Charles Jadi Raja, tapi Camilla Bukan Ratu

Meski Pangeran Charles Sah Jadi Raja, Camilla Tak Akan Pernah Dipanggil Ratu

Liputan6.com 2022-09-09 08:10:48
Pangeran Charles dan Camilla di Kapel St George di Windsor, Inggris, mengikuti pemberkatan gereja di upacara pernikahan sipil mereka, 9 April 2005. (ALASTAIR GRANT / POOL / AFP)

Pangeran Charles sah menjadi raja di Kerajaan Inggris menggantikan posisi ibunya, Ratu Elizabeth II, yang meninggal dunia di umur 96 tahun pada Kamis, 8 September 2022, waktu setempat.

Meski sebutan untuk Charles berubah menjadi Raja Charles, status atau sebutan untuk sang istri, Camilla, tetaplah Queen Consort atau Ratu Pendamping atau Permaisuri.

Karena sampai kapan pun Camilla tidak akan pernah menjadi Ratu Berkuasa atau Queen Regnant seperti halnya Ratu Elizabeth II.

Status Queen Consort diberikan kepada Camilla beberapa bulan sebelum Ratu Elizabeth II meninggal dunia atau tepatnya pada 5 Februari 2022.

Menurut komentator Kerajaan Inggris seperti diberitakan situs BBC pada Februari 2022, Ratu Elizabeth II telah mengumumkan bahwa dia menginginkan Camilla, Duchess of Cornwall, memiliki gelar Permaisuri ketika Pangeran Charles menjadi Raja.

"Ini adalah dukungan dari atas, dan memang layak setelah bertahun-tahun setia dan kerja keras," kata komentator tersebut.

Meski begitu, Pangeran Charles menghargai keputusan Ratu Elizabeth dan menggambarkannya sebagai sebuah kehormatan mendalam bagi dia dan istri tersayangnya.

Sejak menikah dengan pewaris Kerajaan Inggris 17 tahun lalu, wanita 74 tahun tersebut disebut telah tumbuh menjadi seorang bangsawan senior.

Jalan menuju penerimaan publik terkadang berbatu, dan pada awalnya Camilla adalah sosok kontroversial yang disalahkan oleh beberapa orang atas berakhirnya pernikahan pertama pangeran dengan Putri Diana.


Hubungan Pangeran Charles dan Camilla

Pangeran Charles pada 1994 mengakui hubungan terlarangnya dengan Camilla. Namun, kala itu Charles ngotot bahwa Camilla hadir di saat pernikahannya dengan Putri Diana tidak dapat diperbaiki.

Keduanya go public pada 1999. Pelan-pelan kehadiran Camilla mampu memenangkan hati publik.

Camilla dipuji karena memerjuangkan tujuan dan kepentingannya sendiri, termasuk mendukung badan amal literasi, kesejahteraan hewan, dan organisasi yang membantu korban kekerasan dalam rumah tangga.

Camilla juga berani secara lantang bersuara terkait kekerasan seksual terhadap wanita.

"Dia setia, bijaksana dan bekerja keras dengan amal dan mendukung pangeran," kata penulis kerajaan Penny Junor.

"Dia mengambil pekerjaan ini pada usia yang relatif terlambat dan dia luar biasa," Penny menambahkan.

Lahir sebagai Camilla Rosemary Shand pada 17 Juli 1947. Dia berasal dari keluarga kelas atas, dan dibesarkan di tepi South Downs di East Sussex.


Pangeran Charles Berduka

Berstatus sebagai Raja baru untuk Inggris, Charles Philip Arthur George, mengungkapkan pernyataan dari kerajaan tentang kematian Ratu Elizabeth II. Pangeran Charles III mengungkapkan bahwa dirinya merasa kepergian sang ibu untuk selama-lamanya merupakan momen kesedihan yang terbesar.

"Kepergian ibunda tercinta, Yang Mulia Ratu, merupakan momen kesedihan teramat dalam bagi saya dan seluruh anggota keluarga saya," kata Pangeran Charles III dalam pernyataan resmi yang diunggah di laman media sosial The Royal Family.

Putra sulung Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip ini juga menuturkan dirinya amat kehilangan sosok ibu yang sangat dicintai.

"Kami sangat berduka atas meninggalnya Pemimpin yang disayangi dan ibu yang sangat dicintai," Charles menambahkan.

Sebagai anak dari Ratu Elizabeth II, tentu Raja Charles kehilangan teramat sangat sang ibu. Namun, masyarakat di luar kerajaan juga berduka atas kabar Ratu Elizabeth II meninggal dunia setelah memimpin Kerajaan Inggris yang selama 70 tahun itu.

"Saya tahu kehilangannya akan sangat dirasakan di seluruh negeri, dunia dan Persemakmuran, dan oleh banyak orang di seluruh dunia. Selama masa berkabung dan perubahan ini, saya dan keluarga akan dihibur dan ditopang oleh pengetahuan kami tentang rasa hormat dan kasih sayang yang mendalam akan Ratu," katanya lagi.


Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia

Ratu Elizabeth II meninggal dunia di Kastil Balmoral, Skotlandia. Sang penguasa monarkhi tutup usia di usia 96 pada Kamis, 8 September 2022, waktu setempat.

Jenazah serta anggota keluarganya akan tetap di Balmoral lalu rencananya pada Jumat akan menempuh perjalanan pulang ke istana di London.

Ratu Elizabeth II mangkat tak lama setelah pihak Kerajaan Inggris mengabarkan kondisi kesehatannya mulai menurun. Para dokter khawatir sehingga langsung meminta anggota keluarga kerajaan pun diminta ke Kastil Balmoral.

"Sang Ratu memiliki empat anak, delapan cucu, dan 12 cicit," demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (8/9/2022).

Selama beberapa waktu belakangan memang kerap dilaporkan kondisi kesehatan Ratu Elizabeth II kurang baik. Selain sempat terkena COVID-19 gejala ringan, ia juga memiliki masalah mobilitas. Namun, hal itu tak membuatnya diam saja.

Selalu Jawab Telepon dari 2 Orang

Semasa Hidup, Ratu Elizabeth II Punya Ponsel Anti-Hacker dan Selalu Jawab Telepon dari Orang Ini

Liputan6.com 2022-09-09 08:47:47
Potret Ratu Elizabeth dan Putri Anne (via People.com)

Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia 96 tahun. Mendiang adalah pemimpin Kerajaan Inggris yang memerintah dengan masa pemerintahan paling lama, yakni 70 tahun.

Ratu Elizabeth II naik tahta di usia 26 tahun, menggantikan posisi ayahnya, Raja George VI setelah wafat di tahun 1952.

Posisi Ratu Elizabeth II sebagai anggota kerajaan membuat informasi mengenai diri dan keluarganya jadi hal ingin diketahui publik, termasuk informasi pribadi sekalipun.

Menjadi anggota kerajaan artinya harus berhati-hati dalam berkomunikasi, pasalnya kerap kali ponsel anggota kerajaan dibajak demi mendapatkan informasi-informasi sensitif yang jadi incaran publik.

Mengutip Marie Clarie, ponsel cucu menantu Ratu Elizabeth II, yakni Kate Middleton kerap jadi sasaran peretasan. Disebutkan, ponsel istri Pangeran William itu diserang sebanyak 155 kali di tahun 2005 dan 2006.

Untuk menghindari hal tersebut menurut orang terdekat kerajaan, Ratu Elizabeth II dibantu oleh protokolernya mengambil langkah khusus demi memastikan ponsel Ratu Elizabeth II tetap privat, terutama ketika beliau berkomunikasi dengan anggota keluarga.


Ponsel Anti-Hacker Diatur oleh MI6

Asal tahu saja, keamanan ponsel Ratu Elizabeth II diatur secara khusus oleh badan intelijen Inggris Raya, MI6, dengan enkripsi anti-hacker. Ahli kerajaan Jonathan Sacerdoti mengungkapkan informasi ini.

Sacerdoti menyebut, hanya dua orang yang memiliki akses langsung ke Her Majesty The Queen melalui ponsel khusus yang dirancang anti-hacker tersebut.

"Kedua orang yang paling sering berkomunikasi langsung dengan Ratu Elizabeth II adalah putrinya, (Putri Anne) dan manajernya John Warren," kata Sacerdoti.

Tentunya memberikan akses telepon khusus Ratu Elizabeth II ke Putri Anne adalah hal masuk akal. Pasalnya, Anne adalah putri satu-satunya dari Elizabeth II jadi wajar sang ratu ingin selalu terhubung.


Ucapan Duka Cita dari Warganet hingga Trending Topic

Hari ini, warganet dunia berduka atas meninggalnya Ratu Elizabeth II yang memiliki nama lengkap Elizabeth Alexandra Mary Windsor. Pasalnya, ia dikenal sebagai pemimpin terlama kerajaan Inggris, di mana ia memerintah selama 70 tahun hidupnya.

Seumur hidupnya, Ratu Elizabeth II juga telah menjadi saksi banyak peristiwa bersejarah dunia. Tidak heran publik pun mengenalnya meski hanya melalui pemberitaan.

Kepergian Ratu Elizabeth II pun membuat pesohor hingga warganet mengucapkan belasungkawa melalui media sosial, baik itu Twitter hingga Instagram.

Pantauan Tekno Liputan6.com di media sosial, Jumat (9/9/2022), di linimasa Twitter, topik mengenai Ratu Elizabeth II meninggal menjadi perbincangan hingga jadi trending topic. Tagar #QueenElizabeth, London Bridge, Charles, sampai Camilla pun banyak dikicaukan warganet.

Lewat tagar #QueenElizabeth yang dikicaukan hingga jutaan kali, warganet mengucapkan duka cita atas meninggalnya Ratu Elizabeth II.

Sementara, topik London Bridge is falling down merujuk pada kode yang dipakai Istana Buckingham untuk meninggalnya nenek Pangeran William dan Pangeran Harry ini.

Topik tentang Charles dan Camilla pun turut dikicaukan, mengingat Charles adalah putra tertua Ratu Elizabeth II ia pun menjadi penerus tahta kerajaan.

Camilla istri Charles juga turut jadi bahan pembicaraan warganet dunia. Pasalnya istri Charles ini bakal menjadi The Queen Consort alias pendamping Raja Inggris selanjutnya.

Mengapa Meghan Markle Tak Diajak ke Balmoral?

Mengapa Meghan Markle dan Kate Middleton Tidak Bersama Keluarga Kerajaan Setelah Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia?

Liputan6.com 2022-09-09 09:02:02
Kate Middleton dan Meghan Markle bersama suaminya Pangeran William dan Pangeran Harry saat menghadiri perayaan Natal kerajaan di Gereja St Mary Magdalene di Sandringham, Inggris (25/12). (AF

Ratu Elizabeth II meninggal dengan damai Kamis sore, 8 September 2022, waktu Inggris. Pangeran Charles, Pangeran William, dan Pangeran Harry berada di antara keluarga yang berkumpul bersamanya di Balmoral, Skotlandia. Namun, Meghan Markle dan Kate Middleton tidak bergabung bersama keluarga kerajaan bahkan setelah Istana Buckingham mengumumkan kematian Ratu.

Meghan, melansir Elle, Jumat (9/9/2022), tetap berada di London. Terlepas dari pernyataan awal juru bicara Sussex bahwa pasangan itu bepergian ke Skotlandia untuk bersama Ratu, Meghan nyatanya tengah "berada di bawah pengawasan medis." Hanya Harry yang melakukan perjalanan, sebuah sumber mengklarifikasi kemudian.

Reporter kerajaan Omid Scobie berbagi di Twitter bahwa Meghan Markle tetap di London. Duke dan Duchess of Sussex awalnya dijadwalkan menghadiri WellChild Awards malam ini. Mereka membatalkan kehadiran menyusul berita menurunnya kesehatan Ratu Elizabeth II.

Di sisi lain, rencana perjalanan Kate dan anak-anaknya belum terungkap setelah Ratu meninggal, meski mereka kemungkinan akan mengakhiri hari di Windsor. Istana, dalam pengumumannya, hanya menyebut bahwa Raja Charles dan Permaisuri Camilla akan tetap berada di Balmoral Kamis malam dan kembali ke London hari ini, waktu setempat.

Kate Middleton sempat difoto pergi dengan mobil untuk menjemput Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis dari hari pertama mereka di Sekolah Lambrook, Kamis sore. Baik pasangan Cambridge maupun Sussex sama-sama telah menyampaikan penghormatan terakhir untuk mendiang istri Pangeran Philip tersebut.


Penghormatan untuk Ratu

Berbagi kesedihan mereka, Pangeran William dan Kate Middleton menulis di Instagram, sebagaimana keterangan yang dirilis Istana Buckingham, "Ratu meninggal dengan damai di Balmoral sore ini. Raja dan Permaisuri akan tetap di Balmoral malam ini dan akan kembali ke London besok."

Sementara itu, Pangeran Harry dan Meghan Markle memperbarui situs web Archewell Foundation mereka untuk menampilkan layar hitam dengan pesan sederhana yang ditulis dalam huruf putih, rangkum PageSix. "Untuk mengenang Yang Mulia Ratu Elizabeth II," halaman itu berbunyi, menambahkan tanggal hidupnya, "1926--2022."

Kerajaan Inggris juga mengubah situs webnya jadi halaman hitam sementara dengan keterangan "perubahan yang sesuai sedang dikerjakan." "Ratu Elizabeth II 1926--2022," halaman itu berbunyi, menambahkan foto penobatan Ratu Elizabeth II pada tahun 1953.

Raja Charles III, yang secara otomatis jadi Raja Inggris dan Persemakmuran setelah kematian ibunya, juga mengeluarkan pernyataan yang mengungkap "kesedihan terbesar."

"Kami sangat berduka atas meninggalnya Ratu yang disayangi dan Ibu yang sangat dicintai. Saya tahu kehilangannya akan sangat dirasakan di seluruh negeri, persemakmuran, dan oleh banyak orang di seluruh dunia," bunyi pernyataan itu sebagian.


Menandai Era Baru

Meninggalnya Ratu Elizabeth II menandai era baru, dengan Pangeran Charles naik takhta jadi Raja Inggris Raya dan Persemakmuran. Selain, anggota Kerajaan Inggris lainnya juga akan menerima gelar baru.

Di samping Charles, mereka yang mendapat gelar baru itu termasuk Pangeran William, Kate Middleton, dan istri Charles, Camilla Parker Bowles. Charles sebenarnya bisa memilih antara empat nama yang dimilikinya untuk jadi nama bangsawannya, tapi ia akan dikenal sebagai Raja Charles III.

Ia mengikuti jejak sang ibu yang juga memilih menggunakan nama depan saat naik takhta. Sejumlah pengamat kerajaan sempat berspekulasi bahwa Charles akan memilih menghapus nama depannya karena berkonotasi negatif di keluarga kerajaan.

Berdasarkan sejarah, Raja Charles I adalah penguasa yang sangat tidak populer, dan pemerintahannya penuh dengan kontroversi, seperti perang saudara. Masa pemerintahannya pun berahir tragis ketika ia dipenggal pada 1649.

Sementara, Raja Charles II bernasib lebih baik dan dikenal sebagai Merry Monarch karena kerap berpesta liar. Ia mengakui setidaknya 12 anak di luar nikah dari berbagai gundik, tapi tidak memiliki anak sah untuk menggantikannya.


Gelar Baru Camilla dan Pasangan Cambridge

Camilla, istri kedua Pangeran Charles juga mendapat gelar baru. Dari Duchess of Cornwall, ia kini dikenal sebagai Queen Consort atau permaisuri. Ketika menikah dengan Charles pada 2005, ia sebenarnya juga otomatis jadi Princess of Wales.

Namun, Camilla tidak pernah menggunakan gelar itu untuk menghormati mendiang Putri Diana. Ia pun dikenal sebagai Duchess of Cornwall sejak menikah dengan Charles.

Selama bertahun-tahun publik dibuat penasaran apakah Camilla akan mengambil gelar permaisuri bila suaminya naik takhta. Pertanyaan itu akhirnya terjawab pada Februari 2022 setelah Ratu Elizabeth II memastikan bahwa Camilla akan mendapat gelar tersebut.

Sementara itu, Pangeran William dan Kate Middleton telah lama menyandang gelar Duke dan Duchess of Cambridge. Setelah kepergian sang nenek, mereka kini mendapat tambahan titel.

Lewat akun media sosial mereka, pasangan Cambridge kini dikenal sebagai Duke dan Duchess of Cornwall. Mereka juga otomatis jadi Prince dan Princess of Wales, gelar yang disandang Charles dan almarhum ibu William, Diana.

Kronologi Meninggalnya Ratu Elizabeth II

Protokol Rahasia Diaktifkan

London Bridge is Down, Kode Rahasia Ini Dipakai Jika Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia

Liputan6.com 2022-09-08 21:56:05
Kerjaan Inggris Rilis Foto Ratu Elizabeth II Jelang Perayaan Platinum Jubilee (Kerajaan Inggris)

Ratu Elizabeth II dikabarkan sakit, seluruh keluarga inti yang saat ini sedang sibuk dengan urusan masing-masing, satu persatu diminta merapat ke sisinya. Penguasa Kerajaan Inggris Raya itu sedang berada di Kastil Balmoral di Skotlandia.

Hingga laporan ini diturunkan, Ratu Elizabeth berada di bawah pengawasan medis. Dokter mengkhawatirkan kondisinya. Sang Ratu ada di Balmoral setelah dokter memeriksa dan memberikan perawatan akibat masalah kesehatannya, demikian keterangan dari Istana Buckingham, Inggris.

"Menyusul evaluasi lebih lanjut pagi hari ini, para dokter mengkhawatirkan kesehatan Yang Mulia dan merekomendasikan dia untuk tetap berada di bawah pengawasan medis," kata seorang dokter dalam pernyataan tersebut.

Apa yang terjadi jika Ratu Elizabeth wafat? Duka tentu saja akan menyelimuti Inggris, bahkan dunia.

Berdasarkan sejumlah informasi, ada tahapan-tahapan khusus yang akan dilakukan jika peristiwa yang tak diharapkan itu terjadi. Pertama, sekretaris pribadi Ratu Elizabeth, adalah sumber resmi pertama yang berwenang menyampaikan ketika Yang Mulia mangkat.

Geidt akan menghubungi Perdana Menteri menggunakan kode rahasia untuk mengabarkan "Sang Ratu wafat."

Pada masa lalu, pejabat istana menggunakan sebuah kode untuk memastikan operator telepon bukan menjadi yang pertama mengetahui kabar duka itu.

Ketika Raja George VI meninggal dunia pada 1952, kode yang dipakai dalam kalangan istana adalah "Hyde Park Corner."

Sementara, kode rahasia untuk Ratu Elizabeth adalah "London Bridge is Down" -- artinya "Jembatan London telah ambruk."

Pernyataan itu akan mengawali dimulainya Operation London Bridge atau tahapan yang direncanakan untuk mengabarkan dunia bahwa Ratu Elizabeth II telah wafat.

Setelah Perdana Menteri diberi tahu, Pusat Tanggapan Global di Kementrian Luar Negeri (Foreign Office) akan mengabarkan kepada sejumlah pemerintahan di mana Ratu masih menjadi kepala negara, termasuk Australia dan Kanada.


Lagu Pertanda Hal Mengerikan

Berikutnya, Press Association akan mengeluarkan berita secara serentak kepada media dunia. Cara ini merupakan terobosan baru karena dulunya BBC lah yang menjadi pihak pertama mengetahui kematian anggota keluarga Kerajaan. Belakangan, media sosial dan teknologi modern telah mengubah hal itu.

Walau begitu, fasilitas radio alert transmission system (RATS) milik BBC akan diaktifkan. Inilah alarm peninggalan Perang Dingin yang pernah terdengar oleh para karyawan BBC hanya saat menjalani uji coba.

Saluran-saluran berita Inggris selama beberapa dekade telah mempersiapkan liputan meninggalnya Ratu. Menurut Guardian, harian Times UK merencanakan peliputan selama 11 hari.

Para pakar Kerajaan telah dikontrak untuk tampil secara eksklusif di sejumlah media seperti Sky News dan ITN. Keduanya dilaporkan secara khusus telah berlatih untuk menyiarkan wafatnya "Mrs. Robinson", sebagai sebutan untuk Ratu Elizabeth.

Para pembawa berita akan mengenakan pakaian hitam dan peliputan terhadap penguasa monarki Inggris yang paling lama berkuasa tersebut diduga akan berlangsung selama beberapa bulan.

Stasiun-stasiun radio Inggris dikabarkan menyiapkan "lampu biru" yang menyala saat kejadian itu. Para DJ akan memainkan lagu-lagu suram dan memasang musik yang tidak hingar bingar sebelum masuk ke pemberitaan duka.

Pada 2011, seorang mantan produser BBC menuliskan bahwa jika orang mendengarkan siaran Radio 1 dan kemudian lagu "Haunted Dancehall (Nursery Remix)" karya Sabres of Paradise mulai dimainkan, maka, "Ada sesuatu hal mengerikan yang baru terjadi."

Sementara itu, seorang penjaga berpakaian duka akan menempelkan catatan di gerbang Istana Buckingham dan situs web istana akan diperbaharui dengan pernyataan berlatar belakang gelap.


Pangeran Charles Jadi Raja Inggris

Pangeran Charles kemudian naik takhta menjadi Raja Charles, sehingga Pangeran William menjadi Prince of Wales dan Catherine menjadi Duchess of Cambridge -- yang sebelumnya adalah gelar Camilla.

Britania Raya akan memasuki masa duka resmi selama 12 bulan dan pemakaman Ratu dilangsungkan di akhir minggu ke dua setelah mulainya masa itu.

Dimakamkan Berdampingan dengan Kekasih Hati

Ratu Elizabeth II Akan Dimakamkan Berdampingan dengan Mendiang Pangeran Philip

Liputan6.com 2022-09-09 07:31:20
Istana Buckingham umumkan Ratu Elizabeth II meninggal dunia.

Ratu Elizabeth II meninggal dunia di Kastil Balmoral, Skotlandia, Senin, 8 September 2022, pada usia 96 tahun. Rencana pemakaman pun disusun sebagai penghormatan terakhir kepada pemegang takhta penguasa Inggris Raya terlama.

Dikutip dari laman The Sun, Jumat (9/9/2022), jenazah Ratu Inggris itu akan disemayamkan di Kapel King George VI, Kastil Windsor. Kapel yang dinamai menurut nama ayah sang ratu, Raja George VI itu dibangun pada 1969. Lokasinya terletak di dalam Kapel St. George yang merupakan areal pemakaman keluarga kerajaan.

Di kapel kecil itu, makam kedua orangtua Elizabeth berada. Begitu pula dengan abu jenazah Putri Margaret, adik Elizabeth, yang dipindahkan dua bulan setelah kematiannya pada Februari 2022. Pihak kerajaan juga berencana memindahkan makam Pangeran Philip yang sebelumnya berada di Royal Vault ke samping makam istrinya.

Page Six melaporkan, upacara pemakaman kenegaraan Ratu Elizabeth akan berpusat di Westminster Abbey, London. Menurut The Sun, peti jenazah ratu sementara akan berada di Skotlandia sebelum diterbangkan ke London pada 13 September 2022, tepatnya ke Istana Buckingham.

Pada hari ini, bendera Inggris akan dipasang setengah tiang, sementara lonceng akan dibunyikan di Westminster Abbey, Katedral St. Paul, dan Kastil Windsor. Kerajaan juga akan menembakan meriam -satu putaran setiap kehidupan ratu- di Hyde Park dan tempat lainnya.

Ratu Elizabeth II meninggal dunia setelah dokter mengonfirmasi kesehatannya memburuk. Pangeran Charles dan Pangeran William segera terbang menemuinya setelah menerima kabar tersebut. Pihak Istana Buckingham tak berapa lama mengumumkan kabar duka itu.

"Ratu meninggal dengan tenang di Balmoral sore hari ini. Raja dan Permaisuri akan tetap berada di Balmoral malam ini dan akan kembali ke London esok hari," demikian pengumuman resmi kerajaan.


Pernyataan Raja Charles III

Tak lama setelah kematian ibundanya, Charles yang kini bergelar Raja Charles III membuat pernyataan resmi. Ia menyatakan bahwa saat ini menjadi momen kesedihan terbesar bagi ia dan seluruh anggota keluarganya.

"Kami sangat berduka atas meninggalnya Sang Penguasa yang disayangi dan Ibu yang sangat dicintai. Saya tahu kehilangannya akan sangat dirasakan di seluruh negeri, Persemakmuran, dan oleh banyak orang di seluruh dunia," demikian pesan Raja Charles lewat pihak Kerajaan Inggris, dikutip dari kanal Global Liputan6.com.

"Selama masa berkabung dan perubahan ini, saya dan keluarga saya akan dihibur dan ditopang oleh pengetahuan kami tentang rasa hormat dan kasih sayang yang mendalam yang disebarluaskan sang Ratu," imbuh dia.

Raja Charles kini menyandang gelar Raja Charles II. Ia mengikuti jejak sang ibu yang juga memilih menggunakan nama depannya saat naik tahta.

Putra sulung Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip itu sebenarnya bisa memilih antara empat nama yang dimilikinya, Charles Philip Arthur George, sebagai nama bangsawannya. Hal itu pernah dilakukan leluhurnya, seperti Ratu Victoria yang memiliki nama lengkap Alexandrina Victoria dan Raja George VI yang memiliki nama lengkap Albert Frederick Arthur George.


Perempuan Paling Dikenal

Ratu Elizabeth II meninggal dunia di Kastil Balmoral, Skotlandia. Penguasa monarki Inggris itu tutup usia di usia 96 tahun. Jenazahnya, juga anggota keluarganya akan tetap di Balmoral Kamis (8/9/2022), sebelum kemudian menempuh perjalanan pulang ke istananya di London.

Ratu Elizabeth mangkat tak lama setelah kabar soal kondisi kesehatannya yang mengkhawatirkan berembus dari Skotlandia. Para dokter khawatir, anggota keluarga kerajaan pun diminta merapat.

Selama hidupnya, Ratu Elizabeth II dikenal memiliki kesehatan yang baik, meski kemudian terkena COVID-19. Ia bahkan masih sanggup menerima Perdana Inggris yang baru, Liz Truss, walau harus berdiri dengan bantuan tongkat.

Ratu Elizabeth II, pemimpin Inggris terlama yang memerintah selama tujuh dekade. Ia naik takhta pada 1952, setelah kematian ayahnya, Raja George VI. Dia memimpin Inggris di tengah banyak pergolakan global, kemelut politik Britania Raya, juga kemelut internal keluarga kerajaan yang memaksa terjadinya modernisasi monarki secara dramatis.

Elizabeth memerintah Inggris Raya dan 14 wilayah Persemakmuran lainnya. Ia adalah salah satu perempuan paling dikenal dalam sejarah.


Perubahan Suksesi

Sepeninggal Ratu Elizabeth II, suksesi Kerajaan Inggris ikut berubah. Pangeran Charles naik takhta jadi Raja, sementara Pangeran William dan Kate Middleton menyandang gelar tambahan. Selain gelar Duke dan Duchess of Cambridge, pasangan itu kini juga menyandang gelar Duke dan Duches of Cornwall yang dilepaskan Charles dan Camilla setelah naik takhta.

Lewat akun media sosial resminya, pasangan William dan Kate menambahkan gelar Duke dan Duchess of Cornwall. Mereka juga otomatis menjadi Pangeran dan Putri Wales, gelar yang disandang oleh Charles dan almarhum ibunya, Diana.

"Raja yang baru harus mengangkatnya (William) sebagai Pangeran Wales, jadi kemungkinan akan ada penobatan di Kastil Caernarfon, seperti yang dilakukan untuk Pangeran Charles pada 1969," kata Harris.

Di sisi lain, Camilla Parker Bowles, istri kedua Pangeran Charles kini menyandang gelar Queen Consort atau permaisuri. Hal ini sesuai dengan amanat Ratu Elizabeth yang disampaikan pada Februari 2022.

"Ketika, pada waktunya, putra saya Charles menjadi raja, saya tahu Anda akan memberinya dan istrinya Camilla dukungan yang sama seperti yang telah Anda berikan kepada saya; dan itu adalah keinginan tulus saya bahwa, ketika saatnya tiba, Camilla akan dikenal sebagai Permaisuri saat dia melanjutkan layanan setianya sendiri," ujar Ratu pada saat itu.

Siapa Pewaris Harta Rp 7,4 T?

Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia, Siapa Penerima Warisan Harta Rp 7,4 Triliun?

Liputan6.com 2022-09-09 06:39:55
Pangeran Charles dan Ratu Elizabeth II (Yui Mok/PA via AP, File)

Rakyat Inggris kini sedang berduka seiring wafatnya sang ratu pemimpin kerajaan. Ratu Elizabeth II meninggal dunia di usia 96 di Kastil Balmoral, Skotlandia, pada Kamis waktu setempat, 8 September 2022.

Ratu Elizabeth II yang memimpin takhta Kerajaan Inggris selama 70 tahun ini akan mewariskan sejumlah kekayaan kepada penerusnya. Nilai warisan tersebut mencapai lebih dari USD 500 juta (Rp 7,4 triliun) aset pribadi.

Melansir laman Fortune, Jumat (9/9/2022), nantinya sebagian besar kekayaan Ratu Elizabeth II ini akan diwariskan kepada Pangeran Charles ketika dia dinobatkan sebagai raja.

Warisan lebih dari USD 500 juta dalam aset pribadi, sebagian besar karena investasinya, koleksi seni, perhiasan, dan kepemilikan real estat, yang meliputi Rumah Sandringham dan Kastil Balmoral.

Ratu bagi masyarakat Inggris ini sebelumnya juga mewarisi hampir USD 70 juta kekayaan dari Ibu Suri ketika dia meninggal pada tahun 2002.

Ini termasuk investasi dalam lukisan, koleksi perangko, porselen halus, perhiasan, kuda, dan bahkan koleksi telur Faberge yang berharga. Lukisan dalam koleksi termasuk karya Monet, Nash, dan Carl Faberg.

Warisan kekayaan Ratu Elizabeth II sejatinya sebagian besar milik apa yang disebut Royal Firm kerajaan. Kekayaan senilai USD 28 miliar yang pernah disebut oleh anggota keluarga kerajaan Inggris seperti Raja George VI dan Pangeran Philip sebagai "bisnis keluarga".

Ungkapan sedih Pangeran Charles

Berstatus sebagai Raja baru untuk Inggris, Charles Philip Arthur George, mengungkapkan pernyataan dari kerajaan tentang kematian Ratu Elizabeth II.

Pangeran Charles III mengungkapkan bahwa dirinya merasa kepergian sang ibu untuk selama-lamanya merupakan momen kesedihan yang terbesar.

"Kepergian ibunda tercinta, Yang Mulia Ratu, merupakan momen kesedihan teramat dalam bagi saya dan seluruh anggota keluarga saya," kata Pangeran Charles III dalam pernyataan resmi yang diunggah di laman media sosial The Royal Family.


Rincian Warisan

Berikut adalah rincian warisan kekayaan Ratu sekarang setelah dia meninggal.

Sovereign Grant

Ratu menerima pendapatan melalui dana pembayar pajak yang dikenal sebagai Sovereign Grant, yang dibayarkan setiap tahun kepada keluarga kerajaan Inggris.

Itu berasal dari kesepakatan yang dibuat oleh Raja George III untuk menyerahkan pendapatannya dari Parlemen untuk menerima pembayaran tahunan tetap untuk dirinya sendiri dan generasi mendatang dari keluarga kerajaan. Awalnya dikenal sebagai Daftar Sipil, digantikan oleh Sovereign Grant pada tahun 2012.

Jumlah hibah ini ditetapkan menjadi lebih dari 86 juta pound pada tahun 2021 dan 2022. Dana ini dialokasikan untuk perjalanan resmi, pemeliharaan properti, dan biaya operasi atau pemeliharaan rumah tangga Ratu---Istana Buckingham.


Warisan Lain

The Royal Firm, empire kerajaan senilai USD 28 miliar

The Royal Firm, juga dikenal sebagai Monarchy PLC, adalah sekelompok anggota senior dan wajah publik House of Windsor, keluarga kerajaan yang berkuasa di mana Ratu menjadi kepalanya.

Bersama-sama, mereka mengoperasikan apa yang dianggap sebagai kerajaan bisnis global yang memompa ratusan juta pound ke dalam ekonomi Inggris setiap tahun. Sumbernya melalui acara televisi dan pariwisata.

Sang ratu dan tujuh bangsawan lainnya adalah anggota Royal Firm ini. Mereka adalah Pangeran Charles dan istrinya Camilla, Duchess of Cornwall; Pangeran William dan istrinya Kate, Duchess of Cambridge; Putri Anne, putri Ratu; dan Pangeran Edward, putra bungsu Ratu, dan istrinya Sophie, Countess of Wessex.

Monarki memegang hampir $28 miliar aset real estat pada 2021, yang tidak dapat dijual, menurut Forbes. Itu termasuk:

The Crown Estate senilai USD 19,5 miliar. Kemudian Istana Buckingham senilai USD 4,9 miliar, Kadipaten Cornwall senilai USD 1,3 miliar, Kadipaten Lancaster sebesar USD 748 juta, Istana Kensington senilai USD 630 juta. Serta The Crown Estate of Scotland senilai USD 592 juta.

Meskipun keluarga tidak secara pribadi mendapat untung dari bisnis, tujuannya adalah untuk meningkatkan ekonomi, yang pada gilirannya dapat memberikan kekayaan kepada Windsors melalui liputan media gratis dan surat perintah kerajaan


Aset Tanah

The Crown Estate adalah kumpulan tanah dan kepemilikan milik monarki Inggris, yang dipegang oleh Ratu Elizabeth II. Tapi ini bukan milik pribadi yang dia miliki sendiri. Aset itu dijalankan oleh dewan publik semi-independen.

Pada bulan Juni, Crown Estate mengumumkan laba pendapatan bersih USD 312,7 juta untuk tahun keuangan 2021--2022, USD 43 juta lebih banyak dari tahun sebelumnya.

"Dalam satu tahun penuh perubahan dan gangguan, portofolio kami yang beragam terus menunjukkan kekuatan dan ketahanannya melalui pengembalian kami ke dompet publik," ujar Kepala Eksekutif Crown Estate Dan Labbad, dalam pengumuman.

Pendanaan untuk Sovereign Grant berasal dari persentase keuntungan pendapatan, yang awalnya ditetapkan sebesar 15 persen, menurut Royal Household.

Hibah ditingkatkan pada 2017--2018 menjadi 25 persen untuk mendukung pemugaran Istana Buckingham, dan seharusnya dikurangi kembali menjadi 15 persen pada tahun 2028.

Hibah tersebut digunakan untuk membayar pengeluaran resmi termasuk gaji staf, keamanan, perjalanan, rumah tangga, dan pemeliharaan. Tetapi pengeluaran pribadi Ratu dan keluarga besarnya dibayar melalui tunjangan terpisah yang disebut Privy Purse.


The Queen's Privy Purse

The Queen's Privy Purse pada dasarnya adalah portofolio properti dan aset yang telah dipercaya sejak abad ke-14, yang memberikan pendapatan pribadi kepada Yang Mulia dari Kadipaten Lancaster.

"Pada akhir Maret 2022, Kadipaten Lancaster memiliki USD 652,8 juta aset bersih di bawah kendalinya, menghasilkan surplus bersih USD 24 juta. Ini berupa properti dan aset keuangan," mengutip sebuah pernyataan di situs web Duchy of Lancaster.

Aset bersih tidak dibayarkan langsung kepada Ratu, tetapi kelebihan dana sebesar USD 24 juta. Pendanaan ini dikenakan pajak dan digunakan terutama untuk menutupi pengeluaran yang belum ditanggung oleh Hibah Negara.

Isi Email dan Tweet Pertama

Mengenang Email hingga Tweet Pertama Ratu Elizabeth II, Apa Isinya?

Liputan6.com 2022-09-09 09:53:45
Dalam file ini potret resmi yang dirilis pada Juni 1987 dan diambil di Istana Buckingham menunjukkan Ratu Elizabeth II dari Inggris, mengenakan gaun emas dengan mahkota awal abad ke-19 yang d

Wafatnya Ratu Elizabeth II sudah 'diperkirakan' selama bertahun-tahun dan didahului oleh desas-desus yang kuat di media sosial.

Hari ini, Kamis (9/9/2022), bagi seorang wanita dengan status globalnya, sangat wajar apabila percakapan di internet didominasi oleh diskusi tentang ratu.

Untuk seorang perempuan berusia 96 tahun yang mewakili sebuah institusi yang sudah ada sejak berabad-abad lalu, sang ratu ternyata lebih paham teknologi daripada yang dibayangkan banyak orang.

Menentang stereotip tentang wanita seusianya, Ratu Elizabeth II dikenal sebagai penganut teknologi yang antusias.

Dia tercatat mengirim email pertamanya ketika mengunjungi Royal Signals and Radar Establishment di Malvern, Inggris, pada tahun 1976 sebagai bagian dari pengembangan awal ARPANET, pendahulu internet global saat ini.

Nama pengguna ratu adalah HME2: Her Majesty, Elizabeth II. Demikian sebagaimana dilansir Wired.

"Yang harus dia lakukan hanyalah menekan beberapa tombol," kata Peter Kirstein, pria yang membantu mengatur akun email ratu saat itu, mengatakan kepada Wired pada tahun 2012.

Mengutip laman People, email itu sendiri adalah untuk mengumumkan kehadiran bahasa pemrograman baru yang telah dikembangkan--diberi judul "Pesan dari Yang Mulia Ratu" dan ditandatangani dengan "Elizabeth R" secara informal--tanda serupa yang digunakan ratu untuk semua komunikasi digitalnya sejak saat itu.

Sejak hari penting itu, Ratu terus merangkul teknologi modern, dan pada Oktober 2014, ia mengirim tweet pertamanya saat berkunjung ke Museum Sains London.

Pesan itu berbunyi: "Senang membuka pameran Era Informasi hari ini di @ScienceMuseum dan saya berharap orang-orang akan senang berkunjung. Elizabeth R."

Sebelumnya, pada tahun 1997, ia meluncurkan versi pertama situs web keluarga kerajaan, bertahun-tahun sebelum beberapa surat kabar besar Inggris memutuskan untuk online.

Sepuluh tahun kemudian, Ratu Elizabeth II meluncurkan saluran YouTube keluarga dengan video langka dari Christmas Broadcast pertama yang disiarkan televisi pada tahun 1957.


Ratu Elizabeth II Punya Ponsel Anti-Hacker dan Selalu Jawab Telepon dari Orang Ini

Posisi Ratu Elizabeth II sebagai anggota kerajaan membuat informasi mengenai diri dan keluarganya jadi hal ingin diketahui publik, termasuk informasi pribadi sekalipun.

Menjadi anggota kerajaan artinya harus berhati-hati dalam berkomunikasi, pasalnya kerap kali ponsel anggota kerajaan dibajak demi mendapatkan informasi-informasi sensitif yang jadi incaran publik.

Mengutip Marie Clarie, ponsel cucu menantu Ratu Elizabeth II, yakni Kate Middleton kerap jadi sasaran peretasan. Disebutkan, ponsel istri Pangeran William itu diserang sebanyak 155 kali di tahun 2005 dan 2006.

Untuk menghindari hal tersebut menurut orang terdekat kerajaan, Ratu Elizabeth II dibantu oleh protokolernya mengambil langkah khusus demi memastikan ponsel Ratu Elizabeth II tetap privat, terutama ketika beliau berkomunikasi dengan anggota keluarga.


Ponsel Anti-Hacker Diatur oleh MI6

Asal tahu saja, keamanan ponsel Ratu Elizabeth II diatur secara khusus oleh badan intelijen Inggris Raya, MI6, dengan enkripsi anti-hacker. Ahli kerajaan Jonathan Sacerdoti mengungkapkan informasi ini.

Sacerdoti menyebut, hanya dua orang yang memiliki akses langsung ke Her Majesty The Queen melalui ponsel khusus yang dirancang anti-hacker tersebut.

"Kedua orang yang paling sering berkomunikasi langsung dengan Ratu Elizabeth II adalah putrinya, (Putri Anne) dan manajernya John Warren," kata Sacerdoti.

Tentunya memberikan akses telepon khusus Ratu Elizabeth II ke Putri Anne adalah hal masuk akal. Pasalnya, Anne adalah putri satu-satunya dari Elizabeth II jadi wajar sang ratu ingin selalu terhubung.


Ucapan Duka Cita dari Warganet hingga Trending Topic

Hari ini, warganet dunia berduka atas meninggalnya Ratu Elizabeth II yang memiliki nama lengkap Elizabeth Alexandra Mary Windsor. Pasalnya, ia dikenal sebagai pemimpin terlama kerajaan Inggris, di mana ia memerintah selama 70 tahun hidupnya.

Seumur hidupnya, Ratu Elizabeth II juga telah menjadi saksi banyak peristiwa bersejarah dunia. Tidak heran publik pun mengenalnya meski hanya melalui pemberitaan.

Kepergian Ratu Elizabeth II pun membuat pesohor hingga warganet mengucapkan belasungkawa melalui media sosial, baik itu Twitter hingga Instagram.

Pantauan Tekno Liputan6.com di media sosial, Jumat (9/9/2022), di linimasa Twitter, topik mengenai Ratu Elizabeth II meninggal menjadi perbincangan hingga jadi trending topic. Tagar #QueenElizabeth, London Bridge, Charles, sampai Camilla pun banyak dikicaukan warganet.

Lewat tagar #QueenElizabeth yang dikicaukan hingga jutaan kali, warganet mengucapkan duka cita atas meninggalnya Ratu Elizabeth II.

Sementara, topik London Bridge is falling down merujuk pada kode yang dipakai Istana Buckingham untuk meninggalnya nenek Pangeran William dan Pangeran Harry ini.

Topik tentang Charles dan Camilla pun turut dikicaukan, mengingat Charles adalah putra tertua Ratu Elizabeth II ia pun menjadi penerus tahta kerajaan.

Camilla istri Charles juga turut jadi bahan pembicaraan warganet dunia. Pasalnya istri Charles ini bakal menjadi The Queen Consort alias pendamping Raja Inggris selanjutnya.


Infografis pewaris Kerajaan Inggris. (DI: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)

 

Koleksi Mobil Langka Milik Ratu Elizabeth II

Mengenang Koleksi Mobil Langka Milik Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip Semasa Hidupnya

Liputan6.com 2022-09-09 08:31:13
Pangeran Philip bersama Ratu Elizabeth II. (GQ Magazine)

Ratu Elizabeth II meninggal dunia di Kastil Balmoral, Skotlandia pada Kamis siang waktu setempat. Sang ratu meninggal pada usia 96 tahun, menjadikan dirinya sebagai penguasa terlama di Inggris dan pemimpin tertua di dunia.

Semasa hidupnya, Ratu Inggris Elizabeth II mengoleksi sejumlah mobil. Dilansir GQ Magazine, mobil yang dimiliki saat itu berstatus mewah dan langka.

Lagonda 3-litre Drophead Coupe lansiran 1954 merupakan mobil kerajaan pertama dari pria berjuluk Duke of Edinburgh tersebut.

Dibalut dengan cat Edinburg Green, mobil tersebut sempat digunakan oleh Pangeran Philip bersama Ratu Elizabeth II untuk meresmikan M1 yang merupakan jalan raya pertama di Inggris pada 1959. Pada 2016 mobil tersebut dijual dan laku dengan harga 350 ribu Poundsterling atau setara Rp 7 miliar.

Mobil kedua adalah Alvis TD21 Series II Drophead Coupe produksi 1961. Mobil ini menarik perhatian Pangeran Philip saat dirinya berkunjung ke London Motor Show.

Disebutkan, Alvis TD21 Series II Drophead Coupe dibekali mesin enam silinder segaris berdaya 115 Tk. Namun Pangeran Philip mesti membayar lebih karena sistem transmisinya di-upgrade menggunakan ZF lima percepatan.

Menariknya, koleksi mobil Ratu Elizabeth II juga tak kalah memesona. Ia diketahui memiliki Rolls-Royce Phantom IV State Landaulet 1955. Dari sekian banyak Rolls-Royce Phantom IV dan V yang dimiliki keluarga kerajaan, boleh dibilang Her Majesty's 1955 State Landaulet lah yang paling spesial.

Mobil dengan mesin 5.7 liter delapan silinder segaris itu hanya diproduksi 18 unit oleh Rolls-Royce. Mobil tersebut tetap beroperasi selama 43 tahun sebelum dikembalikan kepada Rolls-Royce pada 2002.

Mobil berikutnya adalah Vauxhall Cresta PA Friary Estate 1961. Konon mobil ini merupakan favorit dari Ratu Elizabeth II.

Disebutkan, mobil dengan baluran cat Imperial Green tersebut hingga hari ini masih berada di garasi kerajaan di Sandringham.

Mobil lainnya ialah Bentley State Limousine produksi 2002. Mobil ini merupakan hadiah dari pabrikan otomotif yang berbasis di Crewe itu untuk Ratu Elizabeth II pada 2002 dalam rangka memperingati 50 tahun kenaikan takhta.

Mobil ini dibekali mesin V8 6,75 liter yang sanggup menyemburkan daya hingga 400 Tk. Beberapa bagian mobil ini dimodifikasi untuk menyesuaikan kenyamanan sang Ratu.


Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia, Bursa Efek London Bakal Libur

Ratu Inggris, Elizabeth II meninggal dunia pada Kamis siang waktu setempat. Sang ratu meninggal pada usia 96 tahun, menjadikan dirinya sebagai penguasa terlama di Inggris dan pemimpin tertua di dunia.

Dilansir dari situs berita lokal, Liverpoolecho, Jumat (9/9/2022), di tengah seluruh bangsa Inggris yang sedang berkabung, ada beberapa perubahan aktivitas kehidupan yang akan dirasakan oleh masyarakat Inggris dalam beberapa hari ke depan.

Rencana rumit telah disusun ketika Yang Mulia meninggal, dengan nama sandi Operasi Jembatan London. Operasi ini akan menimbulkan perbedaan besar mulai dari acara TV hingga aktivitas ekonomi.

Pada hari pemakamannya, yang akan berlangsung dalam waktu 10 hari, akan ada hari berkabung nasional. Ini berarti banyak tempat akan tutup atau mengubah jam bukanya. Peringatan ini akan berlangsung di Westminster Abbey serta ada kegiatan mengheningkan cipta selama dua menit akan diadakan di seluruh Inggris pada siang hari.

Bursa Efek London kemungkinan akan ditutup setidaknya pada hari pemakaman Ratu dan mungkin selama beberapa hari setelahnya, hal ini tentunya berpotensi untuk merugikan ekonomi dalam jumlah cukup besar.

Kemudian pertokoan yang kemungkinan akan tutup karena ada kebaktian gereja dan upacara peringatan di seluruh Inggris. Toko-toko akan tutup atau hanya buka selama jam kerja yang dikurangi. Sedangkan sementara ini belum diketahui apakah bank akan buka atau harus tutup.

Tak Melayat, Takut Tak Disambut Hangat

Meghan Markle Tak Akan Datang Ke Balmoral Melayat Ratu Elizabeth II yang Meninggal Dunia, Khawatir Tak Disambut Hangat Keluarga Kerajaan

Liputan6.com 2022-09-09 09:01:40
Ratu Elizabeth II dikabarkan sangat kecewa karena Pangeran Harry dan Meghan Markle tak mendiskusikan keputusan mundur sebagai anggota senior keluarga Kerajaan Inggris tersebut terlebih dulu.

Meghan Markle, tak ikut sang suami, Pangeran Harry ke Balmoral tempat Ratu Elizabeth II mengembuskan napas terakhirnya, Kamis (8/9/2022) waktu setempat. Diperkirakan ia akan tinggal di London.

Menurut koresponden kerajaan BBC, Nicholas Witchell, yang dilansir Dailymail, Jumat (9/9/2022), bahwa Duchess of Sussex memiliki kekhawatiran tidak mendapat sambutan yang hangat dari keluarga kerajaan.

Untuk itu, Meghan Markle tak mengikuti perjalanan Pangeran Harry ke Skotlandia. Padahal sebelumnya, keduanya akan berangkat bersama ke sana karena mendengar berita tentang kesehatan ibunda Raja Charles III.

"Dia mungkin tidak akan disambut dengan hangat, untuk hal itu sangat jujur," ungkap Micholas Witchell.


Tak Jadi Pergi

Satu jam setelah keluarga kerajaan mengumumkan bahwa para dokter prihatin tentang kesehatan Ratu, Pangeran Harry dan Meghan Markle memutuskan untuk berangkat bersama ke Skotlandia. Namun pada pukul 16.30 waktu setempat, sumber yang dekat dengan pasangan ini memberitahu bahwa ada perubahan rencana.


Kate Middleton Menjaga Anak-Anak

Sementara, istri Pangeran William, Kate Middleton, juga tak ikut ke Balmoral. Namun alasannya berbeda jauh dengan Meghan Markle.

Ia tetap tinggal di Windsor bersama ketiga anak mereka, George, Charlotte, dan Louis yang baru saja memasuki sekolah di hari pertama.


Bergabung

Pangeran Harry terbang ke Balmoral, dan tiba tak lama setelah kematian Ratu diumumkan.

Meski tak ikut sang suami untuk melihat Ratu Elizabeth II untuk terakhir kalinya, namun diperkirakan Meghan Markle akan bergabung dengan Pangeran Harry saat menghadiri pemakaman Ratu Elizabeth II.