, hingga laga usai mereka mampu mempertahankan kemenangan.

Pada laga ini, Asnawi bermain sebagai starter. Pelatih Im Jeong Heon memasak eks pemain PSM Makassar tersebut sebagai wingback kanan dalam formasi 3-4-3.

Asnawi sempat diganjar kartu kuning saat pertandingan baru berjalan tujuh menit. Namun, pemain 22 tahun tersebut sempat melakukan penetrasi yang membuahkan beberapa peluang di babak pertama.

Sayang, penyelesaian akhir yang kurang maksimal membuat Ansan Greeners belum bisa memecahkan kebuntuan.

Di babak kedua, tepatnya pada menit ke-73, Asnawi memimpin serangan balik Ansan. Kembali penyelesaian akhir Thiago Henrique masih bisa diamankan kiper Busan.

Sepuluh menit kemudian, Ansan Greeners akhirnya memecah kebuntuan. Berawal dari sepak pojok, bola disambut dengan sundulan Kwon Yeong-ho.

Bola gagal diselamatkan kiper lawan. Skor 1-0 untuk kemenangan Ansan Greeners bertahan hingga akhir pertandingan.

Dengan kemenangan ini, Ansan berada posisi ke-10 klasemen K-League 2. Mereka mengoleksi 20 poin dari 25 laga. Ansan unggul dua poin atas Busan IPark yang menempati posisi paling buncit, ke-11.


Dipuji Media Korea Selatan

Usai kemenangan ini, Asnawi tak lepas dari sorotan media Korea Selatan. Sportal Korea menilai, Asnawi kembali tampil apik setelah kembali bermain di posisi aslinya sebagai wing back.

"Kembalinya Asnawi ke posisi wing back menjadi perubahan besar. Asnawi aktif bermain sebagai winger dan full back. Setelah kembali dari SEA Games bersama tim nasional, waktu bermainnya mulai meningkat," tulis pernyataan Sportal Korea.

"Asnawi, yang jadi starter melawan Bucheon, memainkan peran penting selama 66 menit di lapangan. Dia memberikan tim hadiah penalti berkat umpan silangnya. Sangat layak menantikan performanya melawan Busan," sambung pernyataan itu.


Kemenangan Penting

Kemenangan atas Busan IPark sangat penting bagi Ansan. Pasalnya, mereka berhasil memutuskan rentetan hasil minor dalam beberapa laga terakhir.

Bahkan, tiga kekalahan berutun sebelumnya, masing-masing dari Chingnam Asan, FC Anyang, Daejeon Hana Citizen, memaksa pelatih Jo MIn-guk mundur dari jabatannya.

Pengunduran diri Min-guk membuat Ansan menunjuk Lim Jong-heon sebagai pelatih karteker jelang laga melawan Bucheon FC 1995 pada Sabtu (9/7/2022).

Meski akhirnya harus menelan kekalahan beruntun keempat dari Bucheon, penampilan Ansan saat ini dinilai jauh membaik.

Meski demikian, kemenangan ini belum mampu mengangkat posisi Ansan di papan bawah klasemen. Ansan kini berada di peringkat kedua dari bawah alias posisi ke-10 klasemen K-League 2.

Mereka mengoleksi 20 poin dari 25 laga. Ansan unggul dua poin atas Busan IPark yang menempati posisi paling buncit, ke-11.


Rapor Asnawi

Bagi Asnawi, laga melawan Busan Ipark menambah jumlah penampilannya bersama Ansan Greeners.

Asnawi bergabung dengan Ansan pada Februari 2021. Musim ini, dia sudah memainkan 15 pertandingan (7 kali starter, 8 dari bangku cadangan).

Secara keseluruhan, Asnawi sudah mengemas 30 penampilan di Ansan Greeners FC dengan sumbangan satu assist.

Asnawi masih punya banyak waktu untuk menambah jumlah penampilannya di Ansan Greeners FC. Pemain berusia 22 tahun itu terikat kontrak sampai Desember 2023


Sempat Jadi Penyerang

Dalam penampilannya musim ini, Asnawi memainkan posisi baru sebagai penyerang. Itu dijalaninya saat Ansan menghadapi Daejon Hana Citizen di K-League 2, Selasa (5/7/2022).

Sejatinya, strategi ini berjalan baik pada babak pertama. Serangan Ansan lebih agresif dan bervariasi.

Namun, perubahan pola pada babak kedua dengan menarik keluar Jun-hee membuat performa Ansan menurun.

Akibatnya, Ansan keteteran di babak kedua dan Daejon akhirnya sukses mencetak dua gol melalui Min Jun-yeong di menit ke-55 dan Willyan (67). Ansan pun kalah 0-2.

Nyaris Cuci Piring di Restoran

Luna Maya Kekurangan Uang Saat Bayar Makanan di Rusia, Sudah Siap-Siap untuk Cuci Piring

Liputan6.com 2022-07-19 10:30:00
Melihat outfit liburan Luna Maya di Korea Selatan (instagram/lunamaya)

Luna Maya saat ini tengah berlibur ke Moskow, Rusia. Sebagai wisatawan, mantan kekasih Reino Barack itu tak mau ketinggalan mencicipi makanan khas Rusia, Caviar, yang terbuat dari telur ikan.

Namun siapa sangka ternyata Luna Maya kekurangan uang saat hendak membayarnya. Sebab restoran yang disambanginya hanya menerima uang tunai saja.

"Perkara mau makan enak tapi malah salah perhitungan duitnya kurang say #lunamaya #fyp," ungkap Luna dalam unggahan video di akun TikToknya @lunamaya dikutip, Senin (18/7/2022).

Luna Maya sempat panik lantaran tak memengan uang tunai sejumlah tersebut. Apalagi selama ini ia lebih sering menggunakan pembayaran menggunakan kartu debit dan bukan tunai.

"Kita lagi ngitungin duit, karena enggak terima kartu kredit. Ini kemarin ada sisa uang, coba ya," kata Luna Maya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pertama Kali

Uang yang harus dibayar oleh Luna Maya jika dirupiahkan sebesar Rp 3 juta. Yang menjadi masalah, Luna Maya tidak punya uang tunai dengan jumlah tersebut.

Sampai akhirnya, Luna Maya mengeluarkan uang yang ada di dalam tasnya. "Baru kali ini gue makan ngitungin duit," ujar Luna Maya.


Siap Nyuci Piring

Luna Maya hanya bisa pasrah apabila uang tunainya kurang. Ia bahkan sudah menyiapkan rencana untuk kabur dari restoran tersebut, atau rela mencuci piring karena tak sanggup membayar.

"Kurang nyuci piring nih," katanya sambil tertawa.

"Pas gue bilang satu, dua, tiga kabur ya," canda Luna Maya.


Komentar Warganet

Komentar beragam dituliskan warganet dikolom komentar akun TikTok milik Luna Maya. Ada yang fokus memperhatikan uangnya, dan ada pula yang membandingkan uang dengan sejumlah tersebut bila dimiliki warganet.

"Makan 3 juta bisa tahan 6bulan lebih gua ni ," tulis pemilik akaun @Budisalim

"duit orang Eropa gaada yang lecek ya kak apalagi isolasian ," tulis akun @Donnamanis.

"baru kali ini makan ngitungin duit" ak sblm pesen malah ngitungin dulu duitnya Krang apa ga ," tulis akun @MoonJin47

Haji Faisal Larang Fuji Nikah Muda

Haji Faisal Larang Fuji Nikah Muda dengan Thoriq Halilintar: Tunggulah, Berkarier Dulu

Liputan6.com 2022-07-19 13:30:00
Thoriq Halilintar dan Fuji. (Foto: Dok. Instagram @fuji_an)

Gen Halilintar tiba di Indonesia. Thoriq Halilintar bungah bertemu keluarga besar setelah sekian lama tidak berkumpul di Tanah Air. Namun, sebuah spekulasi muncul terkait Fuji yang belum diperkenalkan kepada keluarga besar Gen Halilintar.

Bahkan desas-desus di kalangan pewarta hiburan menyebut hubungan Fuji dan Thoriq Halilintar merenggang. Ujung-ujungnya, Haji Faisal dibombardir pertanyaan terkait perkembangan hubungan putrinya dengan adik Atta Halilintar.

Menyoal ini, Faisal santai seraya menyebut masa depan anaknya dengan YouTuber kondang itu ada di tangan Tuhan. Sebagai ayah, ia mendukung dan memastikan hubungan Fuji-Thoriq sesuai dengan koridor agama sekaligus norma.

"Ya kalau memang arahnya ke situ, makanya kita kembalikan kepada Tuhan. Berarti kalau seandainya mereka (bersatu), berarti Tuhan sudah menentukan," kata Haji Faisal kepada jurnalis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dalam Rangka Apa?

Terkait pertemuan Gen Halilintar di Indonesia, Haji Faisal merespons hangat. Mertua almarhumah Vanessa Angel ikut senang melihat Gen Halilintar akhirnya pulang kampung.

Soal bersilaturahmi dengan Gen Halilintar, Faisal menanggapi dengan bijak, "Misi kita itu dalam rangka apa? Kan harus jelas. Bagi saya sih kalau umpamanya ada misi untuk silaturahmi, saya dengan siapa saja."


Sudah Saya Sampaikan

Melansir dari video interviu di kanal YouTube Intens Investigasi, Senin (18/7/2022), Haji Faisal meminta publik bersabar dan membiarkan hubungan Fuji-Thoriq seperti air mengalir. Yang jelas, ia meminta Fuji tak buru-buru nikah.

"Sudah saya sampaikan beberapa waktu yang lalu. Insyaallah saya akan mencoba menyampaikan ke anak saya, memberi pengertian agar janganlah sepecatnya untuk menikah muda," ia menjelaskan.


Tunggulah...

"Tunggulah. Berkarierlah dulu. Terlalu muda," cetus Faisal. Terkait wacana mempertemukan Fuji dengan Gen Halilintar, ia tidak mau mempermasalahkan. Faisal percaya, niat baik silaturahmi akan menemukan jalannya sendiri.

"Fuji tentu tergantung dalam rangka apa. Kalau diajak, diajak umpanya sama si Thoriq, itu sama kayak si Thoriq datang ke sini diajak oleh Fuji ketemu sama saya," Faisal mengakhiri.

Viral Beli Bando Rp 13 Juta

Viral Prilly Latuconsina Beli Bando Rp 13 Juta, Ngaku untuk Dipakai Sehari-hari

Liputan6.com 2022-07-19 13:00:00
Prilly Latuconsina. (Foto: Dok. Instagram @prillylatuconsina96)

Prilly Latuconsina bikin heboh jagat maya gara-gara bando. Ini bermula dari aksi bintang film Kukira Kau Rumah mengunggah sejumlah foto perayaan ulang tahun ayahnya di akun Instagram terverifikasinya, pada 17 Juli 2022.

Di situ, ia tampil elegan dengan bando rilisan rumah mode Chanel. Setelahnya sebuah akun pemerhati gaya busana Prilly Latuconsina mengecek harga dan memublikasikannya kepada publik.

Netizen +62 syok mendapati bando Prilly Latuconsina harganya 13 juta rupiah. Di sisi lain, bintang sinetron Ganteng-Ganteng Serigala tak menyangka bando Chanel-nya ramai digunjing warganet.

"Memang viral, ya? Ada di mana sih postingan-nya? Terus itu heboh?" Prilly Latuconsina merespons bando 13 juta di sela perilisan poster resmi dan soundtrack film 12 Cerita Glen Anggara, di Jakarta, Senin (18/7/2022).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Memang Suka

"Memang aku tuh suka aksesoris rambut. Terus pada saat itu brand kesukaan aku ngeluarin bando, ya aku beli karena memang suka, gitu," aktris kelahiran Tangerang, 15 Oktober 1996, menyambung.

Dalam membeli barang mode, Prilly Latuconsina yang dikenal kaya raya mengaku masih mempertimbangkan harga. Namun jika sedang ada rezeki lebih, ia tak berpikir panjang untuk memborong barang yang disukainya.


Brand Desainer

"Sebenarnya itu bandonya kan harganya segitu gara-gara brand desainer makanya mahal. Ya aku kan menghargai brand tersebut," kata Prilly Latuconsina seraya mengaku masih beli baju murah via online shop.

Percaya enggak percaya, pelantun "Luka Kecil" sering dapat baju berkualitas bagus dengan harga 40 sampai 100 ribu rupiah. Baginya harga dan merek ternama bukan yang utama.


Dipakai Sehari-hari

Lantas, apakah bando 13 juta itu hanya dipakai untuk momen spesial seperti ulang tahun sang ayah? Tidak juga. "Ya sebenarnya jujur, beli bandonya sih ya untuk dipakai sehari-hari. Enggak ada yang mentang-mentang terus aku beli gitu untuk dipakai hari itu," ungkapnya.

"Karena aku memang suka aksesoris rambut. Selain bando juga aku ada jepitannya itu ada," pungkas Prilly Latuconsina lalu mengakui bahwa bando 13 juta adalah rekor aksesoris rambut termahal hingga kini. Wow!

Gaya Paula Verhoeven di Citayam Fashion Week

Heboh Paula Verhoeven Ikut Melenggang di Citayam Fashion Week

Liputan6.com 2022-07-19 11:30:31
Kiano dan Kenzo anak Baim Wong (Instagram/paula_verhoeven)

Belakangan ini, kawasan Dukuh Atas-Sudirman ramai didatangi remaja-remaja asal pinggiran kota Jakarta. Saking ramainya, singkatan SCBD (Sudirman Sudirman Central Bisnis District) diplesetkan menjadi Sudirman-Citayam-Bojong Gede-Depok.

Tak hanya itu saja, beberapa hari terakhir para remaja suburban itu bahkan menggelar acara fashion street hingga muncul istilah Citayam Fashion Week. Fenomena ini sukses mencuri perhatian masyarakat bahkan hingga kalangan-kalangan artis dan model-model profesional.

Sampai-sampai model kembar Valerie dan Veronika yang merupakan jebolan Asia's Next Top Model, ikut meramaikan fenomena Citayam Fashion Week. Dan yang terbaru, Paula Verhoeven, istri Baim Wong juga ikut melenggang di sebuah zebra cross yang dijadikan runway untuk memperagakan busananya.

Aksi Paula kala berpose di Citayam Fashion Week itu viral di beberapa akun gosip di Instagram, salah satunya adalah @lambegosiip.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Terkesan

Kala itu, Paula Verhoeven tampil dengan busana bernuansa hitam yang berpadu dengan heels berwarna silver. Di kolom komentar, banyak yang terkesan karena Paula Verhoeven sampai-sampai ikutan meramaikan fenomena tersebut.

"Model beneran turun langsung ," kata @momorachel_08.

"Suhu ni bos," timpal @momhomimiko.


Fashion Show Teramai

Sebelumnya, Valerie dan Veronika juga mengungkapkan bahwa ia begitu takjub dengan suasana fashion show jalanan itu yang bahkan disebutnya sebagai fashion show teramai.

"Kayaknya ini fashion show teramai sepanjang sejarah aku modelling deh. Awalnya malu lama-lama seru," kata Veronika dikutip dari Instagram @motion975fm.


Next Look

Malahan, dilihat dari Instagram-nya, Veronika sepertinya ingin kembali lagi untuk melakukan catwalk di Citayam Fashion Week..

"Wah yang kemarin seruuu banget memang, hari ini ke sana lagi ga yah?" tulis Veronika pada Senin (18/7/2022).

Hal yang sama juga disampaikan oleh kembarannya, Valerie. Mereka bahkan telah menyiapkan look yang akan ditampilkan untuk melenggang di Citayam Fashion Week.

"Yuhuuu bebsku !! , next look kaya gini kali yah di Citayam Fashion Week ? Yes or no ?" tulis mereka.

Captain America Fokus Cari Jodoh

Pengumuman dari Chris Evans: Sang Captain America Kini Fokus Cari Jodoh

Liputan6.com 2022-07-19 15:40:00
Aktor Chris Evans menghadiri pemutaran perdana film The Grey Man di TCL Chinese Theatre, Hollywood, California, Amerika Serikat, 13 Juli 2022. Evans menerjang karpet merah dalam sepasang n

Ladies, ada pengumuman penting dari Chris Evans. Sang bintang Captain America menyatakan bahwa ia fokus dalam mencari jodoh.

Dilansir dari People, Selasa (19/7/2022), hal ini ia ungkap dalam wawacara dengan Shondaland terkait film terbarunya, The Gray Man. Pertanyaan yang ia terima dikaitkan dengan kemampuan karakternya di film ini sebagai penembak jitu, yakni situasi di dunia nyata apa yang membutuhkan fokus tingkat tinggi alias "laser focused."

Ia sempat berpikir sejenak, dan kemudian nyeletuk, "Aku bakal memberimu jawaban yang bagus."

"Jawabannya mungkin adalah benar-benar fokus untuk menemukan partner, seseorang yang ingin hidup [bersamu]," kata aktor Hollywood 41 tahun ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Industri yang Penuh Kebimbangan

"Begini," ia meneruskan, "Aku suka dengan apa yang kulakukan, ini adalah hal yang hebat dan saya mencurahkan segenap kemampuan saya ke dalamnya. Tapi industri ini penuh dengan keraguan, kebimbangan, dan penghitungan ulang."

Karena itu, Chris Evan menyimpulkan perlu fokus yang begitu tinggi untuk menemukan sang tulang rusuk.

"Dalam hal mencoba menemukan sesuatu yang bisa menjadi tempat mencurahkan segenap dirimu ke dalamnya, menemukan seseorang yang kau cari untuk menghabiskan hidupmu bersamanya," Chris Evan mengulas.


Jenny Slate

Chris Evans diketahui terakhir kali menjalin hubungan asmara dengan aktris Jenny Slate antara tahun 2016 sampai 2018. Namun hubungan keduanya putus nyambung.Mantan pasangan ini pertama bertemu saat syuting drama Gifted pada 2016.


The Gray Man

The Gray Man sendiri berkisah tentang Court Gentry (Ryan Gosling), alias Sierra Six, "lulusan" penjara federal yang direkrut Donald Fitzroy (Billy Bob Thornton) sebagai pembunuh.

Namun kini kondisi berbalik, Sierra Six menjadi buruan. Yang mengejarnya adalah Llyod Hansen (Chris Evans), mantan rekannya di CIA yang pantang menyerah untuk meringkus Sierra Six.

Menangis Ceritakan Penyakitnya

Sambil Menangis, Ruben Onsu Ceritakan Kondisi Sakitnya Usai Ketahui Ada Bercak Putih di Otak

Liputan6.com 2022-07-19 17:30:00
Saat hadir dalam acara KICKS di Jakarta Pusat, Senin (14/8) Ruben mengaku bahwa ia diminta untuk menggantikan Jupe. Saat itu, pelantun lagu Belah Duren itu mengaku tidak bisa datang lantaran

Ruben Onsu akhirnya berbicara mengenai sakit yang dideritanya belakangan ini. Setelah Ayu Ting Ting membeberkan bahwa ada bercak putih di otak Ruben Onsu, akhirnya ia mengungkapkan sendiri kepada publik.

Hal itu terjadi saat ia menjadi bintang tamu dalam acara talk show yang dipandu oleh Irfan Hakim dan Raffi Ahmad. Di situ, suami Sarwendah itu bercerita bahwa ia menderita sakit Empty Sella Syndrom.

Empty sella syndrome merupakan suatu keadaan dimana sella turcica (struktur tulang berbentuk pelana yang terletak pada dasar tengkorak) tidak sepenuhnya terisi oleh kelenjar hipofisis sehingga sella turcica terisi sebagian atau seluruhnya oleh cairan.

"Kemarin ini aku udah MRI dan ada bercak-bercak putih di otak, dan yang kedua juga ada empty sella syndrom," kata Ruben Onsu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Drop

Akibatnya, Ruben Onsu tidak tahan dengan cuaca dingin. Seringkali gejala-gejala lain mucul di saat ia berada di dalam ruangan ber-AC. Oleh karenanya ia pertama kali menceritakan masalahnya ini kepada Irfan Hakim, yang memang memiliki satu program acara bersama di malam hari.

"Aku bilang, sorry ya kenapa gue gak bisa dalam suhu dingin gini karena kalau gue udah kena dingin gini gue langsung ngedrop badannya," katanya lagi.


Pandangan Kabur

Kalau sudah seperti itu, tak jarang pandangannya juga ikut terpengaruh. Ruben Onsu jadi harus sering menggunakan obat tetes mata karena penglihatannya agak kabur.

"Penglihatannya makin lama, kayak orang pakai lensa kontak, gue bisa nggak ngeh matanya udah jadi kayak burem gitu, kabur dan kaku kayak nggak bisa begerak gitu badannya," jelas Ruben lagi.


Berobat

Oleh karenanya, di akhir bulan ini Ruben Onsu dan Sarwendah sudah mengambil cuti panjang guna menjalani pengobatan di Singapura. Namun, meski keduanya sama-sama menjalani pengobatan di Singapura, nyatanya Ruben Onsu dan Sarwendah tidak bisa menjalani pengobatan di rumah sakit yang sama.

Dengan kata lain, selama di Singapura mereka berada di rumah sakit yang berbeda.