Sebelum Menembak, Izin ke Toilet dan Berdoa

Bharada E Izin ke Toilet untuk Berdoa Sebelum Tembak Brigadir J

Liputan6.com 2022-09-08 16:38:18
Bharada RE atau Richard Eliezer (dua dari kiri) penuhi panggilan Komnas HAM. (Dok. Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Bharada Richard Eliezer alias Bharada E sempat izin ke toilet saat mendapatkan perintah dari mantan atasannya, Ferdy Sambo, untuk menembak Nopriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J. Hal itu terjadi di rumah pribadi Ferdy Sambo, Jalan Saguling Jakarta Selatan.

Pengakuan tersebut didapat Kuasa Hukum, Ronny Talapessy atas pengakuan kliennya. Usai dipanggil ke lantai tiga rumah oleh Bripka Ricky Rizal untuk menghadap kepada Ferdy Sambo.

"Jadi gini, Bang, klien saya dipanggil ke lantai 3 oleh RR itu yang terakhir. Kemudian disuruh menembak, klien saya turun ke bawah sempat ke toilet berdoa," ujar Ronny saat dihubungi Merdeka, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Menurut dia, pengakuan Bharada E yang izin ke toilet untuk berdoa sejenak usai mendengar perintah menembak Brigadir J yang merupakan seniornya menggambarkan rasa resahnya sebelum berangkat ke rumah dinas Komplek Perumahan Polri, Duren Tiga.

"Waktu ke bawah klein saya lihat sudah persiapan jalan ke Duren Tiga. Iya (resah) sempat berdoa," kata Ronny.

Pengakuan izin ke toilet itu, lanjut dia, membantah keterangan Bharada E sempat menelepon pacar sebelum berangkat ke rumah dinas.

"Enggak ada, Bang, enggak ada, Bang (yang dihubungi). Kemarin yang disampaikan pengacara lama hoaks. Dan itu adalah kerja dari penyidik yang mendatangkan keluarga untuk berbicara ke Bharada E. Tidak ada itu ada yang ditelepon pacarnya. Tidak ada," tutur Ronny.

"Itu kerja timsus, karena ini di klarifikasi bahwa itu ditelepon pacarnya, tidak betul itu, itu merupakan kerja dari timsus mendatangkan orang tuanya setelah satu minggu baru dia mengaku ya," sambung dia.

Ketika disinggung adanya perintah membersihkan darah Brigadir J oleh Ferdy Sambo usai menembak Brigadir J dan mencuci baju, dia mengatakan, kliennya tidak melihat hal tersebut karena syok dan lantas menjauh dari lokasi.

"Klien saya enggak lihat, kan dia syok waktu itu. Tidak ada," kata Ronny.


Perintah Ferdy Sambo

Sebelumnya, momen menegangkan itu sempat tergambar dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. Reka ulang adegan menunjukkan detik-detik menjelang Brigadir J meregang nyawa usai dieksekusi.

Salah satu momen tersebut ialah soal perintah Ferdy Sambo ke Bharada E. Dalam rekonstruksi tergambar, Ferdy Sambo meneriaki Bharada E untuk menembak Brigadir J.

Seluruh 78 adegan pembunuhan Brigadir J rampung pada Selasa (30/8) lalu di rumah dinas sang komandan, Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Polri pun lantas merilis rekap adegan rekonstruksi tersebut dalam sebuah video animasi singkat.

Dalam video animasi yang dirilis melalui kanal YouTube Polri TV Radio beberapa waktu lalu, Ferdy Sambo memanggil seluruh ajudan. Bharada E turun dari tangga menemui Ferdy Sambo. Keduanya terlibat perbincangan. Saat itu, Bharada E terlihat membawa senjata api di saku.

Pada adegan 61B, Bripka RR tampak menghampiri Brigadir J. Keduanya terlibat pembicaraan. Setelahnya, Brigadir J mengikuti Bripka R dari belakang masuk ke rumah dinas.

Brigadir J masuk ke ruang tengah bertemu Ferdy Sambo dan Bharada E. Ferdy Sambo terlihat berhadapan dengan Brigadir J. Ferdy Sambo beserta Bripka RR, Bharada RE, KM, sert Brigadir J berkumpul di dalam rumah dekat meja makan.


Caci Maki untuk Brigadir J

Momen tersebut pun diungkap berlangsung pada pukul 17.12 WIB. "17.12 WIB: FS, RE, Y, RR, dan KM berkumpul di dalam rumah dekat meja makan," demikian dikutip dari keterangan video.

Selang beberapa detik, Ferdy Sambo lantas meluapkan emosi ke Brigadir J. Hal tersebut diungkap saat Brigadir J berhadapan langsung dengan sang komandan.

Berdiri di bawah tangga dekat meja makan, Brigadir J lantas mendapat cacian dari Ferdy Sambo. Disebut, Brigadir J telah melakukan suatu hal hingga membuat Ferdy Sambo naik darah.

Tak segan, Ferdy Sambo menyebut Brigadir J sebagai sosok ajudan yang tega hingga kurang ajar.

"FS berkata 'Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali sama saya'," demikian dikutip dari keterangan video.

Tak kuasa menahan emosi, Ferdy Sambo lantas memerintahkan Bharada E untuk langsung mengeksekusi Brigadir J. Saat itu, Brigadir J disebut sempat meminta ampun namun tak diindahkan Ferdy Sambo maupun Bharada E.

"FS teriak kepada RE 'Woi kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woi kau tembak'," demikian dikutip dari keterangan video.


Ikut Tembak

Bharada E menodongkan senjata ke Brigadir J. Bharada E maju dan Brigadir J mundur. Berdasarkan keterangan, tembakan dilepaskan sebanyak 3 hingga 4 kali. "RE menembak Y sebanyak 3 atau 4 kali," demikian dikutip dari keterangan video.

Tembakan Bharada E pun sontak membuat Brigadir J jatuh ke lantai. Posisinya, Brigadir J jatuh dekat tangga dengan telungkup. "Y jatuh telungkup di samping tangga depan gudang," demikian dikutip dari keterangan video.

Seolah tak puas, Ferdy Sambo lantas melepaskan peluru ke tubuh Brigadir J yang terkapar. Sejumlah tembakan dilepaskan dalam jarak dekat.

Ferdy Sambo mencoba merekayasa pembunuhan seolah terjadi adu tembak antara Bharada E dan Brigadir J. Dia kemudian berjongkok di dekat jenazah Brigadir J. Mengarahkan tembakan ke arah dinding seberang tangga. Dia menaruh pistol ke tangan Brigadir J.

"FS menembak ke arah Y. FS menembak ke arah tembok tangga dan lemari untuk mengelabui seolah-olah terjadi tembak-menembak," demikian dikutip dari keterangan video.

Seperti yang diketahui, rekonstruksi digelar dengan melibatkan sejumlah pihak. Termasuk kelima tersangka yang melakukan reka ulang adegan di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Duren Tiga.

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka

3 Kapolda Terlibat Skenario Ferdy Sambo?

Tiga Kapolda Diduga Terlibat Skenario Ferdy Sambo, Said Aqil: Saatnya Bersih-Bersih, Saya Dibelakang Polri

Liputan6.com 2022-09-08 12:35:24
Mantan Ketua Umum PBNU, Prof KH Said Aqil Sirojd (Istimewa)

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof KH Said Aqil Sirojd mengaku kaget dengan perkembangan kasus pembunuhan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Hal itu karena banyak fakta baru yan terungkap, di antaranya semakin banyak Jenderal Polisi yang terlibat.

"Polri adalah institusi yang sangat penting dalam sebuah negara, bahkan garda terdepan dalam menegakkan keamanan, melayani masyarakat, melindungi dan mengayomi dalam menegakan hukum. Oleh karena itu, ketika Polri ada nasalah kita semua prihatin. Apa sih yang terjadi ditubuh Polri. Ada apa? Yang sangat mengagetkan. Ini berarti ada sesuatu, yang harus dibongkar," ucap Said Aqil.

"Di sini kesempatan Bapak kapolri untuk membersihkan, beres-bereslah. Instrukspeksi dan evaluasi dan seterusnya. Terutama jajaran pimpinan," kata Said Aqil dalam keterangannya kepada awak media, Kamis (7/9/2022).

Anggota BPIP tersebut lantas menjelaskan sebuah dalil dalam agama Islam yang artinya, "Sesungguhnya kejayaan suatu bangsa terletak pada akhlaknya selagi mereka berakhlak dan berbudi perangai utama, jika pada mereka telah hilang akhlaknya, maka jatuhlah bangsa itu".

"Ketika Polri namanya baik, maka bangsanya bermartabat. Di Dunia akan tersiar Polisi Indonesia ideal. Namun sebaliknya, pun jika namanya Polri hancur maka dunia akan melihat kita seperti apa, maksudnya merendahkan martabat kita," terang Said Aqil.

Dia mengatakan kejadian yang menimpa Polri ini sudah menjadi konsumsi dunia internasional. "Kemarin saya bertemu dengan sahabat dari Malaysia, diceritakan juga bahwa masyarakat di sana di warung-warung kopi juga membicarakan Polri," tambahnya.

Karena itu, Said Aqil menegaskan dirinya sangat mendukung Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk menindak tegas judi online, narkoba dan berbagai tindak pidana lainnya untuk diberantas.

Lebih jauh, Said Aqil menyebutkan harapannya kepada seluruh instansi pemerintah, terutama dalam bidang penegakan hukum untuk membangun kredibilitas, loyalitas dan integritas.

"Seluruh penegakan hukum, tidak hanya Polri, tetapi juga Kejaksaan, Mahkamah, pengacaranya juga, untuk sedikit demi sedikit kita bangun kredibilitas, loyalitas, intgeritas dan dalam bahasa agamanya itu akhlakul karimah. Kita belajar membangun budaya yang mulia, akhlak yang mulia, integritas yang tinggi dan amanah kebangsaan dalam menjalankan pemerintahan," tambahnya.

Soal banyaknya keterlibatan para petinggi Polri dalam kasus pembunuhan Brigadir Yoshua, Said Aqil menegaskan dirinya tidak akan mecampuri terlalu jauh.

"Yang jelas, yang kita harapkan Pak Kapolri betul-betul bersih-bersih, benar-benar bersih, tidak pandang bulu. Harus kaca mata kuda, tidak ada pertimbangan lain kecuali satu, menegakkan kebenaran. Membangun kembali citra nama baik Polri. Siapapun yang harus ditindak, harus ditindak. Jangan pandang bulu," tambahnya.

Said Aqil Sirojd kembali menegaskan, sebagai masyarakat dirinya akan berada di belakang Kapolri dan terus memberikan dukungan selama Kapolri Listyo Sigid Prabowo melakukan pembenahan dan perbaikan di institusinya.

"Saya mendukung dan berada dibelakang Pak Kapolri selama melakukan perbaikan, instrospeksi, pembenahan dan lainnya. Ketika Polri baik, kita bangga. Polri baik rakyat Indonesia akan mendukung semuanya. Makanya apa yang terjadi sekarang sangat mengecewakan. Jadi ke depan insya Allah, kita mulai perbaiki lagi, revolusi mental, revolusi moral dan syukur-syukur revolusi spiritual. Insya Allah Polri akan kokoh kembali," pungkas dia.


Bekerja Sesuai Rakyat

Mabes Polri buka suara terkait kabar menyebut adanya keterlibatan tiga Kapolda (Kepala Kepolisian Daerah) di kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat.

Ketiga Kapolda yang disebut-sebut terlibat yakni, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Panca Putra dan Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya enggan untuk berandai-andai dan tidak sesuai fakta.

"Saya tidak berani berandai-andai, kalau belum mendapat informasi yang update dari Timsus itu belum berani saya jawab karena Tim Irsus bekerja sesuai fakta yang ditemukan, kalau enggak ada pasti akan saya luruskan pemeriksaan tiga kapolda belum ada sampai saat ini. Biar Irsus bekerja sesuai norma dan kaidah yang berlaku," tutur Dedi di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (6/9).

Dedi menyebut, pihaknya memang mendengar kabar terkait dugaan keterlibatan tiga Kapolda tersebut, namun baru sebatas menerima informasi saja. Belum ada tindak lanjut apapun dan sejauh ini masih berfokus pada penanganan berkas lima tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.

"Ini saya luruskan teman-teman, karena judul sama isi berbeda rekan-rekan ini. Tadi malam juga saya komunikasi dengan Pak Irwasum dan Pak Irsus bahwa sampai dengan hari ini, Tim Irsus bekerja sesuai dengan fakta-fakta yang ditemukan. Informasi iya diterima dan didengarkan, tapi tidak berdasarkan pada asumsi," jelas dia.

"Hasil keterangan saya tadi malam saya dengan Pak Irwasum dan Pak Irsus sampai dengan hari ini Irsus belum melakukan pendalaman dan pemeriksaan pada yang bersangkutan, kita masih fokus dua hal yang perlu diketahui, yang pertama fokus penyidik adalah penyelesaian pemberkasan lima tersangka terkait masalah pidana 340 KUHP subsider 338 juncto 55 56, yang sudah dikembalikan dari JPU ke penyidik," sambungnya.

Penyidik masih fokus untuk segera menyempurnakan dan menjawab apa yang menjadi petunjuk dari JPU. Penyidik punya waktu 14 hari terus melakukan pendalaman, terus melakukan perbaikan, terus menjawab apa yang menjadi petunjuk JPU untuk segera dilimpahkan kembali ke JPU.

Kemudian yang kedua, kata Dedi, pihaknya juga tengah fokus terkait pemberkasan tujuh tersangka Obstruction of justice dalam kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.

Perlukah Uji Kebohongan untuk Sambo?

HEADLINE: Polri Pakai Lie Detector Periksa Seluruh Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Efektif?

Liputan6.com 2022-09-09 00:01:01
Banner Infografis Putri Candrawathi Istri Ferdy Sambo Jadi Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J. (Liputan6.com/Abdillah)

Polri terus mendalami kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo dengan memeriksa para tersangka.

Yang terbaru, Penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum (Dit Tipidum) Bareskrim Polri melakukan pemeriksaan terhadap satu saksi dan lima orang tersangka pembunuhan Brigadir J dengan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan. Mereka antara lain, saksi bernama Susi yang bekerja sebagai asisten rumah tangga. Sementara lima tersangka adalah, Irjen Ferdy Sambo, Richard Eliezer alias Bharada E, Ricky Rizal alias Brigadir RR, asisten rumah tangga Kuwat Maruf, serta istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Aat pendeteksi kebohongan atau lie detector atau poligraf, adalah perangkat atau prosedur yang mengukur dan merekam beberapa indikator fisiologis seperti tekanan darah, pernapasan, detak, dan konduktivitas kulit ketika seseorang menjawab beberapa pertanyaan.

Pada umumnya alat pendeteksi kebohongan sekarang berupa serangkaian alat yang membentuk sistem perekaman terkomputerisasi. Setidaknya ada tiga hal yang dicek menggunakan perangkat itu.

Pertama tingkat dan kedalaman saat bernapas, diukur dengan pneumograf yang dililitkan ke dada peserta tes. Kedua aktivitas jantung dan pembuluh darah, dicek dengan sabuk tekanan darah yang dipasang di lengan. Kemudian ketiga adalah keringat, dicek dengan elektroda di ujung jari tangan.

Sementara kemarin, Kamis 8 September 2022, Penyidik Polri baru melakukan pemeriksaan terhadap mantan Kadiv propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa pemeriksaan itu dilangsungkan di Laboratorium Forensik Bareskrim Polri, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

"Ya betul ada tes lie detector FS di Labfor Sentul," kata Dedi saat dihubungi, Kamis 8 September 2022.

Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, kata pihak polisi, telah terbukti jujur dalam memberikan keterangannya. Sementara, Ferdy Sambo hasilnya belum diungkap ke publik. Kemudian untuk tersangka Putri Candrawathi, Polri memutuskan tidak menjadikannya konsumsi awam.

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menjelaskan, alasan tidak dibuka ke publik hasil lie detector terhadap Putri Candrawathi karena munculnya spekulasi liar dari para pengamat terkait uji kebohongan ini.

"Saya melihat justru analisis liar dari media dan pengamat yang tidak paham teknis pasca-pelaksanaan uji poligraf. Toh juga semua fakta akan diungkap di pengadilan," tutur Andi Rian Djajadi saat dikonfirmasi, Kamis 8 September 2022.

Menurut Andi, uji kebohongan menjadi salah satu langkah penyidik memperkuat pembuktian fakta temuan kasus, terlepas dari perihal kepuasan publik.

"Tidak akan ada kepuasan publik, apalagi analisis liar berkembang terkait pelaksanaan uji poligraf," kata Andi.


Bharada E dan Dua Tersangka Lainnya Tidak Berbohong

Dir Tipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian mengatakan, hasil sementara dari pemeriksaan terhadap Brigadir RR alias Ricky Rizal, Bharada E alias Richard Eliezer dan Kuat Maruf dari lie detector tersebut adalah jujur .

"Saya dapat hasil sementara uji poligraf terhadap RE, RR dan KM, hasilnya "No Deception Indicated" alias jujur," kata Andi saat dihubungi, Rabu 7 September 2022.

Ia menjelaskan, terkait dengan pertanyaan yang ditanyakan kepada ketiganya itu yakni pertanyaan kunci dan bukan pertanyaan yang seperti dilontarkan pada saat berita acara pemeriksaan (BAP).

"Tidak (sama yang di BAP) hanya pertanyaan kunci. Berbeda-beda pertanyaan, sesuai peran masing-masing," jelasnya.

Jenderal bintang satu ini mengatakan tes poligraf dilakukan untuk memperkaya alat bukti petunjuk. Ia tidak mengungkapkan apakah hasil tes ini 100 persen akurat.

Sementara pengacara Bharada E, Ronny Talapessy merasa tak kaget dengan hasil pemeriksaan alat pendeteksi kebohongan alias lie detector yang menyatakan kliennya jujur dalam kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J.

"Jadi begini, yang masalah lie detector kan sejak saya menjadi kuasa hukum Bharada E memang keterangannya tidak pernah berubah. Waktu tes ini saya sudah memprediksi bahwa klien saya ini jujur," ucap Ronny saat dihubungi, dikutip Kamis 8 September 2022.

Menurut Ronny, semenjak dirinya mendampingi Bharada E sebagai kuasa hukum. Apa yang dijelaskan kliennya telah diuji oleh ahli psikolog untuk menguji keterangan yang disampaikan.

"Nah, karena memang hasilnya jujur, terus lie detector ini tidak berbeda dengan ahli psikolog yang kami siapkan. Bahwa Bharada E ini memang jujur berdasarkan tes dari beberapa ahli psikolog," katanya.

"Dia kan sudah menyampaikan semuanya, tidak berubah. Dia menyampaikan kejujurannya menurut saya. Dari awal saya dampingi tidak berubah," lanjutnya.

Dengan begitu, Ronny mengatakan jika baik dari hasil lie detector oleh penyidik maupun uji psikolog atas keterangan Bharada E bisa menjadi pertimbangan memperkuat alat bukti di dalam persidangan nanti.

"Kita sudah ada hasil asesmen dari psikolog juga yang kita siapkan dari tim lawyer. Untuk kepentingan di peradilan. Hasil asesmen psikolog yang tim lawyer siapkan mengatakan Bharada E ini jujur. Karena berdasarkan beberapa tes," ucapnya.

Lantas ketika disinggung terkait hasil pemeriksaan lie detector dari Ferdy Sambo nantinya seandainya disimpulkan jujur seperti Bharada E. Ronny enggan menanggapinya, karena semua keterangan tetap akan diuji dengan petunjuk lainnya.

"Itu hak tersangka yang lain silahkan saja. Tapi kita akan buktikan ke pengadilan. Alat bukti kan bukan keterangan saksi. Ada alat bukti petunjuk, alat bukti ahli. Kan keliatan dari senjatanya siapa pakai Glock 17, siapa pakai HS-19 keliatan," ucapnya.


Pakai Lie Detector, Polri Disebut Ingin Kumpulkan Banyak Bukti

Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala mengatakan, lie detector hanya merupakan instrumen pendukung untuk memperkuat bukti dalam suatu kasus. Sebab di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dibolehkan untuk mencari bukti pendukung lain. Namun alat bukti pendukung menggunakan lie detector menempati posisi terakhir.

"Jadi sebetulnya tidak menentukan juga penggunaan lie detector ini," ujar Adrianus kepada Liputan6.com, Kamis 8 September 2022.

Mantan Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini menilai, digunakannya metode lie detector dilakukan agar Polri bisa mengumpulkan bukti sebanyak-banyaknya untuk mengungkap pembunuhan berencana Brigadir J ini. Metode ini juga memperkuat persepsi bahwa Polri tidak membiarkan para tersangka untuk berbohong.

"Nah yang kedua saya lebih melihat penyidik ini melengkapi sebanyak-banyaknya. Karena kasusnya kuat dan untuk bisa bebas hampir tidak mungkin, tapi untuk supaya tidak ada celah untuk berkilah dan untuk juga semakin meyakinkan hakim maka kasus ini dilakukan. Jadi lebih kepada menambah amunisi saja," katanya.

Adrianus menuturkan, untuk menafsirkan suau kebohongan perlu kehati-hatian, karena lie detector ini hanya mengukur fisiologis dari manusia untuk mengetahui respons individu secara fisik yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah, detak jantung, detak nadi, dan sistem pernapasan.

Menurut Adrianus, sisanya saja ada pemeriksaan samar-samar terhadap Susi dan tersangka Putri Candrawathi, tetapi belum tentu mereka bisa dikatakan berbohong lewat lie detector. Karena bisa keduanya sedang pusing, kurang tidur, memakan obat tidur atau minum alkohol atau sedang datang bulan.

"Nah itu semua memiliki pengaruh. karena yang diukur adalah untuk bohong atau tidak bohong adalah detak jantung, tekanan darah, denyutan kulit itu, lalu juga beberapa adrenaline di leher, lalu tekanan darah agak tinggi, misalnya itu dibaca sebagai berbohong ya agak repot dong. makanya mesti hati-hati dalam rangka menafsirkan konteks uji kebohongan tersebut," ungkapnya.


Ferdy Sambo Sulit untuk Berbohong

Adrianus Meliala berujar, hanya seorang terlatih dan ahli yang bisa menyembunyikan sebuah kebohongan. Orang ahli tersebut untuk bisa menahan rasa sakit atau berlatih membuat dirinya sakit. Misalnya saja intelijen ketika ditangkap aparat penegak hukum, agar tidak ketahuan bohong maka si intelijen tersebut memberikan keterangan palsu.

"Karena dia terlatih, maka dia biasa menahan rasa sakit, dia biasa mengeraskan diri sehingga detak jantungnya berdetak tinggi. Agar kalau orang kesakitan detak jantung bergerak, dan orang tiba-tiba berkeringat dan lainya lagi. Maka itu dia lakukan misalnya si intel itu dia sengaja menginjak paku payung, dan kemudian pada pertanyaan-pertanyaan lainnya tingga dia injak paku payung dan seluruh metabolismenya berubah agar seolah-olah dia jujur," ungkapnya.

Sehingga lie detector ini sebenernya tidak bisa mengungkap fakta yang sesungguhnya terjadi dari kejadian. Namun hanya mendeteksi orang tersebut bohong atau tidak dengan menggunakan tes fisiologis dengan menggunakan respons tekanan darah, detak jantung, detak nadi, dan sistem pernapasan. Akan tetapi orang yang dalam kondisi pusing, sakit, kurang tidur atau sedang menstruasi maka bisa saja jantung akan berdedak dengan cepat.

Mantan Anggota Ombudsman ini berujar, Irjen Ferdy Sambo, walaupun sudah lama di bidang reserse, namun dia bukan sesorang yang ahli. Karena Adrianus meyakini mantan Kadiv Propam tersebut bukanlah orang yang terlatih. Sehingga untuk menutupi kebohongan kemungkinan sulit.

"Nah Ferdy Sambo ini kan dia bukan orang yang menjadi praktisi, tapi dia itu manager yang saya kira tidak terlatih. Jangankan soal itu, membuat BAP saja mungkin Sambo tidak pernah. Sehingga tidak bisa kita katakan terlatih untuk hal ini," tegasnya.


Polri: Keakuratan Lie Detector 93 Persen

Sementara Polri mengklaim, pemeriksaan menggunakan alat tes kebohongan atau lie detector layak dijadikan sebagai alat bukti di pengadilan nantinya.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi menerangkan, alat lie detector kepunyaan Polri telah digunakan Puslabfor Polri sejak tahun 2019 silam.

Dedi menyebut, alat pendeteksi kebohongan tersebut memiliki tingkat akurasi mencapai 93 persen

"Alat yang kita punya ini alat dari Amerika tahun 2019 dan tingkat akurasinya 93 persen," kata Dedi saat konferensi pers, Rabu 7 September 2022.

Karena itu, Dedi menuturkan hasil poligraf atau lie detector dinilai memiliki kekuatan hukum. Sebab, tingkat akurasi mencapai 93 persen. Hal ini berdasarkan komunikasi dengan Puslabfor dan juga operator polygraf.

"Kenapa saya bisa sampaikan pro justitia? Karena tingkat akurasi 93 persen. Kalau di bawah 90 persen itu tidak masuk dalam ranah pro justitia," ujar dia.

Sehingga, kata Dedi penyidik yang berhak mengungkap hasil ke publik termasuk di persidangan. Dalih itu digunakan pada saat awak media mencecar hasil pemeriksaan lie detector terhadap tersangka Putri Candrawathi dan saksi Susi.

"Untuk hasil lie detector atau poligraf yang sudah dilakukan PC dan juga saudari Susi sama hasil poligraf setelah saya berkomunikasi dengan puslabfor dan juga operator poligraf bahwa hasil itu adalah pro justitia. Nanti penyidik juga mengungkapkan ke persidangan," ujar dia.


Hasil Lie Detector Hanyalah Sebuah Perkiraan, Tidak Ungkap Fakta

Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel mengeluhkan, metode menggunakan lie detector juga dipilih Polri untuk mengungkap pembunuhan berencana Brigadir J. Kata dia, yang paling mengetahui kenyataan dari peristiwa berdarah yang dilakukan oleh Ferdy Sambo tersebut hanyalah dengan rekonstruksi atau reka ulang.

"Saya yakin alat ini tidak bisa membandingkan antara keterangan terperiksa. Tapi membaca respons fisiologis manusia. Mislanya suhu badan naik, keringat menetas, suhu badan tegang, otot-ototnya," tegas Reza Indragiri.

Reza mencontohkan, suhu badan naik itu bukan pertanda orang tersebut sedang berbohong. Bisa saja orang itu atau terperiksa tersebut sedang mengalami sakit. Sebab orang yang sedang sakit dan cemas bisa menaikkan suhu tubuh.

"Misalnya keringat mengalir lebih deras. Siapa bilang keringat mengalir lebih deras adalah kebohongan. Bisa saja dia gerah, orang ini baru berolahraga, orang ini terasa panas, orang ini sedang sakit, dan baru makan sambel dan yang lain lagi," imbuhnya.

Karena itu, Reza menegaskan lie detector tidak bisa membandingkan antara perkataan dengan kenyataan, tetapi hanya dilihat perubahan-perubahan fisiologis manusia. Apalagi hasil sebuah lie detector hanyalah sebuah perkiraan atau anggapan saja.

"Kalau ada perubahan fisiologis ekstrim itu yang dianggap sebagai penanda, jangan-jangan orang ini sedang berbohong. Sehingga penggunaan lie ditector adalah sungguh-sungguh berlebihan," ungkapnya.

"Lie detector tidak bisa melihat kenyataanya seperti apa, cuma perubahan fisiologis saja yang terlihat dan hasilnya cuma jangan-jangan, karena perubahan fisiologisnya nyata jangan-jangan ada ketidakjujuran. Hanya sebatas anggapan," tambahnya.

Reza Indragiri memberikan contoh dalam proses lie detector. Kata dia, misalnya alat itu menggunakan basis angka, saat ditanya nama siapa kepada seseorang kemudian dia menjawab namanya dengan benar maka hasilnya akan 100. Sehingga orang tersebut ketika ditanyakan netral hasilnya jantungnya berdektak 100 per menit.

Kemudian diberikan pertanyaan lain, seperti Anda bekerja di mana? Saya bekerja di salah satu kantor di Jakarta, nah hasil denyut jantungnya juga akan 100. Selain itu ketika ditanyakan mengenai jenis kelamin orang tersebut apa. Maka bisa dipastikan orang itu akan menjawabnya dengan cepat.

"Lalu ketika ditanyakan, boleh saya tahu pakaian dalam Anda apa? Jadi akan lama meresponsnya, denyut jantungnya juga meningkat, jangan-jangan keringatnya juga keluar. Nah dengan menjawab tidak spontan tersebut, apakah ini kebohongan, itu belum tentu juga," tuturnya.

"Jadi orang yang tidak bersalah tapi menampilkan respons fisiologis, jangan juga dianggap dianggap bersalah. Bisa jadi karena dia cemas, dia takut intogratornya galak, menyeramkan, maka respons fisiologisnya tampak, suhu badannya naik. Dia berkata jujur tapi terbata-bata jadi disimpulkan orang ini berbohong. Padahal dia tidak berbohong," tuturnya.

Kemudian juga kata Reza, misalnya salah satu orang terbukti bersalah tetapi respons fisiologisnya bagus, maka akan tampak seperti orang jujur, seolah-olah bisa menceritakan situasi itu apa adanya. Apalagi jika si terperiksa tersebut bisa meyakinkan si interogrator bahwa pernyataanya yang disampaikannya itu benar.

"Nah lewat lie detector itu tidak ada yang tahu kenyatanya seperti apa. Nah tidak ada yang tahu kenyataan pada hari kejadian di Magelang dan yang lainnya kecuali terperiksa itu sendiri," katanya.


Tidak Ada Lie Detector yang Memiliki Standar Internasional

Reza Indragiri Amriel mengungkapkan, lie detector juga tidak valid terhadap kenyataanya. Sehingga hasil efektifitas dan validitas lie ditector juga tidak bisa digunakan untuk mengungkap fakta sebuah kasus. Bahkan reliabilitas dari lie ditector juga sangat rendah.

Adapun reabilitas adalah keakuratan dan ketepatan dari suatu alat ukur dalam suatu prosedur pengukuran. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, reliabilitas adalah perihal sesuatu yang bersifat reliabel atau bersifat dapat diandalkan.

"Seseorang diperiksa lie detector hari ini dengan orang yang diperiksa lagi di lain hari hasilnya bisa berbeda, dan lusa diperiksa lagi hasilnya juga berbeda. Kenapa berbeda, karena ada proses belajar, artinya orang semakin mampu mengendalikan dirinya seperti kecemasannya," imbuh Reza.

Bahkan lulusan Universitas Melbourne membeberkan fakta, bahwa tidak ada lie detector yang memiliki standar internasional. Karena hasilnya hanya berupa anggapan saja. Anggapan yang hanya diukur oleh respons fisiologis dari tubuh manusia.

"Dan di muka bumi ini tidak ada lie detector yang terstandar secara internasional, tidak ada. Silakan berkunjung ke market place di sana ada lie detector yang diperdagangkan secara bebas. Mana yang terstandar, dan tidak ada satu pun pihak di muka bumi ini yang mengatakan lie detector terstandar internasional. Tidak ada," tegasnya.

Apalagi Orang Indonesia pertama yang mendapat gelar Master Psikologi Forensik ini mendapatkan informasi, bahwa lie detector kerap digunakan secara serampangan. Sebab bisa saja terperiksa mengalami intimidasi saat proses pemeriksaan, sehingga hasil dari lie detector orang tersebut adalah kebohongan. Padahal yang diungkapkan si terperiksa tersebut adalah benar.

"Bahwa penggunaan lie detector acap kali digunakan secara serampangan, abuse terjadi. Artinya pemaksaan terhadap terperiksa karena terperiksa bisa terintimidasi," katanya.

Karena itu, jika kasus tersebut sudah sampai ke persidangan, Reza berharap para majelis hakim nantinya tidak melihat hasil lie detector dari lima tersangka tersebut sebagai bukti dari pembunuhan Brigadir J. Melainkan hanya dilihat sebagai reverensi pendukung saja.

"Jika dibawa ke persidangkan, maksimal bacaan lie detector hanya dilihat sebagai bacaan petunjuk bukan merupakan bukti," harapnya.


Cara Kerja Alat Pendeteksi Kebohongan Milik Polri

Penyidik Bareskrim Polri telah memutuskan untuk memakai alat lie detector atau poligraf Puslabfor Polri guna menguji keterangan dari para tersangka dan saksi dalam kasus dugaan pembunuhan berencana, Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat.

Guna mengenal alat lie detector sampai mengetahui bagaimana cara kerjanya, Divisi Humas Polri melalui keterangan videonya menjabarkan berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf, serta satu saksi Susi mantan asisten keluarga Ferdy Sambo.

"Mereka diperiksa menggunakan poligraf atau dikenal lie detector. Poligraf adalah alat untuk menguji kejujuran seseorang melalui reaksi tubuh," demikian keterangan dalam video yang dikutip, Kamis 8 September 2022.

Alat lie detector atau poligraf dikenal sebagaimana alat pemeriksaan psycho physiological deception detection atau pendeteksi kebohongan seseorang melalui gejala psikis lewat reaksi tubuh terperiksa.

Alat produksi Amerika Serikat tahun 2019 yang dipakai Puslabfor Bareskrim Polri ini telah diakui asosiasi poligraf Amerika memiliki tingkat akurasi sampai 93 persen sesuai standar ISO (The International Organization for Standardization) atau IEC 17025.

Adapun, Puslabfor dalam pemeriksaan poligraf memakai tiga teknik yaitu: sensor jantung, kelenjar keringat, dan sensor pernapasan sebagaimana telah menjadi standar dari asosiasi poligraf Amerika.

Dengan para pemeriksaan yang telah mengikuti pelatihan, proses pemeriksaan poligraf dilakukan dengan beberapa persiapan yaitu pemilihan metode, atau teknik pertanyaan yang bakal diajukan.

"Puslabfor Polri turut memakai metode yang merujuk pada penelitian yang merujuk pada penelitian di Universitas Utah Amerika Serikat," jelasnya.

Teknik dari Universitas Utah Amerika Serikat dikenal dengan memakai metode Utah ZCT yang memiliki metode ini tingkat akurasinya harus di atas 92 persen. Nantinya hasil tersebut akan jadi alat pembanding sebagai pembukti. Teknik ini umum dilakukan di kepolisian


Fungsi Poligraf

Dengan memakai alat buatan Kanada, proses pemeriksaan poligraf berfungsi untuk mendapatkan kejujuran secara profesional, mendeteksi kebohongan, membuktikan ketidakbersalahan, membersihkan nama baik menyelesaikan permasalahan, investigasi kasus kejahatan, dan pre-employment screening.

Cara Kerja Alat Pendeteksi Kebohongan atau Poligraf

1. Poligraf mendeteksi perubahan denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah pada manusia saat proses tanya-jawab.

2. Saat tes poligraf, beberapa kabel akan dipasang di tubuh untuk mendeteksi perubahan psikologis.

3. Ketika seseorang menjawab sebuah pertanyaan, poligraf akan mencatat dan merekam seluruh respon tubuh secara simultan.

4. Ketika seseorang berbohong, ucapan yang dikeluarkannya akan menghasilkan reaksi psikologis di dalam tubuh yang akan yang mempengaruhi kerja organ tubuh seperti jantung, kulit, dan lainnya.

5. Melalui sensor yang dihubungkan pada bagian tubuh, poligraf akan memberikan grafik perubahan dalam organ yang dijadikan acuan seseorang berbohong atau tidak.

6. Diketahuilah grafik perubahan fungsi organ di antaranya grafik bernafas, detak jantung, tekanan darah, keringat, dan lainnya.

7. Pemeriksaan dengan menggunakan poligraf umumnya mencapai 2 jam, dengan tingkat keakuratan hingga 90 persen.

Gara-Gara Sambo, Banyak Jabatan Kosong

Jabatan Wadir dan 3 Kasubdit di Polda Metro Kosong Imbas Kasus Brigadir J, Kapolda Segera Tentukan

Liputan6.com 2022-09-08 12:00:26
Irjen Ferdy Sambo bersama istrinya, Putri Candrawathi, saat rekonstruksi pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta, Selasa (

Sejumlah anggota Polda Metro Jaya dimutasi karena diduga melakukan pelanggaran etik pada saat penanganan kasus tewasnya Brigadir J. Imbasnya, sejumlah jabatan mengalami kekosongan di antaranya Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum(Wadirreskrimum) dan tiga jabatan Kepala Sub Direktorat (Subdit).

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan menerangkan, calon-calon perwira yang menempati jabatan tersebut akan dibahas melalui sidang Dewan Jabatan dan Kepangkatan (Wanjak).

Adapun, nama-nama yang memenuhi kriteria akan diserahkan ke Kapolda Metro Jaya.

Zulpan meyakini, dalam waktu dekat akan ditunjuk sejumlah perwira untuk menduduki jabatan Wadirreskrimum Polda Metro Jaya dan tiga jabatan Kasubdit.

"Insyaallah bulan ini akan dipenuhi. Pasti dalam bulan ini akan dipenuhi. Pak Kapolda menunjuk siapa yang pantas, tapi melalui sidang Wanjak (Dewan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) yang akan memberikan masukan kalau ini layak," kata Zulpan kepada wartawan, Kamis (8/9/2022).

Zulpan tak menyebut nama-namanya. Menurut dia, itu menjadi hak prerogatif Kapolda Metro Jaya.

"Itu Pak Kapolda yang lebih mengetahui dan itu hak progeratif Pak Pak Kapolda nanti yang akan mutuskan," ujar dia.


Tidak Pengaruhi Kinerja

Namun, Zulpan memastikan kekosongan jabatan tak berpengaruh pada kinerja di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

"Tapi dengan tidak adanya Kasubdit dan Wadir tidak menganggu operasional Polda Metro sekarang," ujar dia.

Adapun beberapa nama yang dimutasi sebagai Yanma Polri diantaranya Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Jerry Raymond Siagian, Kasubdit III Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Handik Zusen, Kasubdit V Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP H Pujiyarto dan Kasubdit 1 Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Raindra Ramadhan Syah.

Afgan Mengenang Reza Gunawan

Afgan Ceritakan Kenangan Terakhirnya Bersama Reza Gunawan: Sosoknya Luar Biasa

Liputan6.com 2022-09-08 17:30:00
Foto Reza Gunawan semasa hidupnya [Foto: Instagram.com/rezagunawan]

Penyanyi Afgan Syahreza tampak hadir dalam prosesi tutup peti jenazah Reza Gunawan, suami Dewi Lestari di Grand Heaven Pluit, Jakarta Utara, Kamis (8/9/2022). Buat Afgan, Reza Gunawan adalah sosok pria yang hebat.

Tak hanya itu, pelantun Bukan Cinta Biasa menyebut Reza Gunawan selalu memberikan aura positif buat orang-orang sekitarnya. Bahkan ia juga mengispirasi orang untuk berbuat baik.

"Sosoknya luar biasa, dia memberikan banyak impact (dampak) positif pada banyak orang," kata Afgan dikutip kanal YouTube Intens Investigasi, Kamis (8/9/2022).

"Teh Dewi juga sangat tegar, kuat banget, salut, anak-anaknya juga, semoga keluarga bisa tegar," lanjutnya.


Pertemuan Terakhir

Sebelum Reza Gunawan mengembuskan napas terakhir, Afgan mengaku sempat bertemu dengan suami Dewi Lestari. Kala itu ia mengikuti kelas yang dipimpin oleh Reza Gunawan.

"Saya ikut kelas Mas Reza, waktu itu Mas Reza sempat praktek spiritual stuff," ujar Afgan.


Kaget

Afgan sempat bertemu dengan Dewi Lestari dan menitip salam untuk Reza Gunawan. Namun dirinya terkejut saat diberitahu bahwa Reza Gunawan alami stroke yang mengakibatkan perdarahan di otaknya.

"Sebenarnya dua minggu lalu saya nyanyi bareng Mbak Dewi, kemarin saya titip salam ke Mas Reza," katanya lagi.

"Dia (Dee Lestari) bilang mas Reza sakit, karena sempat tahu, kalo Reza covid. Pas dikasih tahu stroke, saya kaget," ucap Afgan.


Doa

Afgan berdoa agar Reza Gunawan mendapatkan tempat terbaik di sisinya. Serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta keikhlasan untuk melepas kepergian Reza Gunawan untuk selama-lamanya.

Diketahui Reza Gunawan baru saja pulang ke rumah dan menjalani rawat jalan, setelah satu bulan lamanya menjalani perawatan akibat perdarahan otak. Namun baru beberapa hari di rumah untuk menjalani proses penyembuhan, Tuhan berkata lain Reza mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa (6/9/2022) sekitar pukul l 11.53 WIB.

Blusukan di Pasar Tradisional

Tampil Sederhana, Ini 7 Momen Tamara Bleszynski saat Belanja di Pasar Tradisional

Liputan6.com 2022-09-08 11:55:00
Tamara Bleszynski (Sumber: Instagram/tamarableszynskiofficial)

Sebagai seorang selebriti, Tamara Bleszynski ternyata sering berbelanja di pasar. Dalam berbagai momen belanjanya ini ibu dari Teuku Rasya kerap membagikan potretnya saat berbelanja di pasar tradisional Bali diunggah dalam media sosial Instagramnya.

Memiliki bisnis kuliner di Canggu, Bali, membuat Tamara kerap berbelanja kebutuhan bahan makanan. Kebutuhan bahan makanan ini pun ia beli dari pasar tradiosional seperti Pasar Ikan Kedonganan.

"pagi tadi aku sudah belanja Ikan, Udang dan Cumi segar, semoga Besok Sore bisa ada Menu Baru: Bakar2an Seafood di @tehmanisbali" tulis Tamara dalam keterangan Instagramnya.

Saat berbelanja, mantan istri dari Mike Lewis ini pun tampil sederhana sambil mengenakan topi dan kaos hitam. Banyak dari pengalamannya berbelanja di pasar ini yang kerap mencuri perhatian. Tidak sedikit para pedagang yang meminta foto bareng terhadap bintang film Air Terjun Pengantin ini.

Berikut 7 potret Tamara Bleszynski saat belanja di pasar tradisional yang Liputan6.com kutip dari Instagram @tamarableszynskiofficial, Kamis (8/9/2022)


1. Begini potret terbaru Tamara Bleszynski saat belanja di pasar tradisional

 


2. Kali ini Tamara berbelanja cumi dan udang yang bisa menjadi menu baru di restorannya

 


3. Diketahui bahwa selama ini Tamara menjalankan bisnis kuliner dan memiliki restoran Teh Manis di Canggu, Bali

 


4. Belanja ke pasar tradisional tentu bisa mendapat harga lebih murah serta membantu perekonomian warga sekitar

 


5. Dalam momen ini banyak pembeli hingga pedagang yang mengabadikan momen bersama Tamara dengan foto bareng

 


6. Ia pun selalu ramah dan menebar senyum kepada semua orang yang ingin foto bareng bersamanya

 


7. Banyak penggemar yang mendoakan agar bisnisnya selalu lancar dan sukses

 

Enggak Rela Raffi Ahmad Dibilang Sultan

Raffi Ahmad dan Andre Taulany Akan Dilaporkan Firdaus Oiwobo atas Julukan Sultan yang Selama Ini Disematkan Kepada Mereka

Liputan6.com 2022-09-08 17:00:55
Raffi Ahmad mendatangi kediaman Andre Taulany

Pengacara persatuan dukun, Firdaus Oiwobo memberikan teguran kepada para artis dan pengusaha yang selama ini mendapat julukan sultan. Salah satunya adalah Raffi Ahmad yang dikenal sebagai Sultan Andara, dan juga Andre Taulany sebagai Sultan Bintaro.

Firdaus Oiwobo mengaku mendapat mandat panglima Sultan dari para sultan di Indonesia untuk memberikan teguran tersebut kepada mereka yang telah disebutkan sebelumnya. Video teguran tersebut viral di beberapa media sosial dan diunggah ulang oleh akun-akun gosip di Instagram dan TikTok.

"Program saya sebagai panglima juga, panglima kesultanan, diminta oleh para sultan-sultan yang ada di Indonesia untuk menegur pemuda-pemuda atau pengusaha yang sekarang ini gemar, dikit-dikit, pakai nama sultan," kata Firdaus, mengutip video unggahan Instagram @lambenyinyir_official, Kamis (8/9/2022).


Proses Hukum

Firdaus Oiwobo menyatakan akan menanyakan langsung kepada Raffi dan Andre Taulany atas gelar Sultan yang selama ini disematkan kepadanya mereka. Tak hanya menegur, bahkan Firdaus Oiwobo menyebut bahwa ada kemungkinan ia akan membawa masalah ini ke jalur hukum.

"Itu akan kami tegur atau mungkin akan kami proses hukum. Untuk Sultan Andara ya, Raffi tuh, anda sultan dari mana asalnya kita tanyakan? Termasuk Sultan Bintaro tuh si Andre Taulany, anda sultannya dari mana gelarnya, akan kita tanya," sambugnnya lagi.


Tak Berani

Ia kemudian membandingkan dirinya yang memang memiliki garis keturunan seorang Sultan saja tidak mau sembarangan menyebut dirinya sultan.

"Sementara saya aja, cicit kandungnya sultan, tidak berani ngaku sultan sebenarnya. Walaupun saya sudah punya gelar tersendiri," ujarnya.


Tanggapan Warganet

Sementara itu, pernyataan Firdaus Oiwobo itu ditanggapi negatif oleh warganet. Di kolom komentar, banyak yang membela Raffi Ahmad dan Andre Taulany.

"Yang bilang sultan netizen bukan mreka lebay luu," tulis @svetlancheva.

"Padahal netizen yg nobatin kata sultan. Dia mah kaga ," timpal @ayu_alf.

"Yg ngakuin sultam bukan artisnya keleus. Tp netijennya keknyaa dehh," tambah @svetlancheva.

Maia-Mulan Satu Panggung di Konser Dewa 19?

Ahmad Dhani Ingin Hadirkan Maia Estianty dan Mulan Jamela di Konser Rakyat Dewa 19

Liputan6.com 2022-09-08 16:00:00
Press Conference Dewa 19 berkarya 30 tahun mempersembahkan konser Rakyat

Dewa 19 mengkonfirmasi akan menggelar konser rakyat bertajuk 30 Tahun Dewa 19 Berkarya, Selasa (6/9/2022). Konser yang akan dihelat tanggal 12 November 2022 ini bekerjasama dengan Jakarta Propertindo dan Redline Kreasindo.

Pada kesempatan konser kali ini, Ahmad Dhani berharap bisa mengajak Maia Estianty sang mantan istri untuk mengisi Line Up konser ini.

"Jadi sebelum Dewa 19, ada Mulan Jamela, Dewi-Dewi yang lama, The Virgin, Lucky Laki, Duo Maia," ujar Ahmad Dhani dalam konferensi pers di HardRock Cafe Jakarta.

Ahmad Dhani menambahkan kalau ia tidak mengundang sang mantan istri secara langsung.

"Untuk Duo Maia, nantilah anak-anak (Al, El, Dul) yang undang," tambahnya.

Menurut Dhani, kehadiran Maia dan Mulan Jameela di panggung yang sama bukan hal yang mustahil. Pasalnya Maia Estianty dan Mulan Jameela akan manggung di acara yang sama.

"Kenapa enggak, Mulan Jamela dan Maia Estianty akan main juga di Bandung. Mereka bergantian (manggung) nanti di acara festival Lalafest," ujar Dhani.


Penampilan Yang Berbeda

Di samping itu, Ahmad Dhani juga menuturkan akan ada penampilan yang baru, kolaborasi dengan penyanyi lain.

"Nanti Dewa 19 akan bawakan lagu hits tahun 90-an, untuk lagu baru sih nggak janji ya, kalau kolaborasi nanti akan featuring dengan Andre Taulany," ujar Dhani.

Konser ini menjadi ajang reuni dengan RCM ( Republik Cinta Management), karena sudah fixed akan dihadiri oleh beberapa mantan drummer Dewa 9 seperti Wawan dan Aksan serta mantan artis RCM lainnya. Line up untuk konser di JIS ini juga akan lebih banyak daripada tur-tur sebelumya.

"Ini juga semacam reunian dari RCM karena hadir Mulan Jameela, Dewi Dewi, The Virgin, Lucky Laki," ujar musisi 50 tahun ini.


Harganya Murah

Konser ini akan dibandrol dengan harga tiket tidak seperti biasanya yaitu dengan harga tiket relatif murah dari yang termurah Rp. 150 ribu hingga yang termahal Rp. 450 ribu.

Ahmad Dhani menyebutkan konser rakyat yang digelar oleh Dewa 19 di JIS ini didasari oleh keluhan publik atas harga tiket konser Dewa 19 yang mahal.

"Kami sering mendapatkan komplain bahwa tiket Dewa 19 di semua kota di Indonesia itu harga tiketnya 'wow' semua. Ada yang Rp 1 juta, ada yang Rp 2 juta, ada yang bahkan sampai Rp 5 juta di Surabaya," ungkap Ahmad Dhani ditempat yang sama.


Persiapan Manggung 30 Kota

Ahmad Dhani menyebutkan tidak ada persiapan khusus untuk menggelar konser nanti, namun ada beberapa yang ditingkatkan demi menampilkan performa yang maksimal.

"Persiapan enggak terlalu banyak karena kita sudah mulai beberapa kota, hampir 15 kota dari 30 kota yang kita sudah jalanin," imbuh Dhani.

Dhani mengatakan, Baladewai berkesempatan memiliki pengalaman nonton Dewa 19 dengan sound system dan produksi terbaik sepanjang sejarah mereka.

"Untuk treatment sound, pasti ada yang khusus, pasti yang terbaik, kita akan pakai yang 200 ribu watt,"ujar Dhani.

Selain itu ayah Al, El, Dul juga memaparkan kesiapan Dewa 19 untuk melakukan tur-turnya yaitu dengan menjaga stamina dan kondisi fisik demi tampil dengan performa yang maksimal dan kondisi yang selalu prima.

"Bapak-bapak di Dewa 19 ini sudah tidak pernah begadang, tidak ada yang tidur diatas jam 11, yang penting tidur cukup, minum vitamin. Apalagi besok mau ke Malaysia konser 3 hari yang nontonnya juga kelas A dan B," imbuh Dhani.

Angelina Jolie Gugat Brad Pitt

Makin Panas, Angelina Jolie Gugat Brad Pitt Rp 3,7 Triliun soal Aset Bersama

Liputan6.com 2022-09-08 11:00:28
Tak menyangka, Angelina Jolie ternyata benar-benar ingin segera bebas dari Brad Pitt. (AP Photo)

Lagi-lagi konflik antara Brad Pitt dan Angelina Jolie memanas. Kali ini bukan soal perwalian anak tapi mengenai harta. Dilansir dari E! News, Kamis (8/9/2022), dalam dokumen kejaksaan yang didapat media ini, perusahaan yang didirikan Angelina Jolie, Nouvel, menggugat sang aktor Bullet Train dengan nilai US$ 250 juta.

Bila dikonversikan angkanya fantastis, mencapai Rp 3,7 triliun.

Aktris Eternals tersebut menuding Brad Pitt berusaha menguasai Chateau Miraval, aset seluas 1.300 acre atau sekitar 520 hektar yang mereka beli bersama pada 2008.

"Sebagai pembalasan atas proses perceraian dan hak asuh anak, selama bertahun-tahun Pitt memulai upaya di berbagai aspek untuk merebut kendali Chateau Miraval dan merampas aset perusahaan demi keuntungan dirinya, perusahaan serta teman-temannya sendiri," begitu isi dokumen yang didaftarkan ke pengadilan pada 6 September 2022.


Ingin Menguasai Chateau Miraval?

Ditambahkan, "[Brad Pitt] menunjuk dirinya sebagai pemilik sah dari Chateau Miraval, tujuan gandanya adalah untuk merampas nilai perusahaan Jolie, Nouvel, dan untuk mendapatkan kepemilikan tunggal dari Chateau Miraval."

Belum selesai sampai di sini, Brad Pitt juga dituduh membuang-buang aset Chateu Miraval dengan melakukan hal yang mubazir. Salah satu yang disebut adalah renovasi kolam renang senilai US$ 1 juta, atau hampir Rp 15 miliar.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Soal Miraval, Aset Paling Berharga

Lebih lanjut, Brad Pitt dituding hendak menyerahkan lebih dari 50 persen kepemilikan dari Miraval---winery yang dinilai sebagai aset paling berharga---kepada salah satu rekannya secara gratis.

"[Ia mengambil] jutaan dolar dari Nouvel dan memasukannya ke kantong Pitt dan teman-temannya."

Masih ada lagi. Dalam dokumen gugatannya Angelina Jolie menyatakan bahwa proyek humanitarian mereka akan dipantau sang aktris sedangkan Chateu Miraval dijalankan Brad Pitt. Namun, dalam gugatannya sang aktris mengaku ia dan perusahaannya dihalangi saat hendak mendapatkan informasi atau mengelola Chateau Miraval.


Sudah Gugat Duluan

Sekadar informasi, Brad Pitt telah lebih dulu menggugat sang mantan istri soal Miraval. Pada awal Juni tahun ini, pihak sang aktor mengajukan gugatan karena Angelina Jolie dituding menjual porsi kepemilikan perusahaan winery ini kepada pihak yang disebut Brad Pitt sebagai "orang asing."

Diwartakan People, aktor 58 tahun ini menyebut Angelina Jolie dengan sengaja "membahayakannya." Pihak Brad Pitt menyebut ada kesepakatan di masa lalu bahwa mereka tak akan pernah menjual porsi kepemilikan masing-masing tanpa persetujuan satu sama lain.

Terkenal, Fuji Malah Tidak Senang

Kini Terkenal, Fuji Adik Ipar Mendiang Vanessa Angel Lebih Senang dengan Kehidupannya Dulu

Liputan6.com 2022-09-08 10:00:00
Berparas cantik, wanita kelahiran 2002 ini selalu memukau penggemarnya dengan tampil memesona dan kekinian. Apalagi, Fuji sering tampil dengan gaya kasual dengan mengenakan denim. Meski terke

Fuji mengaku lebih senang dengan kehidupannya terdahulu saat masih ada Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah. Meski tak dikenal publik, namun dirinya lebih bahagia dalam menjalani keseharian.

Pemilik nama lengkap Fujianti Utami menambahkan, dahulu hidupnya tanpa beban. Ia bisa melakukan apapun yang disuka tanpa dikomentari publik.

Yang paling menyenangkan, kata Fuji, bisa menghabiskan waktu bersama Vanessa Angel, Bibi Andriansyah dan keponakannya Gala Skya Andriansyah.

"Lebih happy pas jadi orang biasa karena ada mereka (Bibi dan Vanessa)," kata Fuji seperti dikutip dari kanal YouTube The Sungkars, Rabu (7/9/2022).


Menjadi Sorotan

Semenjak namanya dikenal publik, anak bungsu Haji Faisal mengaku tidak memiliki privasi. Gerak-geriknya selalu menjadi sorotan publik dan kerap menjadi pemberitaan.

"Kalau dulu bebas mau ngapain saja, pergi ke mana saja, mau main sama siapa saja. Sekarang posting sama teman cowok dibilang enggak menghargai Thariq. Padahal kan, (sama) teman," tutur Fuji.

"Enggak ada pikiran gue enggak boleh gini. Enggak semua orang nge-judge. Dulu lebih lega, enggak ada tuntutan," lanjutnya.


Rezeki

Namun untuk masalah keuangan, tak dipungkiri Fuji saat ini adalah yang terbaik lantaran bisa memiliki uang dari hasil kerja kerasnya. Ia pun berusaha mensyukuri apa yang saat ini didapatkan.

"Lebih bahagia dulu, tapi rezeki bagusan sekarang. Dua-duanya disyukuri," ucap Fuji.


Penggemar

Meski begitu, Fuji merasa bersyukur kini ada orang yang membela ketika dirinya dihujat. Penggemar setianya selalu ada buatnya kapanpun dan membuat hatinya lebih tenang.