Mengenang Gaza dengan Pilu

Bella Hadid Mengenang Gaza dengan Pilu: Nakba Kembali Terjadi, Secara Terbuka

Liputan6.com 2023-11-14 15:56:04
Bella Hadid mengikuti jejak adiknya dengan menyumbangkan pendapatan fashion weeknya untuk Ukraina dan Palestina (dok.Instagram/@bellahadid/https://www.instagram.com/p/Ca5AF8cO8oD/Komarudin)

Bella Hadid kembali besuara mengenai kondisi di Gaza yang masih dihajar roket Israel tanpa henti. Pada Senin (13/11/2023), ia mengunggah lebih dari 50 Instagram Stories, khusus membahas soal ini.

Dalam beberapa unggahan awal, ia membagikan ulang sejumlah postingan warganet mengenai kondisi Gaza, sebelum wilayah tersebut dihujani serangan membabi buta Israel. Salah satunya, rekaman kunjungan mendiang chef Anthony Bourdain ke Gaza pada 2013 untuk sebuah tayangan kuliner.

Diperlihatkan bahwa meski diberlakukan pembatasan-pembatasan, masyarakat Gaza bisa bertahan dengan budaya kulinernya yang kental dengan nuansa bahari.

Kondisi dulu, jauh berbeda dengan sekarang. Ia membagikan postingan warganet mengenai situasi terakhir di Gaza---dan adik Gigi Hadid ini tak jarang memberikan komentar singkatnya.

Salah satunya mengenai foto seorang nenek Palestina, yang kembali menjadi pengungsi untuk kedua kalinya, sepanjang hidup. Menurut Bella, kejadian kali ini tak ada bedanya dengan Nakba 1948---saat ratusan ribu orang Palestina terusir dari tanahnya.

"Nakba terjadi lagi, secara terbuka. Di depan mata kita. Hatiku hancur setiap kali melihat foto mengenai ini. Ini mengingatkanku kepada Teta dan Jido-ku," tuturnya---menyebut bahasa Lebanon untuk nenek dan kakek.


Bella Hadid Sebut Opresi Israel Bukan Hal Baru

Dalam unggahan lain, ia membagikan foto Muhammad Ali yang ikut serta dalam unjuk rasa Pro Palestina di Chicago pada 1988. "Dalam intifadah pertama. Opresi dan genosida bukan hal baru. Sama sekali bukan," tulis sang model.

Ia juga menyoroti pernyataan bahwa polisi Israel melarang protes pro-Palestina. "Ini adalah aksi damai, meminta hak asasi untuk HIDUP. Saat kelompok lain diperbolehkan memiliki kebebasan bersuara/protes tanpa terluka atau terbunuh. Tuhan akan menjadi satu-satunya jawaban suatu saat nanti."


Bella Hadid: Dunia Hanya Menonton

Bella Hadid juga mengomentari unggahan yang menyatakan bahwa langkah Israel telah menimbulkan krisis yang mengakibatkan kematian karena kelaparan dan dehidrasi. Hal ini diklaim adalah kejahatan yang melanggar hukum internasional.

"Di bawah HUKUM INTERNASIONAL. Dan dunia hanya menonton Israel yang bisa lolos dengan semua ini," tulis sang model dunia.


Bayi yang Tewas

Bella Hadid juga mengomentari unggahan mengenai bayi-bayi yang tewas karena inkubator di RS tak bisa lagi beroperasi karena ketiadaan listrik.

"Hal ini terjadi, dan masih saja dibuat alasan yang membela penjajahan dan pemerintah yang sudah melakukan hal ini selama beberapa dekade," ia menulis.

Batal Cerai dari Idham Masse

Catherine Wilson Batal Cerai dari Idham Masse, Pengadilan Agama Gugurkan Permohonan Talak

Liputan6.com 2023-11-14 07:00:00
Catherine Wilson mesra bersama suami (Instagram/cathrinewilson)

Catherine Wilson batal bercerai setelah Pengadilan Agama Jakarta Selatan menggugurkan permohonan talak yang diajukan oleh suaminya, Idham Masse. Idham Masse sebelumnya mengajukan permohonan talak cerai kepada Keket (sapaan akrab Catherine Wilson) di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Menurut Kepala Bagian Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Taslimah, pengguguran permohonan talak cerai dilakukan karena pihak pemohon, Idham Masse, tidak hadir dalam dua persidangan yang telah dijadwalkan, yaitu pada 23 Oktober dan 6 November 2023.

"Pengadilan sudah menggugurkan permohonan talak cerai atas pemohon Idham Masse dengan termohon Catherine binti Pieter Wilson," kata Taslimah kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (13/11/2023).

Taslimah melanjutkan, "Pengadilan langsung memutuskan untuk menggugurkan perkara permohonan talak cerai ini."


Memasukkan kembali

Pengadilan Agama memberikan waktu 14 hari kepada Idham Masse untuk menanggapi pengguguran ini. Idham Masse memiliki opsi untuk mengajukan berkas permohonan talak cerai baru dengan alasan yang baru.

"Pemohon bisa memasukan berkas permohonan talak cerai yang baru dengan alasan yang baru," ujar Taslimah.


Baik-Baik Saja

Sebelumnya, Manajer Catherine Wilson, Raindy, menyatakan bahwa Catherine dan Idham Masse masih menjalin hubungan baik di tengah-tengah proses perceraiannya. "Mereka sepakat berpisah dengan baik," kata Raindy.

Idham Masse dan Catherine Wilson menikah pada 1 Oktober 2022 di salah satu hotel di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Pernikahan ini merupakan perkawinan kedua Catherine Wilson, yang sebelumnya pernah menikah dengan Achmad Muchlas Arofat pada tahun 2012. Namun, pernikahan tersebut hanya bertahan satu tahun.


Pembatalan

Keputusan untuk membatalkan perceraian menciptakan ketidakpastian mengenai nasib hubungan keduanya. Meskipun terjadi perubahan dalam proses hukum, kisah percintaan dan kehidupan pribadi mereka tetap menjadi sorotan publik.

Catherine Wilson dan Idham Masse diharapkan untuk menjalani proses ini dengan bijak, dan perkembangan lebih lanjut dalam kisah ini masih menjadi perhatian masyarakat.

Terungkap Sulitnya Hidup Artis K-Pop

Sulli Ungkap Pahitnya Kehidupan Artis K-Pop dalam Film Dokumenter, Merasa Tak Dianggap Jadi Manusia

Liputan6.com 2023-11-14 17:05:59
Persona: Sulli. (Fot: Instagram/ mysticstory.official)

Mendiang Sulli kini kembali hadir di hadapan penggemar, dalam sebuah film yang tayang di Netflix sejak Minggu (12/11/2023). Film bertajuk Persona: Sulli tersebut memiliki dua bagian terpisah.

Yang pertama, menampilkan film pendek bertajuk "4: Clean Island." Wanita bernama asli Choi Jinri ini memerankan cewek yang tinggal di tempat pejagalan hewan, dan diceritakan hendak pindah ke Clean Island. Sebelum bisa menginjakkan kaki di tempat itu, ia mesti melakukan pengakuan dosa.

Dilansir dari Korea JoongAng Daily, pada awalnya Persona: Sulli direncanakan dirilis di Netflix sebagai tayangan dengan lima bagian. Namun, produksinya dihentikan karena kematian Sulli pada 14 Oktober 2019.

Pada tahun yang sama dengan kematiannya, mantan member f(X) ini sempat diwawancara dengan tim produksi film dokumenter ini. Hasil wawancaranya dimuat dalam bagian kedua Persona: Sulli, dan diberi titel "Dear Jinri."

Dalam wawancara ini Sulli menjawab berbagai pertanyaan yang disodorkan kepadanya dengan terus terang. Seringkali setelah pertanyaan dilemparkan, ia terlihat menekur dan menerawang, mencoba menyusun jawaban dalam kepalanya.

Salah satu pertanyaan yang diajukan kepadanya, adalah hidup sebagai seorang idola K-Pop. "Menjadi idol adalah hal yang terburuk," kata dia sambil menghela napas.


Menurut Sulli, Idol K-Pop Sama dengan Buruh

Saat ditanya apakah idol K-Pop adalah buruh, ia berpikir panjang dan mengerutkan dahi sebelum menjawab, "Ya." Karena itu, ia juga setuju hak mereka sebagai buruh perlu dilindungi, seperti minimum upah, jam kerja, hingga hak berserikat.

"Tentu saja butuh. Ah, aku kesal! Kami jelas perlu itu," kata Sulli ketika ditanya soal serikat untuk para idol.


Sulli Merasa Tak Dianggap Sebaga Manusia

Ia kemudian menambahkan bagaimana menurutnya pandangan orang terhadap pekerjaan sebagai artis. "Aku merasa orang-orang menganggap selebritas bukan manusia. Mereka tak melihat kami sebagai manusia," kata dia tegas.

Sulli juga bercerita soal kata-kata yang sering didengarnya ketika baru masuk industri hiburan. "Ada satu hal yang tak henti-henti dikatakan orang kepadaku dan dulu aku tak merasa itu absurd. 'Kamu adalah produk, kamu harus menjadi produk yang memiliki kualitas terbaik dan terhebat bagi publik'," ujarnya mengulangi pernyataan tersebut.

Sulli menyatakan dirinya kerap merasa menjadi sesuatu yang diinginkan publik.


Sulli Tak Bisa Mengeluarkan Pendapat dan Berterus Terang

Karena itu, Sulli didoktrin untuk merasa takut kehilangan "nilainya" di mata publik. "Dalam kasusku, aku tak bisa menyuarakan pendapat-pendapatku. Aku tak tahu cara berterus terang," katanya.

Sulli menyebut bahwa meski berterus terang mengenai kesulitannya pun, sistemnya tak akan berubah. Sulli kemudian tertawa kecil sambil berkata, "Aku terdengar seperti sedang menjelekkan K-Pop."

Pesan Pedas untuk Mantan Pacar

Rebecca Klopper Kirim Pesan Pedas ke Mantan Pacar: Karma Akan Menimpa Dengan Cara Apapun!

Liputan6.com 2023-11-14 15:20:05
Rebecca Klopper. (Foto: Dok. Instagram @rklopperr)

Akhirnya Rebecca Klopper buka suara soal kasus videosyur mirip dirinya yang viral di jagat maya beberapa bulan lalu. Lewat Instagram Stories, Senin (13/11/2023), ia mengunggah wajah cowok yang diduga penyebar konten dewasa di Twitter.

Menyertai unggahan itu, Rebecca Kloppper mencuit ringkas, "Never feel safe (Jangan pernah merasa aman)." Unggahan pacar Fadly Faisal seketika menyita perhatian publik. Seorang netizen menyangka pria tersebut adalah mantan pacar Rebecca Klopper.

"Is that ur ex Bec? Atau orang yang nyebar," cetus netizen tersebut via pesan langsung atau direct message. Pertanyaan ini direspons Rebecca Klopper seraya mengirim pesan pedas soal karma kepada mantan pacar.

Ia mengingatkan pihak lawan bahwa kejahatan tak pernah merupakan kebahagiaan. Karenanya, jangan pernah merasa aman setelah menjahati orang lain. Karma akan datang entah bagaimana caranya.


Penyebar Twitter!

"Penyebar Twitter. Satu per satu diproses, bismillah lancar. Jangan pernah ngerasa aman karena dia kabur berbulan-bulan tapi tetap dapat," tulis bintang film Catatan Si Boy.

Rebecca Klopper didampingi kuasa hukum, Sandy Arifin, kini mengawal proses hukum yang bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Ia percaya keadilan akan datang.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Justice Will Always be Served

"Justice will always be served (keadilan akan selalu ditegakkan). As for my ex, I always believe karma will get him one way or another (mengenai mantan pacar saya, saya selalu percaya karma akan menimpa dengan cara apapun)," Rebecca Klopper menyambung.

Terakhir namun tak kalah penting, bintang serial Mozachiko meyakini Tuhan tak pernah tidur. Setiap perbuatan ada ganjarannya. "Tuhan enggak pernah tidur, mau se-untouchable apapun lo," tutupnya.


Diancam Pidana

Diberitakan sebelumnya, terdakwa Bayu Firlen menjalani sidang. JPU Yoklina Sitepu menduganya dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik yang memuat kesusilaan.

"Perbuatan terdakwa sebagaimana tersebut di atas, diatur dan diancam pidana dalam Pasal 27 ayat 1 Jo Pasal 45 ayat 1 UU RI No.19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik," tulis dakwaan atas nama Yoklina Sitepu.

Masalah 15 Tahun Lalu Diungkap lagi

Viral Lagi Melly Goeslaw Diduga Selingkuhan Polisi 15 Tahun Lalu, Eks Istri Sah Sebut Urusan Belum Beres

Liputan6.com 2023-11-14 10:59:25
Tak ada angin tak ada hujan mendadak wanita bernama Masnawati Mas'ud menyenggol Melly Goeslaw terkait dugaan perselingkuhan 15 tahun silam. (Foto: Dok. Instagram @melly_goeslaw)

Beberapa hari terakhir, Melly Goeslaw disorot gara-gara kasus dugaan perselingkuhan dengan oknum polisi 15 tahun silam. Kini isu tersebut viral lagi. Isu ini ramai dibahas warganet setelah mantan istri sah sang polisi, Masnawati Masud berkoar di medsos.

Masnawati Masud mengunggah video di akun Instagram pribadinya, pada 10 November 2023. Melansir dari berbagai sumber, Masnawati Masud adalah mantan istri seorang polisi, AKBP berinisial EHK.

Lewat akun Instagram pribadinya, Masnawati Masud mengaku telah mencoba mengontak langsung Nyonya Anto Hoed maupun lewat manajernya. Sayang, kontak ini tak berbalas.

"Saya Masnawati Masud. Saya membuat video ini karena saya sulit menghubungi saudari Melly Goeslaw langsung, maupun lewat manajernya. Segala upaya saya sudah tempuh," katanya terkait isu selingkuh Melly Goeslaw.


Urusan Kita Belum Selesai

Dalam video tersebut, Masnawati Masud mengingatkan pencipta lagu "Menghitung Hari" dan "Tegar" bahwa urusan 15 tahun silam belum beres. Karenanya, ia menanti itikad baik Melly Goeslaw.

"Semoga saudari Melly Goeslaw melihat pesan saya ini, agar beliau berkenan bertemu dengan saya perihal urusan kita yang belum selesai. Terima kasih," Masnawati Masud mengakhiri.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Karena Gue Dipenjarakan

Sejumlah netizen mempertanyakan mengapa isu lawas 15 tahun silam dikorek lagi. Dalam unggahannya di medsos, Masnawati Masud menyebut Melly Goeslaw pemicu keretakan rumah tangganya hingga ia dijebloskan ke penjara.

"Lo memang bukan wanita ganjen Mel. Tapi lo pemicu keretakan rumah tangga gue sampai gue diceraikan dengan cara tidak baik. Dan gue terpaksa terpisah dari anak-anak gue karena gue dipenjarakan," tulisnya.

Masnawati Masud menggarisbawahi tak bermaksud pansos dengan mencuap, "Gue bukan cari popularitas seperi yang suami lo tuduhkan. Gue juga enggak terobsesi jadi artis. Bahkan 15 tahun yang lalu justru gue menolak album gue dirilis demi rumah tangga gue."


Kenapa Di-up Lagi?

Meski telah melayangkan bantahan tetap saja sejumlah netizen mempertanyakan motivasi Masnawati Masud menggembar-gemborkan isu lawas 15 tahun silam di jagat maya.

"Bucan kan udah bercerai yaa, kenapa baru up kasus ini lagi?" @bill**** menulis. "Bucan hrus semangat, kebenaran keadilan pasti akan berpihak, Insyaallah org yg terdzolimi doanya akan di jabah Allah," @ndar**** menambahkan.

Saat artikel ini disusun, pihak Melly Goeslaw dan Anto Hoed belum menyampaikan tanggapan resmi. Pelantun "Ada Apa Dengan Cinta" memilih membatasi kolom komentar akun Instagram terverifikasinya.

Bantah Kabar Nikah Siri dengan Dito Mahendra

Nindy Ayunda Bantah Kabar Nikah Siri dengan Dito Mahendra, Klarifikasi dan Penjelasan Lebih Lanjut

Liputan6.com 2023-11-14 16:30:00
Nindy Ayunda. (Foto: Instagram @nindyparasadyharsono)

Nindy Ayunda baru-baru ini memberikan klarifikasi terkait kabar yang beredar mengenai hubungannya dengan Dito Mahendra, terutama setelah sang kekasih ditangkap dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal. Sebelumnya, beredar kabar bahwa Nindy dan Dito sudah menikah siri.

Dalam klarifikasinya, Nindy Ayunda menegaskan bahwa pada saat itu, mereka hanya berpacaran dan tidak ada yang disebut sebagai pernikahan siri seperti yang beredar di media sosial.

"Aku juga mau mengklarifikasi dibilang aku udah nikah siri. Nggak ada. Saya ini statusnya saat itu pacaran," tegas Nindy Ayunda seperti yang diungkapkan dalam tayangan Pagi-pagi Ambyar, Selasa (14/11/2023).


Mempertanyakan

Namun, ketika ditanya mengenai hubungannya saat ini dengan Dito Mahendra, Nindy Ayunda enggan memberikan jawaban yang tegas.

"Maunya gimana (statusnya)?" ujarnya sembari tertawa. Meskipun begitu, ia mengakui bahwa baik memiliki pacar maupun hidup sendiri saat ini dianggapnya sama saja.


Kebahagiaan

Menurutnya, keduanya bisa memberikan kebahagiaan dan sekaligus membawa rasa pusing.

"Punya pacar, nggak punya pacar bahagia. Punya pacar bikin pusing, nggak punya pacar juga bikin pusing," jelas Nindy Ayunda.


Sorotan

Sebelumnya, Nindy Ayunda sempat diberitakan menikah siri setelah bercerai dengan Askara Parasady. Namun, dengan ditahannya Dito Mahendra, muncul spekulasi mengenai kemungkinan rujuknya Nindy dengan mantan suaminya tersebut.

Meskipun Nindy belum memberikan klarifikasi atau konfirmasi lebih lanjut, kabar ini tentu menjadi sorotan publik yang menantikan perkembangan selanjutnya dari kehidupan pribadi Nindy Ayunda.

Tak Terima Anaknya Dibentak

Andika Mahesa Tak Terima Anaknya Dibentak Orang Sampai Jatuh Sakit dan Trauma, Langsung Lapor Polisi

Liputan6.com 2023-11-14 13:00:29
Andika Mahesa atau lebih dikenal Andika Kangen Band (ist/ Munady Widjaja)

Andika Mahesa, vokalis Kangen Band, membagikan kabar kurang menyenangkan menyangkut putranya, Mahesa Nawla Bumi. Sang putra dikabarkan diintimidasi dengan makian oleh salah satu orangtua siswa.

Hal itu diketahui melalui unggahan Andika Mahesa melalui Instagram Story-nya pada Senin (13/11/2023). Dalam unggahannya, Andika menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

Diketahui bahwa sang putra dimaki orang tersebut di sekolahnya saat ada kegiatan yang melibatkan orangtua. Sayangnya, Andika Mahesa yang sedang berada di luar kota tak bisa mendampingi putranya.

"Ketika saya sedang di luar kota, tiba-tiba mendapat laporan bahwa anak saya di intimidasi oleh salah satu orang tua siswa, yang kebetulan pada hari itu ada acara sekolah yang orang tua siswa di persilahkan untuk hadir," tulis Andika Mahesa.


Hanya Karena Mainan

Anak Andika Mahesa hanya didampingi oleh pengasuhnya saat kejadian tersebut. Andika menyebut bahwa Orangtua itu memaki putra Andika dengan kata-kata yang tak pantas hanya karena mainan.

"Anak saya yang di dampingi oleh mbak nya, tiba-tiba di panggil keluar kelas lalu di bentak dan di maki-maki hingga mengeluarkan kalimat-kalimat yang tidak sepantasnya di denger oleh anak-anak. Alasan orangtua tersebut mengintimidasi anak saya hanya karena sebuah mainan," ujarnya lagi.


Sakit dan Trauma

Karena kejadian itu, putra Andika Mahesa jatuh sakit dan mengalami trauma.

"Imbasnya anak saya saat ini mengalami trauma dan jatuh sakit, Tentu saya sebagai orang tua tidak terima anak saya di perlakukan seperti itu," ujar Andika Mahesa.


Lapor Polisi

Dari situ, Andika Mahesa kemudian melaporkan kejadian yang dialami putranya itu ke Polda Lampung.

"Anak saya sekarang sakit Bagai mana anda tanggung jwb Anda seorang ASN. Tolong betapa terpukul nya saya melihat anak saya dihakimi orang tua murid memaki anak saya dengan kata kata kasar dan tidak pantas," tulis Andika Mahesa.

"apakah ini adil utk saya dan anak saya anak saya berumur 7 th anda caci maki depan orang orang bnyk bagaimana ini tolong pihak kepolisian @polda_lampung Saya mhn bantuan nya dan perlindungan utk anak saya," tutupnya.

Perasaan 3 Tahun Jadi Ketua Komite FFI

Reza Rahadian Ungkap Perasaannya Selama 3 Tahun Menjabat sebagai Ketua Komite FFI: Haru dan Semangat

Liputan6.com 2023-11-14 19:00:41
FFI 2023 menjadi penghargaan Piala Citra terakhir bagi Reza Rahadian sebagai Ketua Komite FFI.

Pagelaran Festival Film Indonesia 2023 yang mengusung tema "Piala Citra" dihelat di Ciputra Artpreneur, Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa (14/11/2023).

Kembali mengapresiasi insan perfilman di Indonesia, Piala Citra akan dianugerahkan kepada sineas perfilman yang telah berkontribusi dalam dinamika film Indonesia sepanjang tahun ini.

Kehadiran Reza Rahadian di malam puncak penganugerahan Piala Citra 2023 menjadi momen spesial baginya sebagai nominasi sekaligus menandakan tahun terakhirnya sebagai Ketua Komite FFI.

Selama menjalani perannya di FFI sejak 2021 lalu, peraih 4 penghargaan Pemeran Utama Pria Terbaik FFI ini mengungkap perasaannya menjadi bagian besar dari FFI sebagai Ketua Komite.


Perasaan dan Harapan

Menjalani perannya sebagai bagian penting di Festival Film Indonesia sebagai Ketua Komite periode 2021--2023, Reza Rahadian mengungkap perasaannya berdiri di FFI 2023 tahun ini.

"Perasaannya haru, semangat, dan semoga ke depannya FFI bisa terus membawa marwahnya, menjaga marwahnya dan menjaga martabatnya, sebagai salah satu, bahkan penghargaan tertinggi bagi insan film Indonesia," ujarnya pada red carpetPiala Citra FFI 2023, Selasa (14/11/2023) malam.


Tim Luar Biasa

Tiga tahun terakhir Reza Rahadian secara spesial terlibat lebih jauh di industri perfilman yang membesarkan namanya, bukan hanya sebagai aktor melainkan juga Ketua Komite FFI. Beragam hal baru dilaluinya ketika mengemban peran itu sebelum melepasnya tahun ini.

Seperti dalam wawancara di acara Piala Citra FFI 2023, Reza Rahadian mengungkap, "Dinamikanya banyak, tapi yang paling penting saya bersyukur punya tim komite kerja yang luar biasa."


3 Tahun sebagai Ketua Komite

Ditunjuknya Reza Rahadian untuk menjalani peran sebagai Ketua Komite di tahun 2021 lalu menjadi salah satu tumpuan baru kariernya sebagai aktor.

Pemeran film 24 Jam Bersama Gasparini juga menandai perannya dalam FFI tahun 2021 lalu sebelum menutupnya dengan FFI 2023 tahun ini.

Situs Watulumu yang Penuh Relief Wajah

Kebudayaan Prasejarah Sulawesi Tengah di Situs Watulumu yang Penuh Relief Wajah

Liputan6.com 2023-11-14 13:00:26
Salah satu peninggalan megalitikum di Situs Watulumu berupa wadah batu dengan hiasan relief wajah -wajah manusia di sekelilingnya. (Foto: Heri Susanto/Liputan6.com)

Situs purbakala itu terletak di Desa Tamadue, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso. Watulumu dalam bahasa setempat berarti batu berlumut, merujuk pada penampakan batu berukuran besar yang berlumut.

Di situs yang terletak di antara kebun kakao dan kopi warga itu dua batu besar dengan lubang berdiameter sekitar 1 meter meter berada. Benda itu tampak seperti wadah penampungan air atau kalamba warga setempat menyebut.

Satu di antaranya dalam kondisi terbelah, sedang satu lagi masih utuh dan tampak unik dengan relief wajah-wajah manusia yang menghiasi sekeliling wadah batu itu. Terdapat belasan relief berbagai ukuran pada batu itu.

Arkeolog menyebut situs itu menjadi bukti adanya kebudayaan megalitikum atau kebudayaan prasejarah yang pernah berkembang di daerah tersebut. Artefak-artefak di Situs Watulumu merupakan media ritual kepercayaan manusia ribuan tahun lalu.

"Watulumu adalah penguburan kedua masa prasejarah periode megalitik yang berkembang sekitar 1.500 tahun yang lalu," kata Iksam Djorimi, Arkeolog dan Ahli Cagar Budaya Sulawesi Tengah, Senin (13/11/2023).

Situs Watulumu sendiri telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Megalitik Lore Lindu Provinsi Sulawesi Tengah dan keberadaan serta pelestariannya dilindungi.

Peninggalan purbakala itu juga menjadi satu di antara 20 situs megalitikum lainnya di Kabupaten Poso dan Sigi yang sedang diusulkan menjadi Warisan Dunia karena dinilai punya sejarah penting pada perkembangan awal kebudayaan.

Pertarungan Gagasan Dimulai

HEADLINE: Para Capres-Cawapres Sudah Kantongi Nomor Urut, Pertarungan Gagasan Dimulai

Liputan6.com 2023-11-15 00:03:23
Pasangan capres-cawapres Pemilu 2024, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md (kiri ke kanan) berpose usai pengundian nomor uru

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah resmi melakukan pengundian nomor urut bagi para pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang berlaga di Pemilu 2024.

Hasilnya, pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskadar (Cak Imin) mendapatkan nomor urut 1 dan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendapat nomor urut 2. Sedangkan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md mendapat nomor 3.

Dalam pengundian nomor urut capres-cawapres ini, KPU menggunakan mekanisme dua tahap. Pertama, adalah pengambilan nomor antrean untuk mengambil nomor urut dilakukan oleh cawapres.

Cawapres yang mengambil nomor urut pertama adalah Muhaimin Iskandar (Cak Imin) karena ia melakukan pendaftaran pertama ke KPU, disusul oleh Mahfud Md diurutan kedua dan Gibran di urutan ketiga.

Setelah itu, pengambilan nomor urut pasangan calon dilakukan oleh capres. Anies menjadi capres pertama yang mengambil, disusul Ganjar dan Prabowo.

Semua paslon pun diberikan kesempatan berpidato. Di mana ketiganya menyinggung soal pelaksanaan Pemilu agar berlangsung jujur dan adil, demi menjaga demokrasi yang baik.

Misalnya saja, Cawapres Cak Imin menyatakan, rakyat Indonesia harus menikmati Pemilu 2024 dengan riang gembira, bersifat kebersamaan, serta kekeluargaan dalam berkompetisi.

"Tetap berkeluarga dan bersaudara, Amin. Kita semua yakin kalau kita melihat Pemilu seperti sepak bola, maka rakyat punya kesempatan untuk menyaksikan dengan bahagia. Kalau ada pemain yang bersifat curang tolong diteriaki supaya tidak curang," kata dia di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023).

"Kalau ada wasit merangkap pemain, kita foto dan kita sebarluaskan, kalau ada wasit yang curang kita laporkan kepada FIFA sebagai lembaga tertinggi. Kalau ada pemain yang nakal dan nekling lawan, foto dan viralkan ke seluruh penjuru, itulah Pemilu yang saling menjaga," sambungnya.

Pemilu menurutnya adalah pertaruhan bagi Indonesia. Jika dapat berjalan baik, legitimate, hingga objektif maka bangsa akan tetap bersatu, kuat, dan berhasil membangun.

"Kalau Pemilu ini berjalan dengan jujur, adil, Insyaallah pembangunan akan lancar selancar-lancarnya. Ke Mamuju jangan lupa pakai sepatu, kalau ingin maju pilihlah nomor satu," Cak Imin menandaskan.

Capres Prabowo Subianto pun merasa yakin bahwa KPU akan melaksankaan Pemilu dengan sebaik-baiknya.

"Dengan sejujur-jujurnya tanpa kecurangan apapun. Kalau Pemilu curang itu, mengkhianati bangsa rakyat Indonesia," kata dia.

Prabowo pun sepakat dengan apa yang disampaikan Cak Imin, yang dipanggil sebagai sebagai sahabat lamanya. "Saya juga sependapat dengan pasangan calon nomor satu, terutama yang disampaikan oleh Gus Muhaimin, sahabat lama saya," kata dia.

Sementara, Ganjar Pranowo dalam kesempatan pidatonya, dia menyinggung drama korea atau drakor yang berkaitan dengan demokrasi.

"Jadi kita mendapatkan nomor 3 itu pas, sesuai dengan sila ketiga, Persatuan Indonesia, kita satukan semuanya dalam proses politik yang menggembirakan. Bapak Ibu yang saya hormati, itulah kegembiraan yang seharusnya kita dapatkan, tapi beberapa hari ini kita sedang disuguhkan untuk menonton drakor yang sangat menarik," tutur Ganjar di KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023).

"Drama-drama itulah yang sebenarnya tidak perlu terjadi, dan malam ini memang seharusnya kita sedang memulai, memulai sesuatu perayaan demokrasi melalui pemilu, dan namun melihat situasi belakangan ini tentu kami mendengarkan banyak pihak," sambungnya.

Ganjar menangkap kegelisahan dalam suasana kebatinan yang muncul di masyarakat, baik dari tokoh agama, guru bangsa, seniman, budayawan, jurnalis, hingga aktivis mahasiswa.

"Dan semuanya sedang menyuarakan kegelisahan itu. Kewajiban kita Bapak Ibu untuk menjaga, karena kalau kita merasakan itu, rasanya demokrasi harus kita pastikan bahwa demokrasi bisa baik meskipun sekarang belum baik-baik saja. Kita harus sampaikan itu," jelaa dia.

Ganjar mengaku yakin masyarakat Indonesia dapat menjaga berjalannya demokrasi khususnya dalam Pilpres 2024.

"Saya tenang kok, dan kami ini tenang semua, karena kami sangat yakin ada rakyat Indonesia bersama kami untuk menjaga demokrasi di negeri ini," Ganjar menandaskan.

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Devi Darmawan mengatakakan, nomor urut untuk pertarungan capres-cawapres, tak ada pengaruhnya terhadap elektoral.

"Unsur figuritas lebih menentukan elektabilitas capres cawapres, bukan nomor urutnya. Hal ini dapat dilihat dari kandidasi capres-cawapres yang sudah kita lalui pada saat pencalonan baru-baru ini. Sebenarnya, masyarakat sudah ikut melihat dan menilai sosok figur yang ikut pencalonan para capres-cawapres dan sosok definitif yang diusung koalisi partai politik untuk pendaftaran mereka sebagai peserta pemilu," kata dia kepada Liputan6.com, Selasa (14/11/2023).

Usai pengundian nomor, tentu tahapan kampanye akan segera memulai. Devi pun melihat, situasi politik sudah memanas sejak awal, meskipun baru hanya dikalangan elit.

"Namun dalam perkembangan pencalonan, kita lihat masyarakat sudah ikut dalam perkembangan opini dan sudah ada persepsi publik yang terbentuk yang tentunya masih akan berkembang selama kampanye hingga tahapan pungut hitung pada februari mendatang," jelas dia.

Menurut dia, persepsi publik ini terlihat pasca putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batasan usia capres dan cawapres. Bahkan, berbagai survei misalnya saja sudah melihat isu terkait dinasti politik.

"Kondisi ini menunjukan sudah ada persepsi publik yang terbentuk yang mengiringi penilaian publik terhadap salah satu pasangan calon dan dinamika dalam kontestasi elektoral. Perkembangan persepsi publik ini akan terus berlanjut dan akan sangat bergantung pada narasi, gagasan, dan program yang dikembangkan tiap pasangan calon pada masa kampanye capres cawapres," tutur Devi.

Karenanya, dia mengingatkan, masyarakat yang eligible sebagai pemilih, tanpa melihat apakah ia pemilih muda, pemula, atau bukan, tanpa terkecuali perlu diinformasikan untuk dapat menggunakan hak pilihnya secara cerdas, terutama untuk menyerap informasi secara lebih teliti dan tidak mudah terbawa narasi kampanye yang mengandung unsur kebencian, hasutan dengan menggunakan dasar identitas atau SARA, agar tidak mengarah pada perpecahan didalam masyarakat.

"Bahwa perbedaan pilihan memang diperkenankan dalam menentukan kepada siapa hak pilihnya diberikan, namun masyarakat perlu ekstra hati-hati akan segala informasi yang diperoleh dan mewaspadai iming-iming yang diberikan oleh pihak manapun agar tidak termakan bujuk rayu untuk memberikan suaranya pada paslon tertentu begitu saja," ungkap Devi.

Senada, Dosen Departemen Politik Pemerintahan Universitas Gadjah Mada (UGM) Arga Pribadi Imawan melihat para pemilih sekarang memiliki kedewasaan, sehingga tidak melihat partai politiknya, tapi kepada tokoh yang maju. Sehingga, nomor urut jelas tidak terlalu signifikan terhadap kenaikan elektabilitas paslon dan condong melihat gagasan apa yang dibawa oleh para paslon.

"Jadi gagasan apa yang dibawa, (melalui) visi-misi yang termaktub dalam dokumen yang sudah tersebar publik saat ini, jadi mereka akan mempelajari itu. Dan (masyarakat mengkaji) apakah semua itu (visi-misi paslon) relevan dengan apa yang diinginkan oleh pemilih terhadap pemimpin masa depan di Indonesia ini," kata dia kepada Liputan6.com, Selasa (14/11/2023).

Meski memanas, Arga menuturkan, situasi politik di Pemilu 2024 ini akan berbeda 2019. Pasalnya, di Pemilu sebelumnya ada momentum Pilkada DKI Jakarta yang membuat isu politik identitas masih berlarut-larut dan panas.

"Di 2024 ini, kita dipertontonkan terhadap keselarasan program yang akan dibawa oleh setiap paslon capres dan cawapres," tutur dia.

Arga pun mencontohkan, bagaimana situasi politik tak menghangat. Yakni, berdasarkan analisis big data Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM setiap paslon akan melanjutkan gagasan ide terkait dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yang artinya semua paslon mempunyai gagasan yang hampir sama.

"Dan menurut saya ini akan cukup signifikan, karena semuanya akan membawa IKN yang di mana ini menyuarakan program Jokowi, jadi secara otomatisa gagasan atau kampanye yang akan dikeluarkan nuasanya akan sama itu. Dan tentu saja ini tidak akan sepanas dengan apa yang terjadi di Pemilu-Pemilu sebelumnya," ungkap Arga.

Dia pun melihat, walaupun IKN tak menjadi agenda prioritas atau tak tersirat dari pasangan calon Anies Baswedan-Cak imin, namun ketiga paslon capres dan cawapres akan menjadikan IKN sebagai isu yang perlu direspon.

"Dengan demikian, ketiga paslon capres dan cawapres yang memandang IKN sebagai isu penting, dan pada akhirnya masa kampanye kedepan akan lebih ramai di kalangan atas," tutur Arga.

Karena itu, dengan situasi yang tidak terlalu memanas seperti Pemilu 2019 ini, dia meminta masyarakat menjadi active citizens(keterlibatan warga yang aktif) dari proses politik, misalnya bisa melakukan tindakan atau melapor terhadap jenis pelanggaran Pemilu yang berada di wilayah masing-masing.

"Misalnya salah satu contoh di kota Yogyakarta beberapa waktu lalu dari Bawaslu Kota Yogyakarta telah mencopot hampir 320 kurang lebih ya, 320 baliho yang disitu nuansanya kampanye, padahal hingga detik ini kita masih pada sosialisasi politik, tetapi sudah banyak yang ada indikasi untuk mencoblos nomornya, itu sebenarnya belum boleh untuk di masa ini. Jadi Bawaslu kemudian mendapat banyak laporan wagr dan karena mengganggu visual wilayah mereka, dan belum masuk kampanye, akhirnya Bawaslu Kota Yogyakarta mencopot atribut itu," ungkap Arga.

"Ini menurut saya sangat signifikan ya, karena itu menunjukan pola-pola active citizens yang dilakukan oleh warga Kota Yogyakarta. Dan itu sebetulnya harus dilakukan oleh pemilih di wilayah daerah masing-masing," katanya.


Peluang Konflik Politik Tetap Akan Ada

Akademisi Universitas Airlangga Surabaya yang juga pengamat komunikasi politik, Suko Widodo memandang nomor urut yang telah dikantongi oleh tiga paslon yang akan saling bertarung jelas tak akan mempengaruhi satu sama lain, sehingga memiliki kekuatan yang relatif sama.

Yang perlu dilihat, lanjut dia, kegaduhan politik di Pemilu 2024 ini sangat berbeda dari Pemilu sebelumnya. Karena menjelang perhelatan diwarnai dengan perubahan dari infrastruktur politik, salah satunya berkaitan dengan putusan MK.

"Kemudian dampaknya juga kita tahu, misalnya terjadi pencopotan Ketua MK dan sebagainya, itu membuat aura politik ini lebih keras dibanding lima tahun lalu. Selain infrastruktur politik, juga partisan politik," kata Suko kepada Liputan6.com, Selasa (14/11/2023).

Menurutnya, fenomena politik yang terjadi dan kemudian membawa narasi besar yang dikaitkan dengan sistem demokrasi di Indonesia, jelas bisa dibuat menjadi konflik politik yang besar.

"Itu yang kemudian berpotensi akan menimbulkan potensi konflik yang lebih besar," tutur Suko.

Dia pun menduga, hal ini bisa saja membuat masyarakat menjadi apatis dan antipati terhadap pertarungan Pemilu 2024 ini, sehingga dianggap tak ada kedinamisan terhadap demokrasi yang ada.

"Terkecuali misalnya, para kandidat itu bisa memberikan keyakinan baru bagi masyarakat. Masyarakat sekarang mengalami kebingungan yang cukup mengacaukan pikiran karena logika mereka mengalami kekagetan dengan perubahan kondisi. Tentu saja dalam hal ini butuh kecerdasan yang lebih dibanding tahun-tahun lalu," ungkap Suko.

Dia pun berharap masyarakat bisa lebih rasional, karena melihat visi-misi, program yang ditawarkan. Dan yang paling penting menganggap perbedaan itu hal yang bisa, sehingga masyarakat bisa menjadi semakin dewasa.

Bahkan, lanjut Suko, anak muda justru melihat pertarungan di kampanye ini akan membuka mata mereka, mana paslon yang benar-benar membawa mimpi-mimpi mereka.

"Hebatnya anak muda itu tak sekeras orang tua. Kalau anak ini saya lihat berbeda itu diungkapkan saja, tetapi setelah diungapkn selesai mereka minum kopi, makan bareng. Jadi potensi konflik di kalangan milenial itu relatif tidak ada karena mereka lebih menerima perbedaan," tutur dia.

"Mereka akan tahu (melihat pertarungan di masa kampanye) oh politik itu begini memang," sambungnya.


Tim Kampanye Paslon Punya Peran Penting

Peneliti Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Delia Wildianti menjelaskan, kampanye adalah pendidikan politik yang sangat penting untuk masyarakat, karena itu semua stakeholder harus memberikan pendidikan politik yg baik bagi masyarakat.

Untuk menjadikan masa kampanye sebagai pendidikan politik maka perlu komitmen dari capres cawapres, tim sukses, lembaga negara dalam melakukan pengawasan, dan masyarakat.

"Capres dan cawapres perlu mengisi ruang kampanye dengan perdebatan gagasan untuk kepentingan negara," kata dia kepada Liputan6.com, Selasa (14/11/2023).

Delia mengungkapkan, saat ini tim pemenangan ketiga capres juga sudah terbentuk, sehingga masing-masing tim pemenangan bertanggung jawab mengontrol manajemen isu kampanye agar tidak menimbulkan distorsi informasi dan kampanye liar di media sosial.

"Tim pemenangan juga dapat mendorong fact checking, mengisi perdebatan publik dengan data sehingga berkemungkinan meminimalisir semburan kebohongan," ungkap dia.

Dalam konteks pengawasan di masa kampanye, lanjut Delia, perlu ada perhatian terkait penyebaran informasi di kanal media sosial. Dalam hal ini negara perlu hadir dalam pengawasan dan penindakan terhadap hoaks, disinformasi, misinformasi, hate speech melalui sinergi antara Kepolisian, Kominfo, BSSN, dan Bawaslu.

"Selain sinergi antar lembaga negara, sinergi juga perlu dilakukan dengan organisasi masyarakat sipil yang banyak melakukan kerja-kerja untuk meminimalisir penyebaran berita bohong, disinformasi, misinformasi, dan hate speech," tuturnya.

Terakhir, kata Delia, peran publik menjadi sangat penting untuk lebih cerdas dalam mengelola informasi yang diterima saat masa kampanye.

"Publik tidak terjebak pada kepompong informatif (information cocoan), yakni lingkaran informasi yang searah, homogen, dan hanya memperkuat pandangan yang berdampak pada fanatisme kelompok netizen," pungkasnya.