Jumlah korban tewas di Gaza, Palestina kini bertambah menjadi 230 orang, hal ini disampaikan oleh pejabat setempat.
Tentara Israel ini telah memerintahkan penduduk di tujuh wilayah berbeda di Jalur Gaza untuk berlindung di tempat penampungan saat mereka bersiap melancarkan serangan baru terhadap Hamas.
PM Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan bahwa ia akan melakukan "balas dendam yang besar" atas apa yang ia gambarkan sebagai "hari kelam".
Saluran TV Israel melaporkan bahwa setelah 18 jam, sandera yang ditahan di Kibbutz Be'eri telah dibebaskan, dikutip dari BBC, Minggu (8/10/2023).
Seorang juru bicara Hamas mengatakan kepada BBC bahwa kelompok militan tersebut mendapat dukungan dari sekutunya, Iran, atas serangan mendadaknya terhadap Israel.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyerukan "ketenangan dan stabilitas" di Tepi Barat melalui panggilan telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Di sisi lain, Arab Saudi menyerukan "segera penghentian eskalasi konflik antara Palestina dan Israel".
Sementara itu, menurut informasi dari KBRI Amman yang telah melakukan koordinasi dengan simpul-simpul masyarakat di Gaza, dipastikan sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban.
"KBRI Amman telah mengeluarkan Imbauan agar WNI yang berada di wilayah tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari tempat tempat konflik," ujar pihak Kemlu RI dalam pernyataan tertulis yang dikutip Minggu (8/10/2023).
Selain itu, KBRI Amman juga mengimbau agar WNI tidak melakukan kunjungan wisata ke wilayah tersebut.
Dalam catatan KBRI, jumlah WNI yang berdomisili di wilayah Gaza sebanyak 13 orang.
KBRI Amman juga telah menyiagakan Hotline dengan nomor +962 7 7915 0407.
Selain itu, bagi WNI yang berada di wilayah Mesir atau Lebanon yang berbatasan dengan Israel, dan memerlukan bantuan, dapat menghubungi Hotline KBRI Kairo pada nomor berikut:
+201022229989 atau Hotline KBRI Lebanon di +9613199493