Horor Haloween Jadi Nyata di Itaewon

Tragedi Pesta Halloween di Itaewon, Bencana Terburuk di Korea Selatan

Liputan6.com 2022-10-30 08:35:06
Staf medis merawat seseorang di atas tandu di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022) . Orang-orang dalam kerumunan di gang sempit itu dikabarkan

Tragedi kembali terjadi. Massa Lautan massa sebagian besar anak muda yang tengah pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, berdesak-desakan dan terperangkap di sebuah gang sempit.

Peristiwa ini mengakibatkan sedikitnya 146 orang meninggal dunia dan melukai lebih dari 150 orang lainnya dalam peristiwa yang berlangsung pada Sabtu 29 Oktober 2022 sekitar pukul 22.00 waktu setempat.

Ini merupakan bencana terburuk di Korea Selatan dalam beberapa tahun ini.

Mengutip CNBC, Minggu (30/10/2022), pekerja layanan emergency dan beberapa pejalan kali dengan putus asa melakukan CPR pada orang-orang yang tergeletak di jalan setelah kecelakaan di distrik rekreasi di Itaewon pada Sabtu malam tersebut.

Kepala pemadam kebakaran Yongsan Seoul Choi Seong-beom mengatakan, jumlah korban tewas dapat terus bertambah karena beberapa korban saat ini masih dalam kondisi kritis.

Diperkirakan 100 ribu orang berkumpul di Itaewon untuk perayaan Halloween. Ini adalah perayaan di luar ruang terbesar di negara itu sejak pandemi dimulai.

Pemerintah Korea Selatan melonggarkan pembatasan Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir. Itaewon, dekat tempat bekas markas besar pasukan militer AS di Korea Selatan beroperasi sebelum pindah dari ibu kota pada tahun 2018, terkenal dengan bar, klub, dan restoran.

Belum ada keterangan yang jelas penyebab terjadinya kerumunan di gang sempit di dekat Hamilton Hotel ini dimana pesta besar terjadi.


Kronologi

Seorang yang selamat mengatakan banyak orang jatuh dan saling mendorong mirip seperti domino. Sebagian besar terjatuh setelah mereka didorong oleh orang lain.

Kantor berita Hankyoreh yang berbasis di Seoul menulis, korban selamat bermarga Kim, mengatakan mereka terjebak selama sekitar satu setengah jam sebelum diselamatkan, ketika beberapa orang berteriak "Tolong saya!" dan yang lainnya sesak napas.

Korban selamat lainnya, bernama Lee Chang-kyu, mengatakan dia melihat sekitar lima hingga enam pria mendorong yang lain sebelum satu atau dua orang mulai jatuh.

Dalam sebuah wawancara dengan saluran berita YTN, Hwang Min-hyeok, seorang pengunjung Itaewon, mengatakan sangat terkejut melihat deretan mayat di dekat hotel.

Dia mengatakan pekerja emergency pada awalnya kewalahan, kemudian beberapa pejalan kaki ikut berjuang untuk memberikan CPR kepada mereka yang terluka tergeletak di jalanan.

Banyak orang-orang meratap di samping jenasah teman-teman mereka.


Kata Pejabat Dunia

"Berita mengerikan dari Seoul malam ini," tulis Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak di Twitter.

"Semua pikiran kami bersama mereka yang saat ini merespons dan semua warga Korea Selatan pada saat yang sangat menyedihkan ini."

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional AS, mengunggah di twitter bahwa Washington siap untuk memberikan dukungan apa pun yang dibutuhkan Republik Korea.


Terparah

Bencana terakhir Korea Selatan yang mematikan juga menimpa kaum muda. Pada April 2014, sebanyak 304 orang, yang sebagian besar siswa sekolah menengah, tewas dalam tenggelamnya feri.

Tenggelam kapal ini mengekspos aturan keselamatan yang longgar dan kegagalan regulasi. Peristiwa ini terjadi karena kapal kargo yang berlebihan dan tidak diikat dengan baik dan kru yang kurang terlatih untuk situasi darurat.

Kematian hari Sabtu kemungkinan akan menarik perhatian publik atas apa yang telah dilakukan pejabat pemerintah untuk meningkatkan standar keselamatan publik sejak bencana feri.

Ini juga merupakan bencana besar kedua di Asia dalam sebulan. Pada 1 Oktober, polisi di Indonesia menembakkan gas air mata ke pertandingan sepak bola, menyebabkan kerumunan massa berdesak-desakan yang menewaskan 132 orang saat para penonton berusaha melarikan diri.


1.700 Personel Terjun Langsung

Lebih dari 1.700 personel respons dari seluruh negeri dikerahkan ke jalan-jalan untuk membantu yang terluka, termasuk sekitar 520 petugas pemadam kebakaran, 1.100 petugas polisi, dan 70 pekerja pemerintah.

Badan Pemadam Kebakaran Nasional secara terpisah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para pejabat masih berusaha menentukan jumlah pasti pasien darurat.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengeluarkan pernyataan yang menyerukan para pejabat untuk memastikan perawatan cepat bagi mereka yang terluka dan meninjau keamanan lokasi perayaan.

Ini adalah bencana menghancurkan paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan. Pada tahun 2005, 11 orang tewas dan sekitar 60 lainnya terluka dalam sebuah konser pop di selatan kota Sangju.

Hidung Korban Tragedi Itaewon Berdarah

Kesaksian Dokter di Lokasi Tragedi Itaewon: Wajah Korban Pucat Lemas, Hidung Berdarah

Liputan6.com 2022-10-30 15:36:53
Petugas penyelamat dan petugas pemadam kebakaran berusaha membantu orang-orang yang terluka di dekat lokasi kerumunan massa di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022). Pihak berwenang meng

Seorang dokter yang memberikan pertolongan pertama kepada para korban menggambarkan rasa putus asanya saat menyelamatkan nyawa banyak orang di tragedi Itaewon.

Lee Beom-suk menyampaikan hal itu kepada media lokal YTN, dikutip oleh kantor berita AFP.

"Ketika saya pertama kali mencoba CPR, ada dua korban tergeletak di trotoar. Tapi jumlahnya bertambah dengan segera," katanya.

"Banyak orang datang untuk membantu kami untuk melakukan CPR."

"Sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Begitu banyak wajah korban pucat lemas. Saya tidak bisa merasakan lagi denyut nadi atau napas mereka dan banyak dari hidung mereka yang mengeluarkan berdarah."

Sementara itu, Choi Seong-beom, kepala departemen pemadam kebakaran Yongsan Seoul, mengatakan jumlah korban tewas dapat meningkat lebih jauh dan bahwa jumlah yang tidak ditentukan di antara yang terluka berada dalam kondisi kritis.

Tidak segera jelas apa yang menyebabkan kerumunan melonjak ke gang menurun yang sempit di dekat Hamilton Hotel, tempat pesta besar di Seoul.

Seorang penyintas di Korea Selatan mengatakan banyak orang jatuh dan saling menjatuhkan "seperti domino" setelah mereka didorong oleh orang lain.

Korban selamat, bermarga Kim, mengatakan mereka terjebak selama sekitar satu setengah jam sebelum diselamatkan.

Upaya penyelematan dilakukan ketika orang mulai berteriak "Tolong aku!" dan yang lainnya sesak napas, menurut surat kabar Hankyoreh yang berbasis di Seoul, sebagaimana dikutip dari the Hindustan Times, Minggu (30/10/2022).

Sementara itu, seorang korban selamat lainnya, bernama Lee Chang-kyu, mengatakan dia melihat sekitar lima hingga enam pria mendorong orang lain sebelum satu atau dua orang mulai jatuh, menurut Hankyoreh.


Kronologi Awal

Sekitar pukul 22:20 waktu Korea Selatan pada Sabtu, kerumunan besar yang merayakan Halloween dijejalkan ke gang sempit di distrik hiburan Itaewon, demikian seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (30/10/2022).

Banyak korban diinjak-injak ketika kerumunan besar mendorong ke depan, kata Choi. Banyak dari yang terluka berada dalam kondisi serius dan menerima perawatan darurat.

Lebih dari 400 pekerja darurat dan 140 kendaraan penyelamat dikerahkan untuk merawat yang terluka, kata Choi Cheon-sik, seorang pejabat di Badan Pemadam Kebakaran Nasional.


CPR di Jalanan

Polisi mengkonfirmasi puluhan orang diberi resusitasi kardiopulmoner (CPR) di jalanan, sementara yang lain dibawa ke rumah sakit terdekat.

Setidaknya 149 orang tewas dan 150 lainnya terluka selama insiden itu, dan pihak berwenang mengatakan jumlah korban tewas dapat meningkat lebih lanjut karena kru darurat melanjutkan upaya penyelamatan.

"Daerah itu masih kacau jadi kami masih berusaha mencari tahu jumlah pasti orang yang terluka," kata Moon Hyun-joo, seorang pejabat di Badan Pemadam Kebakaran Nasional.

Choi Seong-beom mengatakan jenazah 74 korban dikirim ke rumah sakit dan jenazah sekitar 46 orang dimasukkan ke kamar mayat darurat di gym terdekat.

"Orang-orang berlapis-lapis di atas yang lain seperti kuburan. Beberapa secara bertahap kehilangan kesadaran mereka sementara beberapa tampak mati pada saat itu," kata kantor berita Yonhap mengutip seorang saksi.

151 Orang Tewas Terinjak dan Kehabisan Nafas

Ini Penyebab 151 Orang Tewas di Tragedi Itaewon Saat Perayaan Halloween

Liputan6.com 2022-10-30 14:01:38
Jenazah para korban, yang diyakini menderita serangan jantung, ditutupi di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022). Data terbaru yang dirilis pih

Penyebab yang saat ini masih menjadi alasan utama tewasnya 151 orang di tragedi Itaewon yaitu jumlah kerumunan dalam jumlah besar yang memadati kawasan tersebut.

Dalam laporan BBC, tak tanggung-tanggung, warga yang hadir ke Itaewon, Korea Selatan untuk merayakan Halloween diprediksi mencapai 100.000 orang.

Kemudian, kerumunan dilaporkan memadati gang sempit di Itaewon -- sebuah distrik kehidupan malam yang populer di ibukota Korea Selatan.

Saksi mata menggambarkan banyak orang berupaya untuk melarikan diri dari kerumunan yang menyesakkan tersebut.

Hingga pada saat yang tak terhindarkan yaitu ketika orang-orang menuju satu tempat dengan bertumpuk satu sama lain.

Paramedis kewalahan dengan jumlah korban, meminta orang yang lewat untuk membantu memberikan pertolongan pertama.

Saksi mata lain menggambarkan kerumunan di daerah itu semakin kacau di malam hari.

"Sejumlah orang jatuh selama Halloween, dan korban semakin banyak," kata Choi Seong-beom, kepala Pemadam Kebakaran Yongsan, dalam sebuah pengarahan di tempat kejadian.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah mengumumkan periode berkabung nasional atas tragedi mematikan pada malam Sabtu 29 Oktober 2022 di Itaewon, Seoul yang telah menewaskan sedikitnya 151 orang, dan melukai 82 lainnya.

Masa berkabung akan berlangsung sampai dampak dari bencana itu dikendalikan, kata Yoon kepada warga Korea Selatan dari kantor kepresidenan, sebagaimana dikutip dari BBC, Minggu (30/10/2022).

"Hati saya sedih dan saya berjuang untuk mengatasi kesedihan saya," katanya, menambahkan bahwa dia merasa "bertanggung jawab atas kehidupan dan keselamatan orang-orang".

Para pejabat sekarang sedang diinstruksikan untuk melakukan tinjauan darurat terhadap semua perayaan Halloween dan perayaan lokal lainnya.

Presiden Yoon mengunjungi lokasi kejadian pada Minggu 30 Oktober 2022 waktu setempat saat pidato itu ia sampaikan.


19 WNA Ikut Jadi Korban Tewas

Korban tewas dalam insiden Halloween di Itaewon, Korea Selatan bertambah menjadi 151 orang, demikian laporan dari BBC.

Korban tewas termasuk 19 warga negara asing, kata layanan darurat, namun belum mengonfirmasi dari negara mana saja.

Dikutip dari laman BBC, Minggu (30/10/2022) kala itu, terjadi kerumunan besar manusia yang berkumpul di Itaewon.

Wilayah ini memang dikenal sebagai area dengan kehidupan malamnya yang populer.

Sebagian besar korban adalah remaja dan orang dewasa berusia 20-an, kata petugas pemadam kebakaran yang membantu proses penyelamatan.

Laporan lain mengatakan, aksi himpit mengimpit ini dimulai di gang sempit ketika orang-orang di kerumunan jatuh.

Ini adalah acara Halloween tanpa masker pertama di luar ruangan sejak pandemi.


Pernyataan Dubes RI

"Pada hari Sabtu, 29 Oktober 2022 sekitar pukul 22.00 telah terjadi peristiwa menyedihkan pada perayaan Halloween di Itaewon yang memakan korban jiwa dan luka-luka," ujar Dubes Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistyanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima Minggu (30/10/2022).

Berdasarkan pemberitaan di berbagai media nasional Korea, sambung Dubes yang karib disapa Sulis, saat ini terdapat korban jiwa sekitar 149 orang dan 76 orang luka-luka. Jumlah tersebut dikhawatirkan akan bertambah.

"Hingga pagi ini, informasi dari kepolisian menyebutkan belum diketahui adanya WNI yang menjadi korban," jelas Dubes Sulis.

Kronologi Malam Mencekam di Tragedi Itaewon

Kronologi Malam Mencekam di Itaewon Korsel, Festival Halloween Berakhir Tragis

Liputan6.com 2022-10-30 10:06:38
Lokasi pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. (Yonhap)

Dunia digemparkan dengan kejadian malam pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan. Kejadian ini berawal dari lokal distrik Itaewon yang mencoba untuk mempersiapkan festival Halloween 2022 tanpa masker pertama yang dilakukan setelah tiga tahun ke belakang karena pandemi Covid-19.

Dilansir melalui Koreaboo, Minggu (30/10/2022), berharap lebih dari 100.000 pengunjung untuk ikut berpartisipasi, mereka mengirim lebih dari 200 petugas khusus di akhir pekan, yakni pada 28 Oktober - 30 Oktober 2022.

Awalnya, petugas dikerahkan untuk mencegah kejahatan, seperti film illegal dan penyalahgunaan. Polisi juga diharapkan mampu menangani tindak kekerasan terhadap kejahatan lainnya terkait narkoba.

Pegelaran yang diadakan setelah 3 tahun pandemi Covid-19 ini ternyata mengalami kelonjakan. Digelar pada Sabtu, 29 Oktober 2022, masyarakat pun berbondong-bondong datang untuk ikut merayakan festival Halloween.

Namun nahas, kerumunan yang tak terbendung itu malah berakhir tragis. Lautan manusia memenuhi gang sempit, tepatnya di sebelah landmark Hotel Hamilton.

Salah satu penduduk yang tinggal di kawasan Itaewon mengungkap tentang kepadatan yang sudah terjadi sejak dulu melalui cuitannya di Twitter. Ia menuliskan "Aku tahu Itaewon, Aku pernah bekerja di sana sembilan tahun yang lalu, Itaewon adalah kawasan sempit dan tempat berkerumun," tulis akun @ShutDa_Ur_Mouth.

Terdesak dan terhimpit, pengunjung festival Halloween Itaewon pun mulai bertumbangan ketika kerumunan terus melakukan dorong-mendorong di dalam gang sempit berukuran lebar empat meter itu.

Bayangkan saja, kerumunan sebanyak itu memadati gang yang hampir tak cukup untuk ukuran mobil sedan.

Terperangkap dalam lautan manusia yang berusaha keluar dari hotel dan kerumunan yang keluar dari pintu 1 dan 2 stasiun kereta bawah tanah Itaewon, Korea Selatan.


Festival Halloween Berujung Petaka

Kala itu, pukul 10:15-10:22 PM waktu Korea Selatan, telah tercatat sekitar 50 korban mengalami gejala sesak napas hingga serangan jantung. Alhasil, petugas pemadam kebakaran Itaewon mendapat lebih dari 81 laporan untuk kasus ini.

Tak hanya itu, tim ambulan pun telah dikirim, namun mengalami kendala untuk menuju TKP. Hal ini dikarenakan, kelonjakan dari kerumunan yang membuat ambulan sulit bergerak.

Sudah lebih dari 142 petugas dikerahkan untuk menangani situasi yang semakin buruk ini. Lagi, lagi akses menuju TKP sulit diakses, karena adanya lautan manusia yang tak terbendung.

Kejadian ini menggemparkan jagat dunia maya, bahkan ada warganet yang berhasil mengabadikan momen tersebut.

Melalui video yang diunggah warganet, mereka yang berada di sana masih ada saja yang asyik bernyanyi dan berjoget ria di tengah jalan.

Hal ini yang menyebabkan tersendatnya lalu lintas karena area yang dituju telah terblokir oleh kerumunan. Padahal, mobil pemadam kebakaran perlu cepat menangani mereka yang mengalami sesak napas dan serangan jantung.

Korban pun terus berjatuhan, menanggapi kejadian ini tim medis bergegas menghampiri para korban dan segera memberikan CPR pada mereka yang mengalami gejala serangan jantung.

Bahkan, petugas medis sampai meminta bantuan kepada warga untuk melakukan CPR kepada para korban.

Sekitar pukul 03.00 pagi waktu Korea Selatan, Badan Pemadam Kebakaran Nasional Korea Selatan, mengungkap terdapat 120 kasus kematian yang telah terkonfirmasi dan 100 lainnya terluka.

"Jumlah korban akan meningkat, karena beberapa orang yang berhasil dibawa ke rumah sakit berada dalam kondisi kritis," kata Choi Sung Bum, kepala pemadam kebakaran di Yongsan.


Sinyal Internet Terputus dan Korban Terus Berjatuhan

Beberapa media di Korea Selatan melaporkan jaringan internet dan telepon seluler sempat terputus, karena imbas dari tragedi malam hari itu.

Area stasiun kereta bawah tanah Itaewon pun terus mengalami kepadatan yang cukup ekstrim. Pasalnya, semua pengunjung didesak untuk meninggalkan TKP.

Tak berhenti sampai disitu, pukul 04.00 pagi waktu Korea Selatan, jumlah korban terus meningkat hingga 146 korban meninggal dunia yang telah dikonfirmasi.

Pemadam kebakaran Yongsan melaporkan, "Jumlah (kematian) telah meningkat, beberapa berhasil dirawat di rumah sakit dan pembaharuan status mereka dipegang oleh pihak rumah sakit."

Beberapa saksi dalam tragedi Festival Halloween 2022 di Itaewon mengungkap, awal mula adanya kerumunan di daerah tersebut karena hadirnya seorang selebritas yang muncul di salah satu tempat di sekitar gang.

Namun, penyebab awal dari kejadian tragis ini masih dalam tahap investigasi dan belum ada penyebab spesifik mengapa lonjakan massa dapat terjadi di area tersebut.

Kantor polisi Yongsan pun membantah segala spekulasi dari media sosial terkait insiden yang menyangkutkan hal ini dengan narkoba.


Warga Korea Selatan Berkabung

Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol telah mengumumkan masa berkabung nasional, setelah insiden kerumunan masa festival Halloween di Itaewon yang menewaskan banyak korban.

Dikutip dari laman BBC, korban tewas dalam tragedi Halloween di Itaewon, Korea Selatan bertambah menjadi 151 orang.

Korban tewas termasuk 19 warga negara asing, namun pelayanan darurat di sana belum mengonfirmasi dari mana sajakah asal negara mereka.

Minggu pagi, Yoon mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban dan berharap semua yang menjalani masa perawatan agar cepat sembuh dan kembali pulih.

Dirinya pun sedih melihat insiden yang terjadi di jantung ibu kota itu, dan segera mengambil langkah antisipasi untuk mencegah terulangnya tragedi seperti ini di tahun depan.

Yoon mengatakan, masa berkabung ini akan terus berlanjut hingga penanganan dari tragedi ini berakhir. Insiden di Itaewon pada malam Halloween ini menjadi salah satu bencana terburuk yang dialami oleh Korea Selatan, setelah kasus tenggelamnya kapal feri pada 2014 yang menewaskan 304 orang.

Jalanan di Itaewon Mendadak Angker

Kisah 2 WNI Lolos dari Tragedi Itaewon

2 WNI Jadi Korban Tragedi Pesta Halloween Itaewon, Kondisi Selamat

Liputan6.com 2022-10-30 12:29:41
Staf medis merawat seseorang di atas tandu di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022) . Orang-orang dalam kerumunan di gang sempit itu dikabarkan

Dua orang WNI jadi korban tragedi Itaewon, menurut laporan terbaru dari pihak KBRI Seoul.

"WNI berinisial AR telah dirawat di Korea University Anam Hospital akibat kejadian di Itaewon semalam (29/10), Minggu (30/10) pagi yang bersangkutan sudah keluar dari RS dalam keadaan baik," demikian ditulis dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com pada Minggu (30/10/2022).

"WNI berinisial CA telah dirawat karena minor injury di Seobuk Hospital dan sudah kembali ke kediaman malam (29/10) tadi," tambah pihak KBRI Seoul.

Duta Besar RI di Seoul, Gandi Sulistiyanto, beserta segenap keluarga besar KBRI Seoul menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya para korban dari tragedi perayaan Halloween di Itaewon.

"Kami juga berharap para korban yang terluka mendapatkan penanganan medis pada kesempatan pertama," demikian ditulis dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com pada Minggu (30/10/2022).

Per pukul 11.00 waktu Korea Selatan, terdapat informasi dari Kepolisian bahwa dari 151 orang meninggal, terdapat 19 orang WNA, yang teridentifikasi berkewarganegaraan Australia, Iran, Norwegia, Prancis, China, Sri Lanka, dan sebanyak 13 korban belum teridentifikasi.

Para korban meninggal tengah menunggu identifikasi keluarga ditempatkan di Yongsan-gu Wonhyoro Dalmokjok serta 18 rumah sakit di Kota Seoul: RS SuncheonHanyang, RS Idae Mokdong, RS Gangbuk, RS Samsung University, RS St. Mary Yeouido, serta RS Chungang University.


Korban Tewas Bertambah Jadi 151 Orang

Korban tewas dalam insiden Halloween di Itaewon, Korea Selatan, bertambah menjadi 151 orang, demikian laporan dari BBC.

Korban tewas termasuk 19 warga negara asing, kata layanan darurat, tapi belum dikonfirmasi dari negara mana saja.

Dikutip dari laman BBC, Minggu (30/10/2022) kala itu, terjadi kerumunan besar manusia yang berkumpul di Itaewon.

Wilayah ini memang dikenal sebagai area dengan kehidupan malamnya yang populer.

Sebagian besar korban adalah remaja dan orang dewasa berusia 20-an, kata petugas pemadam kebakaran yang membantu proses penyelamatan.

Laporan lain mengatakan, aksi himpit mengimpit ini dimulai di gang sempit ketika orang-orang di kerumunan jatuh.

Ini adalah acara Halloween tanpa masker pertama di luar ruangan sejak pandemi.


Pemimpin Dunia Berduka atas Tragedi Halloween Itaewon

Jumlah korban tewas dalam tragedi Halloween di Korea Selatan naik menjadi 151. Sementara itu, sekitar 150 orang juga dilaporkan terluka dalam insiden tragis yang terjadi di ibu kota Seoul.

Insiden itu dilaporkan terjadi karena lonjakan kerumunan yang jelas selama perayaan Halloween yang padat di kota itu, di distrik Itaewon.

Khususnya, jumlah korban diperkirakan akan meningkat karena lebih dari seratus ribu orang berpartisipasi dalam perayaan Halloween di ibu kota Korea Selatan.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengadakan pertemuan darurat setelah insiden tersebut. Dia memerintahkan pertolongan pertama dan perawatan cepat untuk yang terluka.

Para pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan PM Inggris Rishi Sunak menyatakan belasungkawa atas kejadian tersebut, demikian seperti dikutip dari Times Now News India, Minggu (30/10/2022).

Biden mengirimkan belasungkawanya ke Seoul dengan mengatakan Amerika Serikat "mendukung" Korea Selatan. "Kami berduka dengan rakyat Republik Korea dan mengirimkan harapan terbaik kami untuk pemulihan cepat kepada semua orang yang terluka," kata Presiden AS dalam sebuah pernyataan.

Trudeau, dalam sebuah tweet, mengatakan, "Atas nama warga Kanada, saya mengirimkan belasungkawa terdalam saya kepada rakyat Korea Selatan hari ini, menyusul penyerbuan mematikan di Seoul. Saya memikirkan semua orang yang terkena dampak tragedi ini, dan berharap pemulihan yang cepat dan penuh bagi mereka yang terluka."


PM Inggris hingga Emmanuel Macron

PM Inggris Rishi Sunak tweeted, "Berita mengerikan dari Seoul malam ini. Semua pikiran kami tertuju pada mereka yang saat ini merespons dan semua orang Korea Selatan pada saat yang sangat menyedihkan ini."

Presiden Prancis Emmanuel Macron berkata, "Saya menyampaikan belasungkawa saya kepada warga Seoul dan orang-orang Korea di Itaewon bencana. Prancis bersamamu."

Khususnya, sebagian besar korban dalam insiden Halloween di lingkungan Itaewon Seoul adalah remaja atau orang-orang berusia 20-an, lapor CNN.

Presiden Korea Selatan telah meminta rumah sakit untuk bersiap-siap dengan tempat tidur tambahan untuk meminimalkan korban. Insiden itu terjadi ketika kerumunan mulai mendorong ke depan di gang sempit dekat Hamilton Hotel.

Acara Hiburan Berganti Dukacita

Berduka atas Tragedi Halloween Itaewon, Stasiun Televisi Korea Selatan Kompak Batalkan Acara Hiburan Hari Ini dengan Pemberitaan

Liputan6.com 2022-10-30 13:20:00
Staf medis merawat seseorang di atas tandu di distrik kehidupan malam populer Itaewon di Seoul, Korea Selatan, Minggu (30/10/2022) . Orang-orang dalam kerumunan di gang sempit itu dikabarkan

Korban tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, terus bertambah. Informasi terbaru, korban yang meninggal dunia sudah mencapai 151 jiwa.

Menyusul kabar duka ini, sejumlah stasiun televisi di Korea Selatan memutuskan untuk batal menayangkan program hiburan pada hari ini, Minggu (30/10/2022).

Dikutip dari situs Naver, saluran KBS1 batal menayangkan TV Show Genuine Luxury, National Singing Contes, Animal Kingdom, dan Open Concert.

Sementara saluran KBS2 membatalkan penayangan The Boss's Ear is a Donkey's Ear, 1 Night 2 Days Season 4, dan Kim Dongjeon Hong.


Batal Tayang

SBS juga memutuskan membatalkan penayangan program Inkigayo, TV Animal Farm, Running Man, dan Sing for Gold. MBC juga batal menayangkan King of Mask Singer.

Tak hanya TV nasional, televisi berbayar seperti TV Chosun, JTBC, MBN, dan Channel A juga memutuskan membatalkan penayangan acara hiburan mereka.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Korban

Program acara hiburan diganti dengan pemberitaan seputar tragedi Halloween di Itaewon. Diberitakan juga, masa berkabung atas tragedi ini akan berlangsung hingga 5 November 2022.

Jumlah korban tewas dalam tragedi Halloween di Korea Selatan naik menjadi 151. Sementara itu, sekitar 150 orang juga dilaporkan terluka dalam insiden tragis yang terjadi di ibu kota Seoul.


Penyebab

Insiden itu dilaporkan terjadi karena lonjakan kerumunan yang sangat padat selama perayaan Halloween di kota Seoul, di distrik Itaewon.

Duka Indonesia untuk Tragedi Itaewon

Jokowi Sampaikan Pesan Duka untuk Korban Tragedi Pesta Halloween di Itaewon

Liputan6.com 2022-10-30 18:00:00
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato virtual saat menutup Sinode Godang HKBP ke-66 pada 27 Oktober 2022. (Foto: tangkapan layar Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat P

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pesan duka untuk keluarga dan korban di tragedi Itaewon, Korea Selatan saat perayaan Halloween, Sabtu (29/10).

"Sangat sedih mendengar insiden tragis di Seoul. Belasungkawa terdalam saya kepada mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai. Indonesia berduka bersama rakyat Korea Selatan dan berharap mereka yang terluka cepat pulih," demikian disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam akun Twitter, Minggu (30/10/2022).

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengirim pesan dukungan ke Korea Selatan atas tragedi Halloween, Itaewon.

Biden dan istrinya, Jill, mengirimkan pesan "belasungkawa terdalam mereka kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai".

Dia berkata, "Kami berduka untuk rakyat Republik Korea dan mengirimkan harapan terbaik kami untuk pemulihan yang lebih cepat kepada semua orang yang terluka," dikutip dari BBC, Minggu (30/10/2022).

"Amerika Serikat mendukung Republik Korea selama masa tragis ini."

Korban tewas dalam insiden Halloween di Itaewon, Korea Selatan bertambah menjadi 151 orang, demikian laporan dari BBC.

Korban tewas termasuk 19 warga negara asing, kata layanan darurat, tapi belum mengonfirmasi dari negara mana saja.

Dikutip dari laman BBC, Minggu (30/10/2022) kala itu, terjadi kerumunan besar manusia yang berkumpul di Itaewon.

Wilayah ini memang dikenal sebagai area dengan kehidupan malamnya yang populer.

Sebagian besar korban adalah remaja dan orang dewasa berusia 20-an, kata petugas pemadam kebakaran yang membantu proses penyelamatan.

Laporan lain mengatakan, aksi himpit mengimpit ini dimulai di gang sempit ketika orang-orang di kerumunan jatuh.

Ini adalah acara Halloween tanpa masker pertama di luar ruangan sejak pandemi.


2 WNI Jadi Korban Tragedi Pesta Halloween Itaewon, Kondisi Selamat

Dua orang WNI jadi korban tragedi Itaewon, menurut laporan terbaru dari pihak KBRI Seoul.

"WNI berinisial AR telah dirawat di Korea University Anam Hospital akibat kejadian di Itaewon semalam (29/10), Minggu (30/10) pagi yang bersangkutan sudah keluar dari RS dalam keadaan baik," demikian ditulis dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com pada Minggu (30/10/2022).

"WNI berinisial CA telah dirawat karena minor injury di Seobuk Hospital dan sudah kembali ke kediaman malam (29/10) tadi," tambah pihak KBRI Seoul.

Duta Besar RI di Seoul, Gandi Sulistiyanto, beserta segenap keluarga besar KBRI Seoul menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya para korban dari tragedi perayaan Halloween di Itaewon.

"Kami juga berharap para korban yang terluka mendapatkan penanganan medis pada kesempatan pertama," demikian ditulis dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com pada Minggu (30/10/2022).

Per pukul 11.00 waktu Korea Selatan, terdapat informasi dari Kepolisian bahwa dari 151 orang meninggal, terdapat 19 orang WNA, yang teridentifikasi berkewarganegaraan Australia, Iran, Norwegia, Prancis, China, Sri Lanka, dan sebanyak 13 korban belum teridentifikasi.

Para korban meninggal tengah menunggu identifikasi keluarga ditempatkan di Yongsan-gu Wonhyoro Dalmokjok serta 18 rumah sakit di Kota Seoul: RS SuncheonHanyang, RS Idae Mokdong, RS Gangbuk, RS Samsung University, RS St. Mary Yeouido, serta RS Chungang University.


Korban Tewas Bertambah Jadi 151 Orang

Korban tewas dalam insiden Halloween di Itaewon, Korea Selatan, bertambah menjadi 151 orang, demikian laporan dari BBC.

Korban tewas termasuk 19 warga negara asing, kata layanan darurat, tapi belum dikonfirmasi dari negara mana saja.

Dikutip dari laman BBC, Minggu (30/10/2022) kala itu, terjadi kerumunan besar manusia yang berkumpul di Itaewon.

Wilayah ini memang dikenal sebagai area dengan kehidupan malamnya yang populer.

Sebagian besar korban adalah remaja dan orang dewasa berusia 20-an, kata petugas pemadam kebakaran yang membantu proses penyelamatan.

Laporan lain mengatakan, aksi himpit mengimpit ini dimulai di gang sempit ketika orang-orang di kerumunan jatuh.

Ini adalah acara Halloween tanpa masker pertama di luar ruangan sejak pandemi.


Pemimpin Dunia Berduka atas Tragedi Halloween Itaewon

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengadakan pertemuan darurat setelah insiden tersebut. Dia memerintahkan pertolongan pertama dan perawatan cepat untuk yang terluka.

Para pemimpin dunia, termasuk Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan PM Inggris Rishi Sunak menyatakan belasungkawa atas kejadian tersebut, demikian seperti dikutip dari Times Now News India, Minggu (30/10/2022).

Trudeau, dalam sebuah tweet, mengatakan, "Atas nama warga Kanada, saya mengirimkan belasungkawa terdalam saya kepada rakyat Korea Selatan hari ini, menyusul penyerbuan mematikan di Seoul. Saya memikirkan semua orang yang terkena dampak tragedi ini, dan berharap pemulihan yang cepat dan penuh bagi mereka yang terluka."

PM Inggris Rishi Sunak tweeted, "Berita mengerikan dari Seoul malam ini. Semua pikiran kami tertuju pada mereka yang saat ini merespons dan semua orang Korea Selatan pada saat yang sangat menyedihkan ini."

Presiden Prancis Emmanuel Macron berkata, "Saya menyampaikan belasungkawa saya kepada warga Seoul dan orang-orang Korea di Itaewon bencana. Prancis bersamamu."

Khususnya, sebagian besar korban dalam insiden Halloween di lingkungan Itaewon Seoul adalah remaja atau orang-orang berusia 20-an, lapor CNN.

Presiden Korea Selatan telah meminta rumah sakit untuk bersiap-siap dengan tempat tidur tambahan untuk meminimalkan korban. Insiden itu terjadi ketika kerumunan mulai mendorong ke depan di gang sempit dekat Hamilton Hotel.

Pemimpin Dunia Berduka atas Tragedi Itaewon

Sejumlah Pemimpin Dunia Berduka atas Tragedi Halloween Itaewon Korea Selatan

Liputan6.com 2022-10-31 08:15:00
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol (tengah) mengunjungi lokasi di mana ratusan orang tewas dan terluka di Seoul, Minggu (30/10/20220). Korban tewas dalam insiden Halloween di Itaewon, Korea

Para petinggi sekaligus pemimpin dunia dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Inggris, Meksiko, dan masih banyak lagi, mengirimkan ucapan bela sungkawa atas tragedi halloween Itaewon pada Minggu (30/10/22).

Dilansir dari laman Yonhap, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dalam pernyataannya mengatakan,"Kami berduka dengan rakyat Republik Korea dan mengirimkan harapan terbaik kami untuk pemulihan cepat bagi semua yang terluka.".

Dari negara tetangga Korea Selatan, Tiongkok, presiden Xi Jinping secara langsung mengirimkan doa sekaligus ungkapan bela sungkawanya atas tragedi Halloween tersebut.

"Bela sungkawa yang mendalam kepada para korban atas nama pemerintah dan rakyat Tiongkok, dan mengirimkan simpati yang tulus kepada keluarga yang ditinggalkan dan yang terluka," kata Xi Jinping.

Rishi Sunak, Perdana Menteri Inggris yang baru saja dilantik pun turut mengirimkan ucapan bela sungkawa untuk para korban dari tragedi halloween Itaewon.

"Semua pikiran kami bersama mereka yang saat ini merespons dan semua warga Korea Selatan pada saat yang sangat menyedihkan ini," ujar Rishi Sunak melalui pernyataan resminya

Presiden Korea Selatan, Yoon Seok Yeol di hari yang sama langsung mengadakan konferensi pers di kantor kepresidenan Yongsan.

Dia mengumumkan bahwa tragedi halloween di Itaewon ini merupakan keadaan darurat dan menjadi masa berkabung bagi Korea Selatan hingga 5 November 2022.


Jumlah Korban Tragedi Halloween Itaewon

Hingga saat ini, per Minggu malam, 30 Oktober 2022, jumlah korban meninggal dilaporkan terus meningkat hingga menembus angka 153 jiwa tewas.

Sedangkan, untuk korban yang mengalami cedera dilaporkan telah menyentuh angka 133 orang.

Tragedi ini menjadi salah satu tragedi maut besar di bulan Oktober selepas terjadinya tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.


Pembatalan Sejumlah Acara

Selama masa berkabung sejak mencuatnya tragedi halloween Itaewon, sejumlah acara di televisi swasta maupun nasional di Korea Selatan terpaksa harus dibatalkan.

Hal ini semata-mata dilakukan untuk menunjukkan empati kepada para korban.

Selain itu, para televisi juga dapat fokus untuk membagikan berita terbaru seputar jumlah korban tewas dan korban yang cedera atas tragedi ini.

Acara yang turut dibatalkan siarannya antara lain SMTOWN Wonderland 2022, Inkigayo, Animal Farm, Running Man, 1 Night 2 Days, Comedy Big League, Boss in The Miror, hingga King of Masked.

Bahkan, festival musik besar seperti Halloween Strike Music Festival 2022 dan Busan One Asia Festival 2022 juga telah dibatalkan.


Kibarkan Bendera Setengah Tiang di India

Dilansir dari laman India Times, tragedi halloween Itaewon yang memakan ratusan korban jiwa ini membuat kantor kedutaan besar Republik Korea Selatan yang berlokasi di Delhi, India, mengibarkan bendera setengah tiang.

Hal ini ditujukan sebagai tanda sekaligus ungkapan duka cita bagi para korban dan juga keluarga yang ditinggalkan.

"Kami mengibarkan bendera setengah tiang sebagai sikap bela sungkawa atas tragedi halloween Itaewon yang terjadi," ujar seorang pejabat senior Kedutaan besar Republik Korea Selatan di Delhi.