Jasad Dibawa ke IGD Bukan Kamar Jenazah

Di RS Polri, Jasad Brigadir J Dibawa ke IGD Dahulu Bukan Kamar Jenazah

Liputan6.com 2022-11-07 14:36:01
Terdakwa Ricky Rizal dan Richard Eliezer menjalani sidang lanjutan pemeriksaan saksi kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,

Jenazah Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ternyata tidak langsung dibawa ke kamar mayat melainkan dimasukkan lebih dulu ke ruang instalasi gawat darurat (IGD) setibanya di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Hal itu diungkap saksi sopir ambulans dari PT Bintang Medika, Ahmad Syahrul Ramadhan yang mengaku diminta untuk mengantarkan jenazah Brigadir J dari rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Perumahan Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Saat itu tidak langsung dibawa ke kamar jenazah, tapi dibawa ke IGD," kata Ahmad saat bersaksi dalam sidang untuk tiga terdakwa Bharada E, Bripka RR dan Kuat Maruf di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (7/11/2022).

Sempat bertanya alasan mengapa harus memasukkan jenazah langsung ke IGD. Namun Ahmad hanya mendapat penjelasan dari anggota polisi yang menemaninya dalam satu mobil, kalau itu sudah perintah atasan.

"Saya tanya ke yang temani saya 'pak izin kenapa dibawa ke IGD dulu, biasanya kalau saya langsung ke kamar jenazah, ke forensik,' dia bilang 'wah saya nggak tahu mas saya ikutin perintah saja, saya nggak ngerti'," kata Ahmad.

Setelah dia tiba di ruang IGD, Ahmad mengaku terkejut karena sudah banyak orang di dalam ruangan tersebut. Tak lama berselang, dia lalu dihampiri seorang petugas di RS Polri yang tidak diketahui namanya untuk menanyakan jumlah korban yang dibawa.

"Lalu saya ke IGD sampai IGD sudah ramai, saya buka pintu, datang dah tuh petugas RS Polri korbannya berapa orang? Waduh saya bingung, hanya satu, terus dilihat 'waduh kok sudah kantong jenazah, emang ada orang" ditanya korban berapa? Satu," kata Ahmad seraya menirukan percakapan.


Jenazah Kemudian Dibawa ke Forensik

Baru setelah masuk ke IGD, Ahmad diminta untuk langsung membawa jenazah Brigadir J ke ruang jenazah forensik untuk keperluan pemeriksaan. Namun kembali, dia tak mendapatkan penjelasan secara pasti perihal dimasukkannya jenazah ke IGD.

"Terus ya sudah mas dibawa ke belakang saja kamar jenazah forensik," ucapnya.

Setelah menyerahkan jenazah Yosua ke kamar jenazah, Ahmad mengaku ingin langsung pamit. Namun permintaan dia ditahan oleh seorang anggota di Rumah Sakit Polri untuk menunggu hingga waktu salat Subuh.

Setelah saya drop jenazah ke troli jenazah. Saya parkir mobil. Terus saya bilang saya izin pamit," kata Ahmad.

"Sama anggota di RS terus bapak-bapak tersebut katanya sebentar dulu ya mas tunggu dulu. Saya tunggu tempat masjid di samping tembok sampai jam mau subuh yang mulia," lanjut dia.

Ketua Majelis Hakim Wahyu Imam Santosa yang mendengar kesaksian Ahmad dibuat bingung dan merasa kaget. Lantaran, Ahmad sendiri tidak tahu maksud dari arahan untuk menunggu di RS Polri hingga waktu subuh.

"Hah mau Subuh saudara nungguin?," tanya Majelis Hakim.

"Iya yang mulia," kata Syahrul.

"Buset, hanya tunggu jenazah tanpa tahu ada apa-apa," sebut Hakim Wahyu.

Sekedar informasi, Ahmad adalah sosok sopir ambulans yang diminta untuk membawa jenazah Brigadir J dari rumah dinas komplek perumahan Polri, Duren Tiga ke RS Polri Kramat Jati.

Dia dihadirkan bersamaan dengan empat saksi lainnya yakni Petugas Swab di Smart Co Lab, Nevi Afrilia; Petugas Swab di Smart Co Lab, Ishbah Azka Tilawah; Legal Counsel pada provider PT. XL AXIATA, Viktor Kamang; dan Provider PT Telekomunikasi Selular bagian officer security and Tech Compliance Support, Bimantara Jayadiputro.


Dakwaan Pembunuhan Berencana

Dalam perkara ini Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah mendakwa total lima tersangka yakni, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer alias Bharada E, Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf.

Mereka didakwa turut secara bersama-sama terlibat dengan perkara pembunuhan berencana bersama-sama untuk merencanakan penembakan pada 8 Juli 2022 di rumah dinas Komplek Polri Duren Tiga No. 46, Jakarta Selatan.

"Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan turut serta melakukan perbuatan, dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain," ujar jaksa saat dalam surat dakwaan.

Atas perbuatannya, kelima terdakwa didakwa sebagaimana terancam Pasal 340 subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 KUHP yang menjerat dengan hukuman maksimal mencapai hukuman mati.

Sedangkan hanya terdakwa Ferdy Sambo yang turut didakwa secara kumulatif atas perkara dugaan obstruction of justice (OOJ) untuk menghilangkan jejak pembunuhan berencana.

Atas hal tersebut, mereka didakwa melanggar Pasal 49 juncto Pasal 33 dan/atau Pasal 48 ayat (1) juncto Pasal 32 ayat (1) UU ITE Nomor 19 Tahun 2016 dan/atau Pasal 221 ayat (1) ke 2 dan 233 KUHP juncto Pasal 55 KUHP dan/atau Pasal 56 KUHP.

"Timbul niat untuk menutupi fakta kejadian sebenarnya dan berupaya untuk mengaburkan tindak pidana yang telah terjadi," sebut Jaksa.

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

Kaki Brigadir J Dilipat di Kantong Jenazah

Kantong Jenazah Tak Muat, Petugas Ambulans Lipat Bagian Kaki Brigadir J

Liputan6.com 2022-11-07 14:01:37
Para aktivis dari berbagai elemen masyarakat sipil menggelar aksi solidaritas menyalakan lilin untuk mengenang Brigadir Novriansyah Joshua Hutabarat alias Brigadir J di kawasan Taman Ismail M

Jasad Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tewas bersimbah darah di dekat tangga di Komplek perumahan Polri Duren Tiga Nomor 46 RT 05 RW 01 Kelurahan Duren Tiga, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan pada Jumat 8 Juli 2022.

Salah seorang driver ambulans bernama Ahmad Syahrul Ramadhan turut mengevakuasi jenazah Brigadir J pada saat itu.

Jaksa menghadirkannya bersama empat orang saksi lain pada sidang lanjutan dugaan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di PN Jaksel hari ini, Senin (7/11/2022).

Ketiga terdakwa yakni Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal Wibowo dan Kuat Maruf menjalani sidang secara bersamaan.

Syahrul mengaku sebelumnya diminta oleh anggota kepolisian memastikan kondisi Brigadir J. Ketika itu, kondisinya sudah berlumuran darah.

"Saya pakai sarung tangan karet. Saya bilang nadinya sudah tidak ada. Lalu dibilang, 'Pasti mas. Pasti pak.'," kata Syahrul.

Syarhul diarahkan segera mengevakuasi jenazah dari rumah dinas Ferdy Sambo.

Ketika itu, dia meminta izin mengambil kantong jenazah yang ada di mobil ambulans. Kebetulan, Syarul termasuk dari mitra kepolisian Jaktim dan biasa ditugaskan mengevakuasi korban kecelakaan.

"Saya gelarkan kantong jenazah di situ ada tulisan Korlantas Polri. Katanya oh mitra polisi, ya udah minta tolong ini dievakuasi," kata Syahrul.

Syahrul mengambarkan kondisi jasad Brigadir J. Ketika itu, darah terus-terusan mengalir. Dia tak tahu dari mana sumbernya.

"Saya tidak mengerti apa keluar dari kepala, atau genangan darah. Karena itu juga wajah ditutup masker saya tidak buka-buka," ujar Syahrul.

Syahrul mengatakan, luka yang terlihat jelas di bagian dada. Diduga luka tembak. Sementara, Syahrul tak melihat luka tembak pada bagian tubuh lain

"Ada di dada, luka tembak. Itu bolong," ujar dia. Hakim lantas bertanya luka lainnya. "Tangan, leher, kepala ada bekas tembak?" ucap Hakim.

"Tidak lihat," imbuh Syahrul.


Ukuran Kantong Jenazah Tidak Sesuai

Syahrul menerangkan, empat orang ikut membantu memasukkan jasad korban ke kantong jenazah. Syahrul mengatakan, kantong jenazah dengan ukuran badan Brigadir J tidak sesuai. Sehingga, Syahrul lantas menekuk bagian kaki korban.

"Karena kakinya terlalu panjang tidak muat di kantong jenazah. Saya lepit dikit baru masuk, saya resleting. Saya tarik dikit saya ambil tandu. Saya bawa langsung saya masukin satu per satu. Lalu diangkat ke mobil," ucap Syahrul.

Syahrul mengatakan, ia saat itu hendak tancap gas ke Rumah Sakit Polri. Namun, diminta tunggu sebentar.

"Saya masuk ke dalam mobil. Pas saya mau menayalakkan lampu ambulans. 'Tahan dulu mas. Nunggu arahan aja, nanti dikawal'," kata Syahrul.

Syahrul mendapat pengawalan. Ada mobil Provos jenis Pajero di belakang. Saat itu, salah satu anggota menemani di dalam mobil ambulas.

"Akhirnya saya jalan ke Rumah Sakit Polri," ujar dia.


Tak Langsung Dibawa ke Ruang Jenazah

Syahrul mengungkapkan jasad korban tak langsung dibawa ke kamar jenazah tapi ke Ruang IGD. Syarul sempat bingung.

"Saya tanya 'Pak izin kenapa dibawa ke IGD dulu, katanya 'Saya juga tidak tahu mas. Saya ikuti arahan," ucap Syarhul.

Syahrul menceritakan, ruang IGD sudah ramai. Ada Petugas Polri yang bertanya jumlah korban.

"Saya juga bingung dilihat 'waduh kok sudah kantong jenazah' ditanya 'korban berapa' satu, terus 'yaudah mas dibawa ke belakang aja kamar jenazah," ujar Syahrul.

Syahrul mengatakan, salah seorang anggota meminta menurunkan jenazah dari dalam mobil ambulans.

"Saya langsung turunkan berjalan ke kamar jenazah lalu, saya pindahkan ke troli kamar jenazah," ujar dia.


Diminta Tunggu hingga Subuh

Syahrul kembali menemui anggota karena hendak izin pulang. Namun, diminta tunggu sebentar.

"Saya tunggu di masjid di samping tembok sampai jam mau subuh," ujar dia.

"Mau subuh saudara menunggu," hakim bertanya.

"Iya yang mulia," jawab Syahrul.

Mendengar itu, hakim kaget. "Buset," Hakim terkejut.

Syarhul mengatakan, petugas memberikan uang sebagai akomondasi ambulans dan cuci kendaraan sebelum meninggalkan lokasi. "Iya (saya pulang)," ucap dia.

Presiden Korsel Minta Maaf atas Tragedi Itaewon

Presiden Yoon Suk-yeol Minta Maaf atas Tragedi Itaewon, Janji Awasi Polisi dalam Penyelidikan

Liputan6.com 2022-11-07 13:30:56
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan istrinya Kim Keon-hee memberikan penghormatan untuk para korban tragedi Halloween Itaewon di altar peringatan bersama di Seoul Square, Seoul, Korea Se

Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol meminta maaf pada hari Senin (7 November) atas tragedi Halloween yang mematikan di Itaewon, Seoul.

Ia berjanji untuk meminta pertanggungjawaban terhadap pejabat yang ditemukan bertanggung jawab atas tanggapan yang lalai dan untuk mereformasi polisi dan sistem manajemen keselamatan.

Dilansir Channel News Asia, Senin (7/11/2022), kekacauan pada 29 Oktober telah menewaskan 156 orang, sebagian besar berusia dua puluhan dan tiga puluhan, dan melukai 197 lainnya ketika orang-orang membanjiri gang-gang sempit distrik kehidupan malam populer Itaewon untuk merayakan perayaan Halloween pertama yang bebas pembatasan COVID-19 dalam tiga tahun.

Yoon menyampaikan permintaan maaf selama pertemuan untuk meninjau aturan keselamatan, karena negara terus berduka atas korban naksir. Investigasi sedang dilakukan untuk mengetahui tanggapan pihak berwenang atas kecelakaan itu.

"Saya tidak berani membandingkan diri saya dengan orang tua yang kehilangan putra dan putri mereka, tetapi sebagai presiden yang seharusnya melindungi kehidupan dan keselamatan rakyat, saya sedih," katanya.

"Saya minta maaf dan meminta maaf kepada keluarga yang berduka yang menderita tragedi yang tak terkatakan, dan kepada orang-orang yang berbagi rasa sakit dan kesedihan."


Polisi Dapat Kritik

Polisi telah menghadapi kritik dan pengawasan publik yang ketat atas tanggapannya selama tragedi itu, setelah mengirim hanya 137 petugas ke daerah itu meskipun memperkirakan sebelumnya sebanyak 100.000 orang akan berkumpul.

Pekan lalu, transkrip dari beberapa panggilan darurat yang dibuat dari jam-jam menjelang kecelakaan menunjukkan bahwa orang-orang telah memperingatkan potensi kekacauan dan mendesak intervensi.

Yoon awalnya menganggap penanganan pihak berwenang yang buruk karena kekurangan dalam manajemen kerumunan dan peraturan keselamatan negara itu. Menyusul laporan transkrip panggilan, bagaimanapun, dia dengan tajam menegur polisi dan meminta maaf kepada para korban dan khalayak yang lebih luas.


Janji Bakal Rombak Kepolisian

Pada pertemuan keselamatan hari Senin, dia berjanji untuk merombak sistem manajemen keselamatan nasional, melakukan penyelidikan menyeluruh dan membawa mereka yang bertanggung jawab atas kegagalan tersebut.

"Secara khusus, reformasi ekstensif diperlukan dalam pekerjaan polisi, yang penting untuk mempersiapkan bahaya dan mencegah kecelakaan, untuk melindungi keselamatan rakyat," kata Yoon.


Publik Korea Selatan Gelar Demonstrasi, Tuntut Keadilan Tragedi Halloween Itaewon

Pada Sabtu lalu, aktivis dan kelompok politik menunggangi gelombang kemarahan itu dengan setidaknya tujuh protes berjaga-jaga di seluruh ibu kota.

Yang terbesar diselenggarakan oleh Candlelight Action, aliansi kelompok progresif, yang telah mengadakan protes politik reguler terhadap Presiden Yoon bahkan sebelum tragedi Itaewon.

Itu diadakan di dekat Balai Kota yang melihat dua jalur jalan utama diblokir untuk menampung puluhan ribu pengunjuk rasa. Banyak yang membawa tanda-tanda protes hitam yang mengatakan "Mengundurkan diri adalah ekspresi belasungkawa" - pesan runcing untuk Presiden Yoon.

Merasa Lebih Terpenjara di Rumah Sakit

Alasan Nikita Mirzani Balik ke Rutan Meski Saraf Kejepit, Merasa Lebih Terpenjara saat di Rumah Sakit

Liputan6.com 2022-11-07 15:00:00
Nikita Mirzani. (Foto: Dok. Instagram @nikitamirzanimawardi_172)

Setelah dirawat selama dua hari di Rumah Sakit Bhayangkara akibat saraf kejepit, Nikita Mirzani memilih balik ke Rutan Kelas 2B Serang untuk menjalani masa tahanan, Sabtu (5/11/2022).

Kepada jurnalis, pengacara Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid, menjelaskan kliennya merasa tak nyaman dengan perawatan di rumah sakit tersebut dan merasa lebih plong balik ke rutan.

"Kalau dokter (bilang) dirawat, harus dirawat Nikitanya sampai 3 hari. Artinya perawatan itu harus intensif karena dia perlu terapi. Tapi, Niki merasa sudah tidak nyaman di rumah sakit. Dia merasa lebih terpenjara dibanding di penjara itu sendiri," katanya.

Di rutan, Nikita Mirzani merasa lebih bebas beraktivitas termasuk berolahraga ringan. Selama dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, bintang film Nenek Gayung ditemani anak sulungnya, Laura Meizani Nasseru Arsy alias Loli.


Loli Yang Datang

Melansir dari video konferensi pers di kanal YouTube KH Infotainment, Senin (7/11/2022), Fahmi Bachmid menjelaskan Loli menemani ibunya selama beberapa jam dan menerima pesan penting.

"Loli yang datang, saya bawa untuk bertemu ibunya. Ngobrol si Loli sama mamanya. Loli sudah cukup dewasa, diamanati untuk menjaga adik-adiknya dan dia siap untuk menjadi pengganti ibunya untuk sementara ini," Fahmi Bachmid memaparkan.


Pasti Sidang Bulan Ini

Terkait sidang, Fahmi Bachmid optimistis akan digelar bulan ini. Ia penasaran ingin tahu pasal apa saja yang disiapkan untuk menjadikan Nikita Mirzani pesakitan Hotel Prodeo.

"Pasti akan sidang dalam bulan ini. Nanti kita lihat seperti apa dakwaannya, apa yang menyebabkan Nikita ditahan itu? Pasal apa? Kerugiannya seperti apa? Manusia yang melapor ini siapa? Itu nanti semua akan terungkap di persidangan," urainya.


Siap Gali Fakta

Fahmi Bachmi menyebut kliennya tak gentar menghadapi persidangan. Pelantun "Nikita Geng" malah tak sabar ingin membongkar sejumlah fakta di muka hakim.

"Nanti fakta-fakta itu akan kami gali semuanya, kami bongkar dan kami akan ungkapkan satu per satu," Fahmi Bachmi mengakhiri tanpa merinci strategi untuk menghadapi Dito Mahendra.

Punya 5 Pacar Sekaligus, Duit Sekejap Lenyap

Pinkan Mambo Pernah Punya 5 Cowok, Penghasilannya Habis Dalam Sekejap

Liputan6.com 2022-11-07 13:00:00
Maia Estianty - Pinkan Mambo (Foto: YouTube)

Pinkan Mambo kembali bertemu mantan rekan duetnya, Maia Estianty, setelah 19 tahun tak bertemu. Sebelumnya, hubungan keduanya tidak baik.

Rupanya, itu hanya kesalahpahaman antara istri Irwan Mussry dan Pinkan Mambo. Mantan personel Ratu ini sempat menganggap Maia Estianty adalah wanita yang tidak baik hingga membuatnya keluar dari grup vokal yang membesarkan namanya.

Setelah bertemu kembali, ibunda Al Ghazali ini membeberkan kisah sebenarnya. Dan itu baru disadari Pinkan Mambo.

Bahkan, Maia Estianty juga membongkar kehidupan percintaan Pinkan Ratnasari Mambo.


Hamil Tanpa Suami

Saat masih bergabung dalam Ratu, Maia Estianty sempat pusing ketika tahu Pinkan Mambo hamil.

"Gue nyuruh 'Pink kalau elo emang mau keep ini bayinya kita ngilang dulu, elo lahirin dulu. Nanti kalau udah selesai lahirin bayinya ini kita balik lagi'. Tapi dia ngotot 'Enggak gue mau nyanyi'," ungkap Maia di kanal YouTube Maia AlElDUL TV, Rabu (2/11/2022).

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Anak Sandy

Semula Pinkan tak mengetahui pasti siapa bapak dari anak yang dikandungnya. Namun, diakuinya telah melakukan tes DNA.

"Udah tahu belum sekarang bapaknya siapa?" tanya Maia Estianty.

"Udah tahu, itu juga kalau dokternya enggak bohong. Dia mirip si A, tapi secara DNA dia anaknya Sandy. Waktu tes DNA gue nangis-nangis 'Tolonglah dong biar aku ada suaminya' jadi mungkin dokternya kayak kasihan mungkin dibilangnya anaknya si Sandy," Pinkan membeberkan.


Punya 5 Pacar

Pinkan Mambo menceritakan bahwa ia sempat menikah dengan pria berinisial A, sayangnya tak ada yang tahu termasuk Maia Estianty.

"Aku punya baby dengan si A itu, tapi disuruh gugurin. Aku sakit hati, jadi aku enggak percaya cowok jadi aku limain aja. Jadi aku enggak tahu bapaknya siapa," tambahnya.

"Sejarahnya gue pernah ngatur keuangannya, sampe gue kasih sedikit. Kenapa? Karena setiap nyanyi gue bilang gini 'Pink, bikin baju yuk' 'Enggak, duit gue habis'. Paling enggak jangan duit habis buat cowoknya. Habis gitu habis duit lo," timpal Maia.

Pernah Berantem dengan Baim Wong soal Duit

Raffi Ahmad Ungkap Pernah Berantem dengan Baim Wong Gara-Gara Bisnis: Uang Itu Gak Kenal Teman, Gak Kenal Saudara

Liputan6.com 2022-11-07 09:00:00
Raffi Ahmad dan Baim Wong (Instagram/baimwong)

Raffi Ahmad dan Baim Wong diketahui memang sudah lama bersahabat. Keduanya berteman sangat dekat dari mulai sama-sama meniti karier di dunia hiburan Tanah Air.

Namun siapa sangka jika di balik kedekatan mereka itu, Raffi Ahmad dan Baim Wong sempat berseteru. Bahkan keduanya sampai tak saling tegur sapa satu sama lain.

Saat berbincang di podcast Noice baru-baru ini, Raffi Ahmad menceritakan bahwa akar masalahnya adalah karena bisnis yang sama-sama mereka jalani.

"Tapi dulu gue sama Baim dulu pernah buka klub ya di Bali ya, gue pernah berantem nih sama Baim masalah duit. Tapi emang masalah duit itu bahaya," kata Raffi Ahmad.

"Bahaya tuh masalah duit," sahut Baim.


Heran

Baim Wong sendiri belakangan merasa heran mengapa ia dan Raffi Ahmad yang justru jadi berseteru. Padahal, menurutnya ada pihak lain yang juga ikut andil dalam masalah ini.

"Tapi emang bener berantemnya ini, aneh lah. Ya maksudnya ada kanan kiri tapi tiba-tiba kok ke arah kita berdua ya. Tapi untungnya kita nyelesainnya berdua ya," beber Baim Wong.


Tak Mengerti Bisnis

Raffi Ahmad mengaku bahwa salah satu pemicu yang membuat hubungannya renggang dengan Baim Wong adalah karena saat itu mereka sama-sama tidak mengerti bidang bisnis.

"Intinya dulu karena kita gak ngerti bisnis aja. Dulu gua naruh duit inget banget tuh, gue pernah dibayar iklan waktu itu 500 juta. Terus di Bali itu gue disuruh setor 350 juta. Jadi dari uang iklan gue taruh ke Baim nih bikinlah My Room Klub di Bali," jelas Raffi.


Uang Tak Kenal Teman

Meski bisnisnya itu terbilang sukses, namun secara keuangan mereka belum bisa mengelolanya, "itu kita laku bro, duitnya gak tahu kemana tapi," celetuk Baim Wong.

"Justru itu. Pertama laku nih, laku terus. Tapi kan gue gak ngerti operasional yang ngerti Baim. Terus selama dua tahun, 'Im duitnya gimana?' 'Gak tahu nih' ya gue bingung 'Loe gimana sih' berantem tuh, gara-gara duit gue berantem gak omongan gue. Tapi gak tahu balik lagi deh," kenang Raffi.

"Cuman memang intinya temen itu memang kalau uang itu, uang itu gak kenal temen, gak kenal saudara," tutup Raffi.

Oplas Karena Kelebihan Duit

Alasan Jujur Femmy Permatasari Jalani Operasi Plastik, Salah Satunya karena Kelebihan Duit

Liputan6.com 2022-11-07 17:07:58
Femmy Permatasari dan Suami di Korea Selatan. foto: Instagram @femmypermatasari

Femmy Permatasari mencuri perhatian publik dalam beberapa pekan terakhir. Di usianya yang hampir menyentuh kepala 5, aktris sinetron ini tampil percaya diri memamerkan hasil operasi plastik (oplas) terbaru yang ia jalani.

Melalui akun Instagram @femmypermatasari, ia pun membagikan beberapa potret terbarunya. Femmy juga membagikan operasi apa saja yang dilalui dan kondisi terbarunya usai menjalani operasi plastik di Korea Selatan.

Ia tampil dengan wajah fierce tanpa make up dalam potret close up. Hal ini dilakukan karena wajahnya masih belum bisa tersenyum maupun memakai riasan.

Bagian hidungnya kini tampil lebih mancung di ujung dan mempercantik penampilannya yang sering dipuji awet muda. Femmy memiliki alasan tersendiri atas tindakan operasi yang dilakukannya terus menerus ini.

"Saya takut jelek, takut tua, plus kelebihan duit. Anak-anak sudah besar semua, suami ngga kasih kerja, mau ngapain lagi saya? Why not percantik diri terus bukan begitu Berstieeeeee ..." tulis Femmy dalam unggahan pada 5 November 2022.

"Oh ya dari dulu juga yg di OP hanya Hidung aja yah bukan 1 Muka, Mata & Dagu asli dari TUHAN ," tambahnya. Melakukan berbagai macam oplas dan perawatan ini membuat kondisi muka Femmy masih bengkak.

Setidaknya perlu waktu 2-3 bulan agar hasil maksimal terlihat. Wanita berusia 48 tahun ini bahkan meminta maaf pada media dan acara talkshow karena belum bisa menghadiri berbagai acara undangan karena kondisinya ini.


Muka dan Hidung Masih Bengkak

"Jadi harap sabar yg teman2 media & acara talk show di TV... Bukan Saya tdk mau hadir atau wwc..... Tapi kondisi msh blm menginjinkan," tulisnya dalam unggahan lainnya. "Muka & Hidung msh agak bengkak plus blm bisa pakai Powder dll kecuali lipstik saja Muka pun msh harus pakai Cream & Serum utk Pengobatan. Senyum saja msh susah," tambahnya.

Meski awalnya malu-malu memperlihatkan wajahnya yang masih bengkak, Femmy kini tak ragu untuk memamerkan hasil operasi dan perawatannya. Ia mengaku telah melakukan operasi dan perawatan di antaranya adalah Face Lift (tarik wajah), Rhinoplasty (Perbaikan Hidung) memakai tulang Iga.

Ia juga melakukan Fat Graft Forehead (penambaahan lemak di kening), Maxi Glow Injection (Perawatan agar kulit glowing), dan Baby Stem Cell (Suntikan stemcell untuk regenerasi tubuh dan kulit). Femmy mengatakan jika tulang iga di tubuhnya yang diambil sedikit untuk menambahkan bagian hidungnya masih terasa sakit saat berjalan.

Jika dilihat setelah operasi plastik, hidung Femmy memang jadi terlihat lebih mancung dan kulit wajahnya pun semakin glowing. Femmy diketahui melakukan operasi plastik di klinik Drsong4u aesthetic surgery clinic. Lokasinya di Gangnam, Seoul, Korea Selatan.

Butuh sekitar 14 hari bagi Femmy untuk menyelesaikan operasi plastik tersebut. Dokter yang mengubah beberapa fitur wajah Femmy bernama Song Hyung Min. Lantas berapa biaya yang dikeluarkan Femmy untuk operasi plastik?


Bukan Endorse

Menurut ibu dua anak itu, biaya operasi wajahnya mencapai ratusan juta rupiah dan menegaskan bukan di-endorse. Melihat penampilan baru artis kelahiran 6 Desember 1973 ini, warganet memberikan pujian dan menyebutnya jadi terlihat lebih cantik. "Ga usah make up ci muka nya uda glowing," komentar seorang warganet.

"Duit kaga boong yah say..., kinclongg dah skarang," timpal warganet lainnya. Meski mendapat pujian, Femmy terlihat membatasi bahkan mengunci kolom komentar di sejumlah unggahannya di Instagram.

Tak hanya menjaga penampilannya dengan oplas agar tetap awet muda, Femmy juga menjaga kecantikannya dengan cara melakukan operasi sedot lemak. Hal itu diungkapkan Femmy lewat unggahan di Instagram pada Januari lalu.

Dalam keterangannya, bintang sinetron Tuyul dan Mbak Yul itu menunjukkan hasil satu minggu setelah ia melakukan operasi sedot lemak (Vaser Lipo) pada bagian tangan kiri dan kanan, punggung, serta area ketiak. Femmy juga mengatakan bahwa operasi yang dilakukannya demi menjaga penampilan agar selalu tampil cantik dan enak dipandang.


Biaya Sedot Lemak

Ia bahkan sempat membocorkan jika berat badannya sempat naik 8 kg karena sejak menikah dengan Alfons Martinus Purnomo pada 2019 lalu, dirinya sudah tidak diperbolehkan untuk syuting. "Berhubung sejak menikah dengan @amp1403, saya tidak boleh shooting lagi, jadi kerjanya hanya makan enak dan jalan-jalan saja so badanku pun naik 8 kg. Semuanya jadi melar," tulisnya.

Biaya sedot lemak yang dilakukan Femmy pun tak main-main, ia sampai merogoh kocek Rp120 juta. Ia mengungkapkan bicara dulu dengan sang suami perihal izin operasi dan biayanya.

Setelah mendapat izin suami, Femmy pun melakukan operasi sedot lemak pada bagian tangan kiri dan kanan, punggung, serta area ketiak. Ia juga mengungkapkan biaya sedot lemak yang ia lakukan. Untuk 1 titik per area dibanderol dengan harga Rp30 juta.

Jadi, biaya yang Femmy habiskan untuk 4 titik (tangan kiri, tangan kanan, punggung kiri dan kanan termasuk area ketiak) totalnya Rp120 juta. Untuk hasil yang maksimal, Femmy menjelaskan kalau selama 3 bulan tangan harus tetap memakai korset.

Pemeran Video 'Kebaya Merah'Tertangkap

Sejoli Pemeran Video Porno 'Kebaya Merah' Akhirnya Tertangkap

Liputan6.com 2022-11-07 11:37:39
Viral video mesum perempuan memakai kebaya merah /Twitter @Birly95094857

Pemeran video porno 'kebaya merah' akhirnya tertangkap. Kabar tersebut dibenarkan Ditreskrimsus Polda Jawa Timur.

"Iya benar," kata Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim Kombes Pol Farman, Senin (7/1//2022).

Farman mengatakan, keduanya masing-masing adalah pemeran laki-laki dan perempuan. Mereka, katanya, ditangkap di Surabaya pada Minggu (6/11/2022) kemarin.

"Kami amankan keduanya, Minggu kemarin," ucapnya.

Meski begitu, Farman enggan menjelaskan lebih detail perihal penangkapan tersebut.

Sebelumnya, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pembuatan video porno kebaya merah di Surabaya. Sebuah kamar di hotel kawasan Gubeng, Surabaya pun telah teridentifikasi sebagai tempat pembuatan video mesum tersebut.

Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Surabaya, Kompol Muchammad Fakih menambahkan, petugas telah mencocokkan tempat atau kamar seperti yang ada di dalam video.

Dia menambahkan, pihaknya juga telah mengidentifikasi backdrop kasur. Di setiap lantai hanya dipasang 1 kamar yang ada wallpaper sesuai video yang tersebar.

"Kini Polrestabes Surabaya bersama Jajaran Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Jatim sedang melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi terkait Kebenaran Video Asusila Wanita Berkebaya merah tersebut," ujar Kompol Fakih.


Pihak Hotel Membantah

Fakih menambahkan, terkait pemeran video yang awalnya disangka pegawai hotel, dipastikan oleh pihak hotel jika itu tidak benar. Sebab, pegawai terapis yang ada di hotel itu tidak ada yang menggunakan pakaian kebaya.

Selain TKP, kata dia, pihaknya juga telah mengidentifikasi waktu pembuatan video porno itu. Dari keterangan pihak hotel, video tersebut dibuat di kamar nomor 1710 dan pembuatan video diduga terjadi sebelum bulan Juli 2022.

Kasus Covid-19 di Asia Tenggara

HEADLINE: Indonesia Sumbang Kasus COVID-19 Terbanyak di Asia Tenggara, Penanganan dan Upaya Redam?

Liputan6.com 2022-11-08 00:00:09
Petugas Puskesmas Taman Sari melakukan skrining Covid-19 dengan swab tes dan PCR di pusat perniagaan Glodok, Jakarta, Jumat (11/2/2022). Pemerintah terus berupaya memutus mata rantai penyebar

Subvarian baru virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19--XBB--terdeteksi di Indonesia. Setelah sebelumnya anakan atau salah satu hasil mutasi varian Omicron itu membuat negara tetangga, Singapura, nyaris kewalahan. Subvarian XBB membuat kasus COVID-19 harian di Singapura melonjak dan jumlah rawat inap pun naik drastis.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat hingga 4 November 2022, setidaknya sudah 12 orang warga negara Indonesia terinfeksi oleh subvarian XBB. Diketahui dua kasus berasal dari perjalanan luar negeri, sementara 10 kasus lainnya merupakan transmisi lokal.

Seiring dengan temuan kasus subvarian XBB, kasus harian COVID-19 di Tanah Air pun merangkak naik sejak pertengahan Oktober 2022. Selama beberapa hari berturut-turut, kasus COVID-19 selalu melewati angka 4.000. Bahkan, sempat melebihi 5.000 kasus per hari.

Jika dibandingkan dengan Singapura yang mencapai 6.000 hingga lebih dari 9.000 kasus per hari karena subvarian XBB, kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia memang terbilang lebih sedikit. Meski demikian, berdasarkan COVID-19 Weekly Epidemiological Update Edition 116, Indonesia menjadi negara dengan kasus baru dan kematian terbanyak di Asia Tenggara selama 24-30 Oktober 2022.

Dalam pekan itu, dilaporkan lebih dari 34 ribu kasus baru muncul di wilayah Asia Tenggara. Jumlah tersebut menunjukkan penurunan kasus di Asia Tenggara sebanyak 3 persen dari pekan sebelumnya. Namun, terjadi peningkatan 20 persen kasus di salah satu negara di wilayah tersebut, yakni Indonesia.

Pada pekan terakhir Oktober 2022 itu, Indonesia melaporkan 19.661 kasus baru atau 7,2 kasus baru per 100.000 penduduk, bertambah 40 persen dari pekan sebelumnya. Sedangkan angka kematian terkait COVID-19 di Asia Tenggara meningkat 13 persen dari pekan sebelumnya. Ada lebih dari 200 kematian baru dengan 168 di antaranya dilaporkan dari Indonesia.

Dengan adanya 168 kematian baru di Indonesia selama 24-30 Oktober di Indonesia, artinya angka tersebut meningkat 45 persen dari pekan sebelumnya.

Juru Bicara Kemenkes RI, dr Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa jika merujuk pada teori, maka umumnya kenaikan kasus COVID-19 harian memang akan terjadi setelah munculnya varian baru.

"Apabila terjadi lonjakan kasus, itu biasanya dikaitkan dengan adanya subvarian baru," ujar Syahril dalam konferensi pers pada Rabu, 26 Oktober 2022.

"Kita Kementerian Kesehatan sudah bergerak untuk melakukan whole genome sequencingpada kasus-kasus, terutama yang di rumah sakit untuk melihat apakah memang subvarian XBB ini sudah mendominasi atau belum," tambahnya.

Syahril menjelaskan, jika memang tidak ada lonjakan akibat XBB, biasanya penambahan kasus disebabkan oleh banyaknya testing yang dilakukan. Mengingat semakin banyak testing yang dilakukan, maka akan semakin banyak pula penemuan kasus.

Dalam kesempatan berbeda, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa kenaikan kasus COVID-19 sepekan terakhir disinyalir berkaitan dengan XBB.

"Kalau adanya kenaikan kasus yang terjadi di berbagai negara ini memang berkaitan dengan XBB, jadi disinyalir tren kenaikan kasus yang terjadi di Indonesia juga berkaitan dengan varian XBB yang sudah ditemukan di sini," kara Reisa dalam Siaran Sehat bersama Radio Kesehatan pada Senin (7/11/2022).


Angka Kematian Indikasi Keparahan Situasi

Menyoal peningkatan angka kematian harian terkait COVID-19 di Indonesia, dalam tiga hari berturut-turut melebihi 30 per hari. Total angka kematian sejak 31 Oktober - 2 November 2022 mencapai 98 jiwa.

Mengenai hal tersebut, Epidemiolog Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia sekaligus Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global, Dicky Budiman mengungkapkan sebenarnya angka kematian merupakan indikasi keparahan situasi.

"Ini situasi yang semakin mengkhawatirkan, karena dengan modal imunitas yang jauh lebih baik dibandingkan ketika Delta atau bahkan Omicron. Tentu ini harus menjadi kewaspadaan bersama," ujar Dicky pada Health Liputan6.com, Kamis (3/11/2022).

"Kematian menunjukkan indikasi adanya keparahan dari satu situasi. Kali ini yang kita hadapi ini adalah XBB. Kemungkinan besar dalam dugaan saya, kasus-kasus ini adalah kasus XBB."

Menurut Dicky, varian XBB datang di tengah cakupan vaksinasi booster yang masih terbatas dan jauh lebih rendah daripada Singapura. Terlebih, varian ini punya kemampuan menerobos imunitas tubuh manusia (immune escape).

Lebih lanjut Dicky mengungkapkan bahwa angka kematian yang dilaporkan kemungkinan jumlahnya lebih kecil daripada apa yang terjadi sebenarnya. Sehingga penting untuk menjadikan kondisi saat ini sebagai bentuk kewaspadaan.

"Jadi bila bicara pada konteks saat ini, satu kematian kalau dulu mewakili beberapa ratus infeksi, sekarang ini bisa mewakili katakanlah seribu atau 500 infeksi yang ada di masyarakat," kata Dicky.

"Artinya ini yang kita temukan atau pemerintah temukan itu jauh lebih kecil. Jadi ini yang harus jadi kewaspadaan," tambahnya.

Dicky menjelaskan, berkaca pada Singapura yang angka kematiannya kecil, sebenarnya kasus infeksi yang terjadi lebih banyak. Hanya saja mungkin kematiannya tidak terdeteksi yang paling aktualnya di masyarakat.

Data di Singapura sendiri menunjukkan bahwa penambahan kasus per 2 November 2022 sebanyak 4.086 jiwa. Sedangkan yang meninggal dunia hanya 2 orang. Tak hanya itu, menurut Dicky, hal ini juga bisa menggambarkan sistem kesehatan yang lemah.

"Kedua bila dalam sistem kita, menggambarkan lemahnya sistem kesehatan kita. Sedikit sekali perbaikannya dari sejak mengawali pandemi ini," ujar Dicky.


Reinfeksi dan Kelompok Rentan

Seperti varian-varian sebelumnya, kemunculan subvarian XBB juga mengancam kelompok rentan seperti para lanjut usia (lansia) dan orang dengan komorbid. Kelompok tersebut berisiko tinggi menjalani perawatan jika terinfeksi.

Disampaikan Ketua Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan, kelompok lansia memang memiliki risiko tinggi jika terpapar COVID-19, termasuk subvarian XBB.

"Orang-orang lansia, itu yang berisiko tinggi. Risiko mereka dirawat kalau terinfeksi itu besar bahkan ada risiko meninggal juga," ujar Erlina dalam konferensi pers virtual Kamis (3/11/2022).

Tak dimungkiri bahwa COVID-19 memang bisa menginfeksi siapa saja, termasuk orang muda.

Pada kasus XBB di Singapura, kelompok usia muda juga banyak yang dilaporkan terinfeksi. Meski demikian, yang kemudian menjalani perawatan di rumah sakit adalah kelompok lansia.

"Di Singapura, XBB banyak menyerang kelompok usia muda 20 hingga 39 tahun. Namun, yang dirawat adalah orang-orang dari kelompok usia di atas 70 tahun atau lanjut usia.

"Jadi yang muda-muda walaupun banyak terserang dengan XBB, tapi mereka lebih aman dan tidak perlu perawatan. Yang dirawat adalah yang di atas 70 tahun karena mungkin memang imunitasnya turun atau juga banyak komorbid."

Secara umum kasusnya ringan, tapi jika menyerang lansia maka perawatan di rumah sakit akan diperlukan, tambahnya. Terutama bagi individu yag memiliki komorbid dan belum divaksinasi.

"Orang tua, apalagi ada komorbid, apalagi belum divaksinasi, walaupun ringan sebaiknya dirawat kalau menurut saya. Jangan isolasi mandiri di rumah, tapi bawalah ke rumah sakit untuk dirawat. Kalaupun staminanya masih bagus, kalau bergejala sebaiknya minum obat antivirus."

Selain kelompok rentan, hal lain yang juga perlu mendapat perhatian yakni kasus reinfeksi COVID-19 atau infeksi yang dialami lebih dari dua kali, termasuk pada mereka yang berusia lebih muda.

"Sebagian masyarakat yang saat ini meskipun usia relatif muda, ketika dia sudah lebih dua kali terinfeksi subvarian sebelumnya, itu lebih rawan. Dia posisinya bisa sama seperti posisi lansia dan komorbid," kata Dicky.

"Karena apa? Karena orang yang berkali-kali terinfeksi ini menurun daya tahan tubuhnya. Itu riset menunjukkan itu. Jadi potensi adanya peningkatan kasus kematian menjadi lebih tinggi ketika modal imunitas dengan upaya vaksinasi booster terlambat dilakukan," tambahnya.

Belum lagi, menurut Dicky, upaya deteksi dini COVID-19 pun masih lemah dilakukan. Serta, adanya penurunan kedisiplinan pada protokol kesehatan seperti 5M.

"Jadi ini PR besar, tantangan besar meskipun tentu tidak akan menyamai seperti Delta. Tapi sekali lagi, kerawanan ini relatif jauh lebih tinggi ketika kedatangan bahkan Omicron awal, BA.1 dan BA.2," ujar Dicky.


Terapkan Protokol Kesehatan

Erlina Burhan berpendapat, lonjakan kasus COVID-19 kemungkinan terjadi karena protokol kesehatan yang longgar sedangkan acara-acara tatap muka atau offline mulai banyak.

"Kenapa kasusnya meningkat? Bisa jadi satu karena kita makin longgar (protokol kesehatan), kedua kita lupa mengawasi atau melindungi orang-orang berisiko tinggi seperti lanjut usia (lansia) dan komorbid. Jadi mungkin karena belakangan kasus menurun, jadi lupa melindungi mereka," kata Erlina dalam konferensi pers daring, Kamis (3/11/2022).

Di sisi lain, aktivitas kehidupan sudah nyaris normal, lanjut Erlina. Hal ini juga diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya lonjakan kasus COVID-19.

"Orang sudah berkumpul beramai-ramai, kegiatan rapat, kegiatan offline di mana-mana, acara-acara gatheringdi mana-mana dan lupa dengan protokol kesehatan."

Erlina mengatakan, masyarakat boleh beraktivitas dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Bila bergejala, periksakan diri agar status penyakit bisa diketahui sehingga bisa menentukan sikap untuk saling melindungi.

"Masyarakat dengan komorbid agar berhati hati, terutama bila berinteraksi dengan banyak orang di keramaian, segera menjalani vaksinasi booster, dan terapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dalam keseharian," katanya.

Pesan atau rekomendasi juga diberikan kepada pemerintah dan tenaga kesehatan (nakes). Bagi pemerintah, IDI merekomendasikan hal-hal berikut:

- Antisipasi tendensi kenaikan kasus, terutama menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru)

- Meningkatkan cakupan vaksinasi booster

- Memperbaiki distribusi atau logistik untuk obat dan vaksin

- Menggalakkan program PHBS.

Sedangkan untuk nakes, rekomendasinya adalah:

- Lakukan edukasi yang terus menerus tentang pencegahan COVID-19

- Menjaga Kesehatan pribadi agar tidak terinfeksi COVID-19 agar tetap bisa memberikan pelayanan kesehatan sebagaimana biasanya.

Dalam kesempatan berbeda, Jubir Syahril meminta masyarakat untuk menegakkan protokol kesehatan, mengurangi aktivitas di kerumunan dan melaksanakan vaksinasi, sebagai bagian di dalam perlindungan pencegahan dan pengendalian COVID-19. Terlebih dengan ditemukannya subvarian XBB di Indonesia.


Penguatan dari Hulu ke Hilir

Diakui Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Siti Nadia Tarmizi, XBB adalah anak dari varian Omicron yang memang memiliki kemampuan penularan tinggi.

Ia pun menjelaskan upaya-upaya dalam menyikapi penyebaran XBB ini. Dengan adanya, subvarian ini maka testing, tracing, dan treatment (3T) serta vaksinasi masih penting dilakukan.

"Nah untuk mengantisipasi lonjakan kasus, pemerintah terus menguatkan upaya-upaya dari hulu ke hilir," kata Nadia dalam Siaran Sehat bersama Radio Kesehatan pada Senin (7/11/2022).

Upaya dari hulu yakni protokol kesehatan salah satunya penggunaan masker yang saat ini terlihat mulai longgar. Tak lupa pula hindari kerumunan yang padat dan lakukan tes.

Sementara itu, upaya hilir yang dimaksud Nadia adalah menyiapkan rumah sakit serta obat untuk pasien COVID-19

"Tapi di hilir kami juga siapkan rumah sakit, pengobatan, dan tentunya fasilitas yang dibutuhkan. Jangan lupa segera vaksinasi terutama untuk booster ketiga karena itu jadi pelindung kita," ujar Nadia.

Kesiapan pemerintah dalam menghadapi kemungkinan lonjakan kasus dengan menyiapkan obat-obatan serta alat kesehatan guna menunjang perawatan pasien COVID-19 juga telah dinyatakan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Dr. dra. Lucia Rizka Andalusia, M.Pharm, Apt.

"Kita antisipasi. Obat-obatan, vaksin, rumah sakit, alat kesehatan, kita semua siapkan semua," jelas Lucia Rizka dalam acara pembukaan pameran Hari Kesehatan Nasional pada Kamis (03/11/2022).

Lucia juga menyatakan bahwa pemerintah terus memantau tren kasus COVID-19, terlebih bila ada lonjakan. Di saat ada penambahan kasus secara signifikan seperti saat ini pemerintah termasuk Kementerian Kesehatan melakukan pertemuan setiap hari guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kita ada weekly meeting COVID, ya. Tapi dulu waktu lagi tinggi-tingginya daily meeting, sekarang mau daily meeting lagi. Mengantisipasi, ya," ujar Lucia.


Pembaruan Telemedisin

Layanan telemedisin bagai pasien COVID-19, kata Nadia, pun telah turut diperbaharui.

"Yang berbeda, telemedisin saat ini obatnya bisa diambil langsung oleh saudara pasien atau keluarga pasien di apotek kimia terdekat. Jadi kalau kita positif, kita akan mendapatkan WA dari Kemenkes di nomor 081110500567."

"Sayangnya saat ini banyak yang enggak merespons WA tersebut mungkin karena gejalanya ringan seperti batuk pilek jadi mengira dengan istirahat pun bisa sembuh sendiri."

Padahal, telemedisin ini sangat bermanfaat karena pasien akan mendapatkan pengawasan dan obat gratis untuk orang yang isolasi mandiri. Masyarakat juga tak perlu ragu jika mendapat pesan dari Kemenkes karena yang resmi ada centang hijaunya.

Pasien yang sudah terdaftar dapat melakukan konsultasi secara daring dari layanan telemedisin dan mendapat paket obat sesuai dengan kondisi status COVID-nya.

Sebelum pembaruan telemedisin, untuk mendapatkan obat gratis pasien akan diarahkan mengisi formulir pemesanan yang ada pada menu pesan obat. Kemudian, mengunggah resep digital yang dikeluarkan platform telemedisin disertai kartu tanda penduduk (KTP) dan alamat pengiriman. Pasien juga akan memberikan persetujuan terkait ketentuan paket obat.

"Itu yang kemarin ya, sekarang fitur barunya bisa memilih jasa pengiriman ataupun bisa mengambil langsung ke apotek Kimia Farma. Dan tentunya akan ada kode paket yang dikirimkan kembali ke WA agar keluarga pasien bisa mengambil obat dari apotek Kimia Farma terdekat."

"Jadi jangan lupa bahwa ada layanan telemedisin dan pemerintah juga sudah menyiapkan hal-hal termasuk kesiapan layanan kesehatan."


Vaksinasi Masih Diperlukan

Selain penerapan protokol kesehatan, vaksinasi COVI-19 hingga saat ini masih menjadi strategi dalam menghadapi COVID-19. Namun, seperti telah disinggung sebelumnya, capaian vaksinasi booster atau penguat di Indonesia masih rendah.

Tercatat, capaian vaksinasi booster atau ketiga di Indonesia baru mencapai 27,62 persen dari target 50 persen. Sementara Capaian vaksinasi pertama sebanyak 87 persen dan vaksinas dosis kedua sebesar 73 persen.

Ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dr Iwan Ariawan mengungkapkan bahwa untuk lepas status pandemi COVID-19, masyarakat perlu tetap berusaha lewat melakukan vaksinasi dan menaati protokol kesehatan (prokes) yang berlaku.

Menurut Iwan, jikalau masyarakat tetap malas-malasan untuk melakukan vaksinasi dan lalai protokol kesehatannya, maka Indonesia kemungkinan tidak dapat melangkah keluar dari kedaruratan pandemi COVID-19. Padahal, Indonesia sudah punya rencana untuk itu.

"Pandemi ini belum berakhir. Kan sayang, sedikit lagi bisa kita akhiri. Cuma ya kalau kita malas-malasan, terus prokesnya berantakan, cakupan vaksinasinya stagnan, ya kita di sini-sini terus atau semakin jelek," ujar Iwan dalam media briefing SIAP Lanjutkan Prokesnya, SIAP Lengkapi Vaksinasinya, Senin (7/11/2022).

"Sayang kalau kita tidak teruskan supaya keinginan kita bersama, supaya tahun depan ini sudah berakhir, sudah dinyatakan kedaruratannya berakhir."

Sebelumnya, Iwan mengungkapkan bahwa sebenarnya kondisi di Indonesia saat ini sudah jauh lebih baik dari sebelumnya pada gelombang Delta. Namun karena itulah, kesadaran masyarakat untuk vaksinasi COVID-19 ikut menurun.

"Tapi karena kita lebih baik, masyarakat dalam hal vaksinasi merasa kurang terlalu perlu, karena enggak ada fear factor-nya," kata Iwan.

Iwan mengungkapkan bahwa manfaat yang diberikan dari vaksinasi COVID-19 terutama untuk mencegah adanya keparahan hingga kematian tetap sama. Artinya, masih akan tetap efektif meskipun dihadapkan dengan varian baru seperti XBB.

"Jadi manfaat vaksin untuk mencegah keparahan dan kematian masih sama. Vaksin masih tetap sangat berguna," kata Iwan.

"Apakah booster sudah cukup? Nah, kalau varian ini masih tetap varian Omicron, itu sampai saat ini menunjukkan vaksinasi booster itu cukup untuk kita mencegah terjadinya perburukan maupun kematian," tambahnya.

Selanjutnya, Iwan mengungkapkan bahwa jikalau ingin mempercepat vaksinasi, maka harus mendorong masyarakat untuk mau divaksin lagi. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan komunikasi dan memberikan informasi soal manfaat vaksin.

"Karena masyarakat banyak yang enggak tahu. Buat apa divaksin, teman saya divaksin kena COVID-19 kena juga. Betul, yang sudah divaksin bisa terinfeksi COVID-19, cuma perlindungan vaksin sangat besar supaya kita tidak menjadi parah atau meninggal," kata Iwan.

Selain itu, dari segi logistik, ketersediaan vaksin COVID-19 pun harus dipenuhi. Iwan menjelaskan bahwa kemarin Indonesia sempat mengalami kendala dari segi stok vaksin. Namun kini kendala itu sudah tertangani.

"Mungkin diperlukan juga strategi untuk kelompok prioritas. Strategi untuk jemput bola. Seperti lansia, kalau kita tunggu datang, mungkin mereka terkendala untuk datang ke tempatnya. Jadi harus didatangi ke rumahnya," ujar Iwan.


Pemerataan Vaksinasi

Hingga saat ini, pemerintah terus memperhatikan pemerataan vaksin di berbagai daerah untuk memastikan stok yang dimiliki cukup.

Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Prima Yosephine, MKM menuturkan, penanganan pemerataan stok vaksin COVID-19 dilakukan dengan melakukan realokasi dari daerah-daerah yang masih memiliki banyak stok vaksin (untuk lebih dari 14 hari) ke daerah dengan stok vaksin minim (kurang dari 7 hari).

"Kita lakukan pendekatan dan mereka mau. Kemudian kita realokasikan vaksin yang ada di mereka ke daerah-daerah yang stok vaksinnya minim," ujar Prima dalam talkshow "Pemerataan Vaksinasi, Kunci Menuju Endemi" pada Senin (7/11/2022).

Beberapa waktu lalu, Indonesia diketahui telah mendapatkan 5 juta dosis vaksin Pfizer yang sebagian sudah didistribusikan ke provinsi yang telah mengajukan permintaan kebutuhan vaksin.

Prima mengatakan, daerah yang merasa membutuhkan stok vaksin harus menghubungi pusat untuk mengajukan permintaan. Sementara daerah yang tidak mengajukan permintaan dianggap memiliki stok yang memadai.

"Saat ini kami tidak lagi mengirimkan tanpa permintaan dari daerah," ujar Prima.

Hal ini dilakukan sebagai strategi mencegah vaksin kedaluwarsa sebelum digunakan.